BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Fraktur Antebrachii 1.

3y ago
115 Views
13 Downloads
529.40 KB
20 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Mara Blakely
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Fraktur Antebrachii1. Definisi FrakturFraktur radius-ulna tertutup adalah terputusnya hubungan tulang radiusdan ulna yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik traumalangsung maupun trauma tidak langsung (Helmi, 2013). Menurut Hoppenfeld(2011) fraktur kedua tulang bawah merupakan cedera yang tidak stabil.Fraktur nondislokasi jarang terjadi. Stabilitas fraktur yang bergantung padajumlah energi yang diserap selama cedera dan gaya otot-otot besar yangcenderung menggeser fragmen.2. Anatomi Antebrachiia. Tulang ulnaMenurut Hartanto (2013) ulna adalah tulang stabilisator pada lenganbawah, terletak medial dan merupakan tulang yang lebih panjang dari duatulang lengan bawah. Ulna adalah tulang medial antebrachium. Ujungproksimal ulna besar dan disebut olecranon, struktur ini membentuktonjolan siku. Corpus ulna mengecil dari atas ke bawah.7

8Gambar 2.1 Anatomi os Ulna(Putz & Pabst, 2007)b. Tulang RadiusRadius terletak di lateral dan merupakan tulang yang lebih pendekdari dari dua tulang di lengan bawah. Ujung proksimalnya meliputicaput pendek, collum, dan tuberositas yang menghadap ke medial.Corpus radii, berbeda dengan ulna, secara bertahap membesar saat kedistal. Ujung distal radius berbentuk sisi empat ketika dipotong

9melintang. Processus styloideus radii lebih besar daripada processusstyloideus ulnae dan memanjang jauh ke distal. Hubungan tersebutmemiliki kepentingan klinis ketika ulna dan/atau radius mengalamifraktur (Hartanto, 2013).Gambar 2.2 Anatomi os Radius(Putz & Pabst, 2007)

10c. Sistem OtotTabel 2.1 Sistem otot lengan bawah(Snell, 2012)FungsiFlexorsExtensorsOtotOrigom. biceps t brevis:processuscoracoideusm.Setengahbrachialis m.Di atas 2/3brachiora edialishumeriCaputulnaris:processuscoronoideusm. triceps rtuberositasradiusNerveActionMusculocut Flexianeus (C5, ideusdantuberositasulnaMusculocut Flexianeus (C5, elbowC6), radialnerve (C7)Sisi lateral RadialFlexidari radius nerve (C5, elbowdiatas ralradiusMedianPronasinerve (C6, ve (C6- elbow

ratusSupinators humeriCaputulnaris:processuscoronoideusBagian bawahdaripermukaandepan e dananulare radii,crista musculisupinatoriulnam. biceps t ialExtensinerve (C6- elbowC8)MedianPronasinerve (C6, forearm,C7)flexielbowBagianbawah aldan distaldarituberositasradii)MedianPronasinerve (C7, ut Flexianeus (C5, siinterosseous forearmnerve (C6,C7)

12Gambar 2.3 Otot lengan tampak anterior(Paulsen, 2010)

13Gambar 2.4 Otot lengan tampak posterior(Paulsen, 2010)3. Etiologi FrakturFraktur terjadi karena kelebihan beban mekanis pada suatu tulang, saattekanan yang diberikan pada tulang terlalu banyak dibandingkan yang mampuditanggungnya. Jumlah gaya pasti yang diperlukan untuk menimbulkan suatu

14fraktur dapat bervariasi, sebagian bergantung pada karakteristik tulang itusendiri. Fraktur dapat terjadi karena gaya secara langsung, seperti saat sebuahbenda bergerak menghantam suatu area tubuh di atas tulang.Menurut Nampira (2014) fraktur batang radius dan ulna biasanya terjadikarena cedera langsung pada lengan bawah, kecelakaan lalu lintas, atau jatuhdengan lengan teregang. Fraktur radius dan ulna biasanya merupakan akibatcedera hebat. Cedera langsung biasanya menyebabkan fraktur transversa padatinggi yang sama, biasanya di sepertiga tengah tulang (Hartanto, 2013).4. Patofisiologi FrakturTulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegasuntuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dariyang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yangmengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Rosyidi, 2013).Terdapat beberapa faktor yang bisa menentukan lama penyembuhanfraktur. Penyembuhan fraktur berkisaran antara tiga minggu sampai empatbulan. Waktu penyembuhan pada anak secara kasar separuh waktupenyembuhan daripada dewasa.Tabel 2.2 Faktor-faktor penyembuhan fraktur(Helmi, 2013)FaktorDeskripsiUmur penderitaWaktu penyembuhan tulang pada anak-anak jauh lebihcepat daripada orang dewasa. Hal ini terutama

15Lokalisasi dankonfigurasifrakturPergeseran agmensertainterposisi olehjaringan lunakFactoradanyainfeksidankeganasan lokalCairan sinoviadisebabkan karena aktivitas proses osteogenesis padaperiosteum dan endosteum, serta proses remodelingtulang. Pada bayi proses penyembuhan sangat cepat danaktif, namun kemampuan ini makin berkurang apabilaumur bertambah.Lokalisasi fraktur memegang peran penting. Frakturmetafisis penyembuhannya lebih cepat daripada diafisis.Di samping itu konfigurasi fraktur seperti frakturtransversal lebih lambat penyembuhannya dibandingkandengan fraktur oblik karena kontak yang lebih banyak.Pada fraktur yang tidak bergeser di mana periosteumtidak bergeser, maka penyembuhan dua kali lebih cepatdibandingkan pada fraktur yang bergeser.Apabila kedua fragmen mempunya vaskularisasi yangbaik, maka penyembuhan biasanya tanpa komplikasi.Namun, apabila salah satu sisi fraktur vaskularisasinyaburuk, maka akan menghambat atau bahkan tidak terjaditautan yang dikenal dengan non-union.Reposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untukvaskularisasi yang lebih baik dalam bentuk asalnya.Imobilisasi yang sempurna akan mencegah pergerakandan kerusakan pembuluh darah yang akan mengganggudalam penyembuhan fraktur.Jika imobilisasi tidak dilakukan sesuai waktupenyembuhan sebelum terjadi tautan (union), makakemungkinan terjadinya non-union sangat besar.Jika ditemukan interposisi jaringan baik berupaperiosteum maupun otot atau jaringan fibrosa lainnya,maka akan menghambat vaskularisasi kedua ujungfraktur.Infeksi dan keganasan akan memperpanjang prosesinflamasi lokal yang akan menghambat prosespenyembuhan dari fraktur.Pada persendian, di mana terdapat cairan synovial,merupakan hambatan dalam penyembuhan fraktur.Gerakanaktif Gerakan aktif dan pasif pada anggota gerak akandanpasif meningkatkan vaskularisasi darah fraktur, tetapi gerakananggota gerakyang dilakukan pada daerah fraktur tanpa imobilisasiyang baik juga akan mengganggu vaskularisasi.NutrisiAsupan nutrisi yang optimal dapat memberikan suplaikebutuhan protein untuk proses perbaikan. Pertumbuhan

16Vitamin Dtulang menjadi lebih dinamis bila ditunjang denganasupan nutrisi yang optimal.Vitamin D mempengaruhi deposisi dan absorpsi tulang.Vitamin D dalam jumlah besar dapat menyebabkanabsorpsi tulang seperti yang terlihat pada kadarhormone paratiroid yang tinggi. Vitamin D dalamjumlah yang sedikit akan membantu kalsifikasi tulang(membantu kerja hormone paratiroid), antara laindengan meningkatakan absorpsi kalsium dan fosfat olehusus halus.Ada beberapa tahapan dalam penyembuhan tulang yaitu: (1) Fase1: inflamasi, (2) Fase 2: proliferasi sel, (3) Fase 3: pembentukan danpenulangan kalus (osifikasi), (4) Fase 4: remodeling menjadi tulangdewasa.1) InflamasiRespons tubuh pada saat mengalami fraktur sama dengan responsapabila ada cedera di bagian tubuh lain. Terjadi perdarahan pada jaringanyang cedera dan pembentukan hematoma pada lokasi fraktur. Ujungfragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah.Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag (sel darah putihbesar) yang akan membersihkan daerah tersebut dari zat asing. Pada saatini terjadi inflamasi, pembengkakan, dan nyeri. Tahap inflamasiberlangsungbeberapapembengkakan dan nyeri.haridanhilangdenganberkurangnya

172) Proliferasi selDalam sekitar lima hari, hematoma akan mengalami organisasi.Terbentuk benang-benang fibrin pada darah dan membentuk jaringanuntuk revaskularisasi, serta invasi fibroblast dan osteoblast.Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel endostel, dansel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagaimatriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dantulang rawan (osteoid). Dari periosteum tampak pertumbuhan melingkar.Kalus tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal padatempat patah tulang. Namun, gerakan yang berlebihan akan merusakstruktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan potensialelektronegatif.3) Pembentukan kalusPertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuhmencapai sisi lain sampai celah terhubungkan. Fragmen patahan tulangdigabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan, dan serat tulangimatur. Bentuk kalus dan volume yang dibutuhkan untuk menghubungkandefek secara langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan danpergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar fragmentulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus. Secara klinis,fragmen tulang tak bisa lagi digerakkan.

18Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampaitiga minggu patah tulang melalui proses penulangan endokondrial.Mineral terus-menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatudengan keras. Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif. Pada patahtulang panjang orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu tigasampai empat bulan.4) RemodelingTahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringanmati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya.Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahunbergantung pada beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsitulang, dan stres fungsional pada tulang (pada kasus yang melibatkantulang kompak dan kanselus). Tulang kanselus mengalami penyembuhandan remodeling lebih cepat dari pada tulang kortikal kompak, khusunyapada titik kontak langsung. Ketika remodeling telah sempurna, muatanpermukaan pada tulang tidak lagi negatif. Proses penyembuhan tulangdapat dipantau dengan pemeriksaan sinar X. Imobilisasi harus memadaisampai tanda-tanda adanya kalus tampak pada gambaran sinar X.5. Metode penanganan fraktur antebrachii dengan internal fiksasiIntervensi medis dengan penatalaksanaan pemasangan fiksasi internamenimbulkan masalah risiko tinggi infeksi pasca bedah, nyeri akibat traumajaringan lunak, risiko tinggi trauma sekunder akibat pemasangan fiksasi

19eksterna, risiko kontraktur sendi siku akibat cara mobilisasi yang salah,dampak psikologis ansietas sekunder akibat rencana bedah dan prognosispenyakit serta pemenuhan informasi (Muttaqin, 2013).Pelat kompresi adalah pelat logam tipis, persegi, dengan permukaanlengkung yang sesuai dengan kelengkungan tulang dan dilekatkan dengansekrup sedemikian sehingga menciptakan kompresi pada tempat fraktur. Haltersebut memungkinkan reduksi dan fiksasi anatomi fraktur. Pelat inimerupakan alat stress-shielding karena daerah fraktur di bawah akan terbebasdari pembebanan. Seiring waktu, kondisi tulang di bawah pelat akan menipiskarena terbebaskan pemebebanan dan suplai darah yang berkurang. Pelatkompresi paling sering digunakan pada ekstremitas atas, terutama radius ulna.Penyembuhan tulang secara primer terjadi akibat rigiditas fiksasi,kompresi pada tempat fraktur, dan reduksi anatomis. Karena penyembuhantulang secara primer merupakan suatu proses yang lambat maka fiksasi pelatkompresi memerlukan waktu tanpa penanggungan beban yang lebih lama (3bulan) untuk mencegah kegagalan.6. Komplikasia. Komplikasi Awal1) Kerusakan ArteriPecahnya arteri karena trauma bisa di tandai dengan tidak adanyanadi, CRT (capillary refil time) menurun, sianosis bagian distal,hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstremitas yang disebabkan

20oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit,tindakan reduksi, dan pembedahan.2) Kompartment SindromKompartment sindrom merupakan komplikasi serius yang terjadikarena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalamjaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yangmenekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanandari luar seperti gips dan pembebatan yang terlalu kuat. Tanda-tandasindrom kompartemen (5P) sebagai berikut: (1) Pain (nyeri lokal), (2)Pallor (pucat bagian distal), (3) Pulsessness (tidak ada denyut nadi,perubahan nadi, perfusi yang tidak baik dan CRT 3 detik pada bagiandistal kaki), (4) Paraestesia (tidak ada sensasi), (5) Paralysis(kelumpuhan tungkai).3) Fat Embolism SyndromFat Embolism Syndrome (FES) adalah komplikasi serius yangsering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karenasel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk ke alirandarah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yangditandaidengantachypnea, demam.gangguanpernafasan,tachykardi,hipertensi,

214) InfeksiSistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Padatrauma osthopedic infeksi dimulai pada kulit (superfisial) dan masukke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa jugakarena penggunaan bahan lain dalam pembedahan sperti pin dan plat.5) Avaskuler NekrosisAvaskuler Nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulangrusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dandiawali dengan adanya Volkman Ischemia (Helmi, 2013).b. Komplikasi Dalam Waktu Lama1) Delayed UnionDelayed Union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi(bergabung) sesuai dengan waktu yang di butuhkan tulang untukmenyambung.2) NonunionNonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi danmemproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9bulan.3) MalunionMalunion merupakan penyembuhan tulang di tandai denganperubahan bentuk (deformitas).

22B. Problematika Fisioterapi1. Impairmenta. NyeriMenurut Parjoto (2006) nyeri adalah rasa yang tidak menyenangkandan merupakan pengalaman emosional yang berhubungan dengankerusakan jaringan aktual maupun potensial dan terkadang nyeridigunakan untuk menyatakan adanya kerusakan jaringan. Penyebab nyeridapat disebabkan oleh karena adanya rangsangan mekanisme, kimiawi danfisik yang menimbulkan kerusakan pada suatu sistem jaringan.b. Keterbatasan Lingkup Gerak SendiKeterbatasan lingkup gerak sendi merupakan suatu keadaan dimanasendi tidak dapat digerakkan secara penuh. Permasalahan ini disebabkankarena adanya nyeri sehingga menyebabkan pasien takut atau tidak inginbergerak dan beraktivitas.c. Penurunan Kekuatan OtotPenurunan kekuatan otot terjadi jika dalam waktu yang lama danterjadi karena otot tidak digunakan secara maksimal. Maka sering disebutdisuse atrophy, masalah tersebut perlu dilakukan penanganan dengancepat berupa latihan-latihan gerak sehingga memungkinkan terjadinyamasalah tersebut kecil.

232. Functional LimitationPada functional limitation terdapat adanya keterbatasan aktivitasfungsional seperti (1) Pasien kesulitan dalam dressing, (2) Pasien kesulitandalam aktifitas feeding, dan (3) Pasien kesulitan ketika bathing.3. DisabilityDisability merupakan ketidakmampuan pasien dalam melaksanakankegiatan yang berhubungan dengan lingkungan disekitarnya yaitu pasienkesulitan mengikuti kegiatan pengajian rutin yang mengharuskan pasienmengendarai motor menuju ke tempat pengajian tersebut.C. Teknologi Intervensi Fisioterapi1. Infra RedSinar IR adalah pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjanggelombang 7.700 – 4.000.000 A (Libriana, 2005). Klasifikasi infra redberdasarkan panjang gelombang: (1) Gelombang panjang (non penetrating),panjang gelombang diatas 12.000 A - 150.000 A. Daya penetrasi sinar inihanya sampai pada lapisan superficial epidermis, yaitu sekitar 0,5 mm, (2)Gelombang pendek (penetrating), adalah gelombang yang dengan panjanggelombang antara 7.700 – 12.000 A.Infra red merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang bertujuan untukmeningkatkan metabolisme, vasodilatasi pembuluh darah dan menguranginyeri. Seperti pada kasus pasca operasi fraktur yang menimbulkan nyeri, infra

24red dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Panas terapeutik meningkatkansirkulasi lokal dan regional, mengurangi viskositas jaringan, dan memperbaikielastisitas kolagen. Terapi ini juga mengurangi kecepatan transmisi baikreseptor spindle otot maupun nyeri perifer (nosiseptor). Jika diberikan danditerapkan dengan tepat, panas sangat berguna untuk mengurangi nyeri danrelaksasi otot, panas terapeutik juga dapat mendorong penyembuhan denganmeningkatkan aliran darah regional. Panas akan meningkatkan kecepatanmetabolisme dan sirkulasi yang dibutuhkan di area tempat terapidiaplikasikan, dan bila diterapkan dengan salah, dapat menyebabkan lukabakar dan iskemia lokal atau regional (Kuncara, 2011).2. Terapi LatihanTujuan utama program latihan adalah mengembalikan fungsi, kinerja,kekuatan otot, dan daya tahan ke tingkat sebelum terjadinya trauma. Atrofiotot dan hilangnya kekuatan otot karena tidak dipergunakan berkisar antara5% per hari sampai 8% per minggu (Kuncara, 2011).a. Active ExercisePasien diinstruksikan untuk menggerakkan sendi melalui gerakanpenuh atau parsial yang ada sesuai keinginannya sendiri. Tujuan latihankisaran gerak aktif adalah menghindari kehilangan ruang gerak yang adapada sendi. Latihan ini diindikasikan pada fase awal penyembuhan tulang,saat tidak ada atau sedikitnya stabilitas pada tempat fraktur. Umpan baliksensorik langsung pada pasien dapat membantu mencegah gerakan yang

25dapat menimbulkan nyeri atau mempengaruhi stabilitas tempat fraktur(Kuncara, 2011).b. Active assisted (Gerak aktif dengan bantuan)Pada latihan ini, pasien dilatih menggunakan kontraksi ototnya sendiriuntuk menggerakkan sendi, sedangkan professional yang melatih,memberikan bantuan atau tambahan tenaga. Latihan ini paling seringdigunakan pada keadaan kelemahan atau inhibisi gerak akibat nyeri ataurasa takut, atau untuk meningkatkan kisaran gerak yang ada. Pada latihanini dibutuhkan stabilitas pada tempat fraktur, misalnya bila sudah adapenyembuhan tulang atau sudah dipasang fiksasi fraktur. (Kuncara, 2011).c. Resisted ExerciseLatihan penguatan meningkatkan kemampuan dari otot. Latihan inimeningkatkan koordinasi unit motor yang menginervasi suatu otot sertakeseimbangan antara kelompok otot yang bekerja pada suatu sendi.Latohan penguatan bertujuan untuk meningkatkan tegangan potensial yngdapat dihasilkan oleh elemen kontraksi dan statis suatu unit otot-tendon.Latihan penguatan ada berbagai macam (Kuncara, 2011).d. Hold RelaxHold rilex adalah suatu latihan yang menggunakan otot secaraisometric kelompok antagonis dan diikuti relaksasi otot tersebut. Dengankontraksi isometric kemudian otot menjadi rileks sehingga gerakan kearahagonis lebih mudah dilakukan dan dapat mengulur secara optimal.

26Mekanisme kontraksi isometric pada penguluran otot ini karenasarcomere otot yang semula memendek akan dapat memanjang kembalidan berakibat pada kembalinya fungsi otot secara normal kemudian diikutidengan relaksasi grup otot antagonis, mobilitas menjadi baik, nyeriberkurang. Maka pasien akan lebih mudah untuk menggerakkan sendiyang semula terbatas.Menurut Adler (2008) tujuan dari latihan hold-rilex ini adalahmengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS). Indikasidilakukannya latihan hold-rilex ini adalah pasien yang mengalamipenurunan lingkup gerak sendi (LGS), dan merasakan nyeri, serta kontraindikasinya dalah apabila pasien tidak dapat melakukan kontraksiisometrik.Latihan dilakukan dengan cara pasien atau terapis mengg

Anatomi Antebrachii a. Tulang ulna Menurut Hartanto (2013) ulna adalah tulang stabilisator pada lengan bawah, terletak medial dan merupakan tulang yang lebih panjang dari dua tulang lengan bawah. Ulna adalah tulang medial antebrachium. Ujung proksimal ulna besar dan disebut olecranon, struktur ini membentuk tonjolan siku. Corpus ulna mengecil dari atas ke bawah. 8 Gambar 2.1 Anatomi os Ulna .

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat