Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila

1y ago
29 Views
3 Downloads
8.97 MB
160 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Samir Mcswain
Transcription

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA2021Buku Panduan GuruProyek ProfilPelajar PancasilaDyah M. SulistyatiSri WahyaningsihI Wayan WijaniaSatuan PAUD

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.Dilindungi Undang-Undang.Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan bukupendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017.Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki,diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surelbuku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasilauntuk Satuan PAUDPenulisDyah M. SulistyatiSri WahyaningsihI Wayan WijaniaPenelaahYuliati SiantajaniPenyeliaPusat Kurikulum dan PerbukuanPenyuntingDewaki KramadibrataIlustratorI Wayan WijaniaMalikul FalahPenata Letak (Desainer)ErwinPenerbitPusat Kurikulum dan PerbukuanBadan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiJalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta PusatCetakan pertama, 2021ISBN: 978-602-244-565-4Isi buku ini menggunakan huruf Nunito12/17 pt., Vernon Adams, Cyreal.xii, 148 hlm.: 21 29,7 cm.

Kata PengantarPusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan danPerbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologimempunyai tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan,pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan. Saat ini, Pusat Kurikulum danPerbukuan mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teksutama) untuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang mengusung semangatmerdeka belajar. Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalamKeputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dan guru untukmengembangkan potensinya. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum tersebut,diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Bukuteks pelajaran merupakan salah satu bahan pembelajaran bagi siswa dan guru.Pada tahun 2021, kurikulum dan buku teks pelajaran untuk Satuan PAUDini akan diimplementasikan secara terbatas di Sekolah Penggerak. Hal ini sesuaidengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177/M/2020tentang Program Sekolah Penggerak. Tentunya umpan balik dari guru, orang tua,dan masyarakat di Sekolah Penggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaankurikulum dan buku teks pelajaran ini.Selanjutnya, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengucapkan terima kasihkepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis,penelaah, penyunting, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapatdisebutkan satu per satu. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk mendukungpembelajaran baik di sekolah maupun di rumah.Jakarta, Juni 2021Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan,Maman Fathurrohman, S.Pd.Si., M.Si., Ph.D.NIP 19820925 200604 1 001iii

PrakataBuku Panduan Proyek Pelajar Pancasila ini menyajikan pembelajaran denganpendekatan yang dinamisdialogis. Sejak membuat perencanaan, anaksudah dilibatkan untuk menentukan proyek, guru berperan memantik ide danmendampingi selama proses pembelajaran. Guru tidak memaksakan kehendaknya.Anak ditempatkan sebagai pribadi yang berdaya dan mempunyai kemauan kuat.Menurut Jalongo (2007 : 84), motivasi seseorang akan terbentuk karenaketertarikannya. Oleh karena itu menjadi tantangan bagi guru untuk dapatmenciptakan lingkungan dan suasana belajar yang menarik bagi/untuk anak.Pembelajaran yang dirancang hendaknya kontekstual, dekat dengan kehidupannyata di sekitarnya sehingga menumbuhkan ketertarikan anak. Pembelajaranberbasis proyek membutuhkan ketelitian, kesabaran dan konsentrasi dengan tetapmemperhatikan kegembiraan bermain. Pembelajaran tersebut dimaksudkan agaranak terampil, tidak mudah putus asa, dapat bekerja sama, dan dapat memecahkanpermasalahan dengan cara yang kreatif.Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran berbasis proyek ini memanfaatkanalam semesta dan berbagai sumber belajar, supaya anak dapat menghargai ciptaanTuhan. Anak terkoneksi dengan dirinya sendiri, orang tua, teman dan alam semesta,sehingga tercipta kehidupan yang harmonis.Selamat berproses.Tim Penulisiv

