Penambahan Wortel Sebagai Sumber Beta Karoten Alami

2y ago
29 Views
2 Downloads
238.84 KB
9 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Brady Himes
Transcription

Available : lakuakulturindonesia.ipb.ac.idJurnal Akuakultur Indonesia, 8(1): 19-27 (2009)19PENAMBAHAN WORTEL SEBAGAI SUMBER BETA KAROTEN ALAMIDENGAN BEBERAPA METODE PENGOLAHAN PADA PAKAN TERHADAPPENINGKATAN WARNA BIRU LOBSTER RED CLAW(Cherax quadricarinatus)Supplementation of Carrot (Daucus carrota) as Natural Source of Beta-carotene preparedby Several Methods in Feed to Increase Blue Colour of Freshwater Crayfish Red Claw(Cherax quadricarinatus)Woro H Satyantini, A. Shofy Mubarak, A. Taufiq Mukti 1) dan Ninin C2)1)2)Staf pengajar Prodi S-1 Budidaya Perairan FKH UnairMahasiswa Prodi S-1 Budidaya Perairan FKH UnairABSTRACTRed claw (Cherax quadricarinatus) is one kind of freshwater crayfish that can cultured as consumptionor ornamental fish commodities. The colour of body was important character for performance of red claw asornamental fish commodity. Red claw with blue body colour is more expensive than brown. The purpose ofthis experiment was to know the influence addition of carrot with several methods in feed on blue colour offreshwater crayfish red claw and which was the best preparation method to increase blue colour of freshwatercrayfish red claw. The experiment used Completely Randomized Design with four treatments: A (control), B(extract), C (juice) and D (shreeded) of carrot with 45 ppm dose and five time replicates. Data was analysedwith Kruskal-Wallis and continued with Z test. Result of the experiment was showed that addition of carrot asnatural source of beta-carotene with several preparation in feed increase significantly (P 0.05) the blue colouron cheliped and chepalothorax until telson of red claw. Treatment D (shreeded) was given higher scoring ofblue colour on cheliped and cephalothorax until telson, i.e. 2.82 and 2.54, respectively.Keywords: freshwater crayfish, colour of red claw, carrot, beta-caroteneABSTRAKRed claw (Cherax quadricarinatus) adalah salah satu jenis lobster air tawar yang dapat dibudidayakansebagai komoditas konsumsi maupun hias. Sebagai komoditas ikan hias, warna tubuh merupakan karakterpenting untuk menunjang penampilan red claw. Red claw ukuran konsumsi yang memiliki warna biru akanmemiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada red claw berwarna coklat. Tujuan penelitian ini untukmengetahui pengaruh penambahan wortel sebagai sumber beta karoten alami dengan beberapa metodapengolahan pada pakan terhadap peningkatan warna biru lobster red claw. Penelitian menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan 4 perlakuan : A (kontrol), B (ekstrak), C (jus) dan D (serutan) wortel denganmenggunakan dosis 45 ppm beta karoten dan ulangan 5 kali. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dandilanjutkan dengan uji Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan wortel sebagai sumber betakaroten alami dengan beberapa metode pengolahan (ekstrak, jus dan serutan) pada pakan memberikan hasilberbeda nyata (P 0,05) pada peningkatan warna biru pada capit dan cephalothorax hingga telson lobster redclaw dan perlakuan D (serutan) memberikan skoring peningkatan warna biru tertinggi pada capit dancephalothorax hingga telson, yaitu masing-masing sebesar 2,82 dan 2,54.Kata kunci : lobster air tawar, warna red claw, wortel, beta karotenPENDAHULUANLatar BelakangRed claw (Cherax quadricarinatus)merupakan salah satu jenis lobster air tawaryang cocok dibudidayakan, baik sebagaikomoditas konsumsi maupun hias. Warnared claw yang biru memiliki harga jual yanglebih tinggi bila dibandingkan dengan yangcoklat. Warna biru tersebut terbentuk karena

20adanya pigmen pembentuk warna tubuh padaeksoskeleton crustaceae, yaitu astaxanthin(Lorenz, 1998).Wortel (Daucus carrota L.) sebagaisumber β-karoten yang murah dan alamimerupakan sumber β-karoten yang memilikistruktur molekul hampir sama denganastaxanthin (Lorenz, 2000), hanya sajaterdapat perbedaan kecil pada struktur rantaitunggal –OH dan rantai ganda –O, akantetapi perbedaan ini tidak n dengan pengaruh warna tubuhred claw terhadap harga jual baik sebagaikomoditas hias maupun konsumsi, makadiperlukan suatu teknologi budidaya, yangsalah satunya adalah melalui penambahanbahan pakan lain pada pakan. Penambahansumber β-karoten berupa wortel pada pakan,diharapkan lobster air tawar akanmengkonsumsinya, sehingga warna tubuhred claw akan tampak biru.Berdasarkan uraian di atas, wortelmerupakan sumber β-karoten yang dapatmembantu peningkatan warna biru padatubuh lobster air tawar red claw (Cheraxquadricarinatus) dan beberapa metodepengolahan wortel pada pakan dapatberpengaruh terhadap efektifitas peningkatanwarna biru tubuh red claw (Cheraxquadricarinatus). Pada penelitian ini wortelyang digunakan diolah menjadi bentukekstrak, jus serta serutan, kemudiandicampurkan ke dalam pakan buatan.Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh penambahan worteldengan beberapa metode pengolahan padapakan terhadap peningkatan warna biru tubuhlobster air tawar red claw serta metodepengolahan wortel yang terbaik untukmeningkatkan warna biru tubuh lobster airtawar red claw.BAHAN DAN METODEPenelitian ini menggunakan beberapaalat dan bahan yaitu 20 buah akuarium(40x25x25 cm), selang dan batu aerasi sertaaerator, wadah tandon air, shelter berupapipa paralon, selang dan ember sifon,timbangan pakan, juicer, serutan danperalatan pengukur kualitas air (kertaslakmus, termometer, amoniak tes kit, oksigenmeter). Bahan yang digunakan adalah benihlobster air tawar red claw berumur 1 bulan(panjang 2 cm sebanyak 200 ekor), pakanpellet buatan, ekstrak wortel, jus wortel,serutan wortel, minyak kelapa dan CMC.Penelitian ini menggunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuandan 5 ulangan. Pada penelitian ini, perlakuanyang diberikan yaitu perlakuan A : pakanpellet tanpa campuran wortel (kontrol),perlakuan B : pakan pellet dengan campuranekstrak wortel dosis 45 ppm β-karoten,perlakuan C : pakan pellet dengan campuranjus wortel dosis 45 ppm β-karoten, perlakuanD : pakan pellet dengan campuran serutanwortel dosis 45 ppm β-karoten.Prosedur KerjaParameter yang diamati pada penelitianini meliputi parameter utama dan parameterpenunjang.Parameterutamaberupapengamatan warna tubuh red claw setiap 7hari sekali menggunakan metode skoringdengan menentukan skala warna tubuh redclaw berdasarkan standar warna Trumatchcolor, seperti yang diterapkan pada penelitianBrake et al. (2003) dan Satyani dkk. (1992).Skala warna yang digunakan yaituskala 1 : warna putih, skala 2 : warna birulemah, skala 3 : warna biru sedang,sedangkan skala 4 : warna biru.- Skala 1 warna putih- Skala 2 warna biru lemah- Skala 3 warna biru sedang- Skala 4 warna biruParameter penunjang yang diamatiadalah pengukuran parameter kualitas air(suhu, pH, kelarutan oksigen, amoniak).Pengukuran kualitas air berupa suhu

21dilakukan setiap hari, pH dan kelarutanoksigen dilakukan setiap 7 hari sekali.Pengukuran kadar amoniak dilakukan diawal, tengah dan akhir an uji Kruskal-Wallis dandilanjutkan uji Z dengan selang kepercayaan95% (Sugiyono, 2001).HASIL DAN PEMBAHASANHasilWarna Lobster Air Tawar Red Claw(Cherax quadricarinatus)Pengamatan warna meliputi duaparameter, yaitu pengamatan warna padacapit dan cephalothorax hingga telson lobsterair tawar red claw (Cherax quadricarinatus).Selama pengamatan, warna biru mulaitampak pada hari ke-14. Berdasarkanpengamatan, skor tertinggi yaitu skor 4 mulaitampak pada perlakuan C (jus) dan D(serutan) setelah 14 hari pemeliharaan, baikpada capit maupun cephalothorax hinggatelson (Tabel 1).Rumus (Sugiyono, 2001 dan Wijaya, 2003) :12kRj2j 1njΣH hitung N (N 1) 3 (N 1)Keterangan :N total pengamatank banyak perlakuan yang diujiRj jumlah rangking tiap sampel perlakuannj banyak ulangan tiap perlakuanTabel 1. Skoring peningkatan warna biru capit dan cephalothorax hingga telson red claw(Cherax quadricarinatus) selama 7 kali pengamatan dalam 42 hari pemeliharaanBagian yangDiamatiPerlakuanCapitABCDCephalothoraxhingga TelsonABCDWaktu Pengamatan (Hari 1)

22Pengamatan di awal pemeliharaanmenunjukkan perlakuan A (kontrol), B(ekstrak), C (jus) dan D (serutan) didominasioleh skor 1 dan 2, sedangkan skor 3 mulaimuncul pada tiap perlakuan, tetapi skor 4belum tampak pada tiap perlakuan.Cephalothorax hingga telson memiliki skor 1lebih banyak daripada skor 2 dan 3dibandingkan dengan capit. Hari ke-7pengamatan menunjukkan bahwa capit padaperlakuan A terdapat banyak skor 1,sedangkan skor 2, 3 dan 4 terdistribusimerata pada perlakuan B, C dan D.Pengamatan cephalothorax hingga telsonmenunjukkan bahwa skor 1 merupakan skorterbanyak dan skor 4 mulai tampak meskipunmasih muncul sedikit. Hari ke-14pengamatan pada capit menunjukkan skor 1dan 2 banyak terdapat pada A dan B,sedangkan skor 3 dan 4 banyak terdapat padaC dan D. Cephalothorax hingga telsonmenunjukkan skor 1 dan 2 pada A dan B,sedangkan skor 3 dan 4 mulai tampak sertabanyak terdapat pada C dan D. Pengamatanhari ke-21 menunjukkan bahwa perlakuan Adan B memiliki skor 2 paling banyak padabagian capit, sedangkan cephalothoraxhingga telson memiliki skor 2 paling banyakpada masing-masing perlakuan. Pengamatanpada hari ke-28, -35 dan -42 banyak terdapatskor 3 dan 4 pada capit di perlakuan C dan D,sedangkan pada cephalothorax hingga telsonbanyak terdapat skor 2, 3 dan 4.Perlakuan dengan penambahan serutanwortel (perlakuan D) menghasilkan skorwarna biru pada capit dan cephalothoraxTabel 2.hingga telson yang paling tinggi, yaitumasing-masing 2,82 dan 2,54 di antaraperlakuan yang lain. Pada perlakuan A (tanpapenambahan wortel), warna biru yangtampak tidak begitu nyata, bahkan cenderungpucat, yaitu dengan nilai skoring 1,81 dan1,44 (Tabel 2).Hasil uji statistik peningkatan warnacapit dan cephalothorax hingga telson redclaw menunjukan bahwa H hitung H tabel 0,05,yang berarti bahwa terdapat pengaruhpenambahan wortel (Daucus carrota L.)dengan beberapa metode pengolahan, yaituekstrak, jus serta serutan terhadappeningkatan warna biru pada capit dancephalothorax hingga telson lobster air tawarredclaw(Cheraxquadricarinatus).Berdasarkan penghitungan lebih lanjutmelalui uji Z, diketahui bahwa antaraperlakuan A, B, C dan D terdapat perbedaanyang nyata (Z 0,05) dan perlakuan Dmemberikan memberikan skoring tertinggidan merupakan metode pengolahan wortelterbaik.Gambar meningkatnya warna biru padatubuh lobster air tawar red claw dapat dilihatpada Gambar 1, 2 dan 3.Kualitas Air Pemeliharaan Lobster AirTawar Red Claw (Cherax quadricarinatus)Kualitas air merupakan salah satufaktor penting yang perlu diperhatikan dalampemeliharaan lobster air tawar red claw(Cherax quadricarinatus).Nilai Z dari rata-rata skoring warna capit dan cephalothorax hingga telson red claw(Cherax quadricarinatus)PerlakuanRata2Nilai Skoring capitRata2Nilai Skoring cephalothoraxhingga Ket : superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (Z 0,05).

23ACBDGambar 1. Warna lobster air tawar red claw hari ke-7(Ket : A kontrol, B ekstrak, C jus, D serutan)ABCDGambar 2. Warna lobster air tawar red claw hari ke-21(Ket : A kontrol, B ekstrak, C jus, D serutan)ABCDGambar 3. Warna lobster air tawar red claw hari ke-42(Ket : A kontrol, B ekstrak, C jus, D serutan)

24Paremeter kualitas air yang diukurselama pemeliharaan adalah suhu, pH,kelarutan oksigen (DO) dan amoniak.Pengukuran suhu dilakukan tiga kali sehari(pagi, siang dan sore) dan menunjukan hasilyang tidak terlalu fluktuatif, yaitu 27,71 Cpada pagi hari, 28,29-28,36 C pada sianghari dan 28,71-28,79 C pada sore hari,sedangkan pengukuran pH menunjukan nilaisebesar 7,29. Fluktuasi kelarutan oksigenselama penelitian berkisar 5,82-6,35 ppm.Pengukuran amoniak dilakukan pada awal,tengah dan akhir penelitian yang hasilnyaberkisar 0,02-0,03 ppm.PembahasanPeningkatan warna pada lobster airtawar red claw (Cherax quadricarinatus)dipengaruhi oleh beberapa faktor internal daneksternal. Faktor internal antara lain spesies,jenis kelamin, organ tubuh dan hormonal.Faktor eksternal di antaranya backgroundwarna tempat pemeliharaan, intensitascahaya, suhu kondisi pemeliharaan dankarotenoid pada pakan (Pan et al., 2001).Warna muncul pertama kali dari ujungcapit yang kemudian menyebar menuju kepangkal capit. Peningkatan warna tubuh redclaw dipengaruhi oleh jumlah karotenoid dankalsium yang terkandung pada eksoskeleton.Jussila (1997) menyatakan bahwa lobster airtawar marron (Cherax tenuimanus) memilikijumlah kalsium dan ketebalan eksoskeletonyang lebih rendah daripada lobster air tawarsignal (Procambarus leniusculus). Jumlahtersebut menunjukkan bahwa lobster airtawarmarronmengalamidefisiensikarotenoid. Jadi, dapat dipastikan bahwadengan semakin meningkatnya jumlahkalsium dengan menebalnya eksoskeleton,maka jumlah karotenoid juga akanmeningkat. Hal tersebut berarti bahwajumlah karotenoid yang terkandung jugalebih tinggi, sehingga warna juga munculpertama kali pada bagian tubuh tersebut.Setelah warna muncul pada ujung capit dancephalothorax, kemudian warna menyebar keseluruh bagian capit dan abdomen hinggatelson.Pada penelitian ini wortel diolahmenjadi bentuk ekstrak, jus dan serutansebelum dicampurkan pada pakan buatan.Hal ini dimaksudkan untuk mewakilibeberapa bentuk olahan, di mana ekstrakuntuk mendapatkan lipidnya saja, pada jusuntuk mendapatkan sarinya, sedangkanserutan merupakan bentuk lembaranlembaran kecil yang lebih utuh daripadaolahan lainnya.Metode pengolahan dengan ekstraksi(perlakuan B) diharapkan memberikan hasilyang terbaik dalam peningkatan warna birured claw, karena lipid hasil ekstraksimerupakan komponen membran sel yangmemfasilitasi terserapnya vitamin larutlemak (SEAFDEC/AQD, 1994) dan βkaroten sendiri juga merupakan jenis vitaminyang larut dalam lemak. Selain itu, pada saatpemberian pakan tidak akan mengalamileaching dalam air.Akan tetapi, hasilpenelitian menunjukkan bahwa metodeekstrak (perlakuan B) tidak memberikan hasilterbaik dalam meningkatkan warna birutubuh red claw. Hal ini dikarenakan lipidhasil ekstraksi yang dicampurkan pada pakan(perlakuan B) terlalu sedikit serta tidakmemiliki aroma khas yang dapat berfungsisebagai atraktan seperti yang terdapat padapenambahan jus wortel pada pakan(perlakuan C).Pengolahan wortel dengan serutan(perlakuan D) justru memberikan hasilpeningkatan warna biru terbaik pada redclaw. Hal ini disebabkan karena wortel yangdiserut masih dalam bentuk yang utuh,memiliki kandungan nutrisi yang lengkapdan kandungan β-karotennya paling tinggidibandingkan yang lain (Tabel 3). Selain itu,pada saat pemberian pakan, bentuk m, 2002) yang disukaired claw, sehingga meningkatkan nafsumakan.Perlakuan C (jus) juga menghasilkanwarna biru tubuh red claw yang baik,meskipunperlakuanD(serutan)menghasilkan peningkatan warna biru tubuhyang jauh lebih cemerlang. Penelitiansebelumnya menunjukkan bahwa terdapatperbedaan kandungan nutrisi wortel yangdiserut dan dijus, yaitu wortel diserut tidakmengalami perubahan kandungan β-karoten,sedangkan yang dijus mengalami penurunankandunganseratdanβ-karotennya

25(www.wholehealthmd.com, 2005).Halinilah yang menyebabkan perlakuan Cmemberikan hasil yang kurang baik biladibandingkan dengan perlakuan D. Pada saatpemberian pakan, perlakuan C menghasilkanaroma khas yang berfungsi sebagai atraktanyang dapat merangsang nafsu makan redclaw. Hal ini mengakibatkan pada perlakuanC dan D sisa pakan yang tersisa di dasarakuarium sangat sedikit, bahkan tidak jarangpula tidak diketemukan sisa pakan, yangberarti pakan yang diberikan habisdikonsumsi red claw. Selain itu, leaching(pencucian) pakan dapat lose) sebagai perekatsintetik yang juga dapat menstabilkankandungan air pada pakan (SEAFDEC/AQD,1994).Faktor eksternal lain selain karotenoidpada pakan berupa background warna tempatpemeliharaan, intensitas cahaya dan suhukondisi pemeliharaan yang mempengaruhipeningkatan warna tubuh red clawmerupakan faktor penting yang juga perludiperhatikan (Pan et al., 2001). Backgroundwarna yang gelap terkait dengan sifat lobsterair tawar yang nocturnal dalam mencaripakan (academics.smcvt.edu, 2000). Rao(1985) dalam Pan et al. (2001) menyatakanbahwa dengan kondisi gelap dan intensitascahaya yang rendah, maka konsentrasipigmen pada sel chromatophore crustaceaeakan meningkat, sehingga warna yangdihasilkan lebih cemerlang. Suhu merupakanparameter kualitas air yang berpengaruhlangsung terhadap pewarnaan tubuh redclaw. Lorenz (1998) menyatakan bahwasemua jenis karotenoid memiliki sifat yangsensitif terhadap cahaya dan suhu tinggi.Peningkatan intensitas cahaya dan suhu yangekstrim dapat mengakibatkan protein αcrustacyanin rusak dan astaxanthin menjadipigmen yang bebas, sehingga warna yangdihasilkan akan menjadi pucat(Onken,1999).Kualitas air selama penelitian masihdalamambangbataslayakuntukpemeliharaan lobster air tawar red claw(Cherax quadricarinatus). Suhu air yangterukur selama penelitian berkisar antara 2729,5 C dan telah sesuai dengan pendapatOlson (2003) yang menyatakan bahwa redclaw dapat tumbuh dan berkembang denganbaik pada kisaran antara 25-30 C. Kelarutanoksigen yang terukur selama penelitianberkisar 5,08-7,97 ppm, nilai tersebutmerupakan kondisi ideal bagi lobster airtawar untuk tumbuh dan berkembang denganbaik, yaitu pada lingkungan dengan tingkatkelarutan oksigen 5 ppm (Masser danRouse, 1997) dan kondisi tersebutdiusahakan dengan cara pemasangan aerasidan pergantian air setiap 2 hari sekali yangdisertai dengan penyiponan. Nilai pH yangterukur selama penelitian antara 7-8 dan telahsesuai kisaran pH lobster air tawar hidup,yaitu pH 7-8 (Departemen Kelautan danPerikanan, 2003). Amoniak yang terukurselama penelitian juga tidak jauh berbeda,yaitu antara 0,003-0,03 ppm.Tabel 3. Uji Analisis Vitamin APerlakuanVitamin A (IU)β-karoten (µg)β-karoten 9630,963Keterangan : 1 IU vitamin A 0,6 µg β-karoten1 µg 10-3 mg

26KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1.2.Penambahan wortel (Daucus carrotaL.)denganbeberapametodepengolahan pada pakan berpengaruhterhadap peningkatan warna biru tubuhlobster air tawar red claw (Cheraxquadricarinatus), baik pada capitmaupun cephalothorax hingga telson.Metode pengolahan wortel (Daucuscarrota L.) yang terbaik untukmeningkatkan warna biru tubuh lobsterairtawarredclaw(Cheraxquadricarinatus) adalah metode serutan(perlakuan D) dengan memberikanhasil skoring warna tertinggi, yaitu 2,82pada capit dan 2,54 pada cephalothoraxhingga utama suhu dan intensitas cahayaperlu diperhatikan secara seksamauntuk menghindari pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap perubahanwarna lobster air tawar red claw(Cherax quadricarinatus).Perlu dilakukan analisis konsentrasiastaxanthin pada tubuh lobster air tawarred claw (Cherax quadricarinatus)dengan menggunakan metode HPLC(HighPerformanceLiquidChromatography).Perlu adanya penelitian lebih lanjuttentang penambahan bahan serutan lainselain wortel yang mengandung βkaroten tinggi terhadap peningkatanwarna lobster air tawar baik dari jenisred claw maupun yang lainnya.DAFTAR ademics.smcvt.edu. 4 hal.Brake, J., F. Evans dan C. Langdon. 2003.Evidence for Genetic Control ofPigmentation of Shell and Ma

Red claw ukuran konsumsi yang memiliki warna biru akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada red claw berwarna coklat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan wortel sebagai sumber beta karoten alami dengan beberapa metoda pengolahan pada pakan terhadap peningkata

Related Documents:

1.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk encapai tujuan tertentu, Hasibuan (2008). menurut penjelasan tersebut dijelasan bahwa sumber daya manusia haruslah .

Jacksonville, FL ALPHA DELTA Miami, FL ALPHA EPSILON Atlanta, GA ALPHA THETA New Orleans, LA ALPHA OMICRON Tampa, FL ALPHA PHI Pensacola, FL BETA BETA Montgomery, AL BETA ETA Memphis, TN BETA KAPPA West Palm Beach, FL BETA XI Orlando, FL SOUTHEAST REGION CHAPTERS BETA SIGMA Lakeland, FL BETA PSI Knoxville, TN

berjudul manajemen Sumber Daya Manusia adalah, bahwa sumber daya manusia terdiri dari empat suku kata, yaitu manajemen, sumber, daya, dan manusia, keempat suku kata terbukti tidak sulit untuk dipahami artinya. Dimaksudkan dengan manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia.2 Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang

Hukum sebagai ilmu pengetahuan 2. Hukum sebagai disiplin 3. Hukum sebagai kaedah 4. Hukum sebagai tata hukum 5. Hukum sebagai petugas (hukum) 6. Hukum sebagai keputusan penguasa 7. Hukum sebagai proses pemerintah 8. Hukum sebaga perikelakuan yang ajeg atau sikap tindak yang teratur 9. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai

Alpha Kappa, SW Alpha Chi, SW Beta Zeta, SW Beta Kappa, C Beta Mu, S Beta Rho, SE Beta Upsilon, S Gamma Gamma, SE Bea Davis Class of 2015 Pam Hesser, Mu, NW Glenda Spurgeon, Beta XI, C Ivy Trozier, Alpha Upsilon, C Pat Crochet, Iota, S Marjorie Bull, Mu, NW Sherry Fulton, Psi, C Emily Armold, Theta, NE

0.9721 0.014. This value of beta is 33% lower than the antarctic beta diversity. The additive beta definition fails to rank these data sets correctly because the beta it produces is confounded with alpha. (When diversity is high, Gini-Simpson alpha and gamma both approach unity. Therefore if beta is defined as gamma minus alpha, beta must .

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia . 2. 1.1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola

This dissertation is about the Loyalist Regiments of the American Revolution, 1775-1783. These were the formal regiments formed by the British, consisting of Americans who stayed Loyal to the British crown during the American Revolutionary War. They fought in most of the main campaigns of this war and in 1783 left with the British Army for Canada, where many of them settled. The Loyalist .