BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak Usia Dini 1 . - IAIN Kendari

1y ago
19 Views
2 Downloads
1.91 MB
20 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jacoby Zeller
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Perkembangan Anak Usia Dini1. Perkembangan Kognitif Anak Usia DiniPerkembangan kognitif pada anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahanpsikis yang berpengaruh terhadap kemampuan berfikir anak usia dini. Dengankemampuan berfikirnya anak usia dini dapat mengeksplorasi dirinya sendiri, oranglain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada di sekitarnya sehinggamereka dapat memperoleh berbagai pengetahuan. Perkembangan kogniitif merupakanproses dimana individu dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakanpengetahuannya. Perkembangan konitif merupakan salah satu aspek untukdikembangkan pada anak usia dini.Pada kamus besar bahasa Indonesia, kata kognitif diartikan sebagai prosespengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang.6 Menurut Fadilah“kognitif adalah tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkahlaku itu terjadi”.7 Sedangkan menurut Sujiono Kognitif adalah suati prosesberpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai,mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.8Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kognitifmerupakan kemampuan individu dalam berpikir, mengenal lingkungannya, serta6Novan Ardy Wiyani, manajemen PAUD Bermutu, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 37.Elsawati, “Analisis Pengembangan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B di TKNegeri Pembina Ki Hajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo”, Universitas NegeriGorontalo , (2014), h. 7, (Online), Di Unduh 13 Maret 2017.78Ibid, h. 7.9

menghubungkan dan mempertimbangkan suatu kejadian yang dialami oleh individuitu sendiri.Jean piaget menjelaskan bahwa pemikiran anak akan berkembang menuruttahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah kompleks. Tahap-tahapperkembangan kognitif menurut Jean Piaget yaitu: Tahap sensor motorik (0-2 tahun),tahap pra-operasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), tahapoperasional formal (11-dewasa).9Pada tahap pra-operasional merupakan tahap perbaikan dari perkembangansensor-motorik. Hal ini dikarenakan anak sudah mampi berfikir simbolik. MenurutPiaget, simbol yang terpenting adalah kata-kata yang diucapkan lalu dituliskan.Pengetahuan akan simbol membuat anak dapat mengingat bentuk, kualitas, danbahkan dapat membicarakannya dengan orang lain di sekitarnya.2. Perkembangan Bahasa Anak Usia DiniPerkembangan bahasa mengikuti suatu urutan yang dapat diramalkan secaraumum sekalipun terdapat variasi di antara anak yang satu dengan yang lainnya,dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan anak berkomunikasi. Kebanyakananak memulai perkembangan bahasanya dengan menangis untuk mengekspresikanresponnya bermacam-macam stimulant. Setelah itu anak mulai memeram (cooing),yaitu melafalkan bunyi yang tidak ada artinya secara berulang. Setelah itu anak mulaibelajar kalimat dengan satu kata, seperti “maem” yang artinya makan. Anak padaumumnya belajar nama-nama benda sebelum kata-kata yang lain.Pada saat anak usia dini berumur lima tahun, mereka telah menghimpun kuranglebih 8.000 kosa kata, disamping hampir menguasai semua bentuk dasar tatabahasa. Mereka telah menggunakan bahasa dalam berbagai situasi sosial yangberbeda. Misalnya, mereka dapat bercerita hal-hal yang lucu, bermain tebak9Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h.34.10

tebakan dll.10 Pada kamus besar bahasa Indonesia, bahasa diartikan sebagaisistem lambang bunyi yang arbitreryang digunakan oleh anggota suatumasyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasajuga diartikan sebagai percakapan atau perkataan yang puanuntukberkomunikasi dengan orang lain”.12 Dalam pengertian ini mencakup semua carauntuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambingatau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti menggunakan lisan,tulisan, isyarat bilangan, lukisan dan mimik muka.Bromley dalam Dhieni mendefinisikan bahwa bahasa sebagai sistem simbolyang teratur untuk mentransfer sebagai ide maupun informasi yang terdiri darisimbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapatdilihat, ditulis, dibaca, sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dandidengar.13Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakansuatu sistem simbol atau lambang yang teratur terdiri dari simbol visual dan simbolverbal yang dapat dilihat, ditulis, dibaca, diucapkan dan di dengarkan. Bahasadigunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat.Perkembangan bahasa pada anak usia dini adalah perubahan sistem lambangbunyi yang berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak usia dini. Dengankemampuan berbicara anak usia dini bisa mengidentifikasi dirinya, serta berinteraksidan bekerja sama dengan orang lain. Smilansky dalam Beaty menemukan tiga fungsi10Idid, h. 36.11Novan Ardy Wiyani, manajemen PAUD Bermutu, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 48.1212Yeni Rachmawati danuis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usiataman kanak-kanak, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 65.Elifia, “Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Kartu Huruf DiTaman Kanak-Kanak Agam”, Universitas Negeri Padang 1, no.1 (2012): h. 3. (Online), Di Unduh 13Maret 2017.1311

utama bahasa pada anak yaitu: “meniru ucapan orang dewasa, membayangkan situasi(terutama dialog), dan mengatur permainan”.14Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan mengetahuihuruf merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak, diantaranya kemampuanmengetahui simbol-simbol huruf dan mengetahui huruf depan dari sebuah benda.153. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia 5-6 TahunAda empat aspek bahasa yang harus di kuasai untuk dapat berkomunikasidengan efektif, yaitu fonologi, semantik, sintaksis dan pragmatik. 16 Fonologimerupakan pengetahuan mengenai sistem suara yang dipergunakan dalam bahasa danmerupaka aturan untuk menggombinasikan suara-suara tersebut. Semantik adalahtentang unit dasar bahasa (morfem) yang merepresentasikan arti kata dan arti kalimat.Sintaksis merupakan aturan untuk mengkombinasikan kata-kata menjadi frasa ataukalimat yang berarti. Sedangkan pragmatik merupakan prinsip bagaimana bahasadipergunakan dalam situasi sosial yang berbeda-beda.Perkembangan kemampuan bahasa meliputi perkembangan aspek mendengar,berbicara, menulis dan membaca. Berdasarkan karakteristik anak usia dini, aspekkemampuan bahasa yang paling utama dikembangkan adalah kemampuan mendengardan berbicara. Dari segi rentang usianya, karakteristik kemampuan bahasa anak usia14Yeni Rachmawati danuis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usiataman kanak-kanak, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 65.Trisniwati,”Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode PermainanKartu Huruf Pada Kelompok B TK ABA Ketanggungan Wirobraja Yogyakarta” (Kripsi Sarjana,Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak usia Dini, Jurusan Pendidikan Prasekolah danSekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 14, (Online),diunduh 15 Desember 2016.1516Novan Ardy Wiyani, manajemen PAUD Bermutu, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 50.12

dini berbeda-beda. Ada beberapa karakteristik kemampuan bahasa anak pada usia 5-6tahun, yaitu:a.b.c.d.e.f.g.h.Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kata.Sudah dapat berkomunikasi dengan jelas.Mampu menjawab telepon dengan baik.Lingkup kosa kata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna, ukuran,bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarakdan permukaan (kasar atau halus).Mengenal banyak huruf.Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yangbaik (good listener).Mampu beradptasi dalam suatu percakapan.Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 5-6 tahun telah menyangkutberbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri danorang lain serta apa yang dilihatnya.17B. Kemampuan Mengenal HurufDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata“mampu” yang berarti kuasa, bisa, sanggup. “Kemampuan adalah suatu kesanggupan,kecakapan dan kekuatan dalam melakukan sesuatu”.18Sujiono mengemukakan kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatutindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.19 Sedangkan menurutSoenjono Darjowidjojo mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal hurufadalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentangketerkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentukhuruf dan memaknainya.20Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuanadalah kesanggupan dan kecakapan dalam melakukan suatu tindakan sebagai hasil17Ibid, h. 53.18Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2007), h. 707.19Bambang Sujiono dkk, Metode Pengembangan Fisik, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),h. 63.20Soenjono Dardjowidjojo, Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, (Jakarta: Yayasan OborIndonesia,2003), h. 300.13

