TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) UNTUK

2y ago
47 Views
5 Downloads
464.94 KB
5 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

Jurnal Pangan Halal Volume 1 Nomor 1, April 201913TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) UNTUK KETAHANAN PANGANINDONESIA1Alfin Hadistio1, Silvia Fitri1Program Studi Magister Teknologi Pangan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Djuanda Bogoremail: jelly.alfin@gmail.comABSTRACTNilai impor tepung terigu sebagai komoditi pangan sumber karbohidrat terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagainegara agraris Indonesia kaya akan sumber pangan tinggi karbohidrat. Salah satu komoditi pangan sumberkarbohidrat yang melimpah di Indonesia adalah ubi kayu. Berdasarkan data BPS produksi ubi kayu Indonesia tahun2014 mencapai 24,56 juta ton. Produk ubi kayu yang sangat besar ini berpotensi untuk dikembangkan menjadikomoditas industri pangan berbasis karbohidrat. Upaya pendayagunaan ubi kayu sebagai penyangga ketahananpangan, diantaranya adalah melalui pengembanga teknologi pembuatan tepung ubi kayu agar produk yangdihasilkan lebih disukai konsumen dan sifat fisikokimianya meningkat sehingga cocok sebagai pengganti tepungterigu pada pengolahan produk pangan, seperti cookies, roti, dan mie. Upaya lain yang dapat dilakukan adalahdengan mengembangkan produk turunan tepung ubi kayu, yaitu tepung mocaf (Modified Cassava Fluor).Keywords: tepung mocaf, cassava, ketahanan pangan.1. PENDAHULUANNilai impor tepung terigu sebagai komoditipangan sumber karbohidrat terus meningkat daritahun ke tahun. Asosiasi Produsen Tepung TeriguIndonesia (APTINDO) melaporkan bahwakonsumsi terigu Indonesia mencapai 2,79 juta tonpada kuartal pertama tahun 2014, atau meningkat5,4% dibandingkan kuartal pertama tahun 2013,yaitu hanya sebesar 2,65 juta ton (APTINDO,2014). Peningkatan kebutuhan terigu Indonesiaini lama kelamaan akan memberatkan devisanegara.Dalamrangkamengurangiketergantungan Indonesia terhadap impor terigu,maka upaya optimalisasi pemanfaatan sumberpangan local perlu dilakukan.Sebagai negara agraris Indonesia kaya akansumber pangan tinggi karbohidrat. Salah satukomoditi pangan sumber karbohidrat yangmelimpah di Indonesia adalah ubi kayu.Berdasarkan data BPS produksi ubi kayuIndonesia tahun 2014 mencapai 24,56 juta ton(BPS, 2015). Produk ubi kayu yang sangat besarini berpotensi untuk dikembangkan menjadikomoditas industri pangan berbasis karbohidrat.Upaya pendayagunaan ubi kayu sebagaipenyangga ketahanan pangan, diantaranya adalahmelalui pengembangan teknologi pembuatantepung ubi kayu agar produk yang dihasilkanlebih disukai konsumen dan sifat fisikokimianyameningkat sehingga cocok sebagai penggantitepung terigu pada pengolahan produk pangan,seperti cookies, roti, dan mie (Zulaidah, 2011).Upaya lain yang dapat dilakukan adalahdengan mengembangkan produk turunan tepungubi kayu, yaitu tepung mocaf (Modified CassavaFluor). Prinsip pembuatan tepung mocaf adalahmemodifikasi sel ubi kayu secara fermentasidengan memanfaatkan mikroba BAL (BakteriAsam Laktat) yang mampu menghasilkan enzimpektinolitik dan selulolitik serta asam laktat,sehingga tepung yang dihasilkan memilikikarakteristik dan kualitas hampir menyerupaiterigu (Subagio, 2007).Penelitian dengan bahan baku ubi kayuuntuk pembuatan tepung mocaf telah banyakdilakukan. Wahyuningsih dan Haryati (2011)melaporkan bahwa pembuatan tepung mocafdengan fermentasi alami (tanpa penambahanenzim) memerlukan waktu fermentasi selama tigahari. Sedangkan, pembuatan tepung mocafdengan penambahan enzim hanya memerlukanwaktu fermentasi 24 jam. Enzim merupakankumpulan dari beberapa spesies mikroba.Sobowale et al. (2007) menggunakan strainLactobacillus plantarum untuk fermentasi ubikayu menjadi tepung mocaf dalam waktu 36 jam.Misgiyarta dkk. (2009) menggunakan starterBimo-CF untuk fermentasi ubi kayu menjaditepung mocaf hanya memerlukan waktu 12 jam.Proses fermentasi ubi kayu menjadi tepungmocaf dengan menggunakan starter sulitdiaplikasikan di tingkat petani karena pengadaaanstarter BAL masih tergantung pada industri,sehingga pengadaan starter ini menyulitkanpetani.2. PEMBUATAN MOCAFSingkong merupakan jenis umbi yang dapatdibuat tepung dan pati agar olahan umbi tahanlama dan mudah disimpan. Tepung dan pati

14Alfin Hadistio, et al.merupakan dua produk berbeda, baik dari carapembuatan maupun pemanfaatannya. Namunmasyarakat sering menganggap bahwa tepungdan pati itu sama saja. Pembuatan tepung padaprinsipnya adalah mengubah bentuk umbi segarmenjadi butiran halus yang kering, sedangkanpembuatan pati dilakukan dengan mengambil saridari umbinya. Jadi, pembuatan tepung tidakmenyisakan limbah padat, sedangkan pembuatanpati menyisakan limbah padat atau ampas.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalampembuatan tepung mocaf, antara lain :1. Pengupasan dan pencucianSingkong yang akan digunakan sebagai bahanbaku tepung kasava (mocaf) harus cukup umurberkisar 8-10 bulan dipanen. Singkong yangsudah terpilih dikupas kulitnya kemudian di cucihingga bersih menggunakan sikat, agar kotoranyang menempel pada umbi menjadi bersihkemudian rendam dalam air bersih.2. Perajangan / PenyawutanSingkong yang telah dicuci kemudian dirajangmenjadi bentuk chip (irisan melintang yang tipis)dengan ketebalan 1-1,5 mm atau nyawutanbertujuanuntukmempermudah dalam pengeringan chip/sawutsingkong.3. Fermentasi dengan Starter BIMO-CFProses fermentasi dengan starter ini sangatmenentukan keberhasilan dalam pembuatantepung kasava Bimo (mocaf), karena tanpamelalui proses fermentasi, maka tepung yangdihasilkan bukan mocaf tetapi tepung kasavabiasa. Starter yang digunakan untuk perendaman/fermentasi dosisnya 10 gram per 10 liter air per10 kg singkong segar. Jadi kalau kita inginmembuka industri pembuatan mocaf, setiap satuton singkong diperlukan 1 kg starter BIMO-CF.Selama proses fermentasi terjadi penghilangankomponen warna, seperti pigmen (khusussingkong kuning) dan protein yang dapatmenyebabkan warna coklat ketika pemanasan.Dampaknya adalah warna Mocaf yang dihasilkanlebih putih jika dibandingkan dengan warnatepung ubikayu biasa juga tidak berbau (netral).Selain itu, proses ini akan menghasilkan tepungyang secara karakteristik dan kualitas hampirmenyerupai tepung terigu sehingga produkMocaf sangat cocok untuk menggantikan bahanterigu untuk kebutuhan industri makanan.Fermentasi dilaksanakan selama 12 jam.4. PengepresanTepung Mocaf Untuk Ketahanan PanganSingkong yang telah mengalami perendaman/difermentasi diangkat kemudian di tiriskan laludipres agar airnya berkurang. Hal ini dapatmempercepat proses pengeringan chips/sawutansingkong. Alat yang digunakan untuk mengepresadalah spinner, dengan kekuatan listrik sehinggaspinner berputar dan air yang terkandung dalammassa singkong keluar dan mengalir melaluilubang pembuangannya, sehingga singkongmenjadi sepa/kesat.5. PengeringanSingkong yang telah di pres kemudian dijemurpada sinar matahari efektif selama dua harihingga singkong mudah patah apabila diremas.Proses pengeringan dapat juga dilakukan denganoven dengan suhu 50 derajat Celsius, cara inidigunakan apabila cuaca hujan. Kualitas terbaikadalah pengeringan dengan sinar matahari.6. Penepungan dan PengayakanSetelah chp/sawutan singkong kering, langkahselanjutnya adalah dimasukkan kedalam mesinpenepung apabila kapasitas dan volumenyabanyak. Tingkat kehalusan tepung adalah 100mesh.Selain dengan mesin penepung untukkapasitas sedikit dapat digunakan alat penumbukbatu/kayu (Jubleg-Sunda), dengan alat ini untukmencapai tingkat kehalusan 100 mesh perludiayak dengan kalo/pengayak tepung.7. PengemasanAgar tepung mocaf dapat tahan lama, maka perludikemas dalam kantong plastik kedap udara yangmenarik agar konsumen tertarik untukmembelinya.Langkah Kerja Membuat Tepung Mocaf1.Pilih singkong yang masih segar dancukup umur (umur panen 8-12 Bulan)2.Kupas singkong buang kulit danbagian yang tidak digunakan3.Cuci dengan air bersih rendamdengan air bersih4.Masukkan singkong ke mesinperajang/pengiris hingga menjadi chipberketebalan 1-1,5 mm atau mesinpenyawut5.Masukkan kedalam bak perendamatau jolang besar6.Rendam chip/sawut singkong basahdalam larutan starter Bimo-CF selama12 jam7.Angkat dan tiriskan pada keranjangagar air turun

Jurnal Pangan Halal Volume 1 Nomor 1, April 20198.9.10.11.12.Pressingkongtadidenganmenggunakan spinnerKeringkan di bawah sinar matahariMasukkan ke mesin penepung agarmenjadi tepung halus (100 mesh)Kemas tepung mocaf dalam kemasanplastik kemudian tutup rapatTepung mocaf siap dipasarkan ataudiolah lebih lanjut.Pengatur pHJika menggunakan 1 m3 air tanah,tambahkan 1 sendok teh senyawa aktif. Jika yangdigunakan air gunung setiap 1 meter kubik air itumembutuhkan satu sendok makan senyawa aktifyang berisi mineral, nutrisi dan pengatur pH agarkurang dari 5. Bila semua irisan singkongterendam semua tambahkan senyawa aktif B,yakni starter fermentasi terdiri atas media kulturdan mikroba. Untuk membuat senyawa aktif B,rendamlah 1 ons irisan singkong segar dalam airyang telah dicampur masing-masing 1 sendok tehenzim dan kultur mikroba. Perendaman selama24-30 jam untuk menghasilkan senyawa aktif B.Senyawa aktif B dapat digunakan sekaligus untuk1 meter kubik air lama perendaman 8-10 jam.Irisan singkong kemudian dipindahkan ke larutanC berisi garam dan kapur. Pemindahan itu untukmenaikkan pH sekaligus menghentikan prosesfermentasi. Dosis larutan C hanya 1 sendok makaper meter kubik air, lama perendaman Cuma 10menit. Setelah itu singkong dikeringkan dandigiling. Tepung hasil penggilingan diayakukuran minimal 80 mesh ukuran yang palingbagus adalah 100 mesh. Hasil saringan itudikemas dengan dua lapis karung plastikPolipropilene (PP) atau Polietilene (PE) yangbaik, bersih dan memenuhi syarat ekspor. Tepungitulah yang digunakan oleh para produsen kue,mie dan penganan lain.Keunggulan Tepung Mocaf:1. Bebas gluten, sehingga aman dikonsumsioleh penderita obesitas, penderita penyakitgula, dll.2. Mengandung serat tinggi3. Mengandung Kalsium tinggi4. Tekstur lembut3. PARAMETER MUTUUntuk mencapai mutu tepung mocaf yangdiharapkan, terdapat beberapa metode pengujianyang umumnya dilakukan oleh produsen ataupelaku usaha pembuatan tepung mocaf.15Pengujian ini juga akan membantu produsenuntuk menentukan karakteristik tepung yangdiharapkan, beberapa pengujian tersebut meliputi: solubility, swelling power, kadar amilosa, dansifat organoleptiknya.a. Uji Solubility (Kainuma dkk. 1967)Pengujian solubility dilakukan dengan caramelarutkan 1 g mocaf dalam 20 mLakuades. Larutan tersebut kemudiandipanaskan dalam water bath pada suhu60oC selama 30 menit. Supernatan dan pastayang terbentuk dipisahkan menggunakancentrifuge dengan kecepatan 3000 rpmselama 20 menit. Supernatan diambil 10 mL,kemudian dikeringkan dalam oven dandicatat endapan keringnya. Solubilitydihitung menggunakan rumus :% Solubility berat endapan keringvolume supernatanb. Uji Swelling Power (Leach dkk., 1959)Pengujian swelling power dilakukan dengancara melarutkan 0,1 g tepung mocaf dalamakuades 10 mL. Larutan dipanaskanmenggunakan water bath pada suhu 60oCselama 30 menit. Supernatan dipisahkanmenggunakan centrifuge dengan kecepatan2500 rpm selama 15 menit. Swelling powerdihitung menggunakan rumus :Swelling power berat pastaberat sampel keringc. Analisis kadar amilosa, Ditentukan secaraspektrofotometri (Juliano, 1971)d. Analisis organoleptik, Digunakan ingkan berat endapan granula pati yangtelah dipanaskan dengan berat sampel awal(Zubaidah dan Irawati, 2006).Penurunan nilai swelling power dapatdisebabkan oleh perubahan bentuk dari amorfamilosa ke dalam bentuk heliks, bentuk ini akanmeningkatkan interaksi antara rantai amilosaamorf dan akan terjadi perubahan pada interaksiantara pembentukan kristal dan matriks amorf(Zubaidah dan Irawati, 2006).

16Alfin Hadistio, et al.Solubility adalah kemampuan bahan untukterabsorbsi dalam air sehingga tidak terbentukemulsi (Zulaidah, 2011)4. POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILUsahapengolahantepungMocafmempunyai peranan penting dalam rangkamemenuhikebutuhanpanganalternatif,khususnya untuk kebutuhan karbohidrat. Usahapengolahan tepung Mocaf juga berperan pentingdalam rangka meningkatkan nilai tambahsingkong menjadi komoditas yang bahan bakuindustri pangan olahan atau kuliner.Faktor terpenting bagi keberhasilan usahapengolahan tepung Mocaf adalah pemasaran.Pesaing utama produk tepung Mocaf adalahtepung terigu berbahan baku gandum, denganharga yang relatif lebih murah. Keunggulan daritepung Mocaf, berdasarkan kajian ini, adalah rasadan aromanya yang spesifik. Keberhasilan usahaini antara lain juga ditentukan sejauh mana pasardapat diperluas ke luar daerah. Dalam hal pasarekspor, kendala utamanya adalah biaya distribusidan pengemasan yang tinggi. Permodalan danketerbatasan akses informasi pasar merupakankendala lain dalam pengembangan usaha ini.Usaha pengolahan tepung Mocaf dinilaimempunyai prospek pasar baik domestik maupunekspor, karena merupakan bahan baku utamauntuk kebutuhan rumah tangga maupun industripangan olahan. Konsumen produk ini selainrumah tangga adalah usaha kuliner, usaha jasaboga dan industri pangan olahan. Adapun faktorkritis dalam proses produksi tepung Mocaf iniadalah konsistensi mutu (rasa, aroma dan warna)yang ditentukan pada proses fermentasi.Total biaya proyek usaha tepung Mocafadalah sebesar Rp1.034.294.000,-, yang terdiridari biaya investasi dan modal kerja. Berdasarkanasumsi yang disusun, total biaya investasi yangdiperlukan sebesar Rp808.230.000,- dan totalbiaya modal kerja sebesar Rp226.064.000,-.Proyeksi laba rugi usaha tepung Mocaf dapatmenghasilkan laba (setelah pajak) pada tahunpertama dengan produksi 50% sebesarRp211.937.755,- dengan nilai profit on sales11,68%. Proyeksi pendapatan tahun ke-2 dengankapasitas produksi 75% adalah (laba setelahpajak) Rp340.402.032 dengan profit on sales12,51%. Mulai tahun ke-3 dengan kapasitasproduksi 100%, maka laba setelah pajak yangdiperoleh sebesar Rp756.098.309,- dengan profiton sales 20,84%.Tepung Mocaf Untuk Ketahanan PanganAnalisis keuangan dan kelayakan usahapengolahan tepung Mocaf sesuai asumsi yangdigunakan adalah layak untuk dilaksanakandengan nilai NPV sebesar Rp1.479.937.531,-,IRR 61,04%, Net B/C Ratio 2,83 kali, denganPayback Period selama 2,49 tahun. Penurunanpendapatan hingga 20% akibat kenaikan biayaproduksi, khususnya harga bahan baku masihmemberikan kelayakan untuk usaha ini.Sedangkan penurunan pendapatan memilikisensitifitas hingga 14% dan masih tetap layakuntuk dikembangkan. Sementara itu, analisissensitivitas kombinasi kenaikan biaya variabeldan penurunan pendapatan secara bersamaanmampu dihadapi usaha ini hingga 8%.Berdasarkan potensi bahan baku, prospekpasar, tingkat teknologi proses, dan aspekfinansial, usaha pengolahan Tepung Mocaf layakuntuk dibiayai. Untuk menjamin nya juga turut berpartisipasi dalampembinaan usaha ini, khususnya pada aspekkeuangan, dan manajemen pembukuan. Selainitu, dilakukan pula pengembangan mesinpengering (dryer) yang hemat bahan bakar untukproses pengeringan ketika musim penghujan.Untuk meningkatkan produktivitas, perludikembangkan pola kemitraan antara petanisingkong, serta adanya kontrak kerjasama denganindustri pangan yang menggunakan terigusebagai bahan bakunya. Pengembangan danrevitalisasi kelembagaan kelompok usaha atauklaster perlu dilakukan, sehingga meningkatkanpeluang untuk meningkatkan posisi tawar danmemperluas akses pasar (Jeffry, 2014).5. KESIMPULANProduk ubi kayu yang sangat besar ini berpotensiuntuk dikembangkan menjadi komoditas an ubi kayu sebagai penyanggaketahanan pangan, diantaranya adalah melaluipengembangan teknologi pembuatan tepung ubikayu agar produk yang dihasilkan lebih disukaikonsumen dan sifat fisikokimianya meningkatsehingga cocok sebagai pengganti tepung terigupada pengolahan produk pangan, seperti cookies,roti, dan mie.DAFTAR PUSTAKAAn, H. Y. 2005. Effects of Ozonation andAddition of Amino acids on Properties ofRice Starches. A Dissertation Submitted

Jurnal Pangan Halal Volume 1 Nomor 1, April 2019to the Graduate Faculty of the Louisianastate University and Agricultural andMechanical College.APTINDO. 2014. An Overview ofthe IndonesianWheat Flour Industry (August 2014).http://www.aptindo.or.id/index.php?option comcontent&view article&id 120%3Atabs&catid 34%3Aaboutaptindo&Itemid 57. Diakses tanggal 18 Agustus2015.BPS. 2015. Tabel Dinamis Tanaman Pangan.http://bps.go.id/site/pilihdata. Diakses 18Agustus 2015.Jeffry. 2014. Pola Pembiayaan Usaha KecilPengolahan Tepung Mocaf ocaf.aspx.Diakses 14 Mei 2019.BalaiBesarLitbangPascapanen Pertanian.17PertanianSedewitz, B., Schleifer, K. H., Gotz, F.1984.Physiological Role of Pyruvate OxidaseintheAerobicMetabolismofLactobacillus plantarum, Journal ofBacteriology, 160 (1): 462-465.Sobowale, A. O, Olurin, T.O and Oyewole, O.B.,2007. Effect of Lactic Acid BacteriaStarter Culture Fermentation of Cassavaon Chemical and Sensory Characteristicsof Fufu Flour, American Journal ofBiotechnology, 6 (16):1954-1958.Subagio, A. 2007. Industrialisasi ModifiedCassava Fluor (Mocaf) sebagai BahanBaku Industri Pangan untuk MenunjangDiversifikasi Pangan Pokok Nasional.Jember: Fakultas Teknologi Pertanian,Universitas Jember.CODEX STAN 176-1989. Diakses 14 Mei 2019.Utama, C.S. dan Mulyanto, A. 2009, PotensiLimbahKubisSebagaiStarterFermentasi. Jurnal Kesehatan Unimus, 2:6-13.Dewi, I. H. 2007. Total Bakteri Asam Laktat DanKualitas Fisik Ekstrak Limbah kubisPada Aras Garam (NaCl) Dan LamaPemeraman Berbeda. Laporan Penelitian(Tidak dipublikasikan)Hyuningsih,S.B. dan Sri Haryati. 2011. Kajianberbagai cara Pembuatan Tepung MokalTerhadap Sifat Fisika, Mikrobiologi, danAnalisis Ekonominya. http://usm.ac.id.Diakses 13 Agustus 2015Eliasson, A.C. 2004. Strach in Food. WoodheadPublishing Limited Cambridge England.Wikanastri, H., Cahya, S.U. dan Agus, S. 2012.Kajian Kemanfaatan Limbah Kubis danSawi sebagai Starter Fermentasi BersifatProbiotik. Prosiding Seminar NasionalKimia III. HKI Jawa Tengah.Juliano, B.O. 1971. A Simplified Assay forMilled Rice Amylose. Cereal ScienceToday, 16: 334-338.Kainuma, K., Odat, T., Cuzuki S. 1967. Study ofstarch phosphatesmonoesters. Journal ofTechnology Society Starch, 14: 24 – 28.Leach, H.W., McCowen, L.D. and Schoch, T.J.(1959) Structure of the Starch Granule.I.Swelling and Solubility Patterns ofVarious Starches. Cereal Chemistry, 36:534-544.Misgiyarta, Suismono, dan Suyanti. 2009.Tepung Kasava Bimo Kian Prospektif.Zubaidah, E. dan Irawati, N. 2006. PengaruhPenambahan Kultur (Aspergillus niger,L. Plantarum) dan Lama Fermentasi terhadapKarakteristik Mocaf. Fakultas TeknologiPertanian, Universitas Brawijaya.Zulaidah, A. 2011. Modifikasi Ubi Kayu SecaraBiologi Menggunakan Starter Bimo-CFMenjadiTepungTermodifikasiPengganti Gandum. Tesis MagisterTeknik Kimia Universitas Diponegoro.

Jurnal Pangan Halal Volume 1 Nomor 1, April 2019 13 TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) UNTUK KETAHANAN PANGAN INDONESIA Alfin Hadistio1, Silvia Fitri1 1 Program Studi Magister Teknologi Pangan, Sekolah Pascasarjan

Related Documents:

by upgrading value chains for new cassava products such as High Quality Cassava Flour (HQCF). This report revisits the value chains for cassava and cassava products in Tanzania and aims to develop new ideas for future interventions based on an up to date picture of the key and emerging demand drivers.

non-fermented cassava flour. It focuses on quality assurance of the raw materials, processing, hygiene, storage and transportation, packaging and labeling. The manual outlines the operational steps or procedures that should be followed in the manufacture of safe and good quality cassava flour.

Julian Bakery Paleo Wraps (made with coconut flour) Millet Parsnips Persimmon Rutabaga Siete Tortillas (only those made with cassava or almond flour) Sorghum Sweet potatoes Taro root The Real Coconut coconut cassava-flour tortillas and chips Tiger nuts

Siddiq et al. (2009b) studied using defatted corn germ flour, the by-product from corn oil production, in a wheat flour based product. Defatted corn germ flour was blended with wheat flour at levels of 5-25%. They found that adding defatted corn germ flour in wheat flour improved the oil and water absorption and emulsion capacities of flours.

This Iron Works. 9 Other Methods for Flour Red Spot Test directly on the flour as such only for elemental iron types Extraction of flour colorimetric determination flour is extracted with water/methanol suspension flour is separated from water layer coloring agents are added to filtrate solution

Instant porridge with substitution of snakehead flour and pumpkin flour were expected to be the high protein and betacarotene instant porridge complementary feeding. Objective: To analyze the effect of snakehead fish flour and pumpkin flour substitution to nutrition content and hedonic test of instant porridge complementary feeding.

4.22. Uji lanjut BNJ 5% pengaruh suhu pengeringan terhadap kadar amilosa (%) tepung beras merah. 42 4.23. Uji lanjut BNJ 5% pengaruh interaksi suhu dan lama pengeringan terhadap kadar amilosa (%) tepung

FINANCIAL ACCOUNTING : MEANING, NATURE AND ROLE OF ACCOUNTING STRUCTURE 1.0 Objective 1.1 Introduction 1.2 Origin and Growth of Accounting 1.3 Meaning of Accounting 1.4 Distinction between Book-Keeping and Accounting 1.5 Distinction between Accounting and Accountancy 1.6 Nature of Accounting 1.7 Objectives of Accounting 1.8 Users of Accounting Information 1.9 Branches of Accounting 1.10 Role .