Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan

2y ago
49 Views
2 Downloads
548.70 KB
23 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Warren Adams
Transcription

M a n a j e m e n K e u a n g a n 1Bab 1Analisis Penggunaan Rasio KeuanganMahasiswa diharapkan dapat memahami, menguasai teori terkait dan menjelaskan jenis danpengertian rasio keuangan, metode perbandingan rasio keuangan, cara penggunaan analisisDu Pont, konsep Benefit / metode EVA dan MVA.Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu perusahaanakan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan danperkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Pimpinanperusahaan atau manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan dariperusahaan yang dipimpinnya. Dengan mengadakan analisa laporan keuangan dariperusahaannya, manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dariperusahaannya, dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai di waktuwaktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan.1. Analisis Rasio KeuanganDalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorangpenganalisa finansial memerlukan adanya ukuran atau “yard stick” tertentu. Ukuran yangsering digunakan dalam analisa keuangan adalah “rasio keuangan”. Ukuran yang seringdigunakan dalam analisa finansial adalah “rasio”. Pengertian rasio ini sebenarnya hanyalahalat yang dinyatakan dalam “arithmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskanhubungan antara dua macam data finansial. Macamnya rasio keuangan banyak sekali, karenarasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Penganalisa keuangan dalam mengadakananalisa rasio finansial pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam caraperbandingan, yaitu:(1) Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktuyang lalu (historic ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktuyang akan datang dari perusahaan yang sama. Misalnya current ratio tahun 1976dibandingkan dengan current ratio dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan carapembandingan tersebut akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebutdari tahun ke tahun. Dengan menganalisa satu macam rasio saja tidak banyak artinya,karena kita dapat mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan adanya perubahantersebut.(2) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (rasio perusahaan/company ratio)dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasioindustri rata-rata/standard ratio) untuk waktu yang sama. Dengan membandingkan rasioperusahaan dengan rasio industri akan dapat diketahui apakah perusahaan yangUniversitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 2bersangkutan itu dalam aspek finansial tertentu berada di atas rata-rata industri (aboveaverage), berada pada rata-rata (average) atau terletak di bawah rata-rata (belowaverage).Apabila suatu perusahaan mengetahui bahwa dia berada di bawah rata-rata industri,haruslah dianalisa faktor-faktor apa yang menyebabkannya, untuk kemudian diambilkebijaksanaan finansial untuk meningkatkan rasionya sehingga menjadi “average” atau“above average” di dalam industri.Penganalisa keuangan sedapat mungkin menghindari penggunaan “the rule of thethumb”, pedoman kasar dalam mengadakan analisa finansial suatu perusahaan. Penganalisakeuangan harus menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan dalam hubungannya denganperusahaan-perusahaan lain yang bekerja dalam bidang usaha yang sama dengan perusahaanyang dianalisa. Dengan demikian adalah tidak tepat apabila seorang penganalisa mengatakanbahwa untuk semua perusahaan, current ratio kurang dari 200% adalah kurang baik, yanghanya mendasarkan pada pedoman sangat kasar atau “the rule of the thumb”. Banyakperusahaan-perusahaan yang sehat mempunyai current ratio kurang dari 200%. Hanyadengan membandingkan financial ratio suatu perusahaan dengan financial ratio dariperusahaan-perusahaan lain yang sejenis atau rasio industri atau dengan mengadakan analisarasio historis dari perusahaan yang bersangkutan selama beberapa periode, penganalisa dapatmembuat penilaian atau pendapat yang lebih realistis.2. Metode Perbandingan Rasio KeuanganSebagaimana disebutkan sebelumnya macamnya rasio keuangan banyak sekali karenarasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Demikian pula pengelompokan rasio jugamacam-macam. Apabila dilihat dari sumbernya darimana rasio itu dibuat, maka rasio-rasiodapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu:a.b.c.Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yangberasal dari neraca, misalnya current ratio, acid-test ratio, current assets to total assetsratio, current liabilities to total assets ratio, dan lain sebagainya.Rasio-rasio laporan rugi & laba (income statement ratios), ialah rasio-rasio yangdisusun dari data yang berasal dari laporan rugi laba, misalnya gross profit margin, netoperating margin, operating ratio, dan lain sebagainya.Rasio-rasio antar laporan (inter-statement ratios), ialah rasio-rasio yang disusun daridata yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari laporan rugi laba, misalnyaassets turnover, inventory turnover, receivables turnover, dan lain sebagainya.Ada pula penulis yang menggunakan istilah “financial ratios” untuk rasio-rasio neraca,“operating ratios” untuk rasio-rasio laporan rugi laba dan “financial operating ratio” untukrasio-rasio antar laporan.Secara garis besar ada 4 jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerjakeuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas (leverage), danrasio profitabilitas (rentabilitas). Keempat jenis rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut:Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 3(1) Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kasperusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakanuntuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibanfinansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka panjang.(2) Rasio aktivitas (activity ratio), atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yangmengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya.(3) Rasio solvabilitas (leverage ratio), yaitu rasio yang mengukur seberapa banyakperusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman).(4) Rasio keuntungan (profitability ratio) atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkankemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.Dalam menghitung rasio keuangan dapat digunakan rumus-rumus yang sesuai denganjenis rasionya. Rasio-rasio ini ada yang memiliki antara laporan keuangan atau hanya dalamsatu laporan keuangan.Untuk memberikan contoh aplikasi rasio di atas, berikut ini diberikan contoh neraca danlaporan rugi laba PT. ROY AKASE. Tbk.PT. ROY AKASE, Tbk.NeracaPer 31 Desember 2014 dan 2015(dalam jutaan)PeriodePos-pos dalam NeracaTahun 2014 Tahun 2015Aktiva LancarKas1.1501.000Giro125160Surat-surat 0Total Aktiva Lancar4.0004.100Aktiva .000Akumulasi Penyusutan(700)(850)Total Aktiva Tetap3.3004.650Aktiva Lainnya1.7002.250Total Aktiva Lainnya1.7002.250Total Aktiva9.00011.000Utang LancarUtang BankUtang DagangUtang WeselUtang LainnyaTotal Utang LancarUtang Jangka PanjangUniversitas Gunadarma ATA 2015/20164002.150100502502.200501002.7003.400Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 4Utang Bank 3 tahunUtang ObligasiUtang HipotekTotal Utang Jangka PanjangEkuitasModal SetorCadangan LabaTotal EkuitasTotal 003.5001.5002.3009.0005.00011.000Kemudian laporan rugi laba adalah:PT. ROY AKASE, Tbk.Laporan Rugi LabaPer 31 Desember 2014 dan 2015(dalam jutaan)PeriodeKomponen LaporanRugi LabaTahun 2014 Tahun 2015Total Penjualan8.50010.400Harga Pokok Penjualan5.506.000Laba Kotor3.2504.400Biaya OperasiBiaya Umum & AdministrasiBiaya PenjualanBiaya LainnyaTotal Biaya OperasiLaba Kotor n Bersih OperasiPendapatan LainnyaEBIT1.650Biaya BungaBunga BankBunga ObligasiTotal Biaya Bunga500200EBTPajak 60040010070050019.003801.5203.1006202.480A. Rasio LikuiditasRumus yang digunakan untuk mencari masing-masing rasio likuiditas sebagai berikut:Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 5(1) Rasio Lancar (Current Ratio)𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 h:Komponen Laporan KeuanganTotal Aktiva Lancar (Current Assets)Total Utang Lancar (Current Liabilities)Tahun 20144.0002.700Tahun 20154.1002.600Untuk tahun 2014:𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑝. 4.000, 1,48 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 1,5 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 2.700, Artinya, jumlah aktiva lancar sebanyak 1,5 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utanglancar dijamin oleh 1,5 rupiah harta lancar atau 1,5 : 1 antara aktiva lancar dengan utanglancar.Untuk tahun 2015:𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑝. 4.100, 1,57 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 1,6 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 2.600, Artinya, jumlah aktiva lancar sebanyak 1,6 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utanglancar dijamin oleh 1,6 rupiah harta lancar atau 1,6 : 1 antara aktiva lancar dengan utanglancar.Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah 2 kali, maka keadaan perusahaan untuktahun 2014, dalam kondisi kurang baik mengingat rasionya di bawah rata-rata industri.Namun untuk tahun 2015 sekalipun kondisinya kurang baik dari perusahaan lain, namun adapeningkatan jika dibandingkan denga rasio tahun 2014.(2) Rasio Cepat (Quick/Acid Test Ratio)Rumus untuk mencari rasio cepat dapat digunakan dua cara sebagai berikut:𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐴𝑐𝑖𝑑 𝑇𝑒𝑠𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜) 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 ��𝑒𝑛𝑡 ���𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐴𝑐𝑖𝑑 𝑇𝑒𝑠𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜) Universitas Gunadarma ATA 2015/2016𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑘 𝐸𝑓𝑒𝑘 ��𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 6Contoh:Komponen Laporan KeuanganTotal Aktiva Lancar (Current Assets)Total Utang Lancar (Current Liabilities)Persediaan (Inventory)Tahun 20144.0002.7001.135Tahun 20154.1002.6001.500Untuk tahun 2014:𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑝. 4.000 𝑅𝑝. 1.135 1,06 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 1,1 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 2.700Untuk tahun 2015:𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑝. 4.100 𝑅𝑝. 1.500 1 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑅𝑝. 2.600Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali, maka keadaan perusahaan kurangbaik dibandingkan dari perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan harusmenjual persediaan bila hendak melunasi utang lancar, selain dapat menjual surat berhargaatau penagihan piutang. Padahal menjual persediaan untuk harga yang normal relatif sulit,kecuali perusahaan menjual di bawah harga pasar, yang tentunya bagi perusahaan jelasmenambah kerugian.Demikian pula sebaliknya, jika rasio perusahaan di atas rata-rata industri, maka keadaanperusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak harusmenjual persediaannya untuk melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual surat berharga ataupenagihan piutang.(3) Rasio Kas (Cash Ratio)Rumus untuk mencari rasio kas dapat digunakan sebagai berikut:𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑠ℎ ��𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 ��𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑘𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 :Komponen Laporan KeuanganTotal Aktiva Lancar (Current Assets)Total Utang Lancar (Current Liabilities)KasGiro (Bank)Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Tahun 20144.0002.7001.150125Tahun 20154.1002.6001.000160Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 7Untuk tahun 2014:𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑝. 1.150 𝑅𝑝. 125 0,47 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 47%𝑅𝑝. 2.700Untuk tahun 2015:𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑝. 1.000 𝑅𝑝. 160 0,44 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 44%𝑅𝑝. 2.600Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50%, maka keadaan perusahaan tahun2014 hampir mendekati rata-rata industri, walaupun di bawah rata-rata industri. Apabila rasiokas di bawah rata-rata industri, maka kondisi kurang baik ditinjau dari rasio kas, karena untukmembayar kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancarlainnya.Untuk tahun 2015 kondisinya malah lebih kurang baik, karena di bawah rata-rata industridari tahun 2014. Sebaliknya apabila dalam kondisi rasio kas terlalu tinggi juga kurang baik,karena ada dana yang menganggur atau yang tidak atau belum digunakan secara optimal.(4) Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)Rumus yang digunakan mencari rasio perputaran kas adalah sebagai berikut:𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎContoh:Komponen Laporan KeuanganPenjualan Bersih (Net Sales)Total Aktiva Lancar (Current Assets)Total Utang Lancar (Current Liabilities)Tahun 20148.5004.0002.700Tahun 201510.4004.1002.600Untuk tahun 2014:𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑅𝑝. 8.500 6,53 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 6,6 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 4.000 𝑅𝑝. 2.700Untuk tahun 2015:𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑅𝑝. 10.400 6,93 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 7 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 4.100 𝑅𝑝. 2.600Jika rata-rata industri untuk perputaran kas adalah 1 kali maka keadaan perusahaan padatahun 2014 dan tahun 2015 kurang baik, karena di atas dari rata-rata industri.Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 8B. Rasio AktivitasUntuk memberikan contoh aplikasi rasio di atas, berikut ini diberikan contoh neraca PT.ROY AKASE, Tbk. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.(1) Perputaran Piutang (Receivable Turnover)Rumus untuk mencari receivable turnover adalah sebagai berikut:𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 ���𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 ��Sebagai catatan apabila data mengenai penjualan kredit tidak ditemukan, maka dapatdigunakan angka penjualan total.Contoh:Komponen Laporan KeuanganPenjualanPiutangTahun 20148.5001.350Tahun 201510.4001.250Untuk tahun 2014:𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑝. 8.500 6,29 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 6,3 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 1.350Untuk tahun 2015:𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑝. 10.400 8,32 𝑘𝑎𝑙𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 8,4 𝑘𝑎𝑙𝑖)𝑅𝑝. 1.250Artinya, perputaran piutang untuk tahun 2014 adalah 6,3 kali dibandingkan penjualandan perputaran piutang untuk tahun 2015 adalah 8,4 kali dibandingkan penjualan.Jika rata-rata industri untuk perputaran piutang adalah 10 kali, maka untuk tahun 2014dan 2015 dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggaptidak berhasil, karena di bawah rata-rata industri. Namun untuk tahun 2015, ada peningkatandibandingkan dengan tahun 2014.Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu juga menghitung hari rata-rata penagihanpiutang (days of receivable). Hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari)piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio ini juga sering disebut days salesuncollected.Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 9Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable) dapat digunakanrumus sebagai berikut:𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 360𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 atau:𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 �𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 Untuk tahun 2014:365 57,93 ℎ𝑎𝑟𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 58 ℎ𝑎𝑟𝑖)6,3𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 Untuk tahun 2015:365 43,45 ℎ𝑎𝑟𝑖 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 44 ℎ𝑎𝑟𝑖)8,4𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 36510 36,5 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 37 ℎ𝑎𝑟𝑖Sebelum menyimpulkan lebih lanjut, perlu terlebih dahulu dilihat syarat-syarat kredityang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60. Jika syarat yang pertama yang berlaku,maka tahun 2014 kelebihan atau melebihi dari tanggal jatuh tempo 30 hari. Namun apabilasyarat yang kedua yang berlaku, maka hari rata-rata penagihan piutang dapat dikatakan cukupbaik, bahkan untuk tahun 2015 lebih baik lagi.J. Fred Weston, menyebutkan rata-rata jangka waktu penagihan adalah ukuranperputaran piutang yang dihitung dalam dua tahapan:1) Penjualan per hari𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛3602) Hari lamanya penjualan terikat dalam bentuk piutang𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 ��𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖Untuk tahun 2014:𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑅𝑝. 8.500 𝑅𝑝. 23,61360𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 Universitas Gunadarma ATA 2015/2016𝑅𝑝. 1.350 57,17 ℎ𝑎𝑟𝑖 (58 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑅𝑝. 23,61Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 10Untuk tahun 2015:𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑅𝑝. 10.400 𝑅𝑝. 28,88360𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑝. 1.250 43,28 ℎ𝑎𝑟𝑖 (44 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑅𝑝. 28,88Jika rata-rata industri 25 kali, artinya kondisi perusahaan untuk rata-rata jangka waktupenagihan untuk tahun 2014 dan 2015 kurang baik karena konsumen membayar tagihan tidaktepat waktu.(2) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)Rumus untuk mencari inventory turnover dapat digunakan dengan dua cara sebagaiberikut:1) Menurut James C. Van Horne𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 ��𝑎𝑎𝑛2) Menurut J. Fred Weston𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 ��𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛Contoh:Komponen Laporan KeuanganPenjualan (Sales)Persediaan (Inventory)Tahun 20148.5001.135Tahun 201510.4001.500Untuk tahun 2014:𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑝. 8.500 7,48 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 8 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑅𝑝. 1.135Rasio ini menunjukkan 8 kali persediaan barang dagangan diganti dalam 1 tahun.Apabila rata-rata industri untuk inventory turnover adalah 20 kali, maka berarti inventoryturnover kurang baik, perusahaan menahan persediaan dalam jumlah yang berlebihan (tidakproduktif).Kemudian untuk mengetahui berapa hari rata-rata persediaan tersimpan dalam gudangdapat dicari dengan cara membagi jumlah hari dalam setahun dibagi perputaran persediaan,yaitu:360 45 ℎ𝑎𝑟𝑖8Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 11Perputaran persediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20 adalah 18,2atau sama dengan 19 hari, ini berarti terdapat keterlambatan perubahan persediaan menjadipiutang 26 hari.Untuk tahun 2015:𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑝. 10.400 6,93 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 7 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑅𝑝. 1.500Rasio ini menunjukkan 7 kali persediaan barang dagangan diganti dalam 1 tahun.Apabila rata-rata industri untuk inventory turnover adalah 20 kali, maka berarti inventoryturnover kurang baik, perusahaan menahan persediaan dalam jumlah yang berlebihan (tidakproduktif).Kemudian untuk mengetahui berapa hari rata-rata persediaan tersimpan dalam gudangdapat dicari dengan cara membagikan jumlah hari dalam 1 tahun dibagi perputaranpersediaan, yaitu:360 51,42 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 52 ℎ𝑎𝑟𝑖7Perputaran persediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20 adalah 18,2hari atau sama dengan 19 hari, ini berarti terdapat keterlambatan 33 hari perubahanpersediaan menjadi piutang.(3) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 ���𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎Contoh:Komponen Laporan KeuanganPenjualan Bersih (Net Sales)Total Aktiva Lancar (Current Assets)Tahun 20148.5004.000Tahun 201510.4004.100Untuk tahun 2014:𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑅𝑝. 8.500 2,12 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 2,2 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑅𝑝. 4.000Perputaran modal kerja tahun 2014 sebanyak 2,2 kali artinya setiap Rp. 1,- modal kerjadapat menghasilkan Rp. 2,- penjualan.Universitas Gunadarma ATA 2015/2016Dosen : Ardiprawiro, S.E., MMSI

M a n a j e m e n K e u a n g a n 12Untuk tahun 2015:𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑅𝑝. 10.400 2,53 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 2,6 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑅𝑝. 4.100Perputaran modal kerja tahun 2015 sebanyak 2,6 kali artinya setiap Rp. 1,- modal kerjadapat menghasilkan Rp. 2,6,- penjualan.Terlihat ada kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2014 ke tahun 2015, halini menunjukkan ada kemajuan diperoleh manajemen. Namun jika rata-rata industri untukperputaran modal kerja adalah 4 kali, maka keadaan perusahaan baik untuk tahun 2014maupun tahun 2015 kurang baik karena masih di bawah dari rata-rata industri.Artinya dari rata-rata industri setiap Rp. 1,- modal kerja dapat menghasilkan Rp. 4,penjualan, sementara rasio yang dimiliki perusahaan hanya Rp. 2,2,- tahun 2014 dan hanyaRp. 2,6,- untuk tahun 2015. Dalam hal ini manajemen harus bekerja lebih keras lagi untukmeningkatkan rasio perputaran modal

1. Analisis Rasio Keuangan Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisa finansial memerlukan adanya ukuran atau “yard stick” tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah “rasio keuangan”. Ukuran yang sering digunakan

Related Documents:

sudah ditentukan. Pada praktiknya ada 5 (lima) jenis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Pada penelitian ini variabel rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas dan rasio

menggunakan rasio-rasio. Analisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan analisis rasio rentabilitas. Menurut Wetson rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir 2010:106).

Macam-macam analisis rasio keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) Analisis Rasio Likuiditas, (2) Analisis Rasio Profitabilitas, (3) Anlisis Rasio Solvabilitas, (4) Analisis Rasio Aktivias. Rasio Likuiditas berasal dari kata likuid yang berarti cair. Suatu perusahaan dikatakan

2.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan Menurut Hery (2016, h. 142), jenis- jenis rasio dibedakan menjadi : 1. hutang artinya rasio total aktiva harus lebRasio Profitabilitas / Rentabilitas Rasio ini bertujuan untuk mengukur . Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Dalam penelitian ini jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio. Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membiayai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas terdapat pengaruh secara simultan dan parsial terhadap peringkat sukuk. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Pefindo dan Indonesian Bond Market Directory. Metode penarikan

C. Analisis Rasio Keuangan Ini adalah rasio keuangan yang dilampirkan dalam ikhtisar kinerjaPGN 2014 Analisis Rasio Keuangan berdasarkan buku Gibson: 1. BAB 7 a. Debt Ratio Debt Ratio sama dengan Rasio Liabilitas terhadap Aset, yaitu sebesar 30,45% pada tahun 2014 dan 23,67% pada ta

2.1.1.3 Manfaat Analisis Rasio Manfaat dari analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2012:109) adalah : a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi