(Studi Kasus: Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)

1y ago
38 Views
2 Downloads
1.80 MB
15 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Amalia Wilborn
Transcription

TUGAS AKHIRSTUDI ANALISA HUBUNGAN BALOK - KOLOM PRECASTMENGGUNAKAN SISTEM BRESPHAKA TERHADAPKETAHANAN GEMPA SESUAI SNI 1726:2012(Studi Kasus: Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)REXI BANTARAM AWALUNIDOM1510611082PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER2020

KATA PENGANTARPuji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atassegala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.Penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik, dengan adanyabimbingan, saran, dan petunjuk dari berbagai pihak.Tugas akhir ini berjudul “STUDI ANALISA HUBUNGAN BALOK KOLOMPRECASTMENGGUNAKANSISTEMBRESPHAKATERHADAP KETAHANAN GEMPA SESUAI SNI 1726:2012 (Studi Kasus:Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)” dengan membuat Bab I samapiBab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisiMetodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisiKesimpulan dan Saran.Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.Dengen penuh kesadaran penulis menyampaikan permohonan maaf ataskekurangan yang masih ada pada penulisan tugas akhir ini.xi

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iiMOTTO .iiiHALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR .ivHALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR .vPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .viABSTRAK (INDO) .viiABSTRACT (INGGRIS) .viiiPERSEMBAHASAN .ixUCAPAN TERIMAKASIH .xKATA PENGANTAR .xiDAFTAR ISI .xiiDAFTAR GAMBAR .xviDAFTAR TABEL .xxBAB I. PENDAHULUAN .11.1Latar Belakang.11.2Rumusan Masalah .31.3Maksud dan Tujuan .31.4Batasan Masalah .31.5Manfaat .4BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .52.1Tinjauan Umum .5xii

2.2Beton Pracetak (Precast) .62.2.1Perbandingan Beton Pracetak Dengan Beton Konvensional SertaKeuntungan dan Kerugiannya .92.2.2Permasalahan Beton Pracetak.132.3Sambungan (Joint) Sistem Bresphaka.152.4Perencanaan Sambungan .192.5Pembebanan Akibat Beban Vertikal .19BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .293.1Lokasi Pembangunan.303.2Data Yang Diperlukan .313.3Langkah – Langkah Penelitian Tugas Akhir .323.3.1Hipotesa Pada Penelitian .323.3.2Survey Pendahuluan/Awal .323.4Permasalahan – Permasalahan .323.5Penggunaan Referensi / Literatur .323.6Pembahasan/Analisa Data .333.7Hasil Akhir/Finishing .33BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN .344.1Data Umum Proyek .344.2Sumber Data .354.2.1Data Gambar .354.2.2Data Beton Precast (Kolom) .404.2.3Data Beton Precast (Balok).424.2.4Dimensi Beton Precast (Kolom dan Balok) .45xiii

4.2.5Tipe Jenis Sambungan .474.2.6Material dan Mutu yang Digunakan .484.2.7Pembebanan Akibat Beban Vertikal .484.3Pemodelan Struktur .494.3.1Material Mutu .494.3.2Material Dimensi .504.3.3Kombinasi Beban .534.3.4Pembuatan Model Gedung .544.4Perhitungan Beban Gempa Menurut SNI 1726-2012 .594.4.1Peta Zonasi Gempa .594.4.2Parameter Percepatan Tanah (Ss ; S1).614.4.3Kategori Resiko Bangunan dan Faktor Keutamaan .614.4.4Klasifikasi Situs Tanah (SA-SF) .644.4.5Faktor Koefisien Situs (Fa ; Fv) .654.4.6Parameter Percepatan Desain (SDS,SD1) .674.4.7Kategori Desain Seismik (KDS) (A-F) .684.4.8Spectrum Response Design .694.4.9Periode Fundamental Alami .754.5Momen yang Bekerja (Analisa Program SAP2000 V14).804.5.1Portal yang Ditinjau .804.5.2Sambungan Balok Kolom yang Ditinjau .814.5.3Momen Kolom Terhadap Beban .844.5.4Momen Balok Terhadap Beban .86xiv

4.6Perhitungan Sambungan Balok-Kolom Tinjauan Pertama.894.6.1Perhitungan Balok 668 Tinjauan Pertama .894.6.2Perhitungan Kolom 68 .984.6.3Perhitungan Daerah Hubungan Balok – Kolom (HBK) TinjauanPertama .1094.7Perhitungan Sambungan Balok-Kolom Tinjauan Kedua .1144.7.1Perhitungan Balok 668 Tinjauan Kedua.1144.7.2Perhitungan Kolom 63 .1244.7.3Perhitungan Daerah Hubungan Balok – Kolom (HBK) TinjauanKedua .135BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .1405.1Kesimpulan .1405.2Saran .142DAFTAR PUSTAKA .xxiLAMPIRAN .xv

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1 Sistem Sambungan Brespaka .16Gambar 2.2 Isometri Sistem Sambungan .17Gambar 2.3 Joint Component .18Gambar 2.4 Daktilitas Regangan .24Gambar 2.5 Daktilitas Kelengkungan .24Gambar 2.6 Daktilitas Perpindahan .25Gambar 2.7 Hubungan Tegangan-Regangan.27Gambar 2.8 Hubungan beban-lendutan pada balok.28Gambar 3.1 Lokasi Proyek .30Gambar 3.2 Keadaan Proyek Pembangunan .30Gambar 4.1 Denah Lantai Dasar .35Gambar 4.2 Denah Lantai 3 .36Gambar 4.3 Potongan A .37Gambar 4.4 Potongan D .38Gambar 4.5 Denah Kolom Lantai 3.38Gambar 4.6 Denah Balok Lantai 3 & 4 .39Gambar 4.7 Denah Plat Precast Lantai 3 & 4 .39Gambar 4.8 Detail Kolom .40Gambar 4.9 Detail Penulangan Kolom .42Gambar 4.10 Detail Balok .43xvi

Gambar 4.11 Detail Penulangan Balok .44Gambar 4.12 Detail Penampang Sambungan .47Gambar 4.13 Potongan Penampang Sambungan .47Gambar 4.14 Material Mutu Beton C30 .49Gambar 4.15 Material Mutu Baja HRB400 .50Gambar 4.16 Daftar Frame Properties .50Gambar 4.17 Daftar Area Section Properties .51Gambar 4.18 Dimensi Kolom Pada SAP2000.51Gambar 4.19 Dimensi Balok Pada SAP2000 .52Gambar 4.20 Ketebalan Plat Pada SAP200 .52Gambar 4.21 Beban Pada SAP200 .53Gambar 4.22 Kombinasi Beban Pada SAP200 .53Gambar 4.23 Pemodelan Konfigurasi Gedung Rusunawa Tipe 36 4LT PadaProgram SAP2000 V14 .54Gambar 4.24 Pemodelan Konfigurasi Gedung Rusunawa Tipe 36 4LT PadaProgram SAP2000 V14 .55Gambar 4.25 Hasil Pemodelan 3D Pada SAP2000 .55Gambar 4.26 Perspective Bidang YZ .56Gambar 4.27 Perspective Bidang XZ .57Gambar 4.28 Perspective Bidang XY .58Gambar 4.29 Peta Zonasi Gempa Indonesia dari puskim.pu.go.id .59Gambar 4.30 Peta Zonasi Gempa Indonesia dari puskim.pu.go.id .60Gambar 4.31 Data Gempa dari puskim.pu.go.id .61Gambar 4.32 Spectrum Response Pada SAP2000 (1) .71xvii

Gambar 4.33 Spectrum Response Pada SAP2000 (2) .72Gambar 4.34 Spectrum Response Pada SAP2000 (3) .73Gambar 4.35 Spectrum Response Pada SAP2000 (4) .74Gambar 4.36 Daftar Beban Pada SAP2000 .75Gambar 4.37 Periode Getar Gedung Pada SAP2000 .79Gambar 4.38 Bagian Portal yang Ditinjau Pada SAP2000 .80Gambar 4.39 Tinjauan Pertama Sambungan Balok Kolom .81Gambar 4.40 Tinjauan Kedua Sambungan Balok Kolom .83Gambar 4.41 Momen Kolom Terhadap Beban Hidup .84Gambar 4.42 Momen Kolom Terhadap Beban Mati .85Gambar 4.43 Momen Kolom Terhadap Beban Gempa .85Gambar 4.44 Momen Balok Terhadap Beban Hidup .86Gambar 4.45 Momen Balok Terhadap Beban Mati .87Gambar 4.46 Momen Balok Terhadap Beban Gempa .87Gambar 4.47 Balok 668 .89Gambar 4.48 Informasi Desain Balok Dengan Kombinasi Beban .92Gambar 4.49 Data Desain Beton DCON3 Station 0,000 .92Gambar 4.50 Data Desain Beton DCON4 Station 0,000 .93Gambar 4.51 Data Desain Beton DCON2 Station 2361,111 .94Gambar 4.52 Kolom 68 .98Gambar 4.53 4 Sisi Hubungan Balok - Kolom .110Gambar 4.54 Shear Crack Hubungan Balok – Kolom .111Gambar 4.55 Balok 668 .114Gambar 4.56 Informasi Desain Balok Dengan Kombinasi Beban .117xviii

Gambar 4.57 Data Desain Beton DCON3 Station 0,000 .117Gambar 4.58 Data Desain Beton DCON4 Station 0,000 .118Gambar 4.59 Data Desain Beton DCON2 Station 2361,111 .119Gambar 4.60 Kolom 63 .124Gambar 4.61 3 Sisi Hubungan Balok - Kolom .136Gambar 4.62 Shear Crack Hubungan Balok – Kolom .137xix

DAFTAR TABELHalamanTabel 2.1 Perbandingan Kualitatif Antara Strutur Kayu, Baja Serta BetonKonvensional dan Pracetak .9Tabel 4.1 Resume Elemen Kolom Lantai 3.45Tabel 4.2 Resume Elemen Balok Lantai 3 & Lantai 4 Arah-X.45Tabel 4.3 Resume Elemen Balok Lantai 3 & Lantai 4 Arah-Y.46Tabel 4.4 Resume Elemen Plat Lantai 3 & Lantai 4 .46Tabel 4.5 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Menurut SNI1726-2012 .62Tabel 4.6 Faktor Keutamaan Gempa SNI 1726-2012 .63Tabel 4.7 Klasifikasi Situs Menurut SNI 1726-2012 .64Tabel 4.8 Koefisien Situs Gedung .65Tabel 4.9 Koefisien Situs, Fa.65Tabel 4.10 Koefisien Situs, Fv .66Tabel 4.11 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons PercepatanPada Perioda Pendek .68Tabel 4.12 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons PercepatanPada Perioda 1 Detik .69Tabel 4.13 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x .77Tabel 4.14 Koefisien Untuk Batas Atas Pada Perioda yang Dihitung .77Tabel 4.15 Momen Balok Untuk Tinjauan Pertama.88xx

