Permasalahan Gizi Masyarakat Dan Upaya Perbaikannya

1y ago
19 Views
2 Downloads
523.59 KB
22 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Emanuel Batten
Transcription

Permasalahan Gizi Masyarakat Dan Upaya PerbaikannyaAgnia Fila Anisa, Agung Darozat, Ahmad Aliyudin, Ajeng Maharani,Ali Irfan Fauzan, Biyan Adi Fahmi, Chika Budiarti, DesiRatnasari Dian Fadilah N, Evi Apriyanti HamimAbstrak.Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tingkat berat akibatkurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktulama.Ditandai dengan status gizi sangat kurus. Keadaan gizi dan kesehatanmasyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapimasalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Di satu pihakmasalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnyapersediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuanmasyarakat tentang gizi. Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budayaantara lain stabilitas keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anakyang dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadappenyakit gizi kurang. Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untukmenilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yangterjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Kurangnya pemberdayaanwanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat terkaitdengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan olehkrisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun1997. Mengembangkan kemampuan (capacity building) dalam upayapenanggulangan masalah gizi, baik kemampuan teknis maupun kemampuanmanajemen. Gizi bukan satu-satunya faktor yang berperan untuk pembangunansumber daya manusia, oleh karena itu diperlukan beberapa aspek yang salingmendukung sehingga terjadi integrasi yang saling sinergi, misalnya kesehatan,pertanian, pendidikan diintegrasikan dalam suatu kelompok masyarakat yang palingmembutuhkan. Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber daya untukmelaksanakan upaya perbaikan gizi yang lebih efektif melalui kemitraan denganswasta, LSM dan masyarakat.Kata kunci : gizi buruk, kesehatan, masyarakat, pembangunan, perbaikan.1

PendahuluanKeadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkatkonsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaknimasalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnyadisebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknyakualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi,menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium).Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisanmasyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi,menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakatmeningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizisalah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi (Mohamad Agus Salim,2015; Mohamad Agus Salim ,2013)Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baiknegara miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderungdengan masalah gizi kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negaramaju cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman, 2000; Mohamad AgusSalim, 2012).Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidupdan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihakmasalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan,kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnyapengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebih yangdisebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertaidengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004; Subandi, 2005;Subandi, 2011).Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsadalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.2

Upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan carapenanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizidan perawatan yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang sehat, makahadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari.Di tingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan yang higienis, ketahananpangan keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan primersangat menentukan dalam membentuk anak yang tahan gizi buruk.Secara makro, dibutuhkan ketegasan kebijakan, strategi, regulasi, dankoordinasi lintas sektor dari pemerintah dan semua stakeholders untukmenjamin terlaksananya poin-poin penting seperti pemberdayaan masyarakat,pemberantasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pendidikan yang secaratidak langsung akan mengubah budaya buruk dan paradigma di tataran bawahdalam hal perawatan gizi terhadap keluarga termasuk anak.Tinjauan PustakaA. GiziGizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yangdikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakanuntuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dariorgan-organ, serta menghasilkan energi.Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yangmampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang danproduktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragammakanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air SusuIbu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanantunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajardan sehat.3

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagikesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandungunsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas ebut trigunamakanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zatpengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizitertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa darimakanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akanmenjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun danzat pengatur (Mohamad Agus Salim. 2015)Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubikayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santanyang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumberzat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari (Mohamad agus Salim ,2012b)Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanannabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal darihewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju.Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan danperkembangan kecerdasan seseorang.Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran danbuah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yangberperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.B. Gizi dalam kesehatan masyarakatTerkait erat dengan ”gisi kesehatan masyarakat” adalah ”kesehatangizi masyarakat,” yang mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatanmasyarakat yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan programpangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkanpublik kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada4

promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangankebijakan dan perubahan lingkungan.Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingankompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh parapemimpin nasional dan internasional dilapangan.Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagaikomponen dari cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatanmasyarakat” berkonotasi koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dangizi masyarakat mengacu pada cabang kesehatan masyarakat yang berfokuspada promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat denganmenyediakan layanan berkualitas dan program-program berbasis masyarakatyang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbedadan populasi. Gizi masyarakat meliputi program promosi kesehatan, inisiatifkebijakan dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan diseluruh rentang hidupC. Definisi Status GiziStatus gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentukvariabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikatorbaik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Adapun definisi lainmenurut Suyatno, Ir. Mkes, Status gizi yaitu Keadaan yang diakibatkan olehstatus keseimbangan antara jumlah asupan (“intake”) zat gizi dan jumlahyang dibutuhkan (“requirement”) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis:(pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, danlainnya). Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajatkebugaran dan kesehatan, membantu pertumbuhan bagi anak, sertamenunjang pembinaan prestasi olahragawan. Status gizi ini menjadi pentingkarena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan ataukematian. Status gizi yang baik pada seseorang akan berkontribusi terhadap5

kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihankesehatan. Status gizi juga dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknyamalnutrisi pada individu maupun masyarakat. Dengan demikian, status gizidapat dibedakan menjadi gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih.D. Indikator Status GiziIndikator status gizi yaitu tanda-tanda yang dapat memberikangambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zatgizi oleh tubuh. Indikator status gizi umumnya secara langsung dapatterlihat dari kondisi fisik atau kondisi luar seseorang.contoh: pertumbuhan fisik ukuran tubuh antropometri (beratbadan, tinggi badan, dan lainnya).E. Gizi BurukGizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein (KEP)tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan ataumenderita sakit dalam waktu lama.Ditandai dengan status gizi sangat kurus(menurut BB terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkangejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.Marasmus adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampaksangat kurus, iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulitkeriputKwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan edemaseluruh tubuh terutama di punggung kaki, wajah membulat dan anrambuttipis/kemerahan.Marasmus-Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk dengan tandatanda gabungan dari marasmus dan kwashiorkor6

PembahasanFaktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Seseorang Faktor LingkunganLingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidakadanya saluran penampungan air limbah, tidak menggunakan kloset yangbaik, juga kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebarankuman patogen. Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungandengan jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan denganproduksi tanaman. Faktor EkonomiDi banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagianbesar penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidakmencukupi dan pada umunya masyarakat yang berpenghasilan rendahmempunyai ukuran badan yang lebih kecil. Masalah gizi di negara-negaramiskin yang berhubungan dengan pangan adalah mengenai kuantitas dankualitas. Kuantitas menunjukkan penyediaan pangan yang tidak mencukupikebutuhan energi bagi tubuh. Kualitas berhubungan dengan kebutuhantubuh akan zat gizi khusus yang diperlukan untuk petumbuhan, perbaikanjaringan, dan pemeliharaan tubuh dengan segala fungsinya. Faktor Sosial BudayaIndikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya antara lainstabilitas keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anakyang dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentanterhadap penyakit gizi kurang. Juga indikator demografi yang meliputisusunan dan pola kegiatan penduduk, seperti peningkatan jumlah penduduk,tingkat urbanisasi, jumlah anggota keluarga, serta jarak kelahiran.Tingkat pendidikan juga termasuk dalam faktor ini. Tingkatpendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan meningkatnya7

pendidikan seseorang, kemungkinan akan meningkatkan pendapatansehingga dapat meningkatkan daya beli makanan. Faktor Biologis/KeturunanSifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapatdicapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupanuntuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Dinegara-negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahuntahun terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas. Faktor ReligiReligi atau kepercayaan juga berperan dalam status gizi masyarakat,contohnya seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umurtertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkanoleh kelompok umur tersebut. Seperti ibu hamil yang tabu mengonsumsiikan.Akibat yang Ditimbulkan Karena Gizi Salah (Malnutrisi)Gizi salah berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental,perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia. Gizi salahyang diderita pada masa periode dalam kandungan dan periode anak-anak,menghambat kecerdasan anak. Anak yang menderita gizi salah tingkat beratmempunyai otak yang lebih kecil daripada ukuran otak rata-rata danmempunyai sel otak yang kapasitasnya 15%-20% lebih rendah dibandingkandengan anak yang bergizi baik. Studi di beberapa negara menunjukkan bahwaanak yang pernah menderita gizi salah, hasil tes mentalnya kurang biladibandingkan dengan hasil tes mental anak lain yang bergizi baik. Anak yangmenderita gizi salah mengalami kelelahan mental serta fisik, dan dengandemikian mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di dalam kelas, danseringkali ia tersisihkan dari kehidupan sekitarnya.8

Anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendahtelah diteliti memiliki persentase di bawah ukuran normal bagi tinggi dan beratbadan anak sehat. Sedangkan hubungan antara zat gizi dan produktivitas kerjatelah dikenal baik sejak satu abad yang lalu oleh orang-orang yang mempunyaibudak belian yang melihat bahwa gizilah berarti penurunan nilai modal.Produktivitas pekerja yang disiksa atau mendapat tekanan akan memberikanhasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan yang diurus denganbaik, dalam artian diberikan makanan yang bergizi cukup baik.Gizi salah merupakan sebab-sebab penting yang berhubungan dengantingginya angka kematian di antara orang dewasa meskipun tidak begitumencolok bila dibandingkan dengan angka kematian di antara anak-anak yangmasih muda. Dampak relatif yang ditimbulkan oleh gizi salah ialahmelemahkan daya tahan tehadap penyakit yang biasanya tidak mematikan danperbaikan gizi adalah suatu faktor utama yang membantu meningkatkan dayatahan terhadap penyakit. Status gizi juga berhubungan langsung denganlamanya waktu yang diperlukan untuk penyembuhan setelah menderita infeksi,luka, dan operasi yang berat.Cara-cara Perbaikan Status GiziPengaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi,antara lain menambah berat badan dan meningkatkan kadar Hb. Berikut adalahpengaturan makanan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi: Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jeniskelamin, dan aktivitas; Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan,vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan Menu disesuaikan dengan pola makan;9

Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanan sumber zatbesi yang berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserapoleh tubuh daripada sumber makanan nabati; Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlumenambah makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya,jeruk, nanas, pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.Penanggulangan Masalah GiziSeperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak dinegara kita. Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaikigizi masyarakat Indonesia. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untukmenanggulangi gizi salah, baik gizi kurang maupun gizi lebih.1) Penanggulangan masalah gizi kuranga. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melaluipeningkatan produksi beraneka ragam pangan;b. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng diarahkanpada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangantingkat rumah tangga;c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulaidari tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga Puskesmasdan Rumah Sakit;d. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui SistemKewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dangizi masyarakat;f. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagaiproduk pangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas;10

g. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanantambahan (PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dansirup besi serta kapsul minyak beriodium;h. Peningkatan kesehatan lingkungan;i.Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan ZatBesi;j. Upaya pengawasan makanan dan minumank. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.2) Penanggulangan masalah gizi lebihDilakukan dengan cara menyeimbangkan masukan dan keluaranenergi melalui pengurangan makanan dan penambahan latihan fisik nyeimbanganmasukan energi dilakukan dengan membatasi konsumsi karbohidrat danlemak serta menghindari konsumsi alkohol.Sedangkan berbagai upaya yang dapat dilakukan dalam upayapenanggulangan masalah gizi buruk menurut Depkes RI (2005) dirumuskandalam beberapa kegiatan berikut :a. Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbanganbulanan balita di posyandu.b. Meningkatkan cakupan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk dipuskesmas / RS dan rumah tangga.c. Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan pemulihan (PMT-P) kepadabalita kurang gizi dari keluarga miskin.d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikanasuhan gizi kepada anak (ASI/MP-ASI).e. Memberikan suplemen gizi (kapsul vitamin A) kepada semua balita11

Penilaian Status GiziPenilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empatpenilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.1) Antropometri PengertianSecara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungandengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisitubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. hatketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan initerlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuhseperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.2) Klinis PengertianPemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untukmenilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zatgizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelialtissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organorgan yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. PenggunaanPenggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secaracepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksisecara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu ataulebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat12

status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda(sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.3) Biokimia PengertianPenilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaanspesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagaimacam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain :darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati danotot. PenggunaanMetode inidigunakan untuksuataperingatan bahwakemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faalidapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yangspesifik.4) Biofisik PengertianPenentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuanstatus gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)dan melihat perubahan struktur dari jaringan. PenggunaanUmumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu sepertikejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yangdigunakan adalah tes adaptasi gelap.Penilaian gizi secara tidak langsungPenilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu :Survei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.13

a. Survei Konsumsi Makanan PengertianSurvei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizisecara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yangdikonsumsi. PenggunaanPengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikangambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihandan kekurangan zat gizi.b. Statistik Vital PengertianPengukuran status gizi dengan statistik vital adalah denganmenganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematianberdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebabtertentu dan data lainnya yang berhubungan. PenggunaanPenggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikatortidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.c. Faktor Ekologi PengertianBengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalahekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis danlingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantungdari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll. Penggunaan14

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untukmengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasaruntuk melakukan program intervensi gizi.Permasalahan Gizi MasyarakatUNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro (lihatskema.) sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi.Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapatdisebabkan oleh:1) Penyebab langsungMakanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizikurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makananyang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanantetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang.Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, makadaya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.2) Penyebab tidak langsungAda 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluargadiharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruhanggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlahmaupun mutu gizinya.b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga danmayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dandukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baikbaik fisik, mental dan sosial.c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistimpelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin15

penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yangterjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan,pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan,pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangankeluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluargayang memanfaatkan pelayanan kesehatan.3) Pokok masalah di masyarakatKurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatansumber daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsungmaupun tidak langsung.2) Akar masalahKurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnyapemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnyapengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisisekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejaktahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasus-kasus giziburuk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidakmemadai.Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro.Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkankekuranganatauketidakseimbanganasupan energidanprotein.Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia suburdan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah berat badan bayibaru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada anak balita akanmengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor danselanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.Anak balita yang sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui16

dengan membandingkan antara berat badan menurut umur atau beratbadan menurut tinggi, apabila sesuai dengan standar anak disebut GiziBaik. Kalau sedikit di bawah standar disebut Gizi Kurang, sedangkanjika jauh di bawah standar disebut Gizi Buruk. Bila gizi buruk disertaidengan tandatanda klinis seperti ; wajah sangat kurus, muka seperti orangtua, perut cekung, kulit keriput disebut Marasmus, dan bila ada bengkakterutama pada kaki, wajah membulat dan sembab disebut Kwashiorkor.Marasmus dan Kwashiorkor atau Marasmus Kwashiorkor dikenal dimasyarakat sebagai “busung lapar”. Gizi mikro (khususnya KurangVitamin A, Anemia Gizi Besi, dan Gangguan Akibat Kurang Yodium).Seperti contoh gizi buruk. Gizi buruk adalah bentuk terparah(akut), merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan olehrendahnya tingkat konsumsi energi, protein serta makanan sehari-hari danterjadi dalam waktu yang cukup lama. Itu ditandai dengan status gizisangat kurus ( menurut BB terhadap TB ) dan hasil pemeriksaan asmic-kwashiorkor.Ada beberapa cara untuk mengetahui seorang anak terkenabusung lapar (gizi buruk) yaitu :1. Dengan cara menimbang berat badan secara teratur setiap bulan. Bilaperbandingan berat badan dengan umurnya dibawah 60% standarWHO-NCHS, maka dapat dikatakan anak tersebut terkena busung lapar(Gizi Buruk).2. Dengan mengukur tinggi badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA) bilatidak sesuai dengan standar anak yang normal waspadai akan terjadigizi buruk.Solusi Permasalahan Gizi MasyarakatMenurut Hadi (2005), solusi yang bisa kita lakukan adalah berperanbersama-sama. Peran Pemerintah dan Wakil Rakyat (DPRD/DPR). Kabupaten17

Kota daerah membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, misalnya kebijakanyang mempunyai filosofi yang baik “menolong bayi dan keluarga miskin agartidak kekurangan gizi dengan memberikan Makanan Pendamping (MP) ASI.Peran perguruan tinggi juga sangat penting dalam memberikan kritikmaupun saran bagi pemerintah agar supaya pembangunan kesehatan tidakmenyimpang dan tuntutan masalah yang riil berada di tengah-tengahmasyarakat, mengambil peranan dalam mendefinisikan ulang kompetensi ahligizi Indonesia dan memformulasikannya dalam bentuk kurikulum pendidikantinggi yang dapat memenuhi tuntutan zaman.Menurut Azwar (2004). Solusi yang bisa dilakukan adalah :1. Upaya perbaikan gizi akan lebih efektif jika merupakan bagian darikebijakan penangulangan kemiskinan dan pembangunan SDM. Membiarkanpenduduk menderita masalah kurang gizi akan menghambat pencapaiantujuan pembangunan dalam hal pengurangan kemiskinan. Berbagai pihakterkait perlu memahami problem masalah gizi dan dampak yangditimbulkan begitu juga sebaliknya, bagaimana pembangunan berbagaisektor memberi dampak kepada perbaikan status gizi. Oleh karena itu tujuanpembangunan beserta target yang ditetapkan di bidang perbaikan gizimemerlukan keterlibatan seluruh sektor terkait.2. Dibutuhkan adanya kebijakan khusus untuk mempercepat laju percepatanpeningkatan status gizi. Dengan peningkatan status gizi masyarakatdiharapkan kecerdasan, ketahanan fisik dan produktivitas kerja meningkat,sehingga hambatan peningkatan ekonomi dapat diminimalkan.3. Pelaksanaanprogramgizihendaknyaberdasarkankajian ‘bestpractice’ (efektif dan efisien) dan lokal spesifik. Intervensi yang dipilihdengan mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti: target yangspesifik tetapi membawa manfaat yang besar, waktu yang tepat misalnyapemberian Yodium pada wanita hamil di daerah endemis berat GAKY dapat18

mencegah cacat permanen baik pada fisik maupun intelektual bagi bayiyang dilahirkan. Pada keluarga miskin upaya pemenuhan gizi diupayakanmelalui pembiayaan publik.4. Pengambil keputusan di setiap tingkat menggunakan informasi yang akuratdan evidence basedalam menentukan kebijakannya. Diperlukan sisteminformasi yang baik, tepat waktu dan akurat. Disamping pelaksanaanmonitoring dan evaluasi yang baik dan kajian-kajian intervensi melaluikaidah-kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan.5. Mengembangkan kemampuan (capacitybuilding) dalamupayapenanggulangan masalah gizi, baik kemampuan teknis maupun kemampuanmanajemen. Gizi bukan satu-satunya faktor yang berperan untukpembangunan sumber daya manusia, oleh karena itu diperlukan beberapaaspek yang saling mendukung sehingga terjadi integrasi yang saling sinergi,misalnya kesehatan, pertanian, pendidikan diintegrasikan dalam suatukelompok masyarakat yang paling membutuhkan.6. Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber daya untukmelaksanakan upaya perbaikan gizi yang lebih efektif melalui kemitraandengan swasta, LSM dan masyarakat.19

Daftar PustakaBudi Tjahjadi. 2011. (PDF) Sistem pengolahan air bawah tanah. [Online]. Tersedia:http://pag.bgl.esdm.go.id/ 10 Mei 2014 Pukul 21:32Subandi, M. 2017. Takkan Sanggup Bertahan Hidup Tanpa Air. Buku 1 (1), 171Subandi, M (2013). Physiological Pattern of Leaf Growth at Various Plucking CyclesApplied to Newly Released Clones of Tea Plant (Camellia sinensis L. O.Kuntze).Asian Journal of Agriculture and Rural Development, 3(7) 2013:497-504Subandi, M.,(2005). Pe

Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan .

Related Documents:

Pemberdayaan masyarakat Peningkatan keberdayaan Sehingga diharapkan tercipta kondisi: Tumbuh kembangnya berbagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat Adanya upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat Masyarakat menjadi peserta dana sehat (JPKM) Seluruh anggota masyarakat (individu, kelompok, tokokh masyarakat)

Dari analisis komparatif persepsi masyarakat Urban (Kelurahan Pelabuhan Baru) dan masyarakat Rural (Desa Kayu Mani) terhadap Perbankan Syariah dari segi persamaan di mana ke 2 masyarakat ada keinginan untuk menabung di Bank Syariah, dan perbedaan terletak pada pengetahuan masyarakat Urban dan masyarakat Rural terhadap Perbankan Syariah (B ank .

Buku panduan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai pedoman bagi : 1.3.1 Mahasiswa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. 1.3.2 Pembimbing dalam proses pembimbingan kepada mahasiswa. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mahasiswa D-III Gizi adalah salah satu di antara topik berikut : 1. Gizi Masyarakat 2. Gizi Klinik 3.

diseminasi informasi, umpan balik surveilans, dan monitoring serta evaluasi kegiatan surveilans gizi masih belum berjalan lancar. Sedangkan output dari surveilans gizi berupa gambaran masalah gizi secara nasional dan pemanfaatan output tersebut dalam perumusan kebijakan te

perilaku gizi yang belum memadai berakibat munculnya masalah kurang gizi (Adisasmito, 2007). Masalah gizi kurang pada anak balita sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi yang terkait satu sama lain.

DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA . Program Studi S1 Gizi Disusun Oleh: RICA ARIYANINGTIYAS 2015030095 INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019 . ii . iii . iv PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN GIZI DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DI RUANG VIP RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA BERNADETH DWI WAHYUNANI NIM : P07131216054 . Asuhan gizi pasien rawat jalan 2) Asuhan gizi pasien rawat inap 3) Penyelenggaraan makanan 4) Penelitian dan pengembangan gizi (Kemenkes, 2013). .

MOUNT ASPIRING COLLEGE DEPARTMENT OF ENGLISH - FEMINIST LITERARY CRITICISM - PAGE !3 OF !7. WHAT MARXIST CRITICS DO TAKEN FROM BEGINNING THEORY, BY P. BARRY2: 1. They make a division between the ‘overt’ (manifest or surface) and ‘covert’ (latent or hidden) content of a literary work (much as psychoanalytic critics do) and then relate the covert subject matter of the literary work to .