BAHAN PERKULIAHAN PENDIDIKAN IPS SD KELAS TINGGI

2y ago
29 Views
3 Downloads
638.69 KB
113 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Fiona Harless
Transcription

BAHAN PERKULIAHANPENDIDIKAN IPS SD KELAS TINGGIOLEH:TEAM DOSENPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIMED

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atasberkat-Nya kami akhirnya dapat menyusun buku kumpulan materi Pendidikan IPS SDkelas tinggi, sehingga menjadi buku pegangan bagi mahasiswa.Adapun materi yang dibahas dalam buku ini telah disesuaikan dengan garis- garisbesar program pengajaran mata kuliah Pendidikan IPS SD kelas tinggi yang diberikandiprogram PGSD S1. Buku ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa dalammemahami materi-materi yang terdapat dalam Pembelajaran Pendidikan IPS SD kelas tinggi,sehingga nantinya dapat membantu para mahasiswa untuk mengajarkan materi IPS di SD.Kami menyadari masih banyak kekurangan buku ini baik kedalaman materimaupun teknis penyusunannya. Oleh sebab itu kami menerima kritikan atau saran gunapenyempurnaan buku ini untuk selanjutnya.Kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam menyusun bahan ajar ini, kamimenyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya.PenyusunTeam

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB IKARAKTERISTIK, PERISTIWA, FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI ILMU-ILMUSOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD. .1A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS SD KELAS TINGGI1B. PERISTIWA4C. FAKTA5D. KONSEP7E. GENERALISASI8BAB IIISU – ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM PENGAJARAN IPS SD15A. GLOBALISASI16B. KERAGAMAN BUDAYA17C. GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA19D. PEMBELAJARAN IPS DALAM ERA GLOBALISASI DAN KERAGAMANBUDAYA . .21LATIHAN . .24BAB IIIPENDEKATAN -PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPS SDA. PENDEKAKATAN KOGNITIFB. LAJARAN IPS SD37LATIHAN47BAB IVMERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPSSD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF . .48A. PENGERTIAN PENDEKATAN KOGNITIF . .48B. CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SDYANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF48C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANGBERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF50Latihan . .51i

BAB VMERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPSSD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL52A. PENGERTIAN PENDEKATAN SOSIAL52B. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD YANGBERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL54Latihan57BAB VIMERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPSSD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN PERSONAL58A. PENGERTIAN PENDEKATAN PERSONAL58B. CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN YANGBERDASARKAN PENDEKATAN PERSONAL59C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANGBERLANDASKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERSONAL61Latihan . .64BAB VIIMERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNEAN METODE PEMBELAJARAN IPSSD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI65A. PENGERTIAN PENDEKATAN EKSPOSITORI65B. CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAjARAN IPS DI SDYANG BERLANDASKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI66C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANGBERLANDASKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI67LATIHAN69BAB VIIIMERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADUDENGAN MENGGUNAKAN PEDEKATAN PEMECAHAN MASALAHA. MERANCANGMODELPEMBELAJARANIPSTERPADUMENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAHB. MENERAPKANMODELPEMBELAJARANIPSTERPADUMENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAHLATIHAN70DENGAN71DENGAN7680ii

BAB IXMERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TREPADUDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK81A. PENGERTIAN PENDEKATAN HUMANISTIKB. NAKAN PENDEKATAN HUMANISTIKC. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN81IPS TERPADU DENGANMENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK82LATIHAN83BAB XMERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADUDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH84A. PENGERTIAN PENDEKATAN WILAYAH84B. KAN PENDEKATAN WILAYAH85C. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGANPENDEKATAN WILAYAH85LATIHAN87BAB XIMERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI SECARA UMUM DALAMPROSES BELAJAR IPS DI SD88A. PENGERTIAN EVALUASI88LATIHAN94BAB XIIMERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI DAN SIKAP SOSIALA. PENGERTIAN NILAI DAN SIKAP SOSIAL96B. MENYUSUN ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL98LATIHAN99BAB XIIIMERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVAUASI KETERAMPILAN IPS100A. PENGERTIAN KETERAMPILAN IPS100B. CARA MERANCANG EVALUASI KETERAMPILAN IPS104DAFTAR PUSTAKA108iii

BAB I.KARAKTERISTIK, PERISTIWA, FAKTA, KONSEP DANGENERALISASI ILMU-ILMU SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD.A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS SD KELAS TINGGIApabila kita perhatikan dengan teliti dan cermat bahwa inti prosespembelajaran siswa kelas tinggi ( kelas IV, V, dan VI) di Sekolah Dasar (SD)adalah merupakan suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dansistematis untuk membelajarkan tentang konsep dan generalisasi an,menghubungkan,memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi) dapat dilaksanakanoleh siswa kelas tinggi Sekolah Dasar (SD).Dalam proses pembelajaran di kelas tinggi Sekolah Dasar (SD) dapatdigunakan dan dilakukan berbagai strategi dan metode mengajar. Metodemengajar yang dapat digunakan dan dilaksanakan guru dalam prosespembelajaran kepada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :1) ceramah, 2) tanya jawab, 3) diskusi, 4) simulasi dan bermain peran, 5)pemecahan masalah, 6) karya wisata, 7) penugasan, 8) proyek, 9) studi kasus, 10)proyek, 11) observasi dan pengamatan, 12) studi kasus.Kemampuan- kemampuan yang dicapai sesuai dengan indikator dari setiappenggunaan metode mengajar pada proses pembelajaran IPS kelas tinggi diSekolah Dasar (SD), maka berikut ini akan disajikan penggunaan metodemengajar dan kemampuan yang dicapai sesuai dengan indikator. Metodemengajar dan kemampuan yang dicapai, yang telah disajikan pada uraiansebelumnya yaitu pembelajaran IPS di kelas rendah tidak diulang lagi, sehinggasajian berikut ini hanya menjelaskan metode mengajar yang belum ada padaproses pembelajaran di kelas rendah. Contohnya metode ceramah, tanya jawab,diskusi, dan observasi dan pengamatan dapat juga diterapkan pada pembelajaranIPS di kelas tinggi. Dengan mengidentifikasi berbagai metode mengajar ini,tujuannya adalah agar guru dapat menggunakan berbagai jenis metode mengajar-1-

dan sebagai acuan dalam menetapkan metode dan strategi mengajar yang akandilakukannya di kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD). Di bahwa ini ada beberapametode mengajar dan kemampuan yang dicapai sesuai dengan indikator padaproses pembelajaran IPS kelas tinggi Sekolah Dasar (SD).NoJenis MetodeKmampuan Yang Dapat DicapaiSesuai sis suatu konsep da prinsip2Pemecahan MasalahMenjelaskan/menerapkan/menganalisis konsep atau prosedurtertentu.3Studi KasusMenganalisisdanmemecahkanmasalah4Bermain PeranMenerapkan suatu konsep/ proseduryang harus dilakoni.5PenugasanMelakukan sesuatu tugas6Karya WisataPenyajian di luar kelas ke objekmateri.7ProyekMelakukan sesuatu/ menyusun laporan.Pemilihan metode pembelajaran oleh guru dan calon guru pada prosespembelajaran materi IPS ataupun pada materi pembelajaran IPS yang lain perlumempertimbangkan jumlah siswa, alat, fasilitas, biaya, dan waktu.Padapembelajaran IPS siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) guru dapatmembimbing siswa dengan menggunakan pembelajaran Konstruktivisme yaitumencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, danmenyimpulkan sendiri atau berkelompok dari substansi apa yang sedangdipelajarinya. Menurut Piaget bahwa siswa kelas 6 (enam) Sekolah Dasar (SD)yang telah mencapai usia 11 (sebelas) tahun telah memahami fase perkembangan-2-

operasional formal. Artinya, suatu perkembangan kognitif yang menunjukkanbahwa siswa sudah memiliki kemampuan berpikir tinggi atau bepikir ilmiah.Dengan demikian siswa kelas V dan VI pembelajaran kepadanya sudah dapatmenggunakan pendekatan ilmiah.Pengembangan sikap ilmiah pada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD)dapat dilakukan dengan cara menciptakan pembelajaran yang memungkinkansiswa berani berargumentasi dan mengajukan pertnyaan- pertanyaan, mendorongsiswa supaya memiliki rasa ingin mengetahui, memiliki tingkah laku dan sikapjujur terhadap dirinya sendiri dan orang lain.Pada proses pembelajaran IPS kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD)sesungguhnya menghadapkan siswa pada konsep dan generalisasi, usun,mendesain,mengekspresikan,menderetkan, menafsirkan, memprediksi, menyimpulkan, dan mengumpulkandata. Demikian pula halnya dengan pengembangan sikap ilmiah, maka dalamproses pembelajaran IPS diupayakan agar siswa mampu melakukan pemecahanmasalah melalui kerja saintifik, menghasilkan teknologi bermanfaat yang idengantingkatperkembangannya. Guru dapat meningkatkan sikap ilmiah dengan memperhatikansaling keterkaitan antar sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat yangproduktif dan ekonomis.Hal- hal berikut ini merupakan contoh kegiatan belajar yang dapatdilakukan di dalam pembelajaran IPS kepada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar(SD), yaitu:1) Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan keluarga;2) Mendiskripsikan pertuturan atau silsilah dalam lingkungan keluarga;3) Membandingkan kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakat;4) Melakukan diskusi kelompok tentang terjadinya jual beli;5) Menafsirkan peninggalan- peninggalan sejarah;6) Menyajikan hubungan antar sumber daya alam dengan kegiatan ekonomimasyarakat setempat;-3-

7) Mendeskrifsikan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharuidengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui;8) Memahami sejarah kebangkitan nasional, sejarah perjuangan bangsa dalammencapai kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan;9) Melakukan diskusi tentang makna sistem perekonomian koperasi bagikehidupan kelompok di masyarakat;10) Menggambarkan denah lingkungan tempat tinggal siswa dan lingkungansekolah dan lain-lain.Sesuai dengan penjelasan di atas tergambarlah bahwa pembelajaran IPSkepada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) banyak menggunakanpembelajaran yang berbasis masalah, menggunakan pendekatan konstruktivis,melakukan aktivitas menyelidiki, meneliti, dan membandingkan, di sampingmasih tetap menggunakan metode-metode mengajar seperti: ceramah, tanyajawab, dan diskusi.Jadi Karakteristik pembelajaran IPS kelas tinggi di Sekolah Dasar nsiswadalammelaksanakan kegiatan pembelajaran seperti melakukan proses penyelidikan,melakukan pemecahan masalah dan sebagainya; maka guru harus mengarahkansiswa untuk memiliki sikap ilmiah. Hal inilah yang menyebabkan guru IPS itukaya akan pengalaman dan kemampuan mengajar serta mampu mengarahkanbelajar siswa agar dapat dicapai secara efektif melalui pembelajaran di SekolahDasar (SD).B. PERISTIWAPertama – tama marilah kita bicarakan pengertian peristiwa dalam ilmupengetahuan sosial secara sederhana peristiwa atau kejadian adalah hal – hal yangpernah terjadi, apakah yang terjadi itu? Yakni semua kejadian di atas muka bumiini (bahkan di alam semesta) yang menyangkut kehidupan manusia.-4-

Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah, seperti gunung meletus,banjir, tsunami, gempa bumi, gerhana matahari, dan sebagainya. Juga terdapatperistiwa yang bersifat insaniah, yakni peristiwa yang berkaitan dengan aktivitasumat manusia, seperti pembangunan jembatan, skandal korupsi, pemilu, krisismoneter, inflasi, reformasi dan sebagainya.Sungguhpun peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-benar danpernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Hal ini dikarenakanperistiwa biasanya sudah menjadi sejarah, yakni kejadian yang sudah terjadi dimasa lalu. Peristiwa yang telah diuji kebenarannya itulah yang disebut fakta.Sebagai guru perlu kiranya mencari upaya untuk lebih menjelaskanpengertian peristiwa ini dengan cara sederhana kepada anak didik kita yang masihdi bangku sekolah tingkat SD, misalnya dengan memberikan pertanyaan kepadasiswa, seperti berikut ini :1. Coba kamu sebutkan kejadian yang terjadi di rumahmu pada hari kemarin?2. Siapakah yang menonton acara televisi pada hari kemarin, ada berita kejadianapa raja?3. Untuk anak laki-laki, tahun berapakah disunat?4. Ceritakan pengalamanmu ketika masa liburan sekolah, ada kejadian apa saja?5. Apakah tugas kamu dirumah?6. Dan seterusnya.C. FAKTASecara harfiah kata “Fakta” berarti sesuatu yang telah diketahui atau telahterjadi benar, ada. Bisa juga diartikan bahwa itu adalah sesuatu yang dipercayaatau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas yang real, benar dan jugamerupakan kenyataan yang nyata.Tentu ada pertanyaan mengapa fakta itu penting sehingga tidak dapatdiabaikan? Pertanyaan ini diajukan dalam kaitannya dengan pembahasan IlmuPengetahuan Sosial. Didalam sains, fakta mempunyai makna tersendiri. Fakta-5-

merupakan hasil observasi yang bisa dibuktikan secara empiris karena itu sifatfakta bukan hasil perolehan secara acak, memiliki relevansi dan berkaitan denganteori. Perkembangan ilmu pengetahuan, jadi juga perkembangan Studi Sosial,terjadi karena adanya interaksi antara fakta dan teori. Fakta dapat menyebabkanlahirnya teori baru, fakta juga dapat merupakan alasan untuk menolak teori baru,fakta juga dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang telah ada. Dipihak lain, teori dapat membatasi fakta dalam rangka mengarahkan penelitian,teori merangkum fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar faktalebih mudah dapat dipahami. Bahkan lebih jauh dari itu, teori dapat meramalkanfakta – fakta yang akan terjadi berdasarkan prediksi keilmuan.Menurut Banks (1985:81) fakta merupakan pernyataan positif danrumusannya sederhana. Fakta juga adalah data actual, contohnya berikut ini:1. Jakarta adalah ibu kota Negara Republik Indonesia;2. Jarak antara kota A ke B adalah 150 Km;3. Bumi berputar mengelilingi matahari.Ada kalanya guru perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertianfakta ini dengan cara sederhana, misalnya dengan memberikan pertanyaan kepadasiswa :1. Coba kamu hitung berapa jumlah murid kelas yang hadir hari ini!2. Siapakah nama Kepala Sekolah kita?3. Ada berapa ruangan belajar yang dimiliki sekolah ini?4. Coba perhatikan keadaan cuaca di luar, bagaimana keadaannya?5. Apakah tugas kamu dirumah?6. Dan seterusnya.Jawaban-jawaban siswa itu merupakan fakta. Misalnya, berikut ini :1. Siswa yang hadir sekarang ini ada 31 orang.2. Kepala Sekolah kita namanya Ibu Nani3. Sekolah kita memiliki 6 ruangan belajar4. Keadaan cuaca di luar cukup cerah-6-

5. Tugas saya di rumah adalah membantu ibu, antara lain membersihkan rumah,menyapu halaman.Anak-anak menyadari bahwa fakta itu amat banyak, tak terhitungjumlahnya. Ada factor berupa data – data, misalnya keadaan penduduk di sebuahdesa, ada fakta yang tampak sebagaimana keadaannya, misalnya kondisi jalan,kondisi bangunan, dan sebagainya. Ada juga fakta sebagai hasil pengamatansecara lebih khusus, misalnya tentang pendapatan rata-rata penduduk sebuahkampung, mata pencaharian desa Adalah dan seterusnya.Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir daripengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangatterbatas sebab:1. Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas;2. Fakta itu bisa berubah pada suai waktu, misalnya tentang perubahan iklimsuatu kota, perubahan bentuk pemerintahan dan sebagainya;3. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.D. KONSEPKonsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuktujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu(benda), gagasan atau peristiwa. Misalnya, kita katakana binatang klasifikasi darijenis-jenis makhluk yang disebutkan di atas. Jika kita sebutkan kata “keluarga”maka ke dalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-anak, saudara, dansebagainya.Bagaimana dan mengapa kita mempelajari konsep? Pertanyaan ini pentingdikemukakan dalam kajian Ilmu Pengetahuan Konsep Sosial. Membentuk konsepmerupakan tugas intelektual, dan itu tidak mudah. Namun demikian, perludisadari bahwa sesungguhnya anak telah belajar konsep sejak sebelum masuksekolah, sesuatu dengan tingkat perkembangan kemampuan berpikirnya. Tentusaja berbeda dengan belajar konsep disekolah. Di sekolah mereka belajar konsep-7-

yang semakin abstrak sifatnya atau simbolis. Misalnya, mereka belajar tentangkonsep keluarga. Di kelas tinggi mungkin menggunakan diagram, denganmenggunakan bermacam symbol untuk mempolakan keluarga dalam kaitan yanglebih luas.Telah dikemukakan di atas bahwa membentuk konsep pada diri anaktidaklah mudah. Hal itu disebabkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebutdiperlukan kemampuan memilih kelompok yang diobservasi berdasarkan satuatau lebih karakteristik umum, agar dapat mengabstraksikan dan membuatgeneralisasi. Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa konseptualisasi adalahproses mengkategorisasikan, dan memberi nama pada sekelompok objek.E. GENERALISASIDan bagan hubungan antar peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi dapatdisimpulkan, bahwa konsep menghubungkan fakta-fakta, dan generalisasimenghubungkan beberapa konsep. Dengan hubungan itu terbentuklah polahubungan yang mempunyai makna, yang menggambarkan hasil pemikiran yanglebih tinggi. Hasil pemikiran tersebut bisa merupakan kemungkinan yang akanterjadi atau kepastian.Kita dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang generalisasi jikadiperbandingkan dengan konsep, yaitu berikut ini:1. Generalisasi adalah prinsip-prinsip atau rules (aturan) yang dinyatakan dalamkalimat tidak di dalam kalimat yang sempurna;2. Generalisasi memiliki dalil, konsep tidak;3. Generalisasi adalah objektif dan impersonal, sedangkan konsep subjektif danpersonal (berbeda antara seseorang dan lainnya);4. Generalisasi memiliki aplikasi universal, sedangkan konsep terbatas padaorang tertentu.-8-

