Petunjuk Teknis Analisis Spasial Penanganan Konflik Tenurial

1y ago
20 Views
5 Downloads
1.98 MB
24 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maxine Vice
Transcription

PETUNJUK TEKNISANALISIS SPASIAL PENANGANAN KONFLIK TENURIALDIREKTORAT KAWASAN KONSERVASIDIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEMKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN2020

KATA PENGANTARPuji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Modul danPetunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial Dalam Rangka Penyelesaian Konflikdalam Kawasan Hutan.Analisis Spasial Konflik Tenurial dalam kawasan hutan yang dilakukan berupaberbagai bentuk perselisihan atau pertentangan klaim penguasaan, pengelolaan,pemanfaatan, dan penggunaan kawasan hutan.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan surat peraturannomor P.84/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Hutan.Direktorat Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam danEkosistem telah melakukan analisis untuk mendapatkan usulan penanganan konfliktenurial dalam kawasan hutan yang kemudian dituangkan ke dalam sebuah peta indikatifpenanganan konflik tenurial. Peta indikatif penanganan konflik tenurial yang didalamnyaterdapat batas kawasan hutan, kawasan konservasi, zonasi dan blok, opened area,administrasi desa, jaringan jalan dan sungai dapat dianalisis dan dijadikan acuan untukusulan penanganan konflik tenurial dalam kawasan hutan.Kami menyadari bahwa penyusunan Petunjuk Teknis Analisis Spasial KonflikTenurial ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna, olehkarena itu kritik dan saran konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan demipenyempurnaan dan agar didapatkan data yang presisi dan up to date.Semoga Petunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial dalam membuat usulanpenanganan konflik tenurial dalam kawasan hutan dapat berguna dan bermanfaat bagipenggunanya. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantupenyusunan petunjuk teknis ini.Jakarta,2020Penyusun,i

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiBAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Maksud dan Tujuan2C. Ruang Lingkup2D. Hasil (Output)2E. Keluaran (Outcome)2BAB II. ANALISIS SPASIALA. Metode, Alat dan Bahan3B. Pengenalan Sistem Informasi Geospasial4C. Pengenalan ArcGIS5BAB III. TAHAPAN ANALISIS SPASIALA. Membuat Direktori Basis Data9B. Analisis Tumpangsusun (Overlay)10C. Visualisasi Data Spasial14BAB IV. PUSTAKA ACUAN18LAMPIRAN19ii

I.1.1PENDAHULUANLatar BelakangDirektorat Kawasan konservasi mempunyai tanggungjawab untuk mengelolakawasan konservasi dengan lebih efektif. Salah satu yang mendorong efektivitaspengelolaan adalah penanganan konflik tenurial. Konflik tenurial hutan menurutP.84/Menlhk-Setjen/2015 didefinisikan sebagai bentuk perselisihan atau pertentanganklaim penguasaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan penggunaan kawasan hutan,termasuk pada hutan konservasi. Selain itu, penanganan konflik tenurial juga menjadibagian dari tugas utama direktorat kawasan konservasi yaitu perlindungan danpengamanan kawasan konservasi.Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi,menghambat, atau menggangu pihak lain dimana hal ini dapat terjadi antar kelompokmasyarakat ataupun dalam hubungan antar pribadi (Antonius et al., 2002). Tenureberasal kata dalam bahasa latin “tenere” yang mencakup arti memelihara, memegangatau memiliki. Land tenure berarti sesuatu yang dipegang dalam hal ini termasuk hak dankewajiban dari pemangku lahan (“holding or possessing” pemangkuan ataupenguasaan). Konflik Tenurial Hutan adalah berbagai bentuk perselisihan ataupertentangan klaim penguasaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan penggunaan kawasanhutan.Berkembangnya teknologi saat ini memungkinkan untuk mendapatkan carapenyelesaian konflik tenurial secara cepat dan akurat dengan menggunakan SistemInformasi Geografis (SIG). Salah satunya adalah dengan menggunakan metode AnalisisSpasial.Analisis spasial merupakan kumpulan – kumpulan dari teknik yang dapat digunakanuntuk melakukan pengolahan data SIG. Hasil dari analisis data spasial sangatbergantung dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis. Selain itu, analisisspasial juga bisa diartikan sebagai teknik – teknik yang dapat digunakan untuk menelitidan juga mengeksplorasi dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupunpendekatan perhitungan secara matematis yang berhubungan dengan data keruanganatau spasial dilakukan dengan menggunakan fungsi analisis spasial.Analisis spasial menjadi salah satu metode dalam penanganan konflik tenurial.Analisis spasial yang dilakukan salah satunya adalah opened area yang diindikasikansebagai lokasi terjadinya konflik karena merupakan indikasi munculnyagangguan/ancaman kerusakan dan atau fungsi kawasan. Perubahan opened areabersifat dinamis dari waktu ke waktu begitu pun dengan kondisi konflik yang ada. Olehkarena itu, analisis spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi dengan cepat danbenar oleh pengelola kawasan sangat diperlukan guna mendapatkan data yang presisidan up to date.1

1.2Maksud dan TujuanPetunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi ini dibuatdengan maksud untuk mendukung percepatan penanganan konflik tenurial di kawasankonservasi. Adapun tujuan tersebut antara lain :1. Membangun basisdata spasial konflik tenurial di kawasan konservasi yang up todate oleh pengelola kawasan/ unit pelaksana teknis2. Menyusun Peta Indikasi Konflik Tenurial oleh pengelola kawasan3. Mengintegrasikan data dan informasi konflik tenurial di kawasan konservasi dengansistem informasi KSDAE oleh pengelola kawasan1.3Ruang LingkupRuang lingkup Petunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial di KawasanKonservarsi meliputi :1. Menganalisis pemetaan opened area sebagai baseline indikatif konflik tenurial2. Menganalisis tipologi konflik tenurial di kawasan konservasi yang sudah dilakukanpemutakhiran data lapangan dari pengelola kawasan3. Penyusunan peta indikatif konflik tenurial dan indikatif alternatif penanganannyaberdasarkan hasil analisis tipologi konfliknya1.4Hasil (output)Petunjuk Teknis Analisis spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi akanmenghasilkan :1. Panduan membuat basisdata spasial konflik tenurial di kawasan konservasi yangterstruktur dan mudah digunakan2. Panduan analisis tipologi konflik tenurial di kawasan konservasi3. Panduan penyusunan Peta Indikatif Konflik Tenurial di kawasan konservasi sertaindikatif alternatif penanganannya1.5Keluaran (outcome)Petunjuk Teknis Analisis spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi memilikikeluaran berupa :1. Membantu penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi lebih terarah dansistematis dengan adanya referensi peta indikatif konflik tenurial dan alternatifpenanganannya2. Membantu percepatan penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi3. Terbangunnya basisdata konflik tenurial yang up to date.2

II.2.1TEKNIK DASAR ANALISIS SPASIAL MENGGUNAKAN SIGMetode, Alat dan BahanMetode yang digunakan dalam analisis spasial konflik tenurial di kawasankonservasi adalah metode tumpangsusun (overlay), yaitu suatu proses analisis yangmenggabungkan informasi dari beberapa layer data yang berbeda untuk menjawab suatupermasalahan. Gagasan metode tumpangsusun (overlay) dengan menggabungkaninformasi dari beberapa jenis data dan membandingkannya satu sama lain atas dasarinformasi keruangan adalah konsep dasar analisis spasial.Gambar 1. Ilustrasi Proses Metode Tumpangsusun dalam Analisis SpasialBahan untuk melakukan analisis spasial konflik tenurial di kawasan konservasisebagai berikut :1. Batas kawasan konservasi2. Penataan kawasan3. Opened areaOpened area merupakan open area akibat aktivitas manusia yang bersifat illegal(PIKA, 2019)4. Resort/Seksi5. Penutupan lahan (landcover)6. Usulan Wilayah Adat3

7. Lokasi Konflik Tenurial dari pengelola kawasan8. Peta RBI (Administrasi, jaringan jalan, sungai)9. Matriks Rekomendasi Penyelesaian Konflik10. Tabel Rekomendasi Penyelesaian KonflikPeralatan yang dibutuhkan dalam melakukan analisis spasial konflik tenurial dikawasan konservasi diantaranya :1. Laptop/PC dengan software QGIS/ArcGIS/SAGA GIS/Software lain untukmenganalisis data spasial2. Harddisk Eksternal/Flashdrive2.2Pengenalan Sistem Informasi GeospasialSistem informasi geografi terdiri dari kata sistem, informasi, dan geografis. Sistemmerupakan kombinasi sejumlah komponen di dalam sistem tersebut (sub- sistem) yangmemiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Informasi merupakan data yangditempatkan dalam konteks yang penuh / memiliki arti oleh yang menerima. Sedangkangeografis adalah hal yang berkaitan dengan keruangan (spasial) ataupun bumi.Sebuah sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem yang digunakan untukmenggambarkan dan mengkarakterisasi bumi dan wilayah geografis lainnya untuk tujuanmemvisualisasikan dan menganalisa informasi yang memiliki referesnsi geografis (ArcgisDesktop Help).Sedangkan di dalam web Departemen Kehutanan menerangkan bahwa SIGmerupakan kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak,data geografi dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki,memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi yangberreferensi.Data spasial adalah data hasil pengukuran, pencatatan, dan pencitraan terhadapsuatu unsur keruangan yang berada dibawah, pada, atau di atas permukaan bumidengan posisi keberadaannya mengacu pada sistem koordinat nasional (Perpres No. 85Tahun 2007 Tentang Jaringan Data Spasial Nasional)Menurut Undang-undang Geospasial RI No. 4 Tahun 2011 tentang InformasiGeospasial, spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakuplokasi, letak, dan posisinya.Dalam petunjuk teknis ini akan dijelaskan pemanfaatan SIG dalam membantupenyelesaian konflik tenurial di kawasan konservasi menggunakan perangkat lunak4

