PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS

2y ago
54 Views
2 Downloads
230.33 KB
17 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

1PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS GERAKTERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri Tridaya Sakti Bekasi)Mohamad Syarif Sumantri dan Desy WulandariPGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Uniniversitas Negeri JakartaEmail : syarifsumantri@yahoo.comThe aim of this research is to find out the influence of instructional model and creativitymovement toward the result of long jump learning. The sample of this research concept of40 student grade V elementary school of Tambun Selatan Bekasi. and done inexperimental study by 2 x 2 factorial design. The data were analyzed by using analyzed ofvarians (ANAVA) and then continued with Tukey Test were used to test the hypotheses atthe level of significance α 0,05. The results of the research show that (1) in general,there is a significance difference between cooperative learning and direct instructiontoward the result of long jump learning (Fo 4,61 4,11 Ft) and cooperative learning isbetter than direct instruction for the result of long jump learning, (2) there is aninteraction between instructional model and creativity movement for the result of longjump learning (Fo 26,08 4,11 Ft), (3) for high creativity movement, cooperativelearning is better than direct instruction for the result of long jump learning (Qo 10,75 4,33 Qt), and (4) for low creativity movement, direct instruction is better than cooperativelearning for the result of long jump learning (Qo 4,39 4,33 Qt).Key words : the result of long jump learning, learning model, and creativity movement.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kreativitasgerak terhadap hasil belajar lompat jauh gaya berjalan di udara. Sampel penelitian iniberjumlah 48 orang yang merupakan siswa kelas V SD Negeri Tridaya Sakti Bekasidengan menggunakan rancangan penelitian treatment by level 2 x 2. Data dianalisismenggunakan analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada tarafsignifikansi α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan (1) secara umum, terdapat perbedaanyang antara model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung terhadaphasil belajar lompat jauh gaya berjalan di udara(Fo 4,61 4,11 Ft), dan modelpembelajaran kooperatif memberikan hasil belajar lompat jauh yang lebih baik daripadamodel pembelajaran langsung, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dankreativitas gerak terhadap hasil belajar lompat jauh (Fo 26,08 4,11 Ft), (3) pada siswadengan kreativitas gerak tinggi, model pembelajaran kooperatif memberikan hasil belajarlompat jauh yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung (Qo 10,75 4,33 Qt),dan (4) pada siswa dengan kreativitas gerak rendah, model pembelajaran langsungmemberikan hasil belajar lompat jauh yang lebih baik daripada model pembelajarankooperatif (Qo 4,39 4,33 Qt),Kata kunci : hasil belajar lompat jauh, model pembelajaran, dan kreativitas gerak

2PENDAHULUANPendidikan merupakan bidang yang mempunyai kedudukan yang sangatpenting diberbagai negara manapun, sebab pendidikan berperan dalam untukmenciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis sehinggadapat mendukung kecerdasan kehidupan bangsa dan mampu bersaing pada eraglobalisasi. Dalam usaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut harusdidukung oleh bagian-bagian dari dari pendidikan sebagai sebuah sistem salahsatunya adalah pendidikan jasmani. Ateng (1992:4) mendefinisikan pendidikanjasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhanbertujuan untuk meningkatkan individusecara organik,neuromuskuler,intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik. Pelaksanaan pembelajaranpendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah adalah denganmemberikan materi yang merangsang anak untuk bergerak.Salah satu materi dalam pendidikan jasmani yang diajarkan adalah lompatjauh (long jump). Lompat jauh adalah keterampilan melompat secara horizontaluntuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya Salah satu gaya yang dapat diajarkangaya berjalan di udara. Lompat jauh gaya berjalan di udara merupakan salah satugaya dalam lompat jauh dimana saat di udara sikap badan dalam keadaan berjalan,dengan meluruskan badan dengan kedua lutut posisi berjalan, dan kedua tanganberganti di ayun kedepan dan kebelakang. Karakteristik pelaksanaan gaya berjalandi udara diawali dengan fase awalan, fase tolakan, fase melayang (sikap badan diudara seperti berjalan di udara), dan fase mendarat. Keempat gerakan inimerupakan satu kesatuan urutan gerak lompat jauh yang tidak terputus-putus.Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada proses pembelajaran di kelasSD menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang masih kurang menguasaidalam melakukan teknik dasar lompat jauh baik itu dari awalan, tolakan, sikapbadan di udara maupun mendarat.Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkanhasil belajar adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat danefektif sesuai dengan karakterisitik siswa. Model pembelajaran merupakan faktoryang mempengaruhi efektifitas dari pembelajaran yang digunakan oleh guru

3dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran. Melalui model pembelajaranguru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan,cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Penelitian ini membatasi pada dua modelpembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani,yaitu model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung. Modelpembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswabelajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuanberbeda. Sedangkan, model pembelajaran langsung adalah model pembelajaranyang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuanprosedural, dimana guru berperan penting dalam proses pembelajaran dandiharapkan menjadi model yang menarik bagi siswanya.Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh kreativitas gerak. Kreativitasgerak menjadi refleksi perbedaan individu dalam memproses dan menampilkanketerampilan lompat jauh dan mempelajari tahapan-tahapan gerak lompat jauhsecara menarik. Refleksi perbedaan individu terlihat dalam hal perhatian,perasaan, latar belakang lingkungan dalam cara-cara memproses informasi yangditerimanya dan kemudian menampilkannya dalam bentuk gerakan.Diduga interaksi yang baik antara penerapan model pembelajaran yangtepat dengan mempertimbangkan Kreativitas gerak yang ada pada diri siswa dapatmeningkatkan hasil belajar siswa.Sehingga, melalui penelitian ini dikaji“Pengaruh model pembelajaran dan kreativitas gerakterhadap hasil belajarlompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri Tridaya Sakti Bekasi.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, makapermasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.1.Apakah terdapat perbedaan hasil belajar lompat jauh antara siswa yang diajardengan model pembelajaran kooperatif dan yang diajar dengan modelpembelajaran langsung?2.Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas gerakterhadap hasil belajar lompat jauh?

43.Apakah terdapat perbedaan hasil belajar lompat jauh antara siswa yang diajardengan model pembelajaran kooperatif dan yang diajar dengan modelpembelajaran langsung pada siswa dengan kreativitas gerak tinggi?4.Apakah terdapat perbedaan hasil belajar lompat jauh antara siswa yang diajardengan model pembelajaran kooperatif dan yang diajar dengan modelpembelajaran langsung pada siswa dengan kreativitas gerak rendah?TINJAUAN PUSTAKASlameto (2003:2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yangdilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barusecara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi denganlingkungannya. Kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melakukankegiatan belajar dinamakan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana(2009:22) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilikiseseorang setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Bloom (1979:7)mengklasifikasikan hasil belajar ke dalam 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranahafektif, dan ranah psikomotor.Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat yang diajarkan danbagaian dari cabang atletik. Ballesteros dalam Suherman et al (2001:117)mengemukakan bahwa lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yangdibuat sewaktu dari awalan dengan vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kakitolak, resultante dari kedua gaya menentukan gerak parabola dari titik pusatgravitasi. Gerakan-gerakan dalam lompat jauh dapat dicirikan dalam empat faseutama, yaitu: fase awalan atau ancang-ancang (approach-run), fase tolakan (takeoff), fase melayang atau sikap badan di udara (action in the air), dan fasemendarat (landing).Fase awalan adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untukmendapatkan kecepatan waktu akan melakukan tolakan (lompatan). Saputra(2001:48) mengemukakan bahwa awalan lompat jauh dilakukan dengan jarakantara 30-40 m, dengan lari yang semakin dipercepat dan pada langkah akhir adasedikit penurunan titik pusat gravitasi dalam persiapan untuk bertolak. Fase

