FRAKTUR 1/3 PROKSIMAL HUMERUS SINISTRA

3y ago
237 Views
69 Downloads
488.64 KB
21 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Eli Jorgenson
Transcription

KARYA TULIS ILMIAHPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POSTFRAKTUR 1/3 PROKSIMAL HUMERUS SINISTRADI RS. AL Dr. RAMELAN SURABAYADiajukan Guna Melengkapi Tugas- Tugasdan Memenuhi Sebagian PersyaratanMenyelesaikan Program Pendidikan Diploma III FisioterapiOleh :Priani Dwi Hastuti(J100110048)PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPIFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHYang bertanda tangan di bawah ini, saya:Nama: Priani Dwi HastutiNIM: J100110048Fakultas/ Jurusan: Ilmu Kesehatan/ Fisioterapi D IIIJenis Publikasi: Karya Tulis IlmiahJudul:PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADAKASUS POST FRAKTUR 1/3 PROKSIMAL HUMERUS SINISTRA DI RS. ALDr. RAMELAN SURABAYA.Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisankarya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatkan.3. Mengelola dalam bentuk data (data base), mendistribusikannya sertamenampilkan dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepadaperpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetapmencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta, bersedia dan menjaminuntuk menanggung secara pibadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMSdari segala bentuk hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalamkarya tulis ini.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapatdipergunakan sebagaimana mestinya.Surakarta,Juli 2014Yang Menyatakan(Priani D wi Hastuti)

ABSTRACKPHYSIOTHERAPY IN THE CASE OF POST FRACTUREMANAGEMENT THIRD OF THE LEFT PROKSIMAL HUMERUSIN RS. AL Dr. RAMELAN SURABAYA(Priani Dwi Hastuti, J100110048, 2014)Scientific WritingContents page 45, List of Picture 1, List of Tables 8, Attachments 3Background: Fracture is a break of continuity of bone tissue and/ or cartilagewhich is generally caused by the forced Ruda. Humerus fracture of the humerusbone is broken relationship with soft tissue damage (muscle, skin, nervous tissue,blood vessels) allowing the relationship only between the broken bone fragmentswith outside air due to injury from direct trauma of the upper arm. Physiotherapymodalities that can be given Infrared and Exercise Therapy.Goal: To determine the implementation of Physiotherapy in reducing pain,improve muscle strength LGS and at the fracture condition 1/3 of the leftproksimal humerus using infra red modalities and exercise therapy.Result: After treatment for 6 times the results obtained tenderness assessment onthe patient's left arm T0: 4 to T6: 2, pain in the shoulder flexion motion for T0: 5to T6: 4, pain in the shoulder abduction motion for T0: 5 to T6: 4 , motion toeksorotasi shoulder pain at T0: 4 to T6: 3. Improvement LGS the left shoulder toshoulder flexion and extension at T0: 85 /45 into T6: 90 /45 , for the abductionand adduction of the shoulder motion at T0 : 40 /45 into T6: 45 /45 , for amotion eksorotasi and endorotasi shoulder at T0: 25 /90 into T6: 30 /90 .Increasing the strength of muscle groups around the shoulder to the left shoulderflexion and extension at T0: 2/3 to T6: 3/4 for the abduction and adduction of theshoulder motion at T0: 2/3 into T6: 3/4, for motion eksorotasi and endorotasishoulder at T0: 2/3 into T6: 3/4.Conclusion : Infrared to reduce pain, exercise therapy can improve musclestrength LGS and post fracture of the left shoulder one third of the proximalHumerus SinistraKey Words: Fracture Humerus, Infra Red, and Exercise.

PENDAHULUANA. Latar BelakangFraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, lempeng epiphyseal ataupermukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan lunak,tekanan fisik yang menyebabkan terjadinya fraktur (Hardisman dan Riski, 2014).Menurut Muttaqin, (2011) Fraktur humerus adalah terputusnya hubungantulang humerus disertai kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf,pembuluh darah).Menurut Lukman dan Nurna, (2011) Penanganan untuk fraktur dibagimenjadi dua yaitu secara operatif dan konservatif. Seperti pada fraktur Humeriyang dilakukan pemasangan ORIF (Open Reduction Internal Fixation). Berupaplate (lempengan) and screw (sekrup), fraktur didaerah ini, dapat terjadikomplikasi-komplikasi tertentu, seperti kekakuan sendi shoulder.Dampak selanjutnya functional limitation atau fungsi yang terbatas, misalnyaketerbatasan fungsi dari lengan atas untuk menekuk, berpakaian dan makan sertaaktifitas sehari-hari seperti aktifitas perawatan diri yang meliputi memakai baju,mandi, ke toilet dan sebagainya (Lukman dan Nurna, 2011).Kekakuan sendi shoulder akan menimbulkan beberapa gangguan yaituadanya nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu. Dalam hal ini fisioterapisberperan dalam memelihara, memperbaiki, dan mengembalikan kemampuanfungsional penderita seperti semula. Untuk mengatasi hal tersebut banyakteknologi fisioterapi antara lain : hidroterapi, elektroterapi, dan terapi latihan,