dari pembawaan dan latihan. Kemampuan mengenal huruf merupakan tahapanperkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu bentuk dan bunyi huruf Alfabet.Pengenalan huruf Alfabet merupakan suatu kesatuan yang terpadu darikegiatan membaca, yang mencakup beberapa kegiatan lainnya seperti mengenalikata-kata, menghubungkan dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulanmangenai maksud bacaan.C. Metode Bermain Kartu Huruf1. Pengertian Metode Bermain Kartu HurufBelajar adalah proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman danlatihan. Prinsip-prinsip belajar merupakan suatu ketentuan yang harus dilakukan anakketika belajar. Anak merupakan pembelajar yang aktif. Saat bergerak, anak mencaristimulasi yang dapat meningkatkan kesempatan untuk belajar.Ada beberapa metode pembelajaran pada pendidikan anak usia dini yaitumetode pembelajaran melalui bernyanyi, bercerita, pemberian tugas, metodepembelajaran terpadu, bercakap-cakap, karyawisata, quantum teaching,demonstrasi dan metode pembelajaran melalui bermain.21Metode bermain merupakan salah satu metode pembelajaran pendidikan anakusia dini. Dengan metode bermain anak dapat mengembangkan potensi yang adapada diri anak itu sendiri, serta melalui metode bermain anak mendapat pengalamanbaru dan pengetahuan yang baru.Agus Hariyanto mengungkapkan bahwa metode permainan kartu huruf adalahsuatu cara dalam kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini melalui permainankartu huruf.22Sedangkan menurut pendapat Maimunah Hasan metode bermainkartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu sebagai alat bantu untuk belajar21Muktar Latif dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana,2013), h.110-118.22Agus Hariyanto, Membuat Anak anda Cepat Pintar Membaca, (Yogyakarta: Diva Press,2009), h. 84.14

membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna gambar pada kartu.23Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metodebermain kartu huruf adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam penyajianmateri pembelajaran kepada siswanya dengan menggunakan sejumlah kartu hurufsebagai alat bantu anak untuk belajar.2. Bermain Kartu HurufMasa anak usia dini salah satunya dikenal sebagai masa bermain. Hampirsebagian waktunya dugunakan untuk bermain karena dengan bermain itulah anak usiadini tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang ada padadirinya.Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bermain berasal dari kata dasar mainyang artinya melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati(dengan menggunakan alat-alat tertentu atau tidak).24 Artinya bermain adalahaktivitas yang membuat hati seorang anak menjadi senang, nyaman, danbersemangat. Adapun yang dimaksud bermain adalah melakukan sesuatu untukbersenang-bersenang.25Kebutuhan dan keinginan anak sangat besar, maka sebagai pelepasan merekamemunculkannya dengan kegiatan bermain. Hal ini sekaligus pembentukankematangan dan pembentuka fisiologis, yakni dengan banyaknya bergerak anak akanmeningkatkan kematangan otot dan mengembangkan otak. Bermain adalah kegiaanyang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain harusdilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri, bermain anbermainmenyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada anak.23Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta:Diva Press, 2009), h. 65.24Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: ramedia, 2008), h. 857.25Ibid., h. 858.15yang

