PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU TEKNIK KIMIA II

2y ago
24 Views
2 Downloads
1.41 MB
67 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Madison Stoltz
Transcription

2017/2018PENUNTUN PRAKTIKUMILMU TEKNIK KIMIA IILABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIADEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2018Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara1

2017/2018KATA PENGANTARPuji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmatdan karunia-Nya, Penuntun Praktikum Ilmu Teknik Kimia II untuk program S-1dapat diselesaikan dengan baik. Buku Penuntun Praktikum ini dibuat sebagaipanduan untuk melaksanakan praktikum di Laboratorium Proses Teknik Kimia,Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Medan.Selain berisi panduan praktikum, penuntun praktikum ini juga dilengkapidengan teori singkat yang bertujuan membantu mahasisiwa untuk memahamipercobaan yang akan dilakukan. Namun, kepada mahasisiwa yang akanmelaksanakan praktikum disarankan untuk lebih mendalami teori percobaan daribuku-buku teks yang berkenaan dengan percobaan.Akhir kata, saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaanPenuntun Praktikum ini di masa yang akan datang. Semoga Penuntun inibermanfaat bagi praktikan Ilmu Teknik Kimia II.Medan, Februari 2017LaboratoriumOperasiTeknikKimiaFakultas Teknik USUTim PenyusunProf Dr Ir Rosdanelli HasibuanMTDepartemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara2

2017/2018DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiTATA TERTIB PRAKTIKUMiiiMODUL ISALURAN DENGAN PENAMPANG BERUBAHI-1MODUL IIPEMECAH DAN PENGAYAKANII-1SEDIMENTASIII-10MODUL IIIPERALATAN PENCAMPURAN FLUIDAIII-1MODUL IVALAT PENUKAR PANASIV-1MODUL VPENGERING BAKIV-1MODUL VIKOLOM ABSORPSI GASVI-1Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara3

2017/2018MODUL VII EKSTRAKSI PADAT-CAIRVII-1DAFTAR PUSTAKAD-1TATA TERTIB PRAKTIKUM1. Praktikuma.Sebelum melakukan percobaan, semua hal yang berhubungan denganteori, peralatan, bahan, dan pelaksanaan percobaan harus sudah dipahamibenar-benar.b.Pengujian lisan atau responsi akan dilakukan oleh pembimbing/asistenpraktikum, setiap kali percobaan akan dilakukan. Sebelum melaksanakanpercobaan, praktikan harus menjumpai pembimbing/asisten sesuai denganmodul percobaan.c.Pembimbing/asisten akan memberi tugas kepada kelompok praktikan padaLembar Penugasan. Tanpa lembar penugasan yang telah ditandatanganioleh pembimbing/asisten kelompok praktikan tidak diizinkan melakukanDepartemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara4

2017/2018praktikum.Apabila pembimbing/asisten telah mengizinkan, makapraktikum dapat dilaksanakan.d.Data yang diperoleh dari pangamatan harus dituliskan pada Lembar Data.e.Segera setelah praktikum, Lembar penugasan dan Lembar Data diserahkankepada asisten, dan akan ditandatangani oleh asisten.f.Selama berada di laboratorium, patuhilah aturan-aturan keselamatan,seperti: Dilarang merokok di dalam laboratorium. Diwajibkan memakai jas praktikum, dan perlengkapan lainnya sesuaiarahan asisten. Melaporkan secepat mungkin segala hal/kejadian di laboratorium yangcenderung membahayakan kepada pembimbing/asisten yang terdekat. Dilarang membuang sampah atau bahan kimia secara sembarangan.g. Setelah selesai melaksanakan praktikum, praktikan diwajibkan untukmematikan semua sarana pendukung yang dipergunakan dan memutuskanaliran dari sumbernya.2. Alata.Peminjaman serta pemakaian alat laboratorium dilaksanakan olehpraktikan, dengan menggunakan bon peminjaman yang telah dibubuhitanda tangan pembimbing/asisten masing-masing percobaan,b.Dalam bon peminjaman alat tersebut harus dicantumkan jumlah sertaspesifikasi/kualitas yang diminta dengan jelas dan seksama.c.Semua alat (baik instrument maupun alat gelas) yang dipinjam menjaditanggung jawab praktikan yang bersangkutan dan harus dikembalikandalam keadaan bersih dan baik.d.Jika barang yang dikembalikan telah sedemikian kotor sehingga tidakdapat dibersihkan lagi dianggap sebagai alat rusak dan harus diganti sesuaidengan aturan penggatian alat laboratorium.Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara5

2017/2018e.Jika alat yang dipinjam merupakan satu set lengkap harus dikembalikandalam keadaan satu set lengkap pula.f.Penggunaan alat yang tersedia di laboratorium seperti timbangan, oven,ataupun, perkakas reparasi harus sesuai dengan petunjuk masing-masingalat serta seizing asisten yang sedang bertugas.g.Semua alat yang dipinjam tidak boleh dipindahtangankan.h.Penyelesaian peminjaman dan/atau penggantian harus diselesaikan dalamjangka waktu 2 minggu setelah selesai praktikum terakhir selesai sertamenyerahkan surat keterangan surat keterangan penyelesaian alat-alat darilaboratorium.3. Laporana.Hasil percobaan harus diserahkan dalam bentuk laporan sesuai denganformat yang telah ditentukan.b.Laporan terdiri dari 2 jenis yaitu laporan singkat dan laporan lengkap.Kelompok praktikan hanya perlu menyerahkan satu jenis laporan sajauntuk satu modul percobaan. Jenis laporan yang harus diserahkanditentukan oleh Koordinator Laboratorium ketika praktikum dilaksanakan.c.Laporan singkat harus dibuat oleh masing-masing praktikan sedangkanlaporan lengkap oleh kelompok praktikan.d.Bila suatu percobaan diselesaikan tanggal n, maka laporan singkatdiserahkan selambat-lambatnya tanggal (n 4) jam 12.00 WIB dan laporanlengkap diserahkan selambat-lambatnya tanggal (n 7) jam 12.00 WIB.e.Setiap kali menerima laporan singkat atau lengkap, pembimbing/asistenharus membubuhkan tanggal dan paraf pada Lembar Bukti Penyerahanf.Keterlambatan atas penyerahan laporan akan diperhitungkan sebagaipengurangan nilai laporan dengan pengaturan sbb:g.Laporan yang diserahkan dalam jangka waktu 24 jam setelah saatpenyerahan yang ditentukan, akan dipotong nilainya sebesar 10%.h.Untuk setiap 24 jam berikutnya akan dikenakan potongan 10%Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara6

2017/2018i.Bila laporan diserahkan setelah 5 x 24 jam dari saat penyerahan, makadiberi nilai nol dan kepada praktikan/kelompok praktikan akan diberi suratperingatan.4. Format Laporana.Laporan disusun dengan urutan dan isi sbb : Lembar Penugasan Abstrak [Maksimum 1 Halaman] Daftar Isi Daftar Tabel Datar Gambar/Grafik Daftar Notasi/Simbol Bab IPendahuluan Bab IITinjauan Pustaka(Memuat teori yang berhubungan dengan percobaan yang dilakukan,dapat berupa tabel atau grafik, disusun padat dan ringkas. Sumberkutipan harus disebutkan. Maksimum 8 halaman). Bab IIIPeralatan dan Prosedur Kerja(Peralatan utama harus digambarkan. Panjang maksimum 8 halaman). Bab IVHasil dan Pembahasan(Hasil ditampilkan bukan berupa data mentah, sebaiknya dalam bentukgrafik dan langsung pembahasan. Hasil dan pembahasan merupakansuatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Maksimum 10 halaman). Bab VKesimpulan dan Saran [Maksimum 1 Halaman] Daftar Pustaka Lampiran A Data percobaan yang disetujui asisten.B Contoh Perhitunganb.Format laporan lengkap disusun sesuai dengan susunan di atas sedangkanlaporan singkat dimulai dari Bab IV, Bab I, II dan III tidak perlu.Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara7

