UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

3y ago
34 Views
3 Downloads
282.06 KB
56 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Melina Bettis
Transcription

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR TEMANSEBAYA PADA POKOK BAHASAN SENYAWAKARBON DI KELAS X.3 MADRASAHALIYAH NEGERI DUMAIOlehLINDAWATINIM. 10717001105FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAUPEKANBARU1431 H / 2010 M

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR TEMANSEBAYA PADA POKOK BAHASAN SENYAWAKARBON DI KELAS X.3 MADRASAHALIYAH NEGERI DUMAISkripsiDiajukan untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan( S. Pd )Oleh :LINDAWATINIM. 10717001105JURUSAN PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAUPEKANBARU1431 H / 2010M

ABSTRAKLindawati (10717001105) : Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Metode TutorTeman Sebaya Pada Pokok Bahasan Senyawa Karbon Di Kelas X.3Pada Madrasah Aliyah Negeri Dumai.Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalampeningkatan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran kimia di kelas.Dalam kegiatan pembelajaran, guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatanpembelajaran tradisional. Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan, kebosanan sertamenurunkan keaktifan siswa dalam belajar.Berdasarkan uraian permasalahan diatas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampumemainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Peningkatan kreativitas mengajar guru mutlakperlu dikembangkan.Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Dumai. Subjek penelitian ini adalahsiswa kelas X.3 Madrasah Aliyah Negeri Dumai, sedangkan objeknya adalah keaktifan belajarsiswa dalam pokok bahasan senyawa karbon dengan menggunakan metode tutor teman sebaya.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa denganmenggunakan metode tutor teman sebaya di Madrasah Aliyah Negeri Dumai.Penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus. Pada siklus pertama, sebagian siswa belumterbiasa dengan kondisi belajar yang menggunakan metode tutor teman sebaya, sehinggadilakukan tindakan dengan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalampembelajaran, menempetkan tutor pada posisi ditengah dalam kelompok dan lebih intensif dalammembimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Dalam siklus kedua, siswa sudah mulaimemahami pembelajaran dengan metode tutor teman sebaya dan menunjukkan hasil yangmemuaskan. Dari hasil observasi, keaktifan siswa meningkat dari 63,60 % menjadi 82,95% padasiklus kedua dan meningkat lagi menjadi 91,25 % pada siklus ketiga.Dari hasil pelaksanaan siklus pertama, kedua dan ketiga maka dapat disimpulkan bahwapembelajaran dengan menggunakan metode tutor teman sebaya dapat meningkatkan keaktifanbelajar siswa pada pokok bahasan senyawa karbon di kelas X.3 pada Madrasah Aliyah NegeriDumai.

ABSTRACTLindawati (10717001105) : The title of this thesis is “Increasing Student’s Learning Activities byUsing Peer Teaching Method in The Topic Compound Carbon atThe Tenth Student of MAN DUMAI.This research background is the wonder need to do the innovation in increasing teachercreativity in teaching in learning chemistry process in the class. In learning activities, teacher stillused traditional approach. That condition potential to make student boring, and make learningactivities of the student low.Based on the conditions, through this research can make teacher able to play the act aslearning innovator. The increasing teaching creativities of the teacher need to improved.This research done in Madrasah Aliyah Negeri Dumai (Islamic Senior High School). Theresearch subject in students at the tenth.3 MAN Dumai, and the object is the learning activation ofthe students in the topic compound carbon by using peer teaching method. The aim of thisresearch is increasing learning activation of the student by using peer teaching method in MANDumai.This research used three cycles. At the first cycle, most of the student unfamiliar to peerteaching and need to give them motivation for more active in learning, placed the peer in themiddle of group and more intensive guiding the group that still have difficulties. In the secondcycle, student more understand the learning method and show the positive result. The observationresult tell that the student activation increased from 63,60 % become 82,95 %, in the third cycle itmore increase become 91,25 %.Based on the data analyzed, it can be concluded that the learning process by using peerteaching method can increased student’s learning activation in the topic compound carbon at thetenth.3 class of MAN DUMAI.

DAFTAR ISIPERSETUJUAN . iPENGESAHAN .iiPENGHARGAAN .iiiABSTRAK vDAFTAR ISI viDAFTAR TABEL viiDAFTAR LAMPIRAN .ixBAB. I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah B. Defenisi Istilah .C. Rumusan Masalah .D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .1455BAB. II KAJIAN TEORIA. Kerangka Teoritis B. Penelitian Yang Relevan C. Hipotesis Tindakan D. Indikator Keberhasilan .7161617BAB. III METODE PENELITIANA. Subjek Dan Objek Penelitian B. Tempat Penelitian .C. Rancangan Penelitian D. Jenis Dan Teknik Pengumpulan Data E. Observasi Dan Refleksi 1818182122BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi setting penelitian 23B. Hasil penelitian . 28C. Pembahasan 46BAB. V PENUTUPA. Kesimpulan . 48B. Saran – Saran . 48Daftar pustaka . 49Lampiran

1BAB IPENDAHULUANA. Latar belakangPendidikan merupakan salah satu unsur yang terpenting dalammencerdaskan sumber daya manusia. Pendidikan dapat diperoleh melaluibeberapa cara, diantaranya melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatanbelajar mengajar akan berlangsung dengan baik bila terjadi suasana belajar yangefektif, dimana terjadi interaksi yang aktif antara siswa dengan guru.Interaksi edukatif dapat berlangsung, baik dilingkungan keluarga, sekolahmaupun masyarakat. Interaksi edukatif yang berlangsung secara khusus denganketentuan-ketentuan tertentu dilingkungan sekolah lazim disebut interaksi belajarmengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan interaksidari guru yang melaksanakan tugas mengajar disatu pihak dengan warga belajar(siswa) yang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. 1Interaksi belajar mengajar diarahkan agar aktivitas berada pada pihak anakdidik. Hal ini menjadi keharusan karena memang anak didik merupakan orientsidari setiap proses kegiatan belajar mengajar. Peran guru sebagai pembimbingyang mengarahkan siswa dan memberikan motivasi untuk mencapai hasil yangoptimal.Mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitusaja tanpa direncanakan sebelumnya, akan tetapi mengajar1Jakarta,merupakan suatuSardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada,2007, h: 2.

2kejadian yang direncanakan sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaannyadapat mencapai hasil yang diharapkan.Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secaraindividual. Masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam kemampuan dansifat-sifat pribadi yang lain. Dengan perbedaan ini diharapkan guru mampumemberikan kebebasan pada siswa untuk mengembangkan kemampuanberpikirnya dan penuh inisiatif dan kreatif dalam belajarnya.Berilah kesempatan pada siswa untuk menggunakan pengetahuan yangdimilikinya untuk membantu pembentukan pengertian saat belajar hal-hal yangbaru. Untuk itu guru harus menghargai setiap jerih payah siswanya. Denganmetode yang tepat, guru dapat mengarahkan siswa dan memperjelas ide-idenya.Adapun cara lain yang sifatnya membantu, siswa dibagi atas kelompok.Satu kelompok berkisar antara tiga sampai enam orang. Dalam belajar kelompok,siswa dapat mengungkapkan kesulitan pada teman sebayanya. Dengan demikian,masalah yang dihadapi akan terjawab atau mendekati titik terang. Kemampuanuntuk menjawab soal-soal pun akan lebih mudah karena dalam belajar kelompok,siswa akan mendapat pemahaman konsep dari teman sebayanya.2Apabila seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikanoleh kawan sebangku atau kawan dalam kegiatan belajar, maka pelaksanaanprogram belajar ini disebut tutor sebaya, karena mereka mempunyai usia yanghampir sebaya sesamanya.32Beni S.Ambarjaya, Model-Model Pembelajaran Kreatif, Tinta Emas Publishing,Bandung, 2008, h :133Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006,h: 25.

3Madrasah Aliyah Negeri Dumai sebagai salah satu lembaga pendidikanformal yang juga memberikan perhatian khusus pada pembelajaran kimia.Penelitian ini mengenai keaktifan belajar siswa dalam pelajaran kimia. Kenyataanyang terjadi di lapangan, penulis menemukan masih banyak siswa yang kurangaktif dalam pembelajaran. Diantaranya penulis masih menemukan gejala-gejalasebagai berikut:1.Rendahnya keaktifan siswa dalam menanggapi materi yang disampaikanoleh guru.2.Pembelajaran masih berpusat kepada guru, dimana guru lebih banyakmelakukan3.aktivitas.Siswa kurang berinteraksi dengan temannya untuk membahas materipelajaran.4.Belum ditemukan metode belajar yang sesuai dengan kondisi anak didik.Adapun usaha yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifansiswa dengan cara:1.Guru memberikan materi dengan metode tanya jawab. Namun kenyataannyahanya siswa-siswa tertentu saja yang mau bertanya dan menjawab.2.Guru memberikan latihan-latihan dalam belajar. Bagi anak yang tidakmengerti dia hanya meniru latihan yang dikerjakan temannya.Namun dari usaha-usaha yang dilakukan guru, belum terlihat peningkatankeaktifan belajar siswa, oleh sebab itu maka perlu suatu perubahan dalammengajar, yaitu dengan menggunakan berbagai macam metode, salah satunya

4dengan menggunakan metode pembelajaran tutor teman sebaya. Pembelajarantutor teman sebaya adalah cara siswa belajar dalam kelompok kecil tutor.Melaluipembelajaran tutor teman sebaya, siswa saling membantu untuk memahami suatupelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnyadengan tujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul UpayaMeningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Metode Tutor Teman SebayaPada Pokok Bahasan Senyawa Karbon Di Kelas X.3 Madrasah Aliyah NegeriDumai.B. Definisi IstilahUntuk menghindari perbedaan penafsiran dalam judul penelitian ini, makaperlu diberikan definisi istilah sebagai berikut:1. Meningkatkan: Menaikkan, mempertinggi, memperhebat 42. Keaktifan: Kegiatan, kesibukan 53. Tutor: Orang yang memberi pelajaran kepada seseorang atausejumlah kecil siswa, dosen yang membimbingsejumlah mahasiswa dalam pelajaran 645Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,, 1990,Ibid, h: 19.6Ibid, h: 1090.h : 1060.

54. Sebaya: Sama umurnya, seimbang, sejajar 7C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannyasebagai berikut: “Apakah Penerapan Metode TutorTeman Sebaya DapatMeningkatkan Keaktifan Belajar Siswa?”D. Tujuan dan Manfaat penelitian1. Tujuan penelitianBerdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untukmeningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode tutor temansebaya di Madrasah Aliyah Negeri Dumai2. Manfaat penelitiana. Bagi guru dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajarandikelas.b. Bagi kepala sekolah merupakan salah satu masukan berharga dalammeningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.c. Bagi siswa penerapan metode tutor teman sebaya dapat meningkatkankeaktifan belajar.7Ibid, h :102.

6d. Bagi para pembaca merupakan sebagai sumber informasi, masukan, sertasaran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang terkaitdengan dunia pendidikan.

7BAB IIKAJIAN TEORIA. Kerangka Teoritisa. Aktivitas BelajarPrinsip aktivitas belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa ini secara garis besardibagi menjadi dua pandangan yakni ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern.1. Menurut pandangan Ilmu Jiwa LamaJhon Locke dengan konsepnya Tabularasa mengibaratkan jiwa seseorangbagaikan kertas putih yang tidak tertulis. Kertas putih ini kemudian akanmendapatkan coretan atau tulisan dari luar. Terserah kepada unsur dariluar yang akan menulis, mau ditulisi merah atau hijau, kertas itu akanbersifat reseptif. Konsep semacam ini kemudian ditransfer ke dalam duniapendidikan2. Menurut pandangan Ilmu Jiwa ModernAliran ilmu jiwa yang tergaolong modern akan menerjemahkan jiwamanusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan energisendiri. Oleh karena itu, secara alami anak didik itu juga bisa menjadiaktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam – macamkebutuhan. 8Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.9Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus saling berkaitan.Piaget menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat.Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anakberpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.108Sardiman, Op.cit, h : 97Ibid, h: 100.10Ibid , h: 100.9

8Menurut Slameto ”belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukanseseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secarakeseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi denganlingkungannya”.11Menurut Paul Suparno ada beberapa prinsip dalam belajar yaitu :121. Belajar berarti mencari makna2. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakanpengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisikdan lingkungannya5. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subjekbelajar, tujuan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahanyang sedang dipelajariSesuai dengan prinsip tersebut, maka belajar adalah kegiatan yang aktifdimana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Didalam belajarperlu ada aktivitas sebab pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat “Learning bydoing”. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.Helen Parkhust menegaskan bahwa ruang kelas harus diubah atau diatursedemikian rupa menjadi laboratorium pendidikan yang mendorong anak didikbekerja sendiri.13Tugas pendidik adalah membimbing dan menyediakan kondisi anak didikagar dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini anaklah yangberaktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri.11Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta,2003, h : 2.12Sardiman, Op.cit, h : 38.13Ibid, h : 97.

9Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak pesertadidik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berartimereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.14Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat sepertiyang lazim terdapat di sekolah – sekolah. Paul B. Diedrich membuat suatu daftaryang berisi 177 macamkegiatan siswa yang antar lain dapat digolongkansebaagai berikut :151. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan dan lain – lain.2. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberisaran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan lain –lain.3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan,diskusi, musik, pidato.4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,angket, menyalin.5. Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, petadiagram.6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain : melakukanpercobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebunbeternak.7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambilkeputusan.8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.Proses belajar mengajar yang sukses tidak dapat dilakukan dengan polaatau metode yang sama saja. Agar berhasil, maka guru memerlukan kecakapan,pemahaman, inisiatif dan kreativitas dan mencurahkan perhatian terhadap muridmuridnya. Levine dan Ornstein ( Ornstein, 1990:8-9 ) melakukan analisis terhadap14Hisyam Zaini,Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi pembelajaran aktif,Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, 2008 h : 1415Sardiman , Op.cit , h :101

10hasil-hasil penelitian dan laporan tentang apa yang dilakukan guru efektif didalam kelas.Kegiatanguru yangefektifdikelompokkan dalam 7 aspek sebagaiberikut :161. Pengelolaan kelas. Guru yang baik mengembangkan teknik pengelolaankelas yang baik seperti ; yakin tentang apa yang diharapkan siswa,memberikan kejelasan kepada siswa tentang apa yang harus dilakukannyajika memerlukan bantuan, ia senantiasa mengingatkan dan memberikanganjaran terhadap siswa yang mentaati tata tertib, tidak melakukantindakan emosional terhadap siswa yang melanggar aturan.2. Pengajaran yang terarah. Guru yang efektif menggunakan metodemengajar yang jelas dan sistematis. Ia memulai dengan tahapan yangsederhana, memberikan penjelasan dan review yang sebanyak-banyaknyasebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, memberikan pertanyaan danmengkaji tingkat pemahaman siswa, memberikan koreksi dan balikanyang sistematis.3. Waktu memberikan tugas. Guru yang efektif senantiasa menciptakanaktivitas akademik yang sesuai dengan kemampuan dan kesempatansiswa.4. Pertanyaan. Guru yang efektif mengajukan pertanyaan yang sesuai untukmenjamin partisipasi dan fasilitas penguasaan akademik. Pertanyaandifokuskan baik terhadap fakta maupun kemampuan berfikir abstrak.5. Pengajaran yang komprehensif. Guru yang efektif menekankan pentingnyabelajar mandiri serta belajar bagaimana belajar. Ia mengajar bagaimanaagar siswa menerapkan konsep-konsep, pemecahan masalah, danmemantau pemahamannya sendiri6. Tahapan pengajaran kognitif. Bagi siswa yang memiliki prestasi rendah,pengajaran lebih ditekankan pada mekanisme belajar hapalan. Guru efektifmencoba bergerak kearah keterampilan berpikir yang lebih tinggi danbelajar mandiri dengan mendorong siswa untuk belajar dan denganmenggunakan materi dan aktivitas yang memadai7. Pengelompokan. Guru efektif mampu mengelompokkan siswa untukpengajaran perorangan dan kelompok - kelompok kecil. Mereka mampubekerja dengan satu siswa atau kelompok dalam waktu bersamaan.16Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI , Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PTImperial Bhakti Utama, Bandung, 2007, h : 74

11b. Metode Tutor Teman SebayaTutor sebaya merupakan bagian dari cooperative learning atau belajarbersama. Dalam model ini siswa yang kurang mampu dibantu belajar oleh teman– temannya sendiri yang lebih mampu dalam suatu kelompok.17Tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberianbimbingan, bantuan, petunjuk, arahan agar siswa belajar secara efisien danefektif18, dimana dalam penelitian ini digunakan siswa sebagai tutornya.Tutorial teman sebaya merupakan salah satu metode yang dilakukan guruuntuk menyamaratakan kemampuan belajar diantara siswa. Karena adakalanyaseorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawansebangku atau kawan-kawan yang lain karena tidak adanya rasa takut utor,diperlukanpertimbangan tersendiri. Menurut Syaiful Bahri Djemarah, seorang tutor belumtentu siswa yang paling pandai. Yang penting diperhatikan untuk menjadikannyatutor adalah:1. Dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program perbaikansehingga siswa tidak mempunyai rasa takut dan enggan untuk bertanyakepadanya2. Dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan

siswa kelas X.3 Madrasah Aliyah Negeri Dumai, sedangkan objeknya adalah keaktifan belajar siswa dalam pokok bahasan senyawa karbon dengan menggunakan metode tutor teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode tutor teman sebaya di Madrasah Aliyah Negeri Dumai.

Related Documents:

pengetahuan dalam penerapan upaya meningkatkan keaktifan siswa di kelas melalui model pembelajaran STAD. KAJIAN PUSTAKA . Keaktifan Belajar . Berdasarkan definisi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:23), kata aktif berarti giat. Sehingga, keaktifan belajar dapat disimpulkan sebagai aktivitas giat belajar.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta annarevi6@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui

permainan berbantuan media monopoli islami untuk meningkatkan keaktifan dan hsil belajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari segi proses maupun hasil. Dari hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I, prosentase keaktifan siswa sebesar 55,90% (cukup) siklus II meningkat menjadi sebesar 80,58% (Sangat baik).

keaktifan siswa dibuat mengacu pada indikator keaktifan siswa, menurut Sudjana (2011:61) indikator keaktifan siswa meliputi: a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya b. Terlibat dalam pemecahan masalah c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya d.

Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam kegiatan penelitian ini hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru SMP Negeri 2 Sawit. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal Teaching pada kelas VII A SMP N 2 Sawit.

Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Metode Information Search Pada Siswa Kelas IX MTs Ma’arif NU 1 Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011. Banyaknya siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran disebabkan salah .

Untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar guru dapat menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Model . mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan pemahaman terhadap materi matematika . . Berdasarkan tabel 1 peningkatan ketuntasan keaktifan siswa dalam pembelajaran disajikan dalam diagram berikut.

Unit 14: Advanced Management Accounting Unit code Y/508/0537 Unit level 5 Credit value 15 Introduction The overall aim of this unit is to develop students’ understanding of management accounting. The focus of this unit is on critiquing management accounting techniques and using management accounting to evaluate company performance. Students will explore how the decisions taken through the .