Seperti telah anda pahami setiap disiplin ilmu memiliki fakta, konsep dangeneralisasi yang menggunakan pendekatan multidisipliner dan memanfaatkankonsep-konsep disiplin lainnya dalam ilmu sosial.Perlu anda ketahui pula bahwa pengertian generalisasi dalam sejarahberbeda dengan generalisasi dalam disiplin ilmu social lainnya. Oleh karenasifatnya yang unik yang menunjukkan bawah peristiwa sejarah itu tidak terulanglagi (einmahlig) maka generalisasi dalam sejarah ada juga kemungkinanperulangan, dalam arti bahwa yang berulang itu adalah hal-hal yang berkaitandengan pola perilaku manusia yang berorientasi nilai, system social, kebutuhanekonomi, kecenderungan psikologis, dan selanjutnya (Rochiati 2006:6).Jadi, yang terjadi adalah kecenderungan terjadi “perulangan” tersebutmaka dapatlah dikemukakan semacam generalisasi dalam sejarah. Denganmengacu kepada Jarolimec (1986:29) Rochiati mengemukakan adanya empatjenis generalisasi yang diperlukan dalam kajian sejarah dalam IPS, yaitugeneralisasi deskripsi, sebab akibat, acuan nilai dan prinsip universal.Contohnya adalah berikut ini:a. Pada umumnya pusat-pusat kerajaan terletak di tepi sungai (generalisasideskriptif);b. Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil merebut kekuasaanmaka akanberlangsung pementahan terror (generalisasi sebab akibat);c. Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah (generalisasi acuan nilai).;d. Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan diri tergantung pada potensisumber daya alamnya, kualitas manusianya dan orientasi nilai para

Pemilihan metode pembelajaran oleh guru dan calon guru pada proses pembelajaran materi IPS ataupun pada materi pembelajaran IPS yang lain perlu mempertimbangkan jumlah siswa, alat, fasilitas, biaya, dan waktu. Pada pembelajaran

Related Documents:

Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975. . studi sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi . Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS .

IPS Style IPS e.max IPS Ivocolor universel glaçure individualiser Essence IPS d.SIGN polyvalent souple esthétique IPS InLine améliorer IPS d.SIGN Zenostar JOB

Buku Ajar Teknologi Bahan Alam ini disusun sebagai bahan pengajaran . bahan bantu bagi mahasiswa Farmasi dan Kimia untuk memahami tentang kimia bahan alam, teknologi sediaan bahan alam, dan farmakognosi. . , dilanjutkan dengan teknik seleksi dan penyiapan bahan, teknik ekstraksi, te

Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi IPS sebagai program pendidikan. Untuk membantu menguasai materi tersebut maka dalam Konsep .

Daftar Isi ix Bab VEvaluasi Kebijakan Pendidikan 101 A. Konsepsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 101 B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 104 C. P ermasalahan dalam Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 106 D. Manfaat Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 108 E. Monitoring Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 109 F. Kriteria Evaluasi Program Kebijakan Pendidikan — 111

silabus dan sap mata kuliah universitas pendidikan indonesia fakultas pendidikan bahasa dan seni satuan acara perkuliahan mata kuliah : semantik bahasa indonesia kode : in105 dra.nunungsitaresmi, m.pd. mahmud fasya, s.pd., m.a. jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia fakultas pendidikan bahasa dan seni universitas pendidikan indonesia 2013

Sistem Injeksi Bahan Bakar Bensin Elektronik Gambar 2. Pengatur tekanan mengendalikan tekanan bahan bakar yang terdapat pada system bahan bakar. Penyaring bahan bakar memisahkan benda-bendal asing (kotoran) dari bahan bakar. Penyetel putaran langsam digunakan untuk mengatur putaran lansam normal.

according to ASTM F 2213-06, ASTM F 2052-14 and ASTM F2119-07 Non-clinical testing of worst case scenario in a 3 T MRI system did not reveal any relevant torque or displace- ment of the construct for an experimentally measured local spatial gradient of the magnetic field of 5.4 T/m. The largest image artifact extended approximately 35 mm from the construct when scanned using the Gradient Echo .