Petunjuk Penggunaan BukuBuku Proyek Profil Pelajar Pancasila adalah buku pedoman untuk guru PAUD yangmerupakan bagian yang tidak teripisahkan dari kelima buku pedoman lain.Buku ini memberikan contoh penerapan pendekatan proyek yang di dalamnyamengandung muatan Profil Pelajar Pancasila. Beragam teori dan metode yangsudah dijabarkan di kelima buku lain akan terlihat implementasinya di Buku ProyekProfil Pelajar Pancasila.Kegiatan proyek yang dicontohkan memang masih dalam tahapan menyambutperayaan hari besar nasional, keagamaan, maupun tradisi budaya setempat.Akan tetapi, pendekatan proyek ini sebenarnya juga dapat dikemas rancanganpembelajaran.A. Profil Pelajar PancasilaBab 1 memberikan gambaran tentang profilpelajar Pancasila dan apa hubungannya dengancapaian pembelajaran. Untuk mewujudkan dimensiprofil pelajar yang mandiri, berkebinekaan global,bergotong royong, guru dapat mengembangkanmelalui desain pembelajaran di mana anak dapatmengenal identitas dirinya, budayanya, danmengenal apa itu Pancasila.Kemendikbud menetapkan tema-tema projekyang perlu diterapkan pada satuan pendidikan diseluruh Indonesia. Tema-tema tersebut adalah:(1) Aku Sayang Bumi; (2) Aku Cinta Indonesia; (3)Bermain dan Bekerja Sama; dan (4) Imajinasiku.Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Semua warga negara diwajibkanmemahami dan mengamalkan Pancasila serta menjadikan Pancasila sebagaipegangan hidup. Dalam proses pembelajaran, Pancasila tidak sebatas pada kontekspengetahuan belaka, namun harus sampai pada bagaimana mengaplikasikandalam kehidupan yang nyata. Pendidikan di Indonesia semestinya mengarahpada terwujudnya pelajar yang mampu berpikir kritis, komprehensif, dan banggadengan jati dirinya sebagai anak Indonesia. Dengan kata lain, karakteristik PelajarIndonesia adalah pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global danberperilaku sesuai norma-norma Pancasila.Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dijabarkan ke dalamenam dimensi sebagai berikut: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bergotong-royong; (4) berkebinekaanglobal; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif. Profil Pelajar Pancasila dapat dijadikanpegangan bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama guru serta pelajar, dalammenjalankan proses pembelajaran. Keenam dimensi tersebut juga perlu dilihatsebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sebagaimana yang diilustrasikandalam Gambar 1.1.Beriman, bertakwakepada TYME danberakhlak muliaBerkebinekaan globalPELAJARPANCASILAMandiriBergotong RoyongBernalar kritisKreatifNilai agama danJati diriDasar-dasar literasidan STEAMbudi pekerti1.1 EnamDimensiPelajarlaguPancasilaContoh KegiatanGambarBerdoasebelumdan ProfilMengenalSumber:KementerianPendidikandandan an, melakukan setempat, mengenalibadah sesuaimakanan khasagamanya, memberi daerah, mengenalsalam pada orangdan bermain dolananyang lebih tua,khas daerahnya,Buku Panduan GuruProyek Profil semuaPelajar Pancasilauntuk SatuanPAUD2menyayangimerawattanamanmakhluk ciptaandan binatangTuhan, dll.mengkonsumsimakanan sehat,bekerja samamembuat suatukarya, dll.Menakar, mengukurpanjang-pendek,tinggi- rendah,bereksplorasi danbereksperimendengan anekamaterial lepasan,membuat ceritasederhana/syair,membuat pewarnaalami, berkebun, dll.Di tingkat PAUD, pencapaian profil pelajar Pancasila dapat dilakukan melaluipembelajaran berbasis proyek. Untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebutsejalan dengan tujuan untuk membangun Profil Pelajar Pancasila, Kemendikbudmenetapkan tema-tema projek yang perlu diterapkan pada satuan pendidikan diseluruh Indonesia. Tema-tema tersebut adalah: (1) Aku Sayang Bumi; (2) Aku CintaIndonesia; (3) Bermain dan Bekerja Sama; dan (4) Imajinasiku.1.1. AkuAku SayangSayang BumiBumi2.AkuAkuCintaCintaIndonesiaIndonesia2.3. Bermain dan Bekerja Sama4. ImajinasikuGambar 1.2 Tema Besar Proyek Profil Pelajar PancasilaBAB 1 Pelajar Pancasila5Bab 2 lebih banyak memberikan gambaran bagaimana profil pelajar Pancasiladan apa itu pendekatan pembelajaran berbasis proyek.v

A. Apa itu Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)?Pernahkah kita melihat seorang anak yang membuat rumah-rumahan dari jajarankursi atau kolong tangga yang kemudian ditutup dengan selimut? Coba kitaperhatikan, sebelum anak membuat rumah-rumahan, pasti terlebih dahulu anaktersebut menyampaikan idenya entah kepada orang tuanya atau temannya. Merekabermusyawarah sampai menemukan kesepakatan, kemudian mendata barangyang diperlukan. Setelah itu, mereka membagi tugas dan peran, siapa membawaapa dan mengerjakan apa.Dalam pendidikan, pendekatan proyek dimaknaisebagai investigasi mendalam tentang suatutopik yang menarik untuk dipelajari. Investigasi inibiasanya dilakukan oleh kelompok kecil anak dalamsuatu kelas atau bisa juga keseluruhan kelas, danterkadang juga dilakukan oleh anak secara individual.Betapa seriusnya anak saat bermain membuat rumah-rumahan. Dia akan belajarbagaimana membuat atap, mengatur posisi atap supaya kainnya tidak bergeseratau turun ke bawah, menambahkan alas, menambahkan cahaya dengan lampusenter, dan masih banyak perubahan dan penambahan yang akan dilakukan setiapharinya. Anak-anak tersebut asyik sekali memodifikasi rumah-rumahannya. Setiaphari ada saja yang dilakukan untuk menyempurnakan karyanya.Mengapa hampir semua anak suka bermain rumah-rumahan? Karena rumahadalah sesuatu yang kontekstual, dekat dengan anak, yang dia lihat setiap hari.Anak berusaha merepresentasikan apa yang dia lihat menjadi suatu karya nyata.Saat bermain, anak melakukan serangkaian uji coba, menginvestigasi cara membuatstruktur atap yang mengharuskannya untuk merombak beberapa kali, menggantimaterial atap, memberi tali penguat, sampai berhasil membuat atap yang kuat.Proses ini membutuhkan waktu sampai beberapa hari dan anak menikmatiprosesnya itu karena ide atau inisiatif kegiatan berasal dari minatnya sendiri.Gambar 2.1 Anak bermain rumah-rumahanSumber Foto: KB Little Star Kids Activity Center Salatiga dan PAUD SALAM Yogyakarta12Alur pembelajaran proyek ini untuk membantuguru untuk memahami bahwa dalam kegiatanproyek, ada kegiatan yang harus dilakukan sebelum,saat, dan setelah proyek. Tahapan-tahapan proyekini membutuhkan kesabaran, ketekunan, dankreativitas. Guru perlu mengantisipasi apabila prosespembelajaran saat proyek tidak berjalan sesuaidengan yang direncanakan karena hal tersebutdapat menjadi proses pembelajaran yang bermakna.Melalui pembelajaran proyek ini, anak difasilitasiuntuk dapat membangun pengetahuannya sendiri.Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD3. Menyiapkan beberapa pengetahuan dasar yang sesuai dengan proyek sehinggaanak mendapatkan gambaran tentang apa yang harus diinvestigasi.4. Menyiapkan beberapa pertanyaan terbuka untuk memantik anak melakukaninvestigasi.Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, ada tahapan/alur yangtergambar dalam bagan berikut.TahapPengembanganKegiatan pembacaanbuku, menontonvideo, outing dll utkmembangkitkan rasaingin tahu anak sehinggamuncul ide/gagasan utukmelakukan proyek.Refleksi anak, refleksiguru, Asesmen,memastikankeberlanjutan budayapositif dari projekDukungan /fasilitasi guru/orang dewasa saat anakberkegiatan termasukpertanyaan pemantikTahapPenyimpulanTahap PermulaanGambar 2.2 Skema Pembelajaran ProyekSumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Wijania (2021)Alur pembelajaran proyek di atas dapat membantu guru untuk memahami bahwa dalam kegiatan proyek, ada kegiatan yang harus dilakukan sebelum, saat, dansetelah proyek.Tahap PermulaanTahap Permulaan merupakan curah pendapat antara anak dan guru untukmenangkap minat anak, menggali keingintahuan anak, dan mengangkatperistiwa-peristiwa di sekitar anak yang perlu dihadirkan sehingga anakmenyadari tentang berbagai hal di dalam diri dan lingkungan.Pada tahapan ini, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut.1. Mengobservasi anak untuk menangkap ide, minat, kebutuhan anak danmengangkat kepedulian anak terhadap peristiwa-peristiwa khusus yangterjadi.2. Memetakan tema besar menjadi beberapa topik untuk mencari proyek yangmemungkinkan untuk dilakukan.Bab 3 memberikan contoh tentang kegiatan-kegiatan proyek sesuai temabesar yang telah ditentukan dan dilaksanakan dalam rangka perayaan tradisibudaya lokal dan momen-momen tertentu. Misalnya, perayaan Hari Bumi, HariIbu, Hari Ayah, Hari Kemerdekaan RI, Hari Kebangkitan Nasional, ulang tahunsekolah, dan perayaan tradisi budaya lokal, seperti Sekaten, Saparan, Galungan,Kuningan, dsb.16Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUDA. Tema Aku Sayang BumiAnak-anak perlu mengenal dan mempelajariseni budaya mereka masing-masing agar merekabangga menjadi anak Indonesia dan keberadaanseni budaya tersebut tetap lestari.Daurngula hpasamTanampohonLindsa untw giaBumi ini sangat cukupuntuk seluruh umatmanusia, namun tidakcukup untuk satumanusia serakah.JagahutanHematairB. Tema Aku Cinta IndonesiaA. Tema Aku Sayang BumimatHe triklisPembelajaran pada tema Aku Sayang Bumi inibertujuan untuk mengenalkan anak pada perubahaniklim global serta bagaimana mencari solusi kreatifyang bisa dilakukan oleh anak.Mahatma GandhiA kuSayang BumiKegiatan-kegiatan yang dilakukan di tema besar “Aku Sayang Bumi” bisa dilakukanuntuk menyambut Hari Bumi. Tema besar ini harus dipetakan menjadi beberapatopik dengan menggunakan peta konsep dalam perencanaan pembelajaransehingga nantinya bisa memunculkan beberapa alternatif kegiatan proyek yangsesuai dengan minat anak. Peta konsep ini harus dibuat sebelum merancangkegiatan proyek. Namun, dalam perjalanan diskusi dan proses berlangsungnyaproyek, sangat mungkin ide-ide anak dan guru berkembang. Oleh karena itu, ketikaada ide-ide yang perlu ditambahkan, peta konsep dapat ditambahkan.Untuk tema “Aku Sayang Bumi”, contoh peta konsepnya adalah sebagai berikut.Sampah tidak dipilah (penumpukansampah, pencemaran lingkungan,dll.)Pohon banyak ditebang (satwakehilangan habitat, udara panas,Sampah plastik menggunung(longosr saat hujan deras, polusitanah longsor, sumber airberkurang, satwa berkurang, dll.)udara dan air, dll.)Sampah dibuang sembarangan(saluran air tersumbat, banjir, dll.)Sungai & laut penuh sampah (airtercemar, ikan mati, sumber airminum tercemar, dll.)Permasalahan yangmunculB. Tema Aku Cinta IndonesiaKebudayaan nasional kita adalah segala"Aku SayangSumber belajarpuncak-puncakdan sari-sari kebudayaanBumi"daerah di seluruh kepulauan Indonesia,maupun yang baru yangberjiwa nasional.Kemungkinan solusiyangterkait)lamaMedia (video/bukuNarasumber (petani, ahliKibotani,Hadjarkomunitas pecinta binatang, dll.)Mengelola sampah (4R)DewantaraMenghijaukan lingkunganMendukung upaya pelestarianTempat yang bisa dikunjungiTema “AkuCintaIndonesia” ini harus dipetakan terlebihdahuluuntuk menjajakisatwayang ah,dll.) bisa dikembangkan. Dari topik yang muncul, dapat dirancangbeberapatopikyangkegiatan proyek yang mendekatkan anak pada kearifan lokal di daerahnya. Misalnyamelalui pembuatanmakanan khas setempat (jajanan/cemilan), oleh-oleh (souvenir)Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD20sederhana khas daerahnya dan pengenalan aneka kegiatan budaya setempat.Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan untuk merayakan hari-hari besar, antaralain hari jadi kota/kabupaten, hari besar keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan,ataupun kegiatan adat/budaya setempat.Contoh pemetaan tema “Aku Cinta Indonesia” dengan pengembangan topikyang mungkin membuat anak tertarik untuk menyelidiki:Bahasa daerah tidak populerBudaya lokaltidak mengakarMakanan dan produk lokal tidak dikenalKesenian daerah hampir punahviPermasalahanyang munculMainan tradisional banyak ditinggalkanKetergantunganterhadap gawaiKurang sosialisasi di masyarakatKetergantunganterhadap produkimporGandum, garam, beras, dan bahan baku industriMenghidupkan kesenian dantradisi daerahMenggali danmengenalkanbudaya daerahAku CintaIndonesiaMengenalkan pangan lokalMengenalkan produk-produk lokalKemungkinansolusiMengenalkansumber-sumberalam yang dimilikiMengenalkan flora dan faunayang ada di sekitarMengenalkan mineral dantambang yang ada di sekitarMedia (buku, video, film,dan internet)NarasumberSumber belajarTempat publik (pasar, museum,perpustakaan, dan tempat wisata)Alam terbuka (sungai,hutan, laut, dll.)54Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

