BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Literatur Review Analisis .

2y ago
82 Views
2 Downloads
488.99 KB
20 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Wallis
Transcription

8BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Literatur ReviewUntuk membantu penulis dalam meneliti tulisan ini diperlukan literaturreview antara lain,Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan padi diProvinsi Jawa Barat, oleh Muhammad Jundi Fauzan dari Universitas IslamNegeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, program studi Ekonomi Syariah. Tulisanpenelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja faktor sosial ekonomi, yaitu jumlahpenduduk, jumlah penduduk miskin, jumlah industri dan pendapatan asli daerahyang paling berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Provinsi Jawa Barat.Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian sawah yang tersebar di 27Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, dengan sempel sebanyak 6 daerah yangdiambil secara purposive sampling. Penelitian ini berkaitan dengan penulisanskripsi yang penulis tulis yakni ketahanan pangan padi di Jawa Barat. ProgramVECO sendiri untuk daerah Jawa Barat adalah program yang bertema healthy ricesehingga perlu adanya literatur review yang bertajuk ketahanan pangan padi diJawa Barat.Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa pertumbuhan penduduk adalahvariabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan padi,jumlah penduduk miskin merupakan variabel yang berpengaruh positif dansignifikan bagi ketahanan padi, jumlah industri juga variabel yang berpengaruhsignifikan terhadap ketahanan padi, sedangkan pendapatan asli daerah adalah

9variabel yang positif dan tidak signifikan dalam ketanan padi di Provinsi JawaBarat.Selanjutnya, NGO Experience in Guarding and Empowering PoorHouseholds in Agricultural Sector: A Reflection, oleh A. Irawati Hermantyodari PT Bina Swadaya Konsultan. Jurnal tersebut membahas tentangpemberdayaan keluarga miskin di sektor pertanian yang tidak dapat dilakukandengan hanya melalui program peningkatan produksi, tetapi juga pada upayapeningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Terkait dengan upaya tersebutmaka terkait keberadaan Non Government Organization (NGO) atau LembagaSwadaya Masyarakat (LSM) menjadi sangat penting untuk melakukan kerjasamadengan lembaga pemerintah. Kerjasama dapat dilakukan untuk menanggulangikemiskinan. Jurnal tersebut berkaitan dengan skripsi yang penulis tulis dimanaVECO sendiri merupakan NGO dari Belgia yang bekerjasama denganpemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas padi jugamemberdayakan para petani kecil sehingga jurnal ini dirasa perlu untuk sumberliteratur penulis.Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa peran LSM dan NGO dalamprogram penganggulangan kemiskinan dalam sektor pertanian sangat strategis,karena mereka mampu mengembangkan pendekatan yang lebih fleksibel baikmelalui pemberdayaan masyarakat, dialog kebijakan maupun program-programadvokasi. Keberhasilan program penanggulangan kemiskinan terutama melaluidepartemen pertanian, akan dicapai dengan adanya pola pikir yang sama sertakomitmen implementasi yang berpihak kepada masyarakat miskin.

10Terakhir, Kelembagaan Petani: Peran Dan Strategi PengembanganKapasitasnya, oleh Sapja Anantanyu dari staf pengajar program studi AgribisnisFakultas Pertanian UNS. Jurnal ini membahas tentang Keberadaan lembaga petaniyang menjadi penting dalam pembangunan pertanian di suatu negara. Lembaga inidiperlukan untuk meningkatkan daya saing petani dalam pengembangan sistemagribisnis di Indonesia. Institusi petani yang kuat semakin dibutuhkan di eraglobalisasi dan perdagangan bebas. Lembaga petani merupakan sarana untukmemperluas kapasitas petani menuju keutuhan diri. Jurnal ini menjelaskan duahal, yaitu: (1) urgensi keberadaan lembaga petani, dan (2) strategi dalampengembangan kelembagaan petani. Tulisan ini berkaitan dengan isi dari programVECO sebagai lembaga non pemerintah asal belgia yang juga memanfaatkansarana prasana dan mendorong petani menuju perdagangan bebas. VECO menjadilembaga masyarakat yang salah satunya berfokus pada pertanian untuk membantusertifikasi lahan sehingga dapat meningkatkan daya saing hasil yang didapatkan.Maka dari itu jurnal ini dianggap penulis perlu sebagai literatur review skripsi ini.Kesimpulan dari jurnal ini adalah Peningkatan kapasitas kelembagaan petanidilakukan sejalan dengan kegiatan penyuluhan pertanian dengan memotivasipetani untuk berpartisipasi dalam kelembagaan petani. Penyuluhan pertanian perludirancang dengan memberikan muatan (content area) pada penguatan kapasitasindividu petani sekaligus penguatan kapasitas kelembagaan petani. Upaya yangsebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak pemangku kepentingan, terutamapemerintah adalah: (a) Meningkatkan kapasitas para penyuluh lapangan, (b)Menggunakan cara-cara atau pendekatan partisipatif yang berorientasi pada

11kebutuhan petani dalam melakukan kegiatan penyuluhan, dan (c) Memperkuatkelembagaan penyuluhan.B. Kerangka Teoritis/KonseptualKerangka teori adalah sumber dan landasan untuk membantu menerangkandan menjelaskan hal yang tengah terjadi atau hal yang akan dibahas oleh penulis.Dalam kerangka teori ini, penulis akan mencoba mengemukakan teori dan konsepdari para ahli yang ada hubungannya dengan laporan praktikum data lapanganyang akan dibahas.Untuk membahas peran VECO dalam bidang pertanian di daerah Jawa Baratmaka diperlukan suatu kerjasama internasional, yaitu kerjasama yang dilakukanoleh dua negara atau lebih yang dapat dilakukan oleh aktor negara maupun nonnegara. Namun sebelum membangun sebuah kerjasama internasional diperlukanadanya interaksi antara aktor state maupun non-state yang menjadi kajian dariteori Hubungan Internasional. Maka, teori yang dikemukakan adalah hubunganinternasional.Hubungan internasional adalah segala bentuk interaksi antara masyarakatnegara-negara, baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun warga negara.Hubungan internasional mencangkup pengkajian politik luar negeri dan politikinternasional, dan meliputi segala segi hubungan diantara sebagai negara didunia.1Untuk membangun program di daerah Jawa Barat, maka diperlukan adanyainteraksi antara VECO dan pemerintahan Indonesia khususnya pemerintahan JawaBarat. Program kerja VECO mencangkup pemberdayaan terhadap lingkungan1K.J Holsti, Politik Internasional, suatu kerangka analisis (Bandung:Binacipta.1992), hlm 27.

12yang menjadi salah satu dari tujuan adanya hubungan internasional, sebagaimanatelah dikemukakan oleh Drs. R Soeprapto:“Hubungan internasional adalah studi yang orientasinya bersifatefektif (orientasi pasca perilaku ) yang hampir seringmengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengantujuan yang jelas nilainya seperti mensubtitusikan perang denganmetode-metode perdamaian untuk menyelesaikan pertikaian,pengendalian penduduk, pemberdayaan terhadap lingkungan,pemberantasan penyakit, dan kemelaratan manusia.”2Interaksi ini pun membangun sebuah hubungan antara aktor non-stateterhadap aktor state yang dapat dijelaskan melalui definisi HubunganInternasional menurut Freddy B.L. Tobing:“Hubungan internasional adalah studi antar negara yangcakupannya lebih dari itu, unit-unit realisnya adalah organisasiorganisasi internasional. MNC, bahkan kelompok terorisdikatakan sebagai aktor hubungan internasional. Lebih dari itu,focus bahasanya dapat pula diarahkan pada factor-faktor internalnegara.”3Maka hubungan internasional secara singkat diketahui sebagai interaksi dariaktor-aktor hubungan internasional yang melewati batas wilayah.Selanjutnya adalah teori kerja sama. Kerjasama merupakan salah satu bentukinteraksi sosial. Kerjasama juga diartikan sebagai kegiatan yang di lakukan secarabersama-sama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.4Menurut Abdulsyani,“Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimanadidalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan ngkap/, Diakses pada tanggal 28 November a-ahli/. Diakses pada tanggal 28 November 2017.4W.J.S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985. h.492.

13mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan salingmemahami aktivitas ,RoucekdanWarren,mengatakan bahwa kerjasama berarti bersama-sama untuk mencapai tujuanbersama. Ia adalah satu proses sosial yang paling dasar. Biasanya kerjasamamelibatkan pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiappekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuanbersama.6Sedangkan untuk membahas VECO dan Pemerintahan Jabar maka diperlukanteori Kerjasama Internasional. Kerjasama internasional adalah kerja sama yangdilakukan antar negara dalam rangka bertujuan pemenuhan kebutuhan rakyat dankepentingan yang lain dengan berpedoman pada politik luar negeri masingmasing.Untuk mewujudkan program VECO guna membangun pertanian yang lebihmaju maka diperlukan adanya kerjasama internasional untuk sama-samamembantu mewujudkan suatu tindakan tertentu. Sebagaimana teori kerjasamainternasional yang dijelaskan oleh Dougherty & Pfaltzgraff (Dougherty &Pfaltzgraff,1997:418):“Kerjasama dapat didefinisikan sebagai serangkaian hubunganhubungan yang tidak didasarkan pada kekerasan atau paksaandan disahkan secara hukum, seperti dalam sebuah organisasiinternasional seperti PBB atau Uni Eropa. Aktor-aktor negaramembangun hubungan kerjasama melalui suatu organisasiinternasinal dan rezim internasional, yang didefinisikan sebagaiseperangkat atura-aturan yang disetujui, regulasiregulasi, norma5Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994 B%20II.pdf, diakses pada tanggal 25 Mei 2018.

14norma, dan prosedur-prosedur pengambilan keputusan, dimanaharapan-harapan para aktor dan kepentingan-kepentingan negarabertemu dalam suatu lingkup hubungan ”Maka secara singkat kerjasama internasional adalah upaya antara dua pihakaktor hubungan internasional untuk membangun kepentingan bersama ataumelakukan suatu tindakan al.OrganisasiInternasional secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai: “Any cooperativearrangement instituted among states, usually by a basic agreement, to performsome mutually advantageous functions implemented through periodic meetingsand staff activities.” (Pengaturan bentuk kerjasama internasional yang melembagaantara negara-negara, umumnya berlandaskan saatu persetujuan dasar, bal-balikyangdiejawamtahkan melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatam-kegiatan staf secaraberkala).Sedangkan menurut Starke Dalam bukunya ”An introduction tointernational law”, starke membandingkan fungsi, hak, dan kewajiban sertawewenang berbagai organ lembaga internasional dengan negara yang modern.Starke menegaskan”Pada awalnya seperti fungsi suatu negara modern mempunyaihak, kewajiban, dan kekuasaan yang dimiliki beserta alatperlengkapannya, semua itu diatur oleh hukum nasional yangdinamakan Hukum Tata Negara sehingga dengan demikian

15organisasi internasional sama halnya dengan alat perlengkapannegara modern yang diatur oleh hukum konstitusi internasional”.7VECO sendiri merupakan Organisasi Internasional Non-Government.Interaksi dalam dunia internasional tidak hanya didominasi oleh negara,melainkan telah banyak aktor lainnya yang turut berusaha meningkatkan interaksisatu dengan yang lainnya untuk mencapai kepentingannya masing-masing, begitupula halnya dengan VECO. Baik aktor negara ataupun non negara pada dasarnyaseringkali tergabung dalam beberapa organisasi internasional yang digunakansebagai wadah pencapaian kepentingan. Organisasi internasional yang anggotaanggota di dalamnya merupakan aktor-aktor non negara dikenal sebagaiInternational Non-Governmental Organization (INGO).David Lewis menjelaskan bahwa,“INGO hadir sebagai wadah bagi setiap individu, masyarakat, danelemen negara untuk turut berinteraksi dalam dunia internasionaldan berperan serta dalam proses perkembangannya, termasukdalam perubahan sosial yang kemungkinan tidak bisa dilakukanoleh negara (Lewis, 2009: 1).”8VECO termasuk organisasi internasional non-government.Salah satuProgramKerja VECO adalah melakukan perdaganganinternasional, karena itu diperlukan adanya teori Ekonomi nid 257F557A9D2519D897EA081809F968ED?sequence 3. Diakses pada tanggal 7 Maret 2018.8http://andraina af-fisip12.web.unair.ac.id/artikel sebagai%20Organisasi%20Internasional.html, Diaksespada 17 Januari 2018.

16Setiap kegiatan ekonomi bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Salah satucara yang ditempuh adalah mengadakan perdagangan baik interregional maupuninternasional, dengan tujuan mendapatkan keuntungan. VECO sendiri bergerakdemi keuntungan para petani kecil salah satunya dengan melakukan perdaganganinternasional. VECO mendorong mutu kualitas yang nantinya hasil pertaniandapat dijual ke luar negeri.Ekonomi internasional dapat didefinisikan sebagai bagian dari ilmuekonomi yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomiinternasional perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme bekerjanyaperekonomian dunia pada umumnya.Menurut Oxlay Summary, pengertian ekonomi international dilihat dari duasegi, yaitu dari segi ilmiah dan dari segi praktisnya.a. Dari segi ilmiah, pengertian ekonomi international adalahbagian atau cabang dari ilmu ekonomi yang diterapkan padakegiatan-kegiatan ekonomi antar negara atau antar bangsa.b. Dari segi praktisnya, ekonomi international adalah meliputiseluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar bangsa,negara, maupun antara orang-orang perorangan dari negara yangsatu dengan negara yang lain.Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat salingketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdaganganinternasional maupun pasar kredit internasional. Ekonomi internasional sebagaicabang dari ilmu ekonomi yang juga mempelajari dan menganalisis tentangtransaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor-impor) yang meliputi

17perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (swastamaupun pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.9Selanjutnya adalah teori Peran. Peran adalah kelengkapan dari hubunganhubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki statusstatus sosial khusus. Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam peranan terdapat duamacam harapan, yaitu: pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadappemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, dan keduaharapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atauterhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankanperanannya atau kewajiban-kewajibannya.10Peran menurut Soekanto (2009:212-213) adalah“Proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorangmelaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengankedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antarakedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmupengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yangsatu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.”Sedangkan menurut Merton (dalam Raho 2007 : 67) mengatakan bahwa“Peranan didefinisikan sebagai pola tingkah laku yangdiharapkan masyarakat dari orang yang menduduki statustertentu. Sejumlah peran disebut sebagai perangkat peran (roleset). Dengan demikian perangkat peran adalah kelengkapan darihubungan-hubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orangkarena menduduki status-status social /Downloads/files/38857/Bab 1 Ekoin.pdf, Diaksespada tanggal 27 Februari i-peran-dan-pengelompokan-peran.html#,Diakses pada tanggal 27 Februari 2018.11Ibid.

18VECO sebagai NGO memiliki peran tersendiri untuk meningkatkan kualitaspertanian serta meningkatkan kualitas hidup para petani kecil melalui prosesinklusif yang diharapkan dapat menguntungkan baik konsumen maupun produsen.Dalam Hubungan Internasional akan hubungan kerjasama antar negara yangmerupakan pertemuan beragam kepentingan internasional dari beberapa negarayang sifatnya tidak dapat dipenuhi oleh bangsanya sendiri. Begitu pula denganVECO yang bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat.Menurut T. May. Rudy setelah kerjasama terbentuk dari berbagai komitmenindividu untuk mendapatkan kesejahteraan secara kolektif yang merupakan hasildari adanya persamaan kepentingan (Rudy, 2005:5).Definisi kerjasama bilateral menurut Holsti dapat dibagi menjadi lima, yaitu:1. Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan nilai atau tujuansaling bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu, dipromosikanatau di penuhi oleh semua pihak.2. Persetujuan atas masalah tertentu antar dua negara atau lebihdalam rangka memanfaatkan persamaan benturan kepentingan.3. Pandangan atau harapan suatu negara bahwa kebijakan yangdiputuskan oleh negara lainnya membantu negara itu untukmencapai kepentingan dan nilai-nilainya.4. Aturan resmi atau tidak resmi mengenai transaksi di masadepan yang dilakukan untuk melaksanakan tujuan.5. Transaksi antara negara untuk memenuhi persetujuan mereka(Holsti,1987:652-653).Hakekat dari pelaksanaan kerjasama yang dilaksanakan oleh setiap negaramemiliki sifat universal guna membentuk suatu keadaan yang mampumenghindari berbagai permasalahan dan konflik yang bersifat internasional.

19Bentuk interaksi kerjasama dapat dibedakan berdasarkan pihak yangmelakukan hubungan antara negara, seperti kerjaswama bilateral, trilateral,regional, dan multilateral.Hubungan bilateral merupakan keadaan yang menggambarkan hubungantimbal balik antara kedua belah pihak yang terlibat, dan aktor utama dalampelaksanaan hubungan bilateral itu adalah negara (Perwita dan Yani, 2005:28).Dalam proses Hubungan bilateral di tentukan tiga motif, yaitu: Memelihara kepentingan nasional Memelihara perdamaian Meningkatkan kesejahteraan ekonomi (Perwita dan Yani, 2005:29)12VECO sendiri merupakan NGO asal Belgia yang bekerjasama denganpemerintahan Indonesia.Untuk membahas kerjasama ini, maka perlu adanya pembahasan mengenaiPertanian di Jawa Barat. Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yangibukotanya berada di Bandung. Iklim di Jawa Barat adalah tropis dengan rentangantara 9º C di Puncak Gunung Pangrango dan 34º C di Pantai Utara.Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang berperan penting dalam produksipertanian di Indonesia. Hampir 23 persen dari 29,3 ribu kilometer persegi tanah diJawa Barat dialokasikan untuk produksi beras. Selain itu, hasil pertanian di JawaBarat menyumbang 15 persen dari seluruh hasil pertanian 05/jbptunikompp-gdl-daditadipe-25234-3-unikom di.pdf, Diakses pada tanggal 27 Februari 2018.

20Selain beras, Jawa Barat dikenal juga sebagai penghasil teh terbesar diIndonesia. Lebih dari 70 persen produksi teh nasional diproduksi si Jawa Barat.Hal ini karena Jawa Barat merupakan daerah dataran tinggi dan iklimnya cocokbagi tanaman teh . Areal perkebunan teh tersebar di Kabupaten Bandung, Cianjur,Sukabumi, Bogor, Purwakarta, Subang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka.Selain itu, kebun teh di daerah Jawa Barat, terutama daerah Puncak seringdijadikan tempat rekreasi.Produksi pertanian di Jawa Barat tidak hanya beras dan teh, tapi jugastrawberry. Pasti di antara kita banyak yang suka dengan buah berwarna merahini. Di Jawa Barat, banyak tersebar kebun strawberry. Sama seperti kebun teh,kebun strawberry juga kerap dijadikan obyek pariwisata. Di daerah Jawa Baratbagian selatan, strawberry menjadi satu produk yang sangat potensial. Perkebunanstrawberry banyak ditemui di kecamatan Ciwidey dan Rancabali, Jawa Barat.Jawa Barat merupakan sentra penghasil sayuran dan umbi-umbian, sepertibawang putih, bawang merah, bawang daun, kentang, kubis, petsai/sawi, wortel,kacang panjang, cabai besar, tomat, terong, buncis, ketimun,

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan padi di Provinsi Jawa Barat, oleh Muhammad Jundi Fauzan dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, program studi Ekonomi Syariah. Tul

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat