PENGEMBANGAN WISATA PANTAI LAWATA DALAM PENGEMBANGAN . - UIN Alauddin

1y ago
28 Views
2 Downloads
1.96 MB
78 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Adele Mcdaniel
Transcription

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI LAWATA DALAMPENGEMBANGAN WILAYAH DI KOTA BIMASkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kotapada Fakultas SainsdanTeknologiUIN Alauddin MakassarOleh:RIZKUN IMADUDDINNIM: 60800112041JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSARTAHUN 2017

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSIDengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah inimenyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat olehorang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperolehkarenanya batal demi hukum.Samata-Gowa, 22 Agustus 2017Penyusun,RIZKUN IMADUDDINNIM: 60800112041

vKATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat sertakarunia-Nya yang tiada batas sehingga Penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikansebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada JurusanPerencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains Dan Teknologi di Universitas IslamNegeri Alauddin Makassar yang berjudul “Pengembangan Wisata Pantai Lawatadalam Pengembangan Wilayah di Kota Bima” Sholawat dan salam semoga selalutercurahkan atas baginda nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan cahayadalam hidup berupa cahaya Islam.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaansebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan fikiran telahdiperjuangkan dengan segalah keterbatasan kemampuan yang penulis miliki demiterselesaikan skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembacapada umunya.Ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan, penghargaan dukungandan cinta. Untuk ini penulis sangat berterima kasih kepada:1. Allah Swt yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya yang menjadikanpenulis dapat menyelesaikan skripsi ini.2. Keluarga besar penulis terkhusus Ibunda Asni dan ayahanda Nasaruddin,BA ,kakak dan adik tersayang Agus Sukahat, S.Kep.,Ns , Intan Muliyatin sertaseluruh Keluraga yang telah banyak memberikan dorongan moril dan materil

vidari awal kuliah hingga selesainya tugas akhir ini. terima kasih untuk segalakehadiran (setiap canda tawa dan tangis), motivasi, dan dukungan semangatyang diberikan.3. Bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., selaku Rektor Universitas IslamNegeri Alauddin Makassar.4. Bapak Prof.Dr.H.Arifuddin,M.Ag, selaku Dekan Fakultas Sains danTeknologi5. Ayahanda Dr.H.Muhammad Anshar,S.Pt.,M.Si., selaku ketua JurusanPerencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Negeri Alauddin Makassarbeserta segenap staf lainnya.6. Seluruh Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Uin AlauddinMakassar atas Ilmu yang diberikan kepada penulis semoga ilmu ini dapatdimanfaatkan sebaik-baiknya7. Bapak Nur Syam Aksa, S.T.,M.Si ,selaku pembimbing I yang begitu sabardalam membimbing penulis serta meluangkan banyak waktunya untukmemberikan ilmu, nasihat, pengarahan serta kemudahan dalam penyusunantugas akhir.8. Ibunda Risma Handayani, S.IP.,M.Si selaku pembimbing II, yang telah begitusabar membimbing, mengarahkan serta meluangkan banyak waktunya untukpenulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir.

vii9. Bapak Dr.Ir.H. Syahriar Tato, M.Si.,M.H.,M.SP yang telah banyakmemberikan pengarahan dan masukan kepada penulis selama penyusunanskripsi hingga selesai.10. Bapak Dr.H. Muhammad Anshar, S.Pt., M.Si yang telah banyak memberikanpengarahan dan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi hinggaselesai.11. Bapak Dr.Wahyuddin G, M.Ag yang telah banyak memberikan pengarahandan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga selesai.12. Segenap staf Pemerintah Kota Bima dan staf Kantor Kecamatan RasanaeBarat serta instansi terkait yang telah memperlancar dalam prosespengambilan data.13. Untuk Myratun Fuah, S.Pd selaku partner super kompak dan juga sebagaipembimbing ke tiga yang selalu setia menemani penulis serta yang tidakbosan-bosannya memberikan motivasi, arahan dan masukan kepada penulissehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.14. Untuk teman seperjuangan, Moh.Zaidin, C.S.PWK, Nasrul AbdullahC.S.PWK, Mukhlis, C.S.PWK, yang selalu memberikan semangat masukankepada penulis dalam Penyusunan Tugas akhir ini. Terima kasih juga kepadarekan-rekan PWK yang telah memberikan dorongan dan semangat terutamaPENTAGON (PWK 2012), terima kasih untuk kenangan yang diberikanselama 5 tahun masa kuliah, semoga persaudaraan kita dapat tetap terjalin

viiiwalaupun masa kuliah telah berakhir dan untuk teman-teman yang masihberjuang tetap semangat RAJAWALI KAMPUS.Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisanTugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritikan dansaran yang sifatnya membangun sehingga dapat mengarahkan kepada kesempurnaan.Penulis berharap semoga kehadiran Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca danmenambah literatur kajian ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota pada khususnya dandisplin ilmu lain pada umumnya.Makassar,Agustus 2017Penulis

xDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI . iiHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI. iiiHALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. ivKATA PENGANTAR . vABSTRAK . ixDAFTAR ISI. xDAFTAR TABEL. xiiDAFTAR GAMBAR . xivDAFTAR DIAGRAM. xvDAFTAR GRAFIK. xviDAFTAR PETA. xviiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 7C. Tujuan Penelitian. 7D. Manfaat Penelitian. 8E. Ruang Lingkup Penelitian. 8BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pariwisata dalam Pengembangan Wilayah . 10B. Pariwisata dalam Dampak yang Ditimbulkan. 17C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata . 22

xiD. Peran Pariwisata dalam Pembangunan. 26E. Upaya Memaksimalkan Peran Pariwisata dalam Pembangunan. 34F. Strategi Pengembangan Wisata. 36G. Penelitian Terdahulu . 41H. Kerangka Pikir. 44BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Lokasi Penelitian. 45B. Jenis Penelitian dan Sumber Data. 45C. Moetode Pengumpulan Data. 46D. Variabel Penelitian. 47E. Metode Analisis . 48BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIANA. Gambaran Umum Wilayah Kota Bima. 53B. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Rasanae Barat . 65C. Gambaran Umum Wilayah Penelitian . 68D. Peran Objek Wisata Pantai Lawata dalam Mendukung SektorKepariwisataan di Kota Bima . 82E. Pengaruh Pengembangan Wisata Pantai Lawata dalam MendukungPengembangan Wilayah di Kota Bima . 110BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 114B. Saran . 115DAFTAR PUSTAKA

xiiDAFTAR TABELTabel 1.Variabel dan Indikator Penelitian . 47Tabel 2.Luas Wilayah Kota Bima Dirinci Per Kecamatan Tahun 2016 . 54Tabel 3.Tabel Data Obyek Wisata Kota Bima. 58Tabel 4.Distribusi Presentase PDRB atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015 MenurutLapangan Usaha. 62Tabel 5.Luas Wilayah Kecamatan Rasanae Barat . 66Tabel 6.Eksisting Penggunaan Lahan di Obek Wisata Pantai Lawata. 69Tabel 7.Kondisi Ketersediaan Sarana Wisata di Objek Wisata Pantai Lawata Tahun2017. 70Tabel 8.Visualisasi Ketersediaan Prasarana dan Sarana di Objek Wisata PantaiLawata. 71Tabel 9. Luas Wilayah Kecamatan Rasanae Barat di Bagi per Kelurahan . 86Tabel 10.Luas Wilayah Kelurahan dan Jumlah Penduduk di Kecamatan RasanaeBarat. 87Tabel 11.Tingkat Pendapatan Masyarakat yang bekerja di Pariwisata Pantai Lawata. 91Tabel 12. Daftar Nama-nama Hotel dan Losmen di Kota Bima. 94Tabel 13. Data Kunjungan Wisatawan berdasarkab Kunjungan Hotel di Kota Bima. 94

xiiiTabel 14.Peranan Lapangan Usaha Terhadap PBRD Kategori Penyediaan Akomodasidan Makan Minum (Persen), 2011-2015 . 97Tabel 15. Jasa Travel dan Biro Perjalanan di Kota Bima . 100Tabel 16. Daftar Pasar di Kota Bima . 103Tabel 17. Daftar Toko Modern di Kota Bima. 103Tabel 18. Fasilitas Bank di Kota Bima . 105Tabel 19.Produk Domestik Regional Bruto Kota Bima atas dasar harga Berlakumenurut lapangan usaha sektor jasa dan industri ( juta rupiah), 2011-2015. 111Tabel 20. PRBD Perkapita 2012-2015. 112

xivDAFTAR GAMBARGambar 1. Kondisi Jalan Menuju Pantai Lawata.84Gambar 2. Pedangan Asongan di Pantai Lawata .89Gambar 3. Penyedia Wahana Penunjang Pariwisata.90Gambar 4. Informasi dan Promosi Pariwisata.101Gambar 5. Industri Tenun Khas Kota Bima .107Gambar 6. Pandai Besi di Kota Bima .109Gambar 7. Jajanan Khas Kota Bima (Pangaha Bunga) .110

xvDAFTAR DIAGRAMDiagram 1.Perbandingan Luas Wilayah Kota Bima Dirinci Per Kecamatan Tahun2016.55Diagram 2.Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan Rasanae Barat Dirinci PerKelurahan Tahun 2016 .66Diagram 3.Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum 2011-2015 (Persen) .98

xviDAFTAR GRAFIKGrafik 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bima 2011-2015 (Persen).64

xviiDaftar PetaPeta Administrasi Kota Bima.56Peta Administrasi Kecamatan Rasanae Barat .67

ixABSTRAKNama PenulisNIMJudul Penelitian: Rizkun Imaduddin: 60800112041: Pengembangan Wisata Pantai Lawata dalam PengembanganWilayah di Kota BimaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan wisatapantai lawata dalam mendukung pengembangan wilayah di Kota Bima. Penelitiandilakukan di Pantai Lawata karena pada saat ini Pantai Lawata menjadi salah satuobjek wisata yang menjadi fokus pemerintah Kota Bima untuk dikembangkan. Metodeanalisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Analisis deskriptif Kualitatif :analisis yang memaparkan data yang diperoleh berupa data primer dan datasekunder. Analisis Multipler Efect (Dampak Berganda) adalah instrument yangdigunakan untuk mengukur dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Kegiatan wisatatersebut. Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebutmerupakan dampak langsung, dampak tidak langsung, dan dampak induced. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dikembangkannya wisata pantai lawata memberikanmanfaat langsung bagi masyarakat yang berada disekitar pantai lawata tersebut halini ditandai dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat tersebut yaitu diatasUMR Kota Bima sebesar Rp. 800.000. Selain itu didapatkan nilai multiplier effectuntuk Ratio Income Multiplier Effect di kawasan pantai Lawata yaitu sebesar 18,22yang artinya peningkatan sebesar 100.000 rupiah pengeluaran wisatawan akanmengakibatkan peningkatan masyarakat 1.822.000 rupiah pada total pendapatanmasyarakat yang meliputi dampak langsung, dampak tidak langsung dana dampakinduksi.Kata Kunci : Pariwisata, Pantai Lawata, Multiplier Effect

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPariwisata merupakan salah satu kegiatan industri pelayanan dan jasa yangmenjadi andalan Indonesia dalam rangka meningkatkan devisa negara disektor nonmigas. Adanya krisis ekonomi, sektor pariwisata diharapkan menjadi sumberpertumbuhan yang paling cepat, dikarenakan infrastruktur kepariwisataan tidaklahmengalami kerusakan, hanya saja faktor keamanan yang menyebabkan wisatawanmancanegara mengurungkan kepergiannya ke Indonesia. Hal ini dapat memberikanharapan bahwa pariwisata dapat langsung aktif bilamana wisatawan terutamawisatawan nusantara dapat diaktifkan lagi. Walaupun penghasilan seringkali lebihdikaitkan dengan jumlah wisatawan mancanegara, karena menghasilkan devisa,namun wisatawan nusantara sangat mempengaruhi kegiatan kepariwisataan, termasukhotel, restoran maupun industri cinderamata. Selain menghasilkan pendapatan baginegara, pengembangan obyek wisata juga untuk menciptakan lapangan kerja baru.Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 yang menjadilandasan berlangsungnya sistem desentralisasi, pelaksanaan desentralisasi danotonomidaerahberlangsungsejak1Januari2001yang

2dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia. Dengan adanya otonomi daerahpemerintah pusat harus memberikan pembagian kekuasaan kepada daerah untukmengelola sumber daya sehingga ada tanggung jawab dari pemerintah daerah untukmengelolanya secara efisien dan efektif yang nantinya akan menjadi sumber daerahdalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah untuk memenuhi kebutuhannya. Hakekatotonomi daerah adalah adanya hak penuh untuk mengurus dan melaksanakan sendiriapa yang menjadi bagian atau kewenangannya, oleh sebab itu otonomi daerah yangideal adalah membutuhkan keleluasaan dalam segala hal. Dengan begitu maka daerahberkewajiban untuk mengelola potensi daerah dalam rangka pencapaian tujuanpeletakan kewenangan dalam penyelenggaraan otonomi daerah tersebut.Secara spesifik misi utama dari penerapan otonomi daerah adalah keinginanuntuk menciptakan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumberdaya daerah, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan daerah, sertamemberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalampembangunan. Dengan otonomi daerah maka pengelolaan keuangan daerahdiserahkan sepenuhnya kepada daerah, untuk dapat menjalankan kegiatanpemerintahan maka pemerintah daerah memerlukan sumber-sumber keuangan yangcukup memadai.Sebagai sebuah kota yang baru terbentuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat,Bima awalnya merupakan kota administratif. Terbentuk pada tanggal 10 April 2002

3melalui Undang-undang tentang Kota Bima Nomor 13 Tahun 2002 , Kota Bima jugamerupakan salah satu daerah yang diberikan wewenang oleh pemerintah pusat untukmengelola dan memanfaatkan sumber daya daerahnya sendiri.Konsekuensi yang besar ditanggung pemerintah Kota Bima dalammenjalankan fungsi pemerintahannya, fungsi pemerintahan itu antara lain fungsipelayanan masyarakat (public service function), fungsi pelaksanaan pembangunan(development function), dan fungsi perlindungan kepada masyarakat (protectivefunction). Untuk melaksanakan ketiga fungsi pemerintahan tersebut tentunyamemerlukan dana yang tidak sedikit, dalam situasi ini daerah pasti berusaha menggalidan memajukan potensi yang ada dalam daerahnya guna memakmurkan daerah danmasyarakat setempat mengingat saat ini sudah menjadi otoritas daerah itu untukmengatur dan membangun daerahnya.Pemerintah Daerah Kota Bima dihadapkan dengan dua masalah sekaligus,yang pertama adalah kenyataan bahwa pembiayaan untuk menjalankan pemerintahanagar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik sangat besar, di sisi lain daerahtersebut merupakan daerah yang minim sumber daya alam. Sehingga pemerintahdaerah dalam hal ini pemerintah Kota Bima harus dapat mengembangkan sumberdaya yang ada dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bima.Untuk merealisasikan tujuan tersebut banyak usaha yang dilakukan olehPemerintah Kota Bima dalam mengembangkan sektor-sektor unggulan yang mampu

4memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan warga masyarakat di Kota Bima.Salah satu yang dikembangkan oleh pemerintah adalah sektor pariwisata dimanasalah satunya adalah obyek wisata alam. Dari banyaknya wisata alam di Bima, adabeberapa obyek daya tarik wisata yang cukup dikenal dan diperkenalkan sebagaiobyek daya tarik wisata alam Kota Bima salah satunya adalah Pantai Lawata.Dalam islam telah dijelaskan agar manusia memanfaatkan potensi alamdengan baik sebagaimana yang terkandung dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 32-33: ِﻦ ِي ﺧﻠﻖ اﻟﺴﻤﺎواتِ واﻷرض وأﻧﺰل ﻣ اﻟ ﺬ ِ ِﻦ اﻟﺜﻤﺮ ات ِ ﻣ ِﮫ ء ﻣﺎء ﻓﺄﺧﺮج ﺑ ِ اﻟﺴﻤﺎ ِﻲ ِي ﻓ ِﺘﺠﺮ ِزﻗﺎ ﻟ ﻜﻢ وﺳﺨﺮ ﻟ ﻜﻢ اﻟ ﻔﻠﻚ ﻟ ر ِ وﺳﺨﺮ ﻟ ﻜﻢ اﻷﻧﮭﺎر ِه ِﺄﻣ ﺮ ِ ﺑ اﻟ ﺒﺤﺮ ِ ِﺒﯿﻦ (وﺳﺨﺮ ﻟ ﻜﻢ اﻟﺸﻤﺲ واﻟ ﻘﻤﺮ داﺋ ٣٢)(٣٣) وﺳﺨﺮ ﻟ ﻜﻢ اﻟﻠﯿﻞ واﻟﻨﮭﺎر Terjemahan :“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkanair (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkanberbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkankapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telahmenundukkan sungai-sungai bagimu. 33. Dan Dia telah menundukkan (pula)matahari dan bulan bagimu yang terus menerus beredar (dalam orbitnya)dan telah menundukkan malam dan siang bagimu” (Departemen Agama,2006).Hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya masingmasing, dan menurunkan air yang deras dari awan, untuk mengeluarkan rezeki kalian

5berupa buah-buahan dari tanaman di kebun dan pepohonan. Hanya Dia juga yang,dengan kehendak-Nya, menundukkan perahu untuk kalian, hingga melaju di lautan,mengangkut harta dan barang dagangan kalian. Hanya Dia yang menundukkansungai- sungai berair tawar, agar kalian memanfaatkannya untuk minum dan mengairitanaman.(Dan Dia telah menundukkan pula bagi kalian matahari dan bulan yang terusmenerus beredar) di dalam garis edarnya secara terus-menerus dan tidak pernahberhenti (dan Dia telah menundukkan pula bagi kalian malam) supaya kalian tenangdi dalamnya (dan siang) dan supaya kalian mencari kemurahan Allah di dalamnya.(Tafsir Al-Misbah).Pantai Lawata merupakan salah satu kawasan wisata alam pantai yangterdapat di Kota Bima dan sudah sejak tahun 1961 Pantai Lawata menjadi sebuahobyek wisata atau tempat piknik bagi masyarakat Bima. Pantai Lawata terletak diKelurahan Sambinae dengan jarak 5 km dari pusat Pemerintahan kota Bima. DiPantai Lawata terdapat bukit-bukit kecil yang memiliki dua buah gua kecil, denganpanorama alam yang indah serta pantainya sangat jernih sebagai tempat yang bagusuntuk olahraga air atau sebagai tempat permandian air laut.Pantai Lawata ibarat sebuah gerbang selamat datang, memberi isyarat bahwaperjalanan akan segera memasuki Kota Bima. Panjang pantai kira-kira setengahkilometer yang dikelilingi perbukitan yang indah. Di bawah bukit berbatu terdapat

6sebuah goa peninggalan Jepang. Dahulu tempat ini merupakan tempat peristrahatanbagi para bangsawan Bima dan kemudian menjadi tempat rekreasi andalanmasyarakat yang selalu ramai dikunjungi.Pemerintah Kota Bima terus membenahi Pantai Lawata untuk menjadi salahsatu obyek wisata pantai andalan di kota Bima dengan membangun berbagai saranadan prasarana wisata seperti rumah makan terapung, perlengkapan berenang,panggung hiburan rakyat serta sederetan penataan lainnya. Sarana pariwisata LawataBeach Hotel Restaurant and Swimming Pool telah dibangun sejak dulu. Tempat inidulu menjadi hotel yang selalu ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan nusantaramaupun mancanegara.Pantai Lawata adalah pantai yang dikelola oleh pemerintah Kota Bima danbekerjasama dengan pihak ketiga. Namun setelah kontrak kerja sama pemerintahKota Bima dan pihak ketiga diputuskan sekarang keberadaan sarana dan prasaranapariwisata tersebut sangat memprihatinkan karena sudah ditinggalkan olehpengelolanya. Bangunan yang rusak dan tidak terawat tersebut memberikan kesankumuh bagi Pantai Lawata yang sangat indah.Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima, Pantai Lawata kinisudah dibuatkan master plan dan sudah ada investor baru yang akan membangunberbagai sarana pariwisata di sana. Bangunan bekas hotel akan dipugar menjaditempat rekreasi yang menarik dan nyaman bagi pengunjung.

7Fasilitas pariwisata yang ada di Pantai Lawata berupa shelter dan panggunghiburan yang akan menampilkan berbagai macam hiburan dan kesenian rakyat. Diareal sekitar Pantai Lawata, di atas bukit yang menghadap ke arah pantai juga telahdibangun rumah makan dan tempat lesehan yang menyajikan berbagai makanandaerah Bima. Pemandangan Pantai Lawata menarik untuk dikembangkan. Pantaiyang asri dengan airnya yang tenang sangat cocok untuk olah raga air. Panoramakeindahan Teluk Bima yang tenang terlihat jelas jika berdiri di atas bukit PantaiLawata. Memandang ke arah barat daya terlihat Pulau Kambing dan Pelabuhan Bima.Di sebelah utara, hamparan pohon kelapa dari perkebunan penduduk, bukit yangmenjulang, dan keindahan taman kota Ama Hami menambah daya tarik PantaiLawata. Tempat ini sangat ideal untuk dikembangkan wisata bahari karena air lautnyatenang. Jenis atraksi yang bisa dikembangkan antara lain memancing, menyelam,berperahu, berselancar, dan berlayar menuju Pulau Kambing, Desa Kolo, dan WaduPa,a (batu pahat yang menjadi situs peninggalan pemujaan agama Budha di DesaSowa Kabupaten Bima).B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalampenelitian ini adalah :1. Bagaiamana peran objek wisata pantai Lawata dalam mendukung sektorkepariwisataan di Kota Bima

82. Bagaimana pengaruh pengembangan wisata pantai Lawata dalam pengembanganwilayah di Kota BimaC. Tujuan PenelitianDalam penulisan ini yang menjadi tujuan penelitian adalah :1. Untuk mengetahui peran objek wisata pantai Lawata dalam mendukung sektorkepariwisataan di Kota Bima2. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan wisata pantai Lawata dalampengembangan wilayah di Kota BimaD. Manfaat Penelitian1. Sebagai ilmu pengetahuan dalam rangka pengembangan dan penyelesaianberbagai masalah kepariwisataan.2. Sebagai bahan bacaan, referensi maupun penelitian lebih lanjut bagi mahasiswaataupun pihak lain yang tertarik pada penelitian tentang pengembangan wisata.

9E. Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup dari penelitian ini adalah yang berkaitan dengan dampakpengembangan wisata pantai lawata terhadap pengembangan wilayah di Kota Bima.Adapun lingkup variabel yang akan diteliti yaknilapangan pekerjaan, saranaprasarana, Sistematika PembahasanSecara garis besar pembahasan pada penelitian ini terbagi dalam beberapabagian, antara lain :BAB I Pendahuluan, menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuanpenelitian, manfaat, ruang lingkup, serta sistematika pembahasanBAB II Tinjauan Pustaka, menjelaskan mengenai pariwisata dan pengembanganwilayah, dampak yang ditimbulkan pariwisata,peran pariwisata dalampembangunan, upaya memaksimalkan peran pariwisata dalam pembangunan,dan strategi pegembangan pariwisataBAB III Metode Penelitian, menguraikan tentang lokasi dan waktu penelitian, jenisdan sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian, metodeanalisis data yang digunakan, defenisi operasional, dan kerangka pembahasan.BAB IV Hasil dan Pembahasan, secara umum dikemukakan mengenai gambarandari letak dan tempat penelitian, serta hasil temuan dan pembahasan yangdisajikan dalam tabel frekuensi dan persentase serta melakukan pengujianhipotesis penelitian menggunakan analisis.

10BAB V Penutup, yakni menyimpulkanhasil penelitian berdasarkan rumusanmasalah yang telah diajukan kemudian menyampaikan saran atas hasil temuandi lapangan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pariwisata dalam Pengembangan WilayahDalam era otonomi daerah, dimana daerah memiliki kewenangan dalammerencanakan dan menyelenggarakan pembangunan maka diperlukan suatu modelpembangunan yang sesuai dengan kebutuhan, kapasitas serta karakteristik wilayahmasing – masing, sehingga diperlukan upaya untuk menggali potensi daerah sebagaidasar dalam perumusan strategi pembangunan. Menurut Tantra (2014) dalammerencanakan dan melaksanakan pembangunan diperlukan sebuah kerangka teoritik,yaitu paradigma berpikir yang memperhatikan ruang secara realistik. Ruang tidakberarti fisik, tetapi juga lingkungan sosial budaya dalam arti luas. Pola dasarpembangunan yang memperhatikan ruang (fisik dan non fisik) secara holistik yaituruang sebagai kesatuan wilayah administratif, ekonomi, historis dan empiris. Dengandemikian pola pembangunan dirumuskan berdasarkan kondisi dan potensi lingkungandan manusianya.Pengembangan pariwisata merupakan bagian dari pengembangan wilayah.Pendekatan pengembangan pariwisata dengan mendasarkan pada pandangankeruangan, maka pengembangan pariwisata dapat dilaksanakan diantaranya denganbeberapa teori pengembangan wilayah seperti dengan teori kutub pertumbuhan atau

11dengan konsep tempat sentral (Christaller). Teori kutub pertumbuhan dari Christallerdapat dioperasikan atas dasar tiga konsep dasar yakni (1) konsep leading industry, (2)konsep polarization, (3) konsep spread effects (Sujali, 1989). Konsep leadingindustry mendasarkan pemikiran bahwa obyek wisata yang dijadikan sebagai leadingindustry adalah obyek wisata yang mempunyai potensi tinggi sehingga denganpotensi yang dimiliki dapat mempengaruhi perkembangan obyek-obyek wisata kecildi sekitarnya.Konsep polarisasi mendasarkan pemikiran, bahwa suatu obyek wisata dapatberkembang kalau masing-masing obyek wisata dapat berkembang kalau masingmasing obyek wisata tersebut mempunyai identitas yang khas. Artinya perlu adanyadiversifikasi produk-produk wisata.Konsep spread effects didasarkan pada pemikiran, bahwa obyek wisata yangpotensial perlu dilengkapi sarana-prasarana agar dapat memacu pertumbuhanperekonomian daerah tempat obyek wisata.Pengembangan destinasi wisata dalam kerangka pembangunan daerahmemiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan ekonomi dalam tataran makro,serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam tataran mikro. Sehinggapengembangan pariwisata daerah haruslah juga memperhitungkan keuntungan danmanfaat bagi banyak pihak, terutama masyarakat lokal. Pengembangan pariwisatayang baik dapat mendorong terbukanya peluang kerja, pengembangan produk

12lokal,serta kesempatan pendidikan dan pelatihan masyarakat. Secara harafiahpengembangan diartikan sebagai proses atau cara. Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi Ketiga (2005: 538) mendefinisikan pengembangan sebagai suatu proses, cara,perbuatan mengembangkan sesuatu menjadi lebih baik, maju sempurna danberguna,sehingga pengembangan merupakan suatu proses / aktivitas memajukansesuatu yang dianggap perlu untuk ditata sedemikian rupa dengan meremajakan ataumemelihara yang sudah berkembang agar menjadi menarik dan lebih berkembang.Pariwisata dikatakan sebagai katalisator dalam pembangunan, karena dampakyang diberikannya terhadap kehidupan perekonomian di negara yang dikunjungiwisatawan. Kedatangan wisatawan mancanegara (foreign tourists) pada suatu DaerahTujuan Wisata (DTW) telah memberikan k

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan wisata pantai lawata dalam mendukung pengembangan wilayah di Kota Bima. Penelitian dilakukan di Pantai Lawata karena pada saat ini Pantai Lawata menjadi salah satu objek wisata yang menjadi fokus pemerintah Kota Bima untuk dikembangkan. Metode

Related Documents:

kualitatif. Hasil Pengembangan obyek wisata pantai Embe memberikan dampak positif terhadap aktivitas perekonomian masyarakat. Sebelum pengembangan wisata pantai Embe, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan, namun sesudah pengembangan obyek wisata pantai aktivitas ekonomi meningkat.

dalam pengembangan obyek wisata pantai sepanjang ini ternyata masih mengalami berbagai kendala yang ada, antara lain : kurangnya sumber daya manusia dalam bidang kepariwisataan baik dari disparta maupun masyarakat sekitar, masih minimnya sarana prasarana pendukung obyek wisata pantai sepanjang, serta terbatasnya dana

Eva Murni Mustika. Pengembangan Objek Wisata Pantai Lemo Di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur (dibimbing oleh Anwar Parawangi dan Sudarmi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Objek Wisata Pantai Lemo Di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif.

utara terdapat Obyek Wisata Pantai Randusanga Indah. Untuk pembagian wilayah pengembangan obyek wisata di Kabupaten Brebes lebih jelasnya dapat dilihat pada perincian dibawah ini : 1. Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cipanas Buaran Kecamatan Bantarkawung untuk wilayah Brebes bagian selatan (Bantarkawung dan Bumiayu) dengan pendukungnya: a.

Pengembangan Wisata Bahari Pantai Mulut Seribu Sebagai Daya Tarik Wisata Berkelanjutan Di Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur. Journey, 2(2), 25-46. Nurhadi, F. D. C., Mardiyono, & Rengu, S. P. (2014). Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) xii

Pakistan dengan peradaban tertua di dunia, keragaman budaya, keindahan gunung yang eksotis, pemandangan yang menawan dan variasi musim yang indah memiliki tempat-tempat wisata yang sangat besar untuk ditawarkan. Kawasan wisata meliputi wisata religius, wisata arkeologi dan sejarah, wisata petualangan dan wisata konvensional.

pengembangan kawasan wisata ini bertujuan untuk menciptakan sebuah obyek wisata yang sesuai standar fasilitas dan aksesibilitas untuk wisatawan dari berbagai kalangan termaksud kaum disabilitas, dengan menyediakan kebutuhan wisata air dan petualang maka dapat meningkatkan industri parawisata yang potensial dan menambah daftar obyek

Pile properties: The pile is modeled with structural beam elements and can be assigned either linear-elastic or elastic-perfectly plastic material properties. Up to ten different pile sections can be included in a single analysis. Soil p-y curves: The soil is modeled as a collection of independent (Winkler) springs. The load-