C. Tema Bermain dan Bekerja SamaPembelajaran dalam tema “Bermain dan BekerjaSama” ini bertujuan untuk mengajak anakberinteraksi dengan teman yang beragam sehinggadapat menghormati orang lain yang berbedadengan dirinya, mampu bekerja sama, mau berbagidan tidak membeda-bedakan teman. Anak bisahidup rukun dan damai di mana pun dia berada.C. Tema Bermain dan Bekerja SamaDunia anak adalah duniabermain yang menyenangkan.Mereka bisa bermainbersama, merdeka berpikirdan bertindak.Tim Buku 6Tema “Bermain dan Bekerja Sama” ini masih harus dipetakan terlebih dulumenjadi beberapa topik agar guru dapat mengembangkannya menjadi sebuahproyek pembelajaran. Kegiatan-kegiatan proyek yang dirancang diharapkan dapatmenstimulasi semangat kerja sama antar-anak, menguatkan nilai-nilai BhinekaTunggal Ika, yaitu tidak membeda-bedakan teman, saling menghargai, mau bekerjasama dan mau berbagi.Contoh pemetaan tema “Bermain dan Bekerja Sama” adalah sebagai berikut.Jarang bersosialisasiAnak lebih mengenalpermainan digital gamesPermasalahanyang munculD. Tema ImajinasikuMelalui imajinasi dan bermain, anak belajaruntuk mengenali dunianya. Imajinasi membantuperkembangan kognitif dan sosial pada anak.Oleh karena itu, pada tema Imajinasiku ini anakdistimulasi dengan serangkaian kegiatan yang bisamembangkitkan rasa ingin tahu dan memperkuatimajinasinya.Kurang terasah bekerja samaKurang bergerakAnak kurang mengenalpermainan/dolanantradisional setempatBermain danBekerja SamaMenggali permainan/dolanan tradisionalsetempat yang melibatkan kerja sama timdan mengasah motorik anakKemungkinansolusiMedia (video/bukuterkait)Narasumber (orangtua siswa,komunitas pecinta dolanantradisional, dll.)Sumber belajarD. Tema ImajinasikuTempat yang bisa dikunjungi(lingkungan sekitar sekolah,kampung dolanan dll.)BerdasarkanpetasejatikonsepTandadaridi atas, ada kemungkinan muncul solusi melaluipermainankecerdasantradisional sehinggapengembangannya menjadi sebagai berikut.adalah bukanpengetahuan, tetapiimajinasi.BAB 3 Rancangan Proyek Pelajar Pancasila87Albert EinsteinKegiatan proyek yang dilakukan pada tema “Imajinasiku” adalah serangkaiankegiatan yang bisa menstimulasi rasa ingin tahu dan imajinasi anak sehingga anakdapat membuat rekayasa dan memanfaatkan teknologi dalam menciptakan karyayang inovatif dan kreatif. Untuk melihat alternatif proyek yang bisa dilakukan, guruperlu memetakan dulu tema Imajinasiku menjadi topik-topik yang menarik supayabisa menginspirasi anak untuk membuat suatu proyek. Seiring berjalannya kegiatanproyek, bisa saja ide-ide anak dan guru berkembang. Oleh sebab itu, apabila adaide yang muncul, ide-ide dapat ditambahkan pada peta konsep. Contoh pemetaantema “Imajinasiku” adalah sebagai berikut.Anak kurang kreatifKurangnya stimulasiimajinasi anakPermasalahanyang munculTerlalu banyakinstruksi guruImajinasi anakkurang terpantikAnak pasifProses pembelajaran dengan pendekatan proyek membutuhkan peran orang tuadan masyarakat. Oleh karena itu, perlu membangun kesepakatan dan kesepahamanantara orang tua dengan sekolah. Sekolah sebaiknya mensosialisasikan kepadaorang tua tentang pembelajaran berbasis proyek dan hal-hal apa yang perludisinergikan antara pihak sekolah dan orang tua. Misalnya, dari segi pelibatanorang tua saat kegiatan proyek untuk menjadi narasumber ataupun Media (video/bukuterkait)Sumber belajarKarya anakcenderung seragamEksplorasi warnaMembuat lukisan dimedia yang beragamEksplorasi cahayaMembuat karya denganpantulan cahayaMembuat model bukucerita yang unikBuku pop upBuku besar (big book)Narasumber(pelukis, perajin)Tempat yang bisa dikunjungi(lingkungan sekitar sekolah,museum, galeri seni dll.)110Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUDBab 4 PenutupBuku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila ini disusun berdasarkankurikulum yang memerdekakan, baik bagi anak maupun guru. Kurikulum merdekamemberi ruang seluas-luasnya kepada tiap sekolah untuk menerjemahkan sesuaidengan kondisi masing-masing daerahnya serta memberi ruang kepada anak untuktumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.Demikian petunjuk singkat Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila.Selamat membaca dan mencoba mempraktikkan.vii

