Sekilas ILO Di Indonesia

1y ago
23 Views
2 Downloads
1.22 MB
28 Pages
Last View : Today
Last Download : 2m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

Sekilas ILO di Indonesia1

Pekerjaan yang Layakuntuk SemuaPekerjaan merupakan hal penting untuk kesejahteraan manusia.Di samping memberikan penghasilan, pekerjaan juga membukajalan menuju perbaikan ekonomi dan sosial yang lebih luas,yang pada gilirannya memperkuat individu, keluarga danmasyarakat. Namun kemajuan ini bergantung pada pekerjaanyang bersifat layak. Pekerjaan yang layak merupakanrangkuman dari berbagai aspirasi masyarakat dalam kehidupanpekerjaan mereka. Ia melibatkan peluang untuk memperolehpekerjaan yang produktif dan memperoleh penghasilan yangadil, keamanan di tempat kerja dan perlindungan sosial untukkeluarga mereka.Pekerjaan yang layak berarti prospek yang lebih baik untukKantor ILO Jakartapengembangan pribadi dan integrasi sosial, serta kebebasanMenara Thamrin Lantai 22masyarakat dalam menyampaikan kekhawatiran mereka,Jl. M.H. Thamrin Kav. 3Jakarta 10250INDONESIAberorganisasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusanyang mempengaruhi kehidupan mereka. Ini membutuhkanTelp. 62 21 391 3112adanya kesetaraan peluang dan perlakuan bagi semuaFaks. 62 21 310 0766perempuan dan laki-laki. Pekerjaan yang layak pun merupakanEmail: jakarta@ilo.orgkunci untuk mengentaskan kemiskinan. Karenanya, penciptaanWebsite: www.ilo.org/jakartapekerjaan yang layak harus dimasukkan dalam kebijakanpembangunan.2

Sekilas ILO di IndonesiaMempromosikanPekerjaan yang Layakuntuk Laki-laki dan PerempuanPerempuanIndonesia dan ILO telah menjalin kerja sama sejak Indonesia menjadi anggota ILOpada 12 Juni 1950. Menerapkan struktur tripartit yang unik, ILO membangun kerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) dan tiga konfederasi serikat pekerja: Konfederasi Serikat PekerjaSeluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI)serta Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).Di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sekitar 220 juta jiwa tugas dantanggung jawab ILO adalah Mempromosikan Pekerjaan yang Layak untuk Semua.Meski perekonomian Indonesia telah tumbuh sekitar 5,5 persen per tahun sejak 2000(setelah era krisis), namun tetap muncul kekhawatiran atas melonjaknya tingkatpengangguran di negeri ini.Untuk menanggulangi dampaknya, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untukmengurangi tingkat pengangguran hingga 10 persen pada 2009. Target ini jugaterkait dengan tujuan pengurangan kemiskinan yang lebih luas dalam bentuk yangberkelanjutan. Fokus permasalahan yang harus diselesaikan di Indonesia tentu sajatidak hanya masalah pengangguran, tapi juga kondisi kerja dan administrasiketenagakerjaan yang efektif.Mempertimbangkan prioritas pemerintah, mandat ILO serta fokus dari parakonstituen, setidaknya terdapat tiga prioritas yang harus ditangani bersama, yakni:(i) Menghentikan eksploitasi di tempat kerja, (ii) Penciptaan lapangan kerja untukmengurangi kemiskinan dan memulihkan mata pencaharian, khususnya bagi kaummuda, dan (iii) Dialog sosial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ketigaprioritas itu diidentifikasi ILO di Indonesia melalui Program Nasional Pekerjaan yangLayak.3

Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah badan PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluangbagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak danproduktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuan utama ILOBagaimana ILO BekerjaBagaimananaadalah mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanyapeluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial sertamemperkuat dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yangterkait dengan dunia kerja.Organisasi ini memiliki 181 negara anggota dan bersifat unik di antarabadan-badan PBB lainnya karena struktur tripartit yang dimilikinyamenempatkan pemerintah, organisasi pengusaha dan serikat pekerja/buruh pada posisi yang setara dalam menentukan program dan prosespengambilan kebijakan. Dalam mengundang pemerintah, pengusaha danpekerja untuk bersama-sama menyusun peraturan tenaga kerja, mengawasipelaksanaannya, meningkatkan kesadaran, serta menyusun kebijakan sertamerencanakan program, ILO ingin memastikan bahwa upaya-upayanya inididasari pada kebutuhan para perempuan dan laki-laki yang bekerja.ILO bekerja berdasarkan pedoman dari Dewan Eksekutif ILO (GoverningBody), yang terdiri dari 28 wakil pemerintahan, 14 wakil pekerja/buruh dan14 wakil pengusaha. Mereka bertugas mengambil keputusan mengenaitindakan yang akan mempengaruhi kebijakan ILO, mempersiapkanrancangan program dan anggaran, yang kemudian diserahkan kepadaKonferensi Ketenagakerjaan Internasional (ILC) untuk disetujui, sertamemilih Direktur Jenderal.ILC mengadakan pertemuan setiap bulan Juni tiap tahunnya di Jenewa.Para delegasi didampingi oleh para penasihat teknis. Setiap negaraanggota, termasuk Indonesia, memiliki hak untuk mengirimkan empatdelegasi ke ILC – dua dari pemerintah dan masing-masing satu mewakilipekerja dan pengusaha. Mereka dapat mengemukakan pendapat danmelakukan pemungutan suara secara mandiri.4

Sekilas ILO di IndonesiaPrioritas danlangkah-langkah ILOdi IndonesiaMengacu kepada tiga prioritas di bawahProgram Nasional Pekerjaan yang Layak,bekerja sama dengan konstituen tripartit, ILOpun mengembangkan sejumlah programdan kegiatan di Indonesia. Program inidikonsentrasikan untuk membangunmasyarakat yang lebih adil dan bermartabatsehingga dapat mencapai pekerjaan yanglayak, seperti tujuan utama ILO.5

Prioritas:Menghentikan Eksploitasidi Tempat KerjaEksploitasi di semua bidang pekerjaan merupakan pelanggaranterhadap hak asasi manusia. Program prioritas ini difokuskanpada penerapan kebijakan dan undang-undang yang lebih efektifsehingga mampu mengurangi secara drastis bentuk-bentukterburuk eksploitasi tenaga kerja, terutama eksploitasi tenagakerja anak, tenaga usia muda, pekerja rumah tangga dan pekerjamigran.DTercapainya kemajuan yang efektif terhadap pelaksanaanRencana Aksi Nasional Indonesia tentang Bentuk-bentukTerburuk Pekerja Anak.DDibenahi dan diperbaikinya manajemen pengiriman pekerjamigran ke luar negeri untuk meningkatkan perlindunganterhadap mereka, khususnya yang bekerja sebagai pekerjarumah tangga.6

Sekilas ILO di IndonesiaYang kamilakukan:Menanggulangi bentukbentuk terburuk pekerjaanuntuk anakDiperkirakan terdapat sekitar 3,2 juta pekerja anak usia 10-17 tahun yangsebagian di antaranya terlibat dalam bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untukanak. ILO melalui Program Internasional Penghapusan Pekerjaan untuk Anak(IPEC) mendukung Rencana Aksi Nasional (RAN) Indonesia untuk PenghapusanBentuk-bentuk Terburuk Pekerjaan untuk Anak. Setelah menyelesaikan tahappertama (2002-2007), ILO kini melanjutkan dukungan tahap kedua terhadapRAN yang didanai oleh Departemen Perburuhan Amerika Serikat.Selain menunjang kebijakan, pembangunan kapasitas, dan peningkatanpemahaman, ILO juga memiliki program lokal di lima provinsi (Sumatera Utara,Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta). Program ini secara saksamaberupaya menanggulangi anak-anak yang terlibat atau berisiko terhadappekerjaan yang bersifat eksploitatif seperti pekerja rumah tangga, perkebunan,perdagangan untuk eksploitasi seksual komersial, anak jalanan yang berisikomenjadi korban perdagangan dan terlibat dalam peredaran narkoba.Mengentaskan anak-anak yang terlibat dan pencegahan dilakukan melaluilayanan pendidikan yang memadukan pendidikan formal, non-formal, danpelatihan keterampilan. Program yang ditujukan untuk memerangi pekerjaanak ini sebangun dengan program pemerintah, Program Keluarga Harapan,yang membantu anak-anak agar tetap bersekolah dan kembali ke bangkusekolah.7

Yang kamilakukan:Meningkatkan manajemenmigrasi kerja untuk melindungipekerja migran IndonesiaKendati pekerja migran Indonesia merupakan penyumbang devisa negaraterbesar kedua—mencapai US 3 miliar per tahun—banyak dari “parapahlawan devisa” ini yang mengalami eksploitasi dan kekerasan selamamenjalani proses migrasi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Bolehdibilang para pekerja migran merupakan kelompok yang paling rentanterhadap kerja paksa dan perdagangan.Didukung Pemerintah Nowergia, ILO memerangi kerja paksa dan perdaganganterhadap pekerja migran Indonesia melalui program-program yangmendukung pengembangan hukum dan kebijakan tentang pekerja migran,jangkauan dan pemberdayaan pekerja migran serta melakukan intervensidalam menyikapi permasalahan kerja paksa dan perdagangan. Dengan sasarannegara-negara pengirim maupun penerima (Indonesia, Malaysia, Singapuradan Hongkong), program ini mengembangkan berbagai aksi. Bekerja samadengan departemen-departemen terkait, serikat pekerja/buruh, badanpenyalur tenaga kerja, dan sebagainya, ILO di Indonesia telah mengembangkandan menguatkan lima komponen strategis, yaitu: (i) kerangka kebijakan dankerangka hukum, (ii) advokasi dan peningkatan kesadaran, (iii) perlindungandan peningkatan mata pencaharian bagi pekerja migran domestik dankeluarganya, (iv) pembangunan kapasitas melalui serangkaian pelatihan untukpelatih tentang isu migrasi kerja di kantong-kantong tenaga kerja di Indonesia,serta (v) riset, dokumentasi dan publikasi.8

Sekilas ILO di IndonesiaPenciptaan Lapangan Kerja untukMengurangi Kemiskinan danMemulihkan Mata Pencaharian,khususnya bagi Kaum Muda9

Prioritas:Penciptaan Lapangan Kerjauntuk Mengurangi Kemiskinandan Memulihkan MataPencaharian, khususnya bagiKaum MudaPenciptaan lapangan kerja yang produktif dan mampu bertahan lamamerupakan satu-satunya jalan berkelanjutan untuk keluar dari kemiskinan.Fokus dari prioritas ini adalah pertumbuhan yang berpihak pada pendudukmiskin, investasi, dan lapangan kerja.DTercapainya target penciptaan lapangan kerja dalam RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Indonesia denganditunjang oleh serangkaian kebijakan dan program yang menekankanpertumbuhan lapangan kerja yang berpihak pada penduduk miskin.DDiterapkan dan dilaksanakannya secara efektif program-program padatkarya dan program-program lainnya bagi pemulihan mata pencaharian didaerah-daerah krisis, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan kawasanIndonesia bagian timur.DTerwujudnya sistem dan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihanyang mampu memberikan bekal yang lebih baik kepada kaum mudauntuk mendapatkan pekerjaan atau memasuki dunia kewirausahaan.10

Sekilas ILO di IndonesiaYang kamilakukan:Memberi kesempatan kerja bagikaum mudaMemberdayakan pekerja muda merupakan tantangan berat yang dihadapiIndonesia saat ini. Tingkat pengangguran muda terbilang memprihatinkan: 31persen. Sementara 30% yang tergolong ke dalam angkatan kerja diperkirakanadalah setengah pengangguran. Untuk menanggulangi berbagai tantangantersebut, Pemerintah Indonesia membentuk Jejaring Lapangan Kerja bagi KaumMuda Indonesia (Indonesia Youth Employment Network/IYEN), yangmelibatkan para pembuat kebijakan dari berbagai badan pemerintah, sektorswasta dan masyarakat luas. Dengan bantuan teknis dari ILO, Jejaring inimengembangkan Rencana Aksi Ketenagakerjaan Muda Indonesia 2004-2007.Melalui program kesempatan kerja bagi kaum muda (Job opportunities foryoung women and men programme), ILO berpartisipasi menangani sejumlahtantangan dalam ketenagakerjaan muda. Didanai Pemerintah Belanda, programini bertujuan memperkuat kapasitas mitra-mitra sosial untuk mengembangkandan menerapkan berbagai kebijakan nasional yang mampu meningkatkan danmempertahankan pertumbuhan yang padat karya dan pro kaum miskin. Hal inidilakukan dengan mendukung para pembuat kebijakan di tingkat lokal agarmereka mampu mengembangkan kebijakan ketenagakerjaan muda danpendekatan pembangunan ekonomi lokal untuk menciptakan pekerjaan yanglayak bagi kaum muda.11

