Sistem Pengendalian Manajemen - Saidna Zulfiqar Bin Tahir (Vikar)

1y ago
21 Views
2 Downloads
664.46 KB
121 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronnie Bonney
Transcription

DIKLAT PEMBENTUKANAUDITOR AHLISPMKODE MA : 1.230SISTEMPENGENDALIANMANAJEMEN2007PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASANBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANEDISI KELIMA

Judul ModulPenyusun:: Sistem Pengendalian ManajemenDrs. Victor SitorusEdi Timbul, Ak., M.B.A., M.Sc.Perevisi I:Suwartomo, Ak., M.Sc.Drs. Zaenal AsrulPerevisi II:Drs. Soedarmo, M.M.Syahroni, Ak., M.B.A.Perevisi III:John Elim, Ak., M.B.A.Pereviu:Drs. Sura Peranginangin, M.B.A.Editor:Daissy Erdianthy, S.E., M.Ak.Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKPdalam rangka Diklat Sertifikasi JFA Tingkat Anggota Tim AhliEdisi Pertama:Tahun 1998Edisi Kedua (Revisi Pertama):Tahun 2000Edisi Ketiga (Revisi Kedua):Tahun 2002Edisi Keempat (Revisi Ketiga):Tahun 2004Edisi Kelima (Revisi Keempat):Tahun 2007ISBN 979-3873-08-6ap)97Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau menggandakan sebagianatau seluruh isi modul ini, serta memperjualbelikan tanpa izin tertulisdari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.

Sistem Pengendalian ManajemenDAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI . iiBAB IPENDAHULUAN . 1A.Tujuan Pemelajaran Umum 1B.Tujuan Pemelajaran Khusus 2C.Deskripsi Singkat Struktur Modul 2D.Metodologi Pemelajaran 4BAB IIBAB IIIKONSEP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN . 5A.Latar Belakang dan Perkembangan .5B.Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen 9C.Konsep Dasar 14D.Jenis Pengendalian Manajemen . 16E.Keterbatasan Sistem Pengendalian Manajemen 18Latihan dan kasus 21TUJUAN DAN PERSYARATAN PENGENDALIAN Manajemen B.PenanggungJawabatasSistemPengendalian27Manajemen C.Persyaratan Sistem Pengendalian Manajemen 31Latihan dan kasus 39Pusdiklatwas BPKP - 2007ii

Sistem Pengendalian ManajemenBAB IVSARANA DAN KOMPONEN PENGENDALIAN MANAJEMEN .A.Pendekatan8(delapan)unsurpengendalianmanajemen . B.C.BAB VPendekatan5(lima)komponen44pengendalianmanajemen (versi COSO) 51Sistem Pengendalian Manajemen Di Indonesia 82Latihan dan kasus . 85PROSEDURDANMETODEPEMAHAMANSISTEMPENGENDALIAN MANAJEMEN A.41ProsedurPemahamanSistem88PengendalianManajemen 88B.Metode Pemahaman Pengendalian Manajemen sment) 104Latihan dan kasus 107DAFTAR PUSTAKA Pusdiklatwas BPKP - 2007114iii

Sistem Pengendalian ManajemenBAB IPENDAHULUANStandar Pelaksanaan Audit butir 2 (dua) dari Standar Audit Aparat PengawasanFungsional Pemerintah (APFP) menyatakan bahwa, “Auditor harus mempelajaridan menilai keandalan struktur pengendalian intern untuk menentukan luasdan lingkup pengujian yang akan dilaksanakan.” Struktur pengendalian pentingdalampelaksanaan audit. Karena itu, auditor harus mampu memahami dengan jemendalampelaksanaan audit.Modul Sistem Pengendalian Manajemen ini disusun sebagai bahan ajar bagipeserta pendidikan dan pelatihan (diklat) pembentukan jabatan fungsionalauditor ahli dengan waktu pelatihan sebanyak 30 jam pelatihan (jamlat) danmasuk dalam kategori kelompok mata ajaran inti sebagaimana yang diaturdalam Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.04.00-847/K/1998 tentang PolaPendidikan dan Pelatihan Auditor Bagi Aparat Pengawasan FungsionalPemerintah.A.TUJUAN PEMELAJARAN UMUMTuntutan standar profesi atas pemahaman struktur pengendalian internatau sistem pengendalian manajemen tersebut menjadikan substansimodul dirancang sedemikian rupa guna memberikan pembekalan arsiapmelaksanakan penugasan audit secara efisien dan efektif. Tujuanpemelajaran umum dari modul ini adalah setelah mempelajari bahan alianmanajemen serta fungsinya dalam pelaksanaan penugasan audit.Pusdiklatwas BPKP - 20071

Sistem Pengendalian ManajemenB.TUJUAN PEMELAJARAN KHUSUSBerdasarkan tujuan pemelajaran umum di atas, maka tujuan pemelajarankhusus dari modul ini adalah:Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mampu:1. menjelaskan latar belakang dan perkembangan sistem pengendalianmanajemen, pengertian dan konsep dasar sistem terbatasansistempengendalian manajemen;2. menjelaskantujuanperancanganmanajemen, penanggung jawabsuatusistempengendaliansistem pengendalian manajemen,dan persyaratan suatu pengendalian manajemen yang baik;3. manajemen; dan4. melaksanakan prosedur dan metode sistem pengendalian manajemenserta memahami konsep penilaian pengendalian mandiri.C.DESKRIPSI SINGKAT STRUKTUR MODULModul Sistem Pengendalian Manajemen ini disusun dengan kerangkabahasan sebagai berikut:BAB I:PENDAHULUANDalam bab ini diuraikan penjelasan umum sebagaigambaran menyeluruh atas isi modul yang gkatTujuanStrukturPemelajaranModul,danMetodologi Pemelajaran.Pusdiklatwas BPKP - 20072

Sistem Pengendalian ManajemenBAB II:KONSEP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENDalam bab ini diuraikan tentang latar belakang danperkembangan sistem pengendalian, pengertian sistempengendalian manajemen, konsep dasar pengendalian,jenis-jenis pengendalian, dan keterbatasan suatusistem pengendalian manajemen, serta soal latihan.BAB III:TUJUAN DAN PERSYARATAN SISTEM PENGENDALIANMANAJEMENDalam bab ini diuraikan tujuan perancangan sistempengendalian manajemen, penanggung jawab atassistem pengendalian manajemen, danpengendalianmanajemenyangsyarat suatubaik,sertasoallatihan.BAB am bab ini diuraikan sarana dan komponen sistempengendalian manajemen serta soal latihan.BAB V:PROSEDURDANMETODEPEMAHAMANSISTEMPENGENDALIAN endalian manajemen sebagai media onsep-konsep penilaian pengendalian mandiri sertasoal latihan.Pusdiklatwas BPKP - 20073

Sistem Pengendalian ManajemenD.METODOLOGI PEMELAJARANPenyampaian materi diklat ini menggunakan pendekatan PemelajaranOrang Dewasa dengan menggunakan metode sebagai berikut:-Ceramah.-Curah Pendapat.-Diskusi.-Latihan.Pusdiklatwas BPKP - 20074

Sistem Pengendalian ManajemenBAB IIKONSEPSISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENSetelah mempelajari bab ini peserta diklat diharapkanmampu menjelaskan latar belakang dan perkembangan,pengertian dan konsep dasar sistem pengendalianmanajemen, jenis-jenis pengendalian dan keterbatasansistem pengendalian manajemen.A.LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGANTeori manajemen menyatakan bahwa manajemen memiliki beberapafungsi. Pakar manajemen Schermerhorn dalam bukunya Managementmembagi fungsi manajemen dengan pendekatan Planning, Organizing,Actuating, dan Controlling (POAC). Ia mendefinisikan istilah manajemen:“Management is the process of planning, organizing, leading andcontrolling the use of resources to accomplish performance adalahprosesperencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaansumber daya untuk mencapai tujuan/sasaran kinerja.Beberapa pakar manajemen berpendapat bahwa fungsi Actuating dapatdiurai menjadi Staffing dan Leading. Leslie W. Rue dan Llyod L. Byarsmisalnya berpendapat bahwa fungsi manajemen terdiri dari: Planning,Organizing, Staffing, Leading, and Controlling.1Schermerhorn, Management, John Wiley and Sons, Inc., 8th edition, 2005Pusdiklatwas BPKP - 20075

Sistem Pengendalian ManajemenFungsi controlling berperan untuk mendeteksi potensi adanya deviasiatau kelemahan yang terjadi sebagai umpan balik bagi manajemen darisuatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahappelaksanaannya. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi controlling inimeliputi penciptaan standar atau kriteria, pembandingan hasil monitoringdengan standar, pelaksanaan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan,pemodifikasian dan penyesuaian metode pengendalian dari kaca matahasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta pengkomunikasian revisidan penyesuaiannya ke seluruh proses manajemen dengan harapandeviasi atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.Istilah controling sering diterjemahkan dengan kata pengendalian danpengawasan. Kedua istilah ini acapkali penggunaannya dipertukarkanterutama di lingkungan sektor publik (pemerintah). Menurut KeputusanMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam KepmenPan Nomor 19Tahun 1996 istilah pengawasan didefinisikan sebagai seluruh proseskegiatan penilaian terhadap obyek pengawasan dan atau kegiatantertentu dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan tugas danfungsi obyek pengawasan dan atau kegiatan tersebut telah sesuai denganyang ditetapkan.Menurut buku Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI–2002)pengawasan dibagi dalam 4 (empat) jenis, yaitu: Pengawasan wasanLegislatif(Wasleg), dan Pengawasan Masyarakat (Wasmas).Pertama, Pengawasan Melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifatsebagai pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsungterhadap bawahannya secara preventif atau represif agar pelaksanaantugas bawahan berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencanakegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Inpres No. 1Tahun 1989). Secara singkat dapat dikatakan Waskat lebih diarahkan padaPusdiklatwas BPKP - 20076

Sistem Pengendalian Manajemenpembentukan suatu sistem yang mampu mengarahkan dan membimbingseluruh aparatur dalam pelaksanaan tugasnya mencapai tujuan dansasaran organisasi yang ditetapkan, serta mampu mencegah terjadinyapenyimpangan, kebocoran, dan pemborosan keuangan negara/daerah.Kedua, Pengawasan Legislatif adalah pengawasan yang dilakukan olehLembaga Perwakilan Rakyat baik di tingkat pusat (DPR) maupun di tingkatdaerah (DPRD). Bentuk pengawasan tersebut lebih didominasi dari sudutpengawasan politik dan salah satu produknya dalam bentuk peraturanperundang-undangan.Ketiga, Pengawasan Fungsional adalah pengawasan yang dilakukan olehaparat yang tugas pokoknya melakukan pengawasan seperti: BPK, a/InspektoratLembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dan Badan PengawasDaerah (Bawasda). Aparat fungsional tersebut berperan sebagai ”matadan telinga” pimpinan organisasi.Keempat, Pengawasan Masyarakat adalah pengawasan yang dilakukanoleh masyarakat termasuk lembaga-lembaga swadaya masyarakat danpara pemerhati yang disuarakan melalui berbagai media yang tersediaseperti media massa, kotak pos 5000 dan sebagainya.Pengendalian yang menjadi fokus pada modul ini adalah suatupengendalian yang melekat (built-in) dalam suatu sistem yang ada padasetiap aktivitas atau organisasi. Pengendalian atau control pertama kalimuncul dalam kamus referensiInggris sekitar tahun 1600 dandidefinisikan sebagai “copy of a roll (of account), a parallel of the samequality and content with the original”. Oleh Samuel Johnson definisi diPusdiklatwas BPKP - 20077

Sistem Pengendalian Manajemenatas disimpulkan sebagai “a register or account kept by another officer,that each may be examined by the other”.2Kesadaran auditor dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan penugasanaudit - apa pun jenis auditnya, pemahaman atas sistem pengendalianmanajemen sangat diperlukan. Hal ini telah ditetapkan dalam StandarPekerjaan Audit Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) yangmenyatakan bahwa auditor harus mempelajari dan menilai keandalansistem pengendalian manajemen untuk menentukan luas dan lingkuppengujian yang akan dilaksanakan. Seorang auditor tidaklah mungkinharus melakukan pengujian ke seluruh bidang/bagian/aspek dari suatuorganisasi dengan waktu, tenaga, dan biaya yang terbatas. Itulahsebabnya pemahaman atas sistem pengendalian manajemen suatuorganisasi/unit kerja yang akan diaudit sangat diperlukan.Modul pemelajaran ini tidak dapat dipisahkan dengan modul auditingkarena pemahaman atas sistem pengendalian manajemen adalah bagianyang tidak terpisahkan dari pemelajaran mata diklat auditing. Itulahsebabnyapesertadiharapkan mengerti dan memahamirangkaianpenugasan audit yang dimulai dari perencanaan sampai dengan pelaporandan monitoring pelaksanaan tindak lanjut. Keterkaitan antara penilaiansistem pengendalian manajemen dengan proses pelaksanaan audit dapatdigambarkan sebagai berikut:Sawyer., L.B., Dittenhofer, M.A., Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of ModernInternal Auditing, The Institute of Internal Auditing, 4th ed.,1996 hal. 802Pusdiklatwas BPKP - 20078

Sistem Pengendalian ManajemenTahapan AuditOperasionalSURVEIPENDAHULUANTAOTELAAH &UJI SPMAUDITFAO LANJUTAN AOLAPORANHASILAUDITJIKA TIDAK TERUNGKAP TAO, TIDAK DIJUMPAI TEMUANBERARTI ATAU TIDAK MENDUKUNG AO, AUDIT DIHENTIKANDAN SUSUN LAPORAN TANPA TEMUAN.Mata diklat ini merupakan tahapan awal bagi seorang auditor dalampelaksanaan audit sebelum auditor melakukan pengujian yang lebih nsistempengendalian manajemen suatu organisasi/unit kerja yang diaudit,auditor akan dapat mengevaluasi serta mengambil keputusan atas bagianbagian mana saja yang perlu diuji lebih mendalam. Hal ini dilakukandengan satu asumsi yaitu penyimpangan atau kecenderungan terjadinyasuatu penyimpangan lebih berpotensi terjadi pada bagian atau segmenyang nyata-nyata memiliki pengendalian manajemen yang lemah. Dengandemikian, pelaksanaan suatu penugasan audit akan dapat dicapai secaraefisien dan efektif apabila penilaian atau pemahaman atas sistempengendalian manajemen dapat dilakukan.B.PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENSebagaimana telah diuraikan di atas definisi pertama kali tentangpengendalian (control) adalah “copy of a roll (of account), a parallel ofthe same quality and content with the original”. Oleh Samuel JohnsonPusdiklatwas BPKP - 20079

Sistem Pengendalian Manajemendefinisi di atas disimpulkan sebagai “a register or account kept byanother officer, that each may be examined by the other”.3Pengertian pengendalian di atas adalah pengertian dalam arti yangsempit yang sering disebut sebagai pengecekan internal (internal check).Maksudnya adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorangdiawasi oleh orang lain, sehingga tercipta suatu pengendalian. George E.Bennett (1930) mendefinisikan pengecekan internal sebagai:A system of internal check may be defined as the coordination of asystem of accounts and related office procedures in such a manner thatthe work of one employee independently performing his own prescribedduties continually checks the work of another as to certain elementsinvolving the possibility of fraud.4Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: suatu sistempengecekan intern dapat didefinisikan sebagai koordinasi suatu sistemakun dan prosedur terkait sedemikian rupa sehingga seorang pegawaiyang melaksanakan tugasnya secara independen dan terus menerustercek (teruji) oleh pekerjaan pegawai lain tentang elemen tertentu yangmencakup kemungkinan adanya kecurangan.Perkembangan ekonomi dan bisnis semakin maju secara signifikan yangdipicu oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagaiaspek memberikan berdampak pada semakin tingginya risiko yangdihadapi suatu organisasi. Hal ini memicu pemahaman atas pengendalianyang semakin luas. Pada tahun 1949, sebuah laporan khusus dari KomiteProsedur Audit American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)dengan judul “Internal Control – Elements of a Coordinated System ant”mendefinisikan Pengendalian Intern sebagai berikut:34IbidIbid hal. 81Pusdiklatwas BPKP - 200710

Sistem Pengendalian ManajemenInternal control comprises the plan of organization and all of thecoordinate methods and measures adopted within a business tosafeguards its assets, check the accuracy and realibility of itsaccounting data, promote operational efficiency, and encourageadherence to prescribed managerial policies. This definition(continued the Committee) possibly is broader than the meaningsometimes attributed to the term. It recognizes that a system ofinternal control extends beyond those matters which relate directlyto the functions of the accounting and financial departement.5Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: pengendalian internmencakup rencana organisasi dan seluruh metode koordinasi dan ukuranyang diadopsi dalam suatu usaha atau bisnis untuk melindungi asetasetnya, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, mendorongefisiensi kegiatan dan kepatuhan pada kebijakan manajerial yang telahditetapkan. Definisi ini mungkin lebih luas dari arti yang acap kalidiberikan pada istilah tersebut. Definisi ini mengakui bahwa luaspengertian sistem pengendalian intern melampaui hal-hal yang berkaitanlangsung dengan fungsi departemen atau bidang keuangan dan akuntansi.Definisi tersebut mengungkapkan bahwa pengendalian Intern tidak hanyadidefinisikan sebagai pengecekan internal semata, tetapi mengandunglingkup yang lebih luas, mencakup perencanaan suatu organisasi bahkankhusus definisi struktur pengendalian intern bagi auditor internal(Internal Auditor) mencakup lingkup yang luas dan rinci sebagai berikut:Control is the employment of all the means devised in an enterpriseto promote, direct, restrain, govern, and check upon its variousactivities for the purpose of seeing that enterprise objectives aremet. These means of control include, but are not limited to, formof organization, policies, systems, procedures, instructions,standards, committees, chart of account, forecasts, budgets,schedules, reports, records, checklists, methods, devises, andinternal auditing 656IbidIbid hal. 83Pusdiklatwas BPKP - 200711

Sistem Pengendalian ManajemenDefinisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: pengendalianadalah penggunaan seluruh kelengkapan sarana dalam suatu entitas meyakinkantercapainya tujuan entitas. Sarana pengendalian ini meliputi malan,anggaran/budget, jadwal, laporan, catatan, daftar pertanyaan, metode,alat, dan audit intern.Perkembangan selanjutnya pada tahun 1988, Dewan Standar Audit(Auditing Standar Board) the American Institute of Certified menerbitkanStatement on Auditing Standard (SAS) No. 55 yang meletakan konsepbaru sistem pengendalian intern yang terbagi ke dalam 3 (tiga) unsurutama, yaitu: (1) Control Environment; (2) Accounting System; dan (3)Control Procedures. Standar ini meningkatkan tanggung jawab auditoruntuk dapat lebih mendeteksi dan melaporkan terjadinyafraud(kecurangan), lebih intens berkomunikasi dengan komite audit (sebuahbadan yang bertugas mengawasi kegiatan manajemen), dan dalampelaporanhasil audit untuk lebih mengkomunikasikan tanggung jawabauditor dan manajemen dalam kaitannya dengan laporan keuanganauditan.Perkembangan terkini tentang pengendalian intern telah ofSponsoringOrganizations of the Treadway Commission (COSO) berupa InternalControl – Integrated Framework yang mendefinisikanpengendalianintern sebagai berikut:Internal control: a process, effected by an entity’s board ofdirectors, management, and other personnel, designed to providereasonable assurance regarding the achievement of objectives inthe following categories:Pusdiklatwas BPKP - 200712

Sistem Pengendalian Manajemen Effectiveness and efficiency of operationsReliability of financial reportingCompliance with applicable laws and regulations7Definisi versi COSO dapat diterjemahkan sebagai berikut: pengendalianintern: suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris suatuentitas, manajemen, dan personel lain, dirancang untuk memnyediakankeyakinan yang memadai berkaitan dengan pencapaian tujuan dalambeberapa kategori: Efektivitas dan efisiensi kegiatan Keandalan pelaporan keuangan Ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlakuIstilah pengendalian intern merupakan istilah yang dapat dipertukarkandengan pengendalian manajemen. Standards for Internal Control in theFederal Government yang dikeluarkan oleh General Accouting Office(GAO) November 1999 menyatakan bahwa: “In short, internal control,which is synonymous with management control, helps governmentprogram managers achieve desired results through effective stewarshipof public resources”.COSO juga memperkenalkan 5 (lima) komponen kebijakan dan proseduryang dirancang dan diimplementasikan untuk memberikan jaminan bahwatujuan pengendalian manajemen akan dapat dicapai. Kelima komponenpengendalian intern tersebut adalah:1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)2. Penilaian Risiko Manajemen (Management Risk Assessment)United States General Accounting Office, Standards for Internal Control in theFederal Government, November, 19997Pusdiklatwas BPKP - 200713

Sistem Pengendalian Manajemen3. Sistem Komunikasi dan Informasi (Information and CommunicationSystem)4. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)5. MonitoringC. KONSEP DASARKonsep dasar yang memberikan kerangka bagi perancangan danpenerapan sistem pengendalian manajemen meliputi:1. komponen operasi atau kegiatan yang terpasang secara terus menerus(A continuous built-in component of operations);2. pengendalian manajemen dipengaruhi oleh manusia; dan3. memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak.Secara rinci ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Komponen operasi yang terpasang secara terus menerusPengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan danaktivitas yang terjadi pada seluruh kegiatan organisasi dan berjalansecara terus menerus. Pengendalian manajemen bukanlah suatusistem terpisah dalam suatu organisasi, melainkanharus dianggapsebagai bagian integral dari setiap sistem yang dipakai manajemenuntuk mengatur dan mengarahkan kegiatannya.Pengendalian intern dapat disebut pula pengendalian manajemenyang terpasang dalam organisasi sebagai bagian dari sarana prasaranaorganisasi guna membantu manajemen menjalankan organisasi danmencapai tujuannya. Dengan demikian perkembangan pengetahuandan teknologi yang menghasilkan timbulnya gagasan baru berupapenerapan mekanisme/metode/cara kerja baru menuntut adanyaPusdiklatwas BPKP - 200714

Sistem Pengendalian Manajemenpemodifikasian sistem pengendaliannya yang berjalan secara terusmenerus.Contoh: adanya media akses nasabah perbankan melalui internetbanking system menuntut pemodifikasian pengamanan dalam sabahdiharapkan tidak mengalami kerugian akibat tindakan pihak-pihakyang tidak bertanggung jawab.2. Pengendalian Manajemen dipengaruhi oleh manusiaDalam kenyataan sering dijumpai bahwa suatu organisasi memilikipedoman (manual) sistem pengendalian manajemen yang baik, namuntidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga pengendalianmanajemenyangtelahdirancangkontribusi positif bagi organisasi.tersebuttidakmemberikan“A man behind the gun” adalahistilah yang cocok dengan faktor fjikadilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh manusia. Tanggung jawabberjalannya sistem pengendalian manajemen sangat tergantung engevaluasi pengendalian. Dengan demikian, seluruh pegawai dilaksanakannya sistem pengendalian manajemen secara efektif.Karakter dan motivasi manusia memegang peranan penting dalammembangun suatu sistem pengendalian manajemen yang efektif.3. Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yangmutlakPerancangan suatu sistem pengendalian manajemen didasarkan padapertimbanganPusdiklatwas BPKP - 2007biaya–manfaat.Tidakpedulibetapabaiknya15

Sistem Pengendalian Manajemenperancangan dan pengoperasian suatu pengendalian manajemendalam suatu organisasi, sistem itu tidak dapat memberikan jaminankeyakinan yang mutlak agar tujuan organisasi dapat tercapai. Faktorfaktor dari luar yang mempengaruhi manajemen dapat mempengaruhikemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya.Kesalahan manusia, pertimbangan yang keliru, dan adanya kolusiadalah contoh faktor–faktor yang dapat menghalangi pencapaiantujuan organisasi sebagaimana yang diinginkan. Dengan inanyangmemadai, tidak mutlak dalam mencapai tujuan organisasi.D.JENIS PENGENDALIAN MANAJEMENSistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:1.Pengendalian pencegahan (preventive controls)2.Pengendalian deteksi (detective controls)3.Pengendalian koreksi (corrective controls)4.Pengendalian pengarahan (directive controls)5.Pengendalian kompensatif (compensating controls)Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagaiberikut:1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinyasuatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasilyang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. ataupersonelmelaksanakan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi:Pusdiklatwas BPKP - 200716

Sistem Pengendalian ungsi,reviupengawas dan pengendalian ganda.Sebagaimana peribahasa mengatakan “lebih baik mencegah .Pengendalianpencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalianpendeteksian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem,pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkinterjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian,pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinyakesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalianlain untuk melengkapinya.2. Pengendalian deteksi (detective controls)Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untukmendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank ataspencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasimerupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas.Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalianpencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan ktivitaspengendalian pencegahan.Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikanmelalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditanganidengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan askinerja,rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitunganfisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.Pusdiklatwas BPKP - 200717

Sistem Pengendalian Manajemen3. Pengendalian koreksi (corrective h-masalahyangteridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agarsupaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalahatau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau olehauditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh bentukpelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.4. Pengendalian pengarahan (directive controls)Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan padasaat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatandilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukanlangsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandorterhadap aktivitas pekerja.5. Pengendalian kompensatif (compensating mperkuatpengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainyapada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakancontoh pengendalian kompensatif.E.KETERBATASAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPatut disadari bahwa sebaik apapun manajemen merancang suatu sistempengendalian manajemen dalam organisasi kelemahan atau keterbatasantetap ada. Kunci utamanya ada pada manusia. Beberapa keterbatasanyang dapat diidentifikasikan antara lain:Pusdiklatwas BPKP - 200718

Sistem Pengendalian Manajemen1. Kurang matangnya suatu pertimbanganEfektivitas pengendalian seringkali dibatasi oleh adanya keterbatasanmanusia dalam pengambilan keputusan. Suatu keputusan diambil olehmanajemen umumnya didasarkan pada pertimbangan-pertimbanganyang ada pada saat itu, antara lain informasi yang tersedia,keterbatasan waktu, dan beberapa variabel lain baik internal maupuneksternal (lingkungan). Dalam kenyataannya, sering dijumpai bahwabeberapa keputusan yang diambil secara demikian memberikan hasilyang kurang efektif dibandingkan dengan apa yang diharapkan.Keterbatasan ini merupakan keterbatasan alamiah yang dihadapi olehmanajemen.2. Kegagalan menterjemahkan perintahPengendalian telah didisain dengan sebaik-baiknya, namun kegagalandapat terjadi yang disebabkan adanya pegawai (staf) yang alammenterjemahkan suatu perintah dapat disebabkan dari ketidaktahuanatau kecerobohan pegawai yang bersangkutan. Terjadinya kegagalandapat lebih diperparah apabila kegagalan menterjemahkan perintahdilakukan oleh seorang pimpinan.3. Pengabaian manajemenSuatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semuapihak atau unsur dalam organisasi mulai dari tingkat tertinggi eng

BAB II : KONSEP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang dan perkembangan sistem pengendalian, pengertian sistem pengendalian manajemen, konsep dasar pengendalian, jenis-jenis pengendalian, dan keterbatasan suatu sistem pengendalian manajemen, serta soal latihan.

Related Documents:

Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen, (2) Kegiatan Belajar 2: Lingkungan/Struktur dan Proses Pengendalian Manajemen. Setelah mem-pelajari modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan: 1. konsep dasar : Sistem Pengendalian Manajemen. 2. batasan pengendalian manajemen dengan membedakan: a.

- Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2015)-Sistem Manajemen Lingkungan hidup (ISO 14001:2015) - Sistem Manajemen Energi (ISO 50001:2011) - Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (OHSAS 18001:2007 dan Sertifikasi SMK3 dari Kemenaker) - Sistem Manajemen Keselamatan

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi 14/total Lingkungan Pengendalian – Lingkungan pengendalian terdiri atas faktor-faktor berikut ini : 1.Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika 2.Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi 3.

Evolusi Pengendalian Kualitas ( Feigenbaum , 1988 ) Tahun Perioda 1900 Pengendalian Kualitas oleh operator 1900-1920 Pengendalian Kualitas oleh mandor 1920-1940 Pengendalian Kualitas dengan inspeksi 1940-1960 Pengendalian Kualitas dengan statistik 1960 -1970 Pengendalian kualitas total (TQC) 1970-1980 TQ

PRAKTIKUM 3 MANAJEMEN SISTEM OPERASI & PERANGKAT UTILITAS SISTEM OPERASI WINDOWS 3.1 Pendahuluan Window merupakan salah satu dari sekian Sistem operasi yang ada. Pada praktikum kali ini akan dipelajari manajemen Sistem Operasi Windows, manajemen file dan direktori, penggunaan beberapa utilitas sistem operasi seperti defragmentasi, data backup,

yang bermutu harus dilandasi dengan sistem manajemen mutu akademik yang baik. Salah satu sistem manajemen mutu berstandar internasional yang dapat diterapkan pada berbagai aspek termasuk layanan akademik di perguruan tinggi adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penerapan Sistem Manajemen Mutu diharapkan mampu mendorong

fructose, de la gélatine alimentaire, des arômes plus un conservateur du fruit – sorbate de potassium –, un colorant – E120 –, et deux édulco-rants – aspartame et acésulfame K. Ces quatre derniers éléments relèvent de la famille des additifs. Ils fleuris-sent sur la liste des ingrédients des spécialités laitières allégées .