AYAT-AYAT KONSERVASI LINGKUNGAN (Telaah Tafsir Al-Azhar .

1y ago
15 Views
2 Downloads
3.92 MB
115 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rosa Marty
Transcription

AYAT-AYAT KONSERVASI LINGKUNGAN(Telaah Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka dan Tafsir Al-Misbah KaryaM. Quraish Shihab)TESISDiajukan untuk Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ilmu Al Qur’an dan TafsirOleh:MUNAJINIM. F02517175PASCASARJARAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA2019i

ABSTRAKNamaJudul Tesis: Munaji: Ayat-Ayat Konservasi Lingkungan (Analisis Tafsir Al-AzharKarya Buya Hamka dan Tafsir Al-Misbah Karya M. QuraishShihab)Pembimbing : Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MAPenelitian tesis ini membahas tentang pemikiran Haji Abdul Malik KarimAmrullah (Hamka) dan M. Qurais Shihab tentang Ayat-Ayat Konservasi Linkunganyang tercantum di dalam kitabnya, yakni kitab tafsir al-Azhar dan Al-Misbah.Tokoh tersebut dipilih karena merupakan pakar di bidang penafsiran al-Qur’anyang dimiliki Indonesia.Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitandengan Ayat-Ayat Konservasi Lingkungan yang terdapat pada Surat Al-Baqarahayat 11-12, Al-Qashah ayat 77, Surat Ar-Rum Ayat 41, dan Surat Al-BaqarahAyat 30. Sementara metode yang digunakan dalam menyusun tesis ini adalahdengan menggunakan kajian kepustakaan (library research) dan analisis isi(content analysis).Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode tafsirmawdu’i sebagai alat analisa, yaitu mengumpulkan ayat al-Qur’an yang memilikimakna yang sama, lalu dianalisis secara kritis dan mencari sisi persamaan sertahal-hal yang belum dibahas.Setelah dilakukan kajian di atas, peneliti menemukan:1. Terminology konsep konservasi lingkungan dalam al-Qur’anmenggunakan istilah Muslih (Menjaga, Melindungi, dan Memperbaiki)yang merupakan lawan dari kalimat Mufsid (Rusak).2. Penafsiran ayat-ayat konservasi lingkungan menurut Hamka dalamtafsir al-Azhar yaitu yang disebut merusak dalam al-quran adalahsegala perbuatan yang akan merugikan orang lain. Sementara M.Quraish Shihab berpendapat bahwa seseorang dituntut paling tidakmenjadi shaleh, yakni memelihara nilai-nilai sesuatu sehinggakondisinya tetap tidak berubah sebagaimana adanya. Dengan demikiansesuatu itu tetap berfungsi dengan baik dan bermanfaat.3. Buya Hamka dan M. Quraish Shihab menjelaskan pula surat AlBaqarah ayat 30 tentang manusia sebagai Khalifah di bumi.Kajian ini merupakan titik awal dari kajian konsep konservasilingkungan. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut untuk dapatmengetahui sejauh mana peran dan konsep konservasi lingkungan dalam alQur’an, diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dalammencapai tujuan negara yaitu masyarakat adil, makmur dan sejahtera.Kata kunci: Konservasi Lingkungan, Tafsir al-Azhar, Tafsir Al-Misbah.idigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISISAMPUL DALAM . iPENYATAAN KEASLIAN . iiPERSETUJUAN PEMBIMBING . iiiPERSETUJUAN TIM PENGUJI. ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viABSTRAK . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiPEDOMAN TRANSLITERASI . xivBAB I : PendahuluanA. Latar Belakang Masalah .1B. Identifikasi dan Batasan Maslah .8C. Rumusan Masalah .9D. Tujuan Penelitian .9E. Kegunaan Penelitian.10F. Kerangka Teoritik (Theoretical Framework) .11G. Penelitin Terdahulu .14H. Metode Penelitian .171. Jenis Penelitian .172. Sumber Data .173. teknik pengumpulan data .183. Teknik Analisis Data .18I. Sistematika Pembahasan .19idigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II : Pembahasan Tentang Konservasi LingkunganA. Pengertian Lingkungan dan Konsep Konservasi Lingkungan .21B. Konservasi Lingkungan Perspektif Mufassir Dan Ulama’ .29C. Peran Manusia Dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan .34D. Etika Berinteraksi Dengan Lingkungan .37BAB III : Biografi Hamka dan Quraish ShihabA. Biografi Hamka .401. Latar Belakang Pendidikan .402. Karya-Karyanya .473. Tafsir Al-Azhar .484. Metode dan Aliran Tafsir Al-Azhar .555. Keistimewaan Tafsir Al-Azhar .576. Komentar Ulama .58B. Biografi Quraish Shihab .591. Latar Belakang Pendidikan .592. Karya-Karyanya .623. Tafsir Al-Misbah .634. Metode dan Aliran Tafsir Al-Mishbah .675. Keistimewaan Tafsir Al-Mishbah .71BAB IV : PERBANDINGAN PENAFSIRAN DAN ANALISA AYAT-AYATKONSERVASI LINGKUNGAN DALAM TAFSIR AL-AZHAR DANTAFSIR AL-MISBAHA. Penafsiran Buya Hamka Dan Quraish Shihab Terhadap ayatayat konservasi lingkungan. .73a. Redaksi Ayat-Ayat Tentang Konservasi Lingkungan.73b. Tafsir Buya Hamka Terhadap Ayat-Ayat KonservasiLingkungan .74iidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Tafsir M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat konservasilingkungan .84B. Analisis Perbandingan Penafsiran Buya Hamka Dan QuraishShihab terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan .91a. Persamaan Penafsiran Buya Hamka dan Quraish Shihab .92b. Perbedaan Penafsiran Buya Hamka dan Quraish Shihab .95BAB V: PenutupA. Kesimpulan .102B. Saran-Saran .104DAFTAR PUSTAKAiiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahAl-Qur‟an merupakan kitab suci yang berfungsi sebagai hudan li alnaas, Al-Qur‟an sudah tentu bukan hanya petunjuk dalam arti metafisiseskatologis, tetapi juga menyangkut masalah-masalah praktis kehidupanmanusia di alam dunia. Hal ini disebabkan Al-Qur‟an merupakan kitab suciyang selalu relevan (Salih li kulli zaman wa al-makan) bagi mereka sepanjangmasa.1 Relevansi kitab suci ini terlihat pada petunjuk-petunjuk (guidance)berupa pesan-pesan syari‟at yang bersifat global diberikan kepada manusiadalam seluruh aspek dan sendi kehidupan,2 termasuk di dalamnya Patokapatokan dasar tentang bagaimana manusia menyantuni, melestarikan alamsemesta, dan mengkonservasi lingkungan sekitarnya.Al-Qur‟an menempati posisi sentral dalam setiap langkah manusia dibumi, utamanya bagi umat islam, sebagi petunjuk pada jalan kebahagiaan dankesejahteraan. Untuk mencapai kebahagiaan ini, selain umat manusia harusmemperhatian relasional dengan tuhannya dan makhluk social, mereka ya.Konservasilingkungan mempunyai konotasi bahwa lingkungan harus dipertahankan,dilindungi, dan dipelihara sebagaimana keadaannya agar tetap mampu1Salah „Abd Al-Fattah Al-Khalidi, Mafatih} Li Al-Ta’amul Ma’a Al-Quran, (Damaskus: Dar alQalam, 1424), 117.2Fathurrosyid, Semiotika Kisah al-Qur’an (Surabaya: Pustaka Radja, 2014), 1.1digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang harmonis.3 Apabila manusiamampu memakmurkan dan memelihara alam lingkungan dengan baik, makaalam lingkungan juga akan membalas dan bersahabat dengan baik.Dalam pandangan ulama tauhid, sebagaimana Imam Ibrahim AlBaijuri pengarang kitab (Kifayatul awam) menyatakan bahwa, segala sesuatuselain Allah SWT dinamakan dengan alam, hal ini senada dengan pernyataanQuraish Shihab, alam adalah segala yang ada di langit dan di bumi.4Alam merupakan tempat dimana manusia tinggal, hidup danberkembang biak. Hubungan alam dan manusia pun saling terkait. Hubunganketerkaitan ini dalam istilah ilmu biologi disebut simbiosis mutualisme. Darialam manusia mendapatkan penghidupan. Tanpa dukungan dari alam,kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya terancam, buktinya,berapa banyak korban yang ditelan oleh bencana alam seperti banjir, tanahlongsor, asap tebal, tsunami, lumpur lapindo dan lain sebagainya. Karenaitulah manusia memiliki peranan penting dalam hal ini (menjaga danmelestarikan alam), tidak untuk mencari kesenangan semata dengan caramerusak alam dan mengeksploitasi bumi habis-habisan dengan tanpamenghiraukan akibat selanjutnya.5Termasuk pula mengkonservasi lingkungan yang juga menyediakanberbagai sumber daya alam yang menjadi daya dukung bagi kehidupan yang3Niniek Suparni, Pelestarian, Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan, (Jakarta: SinarGrafika, 1994), 3.4M. Quraish Shihab, Dia Dimana-mana Tangan Tuhan di Balik Setiap Fenomena, (Jakarta:Lentera Hati, 2004), 19.5Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-Quran, (Jakarta: Paramadina, 2001),147-149.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3layak, sehingga manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan dapat memperolehasupan tenaga dari sumber daya tersebut.Problem saat ini yang dialami seluruh negara di berbagai iayanglebihmenitikberatkan posisinya sebagai khalifah, juga seringkali disalahartikan,sehingga manusia merasa paling berhak untuk menguasai, mengeksploitasidan merusak alam yang pada akhirnya menciptakan krisis ekologi. Padahalmanusia sebagai alam mikro tidak terlepas dari alam makro, atau lingkunganalam n-Nurysebagaimana dikutip Adnan Harahap laksana sekeping tanah surge yangdiletakkan tuhan di dunia (Kit’atun Min Al-Jannati Nukilat ila Al-Ardhi).6Seperti yang telah terjadi di sekitar kita akhir-akhir ini mengenailingkungan, telah menjadi isu yang hangat diperbincangkan oleh PemerintahDaerah dan masyarakat. Persoalan ini mengingatkan manusia agar seringmenjaga lingkungannya supaya masalah-masalah global yang membahayakanlapisan bumi dan kehidupan makhluk hidup nantinya.Kehancuran lingkungan adalah rusaknya alam raya yang ada di sekitarmakhluk. Kerusakan ini bisa terjadi di darat, lautan dan bisa pula di udarayang merupakan tempat tinggal para makhluk. Informasi al-Qur‟an yangterkait dengan kerusakan lingkungan ini banyak ditemukan dalam berbagai6M Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi: Hidup Bersama al-Quran, (Bandung: Mizan, 2000),273.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4ayat yang tersebar di beberapa surah. Diantaranya adalah yang disebutkandalam surah ar-Rum/30: 41 berikut: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tanganmanusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatanmereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).7Ayat ini menerangkan telah terjadi kerusakan di darat dan di laut.Kerusakan ini bisa berupa pencemaran alam, sehingga alam tidak lagi layakdihuni makhluk hidup. Dapat juga kerusakan itu berupa kehancuran alamsehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan. Di antara kerusakan di darat adalahhancurnya flora yang berakibat pada terjadinya banjir, tanah longsor, danhilangnya keseimbangan kehidupan karena semakin habisnya fauna.Sedangkan di laut kerusakan itu dapat berupa tercemarnya laut yang berakibatpada rusaknya biota laut, punahnya hewan laut.8Salah satu tuntunan terpenting Islam dalam hubungannya denganlingkungan, ialah bagaimana menjaga keseimbangan alam atau lingkungandan habitat yang ada tanpa merusaknya. Karena tidak diragukan lagi bahwaAllah menciptakan segala sesuatu di alam ini dengan perhitungan tertentu.Seperti dalam firman-Nya dalam Surah al-Mulk/67: 3, sebagai berikut:7Departemen Agama RI. Al-Qur’an Terjemahan. (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), 637.Kementerian Agama RI, Tafsir Ilmi: Penciptaan Jagat Raya, (Jakarta: Lajnah PentashihanMushaf Al-Qur‟an, 2011), 123.8digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5 Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihatpada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlahberulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?.9Inilah prinsip yang senantiasa diharapkan dari manusia, yakni sikapadil dan moderat dalam konteks keseimbangan lingkungan, tidak hiperbolisatau pun meremehkan, sebab ketika manusia sudah bersikap hiperbolis ataumeremehkan, ia cenderung menyimpang, lalai serta merusak.Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untukmemperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka memperolehmanfaat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta untukmengantarkannya kepada kesadaran akan Ke-Esaan dan Ke-Maha KuasaanAllah SWT. Dari perintah ini tersirat pengertian bahwa manusia memilikipotensi untuk mengetahui dan memanfaatkan hukum-hukum yang mengaturfenomena alam tersebut. Namun, pengetahuan dan pemanfaatan ini bukanmerupakan tujuan kelestarianlingkungan, term lingkungan dalam Al-Qur‟an disebutkan dalam banyakbentuk yang variatif, seperti Al-alamin (Spesies), al-sama‟ (langit), al-Ard(Bumi), dan al-bi‟ah (lingkungan). Varian-varian yang disebutkan dalam AlQur‟an ini pada prinsipnya mengilustrasikan tentang spirit Rah}matan Lil AlAlamin. Artinya, lingkungan tidak saja diafiliasikan kepada bumi, tetapi9Departemen Agama RI. Al-Qur’an Terjemahan, 945.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6mencakup semua alam, seperti planet bumi, ruang angkasa, dan angkasa luar.Konsep ini tentunya mengacu pada pentingnya pemeliharaan keseimbanganekosistem di bumi dan sekaligus juga memiliki hubungan dengan ekosistemyang ada di luar bumi, Allah berfirman Qs. Al-Baqarah ayat 22: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, danDia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itusegala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakansekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.10Ada dua kata kunci yang menjadi pesan ekologis dalam ayat di atas,pertama, bumi sebagai hamparan, bumi diciptakan dan didesain Allah sebagaitempat yang sangat ideal bagi makhluk hidup. Kedua, langit sebagai atap,artinya, langit diciptakan Allah sebagai pelindung bagi kehidupan. Dalamterminology meteorology, yang menjadi pelindung bagi kehidupan di bumiadalah lapisan atmosfer. Oleh karenanya ungkapan والسماء بناء dalam ayat inidapat dipahami dengan lapisan atmosfer yang merupakan lapisan pelindung.Manusia modern telah mendesakralisasi alam, alam ibarat tanpa maknadan guna menurut mereka. Ibaratnya, alam bagi mereka bukan lagi sebagaiseorang istri, namun ia tak lebih dari seorang “pelacur”. Ia dimanfaatkannamun manusia merasa tidak punya tanggung jawab untuk menjaganya.10Departemen Agama RI. Al-Qur’an Terjemahan, 11digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7Persoalannya kemudian ketika alam sudah dijadikan pelacur, semakin dikuraskepada tingkat yang mustahil.11Para pecinta alam dan kaum konservasionis memprotes dengankenyataan yang terjadi ini, akan tetapi mereka tidak pernah didengarkan.Argumen/pendapat mereka sering dianggap bersifat sentimental daripadaintelektual.Lantas bagaimana Al-Qur‟an menjawab hal-hal yang berhubungandengan lingkungan termasuk mengkonservasinya demi kelangsungan hidupmanusia di bumi. Dalam hal ini penulis akan menelaah ayat-ayat konservasilingkungan dalam sebuah kitab tafsir karangan ulama Indonesia yaitu tafsirAl-Azhar karya Buya Hamka dan Tafsir Al-Mishbah karya M. QuraishShihab.Telah diakui bersama bahwa Hamka dan Quraish Shihab adalah tokohagama yang disegani di Indonesia. Apalagi keduanya sama-sama memilikikitab tafsir yang banyak diminati oleh masyarakat. Hamka merupakanmufassir yang concern di dalam beberapa bidang keilmuan yang olehbeberapa simpatisannya dikenal sebagai ulama “independent-mindedness”,sangat mantap terhadap jalan hidup yang dipilihnya.Sementara M. Quraish Shihab concern dalam bidang tafsir-dikenalsebagai sosok ulama yang moderat dalam bidang keagamaan yang diterimaoleh banyak kalangan. Selain itu dilihat dari masa penulisan tafsir merekaberjauhan, yaitu Hamka mewakili tokoh tafsir era 1951-1980-an, sedangkan11Seyyed Hossein Nasr, “Antara Tuhan, Manusia dan Alam” (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003), 2730.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8M. Quraish Shihab sebagai tokoh tafsir kontemporer era 1981-2000-an,sehingga sangatlah mungkin masa hidup penafsir yang berbeda membuahkantafsir dalam ide-ide dan gagasan yang berbeda pula, apalagi Hamka dikenalsebagai seorang seniman. Maka, penelitian ini dimaksudkan untuk melihatperbandingan di antara keduanya. Bagaimana pola pikir manusia dalammemahami al-Quran antara satu masa dengan masa yang lainnya.Penelitian ini merupakan permasalahan baru menurut pandanganpeneliti melihat permasalahan lingkungan yang semakin komplek, terutamatentang konservasi lingkungan. Peneliti juga memilih dua tokoh , Hamka danM. Quraish Shihab dikarenakan keduanya merupakan tokoh yang ahli tafsirdan sangat reflektif terhadap masalah-masalah umat dan yang lebih pentinglagi keduanya adalah lahir dan tumbuh di Indonesia sehingga pembahasannyatentu lebih objektif dan relevan dengan ke-Indonesiaan.B. Identifikasi dan Batasan MasalahBerdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas makapenulis dapat mengindetifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:1. Urgensi konservasi lingkungan dalam penafsiran ayat-ayat ekologis2. Konsep konservasi lingkungan perspektif Hamka dan M. Quraish Shihab3. Relevansi konservasi lingkungan perspektif Hamka dan M. QuraishShihab.Dalam penelitian ini, perlu adanya batasan masalah agar penulis lebihfocus dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dikaji. Pembatasandigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9masalah ini adalah upaya untuk mengerucutkan ruang lingkup penelitiannya,sehingga lebih jelas dan dapat dipahami nantinya. Oleh sebab dalampenelitian ini penulis akan mengkaji tentang tafsir ayat-ayat konservasilingkungan telaah tafsir Tafsir Al-Azhar dan Al-Mishbah.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskanbeberapa rumusan masalah:1. Bagaimana penafsiran Hamka terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan?2. Bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap ayat-ayat konservasilingkungan?3. Apa perbedaan penafsiran Hamka dan Quraish Shihab terhadap ayat-ayatkonservasi lingkungan?D. Tujuan PenelitianSetiap peneliti memiliki arah dan tujuannya dalam melakukanpenelitian, berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi, batasan sertarumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagaiberikut:1. Mengetahui serta menganalisis ayat-ayat konservasi lingkungan telaahtafsir al-Azhar dan tafsir al-Mishbah.2. Mengetahui serta menganalisis penafsiran Hamka dan M. Quraish Shihabterhadap ayat-ayat konservasi lingkungan perspektif tafsir keduanya.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

103. Mengetahui serta menganalisis relevansi konservasi lingkungan perspektifHamka dan M. Quraish Shihab dengan zaman saat ini.E. Kegunaan PenelitianDengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat membawamanfaat baik secara teoritis maupun praktis.1. Secara Teoritisa. Dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti yang lain baik intelektualmuslim maupun mufassir dalam mengembangkan kajian konservasilingkungan perspektif Hamka dan Quraish Shihab .b. Menambah wawasan keilmuan yang menjelaskan tantang konservasilingkungan dalam Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Misbah.c. Dapat mengetahui perbedaan penafsiran Hamka dan Quraish Shihabtentang konservasi lingkungan.d. Menjadi acuan dalam memahami konsep konservasi lingkunganperspektif Hamka dan Quraish Shihab .2. Secara Praktisa. Dapat menjadi salah satu refrensi untuk kajian tentang konservasilingkungan bagi yang membutuhkan untuk yang memahaminya sertamengaplikasikannya dalam upaya menafsirkan ayat-ayat nginmengembangkan kajian ini.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11b. Dapat memberikan informasi serta pengetahuan bagi peneliti pribadikhususnya dan masyarakat luas pada umumnya tentang ayat-ayatkonservasi lingkungan yang terkandung pada Tafsir al-Azhar danTafsir al-Misbah, sehingga mampu mengekplorasi nilai-nilai quranimelalui kajian tafsir, bertambah kecintaan terhadap al-quran danmenemukan kembali pokok-pokok tujuan diturunkannya al-quran.F. Kerangka Teoritik (theoretical framework)Mengkaji pemikiran seorang tokoh tidak terlepas dari studi biografiatau sejarah, yang pastinya berhubungan dengan waktu, tempat ataupunlingkungan yang mengelilingi tokoh tersebut, serta banyaknya dimensi yangmengira pemikirannya baik demensi kreatif, dinamis serta perubahan yangterjadi pada suatu waktu. Penulis membutuhkan studi sejarah ini untukmengkaji pemikiran pemikiran Hamka dan Quraish Shihab khususnya dalampembahasan konservasi lingkungan.Dengan demikian, kajian terhadap ayat-ayat al-Qur'an tentang alamsemesta akan menyimpulkan bahwa alam raya dan lingkungan hidup yangmerupakan totalitas (keseluruhan) dari benda, daya dan kehidupan termasukmanusia mempunyai keterkaitan hukum keseimbangan (equilibrium),sehingga satu bagian alam dapat mempengaruhi bagian lainnya dan akanberdampak pada kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta jasad-digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12jasad hidup (organisme) lainnya,12 karena memang semua makhluk yang adadalam suatu lingkungan hidup satu dengan lainnya mempunyai hubungantimbal balik (interconected) dan hubungan simbiosis (saling memenuhikebutuhan satu dengan yang lainnya).Hukum keseimbangan (equilibrium) yang diciptakan oleh Allah ituuntuk tatanan lingkungan hidup (ekosistem) yang baik harus tetap terpelihara,sehingga manusia harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga danmemelihara keseimbangan tersebut demi kelestarian lingkungan hidup(alam). Lantas siapakah yang akan bertanggung jawab? Tentu saja yangbertanggung jawab merawat, memelihara, dan menjaga keseimbangan,keindahan alam dan isinya adalah manusia sebagai khalifah fil ard.Manusia wajib memelihara dan menjaga lingkungan agar tetap lestaridan alami. Hal ini disebabkan, karena lingkungan menjadi bagian yang tidakterpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam pengelolaan lingkungan,manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Karena pengelolaanlingkungan hidup itu sendiri, pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungankehidupan manusia di muka bumi ini.H.A Mattulada mendefinisikan lingkungan hidup meliputi makhlukbiologis, makhluk bermasyarakat dan sebagai insan budaya. Dapat dikatakanlingkungan hidup manusia terdiri atas: lingkungan bio-fisik, lingkungansosial dan lingkungan budaya.1312Ahmad Syadili, Qur’an dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup (Yogyakarta: Lembaga StudiFilsafat Islam (LESFI), 1992), 143.13Imam Nasruddin, Konsep Lingkungan Hidup dan Pendidikan Islam dalam Perspektif TeologiPendidikan, Jurnal, t.t, hlm. 3.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13Yusuf al-Qardhawi menilai lingkungan hidup meliputi yang dinamis(hidup) dan yang statis (mati). Lingkungan dinamis (hidup) meliputi wilayahmanusia, hewan dan tumbuhan. Sedangkan lingkungan statis (mati) meliputialam yang diciptakan Allah SWT, dan industri yang diciptakan manusia.Lingkungan statis ini dapat dibedakan dalam dua kategori pokok. Pertama,bahwa seluruh alam ini diciptakan untuk kemaslahatan manusia, membantudan memenuhi semua kebutuhan mereka. Kedua, bahwa lingkungan denganseisinya, satu sama lain saling mendukung, saling menyempurnakan, salingmenolong, sesuai dengan sunnah-sunnah Allah yang berlaku di jagat rayaini.14Di sini dapat dilihat bahwa, terdapat dua lingkungan, yaitu lingkunganmanusia dan lingkungan selain manusia atau disebut juga lingkungan alamseperti: hewan, tumbuhan, sosial, benda, daya, keadaan dan termasuk jugaperilaku manusia). Atau dengan kata lain, lingkungan mencakup segalasesuatu yang berada di sekitar manusia. Bahkan manusia pun dapatdikategorikan sebagai lingkungan dan pembentukan lingkungan yang baikmenjadi tugas serta tanggung jawab manusia.Lingkungan hidup berarti, Pertama, Kesatuan ruang dengan semuabenda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunyayang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk14Ibid., hlm. 4.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14hidup lainnya. Kedua, lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atasorganisme hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.15Lingkungan hidup tidak saja bersifat fisik seperti tanah, udara, air,cuaca dan sebagainya, namun dapat juga berupa sebagai lingkungan sosial.16Lingkungan sosial meliputi semua faktor atau kondisi di dalam masyarakatyang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis, misalnya:ekonomi, politik dan sosial budaya.G. Penelitian TerdahuluPenulis berusaha menelaah penelitian terdahulu Untuk mengetahuisejauh mana permasalahan ini pernah dibahas atau dikaji oleh penelitilainnya,agar penulis mampumemposisikan dirinya kepada permasalahanyang belum diteliti pada penelitian-penelitian sebelumnya, serta menghindariadanya kesamaan. Dan ada titik pembeda antara penelitiannya denganpenelitian sebelumnya.Penulis juga menyadari bahwa penelitian ini bukanlah pertamakalidalam mengkaji pemikiran Hamka dan Quraish Shihab , baik dari biografisampai pada buku dan kitab yang mereka tulis. Tidak sedikit peneliti nmetodepenafsirannya, adapun diantara buku dan penelitian yang berkaitan dengankonservasi lingkungan yang ditulis oleh para peneliti sebelumnya antara lainsebagai berikut:15Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 933Slamet Ryadi, Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya (Surabaya: UsahaNasional, 19

Buya Hamka dan M. Quraish Shihab menjelaskan pula surat Al-Baqarah ayat 30 tentang manusia sebagai Khalifah di bumi. Kajian ini merupakan titik awal dari kajian . konsep . konservasi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut untuk dapat mengetahui sejauh mana peran dan konsep konservasi lingkungan dalam al- .

Related Documents:

Waqiah, al-Mulk, al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Naas, Ayat al-Kursi, at-Thalaq ayat 2-3, al-Baqarah ayat 69, an-Nahl ayat 96, al-Hajj ayat 27, al-Fath ayat 1-3, dan al-Mu‟minun ayat 29. Selain ayat Alquran tersebut yang juga rutin diamalkan ialah selawat atas Nabi saw. Tujuan masyarakat Desa Palingkau Kecamatan Kapuas Murung

38. Pengelolaan Kolaboratif DAS Benenain Noelmina di Timor Barat 108 39. FORMADAT: Konservasi dan Pembangunan Berkelanjutan Lintas Batas Negara 110 40. KOMPAKH: Jembatan antara Konservasi dan Ekonomi 112 Konservasi dan Dunia Usaha 114 41. Nelay

perencanaan konservasi tanah dan air tidak terbatas pada lahan pertanian saja, namun juga mencakup konservasi saluran drainase, tebing jalan, tebing sungai dan lain-lain. Daftar Pustaka Agus, Fahmuddin dan Widianto. 2004. Petunjuk Praktis Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering. Bogor : World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia.

KONSTITUSI HIJAU Pasal 28 H Ayat 1 Pasal 33 Ayat 4 PERATURAN OPERASIONAL UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya UU No. 41/1999 tentang Kehutanan UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan UU No. 37/2014 tentang

BAB VI. PEMBELAJARAN ETIKA LINGKUNGAN 111 A. Rambu-Rambu Membelajarkan Etika Lingkungan 111 B. Pembelajaran Etika Lingkungan Melalui Model Pembelajaran OIDDE 121 C. Pengambilan Keputusan Etik dalam Kasus Etika Lingkungan 131 D. Pembelajaran Etika Lingkungan (Pengalaman di Beberapa Negara) 133 DAFTAR FUSTAKA 145 GLOSARIUM 159

STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat (3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional .

Negara .dengan demikian, ayat yang diterapkan bukan ayat tentang pencurian diatas ,namun ayat tentang hukuman bagi pengacau dan perusak Negara. Ayat tersebut adalah surat al-Ma‟idah ayat 33. Dengan demikian, jika terdapat jenis pencurian yang dapat dikategorikan pada perusak negara, maka hukuman yang ditetapkan adalah

Thomas Coyne, LEM, Dir. Greg Lesko Nina Mascio Debbie Walters, LEM Faith Formation Lori Ellis, LEM, Religious Education Baptism/Marriage Please contact Lori Ellis at 412-462-8161 Confession Schedule Mondays at St. Therese at 7:00 p.m. Saturdays at Holy Trinity from 3:00-3:45 p.m. Saturdays at St. Max from 3:00-3:45 p.m. Hall Rentals Please call 412-461-1054 Website www.thomastheapostle.net .