BAB II A. Anatomi Tulang Belakang

3y ago
161 Views
2 Downloads
388.01 KB
34 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Joanna Keil
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Anatomi Tulang Belakang1. Anatomi TulangKolumna vertebralis atau yang biasa disebut sebagai tulang belakangmerupakan susunan dari tulang-tulang yang disebut dengan vertebrae. Padaawal perkembangan manusia,vertebrae berjumlah 33 namun beberapavertebrae pada regio sacral dan coccygeal menyatu sehingga hanya terdapat26 vertebrae pada manusia dewasa. 26 vertebrae tersebut tersebar kedalam 5regio kolumna vertebralis yaitu: cervical, thoracic, lumbal, sacral, dancoccygeal (Tortora & Derrickson, 2009). Columna vertebrae pada orangdewasa memiliki panjang 72-75 cm, sekitarnya terbentuk oleh discusIntervertebralis, yang memisahkan dan mengikat vertebra secara bersamasama (Moore & Daley, 2013)Kolumna vertebralis memiliki 4 kurva atau lengkungan jika dilihat darisisi lateral. Pada regio cervical dan lumbal kurva berbentuk lordosis ataumelengkung ke depan sedangkan thorakal dan sacral berbentuk kifosis ataumelengkung ke belakang. Lekukan-lekukan tersebut memiliki fungsi antaralain: meningkatkan kekuatan kolumna vertebralis, menjaga keseimbangantubuh pada saat berdiri, meredam guncangan pada saat berjalan, dan mencegahvertebrae agar tidak mudah fraktur (syaifudin, 2006 dan Tortora & Derrickson,2009).Pada Vertebra lumbalis terdiri dari 5 ruas tulang dengan 5 pasang facetsjoints yang disebut juga dengan apophyseal atau zygoapohyseal joints. Sebuah7

8vertebra lumbalis tipikal mempunyai ciri-ciri, yaitu: corpus besar danberbentuk seperti ginjal, pediculus kuat dan mengarah ke belakang, laminayang tebal, foramina vertebrae berbentuk segitiga, processus transversuspanjang dan langsing, processus spinosus pendek, rata, dan berbentuksegiempat dan mengarah ke belakang. Facies articularis processus superior kemedial dan facies articularis procesus articularis inferior menghadap kelateral. Bila diperhatikan bahwa vertebrae lumbalis tidak mempunyai faciesarticularis untuk bersendi dengan costa dan tidak ada foramina pada processustransversus (Snell, 2011).Gambar 2.1. Kolumna Vertebralis(Sumber: Tortora & Derrickson, 2009 )

9Gambar 2.2 Lumbar Vertebrae(Sumber: Sobotta, 2011)2. Diskus IntervertebralisDiskus intervertebralis merupakan penghubung antara dua vertebrayang terdiri atas fibrocartilago complex yang membentuk articulasio antaracorpus vertebra, dikenal sebagai symphisis joint. Diskus intervertebralis padaorang dewasa memberikan kontribusi sekitar ¼ dari tinggi spine. Diskus jugadapat memungkinkan gerak yang luas pada vertebra. Setiap diskus terdiri atas2 komponen yaitu Nukleus pulposus dan annulus fibrosus (Moore & Dalley,2013).

10Nukleus pulposus merupakan substansia gelatinosa yang berbentukjelly transparan, mengandung 90% air, dan sisanya adalah collagen danproteoglycans yang merupakan unsur-unsur khusus yang bersifat mengikatatau menarik air. Nukleus pulposus tidak mempunyai pembuluh darah dansaraf. Nukleus pulposus mempunyai kandungan cairan yang sangat tinggi makadia dapat menahan beban kompresi serta berfungsi untuk mentransmisikanbeberapa gaya ke annulus & sebagai shock absorber (Moore & Dalley, 2013).Annulus fibrosus tersusun oleh sekitar 90 serabut konsentrik jaringanocollagen, serabutnya saling menyilang secara vertikal sekitar 30 satu samalainnya maka struktur ini lebih sensitif pada strain rotasi daripada bebankompresi, tension, dan shear. Secara mekanis, annulus fibrosus berperansebagai coiled spring (gulungan pegas) terhadap beban tension denganmempertahankan corpus vertebra secara bersamaan melawan tahanan darinukleus pulposus yang bekerja seperti bola (Nurhayati & Lesmana, 2007).Diskus intervetebralis akan mengalami pembebanan pada setiapperubahan postur tubuh. Tekanan yang timbul pada pembebanan diskusintervertebralis disebut tekanan intradiskal. Tekanan intradiskal pada lumbalyaitu terjadi pada L3-L4 karena L3-L4 menerima beban intradiskal yangterbesar pada regio lumbal. Besar tekanan intradiskal saat berbaring antara 15– 25 kp dan tidur miring menjadi 2 x lebih besar dari berbaring. Pada saatberdiri tekanan intradiskal sekitar 100 kp dan tekanan tersebut menjadi lebihbesar saat duduk tegak yaitu 150 kp. Peningkatan tekanan terjadi saat berdirimembungkuk dari 100 kp menjadi 140 kp, begitu pula saat dudukmembungkuk tekanan intradiskal meningkat menjadi 160 kp. Peningkatan

11tekanan dapat mencapai 200 kp lebih jika mengangkat barang dalam posisiberdiri membungkuk dan duduk membungkuk (Tortora & Derrickson, 2009).Gambar 2.3 Diskus Intervertebralis(Sumber: Sobotta, 2011)3. Facet jointFacet joint dibentuk oleh processus articularis superior dari vertebrabawah dengan processus articularis inferior dari vertebra atas. Sendi facettermasuk dalam non-axial diarthrodial joint. Setiap sendi facet mempunyaicavitas articular dan terbungkus oleh sebuah kapsul. Gerakan yang terjadipada sendi facet adalah gliding yang cukup kecil. Facet joint dan diskusmemberikan sekitar 80% kemampuan spine untuk menahan gaya rotasi,torsion dan shear, dimana ½-nya diberikan oleh sendi facet. Sendi facet jugamenopang sekitar 30% beban kompresi pada spine, terutama pada saat spinehiperekstensi. Gaya kontak yang paling besar terjadi pada sendi facet L5-S1.Apabila diskus intervertebralis dalam keadaan baik, maka facet joint akanmenyangga beban axial sekitar 20 % sampai dengan 25 %, tetapi ini dapatmencapai 70% apabila diskus intervertebralis mengalami degenerasi. Facetjoints juga menahan gerakan torsi sampai 40% (Andre, 2002).

124. LigamentLigament utama dari vertebra yaitu ligamentum longitudinale anteriormerupakan ligamen yang tebal dan kuat, dan berperan sebagai stabilisator pasifsaat gerakan ektensi lumbal, ligamentum longitudinal posterior, ligamen inisangat sensitif karena banyak mengandung serabut saraf afferent nyeri (A deltadan tipe C) dan memiliki sirkulasi darah yang banyak. Ligamen ini berperansebagai stabilisator pasif saat gerakan fleksi lumbal, ligamentum flavumligamen ini mengandung lebih banyak serabut elastin daripada serabut kolagendibandingkan dengan ligamen-ligamen lainnya pada vertebra. Ligamen inosusdaninterspinosus, ligamen ini berperan sebagai stabilisator pasif saat gerakanfleksi lumbal, serta ligamentum intertransversum, ligamen ini mengontrolgerakan lateral fleksi kearah kontralateral (Yanuar, 2002).Gambar 2.4 Ligamentum Vertebrae Lumbal(Sumber: Stephen Kishner)

135. OtotOtot pendukung gerakan lumbal diantaranya yaitu : Otot errectorSpine, merupakan group otot yang luas dan terletak dalam pada fascialumbodorsal, serta muncul dari suatu aponeurosis pada sacrum, crista illiacadan procesus spinosus thoraco lumbal. Otot terdiri atas : m.tranverso spinalis,m.longissimus, m.iliocostalis, m.spinalis, m.paravertebral. Group otot inimerupakan penggerak utama pada gerakan extensi lumbal dan sebagaistabilisator vertebra lumbal saat tubuh dalam keadaan tegak. Otot abdominal,merupakan group otot ekstrinsik yang membentuk dan memperkuat dindingabdominal. Pada group otot ini ada 4 otot abdominal yang penting dalam fungsispine, yaitu m.rectus abdominis, m.obliqus external, m.obliqus internal danm.transversalis abdominis. Group otot ini merupakan fleksor trunk yang sangatkuat dan berperan dalam mendatarkan kurva lumbal. Di samping itu m.obliqusinternal dan external berperan pada rotasi trunk. Deep lateral muscle,merupakan group otot intrinstik pada bagian lateral lumbal yang terdiri darim.quadratus Lumborum, m.Psoas, Group otot ini berperan pada gerakan lateralfleksi dan rotasi lumbal (Moore & Dalley, 2013).B. Nyeri1. Pengertian NyeriNyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yangtidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual,potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian saat terjadi kerusakan.Nyeri merupakan mekanisme protektif yang dimaksudkan untuk menimbulkankesadaran telah atau akan terjadi kerusakan jaringan (Andarmoyo S, 2013).

142. Mekanisme Terjadinya Rangsangan NyeriAndarmoyo (2013), mengungkapkan bahwa rangsang nyeri dapatterjadi pada seseorang dengan beberapa teori, yaitu :a. Teori Pemisahan (Specificity Theory)Menurut teori ini, rangsangan sakit masuk ke medulla spinalis (spinalcord) melalui kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior, kemudiannaik ke tractus lissur, dan menyilang di garis median ke sisi lainnya, danberakhir tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.b. Teori Pola (Pattern Theory)Nyeri disebabkan oleh berbagai reseptor sensori yang dirangsang olehpola tertentu. Nyeri merupakan akibat stimulasi reseptor yang menghasilkanpola tertentu dari impuls saraf. Teori ini bertujuan bahwa rangsangan yangkuat mengakibatkan berkembangnya gaung terus menerus pada spinal cordsehingga saraf transmisi nyeri bersifat hipersensitif yang mana rangsangandengan intensitas rendah dapat menghasilkan transmisi nyeri.c. Teori Pengendalian Gerbang (Gate Control Theory)Dalam teori ini dikatakan bahwa nyeri dapat diatur atau di hambat olehmekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori inimengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibukadan impuls dihambat saat pertahanan ditutup. Neuron Delta A dan Cmelepaskan substansi P untuk mentrasmisi impuls melalui mekanismepertahanan. Selain itu juga terdapat neuron beta A yang lebih tebal dan lebihcepat dalam melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila rangsanganyang dominan berasal dari serabut beta A, maka akan menutup mekanisme

15pertahanan, pesan yang disampaikan akan menstimuli mechanoreseptoratau substansi yang dapat menghambat rangsang nyeri. Namun, apabilarangsangan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, makaakan membuka pertahanan tersebut dan klien dapat mempersepsikan sensasinyeri.d. Endogenous Opiat TheoryEndorphine adalah opiat endogen tubuh atau morfin alami yangterdapat pada tubuh. Endorphine mempengaruhi transmisi impuls daksebagaineurotransmiter maupun neuromodulator yang menghambat transmisi daripesan nyeri. Kegagalan dalam melepaskan endorphine memungkinkanterjadinya nyeri.3. Penilaian NyeriNyeri yang dialami seseorang bersifat sangat subyektif, tergantungbagaimana seseorang menginterpretasikan nyeri, namun tingkat nyeri yangdirasakan oleh penderita dapat diukur dengan skala pengukuran nyeri dandengan pemeriksaan kadar endorphin dalam darah (Judha, 2012). Penilaiannyeri dengan skala pengukuran nyeri dan kadar hormon endorphin dijelaskansebagai berikut :a. Skala pengukuran nyeriJudha (2012) menyebutkan salah satu cara untuk mengukur tingkatnyeri adalah dengan menggunakan skala nyeri berdasarkan skala intensitasnumerik (numeric rating scale), yaitu:

16Gambar 2.5. Skala Pengukuran Nyeri(Sumber : Judha, 2012)Keterangan: Semakin besar nilai, maka semakin berat intensitas nyerinya:1) Skala 0 Tidak nyeri2) Skala 1- 3 Nyeri ringan. Secara objektif klien dapat berkomunikasidengan baik, tindakan manual dirasakan sangat membantu.3) Skala 4-7 Nyeri sedang. Secara objektif klien mendesis, dandapatmendeskripsikan nyeri, klien dapat mengikuti perintah dengan baik danresponsif terhadap tindakan manual.4) Skala 8-10 Nyeri berat. Secara objektif terkadang klien dapatmengikuti perintah tapi masih responsif terhadap tindakan manual,dapat menunjukkan lokasi nyeri tapi tidak dapat mendeskripsikannya,tidak dapat diatasi dengan alih posisi, napas panjang, destruksi dll(Judha M dkk, 2012).b. Kadar endorphinEndorphin adalah opiat endogen tubuh atau morfin alami yangterdapat pada tubuh sehingga dapat menimbulkan efek penurunan nyeri.Orang yang merasakan nyeri dapat diartikan bahwa kadar endorphindidalam tubuhnya rendah.

17C. Nyeri Punggung Bawah1. DefinisiMenurut The International Association for the Study of Pain (IASP),yang termasuk dalam nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dibatasi daerahsuperior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung processus spinosusdari vertebra thorakal terakhir ,daerah inferior oleh garis transversal imajineryang melalui ujung processus spinosus dari vertebra sakralis pertama danlateral oleh garis vertikal yang ditarik dari batas lateral spina lumbalis (Guyton,2008). Munir (2012) mendefinisikan nyeri punggung bawah sebagai kondisitidak spesifik yang mengacu pada keluhan nyeri akut atau kronik dan ketidaknyamanan pada atau di dekat daerah lumbosakral, yang dapat disebabkan olehinflamasi, proses degeneratif, keganasan, kelainan ginekologi, trauma, dangangguan metabolik.2. EtiologiMenurut Waddell (2007) Ada tiga kategori sederhana penyebab nyeriyang secara luas diterima oleh para ahli international yaitu yang disebut denganDiagnostic Triage,yaitu:a. Patologi spinal serius (serious spinal pathology), yaitu adanya indikasipenyebab nyeri punggung bawah serius, yang sering disebut dengan RedFlags seperti:1) Umur dari onset kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun.2) Adanya riwayat trauma berat3) Adanya rasa nyeri yang konstan dan progresif serta nyeri nonmekanikal / non mechanical pain (tidak ada pengurangan saat istirahatdi tempat tidur)

184) Nyeri didaerah torakal5) Adanya riwayat tumor ganas6) Penggunaan obat kortikosteroid yang lama7) Penggunaan narkoba, immunosuppression, HIV8) Gangguan sistemik9) Pengurangan berat badan yang drastis10) Adanya defisit neurologis termasuk sindroma cauda equina(gangguan miksi, paralisis anal spingter, anastesi area sadel / sadlearea, kelainan pola berjalan akibat kelemahan otot-otot tungkaibawah)11) Deformitas struktur tulang belakang12) Demamb. Nerve root pain, yaitu penjalaran rasa sakit sepanjang perjalanan n.sciaticaditungkai bawah yang disebabkan adanya penekanan saraf oleh diskusintervertebralis.c. Nyeri punggung bawah non spesifik, yaitu nyeri punggung bawah denganpenyebab yang tidak diketahui dengan jelas dan biasanya mengenaistruktur muskuloskeletal lumbal, seperti strain ligamentum dan sprain ototlumbal. Kemungkinan besar berhubungan dengan faktor mekanis seperti:cara angkat dan angkut yang tidak benar, sikap yang tidak ergonomisdalam beraktifitas / bekerja, postur tubuh yang buruk, dan kurangnyaaktifitas. Tanda-tanda dari nyeri punggung bawah non spesifik ini antaralain:1) Nyeri lokal antara skapula dan gluteal, bisa juga menjalar tapisuperfisial. Rasa nyeri bertambah pada posisi atau gerakan tertentu

19(membungkuk dan memutar), saat kelelahan, saat stress, tetapiberkurang apabila beristirahat.2) Umur yang terkena biasanya antara 20 – 50 tahun.3) Lokasi penyebab rasa nyeri biasanya struktur jaringan lunak antarasegmen L4-S1, dan sendi sakroiliaka3. Klasifikasia.Berdasarkan Struktur AnatomisMenurut Nicola (2001) dalam Ariyanto (2011) klasifikasi nyeripunggung bawah berdasarkan struktur anatomisnya dibagi atas beberapatingkatan yaitu Nyeri Punggung Bawah Primer, merupakan nyeripunggung bawah yang disebabkan oleh adanya kelainan pada strukturdisekitar lumbal, yang meliputi kelainan atau cedera pada ligamen, otot,persedian, maupun persarafannya. Nyeri Punggung Bawah Sekunder,adalah nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh kelainan pada strukturdiluar lumbal. Nyeri Punggung Bawah Referal, merupakan nyeripunggung bawah yang disebabkan oleh struktur lain diluar sendi lumbalyang menjalar ke lumbal. Nyeri Punggang Bawah Psikosomatik,merupakan nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh adanya faktorgangguan psikologis penderita.b.Berdasarkan Sumber Rasa NyeriMenurut Macnab (2007) klasifikasi nyeri punggung bawahberdasarkan sumber rasa nyeri dapat dibagi atas beberapa bagian yaituViserogenik yang merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber olehadanya kelainan pada organ dalam (viseral) seperti gangguan ginjal, usus,maag dan lain-lain. Neurogenik, merupakan nyeri punggung bawah yang

20bersumber dari adanya penekanan pada saraf punggung bawah.Vaskulogenik, merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dariadanya gangguan vaskuler disekitar punggung bawah. Spondilogenik,Merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya gangguanpada struktur tulang maupun persendian tulang punggung bawah.Psikogenik, merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dariadanya gangguan psikologis pasien.c.Berdasarkan Lama PenyakitnyaMenurut Bogduk (2004) mengatakan bahwa berdasarkan lamaperjalanan penyakitnya, nyeri punggung bawah di klasifikasikan menjadi3 bagian yaitu akut, sub akut, dan kronis. Nyeri punggung bawah akut didefinisikan sebagai timbulnya episode nyeri punggung bawah menetapdengan durasi kurang dari 4 minggu. Untuk durasi antara 4-12 minggu didefinisikan sebagai nyeri punggung bawah sub akut, sedangkan untukdurasi yang lebih panjang dari 12 minggu adalah nyeri punggung bawahkronis.4. PatofisiologiEverett (2010) menyebutkan pada umumnya nyeri punggung bawahdisebabkan oleh sebuah peristiwa traumatis akut, atau trauma kumulatifdimana berat ringannya suatu peristiwa traumatis akut sangatlah bervariasi.Nyeri punggung bawah akibat trauma kumulatif lebih sering terjadi di tempatkerja, misalnya karena duduk statis terlalu lama atau posisi kerja yang kurangergonomis. Beberapa struktur anatomis elemen-elemen tulang punggungbawah antara lain : tulang, ligamen, tendon, diskus, otot dan saraf didugamemiliki peran yang besar untuk menimbulkan rasa nyeri. Struktur disekitar

21diskus intervertebralis yang sensitif terhadap rasa sakit ialah: ligamentumlongitudinal anterior, ligamentum longitudinal posterior, corpus vertebra,akar saraf, dan kartílago dari facet joint. Banyak dari komponen-komponentersebut diatas memiliki persarafan sensoris yang dapat menghasilkan sinyalnosiseptif yang merupakan reaksi terhadap adanya suatu kerusakan jaringan.Secara biomekanik,pergerakan tulang punggung bawah merupakangerakan kumulatif dari tulang-tulang vertebra lumbalis, dengan 80-90%merupakan gerakan fleksi dan ekstensi lumbal yang terjadi di diskusintervertebralis L4-L5 dan L5-S1. Posisi gerakan tulang belakang lumbal yangpaling berisiko untuk mengakibatkan nyeri punggung bawah ialah fleksi kedepan (membungkuk), rotasi (memutar), dan ketika mencoba untukmengangkat benda berat dengan tangan terentang kedepan. Pembebanan aksialdengan durasi pendek ditahan oleh serat kolagen annular diskus. Pembebananaksial dengan durasi yang lebih lama menciptakan tekanan ke anulus fibrosuslebih lama dan mengakibatkan tekanan menyebar ke endplates. Jika anulus danendplate dalam keadaan baik, kekuatan beban dapat dengan baik ditahan.Namun tekanan yang dihasilkan dari kontraksi otot lumbal dapat bergabungdengan tekanan beban dan dapat meningkatkan tekanan intradiskal yangmelebihi kekuatan serat annular diskus intervertebralis (Everet, 2010).Beban kompresi pada diskus yang berulang-ulang seperti pada gerakanfleksi dan torsi lumbal saat mengangkat suatu benda, menempatkan diskuspada resiko untuk mengalami kerobekan annulus fibrosus. Isi anulus fibrosusyaitu nukleus pulposus dapat menerobos annulus fibrosus yang robek. Seratpaling dalam dari annulus fibrosus ini tidak mempunyai persarafan sehinggabila mengalami kerobekan tidak menimbulkan rasa nyeri. Tetapi apabila

22nukleus pulposus sudah mencapai tepi luar dari annulus fibrosus, kemungkinanakan menimbulkan rasa nyeri karena tepi aspek posterior dari annulus fibrosusmendapat persarafan dari beberapa serabut saraf dari n.sinuvertebral dan aspeklateral dari diskus disarafi pada bagian tepinya oleh cabang dari rami anteriordan gray rami communicants (Everet, 2010).5. EpidemiologiNyeri punggung bawah adalah keluhan yang sering dijumpai dalampraktek dokter sehari-hari terutama di negara-negara industri. Dipekirakan80% dari seluruh populasi pernah mengalami episode ini selama hidupnya.Prevalensi tahunnya bervariasi dari 15-45%, dengan point prevalence rata-rata12-30%. Di AS nyeri ini merupakan penyebab dari pembatasan aktivitas padatujuh juta penduduk pada manusia dewasa dan merupakan urutan ke 2 untukalasan paling sering berkunjung ke dokter. Nyeri punggung bawah jugamenyedot biaya yang cukup besar. Pada tahun 1998 saja di perkirakan biayauntuk mengatasi nyeri punggung bawah seki

A. Anatomi Tulang Belakang 1. Anatomi Tulang Kolumna vertebralis atau yang biasa disebut sebagai tulang belakang merupakan susunan dari tulang-tulang yang disebut dengan vertebrae. Pada awal perkembangan manusia, vertebrae berjumlah 33 namun beberapa vertebrae pada regio sacral dan coccygeal menyatu sehingga hanya terdapat 26 vertebrae pada manusia dewasa. 26 vertebrae tersebut tersebar .

Related Documents:

setiap area anatomi tertentu. Tulang (Bones) Tubuh mengandung 206 tulang. Tulang memiliki beberapa fungsi, seperti dukungan, perlindungan, pemindahan, penyimpanan mineral, dan pembentukan sel darah. Susunan tulang yang membentuk sendi dan perlekatan otot pada tulang-tulang tersebut menentukan pergerakan. Tulang diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi empat kelompok: tulang panjang .

Anatomi Tulang dan Fisiologi Panggul 2.1.1 Tulang Tulang pelvis merupakan komposisi dari tiga buah tulang yakni dua tulang kokse . tulang pria lebih kekar dan kuat, sedangkan kerangka perempuan lebih ditujukan kepada pemenuhan fungsi reproduksi. Pada wanita bentuk thorak bagian bawah lebih besar, panggul berbentuk ginekoid dengan ala iliaka lebih lebar dan cekung, promontorium kurang .

Anatomi dan Fisiologi a. Anatomi Tulang Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada ba intra-seluler. Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui proses “ Osteogenesis ” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut “ Osteoblast”. Proses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium. Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, Tulang dapat .

Anatomi tulang pada tangan, terdiri atas tulang lengan atas (humerus), pergelangan tangan (carpal), telapak tangan (metacarpal), dan jari-jari. Setiap lengan melekat pada tulang belikat (scapula), yaitu tulang segitiga besar di sudut tulang bagian atas setiap sisi tulang rusuk. Kerangka tubuh terdiri atas berbagai jenis tulang yang memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda untuk menjalankan .

Tulang-tulang pembentuk rangka tubuh . 12 3. Tulang-tulang di regio manus tampak . Anatomi hewan ini yang dipelajari adalah anatomi tubuh hewan piara. Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum anatomi hewan dilakukan setiap minggu sesuai jadwal dengan beban 3 sks (1-2) pada mahasiswa semester 1. Pelaksanaan meliputi tutorial, pretest, praktikum di laboratorium, pembuatan laporan, dan ujian .

Anatomi Antebrachii a. Tulang ulna Menurut Hartanto (2013) ulna adalah tulang stabilisator pada lengan bawah, terletak medial dan merupakan tulang yang lebih panjang dari dua tulang lengan bawah. Ulna adalah tulang medial antebrachium. Ujung proksimal ulna besar dan disebut olecranon, struktur ini membentuk tonjolan siku. Corpus ulna mengecil dari atas ke bawah. 8 Gambar 2.1 Anatomi os Ulna .

dan kinetik dari neuromuskuloskeletal tulang belakang (1,2,3). II. Anatomi Tulang Belakang Lumbosakral 2.1 Elemen-Elemen Tulang 2.1.1 Vertebrae Lumbal Ukuran tulang vertebrae lumbal semakin bertambah dari L1 hingga L5 seiring dengan adanya peningkatan beban yang harus disokong. Pada bagian depan dan sampingnya, terdapat sejumlah foramina kecil untuk suplai arteri dan drainase vena. Pada bagian .

asset management for utilities and telecommunication providers to support network planning, design and analysis, maintenance and operations. OMS and DMS integration: A configurable standards-based software solution that provides utilities with an automated way of introducing the electric network to the OMS (Outage Management System) and DMS (Distribution Management System) via CIM (Common .