HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR . - IAIN Bengkulu

1y ago
31 Views
2 Downloads
2.15 MB
90 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gannon Casey
Transcription

iHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGANPRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 70KECAMATAN KELAM TENGAH KABUPATEN KAURSKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Bengkulu untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna MemperolehGelar Sarjana dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (S.Pd)Oleh:MITSI ARDELLANIM: 1416242795PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASYAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN TADRISINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU2018/2019

ii

iii

ivPERSEMBAHANBismillahirohmannirrohim.Dengan penuh kebahagian dan harapan untuk meraih cita-cita, walau banyakrintangan dan tantangan namun dengan kenyakinan yang diiringi dengan usahadan do’a ku terus melangkah dalam menggapai cita-cita. Dengan mengharap ridhoAllah SWT skripsi ini aku persembahkan untuk orang-orang yang tersayang didalam hidupku :1. Ibundaku tersayang dan tercinta (Naiyati) dan Ayahandaku tersayang dantercinta (Ahmad Bidawi), dengan penuh ketulusan senantiasa menyertaidanmengiring langkah perjalanan hidupku dengan taburan kasih sayang dan do’atiada hentinya2. Saudara-saudariku tercinta dan tersayang (Ermili Rusdalia/ Alfian Juni, EviSuryani/ Dedi Suyanto, Pupi Arti/ Yovy Zulyansyah, Fera Apriani, RiaAgustina) yang selalu membuat hari-hariku menjadi berwarna dan penuhcanda tawa kebahagian, semoga aku bisa menjadi contoh yang terbaik bagikalian.3. Keponakan yang ku sayangi (Muhamad Alfa Razi, Alex Saputra Gunawan,Rajiz Dwi Al Hafiz, Fahni, Rafa Revaldo)4. Pembimbing I ibuk (Dra. Hj. Khairunnisa’, M. Pd) dan Pembimbing II ibuk(Salamah, SE, M.Pd) Terima kasih telah membimbingku sehinggah aku bisamenyelesaikan skripsiku5. Temam-temanku, Selvi novitasari, Helma ningsih, Jusiftiana, Mely doyosi,Dian, Niksi, Mutiara, Helen, Clara, Yeka, Wahyu, Widia, Fadly, Alisa, Putri,Siulmi, Sari, Rafiq, Randi, Ayuk Busku, yang selalu memberikan dukungan.6. Sahabat dan Teman-teman seperjuangan PGMI A,B,C,D,E,F,G, angkatan2014 yang masih berjuang meraih Gelar S1, teruslah berjuang demi sebuahkebarhasilan yang penuh dengan kebahagian dan sampai jampah di waktukebahagian itu kita rasakan bersama.iv

v7. Guru-guru dan Dosen-dosenku yang telah memberkan ilmunya yang sangatberguna sejak awal pendidikan sampai akhir pendidikan.8. Keluarga KKN Desa Padang Pelasan yang selama dua bulan penuh selalubersama walau kadang ada suka dukanya.9. Agama dan Almamater kebanggaanku Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Bengkulu yang telah menempahku.v

viMOTTOKesuksesan Itu Membutuhkan Suatu Proses(Mitsi Ardella)Jadikanlah Sebuah Kegagalan Itu Batu Lonceng Untuk MeraihKesuksesan(Pupi Arti)vi

viiPERNYATAAN KEASLIANYang bertanda tangan di bawah ini :Nama: Mitsi ArdellaNIM: 1416242795Program Studi: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)Fakultas: Tarbiyah dan TadrisJudul Skripsi: Hubungan Kecerdasan Emosional dengan PrestasiBelajar pada Siswa Kelas V SD Negeri 70 KecamatanKelam Tengah Kabupaten KaurDengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi ini merupakan hasilkarya saya sendiri dan benar keasliannya, kecuali pada bagian-bagian yangdirujuk sumbernya. Apabila di kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakanhasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersediamempertanggung-jawabkannya sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkanaturan yang berlaku di IAIN Bengkulu. Demikianlah pernyataan ini saya buatdengan sebenarnya, dan tidak dipaksakan.Bengkulu, Agustus 2019Saya yang menyatakan,Mitsi ArdellaNIM. 1416242795

viiiABSTRAKMitsi Ardella.NIM: 1416242795.Skripsi:“Hubungan Kecerdasan Emosionaldengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD Negeri 70 Kecamatan KelamTengah Kabupaten Kaur”. Program Studi PendidikanGuru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu.Pembimbing: 1.Dra.Hj.Khairunnisa’, M.Pd, 2. Salamah, SE, M.Pd.Kata kunci : HubunganKecerdasan Emosional, Prestasi Belajar.Menurut Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbangkan20% bagi kesuksesan seseorang, sedangkan 80% merupakan sumbangan darifaktor kekuatan-kekuatan yang lain, diantaranya kecerdasan emosional ataudisebut Emotional Quotient (EQ), yakni suatu kemampuan untuk memotivasi dirisendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati(mood), berempati, serta kemampuan bekerja sama. Dalam proses belajar, keduainteligensi baik IQ dan EQ sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi denganbaik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yangdisampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi.Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiada atau tidaknya hubunganantara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa Kelas V di SD Negeri70 Kecamatan Kelam Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitianassosiatif, sedangkan pendekatan penelitian ini yaitu kuantitatif korelasional.Sampel dalam penelitian yaitu40 siswa Kelas V SD Negeri 70 Kecamatan KelamTengah. Teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, angket atau kuesioner, dandokumentasi. Uji validitas data angket dalam penelitian ini menggunakan teknikkorelasi product moment.Ujinormalitas datanyamenggunakan rumus uji ChiKuadrat (hitung), sedangkan pengujian hipotesis data menggunakan ujikomparatif yaitu korelasi product moment. Hasil dari penelitian ini yaitu:bahwadari uji korelasional product moment, dapat diketahui bahwa hasil rxysebesar 0,519. Kemudian dilanjutkan dengan melihat rtabel nilai koefisien “r”product moment dari 40 orang pada taraf signifikan 5% sebesar0,312, yangartinya lebih besar dari rtabel, 0,519 0,312. Angka tersebut menunjukkan adanyakorelasi atau hubungan antara kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajarsiswadiKelas V SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah.Dengan demikianberarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima, sedangkan hipotesis nihil(Ho) ditolak.Adanya korelasi atau hubungan antara kecerdasan emosional siswadengan prestasi belajar siswadiKelas V tersebut, hal ini dikarenakan siswa yangkecerdasan emosionalnya tinggi dapat memperoleh nilai prestasi belajar yangtinggi. Dengan demikian dapat penulis buat kesimpulan bahwa siswa yangmemiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat memperoleh nilai prestasibelajar yang tinggi.viii

ixKATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWTkarena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikanProposal Skripsi dengan judul:”Hubungan Kecerdasan Emosional denganPrestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD Negeri 70 Kecamatan Kelam TengahKabupaten Kaur”. Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkankepada junjungan dan uswatun hasanah kita, Rasulullah Nabi Muhammad SAW.Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi,dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada :1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH, Rektor IAIN Bengkulu, ataskesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan studi S1 di IAIN Bengkulu.2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAINBengkulu, yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaatbagi penulis.3. IbuDra.Hj. Khairunnisa’, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan, pengarahan dan koreksi sehingga Skripsi ini dapat diselesaikandengan baik.4. Ibu Salamah, SE, M.Pd, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,pengarahan dan koreksi sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.ix

x5. Dosen IAIN Bengkulu, yang telah membimbing dan memberikan ilmu yangsangat bermanfaat selama penulis mengikuti perkuliahan di kampus ini.6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu,yang telah membantu kelancaran administrasi akademik penulis.7. Kepala Sekolah SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur,yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penyusunan Skripsiini.8. Siswa-siswiKelas V SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah KabupatenKaur, yang telah bersedia menjadi responden dalam penyusunan Skripsi ini.Penulis juga menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih banyakkekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. SemogaSkripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca padaumumnya.Bengkulu, 31 Juli2019Hormat Saya,Mitsi ArdellaNIM. 1416242795x

xiDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.iLEMBAR PENGESAHAN .iiPERSEMBAHAN.iv.vPERNYATAAN KEASLIAN .viABSTRAK .viiKATA PENGANTAR.viii.ixMOTTODAFTAR ISIDAFTAR TABEL.DAFTAR LAMPIRANBAB I.xixiiPENDAHULUANA. LatarBelakangMasalah .1B. Identifikasi Masalah .7C. Batasan Masalah7.D. RumusanMasalah . .8E. TujuanPenelitian . .8 .8G. Sistematika Penulisan .9F. ManfaatPenelitianBAB II. LANDASAN TEORIA. Kecerdasan Emosional .111. Pengertian kecerdasan.112. Pengertian emosional.123. Pengertian kecerdasan emosional .134. Aspek-aspek kecerdasan emosional . 145. Ciri-ciri kecerdasan emosional siswa . 156. Pentingnya kecerdasan emosional pada siswa . 16xi

xiiB. Prestasi Belajar.181. Pengertian belajar.182. Pengertian prestasi belajar . 213. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.22C. Penelitian yang Relevan. .23D. Kerangka Berfikir . 26E. Hipotesis Penelitian . 26BAB III. METODE PENELITIANA. JenisPenelitian .27B. Setting Penelitian. .28C. Populasi dan Sampel PenelitianD. TeknikPengumpulan Data. 28 . .30E. Definisi Operasional Variabel . 33F. Uji Keabsahan DataG. Teknik Analisis Data . 34 . 47BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Wilayah Penelitian .491. Sejarah Berdirinya SD Negeri 70 Kabupaten Kaur .492. Visi dan Misi SD Negeri 70 Kabupaten Kaur .493. Data Guru dan Tenaga Kependidikan SD Negeri70Kabupaten Kaur .504. Data Siswa SD Negeri 70 Kabupaten Kaur .515. Data Sarana dan Prasarana SD Negeri 70 Kabupaten Kaur .51B. Deskripsi HasilPenelitian .52C. Analisis Data Penelitian .60D. Pembahasan Hasil Penelitian .66xii

xiiiBAB V. PENUTUPA. Kesimpulan. .B. Saran-saran .DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANxiii7071

xivDAFTAR TABELTabel 1.1 Data Nilai Ulangan Matematika Semester Genap Kelas V SDN 70Kecamatan Kelam Tengah Tahun Ajaran 2018/2019 .6Tabel 2.1 Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional .15Tabel 3.1 Data Populasi Siswa Kelas V .28Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional Siswa.31Tabel 3.3 Skor Angket Uji Coba Kecerdasan Emosional Siswa di SD Negeri84 Kota Bengkulu .35Tabel 3.4 Pengujian Validitas Angket Kecerdasan Emosional Siswa SoalNomor 5.36Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional Siswa secaraKeseluruhan .38Tabel 3.6 Tabulasi Pengelompokan Item Ganjil (X) .41Tabel 3.7 Tabulasi Pengelompokan Item Genap (Y) .42Tabel 3.8 Pengujian Reliabilitas Angket .44Tabel 4.1 Data Guru dan Tenaga KependidikanTahun Ajaran 2018/2019.50Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Ajaran 2018/2019 . 51Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana Tahun Ajaran 2018/2019.51Tabel 4.4 Skor Angket Kecerdasan Emosional SiswaKelas V SDNegeri70Kecamatan Kelam Tengah .52Tabel 4.5 Perhitungan Mean Angket Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VSDNegeri 70 Kecamatan Kelam Tengah .53Tabel 4.6 Data Frekuensi Angket Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VSDNegeri 70 Kecamatan Kelam Tengah.55Tabel 4.7 Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) MatematikaSemesterGenap Tahun Ajaran 2018-2019Kelas V SDNegeri 70Kecamatan Kelam Tengah.56Tabel 4.8 Perhitungan Mean Nilai UTS Matematika SiswaKelas VSDNegeri 70 Kecamatan Kelam Tengah .xiv57

xvTabel 4.9 Data Frekuensi Nilai UTS Matematika SiswaSDNegeri 70Kecamatan Kelam Tengah.59Tabel 4.10 Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data dengan ChiKuadrad .60Tabel 4.11 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswadi Kelas V SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah .xv64

xviDAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Kisi-kisi AngketLampiran 2. Soal-soal Angket Uji CobaLampiran 3. Soal-soal AngketLampiran 4. Foto-foto Dokumentasi PenelitianLampiran 5. SK Pembimbing SkripsiLampiran 6. Surat Izin PenelitianLampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitianxvi

xviiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalammengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan juga merupakan suatuusaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagikeberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masadepan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakteryang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikanadalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda danjuga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatankualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Hal tersebutsebagaimana Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, disebutkan bahwa :“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dannegara”. 1Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat1Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalamKTSP, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h. 3.1

uanuntukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis pemerintahmenyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantumdalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional. 2Undang-undang Sisdiknas tersebut juga merumuskan fungsi dantujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkanupaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab”. 3Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diriindividu berkat adanya interaksi antara individu dan individu denganlingkungannya. Burton dalam Uzer Usman, menyatakan bahwa seseorangsetelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku,baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya.Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti,dari ragu-ragu menjadi yakin, dan dari tidak sopan menjadi sopan. Kriteria2Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan ., h. 3.3Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan ., h. 4.

xixkeberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahantingkah laku pada diri individu yang belajar. 4Proses belajar di sekolah merupakan proses yang sifatnya kompleksdan menyeluruh. Banyak yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yangtinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ)yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akanmemudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasibelajar yang optimal. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar disekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yangsetara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyaikemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatifrendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatifrendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya tarafinteligensibukanmerupakan satu-satunyafaktoryang menentukankeberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi.Menurut Goleman, sebagaimana dikutip Paramita Dewi, bahwakecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbangkan 20% bagi kesuksesanseseorang, sedangkan 80% merupakan sumbangan dari faktor kekuatankekuatan yang lain, diantaranya kecerdasan emosional atau disebut EmotionalQuotient (EQ), yakni suatu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri,mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood),berempati, serta kemampuan bekerja sama. Dalam proses belajar, kedua4 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009),h. 5.

xxinteligensi baik IQ dan EQ sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsidengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaranyang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu salingmelengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilanbelajar siswa di sekolah. Pembelajaran di sekolah bukan hanya perlumengembangkan rational intelligence saja yakni model pemahaman yanglazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkanemotional intelligence siswa. 5Menurut Goleman, sebagaimana dikutip Paramita Dewi, bahwakecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur sanemosidanpengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri,motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. 6 Menurutnya, khusus padaorang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, merekacenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel,cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikankekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnyataraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadisumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tingginamun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat5Paramita Dewi, Hubungan Kecerdasan Emosi dan Motivasi Belajar dengan KemandirianBelajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Klaten Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014,Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 5.6Paramita Dewi, Hubungan Kecerdasan Emosi ., h. 5.

xxisebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudahpercaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dancenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya dialami olehorang-orang yang memiliki IQ yang rata-rata namun memiliki kecerdasanemosional yang tinggi. 7Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SD Negeri 70 KecamatanKelam Tengah Kabupaten Kaur, peneliti mengamati bahwa sarana danprasarana yang ada di sekolah tersebut sudah cukup baik dan lengkap untukkeberlangsungan proses belajar-mengajar. Dalam pengamatan penelitipergaulan dan interaksi yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut terlihatcukup baik, seperti interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi siswadengan guru, juga interaksi siswa dengan penjaga sekolah dan orang-orangyang berdagang di kantin sekolah. 8Peneliti juga melakukan wawancara awal dengan salah satu guruKelas V SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur, bahwaprestasi belajar yang diperoleh siswa kelas V tergolong masih rendah. Haltersebut dikarenakan masih rendahnya motivasi belajar siswa, khususnyapada beberapa mata pelajaran yang dianggap sulit seperti mata pelajaranmatematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam. 9Menurut guru Kelas V tersebut, pada proses pembelajaran, perilaku siswatidak memperhatikan penjelasan guru. Hanya ada beberapa siswa yang pintar7Paramita Dewi, Hubungan Kecerdasan Emosi ., h. 6.8 Observasi awal, pada tanggal 21 September 2018.9 Wawancara awal, pada tanggal 21 September 2018.

xxiiyang selalu memperhatikan pembelajaran. Sedangkan siswa yang kurangpintar sering membuat gaduh saat pembelajaran berlangsung.Pernyataan guru kelas V di atas sebagaimana hasil observasi penelitiketika mengamati proses pembelajaran di kelas V, sebagian besar siswaterlihat tidak memperhatikan penjelasan guru di depan kelas. Walaupun gurusudah mencoba menerapkan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif,namun partisipasi dari siswa masih rendah dalam proses pembelajaran.Peneliti mengamati sebagian besar siswa kurang bersemangat dalam belajar,kebanyakan siswa bersikap pasif, bahkan ada beberapa siswa yang sibukmengobrol dengan temannya. 10Rendahnya prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 70 KecamatanKelam Tengah Kabupaten Kaur ditunjukkan dari data nilai ulanganmatematika semester genap tahun ajaran 2018/2019 yang menunjukansebagian siswa memiliki nilai di bawah nilai KKM (Kriteria KetuntasanMinimal) pada mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Hal tersebutdibuktikan dengan tabel data di bawah ini, bahwa terjadi taraf ketuntasanbelajar yang rendah, khususnya pada pelajaran matematika dengan nilaiKKM yaitu 70.10 Observasi awal, pada tanggal 21 September 2018.

xxiiiTabel 1.1Data Nilai Ulangan Matematika Semester Genap Kelas VSD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten KaurTahun Ajaran 2018/2019 11JumlahSiswa40Jumlah SiswaYang MemperolehNilai 7025 siswaProsentaseTuntasBelajar62,5 %ProsentaseTidak TuntasBelajar37,5 %Keterangan: Prosentase (Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 x 100%) : Jumlahsiswa.Berdasarkan uraian di atas, untuk itu peneliti ingin melakukanpenelitian tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasibelajar siswa, yang tertuang dalam judul penelitian: ”Hubungan antaraKecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SDNegeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur”.B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalampenelitian ini sebagai berikut:1. Prestasi belajar siswa yang rendah.2. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran yang dianggapsulit, seperti mata pelajaran matematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia danPendidikan Agama Islam.3. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru pada proses pembelajaran,bahkan sering membuat gaduh di dalam kelas ketika guru sedangmengajar.4. Siswa kurang aktif pada proses pembelajaran.11 Arsip Guru Kelas V SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur.

xxivC. Batasan MasalahUntuk menghindari terjadinya perluasan pembahasan dari tema yangditentukan, peneliti memberikan batasan masalah yaitu pada :1. Nilai prestasi belajar siswa Kelas V dibatasi pada nilai Ujian TengahSemester (UTS) pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.2. Nilai prestasi belajar siswa dibatasi hanya pada mata pelajaranmatematika.D. Rumusan MasalahSedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: adakahhubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa Kelas Vdi SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur ?E. Tujuan PenelitianTujuan dalam penelitian ini yaitu: untuk mengetahui ada atau tidaknyahubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa Kelas Vdi SD Negeri 70 Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur.F. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yaitu:1. Manfaat teoritisPenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmupsikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada.Serta dapat memberikan wawasan pada pembaca mengenai hubungan

xxvkecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Penelitian ini juga dapatmenjadi bahan informasi atau referensi untuk peneliti lain yangbermaksud mengadakan riset serupa di masa mendatang.2. Manfaat praktisa. Manfaat yang diperoleh informasi bagi siswa akan pentingnya memiliki motivasi belajaryang tinggi dan kecerdasan emosi yang baik guna meningkatkanprestasi belajar siswa.b. Manfaat yang diperoleh guruPenelitian ini diharapkan dapat memberikan informasikepada guru agar dapat membimbing dan memotivasi siswa untukmenggali kecerdasan emosional yang dimilikinya sehingga dapatmeningkatkan prestasi belajarnya.c. Manfaat bagi rhatikan kecerdasan emosional yang dapat mempengaruhiprestasi belajar siswa. Sehingga dapat meningkatkan kualitas danmutu pembelajaran di sekolah.G. Sistematika PenulisanDalam penulisan proposal skripsi ini, peneliti menyusun sistematikapenulisan dalam beberapa bab yang terdiri dari :

xxviBab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakangmasalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan danmanfaat penelitian, serta sistematika penulisan.Bab II merupakan landasan teori yang mengkaji teori tentangpengertian kecerdasan emosional, aspek-aspek kecerdasan emosional, ciri-cirikecerdasan emosional siswa, arti penting kecerdasan emosional pada siswa,pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, dan faktor-faktor yangmempengaruhi prestasi belajar. Serta berisi tentang penelitian yang relevan,hipotesis penelitian, dan kerangka berpikir.Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian,setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,definisi operasional variabel, uji keabsahan data, serta teknik analisis data.Bab IVmerupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiridari deskripsi wilayah penelitian, penyajian data hasil penelitian, danpembahasan hasil penelitian.Bab V merupakan penutup, yang berisi kesimpulan yang ditarik dariuraian yang telah ditulis. Selanjutnya berisi saran-saran yang bertujuansebagai pertimbangan dalam rangka perbaikan sistem yang sudah dijalankansebelumnya.Daftar PustakaLampiran-lampiran

xxviiBAB IILANDASAN TEORIA. Kecerdasan Emosional1. Pengertian kecerdasanKecerdasan berasal dari kata cerdas. Kamus Besar BahasaIndonesia berarti sempurna perkembangan akal budinya, tajam pikiran,dan pandai. Robert J. Sternberg, yang dikutip Iwanina anindividumentransfer pembelajaran dan akumulasi pengalamannya dari satu situasike situasi lain. Sedangkan menurut S. Colvin, kecerdasan adalah amdiriseseorang denganHoward Gardner, mengungkapkan bahwa kecerdasanadalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yangbernilai bagi budaya tertentu. Menurutnya, berbagai riset menunjukanbahwa budaya yang berbeda memiliki konsepsi tentang kecerdasan yangberbeda pula. 1312 Iwanina Hidanah, Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-kisi Angket Lampiran 2. Soal-soal Angket Uji Coba Lampiran 3. Soal-soal Angket Lampiran 4. Foto-foto Dokumentasi Penelitian Lampiran 5. SK Pembimbing Skripsi Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian xvi . xvii BAB I .

Related Documents:

Schutte Emotional Intelligence Scale (SEIS), yang disusun oleh Schutte (1998) berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional menurut Salovey dan Mayer (1990) untuk mengukur kecerdasan emosional yang terdiri dari, 33 item dan 22 item yang dinyatakan valid dalam uji seleksi item dengan koefisien . alpha cronbach. 0, 827.

lingkungan kerja tidak signifikan terhadap sikap tenaga pengajar. Berdasarkan fenomena diatas peneliti merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut. skripsi dengan judul "Pengaruh lingkungan kerja, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Fiskus (Studi Kasus Kanwil DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan

managemen emosi, serta pemanfaatan emosi. Konsep umum dari kecerdasan emosi awalnya ditemukan oleh Thorndike (1920) menggunakan ide Social Intelligence and Gardner’s dalam teori intelegensi ganda (contohnya intelegensi intrapersonal dan interpersonal). Pembahasan tentang Kecerdasan Emosional (KE) telah banyak dibahas dalam berbagai literatur.

hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kebiasaan belajar matematika siswa dengan prestasi belajar matematika siswa semester 1 kelas xi ipa a sma negeri 6 kota bengkulu oleh mulyani a1c002030 program studi pendidikan matematika jurusan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam

psikotes, serta hasil ujian semester taruna tingkat II. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi parsial dan analisis regresi. Hasil penelitian . Kecerdasan Inteligensi memiliki hubungan yang signifikan dengan Prestasi Akademi

prestasi kerja dan pengawalan emosi yang baik. Farahbakhsh (2012), kecerdasan emosi yang tinggi boleh menyediakan persekitaran kerja berprinsip dan prestasi yang berkembang. Greenberg & Greenberg (1997) (dalam Farahbakhsh, 2012), faktor kualiti

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

in Prep Course Lesson Book A of ALFRED'S BASIC PIANO LIBRARY. It gives the teacher considerable flexibility and is intended in no way to restrict the lesson procedures. FORM OF GUIDE The Guide is presented basically in outline form. The relative importance of each activity is reflected in the words used to introduce each portion of the outline, such as EMPHASIZE, SUGGESTION, IMPORTANT .