dalam hal ini penulis mengambil modalitas fisioterapi yaitu dengan sinar inframerah dan terapi latihan (Lukman dan Nurna, 2011).B. Rumusan MasalahRumusan masalah Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut: (1) Apakahmodalitas Infra merah dapat mengurangi nyeri pada kondisi post fraktur 1/3proksimal Humerus sinistra ?, (2) Apakah Terapi latihan dapat meningkatkanLGS dan kekuatan otot Shoulder sinistra?C. TujuanTujuan penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagaiberikut: (1) Untuk mengetahui manfaat modalitas Infra merah untuk menguranginyeri pada kondisi post fraktur 1/3 proksimal Humerus sinistra, (2) Untukmengetahui manfaat Terapi latihan untuk meningkatkan LGS dan kekuatan ototshoulder sinistra.TINJAUAN PUSTAKAA. Deskripsi Kasus1. Patah Tulang/ FrakturFraktur atau patah tulang menurut Sjamsuhidayat dan Jong (2005) adalahterputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/ atau tulang rawan yang umumnyadisebabkan oleh ruda paksa.2. Fraktur Tulang Humerusa. PengertianFraktur humerus adalah terputusnya hubungan tulang humerus disertaikerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah)

sehingga memungkinkan terjadinya hubungan atara fragmen tulang yangpatah dengan udara luar yang disebabkan oleh cedera dari trauma langsungyang mengenai lengan atas (Muttaqin, 2011).b. PatofisiologiFraktur humerus pada kondisi klinis sangat jarang, penyebabterjadinya adalah trauma tajam langsung ke batang humerus sehingga terjadikerusakan total jaringan lunak disertai terputusnya batang humerus.(Muttaqin, 2011).3. Tulang HumerusSulcus IntertubercularisTuberculum MajusCaput HumeriCollum AnatomicumTuberculum MinusCollum ChirurgicumCrista Tubeculi MajorisCollum AnatomicumCrista Tuberculi MajorisTuberculum MajusCollum ChirurgicumGambar 2.1 Anatomi 1/3 Tulang Humerus (Syaifuddin, 2011)

4. Otot-otot Penggerak Pada BahuMenurut Syaifuddin (2011), otot- otot bahu terdiri dari :a. Gerakan fleksi shoulderGerakan ini terutama dilakukan oleh m. deltoid bagian anteriordan m. supraspinatus dari 0o-90o, sedangkan untuk 90o-180o dibantuoleh m. pectoralis mayor, m. coracobrachialis dan m. biceps brachii.b. Gerakan ekstensi shoulderOtot pergerakannya adalah m. latissimus dorsi dan m. teresmayor, sedangkan pada gerakan hiperekstensi m. teres mayor tidakberfungsi lagi, dan digantikan fungsinya oleh m. deltoid posterior.c. Gerakan abduksi shoulderGerakan ini dilakukan oleh serabut tengah m. deltoideus dimanainnervasinya oleh nervus axilaris C5, 6 dan m. supraspinatus yangdiinervasi oleh nervus supra scapula C5.d. Gerakan adduksi shoulderPenggerak utama gerakan ini adalah m. pectoralis major yangdiinervasi oleh nervus medial dan lateral pectoral C5-Th 1.e. Gerakan exorotasi shoulderGerakan ini dilakuakan oleh m. infraspinatus yang diinervasioleh nervus supra scapula C5, 6 dan m. teres minor yang diinervasioleh nervus axilaris C5.

f. Gerakan endorotasi shoulderPenggerak utamanya adalah m. supscapularis yang diinervasioleh nervus supscapular C5, 6 kemudian juga m. latissimus dorsi dan m.teres mayor.5. Klasifikasi FrakturSmeltzer (2004) membagi fraktur dibagi menjadi beberapa jenis yakni:a. Fraktur Tertutup (fraktur simple)Adalah fraktur yang tidak menyebabkan robeknya kulit ataukulit tidak ditembus oleh fragmen tulang.b. Fraktur TerbukaAdalah fraktur dengan luka pada kulit atau membrane mukosasampai ke patahan tulang.c. Fraktur KomplitAdalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanyamengalami pergeseran (bergeser dari posisi normal).d. Fraktur InkomplitAdalah fraktur yang terjadi ketika tulang yang patah hanyaterjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.e. Fraktur TransversalAdalah fraktur yang garis patahannya tegak lurus terhadapsumbu panjang tulang.f.Fraktur SpiralAdalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang.

6. Etiologi Fraktur HumerusFraktur disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakanpuntir mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Umumnya frakturdisebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan padatulang (Reeves dkk, 2011).7. Manifestasi Klinis dan Gejala FrakturTulang mempunyai kemampuan menyambung setelah terjadi patahtulang. Menurut Footner, (2004) Pada fraktur, proses penyambungan tulangdibagi dalam 5 tahap yaitu:a. HematomaHematoma adalah suatu proses perdarahan dimana darah padapembuluh darah tidak sampai pada jaringan sehingga osteocyt mati,akibatnya terjadi necrose. Stadium ini berlangsung 1 sampai 3 hari.b. ProliferasiProliferasi adalah proses dimana jaringan seluler yang berisicartilage keluar dari ujung– ujung fragmen. Pada stadium ini terjadipembentukan granulasi jaringan yang banyak mengandung pembuluhdarah, fibroblast dan osteoblast, berlangsung 3 hari sampai 2 minggu.c. Pembentukan callus atau kalsifikasiPembentukan callus atau kalsifikasi adalah proses dimana setelahterjadi bentukan cartilago yang kemudian berkembang menjadi fibrouscallus sehingga tulang akan menjadi sedikit osteoporotik. Fase iniberlangsung 2 sampai 6 minggu.

d. KonsolidasiKonsolidasi adalah suatu proses dimana terjadi penyatuan padakedua ujung tulang. Fase ini biasanya butuh waktu 3 minggu sampai 6bulan.e. RemodelingRemodeling adalah proses dimana tulang sudah terbentukkembali atau tersambung dengan baik. Tahap ini berlangsung selama 6minggu sampai 1 tahun.8. Penyembuhan Abnormal Pada FrakturBeberapa jenis penyembuhan abnormal pada patah tulang adalah:a.Malunion adalah suatu keadaan dimana tulang sembuh pada saatnyadalam keadaan tersebut, namun terdapat kelainan bentuk pada tulang.b.Delayed union adalah suatu keadaan dimana patah tulang tidak sembuhsetelah selang waktu 3- 5 bulan.c.Nonunion adalah suatu keadaan dimana patah tulang tidak sembuhsetelah 6- 8 bulan dan tidak didapatkan kosolidasi, sehingga terjadipseudoarthrosis atau sendi palsu (Ebnezar, 2005).B. Teknologi Intervensi FisioterapiTeknologi intervensi fisioterapi yang digunakan untuk mengatasi problematikapada kondisi post fraktur 1/3 proksimal humerus sinistra adalah Infra merahdan terapi latihan.

1. Infra MerahSinar Infra Merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik denganpanjang gelombang 7.700– 4 juta Amstrong. Efek Fisiologi Sinar Inframerah pada saat disinari akan diabsorbsi oleh kulit, maka akan munculpanas pada daerah tersebut. Sinar Infra Merah yang bergelombang pendek(7.700– 12.000A) penetrasinya sampai pada lapisan dermis yaitu dibawahkulit. Sedangkan untuk gelombang panjang (diatas 12.000A) hanya sampaipada lapisan superficial epidermis. Dengan efek panas tersebut otomatistemperatur akan naik dan akan mempengaruhi beberapa aspek yakni hdarah,pemanasan yang ringan akan bersifat sedatif, peningkatan temperaturdisamping membantu relaksasi juga akan meningkatkan kemampuankontraksi otot, menaikkan temperatur Tubuh. Efek Terapeutik Sinar InfraMerah: Mengurangi rasa sakit, relakasi otot, meningkatkan supplay darah,menghilangkan sisa- sisa metabolisme (Usman, 2012).2. Terapi LatihanTerapi latihan adalah salah satu upaya pengobatan dalam fisioterapi yangpelaksanaannya menggunakan latihan- latihan gerak tubuh, baik secaraaktif maupun pasif. Tujuan dari terapi latihan adalah untuk omplikasi,mengurangi nyeri serta melatih aktivitas fungsional. Beberapa tehnik dangerakan yang digunakan dalam terapi latihan, Menurut Garisson (2004)yaitu:

1) Aktive Movementa) Assisted Active MovementYaitu bentuk latihan dimana gerakan yang terjadi akibat kontraksiotot yang bersangkutan dan mendapat bantuan dari luar.b) Free Active MovementYaitu bentuk latihan dimana gerakan yang terjadi akibat kontraksiotot yang bersangkutan tanpa pengaruh dari luar.c) Resisted Active MovementYaitu suatu latihan otot yang bekerja dalam suatu gerakan untukmelawan suatu tahanan.2) Passive Movementa) Relaxed Passive MovementTujuan dilakukan Relaxed Passive Movement adalah mencegahproses perlengketan jaringan untuk memelihara kebebasan geraksendi.b) Forced Passive MovementPenekanan yang kuat dan tiba-tiba, ini kurang begitu baguskarena biasa terjadi robekan sendi.c) Manipulatif Passive MovementBiasanya dilakukan oleh dokter anastesi kemudian sendidigerakkan.

PENATALAKSANAAN STUDI KASUSA. Diagnosa Fisioterapia. Impairment :Adanya nyeri gerak pada bahu kiri pasien, adanya keterbatasan LingkupGerak Sendi pada bahu kirinya, penurunan kekuatan otot pada bahukirinya.b. Functional Limitations :Keterbatasan tangan kiri pasien untuk menggenggam dan memegangbenda, keterbatasan gerak fungsional tangan kiri pasien yakni untukberpakaian, mandi, toileting, dan saat beraktifitas karena adanyaketerbatasan Lingkup Gerak Sendi pada sendi bahu kiri.c. Disability :Karena yang cidera tangan kiri, pasien masih mampu melakukan pekerjaansehari- harinya sebagai ibu rumah tangga seperti memasak danmembersihkan rumah, pasien mampu berpartisipasi dalam bermasyarakat.B. Pelaksanaan Fisioterapi1) Infra RedSiapakan IR, sebelumnya panasi IR kurang lebih 5 menit. Sinar IR harustegak lurus dengan area yang mau diterapi, Pasien tidur terlentangdengan lengan bawah posisi supinasi. Area yang mau diterapi bebas daripakaian, Nyalakan IR, atur jarak kurang lebih 45-60 cm (non luminus)dengan waktu terapi selama 15 menit. Apabila terlalu panas, maka

jaraknya bisa ditambah. Selama terapi, Terapis selalu mengkontrolkondisi pasien.2) Terapi latihanSiapkan tempat tidur, agar pasien dapat senyaman mungkin saatmendapatkan terapi, Sebelum terapi dimulai, hal yang perlu dilakukanpada pasien antara lain: pasien diposisikan senyaman mungkin yaitutidur terlentang atau bisa juga dengan duduk, tanyakan kepada pasienapakah ada keluhan pusing, mual dan lainnya, sarankan kepada pasienagar jangan memakai pakaian yang terlalu ketat agar tidak menghambatgerakan, Handling terapi pada tulang yang patah yakni 1/3 proksimallengan atas dan ujung distal lengan atas. Terapi yang pertama inidiawali dengan latihan fleksi- ekstensi, abduksi- adduksi, eksorotasiendorotasi secara pasif pada shoulder sinistra dilakukan secara gentle.Lalu dilanjutkan latihan secara aktif oleh pasien itu sendiri. Jika sudahada peningkatan bisa dilanjutkan dengan memberikan sedikit tahanan.Setelah itu, terapis mengevaluasi kondisi dari pasien. Pasien diedukasiuntuk melakukan latihan secara aktif dirumah supaya mempercepatproses penyembuhan.HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilSetelah mendapatkan tindakan Fisioterapi dengan menggunakan modalitasInfra merah dan Terapi Latihan sebanyak 6 kali terapi didapatkan hasilsebagai berikut :

1. Penurunan rasa nyeri nyeri tekan pada lengan kiri pasien yangdibuktikan dengan grafik pengukuran nyeri menggunakan Skala VDS.Grafik 5.1 Diagram Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDSHasil Evaluasi Nyeri TekanMenggunakan Skala VDS543nyeri tekan pada bekasincisi210T0T1T2T3T4T5T62. Penurunan rasa nyeri gerak pada bahu kiri pasien yang dibuktikandengan grafik pengukuran nyeri menggunakan Skala VDS.Grafik 5.2 Diagram Hasil Evaluasi Nyeri Gerak Menggunakan Skala VDS6Hasil Evaluasi Nyeri Gerak Menggunakan SkalaVDS54fleksi shoulder3abduksi shouldereksorotasi shoulder210T0T1T2T3T4T5T6

3. Peningkatan LGS pada bahu kiri pasien yang dibuktikan dengan grafikpengukuran LGS menggunakan Goniometer.Grafik 5.3 Diagram Hasil Evaluasi LGS Shoulder Sinistra MenggunakanGoniometer1009080706050403020100Hasil Evaluasi LGS MenggunakanGoniometerFleksi Shoulderekstensi shoulderabduksi shoulderadduksi shouldereksorotasi shoulderendorotasi shoulderT0T1T2T3T4T5T64. Peningkatan kekuatan otot-otot lengan kiri pasien yang dibuktikandengan grafik pengukuran LGS menggunakan Skala MMT.Grafik.5.4 Diagram Hasil Evaluasi Kekuatan Otot Shoulder Sinistra4.54Hasil Evaluasi Kekuatan Otot Menggunakan MMT3.5Fleksi shoulder3ekstensi shoulder2.5abduksi shoulder2adduksi shoulder1.5eksorotasi shoulderendorotasi shoulder10.50T0T1T2T3T4T5T6

A. Pembahasan1.Pengurangan Derajat Nyeri Dengan modalitas Infra MerahInfra merah adalah suatu terapi yang menggunakan pancarangelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700– 4 juta Å.Tujuan pemberian penyinaran infra merah pada kasus ini adalah untukmengurangi rasa nyeri. Efek thermal dari Infra merah mampumempengaruhi syaraf sensoris. Pemanasan tersebut akan bersifat sedatifbagi ujung-ujung syaraf sensoris, tubuh akan rileks, dan sirkulasi darahlancar, sehingga mengurangi rasa nyerinya (Usman, 2012).2.Peningkatan Lingkup Gerak Sendi (LGS) dengan Terapi LatihanUntuk meningkatkan lingkup gerak sendi terapis memberikan terapilatihan secara aktif berupa free active. Dengan adanya gerakan yangteratur dan terkoordinir mampu mengembalikan aktivitas fungsional bahukiri pasien. Tujuan latihan adalah mencegah proses perlengketan jaringanuntuk memelihara kebebasan gerak sendi, meningkatkan lingkup geraksendi, memelihara ekstensibilitas otot dan mencegah pemendekan otot,memperlancar sirkulasi darah, dan rileksasi (Garisson, 2004).3.Peningkatan Kekuatan Otot Shoulder Sinistra dengan Terapi LatihanUntuk meningkatkan kekuatan otot terapis memberikan terapi latihansecara active resisted. Dengan adanya gerakan yang teratur oleh kekuatanotot penderita itu sendiri serta tahanan dari Terapis dapat meningkatkankekuatan otot. Tujuan latihan adalah untuk meningkatkan kekuatan otot,

memelihara lingkup gerak sendi, memelihara koordinasi dan ketrampilanmotorik untuk aktivitas fungsional pada sendi bahu (Garisson, 2004).PENUTUPA. KesimpulanSetelah mendapatkan penanganan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasila. Terdapat pengurangan nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak.b. Terdapat peningkatan LGS pada gerakan fleksi, abduksi, daneksorotasi Shoulder sinistra.c. Terdapat peningkatan kekuatan otot Shoulder sinistra.B. Sarana. Kepada PasienHome program yang bisa dilakukan antara lain dengan melakukanlatihan gerakan pada sendi bahu seperti gerakan fleksi- ekstensi, abduksiadduksi, dan eksorotasi- endorotasi. Pasien disarankan agar lebih berhatihati dalam beraktifitas khususnya seperti mengangkat berat, mendorongataupun menarik benda berat menggunakan tangan kirinya. Dapat jugamemberikan kompres air hangat pada bagian yang sakit untuk menguranginyeri.b. Kepada FisioterapiDalam melakukan pelayanan hendaknya sesuai prosedur yang adasebelum melakukan tindakan terapi. Fisioterapi mengadakan pemeriksaanyang teliti dan sistematis sehingga dapat memecahkan permasalahan

pasien secara rinci dan untuk itu perluasan dan penambahan ilmupengetahuan yang sesuai dengan kondisi pasien atau suatu masalahdiperlukan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK. Fisioterapi dapatmemilih teknologi intervensi yang paling sesuai dengan hasil yangmemuaskan bagi pasien dan terapis sendiri.c. Kepada MasyarakatApabila mengalami atau menjumpai kecelakaan dan kejadian yangmengakibatkan cidera tubuh terutama yang mengalami patah tulangsupaya lebih memanfaatkan adanya institusi kesehatan yang ada denganmemeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkanpertolongan / tindakan yang benar yang sesuai dengan permasalahan yangada secara dini.DAFTAR PUSTAKAEbnezar J. 2005. Essentials

Tulang Humerus Gambar 2.1 Anatomi 1/3 Tulang Humerus (Syaifuddin, 2011) Sulcus Intertubercularis Caput Humeri Collum Anatomicum Tuberculum Minus Tuberculum Majus Collum Chirurgicum Crista Tubeculi Majoris Crista Tuberculi Majoris Collum Anatomicum Collum Chirurgicum Tuberculum Majus . 4. Otot-otot Penggerak Pada Bahu Menurut Syaifuddin (2011), otot- otot bahu terdiri dari : a. Gerakan fleksi .

Related Documents:

BAB II LANDASAN TEORI Fraktur colles adalah fraktur metafisis distal radius, biasanya terjadi 3 sampai 4 cm dari permukaan sendi dengan angulasi volar apeks fraktur [deformitas garpu perak (silver fork deformity)], dislokasi fragmen distal ke arah dorsal, dan disertai pemendekan radius.Fraktur colles dapat dengan ata

NCB Proximal Humerus Standard Instruments (00-2370-100-00) Prod. No. Description Set Qty 299.201.50 Kirschner Wire, 2.0mm X 150mm, Threaded Tip 5 02.00024.701 NCB Proximal Humerus Case Lid 1 02.00024.702 NCB Proximal Humerus Case Base 1 02.00024.703 NCB Proximal Humerus Instrument Tray 1 02.00024.704 NCB Proximal Humerus Plate Insert 1

NCB Proximal Humerus Standard Instruments (00-2370-100-00) Prod. No. Description Set Qty 299.201.50 Kirschner Wire, 2.0mm X 150mm, Threaded Tip 5 02.00024.701 NCB Proximal Humerus Case Lid 1 02.00024.702 NCB Proximal Humerus Case Base 1 02.00024.703 NCB Proximal Humerus Instrument Tray 1 02.00024.704 NCB Proximal Humerus Plate Insert 1

Keywords: Fracture Proximal Humerus,Three or four parts, K-wire plate fixation. Anatomy of the proximal humerus: I-Bone The proximal humerus is adapted to allow for the large range of motion of the shoulder joint. The proximal humerus consists of the humeral head, the greater, lesser tuberosities, and shaft.

Fraktur femur biasanya disebabkan oleh trauma akibat tekanan yang berlebihan pada tulang melebihi kapasitas tulang tersebut. Secara epidemiologi, fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 3:1. Insiden fraktur femur di USA diperkirakan 1 orang setiap 10.000 penduduk setiap tahunnya.

Proximal Humerus Fracture (Conservative Management) 1 and 2-part fractures This leaflet provides more information about proximal humerus fractures. If you have any further questions or concerns, please speak to the Physiotherapy Department, Ground Floor, St James Wing, St George's Hospital. What is proximal humerus fracture and why have I got it?

humerus fractures using a proximal humerus locked plate: A prospective multicenter analysis 3, 6 & 12 132 71 45.0% 39 24.8% 13 8.3% 4 2.6% 7 5.3% 35 22.3% 14 10.6% 2 1.5% 2015.2% 0 0.0% 4Sudkamp Open reduction and internal fixation of proximal humeral fractures with use of the locking proximal humerus plate

A Course on Rough Paths With an introduction to regularity structures June 2014 Errata (last update: April 2015) Springer. To Waltraud and Rudolf Friz and To Xue-Mei. Preface Since its original development in the mid-nineties by Terry Lyons, culminating in the landmark paper [Lyo98], the theory of rough paths has grown into a mature and widely applicable mathematical theory, and there are by .