Santrock menyatakan permainan ialah kegiatan yang menyenangkan yangdilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Menurutnya, “permainanmemungkinkan anak melepaskan energi fisik yang berlebihan danmembebaskan perasaan yang terpendam”.26 Sedangkan Menurut Brooks, J.B.dan D.M. Elliot, “Bermain” (play) merupakan istilah yang digunakan secarabebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang lebih tepat ialah setiapkegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan, dan tanpamempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidakada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.27Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bermainadalah sesuatu yang menggembirakan, mempunyai tujuan ekstrinsik dilakukan secaraspontan dan suka rela, dipilih secara bebas serta terlibat dalam bermain.Seto Mulyadi (Kak Seto) mendefinisikan pengertian bermain, “secara umumbermain sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontandan dalam suasana riang gembira”.28Pembelajaran pada anak usia dini akan berhasil dilakukan jika anak diberikankesempatan yang seluas-luasnya untuk mengeksplorasi lingkungan yang ada disekitanya dengan cara bermain. Kegiatan bermain merupakan cara terbaik bagi anakuntuk mengembangkan seluruh kemampuannya. Andrianto (2008), dalam bukunyatentang cara mendidik anak, mengungkapkan “pentingnya bermain dalam menyokongkecerdasan anak”.29Kartu huruf adalah media pembelajaran visual yang merupakan bagian darimedia sederhana. Kartu huruf terbuat dari potongan-potongan kardus berbentuk26John W. Santrock, Life-Span Deelopment: Perkembangan Masa Hidup, Penerjemah: MilaRachmawati (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 272.27Retno Seoendari dan Wismiarti, Sentra Persiapan, h. 2.28Purwa Almaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-RuzzMedia, 2014), h. 101.29Ibid. h. 101.16

persegi dan lingkaran dengan di tempeli huruf-huruf Alfabet, dan pada bagian kartudibungkus menggunakan kertas origami agar kartu terlihat lebih menarik. MenurutAgus Hariyanto “kartu huruf yang digunakan berupa kartu yang sudah diberi simbolhuruf dan gambar beserta makna gambarnya”.30 Bermain kartu huruf adalahmelakukan aktivitas yang menyenangkan dan bersemangat dengan menggunakankartu huruf sebagai alat permainan.3. Langkah-Langkah Bermain Kartu HurufCucu Eliyawati menyebutkan langkah-langkah dalam bermain kartu hurufdiantaranya yaitu ambilah satu persayu huruf kartu huruf secara bergantian. Amatilahsymbol huruf pada kartu yang sedang dipegang, kemudian sebutkanlah simbol hurufyang tertera pada kartu. Baliklah kartu huruf, amatilah gambar dan tulisan yang terdapatpada kartu, kemudian sebutkanlah gambar benda dan huruf depan dari gambar bendayang tertera pada kartu itianinikemudianmengembangkan langkah-langkah bermain kartu huruf sebagai berikut:a. Langkah Permainan Pertama1) Anak duduk secara melingkar.2) Guru memberi penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan, yaitubermain kartu huruf.30Agus Hariyanto, Membuat Anak anda Cepat Pintar Membaca, (Yogyakarta: Diva Press,2009), h. 84.Trisniwati,”Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan KartuHuruf Pada Kelompok B TK ABA Ketanggungan Wirobraja Yogyakarta” (Kripsi Sarjana, ProgramStudi Pendidikan Guru Pendidikan Anak usia Dini, Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar,Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 16, (Online), diunduh 15Desember 2016.3117

3) Guru menyanyikan sebuah lagu lingkaran besar, lalu anak berdiriberpegangan tangan membentuk sebuah lingkaran mengikuti lirik laguyangnyanyikan.4) Guru memberi contoh cara bermain kartu huruf yang akan dimainkan,sebagai berikut:a) Guru memegang bola kertas kemudian di berikan kepada anak yang beradadisebelah kanan sambil menyanyikan sebuah lagu balonku ada lima.b) Bola kertas tersebut dioper secara bergilir.c) Setelah lirik lagu sampai di kata dor lagu berhenti dan bola pun berhenti dioper.d) Anak yang memegang bola kertas berdiri ditengah lingkaran kemudianmengambil sebuah kartu yang diinginkan.e) Anak menyebutkan gambar serta huruf yang ada pada kartu tersebut.f) Kemudian guru memperlihatkan kartu kepada anak-anak lain dan memberikankesempatan untuk mengucapkan simbol huruf tersebut.g) Permainan selesai setelah semua anak mendapat giliran untuk mengambil sebuahkartu.b. Langkah Permainan Kedua1) Anak duduk secara berkelompok, sesuai dengan kelompok masing-masing2) Guru memberi penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan, yaitubermain kartu huruf.3) Guru memberi contoh cara bermain kartu huruf yang akan dimainkan,sebagai berikut:4) Guru mengambil sebuah kartu.18