Tabel 4.16 Momen Balok Untuk Tinjauan Kedua .88Tabel 4.17 Hasil Analisis Struktur Dan Kombinasi Gaya Dalam .91Tabel 4.18 Kebutuhan Tulangan Lentur Balok 668 .96Tabel 4.19 Tulangan Terpasang Pada Balok 668 .97Tabel 4.20 Hasil Analisa Struktur Dengan Bantuan Program SAP2000 TerhadapBeban Hidup .99Tabel 4.21 Hasil Analisa Struktur Dengan Bantuan Program SAP2000 TerhadapBeban Mati .99Tabel 4.22 Hasil Analisa Struktur Dengan Bantuan Program SAP2000 TerhadapBeban Gempa .100Tabel 4.23 Gaya Dalam Pada Kolom 69, 68, dan 67 .100Tabel 4.24 Kombinasi Beban .103Tabel 4.25 Hasil Analisis Struktur Dan Kombinasi Gaya Dalam .116Tabel 4.26 Kebutuhan Tulangan Lentur Balok 668 .121Tabel 4.27 Tulangan Terpasang Pada Balok 668 .122Tabel 4.28 Hasil Analisa Struktur Dengan Bantuan Program SAP2000 TerhadapBeban Hidup .125Tabel 4.29 Hasil Analisa Struktur Dengan Bantuan Program SAP2000 TerhadapBeban Mati .125Tabel 4.30 Hasil Analisa Struktur Dengan Bantuan Program SAP2000 TerhadapBeban Gempa .126Tabel 4.31 Gaya Dalam Pada Kolom 64, 63, dan 62 .126Tabel 4.32 Kombinasi Beban .129xxi

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

Related Documents:

kebijakan pembangunan ekonomi, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Materi yang dibahas adalah teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, tahap-tahap pertumbuhan ekonomi, teori-teori hambatan pembangunan, kebijakan-kebijakan pembangunan, pembangunan ekonomi di Indonesia, dan sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Capaian Pembelajaran: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu .

Ekonomi Pembangunan dan . Pembangunan Ekonomi . Prof. Lincolin Arsyad . odul 1 ini merupakan sarana bagi mahasiswa untuk memahami konsep dan paradigma-paradigma pembangunan ekonomi yang berkembang hingga saat ini. Pada modul ini, dijelaskan evolusi makna pembangunan dan indikator-indikator pembangunan. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan evolusi makna .

tion. HMGB1 was reported to be N-glycosylated at Asn-37 and alternatively at Asn-134/135 residues, which deter-mines HMGB1 nucleocytoplasmic transport, extracellular secretion, and protein stability. Moreover, two N-glycosyla-tions at Asn-37 and Asn-134 were further identified as the consensus motifs of Asn-Xxx-Ser/Thr, whereas recombin-

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025 merupakan acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (5 tahunan) Provinsi Banten 2012-2017. Selain Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Panjang, Pola Dasar Pembangunan Jangka Panjang Daerah juga memuat skenario arah pembangunan yaitu arah kebijakan pembangunan .

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NTB TAHUN 2013-2018 VII- 1. BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Nasional Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025 adalah: Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan .

digunakan dalam metode penelitian kualitatif. Sebab, realitanya Studi Kasus juga dapat digunakan dalam metode penelitian kuantitatif, yakni Ex Post Facto Research. Misalnya, peneliti Studi Kasus meneliti seorang tokoh atau pemimpin yang jatuh dari kekuasaannya. Dia dipaksa mundur

4.4 DNA dan RNA Dalam Sistem Penyampaian Informasi 103 Studi Kasus 4.1: Telomer, Aging, Karsinogenesis 108 . 7.6 Respon Seluler terhadap Sinyal 182 Studi Kasus 7.1: Kelainan Yang Berhubungan Dengan Reseptor Protein G (Retinitis Pigmentosa) 184 . 10.6 Aplikasi Genetika pada Manusia 280 Studi Kasus 10.1 : Terapi Gen pada Diabetes 282 .

ALEX RIDER www.anthonyhorowitz.com. Never Say Die Exclusive Extract The start of another day. Alex went into the bathroom, showered and cleaned his teeth. Then he got dressed. He had started school a week ago, arriving at the start of the fall semester – the autumn term, he would have called it back in London. There was no uniform at the Elmer E. Robinson High School. Today, Alex threw on .