2017/2018c.Laporan lengkap harus diketik sedangkan laporan singkat dapat diketikmaupun ditulis tangan.d.Laporan diketik 11/2 spasi dengan margin kiri 4 cm, margin kanan 2,5 cm,margin atas 3 cm dan margin bawah 2,5 cm. ukuran kertas A4.e.Keterangan tabel dibuat di atas tabel yang bersangkutan, r/grafikyangbersangkutan.5. Hukumana.Praktikan akan dikenakan sanksi atas setiap pelanggaran terhadapketentuan-ketentuan yang ada.b.Sanksi dapat diberikan oleh setiap pembimbing dan atau Koordinator Labataupun atas usul asisten.c.Sanksi-sanksi dapat berupa: Pengurangan nilai Pemberian surat peringatan.6. Lain-laina.Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.b.Segala perubahan dan atau perbaikan tata tertib ini hanya dapat dilakukanatas persetujuan Koordinator Laboratorium.c.Isi tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditertibkan.Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara8

2017/2018ESTERIFIKASI1.Dasar Teori1.1EsterEster merupakan salah satu gugus fungsi dari golongan senyawa karbon.Ester adalah senyawa dengan gugus fungsi – COO – dengan struktur R – COO –R’ (dimana R menyatakan suatu rantai karbon atau atom H, sedangkan R’merupakan rantai karbon). Ester mempunyai rumus umum CnH2nO2.Pemberiannama pada ester terdiri dari 2 kata yaitu dari gugus alkil (berasal dari alkoksi)diikuti dengan nama asam karboksilatnya dengan menghilangkan kata asam.Gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’) diberi nama alkil dan gugus R– COO H – diberi nama alkanoat.Senyawa ester mempunyai sifat-sifat antara lain :1. Sifat Fisikaa. Ester dapat larut dalam pelarut organik.b. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.c. Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.d. Ester memiliki titik didih dan titik beku yang lebih rendah dari titik didihdantitik beku asam karboksilat asalnya.e. Ester suku rendah berupa zat cair yang berbau harum (beraroma buahbuahan).2. Sifat Kimiaa. iummaupun PCl3.b. Ester dapat mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol.c. Ester dapat mengalami reduksi menjadi alkohol.Contoh:Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara9

2017/2018d. Hidrolisis ester suku tinggi dengan NaOH atau KOH menghasilkan sabundangliserol (reaksi penyabunan).e. Reduksi terhadap ester tak jenuh suku tinggi (minyak atau lemak cair) yangmenghasilkan mentega.(Fadholi, 2012).1.2EsterifikasiEsterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester.Esterifikasimereaksikan minyak lemak dengan alkohol. Reaksi ini merupakanreaksi kesetimbangan, jadi memerlukan katalis untuk mempercepat tercapainyakeadaan setimbang. Katalis-katalis yang cocok adalah zat berkarakterasam kuat,dan karena ini, asam sulfat, asam sulfonat organik atau resin penukar kationasamkuat merupakan katalis-katalis yang biasa terpilih dalam praktek industrial(Hikmah dan Zuliyana, 2010). Persamaan reaksi esterifikasi seperti berikut iniReaksi esterifikasi dapat dibagi atas :1. Esterifikasi langsung yang merupakan reaksi antara asam lemak denga alkohol.2. Transesterifikasi yang meliputi reaksi :a.Asidolisis, merupakan reaksi antara ester dengan asam membentuk esteryang baru.b.esterc.Alkoholisis, merupakan reaksi antara ester dengan alkohol membentukyang baru.Interesterifikasi, merupakan suatu reaksi ester dengan ester lainnya temen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utarainterterifikasidapat10

2017/2018dilakukandengan dua proses yaitu pertukaran interamolekuler danintermolekuler.Reaksi interesterifikasi meliputi penataan ulang dan randomisasi residu asildalam trigliserol dan selanjutnya menghasilkan lemak atau minyak dengan sifatyang baru.(Hernani, 2012)Faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi antara lain :a. Waktu ReaksiSemakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat semakin besarsehingga akan menghasilkan konversi yang besar. Jika kesetimbangan sitidakakanmenguntungkan karena tidak memperbesar hasil.b. PengadukanPengadukan akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul zat pereaksidengan zatyang bereaksi sehingga mempercepat reaksi dan reaksi terjadisempurna. Sesuai denganpersamaan Archenius :k A e(-Ea/RT)dimana, T Suhu absolut ( ºC)R Konstanta gas umum (cal/gmol ºK)E Tenaga aktivasi (cal/gmol)A Faktor tumbukan (t-1)k Konstanta kecepatan reaksi (t-1)Semakin besar tumbukan maka semakin besar pula harga konstanta kecepatanreaksi.Sehingga dalam hal ini pengadukan sangat penting mengingat larutanminyak katalismetanolmerupakan larutan yang immiscible.c. KatalisatorKatalisator berfungsi untuk mengurangi tenaga aktivasi pada suatu reaksisehingga padasuhu tertentu harga konstanta kecepatan reaksi semakin besar. Padareaksi esterifikasiyang sudah dilakukan biasanya menggunakan konsentrasi katalisantara 1 - 4 % beratsampai 10 % berat campuran pereaksi.d. Suhu ReaksiDepartemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara11

2017/2018Semakin tinggi suhu yang dioperasikan maka semakin banyak konversi yangdihasilkan, hal ini sesuai dengan persamaan Archenius. Bila suhu naik maka hargak makin besarsehingga reaksi berjalan cepat dan hasil konversi makin besar(Hikmah dan Zulyana., 2010).2.Tujuan Percobaan1. Mempelajari proses pembuatan ester dari persenyawaan asam karboksilatdanalkohol.2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi.3. Menentukan kecepatan reaksi esterifikasi.3.Bahan dan Peralatan Percobaan3.1Bahan1. Asam asetat (CH3COOH)5. Asam klorida (HCl)2. Etanol (C2H5OH)6. Aquadest (H2O)3. Asam sulfat (H2SO4)7. Phenolptalein4. Kalium hidroksida (KOH)3.2Peralatan1. Heating mantle2. Erlenmeyer3. Labu leher tiga4. Statif dan klem5. Pendingin leibig6. Termometer7. Pipa bengkokDepartemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara12

2017/20188. Corong pemisah9. Gelas ukur10. Gabus11. Piknometer12. Refluks kondensor13. Viskosimeter Ostwald14. Stopwatch15. Pipet tetes16. Corong gelas17. Beaker glass18. Selang3.3 Intruksi kerja alat1. Labu leher tigaa) Labu leher tiga dan refluks kondensor di rangkai pada penangas pasir denganbantuan statif dan klem, kemudian dimasukkan sampel ke dalam labu leher tiga.b) Pasang selang pada refluks kondensor sebagai saluran air masuk dan air keluar.c) Dinyalakan bunsen sebagai media pemanasan.d) Setelah percobaan selesai, bunsen dimatikan dan rangkaian alat dilepas kemudiandi cuci hingga bersih.2. Pengunaan gasa) Regulator dipasangkan pada gas.b) Dipastikan terlebih dahulu apakah gas bocor atau tidak dari regulator.c) Jika gas tidak bocor dari regulator, bunsen dinyalakan.d) Setelah percobaan selesai, bunsen dimatikan dan regulator dilepas dari gas.Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara13

2017/20184.Prosedur Percobaan4.1Prosedur Percobaan Esterifikasi1. Peralatan esterifikasi dirangkai, dimasukkan etanol M sebanyak ml danasam asetat M sebanyak ml ke dalam labu leher tiga.2. Dinyalakan alat heating mantle untuk memanaskan reaktan.3. Sambil dipanaskan, ditambahkan asam sulfat sebanyak ml tetes demi teteske dalam reaktan.4. Setelah dicapai suhu operasi, diambil cuplikan sampel sebanyak ml sesuaidengan selang waktu yang telah ditentukan.5. Dianalisa kadar ester untuk masing-masing cuplikan sampel.6. Setelah pengambilan cuplikan sampel selesai, campuran sampel didestilasi.4.2Prosedur Percobaan Destilasi1. Peralatan destilasi dirangkai, hasil esterifikasi yang ada di dalam labu lehertiga kemudian dipanaskan.2. Dilakukan pengambilan destilat setiap selang waktu tertentu, waktu mulaidihitung ketika destilat pertama keluar dan diukur volumenya.3. Proses destilasi dihentikan bila waktu destilasi telah tercapai.4.3Prosedur Analisa Densitas Ester1. Ditimbang piknometer kosong yang kering dan dicatat massanya.2. Diisi piknometer dengan air sebanyak 10 ml.3. Ditimbang piknometer yang berisi air dan dicatat massanya. Selisih antaramassa piknometer kosong dan piknometer yang berisi air merupakanmassa air yang diisi ke dalam piknometer.4. Diisi piknometer dengan sampel hasil destilasi sebanyak 10 ml.5. Ditimbang piknometer yang berisi sampel dan dicatat massanya. Selisihantara piknometer kosong dan piknometer yang berisi sampel merupakanmassa sampel.6. Dihitung densitas ester dengan persamaanρ sampel 4.4m sampelm airρ airProsedur Analisa Viskositas EsterDepartemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara14

2017/20181. Dilakukan kalibrasi viskosimeter untuk menghitung harga k. Diisiviskosimeter dengan air sebanyak 10 ml.2. Dihisap air dengan karet penghisap sampai batas garis atas.3. Ketika air berada pada batas atas, pengukuran waktu dimulai. Waktu alirdiukur saat air turun dari batas atas hingga air mencapai batas bawah laludicatat waktu alirnya.4. Dilakukan pengukuran waktu alir sebanyak 3 kali.5. Air dalam viskosimeter dibuang dan diganti dengan sampel hasil destilasisebanyak 10 ml.6. Dilakukan pengukuran waktu alir sampel. Pengukuran waktu alir padasampel dilakukan seperti halnya pada air dan dilakukan sebanyak 3 kali.7. Dihitung viskositas sampel dari waktu alir yang diperoleh.4.5Prosedur Penentuan Kadar Ester1. Masing-masing cuplikan sampel hasil esterifikasi sebanyak 1 mldimasukkan ke dalam erlenmeyer.2. Ditambahkan etanol sebanyak 10 ml dan 25 ml larutan KOH 0,5 N.3. Dipanaskan larutan selama 20 menit dengan suhu 80 oC.4. Larutan didinginkan kemudian ditambahkan 3 tetes phenolptalein.5. Dilakukan titrasi dengan larutan baku HCl 0,5 N dan dicatat volume HClyang terpakai untuk titrasi.6. Dilakukan titrasi blanko dan dicatat volume HCl yang terpakai.DAFTAR PUSTAKAFadholi, Ahmad. 2012. Reaksi Pengesteran. Fakultas Pertanian. Institut PertanianBogor. Bogor.Hikmah, Maharani Nurul dan Zuliyana. 2010. Pembuatan Metil Ester (Biodiesel)dari Minyak Dedak dan Metanol dengan Proses Esterifikasi danTransesterifikasi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UniversitasDiponegoro.Hernani, Primasari. 2012. Pengaruh Katalis Asam (H2SO4) dan Suhu Reaksi padaReaksi Esterifikasi Minyak Biji Karet (Hevea brasiliensis) menjadi Biodiesel.Laboratorium Biomassa dan Energi, Jurusan Teknik Kimia, FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara15

2017/2018PROSES PEMBUATAN PULP1.PendahuluanPulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun nonkayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Pulpterdiri dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas (Holik,2006). Bahan baku yang digunakan untuk membuat pulp ialah bahan-bahan yangmengandung banyak selulosa, seperti bambu, kayu, jerami, merang, dan lain-lain.Jenis kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan pulp dan kertas adalah:a. Kayu lunak (softwood), adalah kayu dari tumbuhan konifer contohnya pohonpinus.b.Kayu keras (hard wood), adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkandaunnya setiap tahun.(Biermann, 1996)2.Dasar TeoriKayu merupakan bahan baku utama untuk pembuatan pulp. Komponenpenyusun kayu adalah Selulosa, Poliosa (Hemiselulosa) yang termasuk keadalampolisakarida dan terdapat lignin yang juga senyawa makromolekul. Selain itu,terdapat Zat-zat ekstraktif dan abu walaupun sedikit namun memberikan pengaruhbesar pada sifat dan kualitas kayu.Gambar 2.1 Struktur Molekul Selulosa(Elsevier, 1996)Ada beberapa proses pembuatan pulp yang bertujuan untuk pemisahan seratserat kayu dan penyisihan lignin serta senyawa-senyawa ekstraktif. Prosespembuatan pulp dapat digolongkan atas tiga jenis yaitu mekanis, semikimia dankimia (Britt, 1970).1.Secara MekanisDepartemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara16

2017/2018a. Stone Ground Wood, SGW (Kayu Asah Batu)b. Pressured Ground Wood, PGW (Kayu Asah Ditekan)c. Refiner Mechanical Pulp, RMP (Pulp Mekanik Digiling)d. Thermo Mechanical Pulp, TMP (Pulp Termomekanik)2. Secara Semikimiaa. Chemi Thermo Mechanical Pulp, CTMP (Pulp Kimiatermomekanik)b. Neutral Sulfite Semi Chemical, NSSC (Netral Sulfit Semikimia)c. Soda dingin3. Secara Kimiaa. Proses alkali: Sulfat (Kraft), Sodab. Proses Sulfit(Sixta, 2006)Pengujian Pulp dapat dikategorikan dalam beberapa hal yaitu Pengujian Kimiadan Pengujian berdasarkan Sifat-sifat Fisika Pulp. Pengujian Kimia dilakukan untukmenentukan kandungan lignin pulp dan jumlah bahan selulosa berdasarkan derajatpolimerisasi rata rata dan alfa selulosa.a. Bilangan Kappa digunakan untuk menunjukan derajat delignifikasi yang terjadiselama pemasakanb. Viskositas CED (Cupriethylene Diamine), pengujian untuk mengetahui derajatpolimerisasi selulosa.c. Alfa Selulosa, digunakan untuk penentuan jumlah selulosa yang diukur melaluioksidasiPengujian dari Sifat Fisika Pulp:a. Panjang serat dilakukan dengan menggunakan mikroskop atau metodeklasifikasib. Drainability, ketahanan serat terhadap aliran air yang merujuk kepadapemrosesan pulp dan pembuatan kertasc. Beater Evaluation, untuk mengetahui potensi pembuatan kertas.(Bahan Ajar Teknologi Pulp dan Kertas, Taslim, 2012)Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara17

2017/20183.Tu

Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara 1 PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU TEKNIK KIMIA II . MODUL I SALURAN DENGAN PENAMPANG BERUBAH I-1 MODUL II PEMECAH DAN PENGAYAKAN . Sifat Fisika a. Ester dapat larut dalam pelarut organi

Related Documents:

2 AKD-217 Praktikum Kimia Analisis 4 2 16 3 AKD-218 Praktikum Kimia Organik 2 2 8 4 8AKD-219 Praktikum Kimia Anorganik 2 2 . Praktikan wajib membawa buku penuntun praktikum, alat tulis, alat hitung dan penunjang praktikum seperti

PETA KONSEP ILMU KIMIA Kedudukan diantara ilmu lainnya Peran Ilmu Kimia Memperbarui materi yang dapat diperbarui . elektrokimia (elektronik dan kimia), serta kimia nuklir (kimia dan nuklir) E. Kegiatan Eksperimen Kegiatan eksperimen dapat dilakukan dilaboratorium. Laboratorium adalah tempat untuk eksperimen

Buku Penuntun Praktikum Kimia Analitik I ini disusun untuk membantu dan mewadahi mahasiswa/i dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam melaksanakan praktikum biokimia di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Kami berharap dengan diterbitkannya buku penuntun praktikum ini, maka mahasiswa/i Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam semakin .

S2 TEKNIK KIMIA STRUKTUR KURIKULUM S2 TEKNIK KIMIA Teknik Kimia Reguler asal S1 Teknik Kimia - Chemical Engineering (Regular) Based on Chemical Engineering Undergraduate Program KODE MATA AJARAN SUBJECT CREDIT CODE Semester 1 Term 2 ENCE801001 Pemodelan Tekn

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA I LABORATORIUM KIMIA FISIKA DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 . KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, Penuntun Praktikum Termodinamika Teknik Kim

penuntun praktikum kimia organik d3 analis kimia disusun oleh : jamaludin al anshori, s.si. laboratorium kimia organik program d3 jurusan kimia fakultas matematika dan i

Buku Penuntun Praktikum ini dibuat sebagai panduan untuk melaksanakan Praktikum Kimia Fisika, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan praktikum dengan baik. Penuntun ini memuat prosedur kerja laboratorium serta bahan dan alat yang dibutuhkan. Selain berisi

1 This specification is under the jurisdiction of ASTM Committee F18 on Electrical Protective Equipment for Workers and is the direct responsibility of Subcommittee F18.35 on Tools & Equipment. Current edition approved Nov. 1, 2017. Published December 2017. Originally approved in 1981. Last previous edition approved in 2013 as F711 – 02 (2013).