Pengaruh Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak . - Uinsu

9m ago
3 Views
1 Downloads
3.88 MB
119 Pages
Last View : 3m ago
Last Download : 1m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

PENGARUH MEDIA KARTU GAMBAR TERHADAP KEMAMPUANBERCERITA ANAK PADA KELOMPOK B DI TKIT NURUL ILMIMEDAN ESTATE PERCUT SEI TUANTAHUN AJARAN 2017-2018SKRIPSIDiajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi PersyaratanUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)Dalam Ilmu Tarbiyah dan KeguruanOleh:TRI TAUVIKA RAHMANIM. 38.14.3.036JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINIFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERISUMATERA UTARAMEDAN2018

ABSTRAKNamaNimJurusanPembimbing IPembimbing IIJudul: Tri Tauvika Rahma: 38143036: Pendidikan Islam Anak Usia Dini: Dr. Masganti Sit, M.Ag: Fauziah Nasution, M.Psi:Pengaruh Media Kartu Gambar TerhadapKemampuan Bercerita Anak Usia Dini PadaKelompok B Di TK IT Nurul Ilmi MedanEstate Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kemampuan Bercerita Anakmenggunakan Media Kartu Gambar Pada Kelompok B Di TKIT Nurul Ilmi. (2) KemampuanBercerita Anak menggunakan Media Big Book Pada Kelompok B Di TKIT Nurul Ilmi. (3)Pengaruh yang Signifikan Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak PadaKelompok B Di TKIT Nurul Ilmi.Penelitian ini dilaksanakan di TKIT Nurul Ilmi Medan Estate Percut Sei Tuan, padatanggal 21, 25, 28,31 Mei 2018, dengan jumlah anak yang diteliti berjumlah 30 orang anak, yangterdiri dari 15 anak di kelas eksperimen dan 15 anak di kelas kontrol, jenis penelitian inidilakukan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian inidigunakan One Grup Pretest-Postest.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media kartu gambar berpengaruh terhadapkemampuan bercerita anak pada kelompok B di TKIT Nurul Ilmi. Hal ini tergambar dengan hasilrata-rata 6,0. Sehingga kemampuan bercerita anak di kelas eksperimen lebih tinggi atau lebihbaik dari pada kelas kontrol yang memperoleh rata-rata 2,6. Hasil hipotesis bahwa media kartugambar berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan bercerita anak dengan memperolehhasil uji hipotesis thitung ttabel yaitu 2,65 2,048 pada taraf α 0,05 dengan tingkatkepercayaan 95 %. Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yaitu media kartugambar terhadap kemampuan bercerita anak pada kelompok B di TKIT Nurul Ilmi Medan EstateTA.2017/2018.Kata Kunci : Media Kartu Gambar, Kemampuan Bercerita AnakMengetahuiPembimbing IDr. Masganti Sit, M.AgNIP.196708211993032007

KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan anugerahdan rahmat yang diberikan-Nya sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimanayang di harapkan. Tidak lupa shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW yangmerupakan contoh tauladan dalam kehidupan manusia menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak UsiaDini Pada Kelompok B di TKIT Medan Estate Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018” dandiajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana SI FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan.Penulis menyadari bahwa Skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuandari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang secaralangsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam menyelesaikan Skripsi ini. Secarakhusus dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada :1. Yang paling teristimewa kepada kedua orang tua tercinta. Ayahanda tercinta MuhammadAmin dan Ibunda tercinta Robiah yang telah memberikan banyak pengorbanan dengan rasapenuh kasih dan sayangnya dapat menyelesaikan pendidikan dan program sarjana (S-I) diUIN SU. Semoga Allah memberikan balasan yang tak terhingga dengan Syurga yang mulia.Aamiin.2. Bapak Prof. Dr.H. Saidurrahman, M.Ag, selaku Rektor UIN SU Medan.

3. Bapak Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN SU Medan4. Ibu Fauziah Nasution, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus DosenPembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulisselama perkuliahan dan selama menyelesaikan skripsi.5. Ibu Dr. Khadijah, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telahbanyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa proses perkuliahan.6. Ibu Dr. Masganti Sit, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyakmemberikan bimbingan dan arahan, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.7. Terimakasih banyak yang tak terhingga kepada seluruh Dosen yang ada di jurusan PendidikanIslam Anak Usia Dini yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas pemberian ilmunyaselama penulis berkuliah di UIN SU Medan.8. Bapak dan Ibu Dosen Staf Pegawai yang telah mendidik penulis selama menjalani pendidikandi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SU Medan.9. Kepada seluruh pihak TKIT Nurul Ilmi Medan Estate, Ibunda Kepala Sekolah ibu SusiahAmni, M.A, serta seluruh guru dan anak-anak TKIT Nurul Ilmi, terimakasih telah membantudan megizinkan penulis untuk melakukan penelitian sehingga Skripsi ini bisa terselesaikan.

DAFTAR ISIABSTRAK . iKATA PENGANTAR . iiDAFTAR ISI . vDAFTAR TABEL . viiDAFTAR GAMBAR . ixDAFTAR LAMPIRAN . xBAB I PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang Masalah .1B. Identifikasi Masalah.7C. Batasan Masalah .8D. Rumusan Masalah .8E. Tujuan Penelitian .8F. Manfaat Penelitian .9BAB II LANDASAN TEORITIS . 10A. Kerangka Teori . 101. Pengertian Bahasa . 102. Karakterisitik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini . 163.Kemampuan Bercerita Pada Anak Usia Dini . 17a. Pengertian Cerita Bagi Anak Usia Dini . 17b. Manfaat Cerita Untuk Anak Usia Dini . 23c. Tujuan Bercerita. 24d. Kelebihan dan Kekurangan Bercerita . 244. Tinjauan Media kartu Gambar Pada Anak Usia Dini . 25a. Pengertian Media Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini . 25b. Hakikat Media Pembelajaran AnakUsia Dini . 27c. Tujuan Media Pembelajar AnakUsia Dini . 285. Media kartu Gambar Bagi Anak Usia Dini . 28

a. Pengertian Media Gambar . . 28b. Syarat dan manfaat media kartu gambar . . 30B. Kerangka Fikir . . 31C. Penelitian Yang Relevan . 32D. Pengajuan Hipotesis. . 33BAB III METODE PENELITIAN . 34A. Lokasi Dan Waktu Penelitian . 34B. Populasi Dan Sampel . 34C. Defenisi Operasional . 35D. Desain Penelitian . 36E. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data . 37F. Teknik Analisis Data . 39BAB IV HASIL PENELITIAN . 22A. Deskripsi Data . 22B. Uji Persyaratan Analisis .2C. Pembahasan Hasil Penelitian . 24D. Keterbatasan Penelitian . 24BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan . 62B. Saran . 63DAFTAR PUSTAKA . 65

DAFTAR TABELTabel 3.1Desain Penelitian . 36Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Lembar Kemampuan Bercerita Anak Usia DiniTabel 4.138Hasil Kemampuan Bercerita Anak Menggunakan Media Kartu Gambar KelasEkperimen . 41Tabel4.2Distribus frekuensi Kemampuan Bercerita Anak Kelas EkperimenTabel 4.3Hasil Observasi Kemampuan Anak Kelas Kontrol . 46Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Kemampuan Bercerita Anak Kelas KontrolTabel 4.5Ringkasana Uji Normalitas Data dengan Uji liliefors. 48Tabel 4.6Ringkasan Uji Homogenitas . 48Tabel 4.7Ringkasam Uji Hipotesis. 494347

DAFTAR GAMBARGambar 4.1Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Kemampuan Bercerita Anak KelasEksperimen. 44Gambar 4.2Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Kelas KOntrol . 50

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1Surat Izin RisetLampiran 2RPPHLampiran 3Struktur RPPHLampiran 4Rekap Nilai AnakLampiran 5Data Observasi Kelas EksperimenLampiran 6Data Observasi Kelas KontrolLampiran 7Hasil Observasi Kelas Kontrol Dan Kelas EksperimenLampiran 8Perhitungan Mean, Median Standar Deviasi Dan Varians Kelas EksperimenDan Kelas KontrolLampiran 9Uji NormalitasLampiran 10Uji HomogenitasLampiran 11Uji HipotesisLampiran 12Nilai Kritis LillieforsLampiran 13Nilai Kritis Distribusi FLampiran 14Nilai kritis Distribusi TLampiran 15Lembar Dokumentasi

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahAnak usia dini berada pada tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesit, baikfisik maupun mental. Untuk itu potensinya perlu dikembangkan dan stimulus. Sangat tepat biladikatakan sebagai usia emas (golden ege), karena anak sangat berpotensi mempelajari banyakhal dengan cepat. Pada masa ini khususnya anak usia 5-6 tahun anak mengalami masa peka,yaitu anak yang sensitif untuk menerima berbagai stimulus. Masa peka adalah masa terjadinyapematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga siap menerima stimulus yang diberikan olehlingkungan disekitar anak.1Jadi anak usia dini adalah anak yang dimana masa pertumbuhannyasangat pesit dan membutuhkan bimbingan dalam mengembangkan kemampuan awal yangdimiliki anak.Salah satu kemampuan anak yang perlu dikembangkan adalah kemampuan bercerita.Bercerita merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pola pikir dan penanaman nilai-nilaibudaya dan moral. Dalam proses pendidikan, pengembangan kemampuan bercerita merupakanhal yang dasar yang perlu mendapatkan perhatian serius. Kemampuan berbahasa merupakanmodal utama bagi anak untuk mengembangkan kemampuan bercerita anak agar anak mampuberkomunikasi dengan benar.Windura berpendapat bahwa kecerdasan Bahasa adalah kecerdasaan yang paling seringdigunakan. Manusia berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa. Kecerdasan Bahasa adalah1Lilis Madyawati, (2016), strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak, Jakarta: Kencana, h. 5

kecerdasaan yang berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan sekaligus memahamiinformasi dan komunikasi kepada/dari pihak lain, baik secara lisan maupun tulisan.Fungsi bahasa untuk komunikasi benar-benar mulai berfungsi. Persepsi anak danpengalamannya tentang dunia luar mulai ingin dibaginya dengan orang lain, dengan caramemberikan kritik, bertanya, menyuruh, memberi tahu dan lain – lain. Mulai terjadiperkembangan morfologi, ditandai dengan munculnya kata jamak, perubahan akhiran, perubahankata kerja.2Untuk mendukung penelitian ini, maka penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Sang AyuPutu Rahyuni, Dkk, yang melakukan penelitian dengan judul " Penerapan Model PembelajaranMake A MatchBerbantuan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan PerkembanganBahasa Anak." Dengan menggunakan indikator meghasilkan temuan dengan indic ator : a)bercerita tentang gambar yang disediakan/dibuat sendiri, b) membuat gambar dan coretan(tulisan) tentang cerita mengenai gambar yang dibuat sendiri, c) membaca gambar yang memilikikata/kalimat sederhana, d) menyebutkan kata-kata yang mempunyai huruf awal yang sama,missal: bola, buku, baju.3Sedangkan penelitian yang akan di buat oleh penulis berjudul "Pengaruh Media KartuGambar Terhadap kemampuan Bercerita Anak Usia Dini Pada Kolmpok B Di TKIT Nurul IlmiMe dan Estate Percut Sei Tuan T.A 2017/2018." Dengan menggunakan indikator yaitu: a),Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata. b) Menceritakan kembali isi cerita23Khairina, Pengembangan Bahasa Anak, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, h, 5.0.Sang Ayu Putu Rahyuni, Dkk, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Make A MatchBerbantuan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak, (Sang Ayu PutuRahyuni, Dkk: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia).

sederhana yang sudah diceritakan oleh guru, c) Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihankata yang sesuai ketika berkomunikasi.4Bercerita merupakan suatu pemberian pengalaman bagi anak TK dengan membawakan ceritakepada anak secara lisan. Bercerita suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepadaorang lain dengan alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atauhanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasamenyenangkan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dantidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK.5 Kesimpulan yang dapat diambil bahwa bahasaadalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan disimbolisasikan agar dapatmenyampaikan arti kepada orang lain.Tujuan dari bercerita bagi anak usia 5-6 tahun adalah agar anak mampu mendengarkandengan seksama terhadap apa yang disampaikan orang lain, anak dapat bertanya apabila tidakmemahaminya, anak dapat menjawab pertanyaan, selanjutnya anak dapat menceritakan denganmengekspresikan terhadap apa yang didengarkan dan diceritakannya pada orang lain. Karenamenurut Jerome S Brunner (Tampubolon) “ bahasa berpengaruh besar pada perkembanganpikiran anak”.Menurut Tampubolon, “ bercerita kepada anak adalah memainkan peranan penting bukansaja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tapi juga dalam mengembangkanbahasa dan pikiran anak” dengan demikian fungsi bercerita bagi anak usia 4-6 tahun ada lahmembantu perkembangan bahasa anak.6Dalam kemampuan bercerita diharapkan dapatmenumbuhkan minat anak, memberikan kepercayaan diri anak hingga anak berani untuk4Nurbiana Dhieni, dkk, (2009), Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, h.9.95Moeslichatoen R, (2014), Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: AsdiMahasatya, h. 157.6Nurbiana Dhieni, Metode Pengembangan, h.6.7

bercerita tentang pengalamannya dan tentang apa yang diketahuinya, dapat mengembanganimajinasi anak, mendorong anak untuk mencintai bahasa, memberi wadah bagi anak-anak untukbelajar berbagai emosi dan perasaan, seperti sedih, gembira, simpati, marah, senang, cemas,hingga anak mampu mengungkapkan perasaannya dengan bercerita melalui media kartu gambar.Namun pada kenyataannya menumbuhkan minat dan kepercayaan diri anak tidaklahsemudah yang diharapkan, proses pembelajaran yang menonton dan kurang menariknya mediamembuat anak kurang berminat untuk bercerita. Hal itu mengungkapkan bahwa sangatdibutuhkan media dalam proses belajar, agar mampu mengukur kemampuan anak dalammemahami pembelajran yang sedang berlangsung.Media merupakan medium/ perentara yang dapat mempengaruhi sikap, nilai, emosi danmampu membangkitkan minat anak dalam proses kegiatan pembelajaran, dan juga dapatmenggabungkan pengalaman belajar yang baru dengan yang sebelumnya. Dengan demikiansecara umum media pendidikan dapat membangkitkan dan menstimulasi ranah kognitif, afektifdan psikomotor.7Media adalah alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru atau pendidik dalamrangka berkomunikasi dengan baik. Media dalam pengajaran bukan hanya berupa alat ataubahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan anak dapat memperoleh pengetahuan.8Kartu gambar yaitu kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar. Kartu gambar adalahsekumpulan gambar terpisah yang memuat satuan-satuan gambar serta mewakili serentetancerita. Kartu gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kartubergambar berfungsi sebagai stimulus munculnya ide, pikiran, maupun gagasan baru.7Khadijah, (2015), Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Medan: Perdana Publishing, h. 14.Yus Anita, (2011), Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak, Jakarta:Kencana Prenada Group, h. 1208

Berdasarkan hasil observasi sementara yang telah didapat bahwa terdapat beberapa kesulitananak dalam mengembangkan Bahasa khususnya melalui bercerita, anak belum mampumenyimak cerita dari guru membuat anak tidak mampu untuk menceritakan kembali cerita yangtelah disampaikan oleh guru. Kurangnya kepercayaan diri anak juga membuat anak tidak beraniuntuk bercerita didepan kelasHasil survey peneliti malalui pengamatan (observasi) pada tanggal di TK IT Nurul Ilmi padakelompok B dari keseluruhan hanya 40 % anak yang mampu bercerita dan mau menyimak ceritayang disampaikan oleh guru, selebihnya anak sibuk bermain dan tidak fokus dalam pembelajaranyang sedang berlangsung, terlebihnya anak mencari kesibukan sendiri atau bersama temannya.Hingga kurangnya perkembangan Bahasa anak di TK IT Nurul Ilmi.Setelah dilakukan pengamatan bahwa metode bercerita yang kurang menarik dilakukanmembuat anak tidak berantusias mengikuti cerita, karena kurangnya metode, media, dan teknikdalam menyampaikan sebuah cerita didepan kelas sehingga tidak menarik perhatian anak untukmendengarkan cerita tersebut. Dengan demikian, perlu adanya media pembelajaran atau teknikpenyampaian yang digunakan dalam proses bercerita yaitu media kartu gambar.Media sangat dibutuhkan dalam proses bercerita, media yang dimaksudkan untuk menarikminat anak dalam kegiatan tersebut, selain itu variasi media yang diperlukan dalam kegiatan ini,agar anak tidak merasa bosan dengan kegiatan yang dilakukan. 9Salah satu perlu adanya kemajuan-kemajuan yang tercermin seperti penambahan kosa kata,penggunaan kata sambung dan kalimat – kalimat yang digunakan anak usia dini melalui metodebercerita. Bahasa dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan kurangnya dorongandalam mengembangkan Bahasa khususnya dalam bercerita. Anak masih belum memiliki9Lilis Madyawati, (2016), strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak, Jakarta: Kencana, h. 213.

kepercayaan diri untuk berani menceritakan kembali apa yang telah disampaikan oleh gurunya,dan proses pembelajaran yang kurang menarik membuat anak kurang tertarik dalam mengikutiproses belajar yang sedang berlangsung.Dari faktor yang telah diuraikan diatas dalam menerapkan media kartu bergambar yangmemenuhi kriteria anak dalam berkomunikasi hingga anak memiliki kecerdasan dalam berceritakembali dan memperlihatkan penguasaan bahasa yang lebih unggul, mampu membaca danmengungkapkan sesuatu melalui gambar.Berangkat dari kerangka di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian denganmengambil judul “Pengaruh Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita AnakPada Kelompok B DI TK IT Nurul Ilmi Medan Estate Percut Sei Tuan”B. Identifikasi MasalahAdapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat didefenisikan sebgaiberikut:1. Jarang menggunakan atau diterapkan media kartu gambar dalam proses bercerita2. Media yang digunakan guru hanya buku gambar yang ada disekolah.3. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton sehingga membuat anak bosan.4. Anak tidak mampu menceritakan kembali cerita yang disampaikan oleh guru.

C. Batasan MasalahDalam identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah penelitian ini padakemampuan bercerita anak di kelompok B usia 5-6 tahun berkaitan dengan media kartu gambarpada anak kelompok B TKIT Nurul Ilmi Jln. Kolam No. 1 Komplek UMA Medan Estate PercutSei Tuan.D. Rumusan PenelitianDari identifikasi beberapa permasalahan yang diatas, maka dapat diambil beberaparumusan masalah dalam penelitian ini :1. Bagaimana kemampuan bercerita anak menggunakan media kartu gambar padakelompok B TK IT Nurul Ilmi?2. Bagaiamana kemampuan bercerita anak menggunakan media Big Book pada kelompok Bdi TK IT Nurul Ilmi?3. Apakah terdapat pengaruh media kartu gambar terhadap kemampuan bercerita anak padakelompok B di TK IT Nurul Ilmi?E. Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan penenlitian ini adalah :1. Untuk mengetahui kemampuan bercerita anak menggunakan media kartu gambar padakelompok B di TK IT Nurul Ilmi.2. Untuk mengetahui pengaruh media kartu gambar terhadap keberanian anak untukbercerita kembali pada kelompok B di TK IT Nurul Ilmi.

3. Untuk mengetahui pengaruh media kartu gambar terhadap kemampuan metode berceritaanak pada TK IT Nurul Ilmi.F. Manfaat penelitianAdapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Teoritisa. Menemukan pengaruh baik dalam meningkatkan kemampuan bercerita melaluimedia kartu gambar.b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitianselanjutnya.c. Sebagai sumbangsih agar guru mampu menggunakan media dengan kreative danmenggunakan banyak media lagi dalam proses pembelajaran2. PraktisBagi anak, penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi anak berupa :a. Agar anak mampu bercerita kembalib. Menumbuhkan minat dan motivasi anak dalam belajarBagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi guru berupa:a. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menambahkan kepercayaan diri kepadaanak dalam menceritakan kembalib. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan

BAB IILANDASAN TEORITISA. Kajian Teori1. Pengertian BahasaBahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Anak dapatmengembangkan kemampuan sosialnya melalui berbahasa. Keterampilan bergaul dalamlingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Melalui bahasa, anakdapat mengekspresikan pikiran, sehingga orang lain memahaminya dan menciptakan suatuhubungna sosial.Bahasa merupakan hal yang utama yang perlu diajarkan oleh orang tua atau guru terhadapanak didik dan anaknya, karena Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dengan oranglain. Pendapat ini sejalan dengan John W. Santrock menyatakan bahwa Bahasa adalah systemkomunikasi yang terikat dengan perasaan dan aktivitas manusia sesuai lingkup lingkungannya. 10Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Bahasa merupakan alat untukberkomunikasi karena kebutuhan berkomunikasi tersebut maka manusia harus bisamenggunakan Bahasa dari anak-anak sampai dewasa.Secara analogis, anak–anak belajar berbicara sesuai tata Bahasa karena mereka dipuji bilamereka mengatakan kalimat yang benar dan ditegur bila berbicara sesuai dengan tata Bahasa.Jadi anak–anak berbicara tidak sesuai dengan cara yang makin menyesuaikan diri dengan caraberbicara dengan orang dewasa karena perilku inilah yang dibentuk dipertahankan olehlingkungan. Para ahli teori belajar menekankan peranan pengamatan, modeling, dan menirudalam kemahiran berbahasa. Tentu saja anak–anak meniru hal yang dikatakan orang tua mereka,10Khairina, Pengembangan Bahasa Anak, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. h, 9.3.

dengan demikian menambah kata–kata baru dan cara mengombinasikan kata-kata dalampengetahuan Bahasa mereka. Dapat dikatakan bahwa pengamatan dan peniruan memegangperanan dalam menghasilkan Bahasa, tetapi tidaklah cukup setiap teori belajar selalu tersimpankelemahan dibalik kelebihannya. Bagi pemakaian teori–teori belajar diharapkan memahamikelemehan dan kelebihan teori–teori belajar yang ada agar dapat mengusahakan apa yangseharusnya dilakukan dalam perbuatan belajar Bahasa dan anak usia dini.a. Teori NativisPandangan ini lebih menekankan penerapan kemampuan anak untuk mengerti danmenggunakan Bahasa dan bukan pengaruh pada penampilan (bagaimana dan bilamanamereka berbicara). Manusia memiliki mekanisme otak bawaan yang khusus untukpekerjaan belajar bahasa. Bukti mekanisme bahasa bawaan mencakup keseragamaan danketeraturan dari kecenderungan untuk menghasilkan suara apapun Bahasa yangdipelajari anak–anak, berkembang melalui urutan yang sama, mengoceh, mengucapkankata – kata yang sama pada usia satu tahun.11b. Teori kognitifBahwa perkembangan Bahasa bergantung pada kemampuan kognitif tertentu,kemampuan pengolahan informasi dan motivasi yang merupakan sifat bawaan. Para ahliteori ini berpendapat bahwa anak – anak berpembawaan aktif dan konstruktif, bahwakekuatan internal lebih berpengaruh untuk kreativitas, kemampuan memecahkanmasalah, tes hipotesis, dan usaha untuk menemukan peraturan ucapan – ucapan yangmereka dengar dibandingkan kekuatan lingkungan eksternal. 1211Syafaruddin, Dkk, (2011), Pendidikan Prasekolah: Perspektif Pendidikan Islam dan Umum,Medan: Perdana Publishing, h. 71

Anak–anak diberbagai masyarakat dilengkapi dengan kemampuan mengolahinformasi tertentu atau strategi yang digunakan dalam belajar Bahasa.anak–anakmembentuk dan mengikuti suatu himpunan prinsip–prinsip operasi. Pertama, perhatikanterhadap akhir kata–kata. Anak–anak lebih memperhatikan akhir kata dari padapermulaan dan pertengahan kata. Hal itu mungkin disebabkan karena alasan–alasanperhatian dan ingatan. Kedua, perhatikan urutan kata, urutan kata pada cara berbicaradini anak–anak menunjukan urutan kata orang dewasa yang didengarnya. Ketiga,menghindari pengecualian. Dengan demikian overegualisasi merupakan hal yang umumterjadi pada cara berbicara dini anak Prinsip–prinsip ini adalah merupakan strategimendapatkan pengentahuan tentang struktur Bahasa, yang kemudian digunakan dalamproses belajar, berbicara, dan mengerti. Jadi, perkembangan kognitif mengarahkankemahiran berbahasa dan perkembangan Bahasa tergntung pada perkembangan pikiran,bukan sebaliknya.13Menurut Niselen perkembangan Bahasa lisan pada umumnya dibagi menjadi dua wilayahBahasa pengungkapan dan Bahasa penerimaan, sebelum anak bisa belajar baca–tulis, merekaharus bisa berbicara dan mendengarkan dengan efektif. Kesadaran monologis–kemampuanmengenai bunyi Bahasa–penting dalam wilayah perkembangan ini.Perkembangan Bahasa mengikuti urutan yang dapat diramalkan secara umum sekalipunterdapat variasi diantara anak yang satu dengan yang lainnya, dengan tujuan Kebanyakananakmulaiperkembangan bahasanya dari menangis untuk mengekspresikan responnya terhadap bermacam– macam stimulant.13Ibid, h.72

Lebih lanjut dijelaskan Nielsen tentang sasaran perkembangan Bahasa lisan “penerimaan”.1) menjawab pertanyaan sederhana dengan tepat. 2) mengenal dan membandingkan bunyifamiliar (binatang, mesin, suara anggota keluarga. 3) menyadai pola pengulangan pada sajak,lagu dan puisi. 4) mengingat fakta, detail. Dan tahapan peristiwa dalam cerita. 5) mengenaliperbedaan intonasi untuk menungkapkan emosi. 6) memusatkan perhatian pada pembicara. 7)memahami dan mengikuti arah pembicaraan sederhana. 8) menikmati aktifitas menyimak danmemberikan tanggapan pada cerita dari buku. 10) mendengarkan cerita rekaman dan music sertamenunjukan pemahaman melalui isyarat, tindakan, dan Bahasa.Sebagai guru anak usia dini, penting untuk membantu setiap individu dikelas dalammencapai potensi penuh. Dalam melakukannya guru atau orang tua harus mencermati tanda–tanda pertumbuhan dalam berbagai wilayah perkembangan Bahasa, fisik, sosial, emosional, dankognisi.14Perkembangan Bahasa 3 – 5 tahun adalah dimana anak sudah dapat berbicara dengan baik.Anak mampu menyebutkan nama panggilan orang lain, mengerti perbandingan dua hal,memahami konsep timbal balik dan dapat menyanyikan lagu sederhana, juga anak dapatmenyusun kalimat sederhana. Pada usia dini anak mulai senang mendengarkan cerita sederhanadan mulai banyak bercakap-cakap, banyak bertanya seperti apa, mengapa, bagaimana, juga dapatmengenal tulisan sederhana.Maka dapat dipahami bahwa terdapat dua daerah pertumbuhan Bahasa, yaitu Bahasa bersifatpengertian/reseptif dan pernyataan/ekspresif. Anak usia TK berada dalam fase perkembanganBahasa secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat megungkapkan keinginannya,14Ibid, h. 73-74

penolakannya maupun pendapatnya dengan menggunak

Bercerita Anak menggunakan Media Big Book Pada Kelompok B Di TKIT Nurul Ilmi. (3) Pengaruh yang Signifikan Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Pada . Skripsi ini berjudul "Pengaruh Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Usia Dini Pada Kelompok B di TKIT Medan Estate Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018" dan

Related Documents:

gambar dan grafik pada artikel contoh atau pada petunjuk penulisan. gambar biasanya judul gambar dilampirkan setelah tabel. tuliskan judul gambar dalam halaman yang terpisah dari gambarhalaman yang terpisah dari gambar itu sendiri. kalau ada beberapa gambar andakalau ada beberapa gambar, anda

7. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk/ Kartu Pelajar Yang Bersangkutan 8. Foto Copy Tanda Bukti Pembayaran dari Bank (Legalisir ke Bag. Keuangan) Bagian Keuangan 9. Pas Foto 3x4 Berwarna dan 2x3 Hitam Putih Yang Bersangkutan NO 1. Jas Almamater Ruang BAU 2. Kartu Tanda Mahasiswa (KT

ADMINISTRASI PENGURUSAN KARTU TANDA PENDUDUK ( KTP ) DI KECAMATAN KRIAN SIDOARJO. Berdasarkan Peraturan Kabupaten Dati II Sidoarjo No. 43 Tahun 1996 tentang pendaftaran penduduk telah ditetapkan pengaturan tentang penyelenggaraan dan penyeragaman Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan pendaftaran tentang setiap perubahan yang terjadi.

Gambar 2.2 Kegiatan nelayan/perikanan di laut dangkal. 15 Gambar 2.3 Kapal dan bangunan panggung (platform) pengeboran minyak lepas pantai. 17 Gambar 3.1 Pengamatan cuaca laut di Bouy yang ditempatkan tetap. 27 Gambar 3.2 Stasiun pengamatan cuaca di kapal laut. 28 Gambar 3.3 Sebaran suhu muka laut. 36 Gambar 3.4 Peta isobar permukaan. 37

Gambar 3 Grafik Pra Siklus Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, 59. Gambar 4 Grafik Siklus I Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, 67. Gambar 5 Grafik Siklus Ii Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, 78. Gambar 6 Grafik Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kemampuan Mengenal konsep bilangan, 84.

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

CAD & BIM Standards Introduction This manual is a guide for consultant s performing, or desiring to perform, engineering design and/or drafting services for the Port of Portland.