Yang kamilakukan:Mencanangkan program padatkarya dan mata pencaharianuntuk daerah-daerah yangterkena dampak krisisTsunami di Aceh, Desember 2004, dan gempa di Nias, Maret 2005,telah meluluhlantakkan infrastruktur dan mata pencaharianmasyarakat. Di Aceh saja ILO memperkirakan sekitar 600 ribu orangkehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Sebagai bagian darirespons PBB, ILO menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra kerjauntuk memulihkan ketenagakerjaan dan mata pencaharian di sanamelalui: (i) layanan ketenagakerjaan, (ii) pelatihan kerja, (iii)pengembangan kewirausahaan dan keuangan mikro, (iv) rehabilitasiinfrastruktur padat karya, (v) pencegahan pekerja anak dan (vi)pembangunan ekonomi lokal.12

Sekilas ILO di IndonesiaYang kamilakukan:Mempromosikan keamanandan mengurangi kemiskinanmasyarakat adat di PapuaBersama mitra pemerintah di tingkat nasional maupun lokal, ILO menjalinkerja sama dengan masyarakat adat di Papua. Dalam program ini ILOberupaya meningkatkan kemampuan individu maupun kolektif masyarakatadat setempat melalui sejumlah kegiatan pembangunan kapasitas yangsejalan dengan pengurangan kemiskinan, promosi kesetaraan jender danpenguatan perdamaian dan mekanisme pembangunan. DidukungPemerintah Jepang, melalui United Nations Trust Fund for Human Security(UNTFHS), program ini memusatkan perhatian pada pembangunan bagimasyarakat adat yang tergolong dalam komunitas termiskin dan palingrentan—karena menghadapi tingkat kemiskinan dan marjinalisasi yangsemakin besar.Program yang sepenuhnya diabdikan bagi kemajuan masyarakat adat—termasuk masyarakat pendatang yang tinggal bersama mereka—inibertujuan untuk mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan,menciptakan kesempatan atas pekerjaan, penghasilan yang layak,meningkatkan pendidikan dan kesehatan dalam komunitas adat. Dalamprogram ini diterapkan pendekatan pembangunan dengan asas partisipasiaktif dari masyarakat, menggunakan sumber daya setempat di sejumlahkomunitas terpilih. Perpanjangan dukungan teknis berdasarkanpengalaman komunitas, program-program terbaik, perbaikan kebijakanyang menyasar masyarakat adat juga diberikan.13

Yang kamilakukan:Pendidikan dan pelatihanketerampilan bagi kaum mudaPengurangan kemiskinan di kalangan anak-anak dan kaum muda melaluipeningkatan partisipasi dan standar pendidikan, lapangan kerja yang produktif,dan penciptaan pendapatan, mutlak dilakukan. Ini merupakan prasyarat jikaIndonesia ingin mempertahankan lingkungan yang damai dan aman—supayapenanaman modal dalam negeri maupun asing meningkat. Tapi, harus diakui,bagi angkatan kerja usia muda akses terhadap pekerjaan produktif telahmenjelma menjadi tantangan yang cukup berat.Karena itu ILO bersama Departemen Tenaga Kerja dan Departeman PendidikanNasional terus berikhtiar meningkatkan kemampuan kerja dan kapasitaskewirausahaan di kalangan kaum muda melalui peningkatan akses padakesempatan pendidikan dan pelatihan, serta berperan dalam upayamenghapuskan pekerja anak di enam provinsi: Papua, Papua Barat, NusaTenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Nanggroe Aceh Darussalam.Didanai Pemerintah Belanda, program ini memusatkan perhatian pada kaummuda berusia 13-29 tahun, khususnya melalui pelatihan bagi para gurusekolah dan pengajar di lembaga pelatihan negeri dan swasta dalam bidangketerampilan (termasuk keterampilan sebelum bekerja), konseling kerja danpendidikan, pelatihan kerja dan kewirausahaan. Proyek ini juga melakukansejumlah penelitian dan kegiatan di tingkat kebijakan.14

Sekilas ILO di IndonesiaDialog Sosial untukMeningkatkan PertumbuhanEkonomi15

Prioritas:Dialog Sosial untukMeningkatkan PertumbuhanEkonomiPertumbuhan ekonomi memang penting. Tetapi pertumbuhan ekonomi sajatidaklah cukup untuk memastikan pemerataan hasil pembangunan,kemajuan sosial, dan penghapusan kemiskinan. Dibutuhkan adanyaperundang-undangan dan peraturan yang dapat memberikan jaminanhukum sehingga hak-hak pekerja dapat dipromosikan dan dinikmati. Selainitu, diperlukan upaya untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dari parakonstituen ILO.DDiterapkannya undang-undang dan praktik ketenagakerjaan yangsepenuhnya sesuai dengan prinsip dan hak-hak mendasar di tempatkerja, termasuk melalui penguatan administrasi perburuhan.DTercapainya hasil-hasil di bidang fleksibilitas pasar kerja dan jaminankelangsungan kerja melalui kerja sama bipartit antara pengusaha danserikat pekerja.16

Sekilas ILO di IndonesiaYang kamilakukan:Meningkatkanketenagakerjaan kaum mudamelalui dialog sosialUpaya menanggulangi masalah ketenagakerjaan kaum muda dapatdiarahkan pada dialog mendalam di sejumlah bidang. Organisasipengusaha dan pekerja memiliki peran strategis dalam meningkatkanrelevansi dan potensi sistem pelatihan nasional yang pada gilirannyaakan meningkatkan kemampuan kerja dan produktivitas kaum muda.ILO dengan dukungan Pemerintah Nowergia menjalin kerja samadengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan ketiga konfederasiserikat pekerja nasional (KSPSI, KSPI, dan KSBSI) berupaya membangunkapasitas untuk pengembangan penelitian dan kebijakan. Tujuan utamadari kegiatan ini adalah untuk menawarkan pekerjaan yang lebihberkualitas kepada kaum muda melalui sosial dialog.17

Yang kamilakukan:Mendukung administrasiketenagakerjaan, termasuksistem penyelesaianperselisihan ketenagakerjaanTentang hubungan industrial, ILO berkomitmen melanjutkan dukunganterhadap konstituen tripartit dengan mengkaji efektivitas sistempenyelesaian perselisihan melalui mediasi, konsiliasi, arbitrasi, danpengadilan perburuhan, termasuk mengkaji peranan kepolisian dalamhubungan industrial. Di tingkat Asean, ILO mendukung PemerintahIndonesia dan Thailand dalam mempersiapkan panduan-panduanAsean tentang praktik-praktik hubungan industrial yang baik meliputidi antaranya: kebebasan berserikat dan perundingan bersama,peraturan ketenagakerjaan, kerja sama manajemen-pekerja,pencegahan dan penyelesaian perselisihan kerja, fleksibilitas danstabilitas pasar kerja, upah minimun dan lain sebagainya.18

Sekilas ILO di IndonesiaYang kamilakukan:Mendukung organisasipengusaha dan pekerja dalammeningkatkan dialog bipartitMenguatkan hubungan kerja bipartit dan tripartit dapat mempereratkonstituen tripartit ILO, terutama dalam mempromosikan danmemanfaatkan dialog sosial untuk menangani masalah di tempat kerjaserta masalah sosio ekonomi lokal dan nasional. Untuk mempereratkapasitas organisasi pengusaha dan pekerja dalam menjalankanmandat dan tanggung jawabnya, ILO menyelenggarakan program dankegiatan bersama maupun individual dalam bentuk seminar, pelatihan,dialog dan studi. Hal ini termasuk dukungan terhadap perencanaanstrategis Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di sejumlahkabupaten/kota serta prakarsa pekerja di bidang keselamatan dankesehatan kerja, kebebasan berserikat, perundingan bersama danketerampilan bernegosiasi. Dialog khusus pun diselenggarakan disektor minyak dan gas untuk meningkatkan hubungan industrial disektor ini.19

ILO juga mendukung kesetaraanjender, pengembangan programHIV/AIDS di tempat kerja,peningkatan jaminan sosialserta keselamatan dankesehatan kerja

Sekilas ILO di IndonesiaProgramterkait:ILO juga mendukung kesetaraanjender, pengembangan programHIV/AIDS di tempat kerja,peningkatan jaminan sosialserta keselamatan dankesehatan kerjaYang kamilakukan:Program HIV/AIDS di tempatkerjaEpidemi HIV dan AIDS, harus diakui, telah menjadi ancaman besar dalamdunia kerja. Epidemi ini mengancam kehidupan banyak pekerja dankeluarganya. Departemen Kesehatan pada 2006 memperkirakan 169 ribu216 ribu orang hidup dengan HIV di Indonesia. Diperkirakan, sekitar 4-8juta orang berisiko tinggi terinfeksi HIV. Sebagai bagian dari strateginasional dalam merespons HIV dan AIDS, ILO mendukung upayapemerintah, pengusaha dan serikat pekerja/buruh untuk melindungi hakdan menjalankan program pencegahan, perawatan, dukungan terhadap HIVdi tempat kerja, termasuk para pekerja di sektor ekonomi informal danpekerja migran. Strategi program disusun berlandaskan Kaidah ILO tentangHIV/AIDS dan Dunia Kerja.21

Yang kamilakukan:Mempromosikan kesetaraanjenderIsu jender juga harus diakui masih menjadi persoalan bagi kaumperempuan, terutama mereka yang berkecimpung dalampekerjaan yang terbilang sangat rentan. ILO berkomitmenmenerapkan pengarusutamaan jender di Indonesia sebagaistrategi utama dalam mencapai kesetaraan jender. Sementarauntuk memastikan kesetaraan dalam kesempatan kerja, ILObersama Pemerintah Indonesia telah menerbitkan “PanduanDepartemen Tenaga Kerja mengenai Kesempatan dan Perlakuanyang Sama di Indonesia.” Panduan ini memberikan arahan bagiperusahaan tentang tata cara melaksanakan berbagai ketentuanmengenai kesetaraan kesempatan kerja yang tertuang padaUndang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan,khususnya menyangkut penghapusan diskriminasi berdasarkanras, warna kulit, jenis kelamin, agama/kepercayaan, afiliasi politikdan status sosial.Untuk mengkaji lebih jauh kemajuan pelaksanaan danpencapaian strategi pengarusutamaan jender ini ILO Jakarta jugamengadakan audit jender. Tujuannya adalah untukmengembangkan Rencana Aksi Pengarusutamaan Jender 20072009 (Gender Mainstreaming Action Plan/GMAP), sertamembangun kapasitas staf ILO dan para mitranya.

Sekilas ILO di IndonesiaYang kamilakukan:Mendukung perlindungansosial untuk semuaIndonesia adalah negara di mana hanya sebagian kecil dari penduduknyayang berjumlah hampir 220 juta jiwa mendapat perlindungan dari sistemsistem formal jaminan sosial. Sistem-sistem ini pun hanya mencakupsebagian bentuk perlindungan yang tertuang di dalam Konvensi-konvensiILO. Hingga saat ini, hanya sekitar 17 persen dari penduduk yang bekerjaterlindungi sistem iuran asuransi yang terkait dengan pekerjaan. Sementarasisanya, apabila dihadapkan pada kejadian-kejadian yang tidak diharapkanumumnya mengandalkan bantuan dari keluarga besar, masyarakat dilingkungan tempat tinggal dan perkumpulan agama.Selama bertahun-tahun, ILO telah mendukung pengembangan jaminansosial di Indonesia dalam hal pengembangan kebijakan untuk mereformasisistem jaminan sosial, restrukturisasi sistem jaminan sosial nasional (JaminanSosial Tenaga Kerja/Jamsostek), dan memasyaratkan ”flexicurity” dalammenyikapi dampak dari fleksibilitas pasar kerja.ILO pun menerbitkan sebuah publikasi terbaru tentang jaminan sosial,”Perlindungan Sosial di Indonesia: Persiapan Pengembangan Agenda” yangmenampilkan serangkaian rekomendasi untuk meningkatkan skema-skemajaminan sosial yang ada dan menyusun rencana aksi yang efektif untukmenerapkan sistem jaminan sosial yang meliputi persoalan-persoalan utamadalam perlindungan sosial, yakni: (i) Implementasi Undang-Undang SistemJaminan Sosial Nasional (SJSN); (ii) Reformasi Jamsostek; (iii) Perluasancakupan kepesertaan jaminan sosial bagi pekerja perekonomian informal;dan (iv) Bantuan sosial yang menargetkan penduduk miskin.23

Konvensi-konvensiyang diratifikasiIndonesiaKonvensi ILO merupakan perjanjian-perjanjianinternasional, tunduk pada ratifiksi negara-negaraanggota. Hingga saat ini, ILO telah mengadopsi lebih dari180 Konvensi dan 190 Rekomendasi yang mencakupsemua aspek dunia kerja. Standar-standar ketenagakerjaaninternasional ini memainkan peranan penting dalampenyusunan perundangan nasional, kebijakan dankeputusan hukum dan dalam masalah perundinganbersama.Indonesia merupakan negara pertama di Asia dan ke-limadi dunia yang telah meratifikasi seluruh Konvensi pokokILO. Sejak menjadi anggota tahun 1950, Indonesia telahmeratifikasi 18 konvensi.24

Sekilas ILO di IndonesiaSubyekKebebasanBerserikat danPerundinganBersamaKerja PaksaNonDiskriminasiNo.Nama KonvensiTujuanRatifikasi olehIndonesia87KebebasanBerserikat dan Hakatas PerundinganBersama (1948)Hak para pekerja dan pengusaha,yang dijalankan secara bebas,tanpa pembedaan, untukberserikat sejalan dengankepentingan mereka.5 Juni 1998(KeputusanPresiden No. 83Tahun 1998)98Aplikasi Prinsipprinsip Hak atasPerundinganBersama (1949)Perlindungan pekerja yangmenjalankan hak untukberorganisasi; tiada campurtangan antara organisasi pekerjadan pengusaha; mempromosikanperundingan bersama secarasukarela.5 Juli, 1957(UU No. 18 Tahun1956)29Kerja Paksa atauKerja Wajib (1930)Larangan terhadap segala bentuk 12 Juni 1950kerja paksa dan kerja wajib.(Disahkan olehIndonesia melaluiLembar NegaraNo. 261/1933)105Penghapusan KerjaPaksa (1957)Larangan terhadap segala bentukkerja paksa dan kerja wajib untuktujuan-tujuan tertentu.7 Mei 1999(UU No. 19 Tahun1999)100Penghasilan yangSama bagi PekerjaLaki-laki danPerempuan untukPekerjaan BernilaiSama (1951)Penghasilan yang sama bagi lakilaki dan perempuan untukpekerjaan yang bernilai sama.11 Mei 1958(UU No. 80 Tahun1957)111Diskriminasi dalamPekerjaan danJabatan (1958)Mempromosikan kesetaraankesempatan dan perlakukandalam pekerjaan dan jabatan.7 Mei , 1999(UU No. 21 Tahun1999)25

SubyekNo.Nama KonvensiTujuanUsia Minimum138Usia Minimumuntuk Bekerja(1973)Penghapusan pekerja anak. Usiaminimum untuk bekerja tidak kurangdari usia untuk menyelesaikanpendidikan wajib (umumnya tidaklebih muda dari 15 tahun).Bentuk-bentukTerburukPekerjaanuntuk Anak182Penghapusan danTindakan Segerauntuk MenghapusBentuk-bentukTerburuk Pekerjaanuntuk Anak (1999)Pelarangan dan penghapusan28 Maret 2000bentuk-bentuk terburuk pekerjaan(UU No. 1 Tahununtuk anak, termasuk perbudakan2000)dan praktik-praktik sejenis, rekrutmenpaksa dalam konflik bersenjata,pelacuran dan pornografi, dan segalakegiatan terlarang lainnya sertapekerjaan yang dapatmembahayakan kesehatan,keselamatan dan moral anak.Ratifikasi olehIndonesia7 Mei 1999(UU No. 20Tahun 1999)Konvensi ILO lainnya yang Diratifikasi Indonesia:No.Perlakuanyang SetaraPekerjaankapal19Persamaan Perlakuanbagi Pekerja Nasionaldan Asing dalam halGanti Rugi atasKecelakaan Kerja (1925)Besaran kompensasi untuk cederaperorangan akibat kecelakaan kerjaharus setara antara pekerja nasionaldan asing.Disahkan olehIndonesia melaluiLembar NegaraNo. 53 Tahun192927Pemberian Tanda atasBerat Barang yangDiangkut Kapal Laut(1929)Penandaan berat 1.000 kg atau lebihatas barang ataupun obyek yangdiangkut melalui laut atau perairan.Disahkan olehIndonesia melaluiLembar NegaraNo. 117 Tahun193345MempekerjakanPerempuan di BawahTanah dalam BerbagaiLarangan untuk mempekerjakanperempuan dalam berbagai bentukpekerjaan di bawah tanah.Disahkan olehIndonesia melaluiPekerjaperempuan26Nama KonvensiTujuanRatifikasi olehIndonesiaSubyek

Sekilas ILO di IndonesiaSubyekNo.Nama KonvensiTujuanRatifikasi olehIndonesiaLembar NegaraNo. 219 Tahun1937Bentuk PekerjaanTambang (1945)Pekerjaan diatas kapal69Sertifikasi Juru MasakKapal (1946)Semua juru masak kapal dalamKeputusankapal yang berlayar, baik milikPresiden No. 4pemerintah maupun pribadi, harus Tahun 1992memiliki sertifikat yang dikeluarkanoleh pejabat yang berwenang.InspeksiKetenagakerjaan81Inspeksi Ketenagakerjaandi Industri danPerdagangan (1947)Pelaksanaan sistem pengawasanketenagakerjaan di tempat kerja.UU No. 21 Tahun2003LayananKetenagakerjaan88Lembaga PelayananPenempatan TenagaKerja (1948)Menjamin rekrutmen danpenyaluran yang efektifKeputusanPresiden No. 36Tahun 2002IstirahatMingguan &Cuti Tahunan106Istirahat Mingguan diPerdagangan dan Kantor(1957)Sedikitnya 24 jam libur per minggu. UU No. 3 Tahun1961Perdagangandan Kantor120Kebersihan diPerdagangan dan Kantor(1969)Menghormati standar kebersihandasar di semua bangunanperdagangan maupun kantor.AdministrasiKetenagakerjaan144Konsultasi Tripartit untukMempromosikanPelaksanaan Standarstandar PerburuhanInternasional (1976)Konsultasi efektif antara perwakilan Keputusanpemerintah, pengusaha dan pekerja Presiden No. 26tentang standar-standarTahun 1990perburuhan internasional.DokumenIdentitasPelaut185Dokumen IdentitasPelaut (2003)Melindungi hak para pelaut untukmendapatkan peluang kerjaperkapalan internasional.UU No. 3 Tahun1969UU No. 1 Tahun200827

Pekerjaan yangLayak untuk Semua

Sekilas ILO di Indonesia Indonesia dan ILO telah menjalin kerja sama sejak Indonesia menjadi anggota ILO pada 12 Juni 1950. Menerapkan struktur tripartit yang unik, ILO membangun kerja . pelatih tentang isu migrasi kerja di kantong-kantong tenaga kerja di Indonesia, serta (v) riset, dokumentasi dan publikasi. 8 Yang kami lakukan: 9

Related Documents:

SEKILAS TENTANG ILO Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO adalah mempromosikan hak-hak di

Sekilas data tentang industri tembaga Indonesia 1. Pada tahun 2017 Indonesia merupakan penghasil pertambangan tembaga terbesar ke-11 di dunia dengan kapasitas produksi setara 600 ribu ton per tahun. 2. Produksi tembaga Indonesia telah menurun secara bertahap sejak tahun 2016, dari 695.900 metrik ton menjadi 400.200 pada tahun 2019 (menurut World

Sekilas Data Tentang Industri Kuliner Indonesia Sumber: Deloitte Indonesia: Hotcakes, Food: Finding the silver spoon, Indonesia - Consumer Products - Sauces - Dressings - Condiments, August 2018, volume I, edisi 1 (Publikasi Internal). ¹Sauces,condiments,and dressing ://www.

International Labour Organization (ILO) adalah organisasi internasional yang menjadi bagian dari badan-badan khusus PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang berkedudukan pusat di Jenewa dan bertanggung jawab untuk menyusun dan mengawasi standar dan kebijakan ketenagakerjaan internasional. . 63 Sekilas tentang ILO di Indonesia, .

For rights of reproduction or translation, application should be made to ILO Publications (Rights and Licensing), International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland, or by email: rights@ilo.org. The International Labour Office welcomes such applications.

productive working relationship - ILO white paper / International Labour Organization, Regional Office for Arab States. - Beirut: ILO, 2017. ISBN 9789221302513 (print) ISBN 9789221302544 (web pdf) ILO Regional Office for Arab States ILO Cataloguing in Publication Data

Dr. Didik Wahjudi (Indonesia) Dr. Oki Sunardi (Indonesia) Dr. Ishak Ramli (Indonesia) Dr. Moeljono Widjaja (Indonesia) Dr. Iwan Aang Soenandi (Indonesia) Ignasia Yuyun, M.Pd. (Indonesia) Dr. Evans Garey (Indonesia) Yuseva Ariyani Iswandari, M.Pd. (Indonesia) PUBLISHED FIRST TIME BY: UKRIDA PRESS

Adopted by the Council of The American Society of Mechanical Engineers, 1914; latest edition 2019. The American Society of Mechanical Engineers Two Park Avenue, New York, NY 10016-5990