MEMETAKAN KONFLIK DI TIMUR TENGAH (Tinjauan

2y ago
14 Views
2 Downloads
748.01 KB
19 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Javier Atchley
Transcription

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .MEMETAKAN KONFLIK DI TIMUR TENGAH(Tinjauan Geografi Politik)Ismah Tita RuslinDosen Ilmu Politik pada FakultasUshuluddin,Filsafat & Politik UIN Alauddin MakassarEmail: tee ruslin@yahoo.comAbstrakMiddle East is a region with geographicalirony. With strong geographic elements andhaving both physical and non-physical diverse potentials, this region should bepolitically powerful. In fact, Middle East seems like"a hostage held region," where itsstrategic and potential geographical conditions have triggered the presence of foreignforces in the region with various political and economical interests from time to time.The presence of Persian Empire, which later on followed by Ottoman Turkey to the eraof France Political Forces of Napoleon, alltried to rule the region. Likewise, during theFirst and the Second World War, this area was significantly strategic because it playedarolein the victory of allied countries, asa military base and logistic track. The regionbecame more significant when oil fields were discovered in the 1940s. This had invitedmore foreign forces to come particularly the United Statesand the European countries.Conflict of interests of world power in the Middle East continues to put its hegemonyuntil the present days. Variousforeign interests in the region, more or less, initiatedconflicts in the politics of the region, particularly creating dilemma in the integration ofall Arab countries.Kata Kunci: Middle East, Geographical Irony, Conflict, Politics, Arab Countries,World PowerPendahuluanDengan segala kompleksitasnya, Timur Tengah (Middle East) tidakmudah dipahami secara komprehensif oleh para analis maupun pengamat luarnegeri. Untuk mendefinisikan istilah “Timur Tengah” atau dulu sering disebut“Timur Dekat” saja masih belum ditemukan kesepakatan tentang negaranegara mana yang masuk dalam kawasan ini. Bahkan dikalangan ahli politikinternasional (diplomat maupun media massa) belum ada kesamaan mengenaidefinisi “Timur-Tengah”, juga mengenai bangsa, negara dan kawasan manayang dapat dimasukkan dalam kategori kawasan “Timur-Tengah”.11Dalam perkembangannya, kalangan ahli politik internasional mencoba memetakan keberadaankawasan Timur-Tengah dalam tiga pendapat sebagai berikut: 1). Sebagai kawasan yang mencakupnegara-negara Arab non-Afrika di tambah Iran dan Israel. Dalam pengertian ini, negara-negara sepertiAljazair dan Maroko tidak termasuk dalam kategori Timur-Tengah; 2).Suatu kawasan yang negaranegaranya terdiri dari seluruh negara anggota Liga Arab ditambah Iran, Israel dan Turki.Jadi seluruhnegara (berbahasa dan berbudaya) Arab di kawasan Afrika Utara (seperti Aljazair, Maroko, Libya,Mauritania) masuk dalam kategori Timur-Tengah; dan 3). Suatu kawasan yang terdiri atas negara-negaraseperti pandangan kedua di atas, ditambah dengan Afghanistan, Pakistan dan beberapa negara RepublikMuslim di Asia Tengah bekas Uni Soviet, dikutip dalam RizaSihbudi, Menyandera Timur Tengah,Ismah Tita Ruslin I43

Memetakan Konflik di Timur Tengah .Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Terlepas dari perdebatan definisi keberadaan kawasan Timur Tengah,penulis merujuk pada definisi yang paling umum digunakan dengan merujukpada suatu kawasan yang membentang dari Libya di ujung barat sampai Irandi ujung Timur dan dari Turki di ujung utara hingga Semenanjung Arabia diujung selatan.2 Seperti yang terlihat pada gambar peta kawasan Timur Tengah3di bawah ini:Penyebutan Timur-Tengah menurut KasijantoSastrodinomo memangbukan sekadar istilah wilayah geografi, melainkan lebih sebagai konsepgeopolitik yang dikonstruksi Barat dan sekutunya. Istilah Timur-Tengahmuncul pertama kali sejak Perang Dunia II oleh Alfred Thayer Mahan, seorangahli strategi angkatan laut AS untuk menyebutkan sebuah kawasan di sebelahtimur sekitar gurun bekas Kekaisaran Ottoman yang jika dilihat dariEropaberada tidak jauh. Pasca PD II Timur Tengah mulailah dikenal sebagaiwilayah penuh konflik. George Lenczowski dalam “The Middle East in WorldAffairs”4 menggambarkan kehidupan politik di kawasan Timur-Tengah"bersifat komplotan" antara sejumlah negara Barat dan kekuatan politik lokal.Dengan kata lain Timur Tengah juga bisa dikatakan sebagai istilah yang lahirdari hasil perkomplotan tersebut.Timur-Tengah adalah kawasan yang senantiasa menjadi perhatian umatmanusia dari masa ke masa, begitu banyak sejarah terukir di kawasan ini,mulai sejarah masa keemasan kebudayaan yang membentang di lembah Sungai(Bandung; Mizan; 2007) h. xxi-xxii2Mengenai pengertian Timur Tengah lainnya dapat dilihat pada R.H. Davidson, “Where is MiddleEast” dalam Richard H. Nolte, The Modern Middle East (New York; 1963) h. 13-293Peta dikutip dari http://www.mideastweb.org/maps.htm), diakses tanggal 6 Januari 20104Lihat Majalah Tempo (English Version), 3 Januari 201144I Ismah Tita Ruslin

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .Nil, Eufrat dan Tigris, hingga muncul kejutan politik dari Iran dengan lahirnyakekuatan Islam yang mampu merubah bentuk kerajaan menjadi rebublik Islam,sampai pertumpahan darah dalam berbagai kepentingan politik domestik,regional maupun internasional dalam beberapa situasi konflik; Perang ArabIsrael, Invasi AS-Irak hingga revolusi politik “Arab spring” di beberapa negaradalam dua tahun terakhir ini.Tidak hanya itu beberapa abad sebelumnya Timur-Tengah telahmelahirkan beberapa “mukjizat” sekaligus menjadikan kawasan ini sebagaikiblat rohani dengan lahirnya agama-agama besar dunia yang pengaruhnyadirasakan ratusan juta umat manusia hingga saat ini. Namun disisi lainkawasan ini juga melahirkan “kiblat” persaingan dan konflik kepentingannegara-negara intra kawasan dan Barat pasca diketemukannya kandunganminyak di bawah tanah yang tandus dan berpasir sekitar tahun 1930-an.Seketika Timur-Tengah dipandang sebagai “kekuatan baru dan strategis” yangmulai diperbincangkan, tidak hanya dalam percaturan politik praktis global,namun juga dinamikanya semakin menarik untuk dikaji dan diteliti.Secara geografi,5 Timur-Tengah melahirkan kenyataan yang ironis, letakwilayah yang strategis dan segala keajaiban yang dimiliki seharusnyamenjadikan kawasan ini lebih stabil namun sebaliknya kawasan ini dikenalsebagai “wilayah panas” dengan berbagai konflik kepentingan. Dari kondisitersebut penulis tertarik untuk menganalisis keberadaan kawasan ini hinggadinamika konflik yang terjadi di dalamnya dengan menggunakan sudutpandang geografi politik.Geografi PolitikIstilah geografi politik muncul pada akhir abad 19, oleh seorang ahlibiologi berkebangsaan Jerman bernama Friedrich Ratzel (1844-1904).Meskipundemikian menurut Blake dan Drysdale6 akar geografi politik telah ada sejakYunani Kuno melalui pemikiran Aristoteles, juga dikaji oleh sejarawan ArabIbnKhaldun7 serta filsuf Perancis Montesquieu.Ketiga pemikir tersebut secaraeksplisit mempertimbangkan faktor-faktor geografi dalam karya-karya merekatentang negara.Namun belakangan karya Ratzel dianggap lebih fokus mengkaji studigeografi politik dalam karyanya yang yang terbit 1897 berjudul5Faktor geografi bukan hanya terkait dengan posisi atau letak negara saja, tetapi juga yang masihberhubungan dengan faktor geografis seperti; iklim, topografi, laut, angin, SDA, penduduk. Dengandemikian makna faktor geografis adalah faktor lingkungan hidup atau ruang hidup dimana kehidupannegara tersebut berlangsung, dikutip dalam Sri Hayati & Ahmad Yani, Geografi Politik, (Bandung;RefikaAditama; 2007) h.656Alasdair Drysdale and Gerald Blake, The Middle East and North Africa a Political Geography,(New York; Oxford Press; 1985) h. 3-47KonstribusiIbnKhaldun dalam Geografi Politik dapat ditemukan dalam karya besarnya“Mukaddimah”, yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris “Introduction to history”.Pusat perhatianIbnKhaldun adalah pada kehidupan suku-suku (nomad) dan adanya kota (nomad emudian menetap), duaunsur terpenting dalam hirarkhi politik di dunia Arab dengan gambaran konsep siklus kehidupan (negara),selengkapnya diuraikan Daldjoeni, Dasar-Dasar Geografi Politik (Bandung; Citra Aditya Bhakti; 1991)h. 31-33Ismah Tita Ruslin I45

Memetakan Konflik di Timur Tengah .Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013politischegeographie kemudian mengantarkannyadijulukisebagai “bapak geografipolitik”. Ratzel mendefinisikan geografi politik yaitu studi tentang negarasebagai space organism.dimana negara digambarkannya sebagai suatuorganisme yang terlekat pada bumi, yang nasibnya ditentukan oleh duavariabel pokok yaitu: Raum (ruang) dan Lage(posisi). Sebagai ilmuwan yangjuga dipengaruhi oleh cara berfikir Charles Darwin, Ratzel memandang negarasebagai organisme yang harus bersaing dengan organismelain, dan agar bisaberkembang “organisme” itu memerlukan labensraum (ruang untuk hidup).Dengan kata lain, Ratzel dengan model biologis ini ingin menunjukkanbahwasetiap negara punya kebutuhan yang berbeda-beda tergantung padakondisi fisik eksistensi masing-masing negara. Dan salah satu syaratfundamental yaitukeberlangsungan kehidupan bagi penduduknya.Pemikiran Ratzel dalam mengembangkan studi geografi politikdilanjutkan oleh Rudolf Kjellen dari Universitas Gothernburg, menurut Kjellen“untuk memperoleh ruang hidup itu perlu dilakukan perluasan wilayah”,walaupun itu harus menimbulkan perang.Studi ini pun lebih mengarah padakajian tentang hubungan antar-negara dan implikasi dari hubungan ini bagiarena internasional secara keseluruhan. Hal ini diperkuat dengan definisi barugeografi politik yang dikemukakan oleh Jack Plano dan Roy Olton dalamInternational Relations Dictionary8, yaitu studi yang mengkaji kebijakan politiksebuah negara maupun kebijakan luar negerinya yang dilakukan atas dasarpertimbangan-pertimbangan geografis. Definisi lainnya muncul dari hasilkeputusan para ahli geo-politik pada International Geographic Union tahun 1983,dengan menyepakati definisi geografi politik sebagai berikut: “fullerunderstanding of the political problems of territory, the oceans and human resources”.9Dengan demikian pemahaman tentang negara sebagai fenomenaterritorial mengharuskan penelaahan karakteristik tidak hanya pada fisik ruangpolitiknya seperti wilayah, SDA, penduduk tetapi juga pada karakteristik nonfisik seperti unsur-unsur etnik dan kultural. Menurut MohtarMas’oed unsuretnik dan kultural penting untuk diperhatikan karena unsur ini memberikankeabsahan terhadap eksistensi negara-bangsa, dengan kata lain jugamerupakan pra syarat bagi analisis geopolitik.10Selanjutnya dalam perkembangan studi ini, para geographer politikmodern mengembangkan dan menyempurnakan konsep-konsep geografipolitik sebelumnya untuk menjelaskan pola hubungan antar negara.Sedikitnyaada empat teori yang dikemukakan beberapa ahli geografi politik dalam tulisanini.11Pertama, Heartland Theory, Teori ini diperkenalkan oleh Sir HarfordMackinder (1869-1947), seorang ahli strategi militer kebangsaan Inggris. Dalamkaryanya “the geographic pivot of history”, Mackinder berusaha8Jack. C Plano dan Roy Olton, Kamus Hubungan Internasional (Bandung; Abardin; 1999) h. 64Alasdair Drysdale and Gerald Blake, op.cit, h.510Mohtar Mas’oed, Perkembangan Pemikiran Geopolitik; Dari Ilmu Peperangan Ke IlmuPerdamaian, materi perkuliahan Geografi Politik pada Program Studi Ilmu Politik, Pasca Sarjana UGM11Alasdair Drysdale and Gerald Blake, op.cit, h.22-27946I Ismah Tita Ruslin

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .menginterpretasi sejarah dunia berdasarkan pemikiran geopolitik, dimanapusat kekuatan daratlah yang paling penting di dunia, sekaligus merupakanbenteng paling kuat di dunia. Pusat kekuatan darat yang sangat representatifdipandang awalnya terletak di wilayah jantung Jerman (Eropa Bagian Timur)yang kemudian dikenal dengan heartland.Perkembangan selanjutnya, wilayahdaratan yang maha luas di Asia, khususnya di Siberia, Rusia, kemudiandipandang oleh geopolitik Jeman Karl Haushoffer sebagai sebuah kekuatandarat baru yang akan menyempurnakan kekuatan heartland. Sejalan dengan ituHaushoffer “menganjurkan” Jerman membentuk blok bersama kekuatan daratdi Asia (Uni Soviet). Gabungan dua kekuatan yang didasarkan oleh kekuatandaratan yang sangat luas dan tak berpantai itu dikenal dengan sebutan“Eurasia” penggabungan Eropa dan Asia, yang kemudian oleh Mackinderdisebut “world island”. Dengan demikian inti pemikiran Mackinder dapatdisimpulkan sebagai berikut :who controls East Europe command the Heartland,who controls the heartland command world island, who command the world islandcommand the world”.Kedua, Sea Power Theory kekuatan laut sebagai basis teori geopolitikpertama kali diperkenalkan oleh Admiral Alferd Thayer Mahan (1840-1914),seorang ahli strategi angkatan laut AS. Teori ini menekankan bahwa kekuatanmaritim merupakan kunci untuk menjadi kekuatan dunia.Sebuah analisisilmiah terhadap sejarah, dimana angkatan laut Inggris yang mampumenjelaskan kekuatan besar Bangsa Inggris sebagai kekuatan dunia.Dalampandangannya, AT.Mahan mengemukakan bahwa samudera dan lautan didunia tidak memisahkan daratan, malah sebaliknya, menghubungkan semuawilayah yang terhalang oleh laut.Teori inilah yang kemudian mengilhaminegara besar seperti Amerika Serikat, Inggris membangun kekuatan lautnya.Ketiga, setelah Mahan muncul geograferlainyaitu Nicholas J. Spykman.Ilmuan ini mengajukan argumenbahwa pusat kekuatan dunia yang sejati tidakterletak di pusat benua seperti yang digambarkan oleh Mackinder, tetapi justrudi daerah pinggiran Eurasia, seperti kawasan Timur-tengah, Asia Selatan,Timur Jauh. Beberapa negara di kawasan ini menjadi daerah kunci keamananAS.Pada saat perang dunia negara-negara rimland dikenal dengan istilah“buffer state”.Bertahun-tahun lamanya Afghanistan dan Persia sebagai negarapenyangga memenuhi kepentingan Inggris.Demikian halnya Eropa Tengahdianggap penyangga antara Eropa Barat dan Uni Soviet.RevisiSpykmanterhadap teori Mackinder terkenal dengan diungkapkan diktum :“ who controlsthe rimland command the Eurasia, who controls the Eurasia command the destinies theworld”.Keempat, Shatterbelt Theory dari S.B Cohen.Istilah “Shatterbelt” diartikansebagai sebuah kawasan besar yang terletak sangat strategis sehingga menjadi“ajang” perebutan kekuatan-kekuatan besar dunia. ShatterbeltCohen padagambar berikut merujuk pada kawasan Timur-Tengah.Ismah Tita Ruslin I47

Memetakan Konflik di Timur Tengah .Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Dari beberapa teori geografi politik yang diketengahkan di atas dan yangterlihat pada gambar, penulis mengambil sebuah kesimpulan, keempat teoritersebut dapat digunakan untuk melihat keberadaan geografi politik TimurTengah. Namun dalam pembahasan selanjutnya tulisan ini lebih difokuskanpada unsur physical geography, seperti letak atau posisi kawasan, perbatasanantar negara, laut, sungai, dan SDA.Geografi Politik Timur TengahSecara strategis Timur-Tengah sejak dulu telah menjadi kawasan yangpaling penting, sehingga barang siapa yang menguasainya akan mempunyaikedudukan strategis di dunia, keunikannya geopolitik dan geostrateginyadiakui oleh negara-negara besar12. Hal ini mengemuka pasca Perang Dunia II,situasi global saat itu ditandai oleh dominasi politik dan ekonomi negaranegara industri besar serta perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan UniSoviet. Dan kawasan Timur-Tengah muncul sebagai kekuatan baru sekaligus“obyek” penting yang mulai diperhitungkan dalam konstelasi politik dunia.Ditinjau dari faktor geografi politik ada beberapa alasan mengapa kawasan inimenjadi sangat penting:A) Letak strategisLetak geografis yang strategis memiliki keuntungan tersendiri bagisebuah negara / kawasan. Hal ini karena letak fisik geografis sangatberpengaruh terhadap kekuatan nasional. Secara umum sebuah kawasandipandang strategis jika terletak pada posisi yang strategis pula, diantaranyadilalui oleh lalu lintas perdagangan, baik darat maupun laut. Kawasan TimurTengah dipandang sangat strategis, sedikitnya dua alasan;a. Kawasannya berada di tiga benua, Asia, Afrika dan Eropa, secara otomatismenjadi penghubung ketiga benua tersebut dan menjadi penting bagistrategi ekonomi, perdagangan serta pertahanan global.12Lihat George Leoczowski, The Middle East In The World Affair (NewYork; 1962), h. xxiii-xxv48I Ismah Tita Ruslin

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .a. Negara-Negara di Kawasan Timur-Tengah berbatasan dengan beberapa laut,selat, yang letaknya sangat strategis;1. Laut Tengah (Mediterania) terletak di sepanjang perbatasan Mesir, Libya,Tunisia. Laut ini memisahkan daratan Afrika dan Eropa.2. Laut Merah terletak diantara Afrika dan Arabia, tepatnya di perbatasanArab Saudi dan Sudan3. Laut Arab, terletak di bagian barat laut Samudera Hindia antara Arabiadan India4. Laut Mati, terletak diperbatasanYordania dan Israel5. Laut Kaspia, yang berbatasan dengan Iran.6. Laut Hitam, terdapat di Turki7. Laut Aegean, terletak di perbatasan Turki dan Yunani.Selain memiliki laut-laut penting, kawasan ini juga memiliki selat-selatstrategis dan sangat penting untuk jalur perdagangan (khususnya minyak).1. Selat GiblaltarSelat ini menjadi pemisah antara Afrika Utara dengan Eropa, tepatnyaterletak antara Maroko dan Spanyol.Selat ini termasuk selat tersibuk di duniakarena merupakan jalan pendek perjalanan kapal-kapal dari Samudera Atlantik(Eropa Amerika) ke Asia.2. Selat Bab-Al MandapSelat ini terletak di ujung Laut Merah tepatnya di pesisir Yaman.Selat inimenjadi penting karena semua kapal yang menempuh jalur Terusan Suez-LautMerah- Samudera Hindia hampir dipastikan melewati selat ini.Disamping ituselat ini pernah menjadi ajang persaingan negara-negara superpower (Amerikadan Uni Soviet), dengan menguasai Bab-Al Mandap maka akan dapatmemberikan pengaruh besar terhadap kawasan Tanduk Afrika danSemenanjung Arab.3. Selat TurkiSelat ini menjadi penting karena merupakan tempat transit (perdagangan)dari Samudera Atlantik ke Asia. Serta jalan satu-satunya jalur perdaganganRusia dari Laut Hitam ke Laut Tengah.Inilah kemungkinan salah satupertimbangan utama NATO memasukkan Turki sebagai salah satuanggotanya.Di masa Perang Dingin, selat ini menjadi sangat penting bagi UniSoviet, karena dimusim dingin laut-laut US menjadi beku. Hal ini yangkemudian dikenal dengan “politik air hangat” Uni Soviet. Dan bagi AS, SelatTurki sekaligussebagai basis / tempat mengontrol kegiatan dan kekuatan AS dimasa Perang Dingin.4. Selat HormuzSelat ini terletak di Iran sebelah utara dan Oman di sebelah selatan. Lalulintas di perairan ini, meskipun sempit (lebar 6,4 kilometer) namun sangatpadat karena beberapa keistimewaannya yaitu; semua kapal atau transportasiminyak dari dan ke Teluk Persia – Laut Arab- Samudera Hindia dipastikanmelalui selat ini, selat ini merupakan wilayah strategi bagi keamanan jalurIsmah Tita Ruslin I49

Memetakan Konflik di Timur Tengah .Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013minyak AS seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:Tidaklah mengherankan jika AS selalu mengadakan pendekatan ke Oman(yang cenderung pro AS) dibanding ke Iran untuk mendapatkan akses mudahtransportasi di Selat Hormuz. Dalam situasi kritis hubungan AS dan Iran terkaitisu nuklir Iran, isu penutupan Selat Hormuz sering dijadikan sebagai“bargaining positision” oleh Iran untuk menekan sikap keras AS ataspenolakan nuklir Iran.5. Terusan SuezTerusan ini merupakan terusan yang sangat vital bagi pelayaran dari LautTengah ke Afrika dan Asia.Tanpa terusan ini semua pelayaran dari Eropa keAsia harus mengelilingi Afrika yang jaraknya menjadi kurang lebih dua kalilebih jauh bila dibandingkan lewat Terusan Suez dan otomatis biayanyamenjadi beberapa kali lipat lebih besar. Perbandingan jarak tempuh sebelumdan sesudah pembukaan Terusan Suez Tahun 1986, dapat di lihat padagambar berikut;50I Ismah Tita Ruslin

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .Untuk itu tidak mengherankanbahwa sepanjang waktu terusan ini akanmenjadi pusat perhatian negara-negara besar. Pada tahun 1956 konflik antaraMesir dan Inggris/Perancis, disebabkan oleh ancaman Presiden MesirGamalAbdul Nasser untuk menasionalisasi Terusan Suez yang saat itu dikelola olehperusahaan bersama Inggris dan Perancis Anglo-French Suez Canal Company.Selanjutnya Perang Arab-Israel 1967 juga dipicu ancaman Mesir menutupTerusan Suez bagi pelayaran Israel dan sekutunya, akibat pendudukan Israelatas Sinai.Selain letak Timur-Tengah yang strategis, faktor geografis kedua yangmenjadikan kawasan ini sangat penting adalah;B) Potensi Ekonomi/Sumber Daya AlamDi Timur-Tengah juga terdapat kandungan mineral yang melimpah,seperti tembaga, batu bara, dan besi dan tentu saja minyak yang merupakanaset terbesar kawasan ini. Keberadaan Timur-Tengah semakin menjadi pentingdengan diketemukannya minyak sejak tahun 1930-an dalam jumlah yangsangat besar khususnya di daerah-daerah sekitar teluk (Arab Saudi, Irak, Qatar,UEA, Bahrain, Oman). Seperti yang diketahui minyak adalah bahan bakarutama dan bahan mentah yang paling dibutuhkan dalam peradaban industrikontemporer dewasa ini.Dua pertiga cadangan minyak dunia diperkirakantersimpan di kawasan yang sebagian besar wilayahnya berpadang pasir yangtandus. Penelitian Susan M. Pojer dari Horace Greeley HS Chappaqua, NewYork pada tahun 2002 menggambarkan cadangan minyak kawasan TimurTengah sangat melimpah meskipun seluruh cadangan minyak kawasan lainnya(Asia Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah & Selatan &Eropa)digabungkan diperkirakan berjumlah 362 ribu juta barel, belumlah menyamaijumlah cadangan minyak kawasan Timur Tengah yang diperkirakan 685 ribujuta barel.Namun, di sisi lain melimpahnya minyak juga mendatangkan cerita lain.Setelah Perang Arab-Israel berakhir pada oktober 1973, untuk pertama kalinyaminyak dijadikan senjata politik negara-negara Arab secara efektif.EmbargoIsmah Tita Ruslin I51

Memetakan Konflik di Timur Tengah .Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013minyak tahun 1973 benar-benar mengguncangaliansiatlantikdimana negaranegara Eropa Barat, umumnya saling berebut simpati negara-negara Arabpetrodollar dengan menyatakan dukungan pada tuntutan Arab dalam mencariperdamaian Timur-Tengah, tanpa mengindahkan peringatan-peringatanAmerika sebagai pemimpin persekutuan Atlantik.Keretakan persekutuan Atlantik akibat embargo minyak Arab yangdipimpin oleh Arab Saudi tersebut membuat Amerika terkejut bahwa ternyataminyak merupakan satu senjata efektif yang dapat menggoyahkan sendi-sendiperekonomian internasional.Minyak terbukti menjadi alat yang begitu ampuhuntuk mengendalikan panggung politik internasional.Alasan ini cukup sebagaijawaban, mengapa kawasan Timur-Tengah senantiasa menjadi kawasan yangtiada henti bergejolak dan menjadi rebutan oleh berbagai kepentingan,khususnya negara-negara maju.Memetakan Konflik Geografi Politik di Timur-TengahKeistimewaan geografis Timur-Tengah disatu sisi memang memberikankeuntungan bagi kawasan ini, namun disisi lain justru menimbulkanpermasalahan/konflik. Berikut pemetaan beberapa konflik di Timur-Tengahyang disebabkan oleh faktor-faktor geografi;a. Masalah Perbatasan (Boundary Dispute)Perbatasan wilayah adalah simbol kedaulatan dan kekuasaan nasionalsuatu negara. Perbatasan is like human skin, dimana perbatasan suatu negaraberfungsi untuk melindungi keamanan wilayah negara, penduduknya, sumberdaya alamnya, juga berfungsi untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga,good fence makes good neighbour. Namun di Timur-Tengah masalah perbatasanjustru menciptakan berbagai konflik perbatasan yang sedikitnya disebabkantiga hal;Pertama, peranan kaum imperialisme, sebagai contoh pada tahun 1916melalui perjanjian Sykes-Picot Pemerintah Inggris dan Perancis riah,Yordania).DimanaInggrismendapatkan hak atas Irak, Yordania, sementara Perancismendapatkan hak atas Suriah dan Libanon. Juga pada tahun 1917 melaluiBalfour Declaration, Inggris memberikan wilayah bagi Israel di Palestina hinggamenimbulkan konflik berkepanjangan hingga saat ini.Kedua, sulitnya menentukan perbatasan wilayah daratan karena kondisialam yang berpadang pasir, dan juga sulitnya menentukan perbatasan daratanyang kemudian mencapai pantai seperti yang dimiliki Mesir, Libya dan Tunisiadan konflik Aljazair-Maroko memperebutkan Sahara Barat, serta Irak dan Irandalam memperebutkan Shattal-Arab.Ketiga, konflik perbatasan dikarenakan terdapatnya sumber-sumber alam(minyak, mineral, air) di perbatasan tersebut (darat, sungai, laut).Persoalanyang kerap timbul sehubungan dengan siapa yang berhak mengenaipengelolahan alokasi air atau kekayaan alam yang kemungkinan dikandungoleh sungai. Misalnya: Konflik Saudi Arabia dan Sudan atas pengelolaansumber-sumber alam yang terkandung di Laut Merah. Demikian halnya konflik52I Ismah Tita Ruslin

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .Mesir, Sudan, Uganda dalam memperebutkan debit keuntungan sungai Nil.Contoh lainnya: Kota Kirkuk yang yang kaya akan kandungan minyak,selanjutnya memicu konflik berkepanjangan antara Pemerintah Irak dan SukuKurdi yang menginginkan kemerdekaan dan mendapat dukungan dari ASuntuk merdeka.b. Masalah AirAir adalah salah satu sumber vital kehidupan manusia, sehingga tidakmengherankan jika terjadi konflik yang disebabkan oleh air, dan tidak sedikitkonflik yang terjadi di kawasan Timur-Tengah yang disebabkankan oleh air.Berikut faktor-faktor penyebabnya13;1. Keterbatasan air TawarMasalah air tawar sebagai komoditas utama pemenuhan kebutuhan hidupsehari-hari sangat terbatas keberadaannya di kawasan ini. Sementarakebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat dari tahun ke tahun yangdisebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk, dan semakinditingkatkannya produksi pertanian. Boutros Boutros Ghali pernahmemprediksikan suatu saat air akan menjadi komoditi yang lebih berhargadaripada minyak, dan negara-negara Timur Tengah berikutnya akan berperangdemi air.14 Sehingga ada kekhawatiran beberapa kurun waktu kedepan negaranegara Arab akan menghabiskan sebahagian pendapatan minyaknya untukmembeli air. Arab Saudi misalnya, untuk pemenuhan kebutuhan rakyatnyaakan air tawar melakukan destalisasi (penyulingan air laut menjadi air tawar)hal ini secara otomatis didukung oleh kemampuan finansial negara ini yangbesar. Sehingga memang tidak menutup kemungkinan bahwa air akan lebihberharga dari pada minyak.2. Sungai-sungai mengalir melalui beberapa negaraDi Timur-Tengah yang terdiri dari kurang lebih 20 negara, ternyata hanyamemiliki 4 sungai besar sebagai sumber kehidupan masyarakatnya, yaituSungai Nil, Sungai Yordan, Sungai Eufrat dan Tigris. Permasalahannyaditengah keterbatasan sumber air tawar, sungai-sungai tersebut mengalirmelewati banyak negara. Sehingga tidak jarang konflik terjadi karena beberapanegara membangun dam-dam dan waduk-waduk di wilayahnya yangmengakibatakan jumlah aliran sungai / debit air ke negara lain menjadiberkurang. Seperti Turki yang membangun bendungan Attaturk memicukonflik Turki- Irak-Iran-Syiria atas pemanfaatan debit air Sungai Eufrat danTigris. Demikian halnya Syiria, tahun 1975 membangun bendungan Al-Thawrayang debit airnya ditampung di Danau Al-Asaad. Tindakan Syiriainimengakibatkan hubungan politiknya dengan Irak menjadi tegang, karena debitair kedua sungai (Eufrat dan Tigris) secara otomastis menjadi berkurang di Irak13Pembahasan konflik air di Timur-Tengah,disarikan dari Siti Mut’iahSetyawati, HydropolitikdiTimur-Tengah, Hasil Penelitian, Jurusan Hubungan Internasional UGM, 1998, lihat juga Marry E. Moris,Water and Conflict in the middle East: Threats and Opportunities,Studies in Conflict & Terrorism, JanMar 1997, Vol. 20 Issue 1, p 1-1314Starr, Jr, Water Politics in the Middle East, dalam Majalah Middle East,1992, h 64Ismah Tita Ruslin I53

Memetakan Konflik di Timur Tengah .Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013dan kondisi ini tentu saja mengancam kehidupan rakyat Irak akankebutuhannya terhadap air tawar, khususnya sektor pertanian.Lain lagi halnya konflik perebutan antara Irak dan Iran ataskepemilikanShattal-Arab, dimana tempat bertemunya sungai Eufrat dan Tigrissepanjang 80 km yang terlihat pada gambar di bawah ini daerah vital bagikedua belah pihak sebagai akses/ jalur minyak ke Teluk.Konflik aliran sungai juga terjadi atas Sungai Yordan yang merupakansungai yang sangat vital bagi Yordania dan Israel. Ketergantungan Israel padasungai ini mengakibatkan pengembalian wilayah pendudukan kepada BangsaArab Palestina menjadi sangat tidak mungkin. Beberapa literatur menyebutkanbahwa ketergantungan Israel pada sungai tersebut mencapai 50 persen. Sungaiini bermuara di dataran tinggi Golan dimana Israel juga telah embanganpertaniannya.Disamping itu, Yordania juga sangat tergantung pada aliransungai ini karena akses vital menuju Laut Tengah. Untuk itu tidak adaalternatif lain bagi Yordania untuk berunding secara damai dengan Israel gunatercapainya kesepakatan alokasi air sungai.Secara geografis lembah Sungai Yordan terbagi kedalam empat wilayah,yaitu Libanon, Syiria, Yordan dan Israel seperti pada gambar di atas. Beberapaanak Sungai Yordan terbagi yaitu Sungai Hasbani di Libanon, Banias diSyiria,Dan di Israel, sedangkan Yarmuk di Yordania dan Syiria. Konflik SungaiYordan “hanya” melibatkan Yordan dan Israel lebih dikarenakan kepentingankedua negara akan keberadaan Sungai Yordan lebih besar / vital dibandingkannegara lainnya.Konflik lainnya terjadi dalam memperebutkan debit keuntungan Sungai54I Ismah Tita Ruslin

Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013Memetakan Konflik di Timur Tengah .Nil, Sungai yang menjadi kebanggaan masyarakat Mesir alirannya jugamengalir ke Sudan, Uganda serta beberapa daerah lainnya di Afrika.Tetapinegara-negara lain juga dialiri sungai tersebut sama sekali tidak merasakankeuntungannya. Karena itu mereka ingin peruba

geografi politik dalam karyanya yang yang terbit 1897 berjudul 5 Faktor geografi bukan hanya terkait dengan posisi atau letak negara saja, tetapi juga yang masih berhubungan dengan faktor geografis seperti; iklim, topografi, laut, angin, SDA, penduduk. Dengan demikian makna faktor geografis a

Related Documents:

sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik. Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. . Jika

Petunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi ini dibuat dengan maksud untuk mendukung percepatan penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi. Adapun tujuan tersebut antara lain : 1. Membangun basisdata spasial konflik tenurial di kawasan konservasi yang up to date oleh pengelola kawasan/ unit pelaksana teknis 2.

(RPJMD) Kabupaten Timor Tengah Utara sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 2 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2016 ² 20 21 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 15 Tahun 2018

26 BAB II GAMBARAN UMUM. KONFLIK DI . DURBAN AFRIKA SELATAN Dalam Bab ini menjelaskan bagaimana latar belakang konflik yang terjadi di Durban Afrika Selatan, politik apartheid yang merupakan sebagai

Beberapa kajian yang ada telah mengaitkan modenisasi dengan konflik etnik.4 Konflik ini juga boleh wujud dalam bentuk politik, ekonomi dan sosial.5 Dalam hal ini, segala projek pembangunan negara jika tidak dirancangkan dengan teliti boleh mendatangkan konflik politik dan sosial antara etnik. Sehubungan dengan ini,

Masalah proses komunikasi . Komunikasi dan pengelolaan konflik internal Aktivitas pengelolaan konflik yang mampu mengintegrasikan konflik 1. Komunikasi efektif 2. Tersedianya pioner 3. Mobilisasi massa. Perencanaan program ko

seluruh wilayah kelola masyarakat lokal dan adat. Beberapa dari konflik itu adalah kasus konflik antara masyarakat adat Bunyau dan Plaik Kruap dan perusahaan HPH PT MKK (2003‐2008); Konflik tata batas hutan adat antara masyarakat hukum adat Ketemenggungan Siyai dan Taman

The Four Color Personalities For MLM: The Secret Language For Network Marketing By Tom "Big Al" Schreiter, Page: Intro & Details Instant bonding, instant communication, and how to get your network marketing prospects to fully understand and act on your message fun! This is the most fun of the 25 skills of network marketing. Our prospects have a different point-of-view than ours. So how do we .