Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Buku Tasawuf Modern Buya Hamka

1y ago
15 Views
2 Downloads
1.71 MB
122 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sutton Moon
Transcription

SKRIPSINILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUKUTASAWUF MODERN BUYA HAMKAOleh:FADILANPM: 1282951Fakultas: Tarbiyah Dan Ilmu KeguruanJurusan: : Pendidikan Agama Islam (PAI)INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)METRO1438 H/2017 M

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUKU TASAWUFMODERN BUYA HAMKADiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Tahap MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (Sastra 1)Oleh:FADILANPM: 1282951Pembimbing I : Dr. Mukhtar Hadi, S.Ag, M.SiPembimbing II : H. Basri, M.AgFakultas: Tarbiyah dan Ilmu KeguruanJurusan: : Pendidikan Agama Islam (PAI)INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)METRO1438 H/2017ii

iii

iv

MOTTO وا ُك ُك وايِن ا َفَف اَف ْذ ُك ُك يِنوا َف اْذ ُك ُك يِنواَفاْذ ُك ْذُك ْذ ا َف ْذ “Maka ingatlah kamu kepada-Ku, Aku akan mengingatmu. Dan bersyukurlahkamu kepada-Ku, dan jangan kamu mengingkari nikmat-Ku.”1 (Q.S. Al Baqarah(2): 152 )1Q.S. Al Baqarah (2): 152v

ABSTRAKNILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUKU TASAWUF MODERNBUYA HAMKAOleh:FADILAPendidikan Islam pada zaman globasisasi ini sangat mengalami kemajuandan perkembangan yang signifikan, hal ini terlihat dari banyak mengalamiperbaikan dan perubahan ke dalam gaya pendidikan Islam formal. Ajaran Islamterdiri dari aspek lahir atau luar dan aspek batin yang seharusnya terintegrasidalam pendidikan Islam. Pendidikan Islam banyak yang terlena dengan kemjuanzaman saat ini akibat pengaruh dari globalisasi, hal yang bersifat batin masihrelatif sering diabaikan Tasawuf sebagai salah satu kajian dalam Islam sangatkaya akan nilai-nilai Islam yang bisa diaplikasikandalam khazanah pendidikanIslam, terutama dalam bidang ruhani dan akhlak. Dengan nilai-nilai yang adadalam tasawuf, pendidikan Islam akan lebih kaya makna, lebih dari itu pesertadidik tidak hanya mengetahui pokok-pokok pendidikan Islam secara teoritis, tapimereka juga dapat mengetahui ruh serta makna pendidikan Islam.Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui tentang nilai-nilai pendidikanIslam yang terkandung dalam buku Tasawuf Modern buya Hamka. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatandeskriptif analisis dan kajian pustaka. Setelah data terkumpul dan tercatat denganbaik, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Proses analisa dilakukandengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, kemudian datatersebut dianalisis dan dipelajari secara cermat dan dideskripsikan yangselanjutnya memberikan gambaran dan penjelasan serta uraian.Dari buku tersebut setidaknya terdapat tiga pokok pembahasan mengenainilai-nilai pendidikan Islam, yaitu pendidikan keimanan, pendidikan akhlak danpendidikan spritual. Memperteguh keimanan dengan cara memahami danmemperbanyak membaca Al-Qur’an, memahami hadits Nabi, serta bertafakurkepada Allah adalah contoh nilai pendidikan keimanan yang dibahas dalam bukuTasawuf Modern. Nilai pendidikan akhlak dapat terlihat dengan penjelasanHamka tentang macam-macam akhlak terpuji, diantaranya adalah rasa malu, sidiq,qana’ah, amanah, ikhlas, dan tawakal.v

vi

PERSEMBAHANDengan rasa Syukur dan Bahagia, keberhasilan skripsi ini sayapersembahkan kepada:1. Ibu dan Bapak tercinta (Ibu Nina Martita dan Bapak Redison), yangtelah mendidikku dan membesarkanku dengan penuh rasa kasih sayangserta yang selalu senantiasa membimbing dan memotivasi untukmenjadi lebih baik dan yang selalu mendoakan dalam mengerjakanstudi dan keberhasilanku. Juga kepada Ibu dan Ayahyang selalumenjagaku dan membimbingku untuk berhasil bersekolah di kampusini (Ibu Prof. Dr. H. Enizar. M. Ag dan Bapak Dra. M. Choliq).2. Untuk Keluarga Besarku, kakak dan adik-adik ku (Rendi Mulki danChaira Annisa) yang selalu mengingatkanku dan memotivasiku untukmenjadi adik sekaligus kakak yang terbaik.3. Untuk Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku (Abang, Ciyul,Ichi, Zulmaidah, dan Khoirul) dan 9 shahib lainnyayangmendukungku menyelesaikan tugas akhir ini serta yang selalumendo’akanku.4. Almamater STAIN Jurai Siwo Metro yang sangat saya cintai.5. Dan terutama untuk diri sendiri sebagai pengingat diri. Aamiin.vii

KATA PENGANTARAlhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas taufik danhidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan untukmenyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Jurusan Tarbiyah IAINMetro guna memperoleh gelar S. Pd.Dalam upaya penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah banyakmendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulismengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku KetuaSTAIN Jurai Siwo Metro, Dr. Hj. Akla, M.Pd, selaku ketua Jurusan TarbiyahSTAIN Jurai Siwo Metro, Muhammad Ali, M.Pd.I selaku ketua Prodi PAI, Drs.Dr. Mukhtar Hadi, S.Ag, M.Si selaku pembimbing pertama, dan H. Basri, M.Ag.selaku pembimbing kedua yang telah memberi bimbingan yang sangat berhargadalam mengarahkan dan memberi motivasi.Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapkan dan akanditerima sebagai bagian untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik. Padaakhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian yang dilakukan kiranya dapatbermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan Agama Islam.Metro, 03 Juli 2017PenulisFADILA1282951viii

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL .iHALAMAN JUDUL .iiPERSETUJUAN .iiiPENGESAHAN .ivABSTRAK .vORISINALITAS PENELITIAN .viMOTTO .viiPERSEMBAHAN .viiiKATA PENGANTAR .ixDAFTAR ISI .xDAFTAR LAMPIRAN .xiiiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Pertanyaan Penelitian .7C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .7D. Penelitian Relevan .8E. Metode Penelitian .101. Jenis dan Sifat Penelitian .102. Sumber Data .103. Teknik Penjamin Keabsahan Data.124. Teknik Analisis Data .12ix

BABII LANDASAN TEORIA. Biografi Buya Hamka .13B. Pengertian Pendidikan Islam .30C. Nilai-nilai Pendidikan Islam .38D. Tujuan Pendidikan Islam .40E. Pendidik dalam Pendidikan Islam .44F. Peserta Didik dalam Pendidikan Islam .49G. Tasawuf Modern Hamka .62BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .63B. Pembahasan .631. Tasawuf dalam Perspektif Pemikiran Hamka .632. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tasawuf Modern .67BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan .102B. Saran .104DAFTAR PUSTAKARIWAYAT HIDUPx

DAFTAR LAMPIRAN1. Bebas Prodi .962. Bebas Perpus .973. Outline .984. Kartu Bimbingan .1015. Riwayat Hidup .107xi

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSecara alamiah, manusia tumbuh dan berkembanng sejak dalamkandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Polaperkembangan manusia yang berproses demikian berlangsung di atashukum alam yang ditetapkan oleh Allah sebagai sunnatullah.Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadimanusia; aspek rohaniah dan jasmaniah, juga harus berlangsung khirperkembangannya sehingga dapat tercapai suatu kematangan yang bertitikakhir pada optimalisasi perkembangannya.Pengertian pendidikan ini tidak jauh berbeda dengan pengertianpendidikan Islam, namun dalam pendidikan Islam lebih ditekankan lagipada nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam ialah usaha mengubah idupankemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proseskependidikan. Perubahan itu dilandasi dengan proses yang senantiasaberada dalam niai-nilai Islami, yaitu nilai-nilai yang melahirkan normanorma syari’ah dan akhlak al-karimah. 22Omar Muhammad Al-Touny al-Syaebani, dalam Muzayyin Arifin, Filsafat PendidikanIslam, Cet., VI (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), h. 15.1

2Bila pendidikan kita pandang sebagai suatu proses maka suatuproses tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan.Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakikatnya adalahsuatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pribadimanusia yang diinginkan.Rumusan tujuan pendidikan Islam yang dihasilkan dari seminarpendidikan Islam sedunia, yaitu:Education aims at the ballance growth of total personality of manthrough the training of man’s spirit, intelect, the rational selffeeling and bodile sense. Education should, therefore, cater for thegrowth of man in all its aspect, spritual, intelectual, imaginative,physical, scientific, linguistik, both individually and collectively,and motivate all these aspects toward goodness and attaiment ofperfection. The ultimate aim of education lies ih the realization ofcomplete submission to Allah on the level of individual, thecommunity abd humanity at large.3Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbanganpertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik) secara menyeluruh danseimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran, diri manusiayang rasional; perasaan dan indra. Pendidikan hendaknya mencakuppengembangan aspek fitrah peserta didik; aspek spritual, intelektual,imajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa baik secara individual maupun kolektif;dan mendorong semua aspek tersebut berkembang ke arah kebaikan dankesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada3Arifin H. M., hasil Seminar Pendidikan Islam Sedunia di Islamabad tahun 1980.

3perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah baik secara pribadi,komunitas, maupun seluruh umat manusia.4Di era modern ini, berbagai krisis menimpa kehidupan manusia;mulai dari krisis sosial, krisis struktural, sampai krisis spritual. Semuanyaitu bermuara pada persoalan makna hidup. Modernitas dengan segenapkemajuan teknologi dan pesatnya industrialisasi membuat manusiakehilangan orientasi. Kekayaan materi kian menumpuk, tetapi jiwamengalami kekosongan. Seiring dengan logika dan orientasi yang kianmodern, pekerjaan dan materi lantas menjadi aktualisasi kehidupanmasyarakat. Gagasan tentang makna hidup berantakan. Akibatnya manusiaibarat sebuah mesin. Semuanya diukur atas dasar materi. Manusia punmakin terbawa arus deras desakralisasi dan dehumanisasi.5Ekses negatif dari modernisasi inilah yang menjadi salah satupemicu tumbuhnya hasrat pada spiritualisme Islam yang disebut mumnyamengemukakan bahwa tasawuf berasal dari kata shafa yang berari suci,bersih dan murni. Dinamakan demikian, kata al-Kalabazi karena para sufimemiliki kemurnian hati dan kebersihan tindakan.Tasawuf terbagi kepada tiga macam, yaitu pertama, tasawuf amali,yaitu tasawuf yang mengajarkan suatu cara untuk berada sedekat mungkindengan Allah yang konotasinya sama dengan Tarekat. Kedua, tasawuf45Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II, (Jakarta: Amzah, 2011), h. 64.Said Aqil Siroj, dalam Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah, 2012),h. Viii.

4akhlaki, yaitu tasawuf yang mengajarkan cara mengamalkan akhlakulkarimah dan menjauhi akhlakul mazmumah. Ketiga, tasawuf falsafi.Pada mulanya tasawuf merupakan perkembangan dari pemahamantentang makna institusi-institusi Islam. Sejak zaman sahabat dan tabi’in,kecenderungan orang terhadap ajaran Islam secara lebih analitis sudahmuncul, pada saat itu ajaran Islam dipandang dari dua aspek, yaitu aspeklahiriyah dan aspek batiniyah. Pengalaman dan pendalaman aspekdalamnya mulai terlihat sebagai hal yang paling utama, namun tanpamengabaikan aspek luarnya yang dimotivasikan untuk membersihkanjiwa.6Sejarah mencatat adanya konflik tajam antara jenis penghayatankeagaman yang bersifat lahiriyah dan batiniyah. Di kalangan umat Islamtidak sedikit yang menyebutkan bahwa tasawuf telah menyimpang dariajaran Islam, bahkan ada pemikir dan peneliti yang menyebutkan bahwasalah satu yang menjadi sebab mundurnya umat Islam adalah tasawuf.7Hal ini dikarenakan ajaran tasawuf ada yang bercampur dengan mistisbudaya lokal tertentu, sehingga mereka meninggalkan kehidupan duniadan banyak menyimpang dari syari’at Islam.Orang-orang yang menyisih itulah asal-usul kaum Sufi itu, yangmulanya bermaksud baik, tetapi akhirnya telah banyak tambahnya.Maksud mereka hendak memerangi hawa nafsu, dunia dan setan, tetapikadang-kadang jalan yang mereka tempuh tidak digariskan oleh agama.6Rosihin Anwar dan Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h.Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam, (Jakarta: PT Raja GrapindoPersada, 1997), 18.7

5Terkadang mereka haramkan pada diri sendiri barang yang dihalalkanTuhan, bahkan ada yang tidak mau lagi mencari rezeki, menyumpahiharta, membelakangi huru hara dunia dan membenci kerajaan.Padahal Islam tidak mengharamkan kedudukan dan kenikmatandunia, bahkan memandang harta kekayaan dan pangkat atau kedudukansebagai sarana ibadah yang paling mulia. Selain itu ajaran-ajaran sepertiManunggaling Kawula Gusti dan sejenisnya yang dipopulerkan olehbeberapa ahli sufi adalah salah satu ajaran tasawuf yang dianggap sesatoleh sebagian umat Islam. Namun demikian gerakan tasawuf jugamendapat sambutan luas dari kalangan umat Islam bahkan penyebaranIslam menjadi lebih mudah berkat dakwah yang dilakukan oleh para sufi.Pernyataan di atas senada dengan firman Allah pada surat alQasash ayat 77: يِن صيب َف يِن اوْل يِنخ َفةاۖا َف اَف ْذن يِن َفح يِنس ْذنا َف َفم ا اآَت َفك ه يم َف كام َفناولدُّنْذيَف اۖا َف ْذ سانَف َف اوَّللُكاولد َف هور ْذ َف َف َفوبْذتَف يِنغا َف َف اوَّللَفاَف ا ُكيِن ُّ اولْذ ُكم ْذ يِنس يِند َفنا كاۖا َفَف اَف ْذب يِنغاولْذ َف َفس َفاايِن ْذ اوا ْذَفر يِن اۖايِن هو ه َفح َفس َفن ه اوَّللُكايِنلَفْذي َف ْذ Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allahkepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakankebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepadaorag lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlahkamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”8Prof. Hamka merupakan salah satu tokoh pembaharu yangberpengaruh dan banyak memberikan perhatian serta pemikirannya padadunia pendidikan Islam. Beliau adalah ulama yang intelektual dan8Q.S. Al-Qashash (28): 77.

6intelektual yang ulama. Terbukti dengan hasil karya beliau dalam bidangsastra dan dalam khazanah Islam maupun pendidikan Islam. Meskipunbeliau ulama pembaharu atau modern tetapi beliau juga ulama yangmengamalkan tasawuf. Tasawuf yang beliau amalkan telah tertuang kedalam sebuah karyanya yang berjudul Tasawuf Modern. Diberi namademikian karena tasawuf ajaran Hamka adalah tasawuf yang tidakmeninggalkan kehidupan dunia, menyisih lari ke hutan tetapi menurutbeliau mengamalkan ajaran tasawuf dengan cara ikut berbaur denganmasyarakat, belajar, berjuang dan melakukan dakwah sesuai dengan ajarantasawuf dan syariat Islam. Sehingga bukan beliau yang mengejar duniatetapi dunialah yang mengejarnya, terpukau dengan karya yang beliauhasilkan, dan sangat mengakui serta membutuhkan keberadaannya.Tasawuf modern merupakan karya yang sangat fenomenal, karenadalam buku ini tidak hanya berisi pelajaran tentang kesucian batin, tetapijuga berisi nilai pendidikan Islam dan merupakan podasi pendidikan Islamtentang kekuatan iman dan jiwa. Buku Tasawuf Modern sangat kayadengan nilai-nilai pendidikan Islam yang bisa diaplikasikan dalam duniapendidikan.Buku Tasawuf Modern memaparkan secara singkat tentangtasawuf, kemudian secara beruntun menjelaskan juga tentang maknakebahagiaan disertai pendapat para ilmuwan, bahagia dan agama, bahagiadan utama, kesehatan jiwa dan badan, harta benda dan bahagia, sifat

7qana’ah, kebahagiaan yang dirasakan Rasulullah, hubungan ridha dengankeindahan alam, tangga bahagia, celaka, dan munajat kepada Allah.Dari pembahasan sekilas di atas, penulis melihat bahwa begitubanyak nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam buku TasawufModern karya Hamka yang perlu dikaji lebih dalam. Maka dari itupenulisan skripsi ini penulis mengambil judul “ NILAI-NILAIPENDIDIKAN ISLAM DALAM BUKU TASAWUF MODERNKARYA BUYA HAMKA.”B. Pertanyaan Penelitian1. Bagaimana ilmu tasawuf dalam pandangan Buya Hamka?2. Apa nilai-nilai pendidikan Islam yang terkadung dalam buku TasawufModern Buya Hamka?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Hamkatentang tasawuf dan mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan Islam yangterdapat dalam buku Tasawuf Modern Buya Hamka.2. Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:a. Secara TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi tentangpenentuan sikap-sikap yang harus dimiliki manusia dan dapat

8memberikan manfaat terhahadap perkembangan ilmu pengetahuan,khususnya dalam pendidikan Islam.b. Secara PraktisPenelitian ini diharapkan dapat mengajarkan bahwa terdapatbanyak pelajaran yang didapatkan dari buku Tasawuf Modern yangbisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.D. Penelitian RelevanBerhubungan penelitian relevan tentang ”Nilai-nilai PendidikanIslam dalam Buku Tasawuf Modern Buya Hamka” belum penulis temukandi IAIN Jurai Siwo maka penulis mengguakan penelitian relevan yang adadi lembaga lain. Adapun karya-karya tersebut adalah sebagai berikut:1. Skripsi dari Muariful Akbar, dengan judul “Studi Analisis PemikiranHamka tentang Tasawuf Modern dan Pendidikan Islam” yangditerbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang.9Penelitian inimemfokuskan kajian terhadap pemikiran Hamkamengenai konsep qana’ah dan relevansinya dengan nilai-nilaipendidikan akhlak. Adapun yang melatarbelakangi penelitian iniadalah adanya konsep qana’ah Hamka yang mengandung maknaedukatif dalam menghadapi realitas kehidupan.2. Skripsi dari Hidayatul Husni, dengan judul “Konsep Tasawuf ModernHamka dan Implementasinya dalam Bimbingan dan Konseling Islam”,yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri9Muariful Akbar, Studi Analisis Pemikiran Hamka tentang Tasawuf Modern danPendidikan Islam, Skripsi (Padang: Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, 2012), h. v.

9(IAIN) Bukittinggi.10 Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalambimbingan dan konseling Islam menurut Hamka adalah berisipemaknaan Hamka mengenai hakikat dan tujuan tasawuf yangdiartikan sebagai kehendak memperbaiki budi dan membersihkanbathin, maka dalam Tasawuf Modern Hamka telah dirumuskanbeberapa hal yang harus ditempuh dan diterapkan dalam bertasawufpada zaman modern sekarang ini.3. Skripsi dari Miftahul Fadli yang berjudul “Pemikiran Hamka tentangPendidik dalam Pendidikan Islam”, yang diterbitkan oleh FakultasTarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar”. 11 Hasilpenelitiannya menunjukkan bahwa menurut Hamka pendidik anmengantarkan peserta didik untuk memiliki ilmu pengetahuan yangluas, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakatsecara luas. Dan pendidik yag baik menurut Hamka harus berlaku adildan obyektif pada setiap peserta didiknya, memelihara martabatdengan akhlaqul karimah, berpenampilan menarik, berpakaian rapidan menjauhkan diri dari perbuatan yang tercela.10Hidayatul Husni, Konsep Tasawuf Modern Hamka dan Implementasinya dalamBimbingan dan Konseling Islam, Skripsi (Bukittinggi: Fakultas Tarbiyah IAIN, 2013), h. 14.11Miftahul Fadli, Pemikiran Hamka tentang Pendidik dalam Pendidikan Islam, Skripsi(Batusangkar: Fakultas Tarbiyah IAIN Batusangkar, 20012), h. 12.

10E. Metode Penelitian1. Jenis dan Sifat PenelitianPenelitian ini memusatkan perhatian pada kepustakaan (libraryresearch), karena semua yang digali adalah bersumber dari buku-bukuatau literatur yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.2. Sumber DataDalam penelitian ini sumber primer atau sumber utama yangdigunakan adalah buku karya Hamka yang berjudul “TasawufModern”. Sedangkan untuk data sekunder penulis menggunakankarya-karya yang relevan dari Hamka yang berjudul RenunganTasawuf, Pandangan Hidup Muslim, Tasawuf Perkembangan danPemurniannya dan tokoh lain yang terkait langsung denganpembahasan dalam skripsi ini diantaranya buku yang berjudul“Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemiiran Hamkatentang Pendidikan Islam” karya Smasul Nizar, M.Ag.3. Teknik Pengumpulan Dataa. getahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak padapengetahuan yang umum itu kita hendak menilai kejadian yangkhusus.12 Metode ini digunakan untuk menelaah pemikiran BuyaHamka.12Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994), h. 42.

11b. Teknik induktif, berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yangkhusus, peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari faktayang khusus dan konkret itu ditarik generalisasi-generalisasi yangmempunyai sifat umum.13c. AnalisisMetodologi analisis adalah jalan yang dipakai untukmendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakanperincian terhadap obyek yang diteliti; atau cara penangananterhadap suatu obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilah antarapengertian yang satu dengan yang lain, untuk sekedar memperolehkejelasan mengenai halnya.Setelah data dan sumber penelitian penulis dapatkan, makauntuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan analisdeskriptif, yaitu suatu analisa yang digambarkan dengan kata-kataatau kalimat yang penulis hasilkan dari penganalisaan terhadapdata-data yang penulis teliti. Setelah itu untuk mendapatkankesimpulan penulis menggunakan pola penalaran induktif, yaitupola pemikiran yang berangkat dari suatu pemikiran khususkemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.14Inti dari pemikiran Hamka terhadap materi dianalisiskemudian diambil kesimpilan yang bersifat global terhadap13Ibid.,Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yasbit, Fakultas PsikologiUniversitas Gajah Mada) h. 37, dalam skripsi yang berjudul “Konsep Pendidikan Menurut IbnKhaldun”, h. 24.14

12pendidikan Islam yang berkaitan dengan Materi Pendidikan AgamaIslam.4. Teknik Penjamin Keabdahan DataTeknik penjamin keabsahan data merupakan cara-cara yangdilakukan peneliti untuk mengukur derajat kepercayaan (credibility)dalam proses pengumpulan dan penelitian. Trianggulasi datamemanfaatkan sesuatu yang ada di luar data sebagai pembandingseperti: Membandingkan data dari metode yang sama dengan sumberyang berbeda dengan memanfaatkan teori lain untuk memeriksa datadengan tujuan penjelasan banding.5. Teknik Analisis DataDalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data melaluipendekatan:a. HistorisPendekatan historis yaitu suatu analisis yang berangkat daripengungkapan-pengungkapan kembali kejadian yang telah laluberdasarkan urutan waktu atau analisis yang berangkat dari sejarah.Metode ini penulis gunakan untuk mengungkapkan biografikehidupan Buya Hamka yang meliputi riwayat hidup danpendidikannya, karya-karyanya dan latar belakang pemikirannya.b. FilosofisMaksud pendekatan filosofis dalam penelitian ini adalahmenganalisa pemikiran buya Hamka tentang Tasawuf Modern.

13BAB IILANDASAN TEORIA. Biografi Buya HamkaHaji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) adalah “anak Minang”yang lahir di sungai Batang Maninjau (Sumatera Barat) pada hari Ahad,tanggal 17 Februari 1908 M/ 14 Muharam 1326 H dari kalangan keluargayang terkenal sangat taat beragama.15 Ayahnya adalah ulama terkenal, Dr.Haji Abdul Karim Amrullah atau sering disebut Haji Rasul bin syekhMuhammad Amrullah (gelar Tuanku Kisai) bin Tuanku Abdullah Saleh.Haji Rasul merupakan salah seorang ulama yang pernah mendalami agamadi Mekkah, pelopor kebangkitan kaum mudo dan tokoh Muhammadiyah diMinangkabau. Ia juga menjadi penasehat Persatuan Guru-Guru AgamaIslam pada tahun 1920an, ia juga memberikan bantuannya pada usahamendirikan Sekolah Normal Islam di Padang pada tahun 1931, iamenentang komunisme dengan sangat gigih pada tahun 1920-an danmenyerang ordonansi guru pada tahun 1920 serta ordonansi sekolah liartahun 1932.16 Sementara ibunya bernama Siti Shafiyah Tanjung binti HajiZakaria (w. 1934). Dari genealogis ini dapat diketahui bahwa Hamkaberasal dari keturunan yang taat beragama dan memiliki hubungan darigenerasi pembaharu Islam di Minangkabau pada akhir abad XVIII danawal XIX. Ia lahir dalam struktur masyarakat Minangkabau yang15Hamka, Kenang-kenangan Hidup, Jilid I, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 9.Deliar Noer, Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1942, (Jakarta: LP3ESAnggota IKAPI, 1985), Cet-3, h. 46.16

14menganut sistem matrilineal. Oleh karena itu, dalam silsilah Minangkabauia berasal dari suku Tanjung, sebagaimana suku ibunya.17Sejak kecil, Hamka menerima dasar-dasar agama dan membaca AlQur’an langsung dari ayahnya. Dalam usia 6 tahun (1914) dia dibawaayahnya ke Padang Panjang. Sewaktu berusia 7 tahun, ia dimasukkan kesekolah desa dan malamnya belajar mengaji Al-Qur’an dengan ayahnyasendiri sehingga khatam.Ketika usia Hamka mencapai 10 tahun, ayahnya mendirikan danmengembangkan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Ditempat itulahHamka mempelajari ilmu agama dan mendalami ilmu bahasa Arab.Sumatera Thawalib adalah sebuah sekolah dan perguruan tinggi yangmengusahakan dan memajukan macam-macam pengetahuan berkaitandengan Islam yang membawa kebaikan dan kemajuan di dunia danakhirat. Awalnya Sumatera Thawalib adalah sebuah organisasi atauperkumpulan murid-murid atau pelajar mengaji di Surau Jembatan BesiPadang Panjang dan Surau Parabek Bukittinngi, Sumatera Barat. Namundalam perkembangannya, Sumatera Thawalib langsung bergerak dalambidang pendidikan dengan mendirikan sekolah dan perguruan yangmengubah pengajian surau menjadi sekolah berkelas.Hamka kecil sangat gemar menonton film. Ia tergolong anak yangtingkat kenakalannya cukup memusingkan kepala. Ia suka keluyuran kemana-mana. Sering berbelok niat dari pergi ke surau menjadi ke gedung17Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamkatentang Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 15-18

15bioskop untuk mengintip film bisu yang sedang diputar. Selain kenakalantersebut, ia juga sering memanjat jambu milik orag lain, mengambil ikandikolam orang, kalau kehendaknya tidak dituruti oleh kawannya, makakawannya itu akan terus diganggunya. Pendeknya, hampir seluruhpenduduk kampung sekeliling Padang Panjang tidak ada yang tidak kenalakan kenakalan Hamka.18Ketika berusia 12 tahun, kedua orang tuanya bercerai. Perceraiankedua orang tuanya ini merupakan pengalaman pahit yang diamalaminya.Perceraian itu terjadi karena perbedaan pandangan dalam persoalan ajaranagama. Di pihak ayahnya adalah seorang pemimpin agama yang radikal,sedangkan di pihak ibunya adalah pemegang adat yang sangat kentalseperti berjanji, randai, pencak, menyabung ayam, dan sebagainya.19Berjanji ialah suatu doa-doa, puji-pujian dan penceriataan riwayat NabiMuhammad saw. yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasadilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan, dan maulid NabiMuhammad saw. Isi berjanji bertutur tentang kehidupan Muhammad, yangdisebutkan berturut-turut yaitu silsilah keturunannya, masa kanak-kanak,remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya jugamengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, sertaberbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia. Adapun randaidalam sejarah Minangkabau memiliki sejarah yang cukup panjang. Kononkabarnya randai sempat dimainkan oleh masyarakat Pariangan Padang18Badiatul roziqin, 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia, (Yogyakarta: e-Nusantara, 2009),Cet. 2, h. 53.19Ibid.

16Panjang ketika masyarakat tersebut berhasil menangkap rusa yang keluardari laut. Randai dalam masyarakat Minangkabau adalah suatu kesenianyang dimainkan oleh beberapa orang da

MODERN BUYA HAMKA Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Tahap Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Sastra 1) Oleh: FADILA NPM: 1282951 Pembimbing I : Dr. Mukhtar Hadi, S.Ag, M.Si Pembimbing II : H. Basri, M.Ag Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan: : Pendidikan Agama Islam (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

Related Documents:

MTs Madrasah Tsanawiyah N Nilai Keluaran Nilai-nilai yang diperhatikan oleh para stakeholders Nilai Masukan Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka mencapai keunggulan Nilai Proses Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan

NILAI – NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL – QUR’AN SURAT AL – BAQARAH AYAT 261 - 267 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : FIRLY MAULANA SANI NIM: 093111047 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016

Urgensi Pendidikan Tauhid dalam Keluarga, At-Ta'lim. Departemen Agama RI. (2010). . Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Buku Tasawuf Modern Karya Buya HAMKA. Skripsi. Jakarta : IAIN Syarif Hidayatullah . Shapiah. (2015). . Dipahami oleh Setiap Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, PKn Progresif . Syukur, Yanuardi dan Arlen .

Diajukan kepada Program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Alfian Ricky Saputro NIM. 14422078 Dosen Pembimbing : Drs. H. A.F. Djunaidi, M.Ag. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

orineted dalam mengkonstruksi pendidikan konsepsi pendidikan dewasa ini. Selama ini respont yang digunakan oleh kelompok Islam dalam menghadapi serangan kapitalisme dalam sistem pendidikan Islam masih bersifat afirmatif yakni menguatkan keotentikan Islam. Dalam kondisi seperti ini pendidikan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Nilai – Nilai Islam 1. Pengertian Nilai Dalam Islam Pada dasarnya konsep umum yang ada dalam masyarakat kita tentang istilah nilai merupakan konsep ekonomi. Hubungan suatu komoditi atau jasa dengan barang yang mau dibayarkan seseorang untuk memunculkan konsep nilai.

Islam, sedangkan pendidikan Islam adalah nama sistem, yaitu . merupakan dasar yang utama dalam pendidikan Islam. b. As-Sunnah Setelah Al-Qur’an maka dasar dalam pendidikan Islam adalah As-Sunnah, As-Sunnah merupakan perkataan, . 18 Marasudin Siregar, “Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun .

agar tujuan pendidikan islam tercapai. 9. Lingkungan pendidikan Keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan islam. C. Landasan Pendidikan Islam 1. Landasan Normatif-Teologis Mengajarkan kepada pemeluknya untuk memasuki islam secara kaffah (menyeluruh) sebagai lawan dari berislam yang parsial.