5tolakan sesuai yang didefinisikan Syarifuddin (1990:91) adalah perubahan atauperpindahan gerakan dari gerakan horizontal ke gerakan vertikal yang dilakukansecara cepat. Kekuatan tolakan didapat dari kekuatan tolakan kaki dengankecepatan awalan. Fase melayang disesuaikan dengan gaya yang akan digunakanyaitu gaya berjalan di udara. Sikap badan di udara pada gaya berjalan di udaraadalah seperti berjalan di udara, yang dilakukan dengan cara membulatkan badandengan kedua lutut ditekuk dan kedua tangan ke depan. Fase mendarat di dalamlompat jauh yaitu dilakukan dengan kedua kaki mendarat secara bersamaan,tujuannya adalah meminimalkan hilangnya jarak yang terjadi setelah kakimenyentuh tanah.Hasil belajar lompat jauh menitikberatkan pada ranah pisikomotor, yaituketerampilan gerak yang disebabkan karena dalam proses belajarnya melaluiaktivitas jasmani yang dilakukan melalui latihan-latihan. Oxendine dalamRahantoknam (1988:1) mendefinisikan hasil belajar gerak adalah perubahanperilaku yang bersifat tetap karena hasil dari latihan dan pengalaman.Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar lompatjauh gaya berjalan di udara dalam penelitian ini adalah keterampilan dalam ranahpsikomotor yang dimiliki oleh siswa dalam melakukan teknik lompat jauh gayaberjalan di udara dari awalan, tolakan, sikap di udara dan mendarat setelahmengikuti proses septualyangmenggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalamanbelajar untuk mencapai tujuan tertentu serta berfungsi sebagai pedoman dalammerencanakan dan melaksanakan pembelajaran.Model Pembelajaran KooperatifArends dalam Suharta dan Ardana (2006:2) menyatakan pembelajarankooperatif adalah pembelajaran yang dibentuk dalam suatu kelompok kecil yangterdiri dari 4-5 orang, dimana siswa saling bekerja sama dan mengoptimalkanketerlibatan diri dan anggota kelompoknya dalam belajar. Dalam penelitian inimodel pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe Student TeamsAchievement Division (STAD) karena merupakan model pembelajaran kooperatif

6yang implementasinya menggunakan struktur sistem penguat untuk meningkatkanhasil belajar konsep, keterampilan dan fakta.Slavin (2009:11) meyebutkan bahwa model pembelajaran kooperatifSTAD membagi para siswa ke dalam tim belajar yang terdiri dari atas empat ataulima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latarbelakang etniknya. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari limatahapan utama atau langkah-langkah pembelajaran (syntaxs) yang perludiperhatikan yaitu: a) presentasi kelas; b) kerja kelompok; c) tes/kuis individual;d) skor kemajuan individu; dan e) pemberian penghargaan kelompok.Guru menyajikan materi pelajaran, kemudian siswa bekerja dalamkelompok masing-masing dan memastikan seluruh anggota kelompok menguasaimateri yang telah dipelajari. Pada akhir pembelajaran, seluruh siswa diberikantes/kuis tentang materi yang telah dipelajari dan dikerjakan secara individu. Skorsiswa dibandingkan dengan skor mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya danpoin diberikan berdasarkan sejauh mana siswa dapat menyamai dan melampauikinerja mereka yang didapat sebelumnya kemudian dijumlahkan untukmendapatkan skor kelompok, dan kelompok dengan kriteria tertentu diberikanhadiah berupa sertifikat atau ganjaran yang lain.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajarankooperatif adalah model pembelajaran dimana para siswa dibagi dalam tim belajaryang terdiri dari 4-5 orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamindan latar belakang etnik. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STADterdiri dari fase menyampaikan tujuan, presentasi kelas, belajar kelompok,membantu tim untuk belajar, evaluasi dan pemberian penghargaan.Model pembelajaran LangsungNur (2011:26) menyebutkan model pembelajaran langsung sebagai salahsatu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajarsiswa yang berakitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan proseduralyang terstruktur dengan baik yang dapat dibelajarkan dengan pola kegiatan yangbertahap, selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung dirancanguntuk membelajarkan siswa tentang pengetahuan terstruktur dengan baik dan

nuntukmengembangkan keterampilan tingkat tinggi. Joyce dan Calhoun (2009:375-376)menyebutkan bahwa model pembelajaran langsung memiliki lima langkahpembelajaran, yaitu a) orientation; b) presentation; c) structured practice; d)guided practice; and e) independent practice.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaanlangsung adalah model pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasiatau keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasipada tujuan dan distrukturkan oleh guru dan evaluasi dilakukan di akhirpembelajaran. Langkah-langkah model pembelajaran langsung terdiri dari tahaporientasi, tahap presentasi, tahap latihan terstruktur, tahap latihan terbimbing, dantahap latihan mandiri.Kreativitas gerakRhodes dalam Munandar (2009:20) menyebutkan Kreativitas dalamperkembangannya sangat terkait dengan empat aspek yang disebut “Four P’s ofCreativity” yaitu aspek pribadi (person), aspek proses (process), aspek produk(product), dan aspek pendorong (press). Dari aspek pribadi yaitu kreativitasmuncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Kreativitas dariaspek pribadi dapat dicerminkan melalui lima macam perilaku yaitu kelancaran,keluwesan, kerincian, keaslian ide, serta keuletan dan kesabaran. Dari aspekproses, Kreativitas dipandang sebagai proses merasakan dan mengamati adanyamasalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan mengujidugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnyamenyampaikan hasilnya.Dari aspek produk menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari prosesKreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. Dari aspekpendorong terlihat dari perwujudan dari kreativitas yang memerlukan doronganinternal (motivasi intrinsik) mapun dorongan eksternal dari lingkungan. Selain itu,kreativitas juga dapat dilihat dari dimensi sikap kreatif yaitu seperti kepercayaandiri, keuletan, apresiasi estetik, dan kemandirian. Kreativitas gerak melaluipembelajaran pendidikan jasmani dapat dikembangkan dengan memberikan

8materi-materi pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan. Tujuannyaadalah memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi gerakan-gerakansesuai dengan materi pembelajaran dengan cara-cara menyenangkan.Berdasarkan hasl tersebut, dapat disimpulkan bahwa kreativitas gerakdidefinisikan sebagai kemampuan seseorang anak untuk mengemukakan,mengembangkan, mengkomunikasikan gagasan-gagasan, ide-ide baru yangbercirikan: kelancaran (kelancaran mengemukakan ide), keluwesan (kelenturanmenggunakan ide), kerincian menggunakan ide (kejelasan dalam memberi isi danmenggunakan ide), keaslian ide (kemampuan menghasilkan ide), dan keuletan dankesabaran (menghargai kemampuan dan bakat sendiri)METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan hasil belajar lompat jauhantara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif (A1) dan yang diajardengan model pembelajaran langsung (A2); 2) interaksi antara model pembelajaran (A)dan kreativitas gerak (B) terhadap hasil belajar lompat jauh; 3) perbedaan hasil belajarlompat jauh pada siswa dengan kreativitas gerak tinggi yang diajar dengan modelpembelajaran kooperatif (A1B1) dan yang diajar dengan model pembelajaran langsung(A2B1); dan 4) perbedaan hasil belajar lompat jauh pada siswa dengan kreativitas gerakrendah yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif (A1B2) dan yang diajar denganmodel pembelajaran langsung (A2B2).Penelitian dilaksanakan di kelas V SD negeri Tridaya Sakti Bekasi selama 4kali pertemuan pada semester II (genap) tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitianyang dipakai adalah metode ekperimen dengan menggunakan desain treatment by level 2x 2.Tabel 01. Desain Treatment by Level 2 x 2Model PembelajaranKreativitas gerakTinggi (B1)Rendah (B2)Kooperatif (A1)Langsung (A2)A1B1A2B1A1B2A2B2Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa V SD negeri TridayaSakti Bekasi, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas V SD negeri

9Tridaya Sakti Bekasi tahun pelajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukandengan teknik acak rumpun (cluster sampling) yaitu menetapkan secara acak kelas yangakan dijadikan sampel penelitian.Tabel 02. Penyebaran Sampel dalam Desain PenelitianModel PembelajaranKreativitas gerakTinggi (B1)Kooperatif (A1)Langsung (A2)1010Rendah (B2)1010Total2020Sesuai dengan rancangan penelitian, maka terdapat dua macam data yang harusdikumpulkan yaitu data tentang hasil belajar lompat jauh gaya berjalan di udara dan datatentang Kreativitas gerak siswa. Dan untuk itu, maka dibuatkan instrumen penelitiansebagai alat untuk memperoleh data yang diinginkan. Tahap pengembangan instrumenmencakup definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi intrumen, serta uji validitasdan reliabilitas instrumen.Instrumen hasil belajar gerak dasar lompat jauhDefinisi konseptual hasil belajar lompat jauh adalah keterampilan yang dimilikioleh siswa dalam melakukan kombinasi teknik dasar lompat jauh dari awalan, tolakan,sikap badan di udara, dan mendarat setelah mengikuti proses pembelajaran. Sedangkandefinisi operasional hasil belajar lompat adalah skor yang diperoleh siswa dariketerampilan melakukan gerakan teknik lompat jauh yang meliputi awalan,tolakan, sikap badan di udara, dan mendarat. Kisi-kisi instrumen gerak dasarlompat jauh dikembangkan sesuai dengan materi dalam kurikulum SD serta kajianteori yang difokuskan pada ranak psikomotor dan dibatasi pada aspek awalan,tolakan, sikap di udara dan mendarat. Rentang skor dari 1 sampai dengan 3. Skor1 diberikan apabila siswa dalam melakukan gerakan tidak sesuai dengan indikator,skor 2 jika hampir sesuai dengan indikator, dan skor 3 jika sesuai denganindikator. Uji validitas dilakukan dengan validitas isi yaitu dengan menggunakanvaliditas ahli. Instrumen hasil belajar gerak dasar lompat jauh divalidasi oleh 3orang pakar yang terdiri dari dosen dan guru sekolah dasar. Sedangkan, reliabilitastes dilakukan dengan menggunakan teknik test-retest yaitu mencobakan instrumen

10beberapa kali pada responden yang sama dan dalam waktu yang berbeda. Hasilujicoba tersebut dianalisa menggunakan rumus pearson product moment.Instrumen kreativitas gerakDefinisi konseptual kreativitas gerak adalah kemampuan seseorang anak untukmengemukakan, mengembangkan, mengkomunikasikan gagasan-gagasan, ide-idebaru melalui gerakan yang bercirikan: kelancaran, keluwesan, kerincian, keaslianide, serta keuletan dan kesabaran dalam bergerak Sedangkan definisi operasionalkreativitas gerak adalah kemampuan seseorang anak dalam bergerak denganmengemukakan, mengemb

hasil belajar lompat jauh gaya berjalan di udara(F. o . 4,61 4,11 F. t), dan model pembelajaran kooperatif memberikan hasil belajar lompat jauh yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas gerakterhadap hasil belajar lompat jau

Related Documents:

Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Ansambel Musik pada Siswa Kelas VII H di SMP Negeri 27 Semarang. Pembimbing: Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd. Kata Kunci: kreativitas, hasil belajar, ansambel musik, metode demonstrasi. Cara meningkatkan kreativitas dan hasil belajar ansambel musik pada siswa

Pada matakuliah ini mengkaji hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD, teori belajar, model dan media pembelajaran, perencanaan pembelajaran yang terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, LKS dan bahan ajar serta mengembangkan evaluasi dalam pembelajaran IPA SD yang inovatif dan berwawasan konstruktivistik.

pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hasil pra penelitian bahwa kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik

media pembelajaran, hakikat media pembelajaran Bahasa Indonesia, jenis-jenis media Pembelajaran BI. dan penggunaan media pembelajaran bahasa. 2. Mampu menguasai konsep mengenai beda antara media . pengembangan materi dan mediayang tepat, 4) menggunakanmateri dan media, 5) meminta tanggapan dari siswa, dan 6) mengevaluasi proses belajar. .

RHAPNA MAULIDA, (2012 ): “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe the Power of Two terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 9 Tapung.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berapa besar pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the power of two terhadap hasil belajar matematika siswa.

audara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakan materi awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan ini mencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.

Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat 7 Ibid, h. 27, 8 Hamdani, Op.Cit., h. 23.

broadcasting system is the different funding model adopted. We have therefore summarised the main sources of funding for PSBs in each of the countries included in our research. For each country included in this overview, we have looked at total public fundingper head of population, rather than on a per household basis, to make sure that the analysis is comparable across markets*. Public .