STRUKTUR HISTOLOGIS TULANG FEMUR DAN JARINGAN SUBKUTAN .

3y ago
113 Views
4 Downloads
696.89 KB
7 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 11d ago
Upload by : Maleah Dent
Transcription

STRUKTUR HISTOLOGIS TULANG FEMUR DAN JARINGANSUBKUTAN KELINCI NEW ZEALANDEko Susetyarini1, Poncojari Wahyono2, Roimil Latifa3, Endrik Nurrohman41Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 65144Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 651443Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 651444Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 651442Email Korespodensi: niniek08@gmail.comAbstrakTujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ukuran dan mendeskripsikan gambaran struktur histologis tulangfemur dan subkutan kelinci New Zealand. Jenis penelitian adalah deskriptif. Penelitian dilakukan diLaboratorium Terpadu dan Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian dimulaibulan Agustus sampai September 2019. Pengamatan struktur histologis dengan metode Gosok dan Rentangdan pengamatan ukuran menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), pengukuran histologis tulangdilakukan 3 kali ulangan dan diambil rata-rata. Analisis data secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif denganmelihat struktur histologiis masing-masing preparat dan rata-rata hasil pengamatan ukuran menggunakanScanning electron microscope (SEM). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ditemukan adanya sistemharvest, canalis centralis, canalis volkman, osteosit dalam lakuna, lamela, dan canaliculi, dengan ukuran ratarata diameter canalis centralis 5,46 µm, jarak antar lakuna satu dengan lainya 6,9 µm, panjang canalis volkman44,8 µm, lebar canalis volkman 1,2 µm, panjang lakuna 0,86 µm, jarak antar lamela 6,52 µm, panjang canaliculi6,48 µm. Pada jaringan ikat subkutan ditemukan adanya serabut elastis dengan rata-rata berukuran lebar 2,3µm, serabut kolagen dengan rata-rata ukuran lebar 5,2 µm, dan sel mesenkim yang terletak diantara keduaserabut.Kata Kunci: Kelinci New Zealand, Struktur Histologis, Subkutan, Tulang Femur,PendahuluanHistologi merupakan cabang ilmu Biologi yang mengkaji secara umum tentang jaringan penyusuntubuh, kimia jaringan, dan sel yag dipelajari dengan metode analitik mikroskopik (Harjana, 2011).Pembahasan dalam ilmu Histologi sangat menekankan pada pembahasan sel-sel yang menyusunsuatu jaringan (Wahyuni, 2000). Perkembangan pembahasan ilmu Histologi sekarang secara luassudah membahas semua cabang anatomi mikroskopik (Lesson et al, 1995). Kajian ilmu Histologisalah satunya mempelajari tentang jaringan ikat. Jaringan ikat terbagi menjadi 1) jaringan ikat biasaterdiri dari jaringan ikat longgar (areolar), 2) jaringan ikat padat yaitu jaringan ikat dengan sifatkhusus seperti jaringan adiposa, jaringan retikuler, jaringan hematopoietik, 3) jaringan ikat khususatau jaringan penyokong yaitu tulang dan tulang rawan (Hatta, 2012).Tulang merupakan organ penyokong terutama bagi hewan tingkat tinggi yang tersusun atas jaringandan sel-sel tulang. Fungsi utama sebagai pembentuk rangka dan alat gerak tubuh (Dewi et al, 2017).Tulang tergolong jaringan ikat yang termineralisasi (Ardhiyanto, 2011), termasuk jaringan ikatkhusus (Lesson et al, 1995). Komposisi dalam jaringan tulang terdiri dari matrik organik dan matrikinorganik (Nanci, 2005). Sel-sel pada tulang antara lain osteoblast, osteosit, osteoklas dan selosteoprogenitor. Osteoblast ditemukan dalam lapisan jaringan tulang yang menjadi perantaramineralisasi osteoid. Osteosit adalah komponen sel utama yang membentuk matriks tulang.Osteoklas merupakan sel fagosit yang mengikis tulang dan memperbaiki tulang bersama osteoblast.Sel osteoprogenitor merupakan sel yang menghasilkan osteoblast dan osteosit. Tulang membentukendoskeleton yang kuat dan kaku (Ramadhan, 2018).Jaringan subkutan merupakan jaringan yang terdapat pada bagian bawah kulit, jaringan subkutantermasuk dalam jaringan ikat longgar. Jaringan subkutan secara umum tersusun atas serabut dan selSeminar Nasional Pendidikan Sains 2019 17