5) Kartu yang diambil kemudian disusun sesuai dengan urutannya sambilmenyebutkan simbol huruf yang disusun.6) Guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memainkanpermainan kartu huruf secara bergantian.7) Permainan dimainkan secara berkelompok.D. Pendidikan Karakter1. Pengertian Pendidikan KarakterKarakter adalah keaslian yang ada dalam diri individu seseorang yangmembedakan antara dirinya dengan orang lain. Karakter merupakan perilaku manusiayang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia,lingkungan, dan kebangsaanyang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataandan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya, danadat istiadat.Imam Ghozali menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaituspotanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telahmenyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkanlagi.32 Tadkirotum Musfiroh mengungkapkan bahwa karakter mengacu kepadaserangkaian sikap (attitude), perilaku (brhaviors), motivasi (motivations), danketerampilan (skills). Karakter berasa dari bahasa Yunani yang berarti tomarkatau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikandalam bentuk tindakan atau tingkah laku.33Dari pendapat Imam Ghozali dan Tadkirotun Musfiroh maka dapatdisimpulkan bahwa karakter adalah sikap, atau tingkah laku seseorang sebagai cirikhas yang dimiliki oleh setiap individu, dan mengaplikasikan nilai kebaikan dalmbentuk tindakan atau perbuatan.Darmiyati Zuchdi memaknai karakter sebagai seperangkat sifat-sifat yangselalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan, dan kematangan32Heri Gunawan, Pendidikan Karakter, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 3.33Ibid, h. 2.19

moral seseorang.34 Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan aktualisasi karakterdalam bentuk perilaku sebagai hasil perpaduan antara karakter biologis danhasil hubungan atau interaksi dengan lingkungan.35Dari pendapat Darmiyati Zuchdi dan Ki Hadjar Dewantara dapat disimpulkanbahwa karakter merupakan sifat-sifat yang dikagumi dalam bentuk perilaku sebagaihasil perpaduan karakter biologis dan hubungan interaksi dengan lingkungan.Raharjo memaknai pendidikan karakter sebagai suatu proses pendidikan secaraholistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalamkehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yangberkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaranyang dapat dipertanggung jawabkan.36 Dony Kusuma mengungkapkan bahwapendidikan karakter merupakan dinamika pengembangan kemampuan yangberkesinambungan dalam diri manusia untuk mengadakan internalisasi nilainilai sehingga menghasilkan disposisi aktif, stabil dalam diri individu.Dinamika ini membuat pertumbuhan individu menjadi semakin utuh. Unsurunsur ini menjadi dimensi yang menjiwai proses formasi setiap individu.37Dari pendapat Raharjo dan Dony Kusuma dapat disimpulkan bahwapendidikan karakter adalah proses pendidikan secara holistik yang menghubungkandimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan perserta didik, pendidikankarkter merupakan dinamika pengembangan kemampuan yang berkesinambungandalam diri peserta didik.2. Nilai-Nilai Karakter Pada Pendidikan Anak usia DiniKarakter memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupanindividu dalam bermasyarakat, berbangasa dan bernegara. Oleh karena itu pendidikankarakter bagi anak usia dini memegang peranan penting dan akan mewarnaiperkembangan pribadinya secara keseluruhan.34Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2013), h.35Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h.36Ibid, h. 17.37Ibid, h. 1977.15.20

Mohammad Syafei, melalui lembaga pendidikan kayutanam di Sumatra Barat,menolak model pendidikan barat yang hanya menekankan pada aspek kognitif. Syafeimenginginkan peserta didiknya menjadi seseorang yang ideal, yakni “tertanam cintakebenaran dalam hatinya, dalam pengetahuan intelektualnya dan dalam perilakunyasehari-hari”.38Daniel Goleman menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakanpendidikan nilai, yang mencakup Sembilan nilai dasar yang saling terkait, yaitu:“tanggung jawab, rasa hormat, keadilan, keberanian, jujur, rasa kebangsaan, disiplin,peduli dan ketekunan”.39 Pemerinta telah menetapkan 18 nilai karakter yang harusditanamkan kepada anak-anak sebagai berikut.Tabel. 1Nilai Karakter.40No1NilaiReligiusDeskripsiSikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya, toleran terhadappelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukundengan pemeluk agama lain.2JujurPerilaku yang didasarkan pada upaya menjadikandirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercayadalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.3ToleransiSikap dan tindakan yang menghargai perbedaan38Mulyasa, Manajemen PUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 68.39Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2013), h.40Mulyasa, Manajemen PUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 71-72.8021

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakanorang lain yang berbeda dengan dirinya.4DisiplinTindakan yang menunjukkan perilaku tertib danpatuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.5Kerja KerasPerilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatanbelajar dan tugas, serta menyelesaikan tugasdengan untukmenghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yangtelah dimiliki.7MandiriSikap dan perilaku yang tidak mudah bergantungpada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.8DemokratisCara berpikir, sikap, dan bertindak sama hak dankewajiban dirinya dan orang lain.9Rasa Ingin TahuSikap dan tindakan yang selalu berupaya untukmengetahui lebih mendalam dan meluas darisesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengan.10Semangat KebangsaanCara berpikir, bertindak, yang berwawasan yangmenempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.11Cinta Tanah apbahasa,

lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, danpolitik bangsa.12Menghargai PrestasiSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenhasilkansesuatuyangbergunabagimasyarakat, dan mengakui, serta menghormatikeberhasilan orang atkanrasasenangberbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan oranglain.14Cinta DamaiSikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkanorang lain merasa senang dan aman atas kehadirandirinya.15Gemar MembacaKebiasaan menyediakan waktu untuk membacaberbagai bacaan yang memberikan kebijakan bagidirinya.16Peduli LingkunganSikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, danmengembangkan upaya-upaya untuk memperbaikikerusakan alam yang sudah terjadi.17Peduli SosialSikap dan tindakan yang selalu ingin memberibantuan kepada orang lain dan masyarakat yangmembutuhkan.18Tanggung JawabSikap dan perilaku sesorang untuk melaksanakantugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia23

lakukan, terhadap dirinya sendiri, masyarakat,lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara danAllah SWT.Delapan belas nilai karakter tersebut dapat ditanamkan kepada anak-anakmelalui bermain. Segala bentuk permainan yang dimainkan oleh anak, hendaknyadapat dimasukkan nilai-nilai karakter didalamnya. Artinya dengan bermain anak-anakdapat mengenal dan mempelajari nilai-nilai karakter sesuai yang terdapat dalampermainan yang dimainkan.E. Kajian Relevan1. Penelitian yang dilakukan oleh Trisniwati yang berjudul “MeningkatkanKemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan Kartu Huruf ”.Menyimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf dapat ditingkatkanmelalui permainan kartu huruf. Hal ini terlihat pada prasiklus persentase ratarata baru mencapai 48%, kemudian pada siklus I persentase rata-ratameningkat menjadi 76%, dan persentase rata-rata siklus II mampu meningkathingga 86%. Peningkatan dari prasiklus kesiklus I sebesar 28%, danpeningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10%.412. Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah yang berjudul “Penggunaan KartuHuruf Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Di41Trisniwati,Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan KartuHuruf pada Kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta, (Skripsi, JurusanPendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan universitas Negeri Yogyakarta2015), (Online), diunduh 15 Desember 2016.24

Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo Semin Gunungkidul”.Menyimpulkkan bahwa kemampuan mengenal huruf dapat ditingkatkanmelalui kartu huruf bergambar. Hal ini terlihat pada prasiklus 2 anakmendapat bintang *(1), 15 anak mendapat bintang **(2), 7 anak mendapatbintang ***(3), dan 1 anak mendapat bintang ****(4). Pada Siklus I, sudahtidak ada anak mendapat bintang *(1), 12 anak mendapat bintang **(2), 10anak mendapat ***(3), dan 3 anak mendapat bintang ****(4). Pada siklus IIsudah tidak ada anak yang mendapat bintang *(1), 2 anak mendapat bintang**(2), 18 anak mendapat bintang ***(3) dan 1 anak mendapat bintang*****(5). Dari hasil analisis tersebut maka target yang diharapkan tercapaidan penelitian ini dinyatakan berhasil.42Adapun perbedaan dari penelitian Trisniwati dan Mardiyah dengan penelitianpeneliti yaitu dapat dilihat dari judul skripsi dan tempat penelitian, penelitianTrisniwati berjudul Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui MetodePermainan Kartu Huruf Pada Kelompok B TK ABA Ketanggungan WirobrajanYogyakarta dan judul penelitian Mardiyah Penggunaan Kartu Huruf BergambarUntuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Di Kelompok B TK MasyithohPucung Candirejo Semin Gunungkidul sedangkan judul penelitian peneliti yaitumeningkatkan kemampuan mengenal huruf Alfabet melalui metode bermain kartu42Mardiyah,Penggunaan Kartu Huruf Bergambar Untuk Meningkatkan KemampuanMengenal Huruf Di kelompok B TK Masyithoh pucung Candirejo Semin Gunungkidul, (Skripsi,Jurusan PG PAUD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Yogyakarta 2014),(Online), diunduh 18 Desember 2016.25

huruf pada anak kelompok B dan nilai pendidikan karakter di TK Samaturu Kec.Ranomeeto Kab. Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan dua media kartu hurufdan dalam penelitian ini ada tindakan mengenal simbol-simbol visual maupun verbal,simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis dan dibaca, sedangkan simbol verbaldapat diucapkan dan didengar. Penelitian ini juga memasukkan nilai pendidikankarakter pada proses kegiatan bermain kartu huruf.Sedangkan persamaan penelitian Trisniwati dan Mardiyah dengan penelitianpeneliti yaitu sama-sama melakukan penelitian pada anak kelompok B denganmenggunakan media kartu huruf.26

F. Kerangka PikirBagan kerangka pikirKemampuan mengenal huruf Alfabet pada anak rendah. Guru memberikankegiatan pengenalan huruf Alfabet dengan menuliskan huruf-huruf A sampai denganZ dipapan tulis, sehingga masih banyak anak yang belum mampu menyebutkan hurufdan membedakan bentuk-bentuk huruf, akibatnya kemampuan pengenalan hurufAlfabet Anak rendah dan kurangnya nilai-nilai pendidikan karakter pada kegiatanbermain. Untuk menangani masalah tersebut perlu adanya tindakan, denganmenerapkan metode bermain kartu huruf diharapkan kemampuan mengenal hurufAlfabet anak meningkat.27

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom actionresearch) yang di singkat PTK. “karakteristik yang khas dari PTK yakni adanyatindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas”.Mengutip definisi yang di kemukakan oleh Stephen Kemmis seperti di kutipdalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A teacher press, 1993, halaman44 PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reklektif oleh pelakutindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional daritindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahamanterhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimanapraktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secarakolaboratif.43B. Waktu Dan Tempat1. Waktu PenelitianWaktu penelitian ini adalah kurang lebih 3 bulan yakni bulan April Sampaidengan bulan Juni 2017.2. Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK Samaturu Kec. RanomeetoKab. Konawe Selatan.C. Subjek Dan Objek PenelitianSubjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Samaturu Kec. RanomeetoKab. Konawe Selatan dengan jumlah 15 anak dengan rincian 8 anak laki-laki dan 7anak perempuan dengan43Saminanto, Ayo Praktek PTK, (Semarang:RaSAIL Media Group, 2010), h. 228

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Perkembangan kognitif pada anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan psikis yang berpengaruh terhadap kemampuan berfikir anak usia dini. Dengan kemampuan berfikirnya anak usia dini dapat mengeksplorasi dirinya sendiri, orang lain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada di sekitarnya .

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .