Pengujian Anomali Pasar Monday Effect, Weekend Effect, Rogalski Effect .

1y ago
12 Views
2 Downloads
624.09 KB
26 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Brady Himes
Transcription

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT,ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIARanita RamadhaniFakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas BrawijayaJl. MT. Haryono 165 MalangEmail: ranitaramadhani@gmail.comDosen Pembimbing:Imam Subekti, SE., MSi.,Ak.,Ph.D., CA.ABSTRACTThis research aims to investigate anomaly Monday Effect, Weekend Effect, and RogalskiEffect by using stocks in the LQ45 index and in the JII index on 2011, 2012, and 2013. Theresearch use non-parametric statistic test method. The result show that Anomaly MondayEffect does exist in Indonesia Stock Exchange (BEI) whereas Anomaly Weekend Effect doesexist partially, that is Friday-Monday and Friday-Thursday. Then, the result of RogalskiEffect find that Rogalski Effect in January only exist in the LQ45 index on 2013 but does notexist in the JII index on 2013 and in the LQ45 and JII index on 2011 and 2012.Keywords: Market Eficiency, Anomaly Monday Effect, Anomaly Weekend Effect, AnomalyRogalski EffectPENDAHULUANInformasi sangat dibutuhkan oleh investor yang bertransaksi di pasar modal untukmelakukan dan menyelesaikan transaksi. Oleh karena itu seorang investor berusaha untukmendapatkan suatu informasi dengan cepat dengan harapan setiap informasi yang relevanakan dicerminkan dalam harga sahamnya sehingga akan menjadi semakin efisien pula pasarmodal tersebut. Pasar modal efisien adalah pasar dimana harga semua saham yangdiperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi masa lalu

maupun informasi yang bersifat pendapat atau opini rasional yang beredar di pasar yang bisamempengaruhi perubahan harga (Tandelilin,2001). Dapat dikatakan harga yang tebentuk dipasar modal mencerminkan informasi yang ada di pasar. stock prices reflect all availableinformation (Gumanti dan Utami,2002).Dalam pasar modal yang efisien harga saham tidak dapat dengan mudah diprediksikarena akan terus mengalami perubahan dengan cepat dan tiba-tiba sehingga tidak seoranginvestor pun yang memperoleh return tidak normal (abnormal return). Hartono (2010)menyatakan bahwa sukar dalam pasar efisien untuk mendapatkan keuntungan ekonomidengan cara perdagangan berdasarkan informasi yang telah tersedia. Namun saat ini banyakperdebatan yang ada mengenai keadaan pasar yang efisien sehingga menyebabkan banyakpenelitian yang akhirnya mengungkapkan adanya penyimpangan terhadap hipotesis pasarefisien. Penyimpangan tersebut disebut dengan anomali pasar.Anomali pasar merupakan kejadian yang tidak dapat diantisipasi dan menyebabkaninvestor berpeluang untuk mendapatkan abnormal return. Adanya anomali pasarmengindikasikan ditemukannya hal-hal yang seharusnya tidak ada jika pasar efisien memangbenar-benar ada. Anomali bisa membawa dampak buruk karena menyebabkan pasar modaltidak lagi menampilkan keadaan ekonomi yang sebenarnya. Namun fenomena anomali dapatdigunakan oleh investor untuk mendapatkan abnormal return berdasarkan peristiwa atauinformasi yang menyertainya. Anomali pasar terdiri atas , size effect , low P/E ratio, winnerloser anomaly, january effect dan day of the week effect.Menurut teori pasar efisien, return saham harian cenderung akan memiliki besaranyang sama di setiap harinya selama 5 hari masa perdagangan. Namun teori tersebutbertentangan dengan fenomena yang ada yaitu Monday Effect dan Weekend effect yangmerupakan bagian dari day of the week effect. Banyak penelitian diluar maupun didalamnegeri yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan return saham karena pengaruh hariperdagangan (Prasetyo,2006). Observation of the day of the week effects show there isdifference return on each day in a week. Monday effect menyatakan bahwa adanya returnsaham yang negatif di hari Senin sedangkan Weekend effect menyatakan bahwa return positifterjadi pada hari Jumat (Mulyadi dan Anwar,2009).Fenomena ini lebih ditentukan oleh faktor psikologi yang menyebabkan adanyaperilaku kurang rasional dan keputusan ekonomi akan lebih banyak dipengaruhi oleh faktoremosi, perilaku psikologis, dan hasrat (mood) investor (Gibbons dan Hess dalamWibowo,2004). Senin dianggap sebagai hari yang terburuk dibanding hari lain sepanjangminggu karena merupakan hari pertama kerja dan sebaliknya, Jumat adalah hari terbaik

karena merupakan hari kerja terakhir sebelum hari libur. Ini mengakibatkan investorcenderung merasa pesimis di hari Senin dan optimis di hari Jumat. Kecenderungan perilakukurang rasional ini membuat return Senin secara rata-rata menjadi negatif. faktor dari emitenyang mengumumkan berita-berita yang buruk pada hari terakhir perdagangan saham jugamenjadikan return saham di hari Senin cenderung bersifat negatif. Investor akan segeramenjual sahamnya dihari Senin ketika tahu mengenai berita buruk atas perusahaan. Hal initermasuk sikap perilaku overreaction investor terhadap suatu informasi terkini. Kondisi inijuga tidak terlepas dari faktor psikologis karena secara psikologis investor akan bereaksi lebihdramatis (overreaction) terhadap informasi yang jelek.Dalam penelitian ini akan dibahas juga mengenai Rogalski effect yaitu suatufenomena yang berhubungan dengan day of the week effect karena return negatif yang biasaterjadi di hari senin (Monday effect) akan menghilang pada suatu bulan tertentu. Hal inidisebabkan adanya kecenderungan return yang lebih tinggi pada bulan tersebut dibandingkandengan bulan-bulan yang lainnya. Hal tersebut juga merupakan anomali pasar dimanabesaran return tidak sama di setiap bulannya.Studi anomali terhadap pasar efisien bukan merupakan suatu masalah baru tetapimasalah lama yang masih harus diteliti. Belum adanya konsistensi atas bukti ada atautidaknya anomali pasar di Indonesia merupakan tantangan bahwa fenomena anomali pasarmasih harus terus diuji. Anomali pasar menjadi penting untuk diuji karena dengan memahamianomali pola return saham musiman diharapkan investor dapat menggunakan informasidalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham dengan tepat sehinggabisa mendapatkan keuntungan di pasar saham. (Mohamad,2014) menyatakan bahwamomentum anomali yang terjadi di Indonesia harus dimanfaatkkan agar investor di pasarmodal Indonesia bisa mendapatkan keuntungan atas investasinya sehingga nantinya juga bisamenarik investor untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini akan menjadikan produktivitasinvestasi saham di Indonesia yang semakin tinggi.LANDASAN TEORITeori Efisiensi PasarKonsep pasar efisien pertama kali diungkapkan oleh Fama pada tahun 1970 yaitu mengenaiseberapa cepat pasar modal menangkap secara penuh informasi relevan yang ada untukkemudian tercermin pada harga suatu saham. Tiap-tiap bentuk dari pasar efisien pun terkait

erat dengan secepat apa dan sejauh mana penyerapan informasi terjadi di pasar modal. Fama(1970) mengklasifikasikan pasar efisien ke dalam tiga bentuk pasar, yaitu:a. Pasar Efisien Lemah (Weak Form)Dalam bentuk pasar ini harga saham merefleksikan secara penuh informasi masa lalu.b. Pasar Efisien Semi Kuat (Semi-Strong Form)Dalam bentuk pasar ini harga saham merefleksikan secara penuh semua informasi yangdipublikasikan.c. Pasar Efisien Kuat (Strong Form)Dalam bentuk pasar ini harga saham merefleksikan secara penuh semua informasi masa lalu,informasi yang dipublikasikan, serta informasi yang tidak dipublikasikan (PrivateInformation).Anomali Pasar Efisien & PengujiannyaAnomali pasar muncul sebagai fenomena di pasar modal akibat adanya perdebatan danpertentangan mengenai kebenaran teori pasar efisien (Akbar,2009). Dalam pasar modal,fenomena anomali pasar menggambarkan keadaan pasar yang tidak efisien. Berikutmerupakan anomali pada setiap bentuk pasar efisien beserta pengujiannya:a. Pasar Efisiensi Bentuk LemahAnomali pada pasar efisiensi bentuk lemah adalah ketika harga saham saat ini dapatdiprediksi dari harga saham masa lalu. Pengujian secara statistik ( uji larian dan ujikorelasi serial) dapat dilakukan untuk menguji independensi atas perubahan-perubahanharga saham.b. Pasar Efisien Bentuk Setengah KuatAnomali pasar efisiensi bentuk setengah kuat adalah harga saham yang tidakmencerminkan informasi saat ini dan informasi historisnya. Pengujian pasar setengah kuatdapat dilakukan dengan uji kandungan informasi untuk mengetahui apakah suatupengumuman mengandung informasi atau tidak serta pengujian atas kecepatan danketepatan reaksi pasar terhadap suatu informasi dan perubahan harga, yaitu denganmengukur return dan abnormal return (Khajar,2008).c. Pasar Efisien bentuk KuatAnomali pasar efisiensi kuat adalah ketika ada private information yang didapatkan olehinvestor. Pengujian atas pasar efisien kuat dapat dilakukan dengan pengujian private

information dan membandingkan prestasi portofolio yang dikelola oleh kelompok yangmungkin mempunyai informasi khusus dengan pasar secara keseluruhan.Dalam penilitian ini akan menguji pengaruh hari perdagangan yaitu fenomena Monday Effectdan Weekend Effect, serta akan menguji fenomena Rogalski Effect yang semuanya merupakanbagian dari anomali musiman.Day of The Week EffectDay of the week effect diartikan sebagai harga saham yang bisa mengalami kenaikan dan jugapenurunan dari satu hari ke hari yang lain dalam satu minggu masa perdagangan saham dipasar modal. Dimana pada hari Senin akan cenderung menghasilkan return yang negatif ataulebih kecil dibandingkan hari perdagangan lainnya (Monday Effect) sedangkan return positifatau lebih tinggi akan terjadi di hari Jumat dibandingkan hari perdagangan lainya (WeekendEffect).H1 : Terjadi anomali pasar Monday effect di Bursa Efek IndonesiaH2 : Terjadi anomali pasar Weekend effect di Bursa Efek IndonesiaRogalski EffectKecenderungan return yang lebih tinggi pada bulan Januari menyebabkan munculnyafenomena Rogalski Effect. Fenomena Rogalski Effect ini merupakan fenomena yangditemukan oleh seorang peneliti bernama Rogalski di tahun 1984 yang mengemukakanadanya hubungan yang menarik antara day of the week effect dengan January effect yaituditemukan bahwa rata-rata return negatif pada hari Senin, menghilang pada bulan Januari.Hal ini disebut dengan January Effect, yaitu adanya kecenderungan return yang lebih tinggipada bulan Januari dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya.H3 : Terjadi anomali pasar Rogalski effect di Bursa Efek IndonesiaReturn SahamReturn saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh investor atas investasisaham yang dilakukan. Return dapat berupa return realisasi (realized return) dan returnekspektasi (expected return). Return realisasi (realized return) merupakan return yangdihitung berdasarkan data historis dan sifatnya telah terjadi (return aktual). Return ekspektasi(expected return) merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor atasinvestasi yang dilakukan.

METODE PENELITIANJenis dan Ruang Lingkup PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan angka dalampengumpulan data, penafsiran data, serta hasil untuk mengetahui ada tidaknya anomali pasarMonday effect, Weekend effect dan Rogalski effect di Bursa Efek Indonesia. Ruang lingkupdari penelitian ini adalah saham-saham perusahan pada indeks LQ-45 dan JII yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013.Jenis dan Sumber DataData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari PojokBursa Efek Indonesia Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasBrawijaya. Data yang digunakan merupakan data time series yaitu data harga penutupansaham harian (closing price) selama tahun 2011-2013.Metode Analisis DataAnalisis DeskriptifMetode dimana data-data dikumpulkan dan dikelompokan kemudian dianalisis dandiinterpretasikan secara objektif sehingga memberiikan informasi mengenai data-data yangdigunakan.Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk LemahPengujian ini dilakukan pada pasar efisien bentuk lemah untuk mengetahui pergerakanperubahan harga saham yang bersifat random atau tidak serta untuk mengetahui ada tidaknyakorelasi saham hari ini dengan saham sebelumnya . Jika pergerakan perubahan harga sahambersifat tidak random dan hari ini memiliki korelasi dengan hari sebelumnya maka pasardikatakan tidak efisien bentuk lemah yang berarti juga tidak efisien dalam bentuk pasarefisien lainnya sehingga penelitian tidak bisa dilanjutkan. Dalam pengujian pasar efisienbentuk lemah menggunakan data return saham harian yang diuji dengan melakukan:A. Uji Larian (Run Test)Uji run test bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan harga-harga penutupan sahambergerak secara random atau tidak random. jika Probabilitas 0.05 maka perubahan hargasaham adalah random , jika Probabilitas 0.05 maka perubahan harga saham adalah tidakrandom.

B. Uji Korelasi Serial (Serial Corelation)Uji korelasi serial bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara perubahan sahamhari t dengan hari t-1 (sebelumnya). Jika Probabilitas 0.05 maka tidak ada korelasiantara hari t dengan hari (t-1) sedangkan jika Probabilitas 0.05 maka ada korelasi antarahari t dengan hari (t-1).Pengujian Normalitas DataUji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atautidak serta untuk menentukan metode pengujian selanjutnya akan menggunakan metodestatistik parametik atau metode statistik non parametik. Uji normalitas yang digunakan dalampenelitian ini adalah Kolmogorov- smirnov Test. Jika nilai sign 0,05, maka artinya sampelterdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai sign 0,05, maka artinya sampel tidak terdistribusinormal.Pengujian Day of The Week EffectPengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa terdapat perbedaan return saham yangsignifikan selama 5 hari perdagangan. Jika data return saham terdistribusi secara normalmaka pengujian akan menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA), sedangkan jika datatidak terdistribusi secara normal maka pengujian akan dilakukan dengan menggunakan ujiKruskal Wallis Test. Jika Sign 0.05 maka tidak ada perbedaan saham yang signidikanselama 5 hari perdagangan sedangan jika Sign 0.05 maka yang terjadi adalah sebaliknya.Pengujian Hipotesis 1Untuk menguji hipotesis 1 yaitu terdapat anomali pasar Monday effect digunakan pengujianindependen sample t-test jika data terdistribusi normal sedangkan jika data tidak tersistribusinormal maka digunakan uji Wilcoxon Test. Hipotesis statistik pengujiannya sebagai berikut:Ho: µ1 µ2H1: µ1 µ2Dimana:µ1 rata-rata return hari Seninµ2 rata-rata return non hari Senin (Selasa, Rabu, Kamis, Jumat)Jika Probabilitas 0.05 maka Ho diterima, jika Probabilitas 0.05 maka Ho ditolak.Pengujian Hipotesis 2Untuk menguji hipotesis 2 yaitu terdapat anomali pasar Weekend effect digunakan pengujianindependent sample t-test jika data terdistribusi normal sedangkan jika data tidak tersistribusinormal maka digunakan uji Wilcoxon Test. Hipotesis statistik pengujiannya sebagai berikut:Ho: µ1 µ2

H1: µ1 µ2Dimana:µ1 rata-rata return hari Jumatµ2 rata-rata return non hari Jumat (Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis)Jika Probabilitas 0.05 maka Ho diterima, jika Probabilitas 0.05 maka Ho ditolak.Pengujian Hipotesis 3Untuk menguji hipotesis 3 yaitu terjadi Rogalski effect di Bursa Efek Indonesia digunakanpengujian independent sample t-test jika data terdistribusi normal sedangkan jika data tidaktersistribusi normal maka digunakan uji Wilcoxon Test. Hipotesis statistik pengujiannyasebagai berikut:Ho: µ1 µ2H1: µ1 µ2Dimana:µ1 rata-rata return Senin pada bulan Januariµ2 rata-rata return Senin pada bulan non JanuariJika Probabilitas 0.05 maka Ho diterima, jika Probabilitas 0.05 maka Ho ditolak.HASIL DAN PEMBAHASANDeskriptif Return Harian SahamTabel 1Deskripsi Return Harian Saham LQ45 & JII 77JII

Tabel 1 menunjukan rata-rata return saham kelompok indeks LQ45 dan JII pada tahun2011. Pada kelompok indeks saham LQ45 diketahui bahwa rata-rata return terendah terjadipada hari Senin yaitu sebesar -0.00496 sedangkan rata-rata return tertinggi terjadi pada hariRabu yaitu sebesar 0.00714. Pada kelompok indeks saham JII diketahui bahwa rata-ratareturn terendah terjadi pada hari Senin yaitu sebesar -0.00406 sedangkan rata-rata returntertinggi terjadi pada hari Rabu yaitu sebesar 0.00779. Hal yang dapat disimpulkan dari hasildeskripsi diatas adalah rata-rata return pada hari Senin adalah negatif terbesar dibandingkandengan hari lainnya sedangkan hari Rabu memiliki rata-rata return yang positif terbesar dibandingkan hari perdagangan lainnya.Nilai deviasi standar tertinggi pada kelompok indeks saham LQ45 dan JII terjadi padahari Jumat, hal ini dapat disimpulkan bahwa hari Jumat memiliki risiko paling besardibandingkan hari perdagangan lainnya. Sedangkan nilai deviasi standar terendah padakelompok indeks saham LQ45 dan JII terjadi pada hari Rabu, hal ini dapat disimpulkanbahwa hari Rabu memiliki risiko paling rendah dibandingkan hari perdagangan lainnya. Nilaideviasi standar yang lebih besar dari nilai rata-rata return menunjukkan bahwa data returnsaham tidak terdistribusi normal dan juga menunjukkan bahwa risiko yang dihadapi olehinvestor lebih besar dibandingkan dengan return yang akan didapatkan. Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa keadaan pasar modal di Indonesia pada tahun 2011 memiliki risikolebih besar dibandingkan kesempatan untuk mendapatkan return.Tabel 2Deskripsi Return Harian Saham LQ45 & JII JII

Tabel 2 menunjukan rata-rata return saham kelompok indeks LQ45 dan JII pada tahun2012. Pada kelompok indeks saham LQ45 diketahui bahwa rata-rata return terendah terjadipada hari Senin yaitu sebesar -0.00377 sedangkan rata-rata return tertinggi terjadi pada hariSelasa yaitu sebesar 0.00294. Pada kelompok indeks saham JII diketahui bahwa rata-ratareturn terendah terjadi pada hari Senin yaitu sebesar -0.00406 sedangkan rata-rata returntertinggi terjadi pada hari Selasa yaitu sebesar 0.00312. Hal yang dapat disimpulkan dari hasildeskripsi diatas adalah rata-rata return pada hari Senin adalah negatif terbesar dibandingkandengan hari lainnya sedangkan hari Selasa memiliki rata-rata return yang positif terbesar dibandingkan hari perdagangan lainnya.Nilai deviasi standar tertinggi pada kelompok indeks saham LQ45 dan JII terjadi padahari Senin, hal ini dapat disimpulkan bahwa hari Senin memiliki risiko paling besardibandingkan hari perdagangan lainnya. Sedangkan nilai deviasi standar terendah padakelompok indeks saham LQ45 dan JII terjadi pada hari Jumat, hal ini dapat disimpulkanbahwa hari Jumat memiliki risiko paling rendah dibandingkan hari perdagangan lainnya.Nilai deviasi standar yang lebih besar dari nilai rata-rata return menunjukkan bahwa datareturn saham tidak terdistribusi normal dan juga menunjukkan bahwa risiko yang dihadapioleh investor lebih besar dibandingkan dengan return yang akan didapatkan. Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa keadaan pasar modal di Indonesia pada tahun 2012memiliki risiko lebih besar dibandingkan kesempatan untuk mendapatkan return.Tabel 3Deskripsi Return Harian Saham LQ45 & JII II

Tabel 3 menunjukan rata-rata return saham kelompok indeks LQ45 dan JII pada tahun2013. Pada kelompok indeks saham LQ45 diketahui bahwa rata-rata return terendah terjadipada hari Senin yaitu sebesar -0.00264 sedangkan rata-rata return tertinggi terjadi pada hariRabu yaitu sebesar 0.00209. Pada kelompok indeks saham JII diketahui bahwa rata-ratareturn terendah terjadi pada hari Senin yaitu sebesar -0.00313 sedangkan rata-rata returntertinggi terjadi pada hari Rabu yaitu sebesar 0.00262. Hal yang dapat disimpulkan dari hasildeskripsi diatas adalah rata-rata return pada hari Senin adalah negatif terbesar dibandingkandengan hari lainnya sedangkan hari Rabu memiliki rata-rata return yang positif terbesar dibandingkan hari perdagangan lainnya.Nilai deviasi standar tertinggi pada kelompok indeks saham LQ45 dan JII terjadi padahari Rabu, hal ini dapat disimpulkan bahwa hari Rabu memiliki risiko paling besardibandingkan hari perdagangan lainnya. Sedangkan nilai deviasi standar terendah padakelompok indeks saham LQ45 dan JII terjadi pada hari Jumat, hal ini dapat disimpulkanbahwa hari Jumat memiliki risiko paling rendah dibandingkan hari perdagangan lainnya.Nilai deviasi standar yang lebih besar dari nilai rata-rata return menunjukkan bahwa datareturn saham tidak terdistribusi normal dan juga menunjukkan bahwa risiko yang dihadapioleh investor lebih besar dibandingkan dengan return yang akan didapatkan. Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa keadaan pasar modal di Indonesia pada tahun 2013memiliki risiko lebih besar dibandingkan kesempatan untuk mendapatkan return.

Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk LemahA. Uji Larian (Run Test)Tabel 4Ringkasan Hasil Run am Random3884.4%293.3%Saham Tidak Random715.6%286.7%45100%30100%Saham Random4293.3%2790%Saham Tidak Random36.7%310%45100%30100%Saham Random3986.7%2790%Saham Tidak Random613.3%310%45100%30100%20122013Tabel 4 untuk kelompok indeks saham LQ45 pada tahun 2011 menunjukan bahwa84.4 % saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini mengindikasikan perubahanharga saham yang bersifat random sedangkan sebesar 15.6 % saham lainnya memilikisignifikansi 0.05 sehingga hal ini mengindikasikan perubahan harga saham yang bersifattidak random. Begitu pula pada penelitian yang dilakukan pada kelompok indeks saham JIIpada tahun 2011 diketahui bahwa 93.3 % saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal inimenunjukan perubahan harga saham yang bersifat random sedangkan sebesar 6.7 % sahamlainnya memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahan harga sahamyang bersifat tidak random.Pada kelompok indeks saham LQ45 pada tahun 2012 diketahui bahwa 93.3 % sahammemiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahan harga saham yangbersifat random sedangkan sebesar 6.7 % saham lainnya memiliki signifikansi 0.05sehingga hal ini menunjukan perubahan harga saham yang bersifat tidak random. Begitu pulapada penelitian yang dilakukan pada kelompok indeks saham JII pada tahun 2012 diketahuibahwa 90 % saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahanharga saham yang bersifat random sedangkan sebesar 10 % saham lainnya memilikisignifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahan harga saham yang bersifat tidakrandom.

Pada kelompok indeks saham LQ45 pada tahun 2013 diketahui bahwa 86.7 % sahammemiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahan harga saham yangbersifat random sedangkan sebesar 13.3 % saham lainnya memiliki signifikansi 0.05sehingga hal ini menunjukan perubahan harga saham yang bersifat tidak random. Begitu pulapada penelitian yang dilakukan pada kelompok indeks saham JII pada tahun 2013 diketahuibahwa 90 % saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahanharga saham yang bersifat random sedangkan sebesar 10 % saham lainnya memilikisignifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan perubahan harga saham yang bersifat tidakrandom.B. Uji Korelasi Serial (Serial Corelation Test)Tabel 5Ringkasan Hasil Uji Korelasi ari Berkorelasi4116.7%3614.6%Hari Tidak Berkorelasi20583.3%21085.4%246100%246100%Hari Berkorelasi5922.7%4818.5%Hari Tidak Berkorelasi20177.3%21281.5%260100%260100%Hari Berkorelasi6223.8%5721.8%Hari Tidak abel 5 untuk kelompok indeks saham LQ45 pada tahun 2011 diketahui bahwa 83.3% hari perdagangan saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan tidakada korelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnya sedangkan16.7 % hari perdagangan lainnya memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukanadanya korelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnya. Padapenelitian yang dilakukan pada kelompok indeks saham JII pada tahun 2011 diketahui bahwa85.4 % hari perdagangan saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukantidak ada korelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnyasedangkan 14.6 % hari perdagangan lainnya memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini

menunjukan adanya korelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan harisebelumnya.Berdasarkan penelitian dengan uji korelasi serial yang dilakukan pada kelompokindeks saham LQ45 pada tahun 2012 diketahui bahwa 77.3 % hari perdagangan sahammemiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan tidak ada korelasi antara perubahanharga saham suatu hari dengan hari sebelumnya sedangkan 22.7 % hari perdagangan lainnyamemiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan adanya korelasi antara perubahanharga saham suatu hari dengan hari sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan padakelompok indeks saham JII pada tahun 2012 diketahui bahwa 81.5 % hari perdagangansaham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan tidak ada korelasi antaraperubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnya sedangkan 18.5 % hariperdagangan lainnya memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan adanyakorelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnya.Pada kelompok indeks saham LQ45 pada tahun 2013 diketahui bahwa 76.2 % hariperdagangan saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan tidak adakorelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnya sedangkan 23.8 %hari perdagangan lainnya memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukan adanyakorelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnya. Begitu pula padapenelitian yang dilakukan pada kelompok indeks saham JII pada tahun 2012 diketahui bahwa78.2 % hari perdagangan saham memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal ini menunjukantidak ada korelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan hari sebelumnyasedangkan 21.8 % hari perdagangan lainnya memiliki signifikansi 0.05 sehingga hal inimenunjukan adanya korelasi antara perubahan harga saham suatu hari dengan harisebelumnya.Berdasarkan hasil pengujian run test dan korelasi serial maka dibuatlah suatu kebijakanbahwa Bursa Efek Indonesia dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika jumlah presentasisaham perusahaan yang random hari perdagangan yang tidak memiliki korelasi dengan harisebelumnya sebesar lebih dari 70 %. Dari hasil pengujian yang ada maka dapat disimpulkanbahwa Bursa Efek Indonesia efisien dalam bentuk lemah selama tahun 2011-2013.

Hasil Pengujian Normalitas DataPengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan one sample Kolmogrov-Smirnov Test.Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:Tabel 6Ringkasan Uji Normalitas Return Saham2011ZAsymp. Sig. .02810.70312.6269.590.000.000.000.000.000.000Tabel 6 menunjukan nilai signifikansi 0.000 0.05 untuk kelompok indeks sahamLQ45 dan JII di tahun 2011, 2012, dan 2013. Hal ini menunjukan bahwa distribusi datareturn saham tidak normal karena memiliki nilai signifikansi 0.05. Oleh karena itu,pengujian selanjutnya dilakukan dengan metode statistika non parametik.Hasil pengujian Day of The Week EffectPengujian Day of The Week Effect menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil dari pengujianadalah sebagai berikut:Tabel 7Ringkasan Hasil Uji Kruskal-Wallis2011Chi-squaredfAsymp. 000Tabel 7 menunjukan nilai signifikansi 0.000 0.05 untuk kelompok indeks sahamLQ45 dan JII di tahun 2011, 2012, dan 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa Ho ditolaksehingga pengujian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan return saham yang signifikanselama 5 hari perdagangan di bursa Efek Indonesia selama periode 2011, 2012, dan 2013.

Hasil Pengujian Hipotesis 1 Monday EffectHipotesis 1 ini diuji dengan menggunakan metode pengujian statistik non parametik yaitu ujiWilcoxon Test. Syarat diterimanya H1 adalah nilai Sign/2 0.05 dan memiliki hubunganyang searah. Berikut ini adalah hasil pengujian:Tabel 8Ringaksan Hasil Uji WilcoxonRata-rataPeringkatNegatif aPeringkatPositif bAsymp.Sig. (2tailed)LQ45 (2011)Senin - Selasa-.00496.00001396.000Senin - Rabu-.00496.00714450.000Senin - Kamis-.00496-.002073411.000Senin - Jumat-.00496-.00131405.000Senin - Selasa-.00406.00044255.000Senin - Rabu-.00406.00779300.000Senin - Kamis-.00406-.00197237.000Senin - Jumat-.00406-.00146255.000Senin - Selasa-.00377.00294432.000Senin - Rabu-.00377.00136405.000Senin - Kamis-.00377-.000963015.002Senin - Jumat-.00377.00138396.000Senin - Selasa-.00406.00312291.000Senin - Rabu-.00406.00161282.000Senin - Kamis-.00406-.00068228.002Senin - Jumat-.00406.00179273.000Senin - Selasa-.00264.000343312.000Senin - Rabu-.00264.00209396.000Senin - Kamis-.00264.000413114.000Senin - Jumat-.00264-.000213213.001Senin - Selasa-.00313.00021228.000Senin - Rabu-.00313.00262255.000Senin - Kamis-.00313.00040228.000Senin - Jumat-.00313.00023219.001JII (2011)LQ45 (2012)JII (2012)LQ45 (2013)JII (2013)a.Senin Non Seninb.Senin Non Senin

Tabel 8 untuk hari Senin dan hari non Senin pada kelompok indeks saham LQ45 danJII pada tahun 2011, 2

Anomali pasar muncul sebagai fenomena di pasar modal akibat adanya perdebatan dan pertentangan mengenai kebenaran teori pasar efisien (Akbar,2009). Dalam pasar modal, fenomena anomali pasar menggambarkan keadaan pasar yang tidak efisien. Berikut merupakan anomali pada setiap bentuk pasar efisien beserta pengujiannya: a.

Related Documents:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja sesuai dengan spesifikasi. 4.1. Pengujian Sensor TDS Pengujian sensor

pasar berdasarkan informasi yang dicerminkan sebagai berikut: 1. Efisiensi pasar bentuk lemah ( weak form efficiency). Pada pasar dengan efisiensi lemah harga sekuritas secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Harga saham mengikuti random walk, sehingga Seasonal Effects Pada Anomali Pasar Modal : Suatu Review Ika Indriasari

Bab IV. Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian Laporan Tugas Akhir 33 Gambar 4.3 Tampilan pengujian tombol remove list pada visual basic 6.0 4.1.3 Pengujian Tombol Remove All Tombol remove all berfungsi untuk mengapus semua data gerakan motor servo ac yang ada pada listbox list1.Pengujian tombol remove all dilakukan dengan cara meng-klik tombol remove all.

Bab 14. Pasar Uang amanitanovi@uny.ac.id BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 182 A. PENGERTIAN Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana pengalokasian dan pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga yang diperjualbelikan biasanya kurang dari satu tahun. Karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Pelaku utama dalam pasar uang: 1. Lembaga-lembaga .

LANDASAN TEORI A. Pengertian Pasar Modal Pengertian Pasar Modal adalah menurut para ahli yang diharapkan dapat menjadi rujukan penulisan sahabat ekoonomi Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah sebuah lembaga keuangan negara yang kegiatannya dalam hal penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal bisa diartikan sebuah lembaga .

5.3.3.5 Dana Pensiun Lembaga Keuangan 80 5.3.3.6 Pegadaian 84 5.3.3.7 Asuransi 85 BAB VI PASAR UANG DAN PASAR MODAL 93 6.1 Instrumen-instrumen Pasar Uang 95 1. Treasury Bills (T-Bills) 95 2. Bankers Acceptance 96 3. Bill of Exchange 98 4. Repurchase Agreement 99 5. CPPP (Commercial Paper Promissory Note) 101 vi

Adanya interdipendensi pasar saham dunia, seperti yang ditemukan dalam penelitian Forbes dan Rigabon (2001), menurunkan manfaat diversifikasi portfolio antar pasar untuk mengurangi risiko. Namun apabila justru Penelitian Rey (2001) yang terjadai maka diversifikasi antar pasar saham internasional semakin sulit dilakukan dan menjadi sangat

event—Christmas Day. On the two Sundays before Christmas, the Cradle Roll Choir is ready to sing “Away in A Manger.” The actors for the Christmas play are waiting in the wings for the rise of the curtain. The Cathedral Choir is waiting to sing “Silent Night,” “Hark the Herald Angels Sing,” and “Joy to the World.” The Gospel .