mesenkim. Jaringan ikat subkutan tersusun atas sejumlah sel embrional diduga tetap ada pada orangdewasa (Subowo, 1992). Bila fibroblas biasanya terlihat berdekatan dengan serat kolagen, maka selmesenkim yang belum berdiferensiasi sering terdapat sepanjang dinding pembuluh darah, terutamakapiler, dan dikenal sebagai sel perivaskuler atau sel adventisia. Sel mesenkim mampuberdiferensiasi menjadi jenis sel yang umum dijumpai dalam jaringan ikat longgar atau menjadi sellain seperti sel otot polos setelah ada cedera pada pembuluh darah (Lesson et al, 1995).Jaringan ikat tulang dan subkutan terdapat pada kelompok hewan salah satunya adalah kelinci untukmenyokong tubuhnya. Kelinci New Zealand merupakan kelinci hasil persilangan dari Flemish giantdari Belgian hare berasal dari Amerika, kelinci ini memiliki ciri dada penuh, badanya medium tetapiterlihat gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar agak bundar bulunya tebal dan halus (Masanto& Agus, 2013). Dibandingkan dengan tikus dan marmut, tulang femur pada kelinci lebih besar danmemiliki karakteristik tulang yang pertumbuhanya lebih cepat hal tersebut dikarenakan prosesosifikasi yang cepat (Hartadi et al, 2018), namun lebih rapuh (Hustamin, 2006). Kelinci New Zealandjuga sering dipakai sebagai hewan laboratoris atau hewan coba (Curnin & Bassert, 1985). Tujuanpenelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran dan ukuran histologis jaringan tulang femur kelincidan jaringan ikat subkutan kelinci New Zealand.Metode PenelitianJenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilakukan di Laboratorium terpadu untuk kegiatanadaptasi dengan lingkungan dan pemeliharaan kelinci dan Laboratorium Biologi UniversitasMuhammadiyah Malang untuk kegiatan pembedahan dan pengamatan histologis. Penelitian dimulaibulan Agustus sampai September 2019. Alat dan bahan yang digunakan diantaranya mikroskopbinokuler, kaca benda, 1 set alat bedah, Scanning Electron Microscope (SEM), hewan coba, alkohol,xylol, aquades, Hematoxylin, Eosin, xylene. Prosedur pengamatan preparat tulang menggunakanmetode gosok menurut Wahyuni, (2017) dan Muntiha, (2001), langkahnya yaitu memotong tulangfemur, menggosok tulang sampai tipis secara merata dan searah sambil ditetesi air, memasukkandalam alkohol absolut selama 15 menit, memindahkan pada xylol murni, mengamati menggunakanmikroskop. Pengamatan ukuran histologis femur yang telah digosok dan diamati menggunakanmikroskop, selanjutnya mengamati dan mengukur struktur histologisnya dengan mikroskop elektron,pengamatan ukuran diulang sebanyak tiga kali dan diambil rata-rata.Prosedur pengamatan jaringan ikat subkutan menggunakan metode rentang menurut Wahyuni,(2017), langkahnya yaitu membedah hewan coba, mengambil lapisan subkutan, merentangkanlapisan subkutan pada kaca benda, menetesi alkohol 70% selama 10 menit, selanjutnya menetesiaquades selama 10 menit, memberikan pewarnaan menggunakan Hematoxylin selama 20 menit,mencuci kelebihan pewarna menggunakan aquades, pewarnaan Eosin selama 30 menit, dehidrasialkohol bertingkat 70%, 80%, 100%, dealkolisasi alkohol dengan xylol dengan perbandingan 1:3,1:1, 3:1 masing-masing selama 10 menit, menetesi xylol murni, mengamati menggunakanmikroskop. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif dengan melihat struktur histologiismasing-masing preparat dan rata-rata hasil pengamatan ukuran menggunakan Scanning electronmicroscope (SEM).Hasil Penelitian dan PembahasanHasil pengamatan preparat gosok tulang femur didapatkan bagian-bagian histologis disajikan padagambar 1.18 Menyiapkan Guru IPA Masa Depan Menghadapi Transformasi Dunia Digital

1a1b1c1dGambar 1a, 1b, 1c Histologi Tulang FemurPerbesaran 100x, 400x, 1000xKeterangan: a. Canalis centralis, b.Osteosit dalam lakuna, c. Lamela, d.Canalis volkman, e. CanalikuliGambar 1d. Sampel hasil pengamatan danpengukuran histologis tulang menggunakanScanning Electron Microscope (SEM)Berdasarkan pengamatan histologi tulang femur (gambar 1) didapatkan bagian diantaranya sitemharvest yang tersusun atas bagian-bagian lain yaitu canalis centralis yang merupakan semacam kanalatau lubang yang terdapat pembuluh darah di dalamnya, lamela yang merupakan bagian yang seolaholah ditempati oleh osteosit dalam lakuna. Lamela terlihat beberapa jumlahnya dengan diametersemakin keluar atau menjauhi canalis centralis lamela semakin lebar. Lapisan lamelar berbentukmelingkar menyelimuti osteon pada tulang korteks dan strukturnya berbentuk anyaman (Smith et al,2006). Jumlah lamela dalam sistem harvest berjumlah antara enam sampai lima belas yang tersusunkonsentris (Gunarso, 1979).Osteosit atau sel-sel tulang keras yang terdapat dalam lakuna. Osteosit adalah sel-sel tulang maturyang berasal dari osteoblas, dan berada di lakuna di dalam matriks tulang yang terkalsifikasi(Sitanggang, 2005). Osteosit adalah osteoblas yang terpendam dalam matrik tulang, osteositberbentuk seperti bentukan lakuna yang merupakan tempat tinggalnya, bentuk lakuna lonjong tidakteratur dan berbentuk bikonveks pada tepinya, osteosit dan cabangnya tidak melekat langsung padamatriks sekitarnya tetapi terpisah dari dinding lakuna dan kanalikuli oleh daerah amorf tipis (Lessonet al, 1995).Kanalikuli yang seperti serabut-serabut menempel pada setiap lakuna yang sebenarnya adalahsaluran, kanalikuli terlihat disetiap lakuna dan menjadi penghubung antara osteosit dalam lakunapada lamela satu dengan lamela yang lainya. Kanalikuli adalah saluran halus yang meluas dari satulakuna ke lakuna lainya dan meluas ke permukaan tulang, kanalikuli pada setiap lakuna menjulurkeluar dari lakuna (Lesson et al, 1995). Pada kanalikuli terdapat prosesus sitoplasmik dari osteosit.Prosesus ini mengadakan kontak dengan prosesus dari osteosit di sebelahnya (Sitanggang, 2005).Seminar Nasional Pendidikan Sains 2019 19

Kanalis volkman atau jembatan volkman yang terlihat seperti kanal penghung antara canalis centralissatu dengan canalis centralis lainya sehingga membentuk suatu sistem yang dinamakan dengansistem harvest.Ukuran (µm)Ukuran histologis tulang femur disajikan pada gambar scentralisjarak antarlakuna6.526.48jarak antarlamelapanjangcanaliculi0.86panjang lebar canalis panjangcanalisvolkmanlakunavolkmanHistologis Tulang femurGambar 2. Rerata Ukuran Histologis Tulang Femur kelinci New ZealandHasil pengamatan ukuran histologis tulang femur kelinci New Zealand (gambar 2) didapatkan bahwadiameter canalis centralis 5,46 µm, jarak antar lakuna satu dengan lainya 6,9 µm, panjang canalisvolkman 44,8 µm, lebar canalis volkman 1,2 µm, panjang lakuna 0,86 µm, jarak antar lamela 6,52µm, panjang canaliculi 6,48 µm.Kepadatan tulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor individu sepertiusia, ras, jenis kelamin (Widyanti et al, 2017). Menurut Seeman (2003), ketidakseimbangan antararesorpsi dan pembentukan tulang pada proses remodeling tulang dapat mengakibatkan kepadatantulang berkurang sehingga dapat menimbulkan penyakit metabolik. Selanjutnya Manolagas (2000),menyatakan berkurangnya kepadatan sel tulang dapat diakibatkan oleh berkurangnya jumlah osteositatau kurangnya kadar mineral.Hasil pengamatan jaringan subkutan disajikan pada gambar 3.3a3bcba20 Menyiapkan Guru IPA Masa Depan Menghadapi Transformasi Dunia Digital

3c3dGambar 3a,b,c. Jaringan Ikat Subkutan. Perbesaran: 100x, diperbesar3c dan 3d Pengamatan menggunakan SEM. Perbesaran 1000xKeterangan: a. Serabut elastis, b. Serabut kolagen, c. Sel mesenkim6Ukuran Milimikron (µm)5.25432.3210serabut kolagenserabut elastisLebarGambar 5. Rerata Ukuran Histologis Subkutan kelinci New ZealandBerdasarkan hasil pengamatan jaringan subkutan kelinci (gambar 4) dapat terlihat adanyaserabut-serabut yang menyusun jaringan, terdapat dua serabut jika dilihat berdasarkan struktur tebaldan tipisnya. Dua serabut tersebut yaitu serabut kolagen dan serabut elastis. Pada bagian diantaraserabut-serabut terdapat sel yang nampak lebih besar dibandingkan ukuran serabut, sel tersebut yaitusel mesenkim. Hasil pengamatan ukuran didapatkan hasil serabut elastis dengan rata-rata berukuranlebar 2,3 µm, serabut kolagen dengan rata-rata ukuran lebar 5,2 µm (gambar 5). Secara struktural,jaringan ikat dibentuk oleh tiga kelas komponen sel-sel, serat-serat dan substansi dasar. Padadasarnya terdiri dari sel-sel, maka unsur pokok jaringan ikat adalah matriks ekstraseluler, terdiri darikombinasi yang berbeda-beda dari serat-serat protein (kolagen, serat retikuler dan serat elastis) dansubstansi dasar (Lesson et al, 1995).Mesenkim adalah jaringan ikat embrio yang kelak akan menumbuhkan jaringan ikat dewasa,pembuluh darah dan limfe, dan otot polos. Secara histologis terdiri atas sel-sel mesenkim dan bahandasar (matriks). Sel mesenkim bentuknya tidak teratur dan memiliki banyak penjuluran dan salingberhubungan. Inti lonjong, besar (Hernawati, 2008). Mesenkim suatu jaringan embrio yang dibentukoleh sel-sel memanjang yang tidak berdifferensiasi, yakni sel-sel mesenkim. Ciri-ciri sel ini adalahbentuk inti oval dengan nukleolus yang menonjol dan kromatin halus. Sel-sel ini mempunyai banyaksitoplasma, dan terbenam di dalam substansi ekstrasel yang melimpah dan kental yang mengandungsedikit serat. Mesenkim pada dasarnya berkembang dari mesoderm. Sel-sel mesodermal bermigrasidari tempat asalnya di dalam embrio, yang melingkupi dan menembus organ-organ yang sedangberkembang (Keosoemah & Dwiastuti, 2017).Seminar Nasional Pendidikan Sains 2019 21

Kolagen atau serat kolagen ditemukan pada semua jaringan ikat dan terdiri atas proteinkolagen. Serat-serat tersebut sangat ulet dan berkasnya dalam keadaan segar tampak putih. (Subowo,1992). Serat kolagen berdiameter antara 1 sampai 12 mikron atau mikrometer (Lesson et al, 1995).Serabut kolagen beraspek putih, karenanya disebut serabut putih (white fiber), dan jumlahnya palingbanyak. Sifat-sifat umum : lentur (flexible), tapi susah diregang (Hernawati, 2008). Kolagenmerupakan matriks ekstraseluler yang tidak cair dan paling banyak menyusun 70% tendon dandermis (Bevelander& Ramaley, 1979). Sampai saat ini dapat diidentifikasi 11 jenis kolagen yangberbeda, dimana tipe I sampai V merupakan serat kolagen yang paling banyak ditemukan. Sifatkolagen ini agak asidofil (Keosoemah & Dwiastuti, 2017).Serat elastis adalah komponen utama serat elastis yang terdapat pada kulit, pembuluh darah,hidung, telinga luar, organ intestinal dan paru-paru, yang memungkinkan organ tersebut mendapatbentuk sendiri setelah adanya tenaga yang mengubah bentuknya untuk sementara (Subowo, 1992).Elastin disintesis pada retikulum endoplasma kasar dan ditumpukkan pada apparatus golgi,sedangkan serat elastis disintesis oleh sel fibroblast (Hatta, 2012). Serat elastis terdapat pada jaringanikat, jarang dan tampak sebagai pita pipih atau benang silindris panjang, tipis, diameter berkisar 1sampai 4 mikrometer (Lesson et al, 1995). Serabut elastin beraspek kuning, oleh karena itu disebutserabut kuning (yellow fibers). Sifat umum dari serabut elastin adalah sangat elastik (Hernawati,2008).SimpulanSistem harvest pada tulang femur kelinci New Zealand ditemukan struktur histologis yang tersusunatas bagian-bagian canalis centralis, canalis volkman, osteosit dalam lakuna, lamela, dan canaliculidengan ukuran rata-rata diameter canalis centralis 5,46 µm, jarak antar lakuna satu dengan lainya 6,9µm, panjang canalis volkman 44,8 µm, lebar canalis volkman 1,2 µm, panjang lakuna 0,86 µm, jarakantar lamela 6,52 µm, panjang canaliculi 6,48 µm. Pada jaringan subkutan ditemukan adanya serabutelastis, serabut kolagen, dengan serabut kolagen lebih besar dibandingkan serabut elastis denganukuran serabut elastis rata-rata berukuran lebar 2,3 µm, serabut kolagen dengan rata-rata ukuran lebar5,2 µm dan sel mesenkim yang terletak diantara kedua serabut.Daftar PustakaArdhiyanto, Hengky Bowo. (2011). Peran Hidroksiapatit Sebagai Bone Graft Dalam ProsesPenyembuhan Tulang. Stomatognatic. J.K.G Unej. 8. 2: 118-21.Bevelander, Gerrit & Ramaley, Judith A. (1979). Dasar-Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta :Gelora Akasara Pratama.Dewi, Putri Mustafa Sabri, Erdiansyah Rahmi, M. Jalaluddin, Nuzul Asmilia, Al Azhar. (2017).Density of Lumbal Vertebrae Bone Ovariectomized Rat (Rattus Norvegicus) Given theExtract Sipatah–patah (Cissus quadrangularis Salis ). Jurnal Medika Veterinaria. 11. 1: 3944.Gunarso, Wisnu. (1979). Dasar-dasar Histologi. Edisi kedelapan. Jakarta : ErlanggaHatta, Triani Hastuti. (2012). Histologi Jaringan Ikat. Bahan Ajar Histologi Jaringan Ikat BiomedikI.Hernawati.( 2008 ). Bahan Kuliah Struktur Hewan Pada Materi Jaringan Ikat. Jakarta : PendidikanBiologi-FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.Koesoemawati, Hatty Anggrawati & Dwiastuti, Sagung Agung Putri. (2017). Histologi dan AnatomiFisiologi Manusia. Bahan Ajar Keperawatan Gigi. Kementrian Kesehatan RI.Lesson, C. Roland; Lesson, Thomas S.; Papara, Anthony A. (1996). Buku Ajar Histologi edisi 5.Jakarta : EGC.Manolagas, S. C. (2000). Bone Marrow, Cytokines And Bone Remodelling Emerging Insight IntoThe Pathophysiology Of Osteoporosis. N. Eng. Jurnal Med. 332.21:115-137,22 Menyiapkan Guru IPA Masa Depan Menghadapi Transformasi Dunia Digital

Muntiha, Mohamad. (2001). Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi Dari Jaringan Hewan DenganPewarnaan Hematoksilin Dan Eosin (H&E). Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 1001. 156163.Nanci A.( 2005). Oral Histology Development Structure And Function, 6th edition, Mosby, Elsevier,New Delhi, p : 111-144Ramadhan, Hendra.(2018). Pengaruh Asam Klorida Terhadap Kekuatan Tulang Ayam. IndonesianJournal of Natural Science Education IJNSE. 01.0 : 1-6.Seeman, E. (2003). The structural and biochemical basis of the gain and loss of bone strength inwomen and men. Endocrinol. Mrtab. Clin. Orth. Am. 32:25-38Sitanggang, Ervina Julien. (2005). Penuntun Praktikum Histologi Ii Histologi Sel Darah BlokSirkulasi. Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Hkbp Nommensen.Smith, L. A., Chen, V. J., dan Peter, X. (2006). Bone Regeneration on computerdesigned nanofibrous scaffolds, Biomaterials, Elsevier, Michigan.Subowo. (1992). Histologi Umum. Bandung : Bumi Aksara.Wahyuni, Sri. (2000). Bahan Ajar Mikroteknik. Malang : Pendidikan Biologi FKIP. UniversitasMuhammadiyah Malang.Widyanti1, Laras Ristati Eka; Kusumastuty; Inggita, Arfiani1,Eva Putri. (2017). Indonesian Journalof Human Nutrition, 4.1:23 – 33.Seminar Nasional Pendidikan Sains 2019 23

Tulang tergolong jaringan ikat yang termineralisasi (Ardhiyanto, 2011), termasuk jaringan ikat khusus (Lesson et al, 1995). Komposisi dalam jaringan tulang terdiri dari matrik organik dan matrik inorganik (Nanci, 2005). Sel-sel pada tulang antara lain osteoblast, osteosit, osteoklas dan sel osteoprogenitor. Osteoblast ditemukan dalam lapisan .

Related Documents:

setiap area anatomi tertentu. Tulang (Bones) Tubuh mengandung 206 tulang. Tulang memiliki beberapa fungsi, seperti dukungan, perlindungan, pemindahan, penyimpanan mineral, dan pembentukan sel darah. Susunan tulang yang membentuk sendi dan perlekatan otot pada tulang-tulang tersebut menentukan pergerakan. Tulang diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi empat kelompok: tulang panjang .

Anatomi Tulang dan Fisiologi Panggul 2.1.1 Tulang Tulang pelvis merupakan komposisi dari tiga buah tulang yakni dua tulang kokse . tulang pria lebih kekar dan kuat, sedangkan kerangka perempuan lebih ditujukan kepada pemenuhan fungsi reproduksi. Pada wanita bentuk thorak bagian bawah lebih besar, panggul berbentuk ginekoid dengan ala iliaka lebih lebar dan cekung, promontorium kurang .

Anatomi tulang pada tangan, terdiri atas tulang lengan atas (humerus), pergelangan tangan (carpal), telapak tangan (metacarpal), dan jari-jari. Setiap lengan melekat pada tulang belikat (scapula), yaitu tulang segitiga besar di sudut tulang bagian atas setiap sisi tulang rusuk. Kerangka tubuh terdiri atas berbagai jenis tulang yang memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda untuk menjalankan .

Anatomi dan Fisiologi a. Anatomi Tulang Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada ba intra-seluler. Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui proses “ Osteogenesis ” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut “ Osteoblast”. Proses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium. Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, Tulang dapat .

Jaringan tulang tersusun atas sel-sel tulang (osteon). Sel-sel tulang tersebut berkumpul di dalam matriks. Berdasarkan jaringan penyusunnya, . menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit . Atlas Histologi, 2003 Tulang tersusun atas sel-sel hidup.

A. Anatomi Tulang Belakang 1. Anatomi Tulang Kolumna vertebralis atau yang biasa disebut sebagai tulang belakang merupakan susunan dari tulang-tulang yang disebut dengan vertebrae. Pada awal perkembangan manusia, vertebrae berjumlah 33 namun beberapa vertebrae pada regio sacral dan coccygeal menyatu sehingga hanya terdapat 26 vertebrae pada manusia dewasa. 26 vertebrae tersebut tersebar .

Anatomi Antebrachii a. Tulang ulna Menurut Hartanto (2013) ulna adalah tulang stabilisator pada lengan bawah, terletak medial dan merupakan tulang yang lebih panjang dari dua tulang lengan bawah. Ulna adalah tulang medial antebrachium. Ujung proksimal ulna besar dan disebut olecranon, struktur ini membentuk tonjolan siku. Corpus ulna mengecil dari atas ke bawah. 8 Gambar 2.1 Anatomi os Ulna .

Although adventure tourism is recognized as an important, growing tourism segment, primary research to quantify the size and scope of this market in the U.S. or internationally (Schneider 2006) has been lacking. For this reason, George Washington University, along with its partners, the Adventure Travel Trade Associ-ation (ATTA) and Xola Consulting, sought to better understand the adventure .