SD 3 KARANGMALANG - WordPress

2y ago
52 Views
2 Downloads
496.24 KB
28 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Audrey Hope
Transcription

0Disusun oleh :NamaNIPJabatan: Sutiyono, S.Pd.SD: 19640513 198608 1 001: GuruSD 3 KARANGMALANGUPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOGDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGAKABUPATEN KUDUSPROVINSI JAWA TENGAH2013

1BAB IKE ARAH PEMIKIRAN FILSAFATA. Ilmu dan Fisafat.Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai denganrasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didoronguntuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu.Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahuidalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterusterang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri:apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yanghakiki yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lainnya yangbukan ilmu? Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yangbenar? Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah?Mengapa kita mempelajari ilmu? Apakah kegunaannya sebenarnya?Berfilsafat juga berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuanyang telah kita ketahui: Apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yangseyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Di batas manakah ilmu mulaidan di batas manakah dia berhenti? Kemanakah saya harus berpaling di batasketidaktahuan ini? Apakah kelebihan dan kegunaan ilmu?B. FilsafatFilsafat adalah pemikiran/penelaahan tentang sesuatu secara mendalam,menyeluruh dan berkesinambungan. Adapun karakteristik berpikir filsafatadalah menyeluruh, mendasar, dan spekulatif.Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapatdiandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakahyang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini adatujuannya atau absurd? Adakah hukum yang mengatur alam dan segenap satwa1

2kehidupan? Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka filsafat menelaahsegala masalah yang dapat dipikirkan oleh manusia.Ada tiga karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifatmenyeluruh. Yang kedua adalah sifat mendasar. Yang ketiga adalah sifatspekulatif. Bidang Telaah Filsafat selaras dengan dasarnya yang spekulatif,maka dia menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan onirdiamempermasalahkan hal-hal yang pokok: terjawab masalah yang satu, diapunmulai merambah pertanyaan lain.C. Cabang-cabang FilsafatCabang-cabang filsafat antara lain:1.Epistemologi (Filsafat pengetahuan);2.Etika (Fisalfat moral);3.Estetika (Filsafat seni);4.Metafisika;5.Politik (Filsafat pemerintahan);6.Filsafat Agama;7.Filsafat ilmu;8.Filsafat pendidikan;9.Filsafat Hukum;10. Filsafat sejarah;11. Filsafat matematika.Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi, yakni :1.Logika (apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah).2.Etika (mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk).3.Estetika (apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek).D. Filsafat IlmuFilsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat pengetahuan)yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu

3merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipunsecara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmuilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifatkhas, maka filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam danfilsafat ilmu-ilmu sosial.Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawabbeberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti:1.OntologiObyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyektersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkapmanusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkanpengetahuan?2.EpistemologiBagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yangberupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikanagar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebutkebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yangmembantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?3.AksiologiUntuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimanakaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihanmoral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakanoperasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional?

4BAB IIDASAR-DASAR PENGETAHUANA. PenalaranManusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurnadibandingkan makhluk hidup lain (hewan dan tumbuhan), sedangkanpengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Manusia dalamkehidupannya memerlukan pengetahuan, karena manusia mempunyai sifat rasaingin tahu tentang sesuatu, dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang dari waktuke waktu, juga untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang selalu berubahdan ammenariksesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkanpengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan denganperasaan, tetapi tidak semua kegiatan berpikir menyandarkan diri padapenalaran.Jadi penalaran adalah kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristiktertentu dalam menemukan kebenaran. Sebagai suatu kegiatan berpikir makapenalaran mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu :1.Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika.2.Proses berfikirnya bersifat analitik.Penalaran merupakansuatu proses berpikiryang membuahkanpengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasarkebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Perasaanadalah suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.Intuisi adalah suatu kegiatan berpikir yang nonanalitik yang tidak mendasarkandiri pada pola pikir tertentu.B. LogikaSuatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau prosespenarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan4

5kesimpulan ini disebut logika. Secara lebih luas logika didefinisikan sebagai“pengkajian untuk berpikir sacara sahih”. Cara penarikan kesimpulanberdasarkan penalaran ilmiah, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logikainduktif merupakan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata(khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum, sedangkan logika deduktifmerupakan penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasusyang bersifat individual (khusus). Penarikan kesimpulan secara deduktifmenggunakan pola berpikir silogisme. Disusun dari dua buah pertanyaan dansebuah kesimpulan.\C. Sumber PengetahuanPengetahuan dapat diperoleh dari :1.Pengalaman;2.Wahyu;3.Otoritas;4.Berpikir deduktif;5.Berpikir induktif;6.Metode ilmiah.Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untukmendapatkan pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah mendasarkan dirikepada rasio dan yang kedua mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaumrasionalis mengembangkan paham apa yang kita kenal dengan rasionalismesedangkan mereka yang mendasarkan diri kepada pengalaman mengembangkanpaham yang disebut dengan empirisme.Kaum rasionalis beranggapan bahwa pengetahuan didapatkan lewatpenalaran rasional yang abstrak sedangkan kaum empirisme pengetahuanmanusia didapatkan lewat bukti konkret. Selain rasionalisme dan empirismemasih terdapat cara untuk mendapatkan pengetahuan yaitu intuisi dan wahyu.Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalarantertentu. Suatu masalah dalam pikiran namun menemui jalan buntu, tiba-tibasaja muncul di benak kita yang lengkap dengan jawabannya dan kita merasa

6yakin bahwa itulah jawabannya namun kita tidak bisa menjelaskan bagaimanacaranya kita sampai ke sana. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan.Wahyu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada para nabi dan rasulrasulnya.D. Kriteria Kebenaran1.Teori KoherensiMenurut teori koherensi suatu pernyataan dianggap benar bila pernyatan itubersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yangdianggap benar. Ahli filsafat yang mengembangkan teori koherensi,diantaranya Plato (427- 347 SM) dan Aristoteles (384- 322 SM).2.Teori KorespondensiMenurut teori korespondensi suatu pernyataan adalah benar jika materipengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi denganobyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Ahli filsafat dalam aliran iniadalah Bertrand Russel (1872-1970).3.Teori PragmatisMenurut teori ini, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakahpernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Teori inidicetuskan oleh Charles S. Piece (1839- 1914).

7BAB IIIONTOLOGI: HAKIKAT APA YANG DIKAJIA. MetafisikaMetafisika dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki apa hakikat dibalik alam nyata ini. Bidang telaah filsafati yang disebut metafisika inimerupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafat termasuk pemikiranilmiah.B. AsumsiDeterminisme, probabilistik dan pilihan bebas merupakan permasalahanfilsafati yang rumit namun menarik. Tanpa mengenal ketiga aspek ini akan sulitbagi kita untuk mengenal hakikat keilmuan dengan baik.Paham determinisme dikembangkan oleh William Hamilton (1788-1856)dari doktrin Thomas Hobbes (1588-1679) yang menyimpulkan bahwapengetahuan adalah bersifat empiris yang dicerminkan oleh zat dan gerak yangbersifat universal. Aliran ini merupakan lawan dari fatalisme yang menyataknbahwa segala kejadian ditentukan oleh nasib yang ditetapkan lebih dahulu.C. PeluangBerdasarkan teori keilmuan tidak akan pernah mendapatkan hal yangpasti mengenai suatu kejadian. Yang ada adalah kesimpulan yang probabilistik.D. Beberapa Asumsi dalam IlmuSuatu permasalahan kehidupan tidak bisa dianalisis secara cermat dansaksama hanya oleh satu disiplin keilmuan saja. Dalam mengembangkan asumsikita harus perhatikan beberapa hal. Pertama, asumsi ini harus relevan denganbidang dan tujuan pengkajian disiplin keilmuan. Asumsi harus operasional danmerupakan dasar dari pengkajian teoritis. Kedua, asumsi ini harus disimpulkandari keadaan sebagaimana adanya bukan bagaimana keaadaan yang seharusnya.7

8Asumsi yang pertama adalah mendasari telaah ilmiah sedangkan asumsi yangkedua adalah asumsi yang mendasari telaah moral.E. Batas-batas Penjelajahan IlmuIlmu memulai penjelajahan pada pengalaman manusia dan berhenti dibatas pengalaman manusia. Ilmu membatasi lingkup penjelajahanya pada bataspengalaman manusia juga disebabkan metode yang dipergunakan dalammenyusun yang telah teruji kebenaranya secara empiris.

9BAB IVEPISTEMOLOGI:CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENARA. Jarum Sejarah PengetahuanKonsep dasar pengetahuan waktu dulu adalah kriteria kesamaan bukanperbedaan. Tetapi setelah berkembangnya abad penalaran pada pertengahanabad ke 17 konsep dasarnya berubah dari kesamaan kepada perbedaan berbagaipengetahuan yang mengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan dankonsekuensinya mengubah struktur kemasyarakatan. Pohon pengetahuan mulaidibeda-bedakan berdasarkan apa yang diketahuai, bagaimana cara mengetahuidan untuk apa pengetahuan itu dipergunakan.B. PengetahuanPengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahuitentang suatu obyek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu. Setiap jenispengetahuan mempunyai ciri-ciri spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana(epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ilmumempelajari alam sebagaimana adanya dan terbatas pada lingkup pengalamankita. Usaha untuk mengetahui gejala ualam sudah dimulai sejak dulu kalamelalui mitos. Tahap selanjutnya yaitu dengan mengembangkan pengetahuanyang mempunyai kegunaan praktis dan berakar pada pengalaman berdasarkanakal sehat yang didukung oleh metode mencoba-coba. Perkembangan inimenyebabkan tumbuhnya pengetahan yang disebut seni terapan. Akal sehat dancoba-coba mempunyai peranan penting dalam usaha manusia untuk menemukanpenjelasan mengenai berbagai gejala alam. Perkembangan selanjutnya adalahtumbuhnya rasionalisme yang secara kritis mempertanyakan dasar-dasar pikiranyang bersifat mitos. Lalu berkembang lagi kearah empirisme yang menyatakanbahwa pengetahuan yang benar itu didasarkan kepada kenyataan pengalaman.9

10C. Metode IlmiahMetode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuanyang disebut ilmu. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajariperaturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah.Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah adalah sebagai berikutyaitu:1. Perumusan Masalah2. Penyusunan kerangka berpikir3. Perumusan hipotesis4. Pengujian hipotesis5. Penarikan kesimpulan.D. Struktur Pengetahuan IlmiahPengetahuan yang di proses menurut metode ilmiah merupakanpengetahuan yang memenuhi syarat-syarat keilmuan dan dapat disebutpengetahuan ilmiah atau ilmu. Pada hakikatnya pengetahuan ilmiah mempunyaitiga fungsi yakni menjelaskan, merencanakan dan mengontrol. Sebuah teoripada umumnya terdiri dari hukum-hukum. Hukum pada hakikatnya merupakanpernyataan yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih dalamsuatu kaitan sebab akibat. Makin tinggi keumuman konsep maka makin tinggiteoritis konsep tersebut. Pengetahuan ilmiah dalam bentuk teori dan hukumharus mempunyai tingkat keumuman yang tinggi atau secara idealnya harusbersifat universal. Dalam ilmu sosial untuk meramalkan menggunakan metodeproyeksi, pendekatan struktural, analisis kelembagaan atau tahap-tahapperkembangan. Penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baruyang sebelumnya belum pernah diketahui dinamakan penelitan murni ataupenelitian dasar. Sedangkan penelitian yang bertujuan untuk mempergunakanpengetahuan ilmiah yang telah diketahui untuk memecahkan masalah kehidpanyang bersifat praktis dinamakan penelitian terapan.

11Struktur Pengetahuan Ilmiah:1. Teori yang merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasanmengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.2. Hukum yang merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara duavariabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat.3. Prinsip yang dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umumbagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan kejadianyang terjadi.4. Postulat yang merupakan asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpadituntut pembuktiannya.

12BAB VSARANA BERPIKIR ILMIAHA. Sarana Berpikir IlmiahUntuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan saranaberpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan melakukan penelaahanilmiah secara teratur dan cermat. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alatyang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukansarana yang berupa bahasa, logika, matematika, statistika.B. BahasaBahasa dapat dicirikan sebagai serangkaian bunyi, lambang di manarangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu. Rangkaian bunyi ini yangkita kenal sebagai kata melambangkan suatu obyek tertentu. Bahasa mengalamiperkembangan oleh karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yangjuga berkembang. Dengan bahasa manusia dapat berpikir secara teratur namunjuga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang ia pikirkan kepada orang lain.Tanpa bahasa maka mustahil bisa berpikir secara teratur dan dengan bahasa kitabisa melanjutkan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Berbahasa dengan jelasadalah makna yang terkandung dalam kata-kata harus diungkapkan secaratersurat untuk mencegah pemberian makna yang lain. Berbahasa dengan taanjelas.yangmengemukakan informasi tentang pengetahuan maupun jalan pemikiran dalammendapatkan pengetahuan tersebut.C. MatematikaMatematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna daripernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifatartifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya.12

13Tanpa itu matematika hanya kumpulan rumus-rumus yang mati. Matematikamempunyai kelebihan dari bahasa verbal karena matematika mengembangkanbahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secarakuantitatif. Dengan bahasa verbal hanya bisa mengemukakan peryataan yangbersifat kualitatif. Sifat kuantitatif dari matematika meningkatkan daya prediktifdan kontrol dari ilmu. Ilmu memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yangmemungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat. Matematikaberfungsi sebagai alat berpikir. Matematika secara garis besarnya merupakanpengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif.Ada beberapa aliran dalam Filsafat Matematika antara lain: Aliran Logistik(Immanuel Kant) Aliran Intusionis (Jan Brouwer) dan Aliran Formalis (DavidHilbert).D. StatistikaYang menjadi dasar teori statistika adalah peluang. Konsep statistikasering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu populasi.Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian darikesimpulan yang ditarik. Yang pada pokoknya didasarkan pada asas yangsederhana, yakni semakin besar contoh yang diambil maka makin tinggi pulatingkat ketelitian kesimpulan tersebut. Statistika juga memberikan kemampuankepada kita untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalitas antara duafaktor atua lebih bersifat kebetulan atau benar-benar terkait dalam suatuhubungan yang bersifat empiris. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiahmaka statistika membantu kita untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkankarakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan secara kebetulan.

14BAB VIAKSIOLOGI :NILAI KEGUNAAN ILMUA. Ilmu dan MoralSejak pertumbuhannya ilmu sudah terkait dengan masalah-masalahmoral namun dalam perpektif yang berbeda. Sejak Copernikus (1473-1543)mengajukan teori tentang kesemestaan alam dan menemukan bahwa bumi yangberputar mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya seperti apa yang diajarkanoleh ajaran agama maka di sinilah timbul interaksi antara ilmu dan moral (yangbersumber dari ajaran agama). Para ilmuan berusaha untuk menegakkan ilmuyang berdasarkan penafsiran alam sebagaimana semboyan : ilmu yang bebasnilai.B. Tanggung Jawab Sosial IlmuwanSecara historis fungsi sosial dari kaum ilmuwan telah lama dikenal dandiakui. Raja Charles II dari Inggris mendirikan The Royal Society yangbertindak selaku penawar bagi fanatisme di masyarakat waktu itu. Para ilmuwanpada waktu itu bersuara mengenai toleransi beragama dan pembakaran tukangtukan sihir. Sikap sosial seorang ilmuwan adalah konsisten dengan prosespenelaahan keilmuwan yang dilakukan. Ilmu terbebas dari nilai. Ilmu itu sendirinetral dan para ilmuwanlah yang memberikan nilai. Dalam menghadapi masalahsosial, seorang ilmuwan yang mempunyai latar belakang pengetahuan yangcukup harus menempatkan masalah tersebut pada proporsi yang sebenarnya danmenjelaskanya kepada masyarakat dalam bahasa yang dapat dicerna. Dengankemampuan yang dimiliki oleh seorang ilmuwan maka harus dapatmempengaruhi opini masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogyanyamereka safari. Di bidang etika, tanggungjawab seorang ilmuwan bukan lagimemberikan informasi tetapi memberikan contoh.14

15C. Nuklir dan Pilihan MoralSeorang ilmuwan secara moraltidak akanmembiarkan hasilpenemuanya untuk menindas bangsa lain meskipun yang menggunakan ituadalah bangsanya sendiri. Einstein waktu itu memihak sekutu karenaanggapanya bahwa sekutu mewakili aspirasi kemanusiaan. Jika sekutu kalahmaka yang akan muncul adalah rezim Nazi yang tidak berperikemanusiaan.Untuk itu seorang ilmuwan tidak boleh berpangku tangan. Dia harus memilihsikap: berpihak kepada kemanusiaan atau tetap bungkam?. Seorang ilmuwan takboleh memutarbalikan penemuwannya bila hipotesisnya yang dijunjung tinggiyang disusun di atas kerangka pemikir

5. Politik (Filsafat pemerintahan); 6. Filsafat Agama; 7. Filsafat ilmu; 8. Filsafat pendidikan; 9. Filsafat Hukum; 10. Filsafat sejarah; 11. Filsafat matematika. Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi, yakni : 1. Logika (apa yang disebut benar dan apa yang disebut sa

Related Documents:

1.1.3 WordPress.com dan WordPress.org WordPress menyediakan dua alamat yang berbeda, yaitu WordPress.com dan WordPress.org. WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automattic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau

www.kimia.uny.ac.id Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis teori belajar konstruktivisme Regina Tutik Padmaningrum*), Endang Widjayanti LFX, dan I Made Sukarna *)Jurdik Kimia FMIPA UNY, padmaningrumreginatutik@yahoo.co.id FMIPA UNY, Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Depok Sleman, DIY, 55281 Abstrak

UJI KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS MS. 85 x 35 x 30 mm Karangmalang, 30 Agustus 2016 Korbeng Pemesinan, Nurdjito, M.Pd. NIP. 19520705 197703 1 002 . KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PEMESINAN FRAIS Semester III INSTRUKSI KERJA BALOK KUBUS 1x300 Mnt No. JST/MES/MES6324/01 Revisi : 02 Tgl : 30 Agustus 2016 Hal 1 dari 3 Dibuat .

WordPress Themes WordPress Premium Themes WordPress Free Themes WordPress Plugins ite Templates WordPress Hosting WordPress.com CreativeMarket.com . with crowdfunding b Astoundif plugin and fundif theme. Plugin will empower o

Lesson 2. Install Wordpress On Your Domain Lesson 3. How To Log In And Out Of Wordpress Lesson 4. The Design Of Your Wordpress Website Lesson 5. First Steps To A Perfect Website Lesson 6. Add Your First Wordpress Page Lesson 7. Add Your First Wordpress Post Lesson 8. All About Widgets IN-DEPTH GUIDE - DRILL DOWN TO THE WONDERS OF WORDPRESS .

Guide de démarrage WordPress - par l'association WPFR 3 / 13 1.2. Et si je veux changer ? Vous êtes actuellement auto-hébergé chez WordPress.com mais vous aimeriez transférer votre blog chez un autre hébergeur pour profiter pleinement de WordPress : consultez le tutoriel ci-dessous. Tutoriel : Migrer de WordPress.com vers WordPress.org

WordPress which does not need any Coding or development language skills. Just Follow my Instruction and At the end of this . Plugins are used to extend functionality of your WordPress website. These makes WordPress limitless in term of . #Blog tutorial #blog tutorial PDF #Wordpress guide #Wordpress guide PDF #Wordpress Tutoial PDF # .

3 CLEFS The clef, a symbol that sits at the leftmost side of the staff, specifies which lines and spaces belong to which notes. In a sense, the clef calibrates or orients the staff to specific notes. The three most common clefs are: The Treble clef for high range notes The Bass clef for low range notes The Alto clef for middle range notes The Treble clef (also called the G Clef because it .