Daftar Isiiiiivvviiix 1Kata PengantarPrakataPetunjuk Penggunaan BukuDaftar IsiDaftar GambarBAB 1Pelajar Pancasila2 A. Profil Pelajar Pancasila34 B. Capaian Pembelajaran C. Kaitan Proyek Profil PelajarPancasila dengan CapaianPembelajaran11BAB 2Pembelajaran Berbasis Proyek12 A. Apa itu Pembelajaran BerbasisProyek (Project Based Learning)?14 B. Mengapa MenggunakanPembelajaran Berbasis Proyek?15 C. Bagaimana Pembelajaran Proyekini Dilakukan di PAUD?19BAB 3Rancangan Proyek Pelajar Pancasila20 A. Tema Aku Sayang Bumi54 87 110 viiiB. Tema Aku Cinta IndonesiaC. Tema Bermain dan Bekerja SamaD. Tema Imajinasiku

137BAB 4PenutupIndeks 139Glosarium 140Daftar Pustaka 141Profil Penulis 142Profil Penulis dan Ilustrator 144Profil Penelaah 145Profil Penyunting 146Profil Ilustrator 147Profil Penata Letak (Desainer) 148ix

Daftar GambarGambar 1.1Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila.2Gambar 1.2Tema besar Proyek Profil Pelajar Pancasila.5Gambar 1.3Perubahan iklim global.6Gambar 1.4Seni dan budaya daerah.7Gambar 1.5Bermain bersama.8Gambar 1.6Imajinasi anak.9Gambar 1.7Kegiatan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak.10Gambar 2.1Anak bermain rumah-rumahan.12Gambar 2.2Skema pembelajaran proyek.16Gambar 3.1Anak mengamati lingkungan yang kotor.24Gambar 3.2Hasil diskusi guru dengan anak tentang masalah sampah.25Gambar 3.3Kegiatan anak memilah sampah.30Gambar 3.4Guru menstimulasi anak untuk mengenal jenis sampah.31Gambar 3.5Anak menjadi detektif sampah.33Gambar 3.6Anak memilah sampah sesuai jenis.33Gambar 3.7Anak-anak berkunjung ke bank sampah.36Gambar 3.8Membuat pupuk kompos dari sampah organik.40Gambar 3.9Anak memotong kulit buah.42Gambar 3.10 Anak mengukur bahan eco enzyme.43Gambar 3.11 Anak memasukkan bahan eco enzyme.44Gambar 3.12 Anak menempel label dan menutup eco enzyme.45Gambar 3.13 Hasil diskusi guru dan anak t entang masalah sampahsetelah proyek.46Gambar 3.14 Anak mengamati gambar ogoh-ogoh.57Gambar 3.15 Hasil diksusi guru dan anak tentang proyek ogoh-ogoh.58Gambar 3.16 Anak-anak menggambar desain ogoh-ogoh.64Gambar 3.17 Desain ogoh-ogoh.65Gambar 3.18 Anak membuat lem dari tepung kanji.67Gambar 3.19 Anak nukub kerangka ogoh-ogoh.70x

Gambar 3.20 Anak mengecat ogoh-ogoh.71Gambar 3.21 Anak membuat hiasan ogoh-ogoh.73Gambar 3.22 Anak menghias ogoh-ogoh.74Gambar 3.23 Anak latihan megambel.75Gambar 3.24 Proses membuat sanan ogoh-ogoh.77Gambar 3.25 Proses membuat sanan ogoh-ogoh.77Gambar 3.26 Latihan megambel.78Gambar 3.27 Umbul-umbul dan payung hias.79Gambar 3.28 Pawai ogoh-ogoh.80Gambar 3.29 Menonton tayangan video rekaman pawai ogoh-ogoh.81Gambar 3.30 Hasil diskusi guru dan anak tentang pawai ogoh-ogohsetelah proyek.82Gambar 3.31 Anak menirugkan gerakan ogoh-ogoh.86Gambar 3.32 Hasil diskusi guru dan anak tentang permainan yangmenyenangkan.91Gambar 3.33 Hasil diskusi guru dan anak tentang permainan yangmenyenangkan.92Gambar 3.34 Variasi permainan ganepo.93Gambar 3.35 Anak mencari benda-benda.94Gambar 3.36 Anak menumpuk batu.95Gambar 3.37 Anak menyusun pecahan genting.97Gambar 3.38 Anak bermain ganepo.98Gambar 3.39 Anak bermain ganepo.98Gambar 3.40 Anak bermain ganepo.99Gambar 3.41 Anak bermain ganepo.100Gambar 3.42 Tumpukan kaleng untuk bermain ganepo.102Gambar 3.43 Anak menyusun piramida dari ranting.104Gambar 3.44 Anak menyusun piramida dari ranting.105Gambar 3.45 Anak bermain ganepo.105Gambar 3.46 Hasil diskusi guru dan anak tentang permainan yangmeneyenangkan setelah proyek.106Gambar 3.47 Anak membaca buku pop up.114Gambar 3.48 Hasil diskusi guru dan anak tentang buku cerita yang unikdan lucu.117xi

Gambar 3.49 Anak-anak membaca buku cerita.122Gambar 3.50 Latihan membuat buku pop up.124Gambar 3.51 Pola dasar untuk menempel gambar.127Gambar 3.52 Lembar buku pop up.128Gambar 3.53 Hasil diskusi guru dan anak t ntang buku cerita yang unikdan lucu setelah proyek.131Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baiksaja, tetapi harus juga mendidik si murid akan dapat mencarisendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluanumum. Pengetahuan yang baik dan perlu itu yang manfaat untukkeperluan lahir batin dalam hidup bersama.Ki Hadjar DewantaraDengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagaimanusia merdeka (berpribadi) yang dapat memerintah ataumenguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulahmaksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya.Ki Hadjar Dewantaraxii

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021laisacanPrajalPeBuku Panduan Guru Proyek Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUDPenulis: Dyah M. Sulistyati, Sri Wahyaningsih, dan I Wayan WijaniaISBN: 978-602-244-565-4BAB1

A. Profil Pelajar PancasilaPancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Semua warga negara diwajibkanmemahami dan mengamalkan Pancasila serta menjadikan Pancasila sebagaipegangan hidup. Dalam proses pembelajaran, Pancasila tidak sebatas pada kontekspengetahuan belaka, namun harus sampai pada bagaimana mengaplikasikandalam kehidupan yang nyata. Pendidikan di Indonesia semestinya mengarahpada terwujudnya pelajar yang mampu berpikir kritis, komprehensif, dan banggadengan jati dirinya sebagai anak Indonesia. Dengan ka

Petunjuk Penggunaan Buku Buku Proyek Profil Pelajar Pancasila adalah buku pedoman untuk guru PAUD yang merupakan bagian yang tidak teripisahkan dari kelima buku pedoman lain. Buku ini memberikan contoh penerapan pendekatan proyek yang di dalamnya mengandung muatan Profil Pelajar Pancasila. Beragam teori dan metode yang

Related Documents:

BAB I MANAJEMEN PROYEK 1 Tujuan Instruksional Umum 1 1.1 Manajemen Proyek 1 1.1.1 Definisi Manajemen Proyek 1 1.1.2 Tujuan Manajemen Proyek 2 1.1.3 Fungsi Manajemen Proyek 3 1.1.4 Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek 5 1.1.5 Elemen Penting dalam Manajemen Proyek 6 1.1.6 Manajer Proyek 7 1.1.7 Tim Proyek 10 1.1.8 Hubungan Kerja 12

2 3 A Pendahuluan 1. Gambaran Umum Buku Guru Ekonomi Buku Guru Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI disusun sebagai panduan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Buku guru ini juga sebagai penunjang buku siswa sehingga ada keterkaitan antara buku pegangan siswa dan buku pegangan guru.

Untuk mengetahui apakah buku guru dan buku siswa dapat digunakan guru dalam membimbing proses pembelajaran, perlu diadakan telaah dan analisa kesesuaian buku guru dan buku siswa. Karena itu penulis mencoba untuk menganalisis Kesesuaian Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas

Nama baja profil ditulis dengan kode profil diikuti dengan ukuran pokoknya. Berikut ini contoh-contoh penulisan nama baja profil menurut nomor profil yang bersangkutan : 1) Baja WF 250x125x6x9 Yaitu baja profil WF ( Wide Flange sayap lebar ) dengan ukuran tinggi profil 250 mm, lebar sayap 125 mm, tebal badan 6 mm, dan tebal sayap 9 mm.

Buku Panduan ini dengan cermat untuk memastikan bahwa Anda benar-benar puas bahwa pertanggungan yang disediakan berdasarkan Polis pilihan Anda sesuai dengan kebutuhan Anda. Cara Menggunakan Buku Panduan Ini Buku panduan ini adalah dokumen penting. Buku ini menetapkan hak Anda dan kewajiban Kami kepada Anda. Beserta Ikhtisar Manfaat pada bab 4, buku ini menjelaskan Polis WorldCare pilihan Anda .

vi Buku Guru Kelas 1 SD/MI Bagaimana Menggunakan Buku Guru? Buku Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai b

Bagaimana Menggunakan Buku Panduan Guru? Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai b

agile software development methodologies (SDMs) utilizing iterative development, prototyping, templates, and minimal documentation requirements. This research project investigated agile SDM implementation using an online survey sent to software development practitioners worldwide. This survey data was used to identify factors related to agile SDM implementation. The factors that significantly .