ArcGIS. Penggunaan perangkat lunak SIG lainnya seperti QGIS memungkinkanmengikuti panduan yang ada dalam petunjuk teknis ini karena perbedaan antaraperangkat lunak tersebut tidak jauh berbeda dalam melakukan analisis SIG. ArcGISmerupakan paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sisteminformasi geografis yang diproduksi oleh ESRI (Environmental Systems ResearchInstitute). Kelebihan dari ArcGIS yaitu memiliki fitur dan menu yang lebih lengkap dalamanalisis spasial bila dibandingkan dengan perangkat lunak SIG lainnya2.3Pengenalan ArcGISModul utama dalam ArcGIS adalah ArcMap, yaitu digunakan untuk membuat(create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing, composing dan publishing peta(GIS Consortium Aceh – Nias, 2007). Untuk menampilkan ArcMap ada beberapa carayaitu melalui ArcCatalog dengan memilih button(juga bisa dari shortcut desktop).Cara lain langsung menampilkan ArcMap dari Start Program ArcGIS ArcMap.Gambar 2. Tampilan browse awal ArcMap 105

ToolbarModul ini akan membahas secara singkat toolbar dasar dan tampilan muka yangterdapat di ArcGIS. Untuk penjelasan lebih detailnya terkait toolbar ArcGIS dapatmengunjungi situs ents.htm).Toolbar merupakan kumpulan tool yang diletakkan di dalam bar. Toolbar bisadiaktifkan melalui Menu Bar Tools Customize. Selain itu juga dapat diaktifkan dengancara klik kanan pada Menu Bar hingga muncul tampilan seperti di bawah. Tandamenunjukkan bahwa tool tersebut sudah dimunculkan / aktif pada Tools Bar.Gambar 3. Aktivasi ToolsGambar 4. ToolsGambar 5. Tools Standar6

Table of Contents (TOC)Dapat diaktifkan dari Menu bar Windows Table of Content, atau klik icon dariTools bar. TOC merupakan list atau daftar isi data yang ditampilkan di dalam Map Area.CloseMode List TOCAutohideChecklist tampilanaktif/deaktif di Map AreaSimbologiGambar 6. Table of ContentTOC terdiri atas Data Frame yang berisi layer-layer yang merepresentasikan datayang ada. Beberapa aksi yang dapat dilakukan dalam TOC antara lain: Mengatur susunan layer-layer yang ada. Mengaktifkan layer Menonaktifkan layer Melihat sistem koordinat yang digunakan (Layer Properties). Membuka tabel attribut data spasial (Open Attribute Table).7

ArctoolboxArcToolbox merupakan kumpulan alat bantu yang disediakan untukmelaksanakan operasi-operasi tertentu pada ArcGis. Toolbox dapat diaktifkan dari menuWindow ArcToolbox atau dengan mengklik icon ArcToolboxpada menu ToolbarStandar. Tampilan ArcToolbox yaitu berupa tools yang ditampilkan pada folder-folderArcToolbox berdasarkan pengelompokkan fungsi.Gambar 7. Tampilan ArctoolboxArcCatalogArcCatalog merupakan bagian dari ArcGis yang digunakan untuk menjelajah(browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) dan menyimpan(documentation) data – data SIG. Secara sederhana, fungsi dari ArcCatalog adalahmanajemen data. Aktifkan ArcCatalog dengan cara Start Program ArcGis ArcCatalog, atau dengan memilih iconpada Standard Toolbar.Gambar 8. Tampilan ArcCatalog8

III.TAHAPAN ANALISIS SPASIAL MENGGUNAKAN SIG3.1 Membuat Direktori Basis DataBasisdata sangat penting untuk mengorganisir data spasial yang akan diolah dandianalisis. Dapat dibuat dengan cara klik kanan pada folder di Catalog New Folder.Gambar 9. Contoh pembuatan direktori basis dataPembuatan File GeodatabaseGeodatabase adalah tempat penyimpanan data dan manajemen kerangka kerjadi dalam ArcGIS. Geodatabase menggabungkan "geo" (data spasial) dengan "database"(repositori data) untuk menciptakan sebuah pusat penyimpanan data untuk penyimpanandan manajemen data spasial. Hal ini dapat dimanfaatkan di desktop, server, ataulingkungan mobile dan memungkinkan untuk menyimpan data GIS di lokasi pusat(server) untuk akses dan manajemen data yang mudah.9

Aktifkan dengan cara klik kanan pada folder di Catalog New File GeodatabaseGambar 10. Pembuatan file geodatabase3.2 Analisis Tumpangsusun (Overlay)Metode analisis yang akan digunakan dalam modul ini adalah metodetumpangsusun (overlay), yaitu suatu proses analisis yang menggabungkan informasi daribeberapa layer data yang berbeda untuk menjawab suatu permasalahan. Gagasanmetode tumpangsusun dengan menggabungkan informasi dari beberapa jenis data danmembandingkannya satu sama lain atas dasar informasi keruangan adalah konsep dasaranalisis spasial. Untuk menjawab pertanyaan di mana saja persebaran konflik yangterjadi di suatu kawasan hutan maka data yang dibutuhkan adalah Batas kawasankonservasi, Penataan kawasan, Opened area, Resort/Seksi, Penutupan lahan(landcover), Usulan Wilayah Adat, Lokasi Konflik Tenurial dari pengelola kawasan, PetaRBI (Administrasi, jaringan jalan, sungai) sehingga dapat diketahui rekomendasipenyelesaian konfliknya.10

Teknis Tumpangsusun (Overlay)Tambahkan dataset yang dibutuhkan dengan caraAdd Data lalu pilihdataset yang akan ditambahkan, atau dengan melakukan menggeser drag dataset keTable of Contents (TOC) pada jendela Catalog.Add DataDrag DataGambar 11. Penambahan dataset11

Gambar 12. Tampilan setelah penambahan datasetPemotongan (Clip) Simbologi Layer PetaMelakukan pemotongan (clip) berdasarkan wilayah unit pelaksana tekniskemudian memasukkannya ke dalam File geodatabase yang sudah dibuat sesuai wilayahunit pelaksana tenis. Aktifkan dengan cara Search Clip Clip (Analysis)Gambar 13. Tampilan setelah penambahan dataset12

Gambar 14. Contoh pemotongan (clip) dengan output diletakkan dalam file geodatabase sesuaiwilayah Unit Pengelola TeknisGambar 15. Dataset dalam file geodatabase TN Bali Barat yang sudah dilakukan pemotongan13

Visualisasi Data SpasialVisualisasi data spasial merupakan suatu cara untuk menyampaikan sebuahinformasi dari data spasial atau data yang memiliki referensi terhadap lokasi dipermukaan bumi yang dapat memberikan gambaran dalam analisis secara spasial.Visualisasi data spasial sangat erat kaitannya dengan peta. Peta merupakan representasipermukaan bumi dengan skala dan ukuran yang lebih kecil pada bidang datar.1. Mengaktifkan tampilan layout pada ArcGISLayout ViewGambar 16. Tampilan Layout pada ArcGIS2. Pengaturan LayoutGambar 17.Pengaturan Layout14

3. Menambahkan dataset pada file geodatabase yang akan dijadikan petaGambar 18. Tampilan setelah menambahkan dataset4. Menambahkan informasi yang wajib ada pada peta Judul, biasa digunakan topik/tema dan atau lokasi wilayah yang dipetakan.Grid/Graticule, sistem grid berkaitan dengan sistem koordinat yang digunakanuntuk mempermudah pengguna peta menemukan dan menentukan lokasi absolutobjek tertentu.Legenda/Keterangan, merupakan dekripsi dari simbol-simbol yang digunakanpada isi/muka peta untuk mempermudah pengguna untuk menafsirkan informasipada peta.Skala, penting untuk mencantumkan skala numerik (angka) dan atau skala grafis(bar) sebagai informasi perbesaran dan dapat digunakan untuk mengukur akurasipeta tersebut.Orientasi Mata Angin, membantu memberikan orientasi kepada pengguna.Insert Peta, adalah zoom out peta tersebut untuk mengetahui lokasi yangdipetakan.Diagram lokasi, untuk beberapa peta yang terbagi menjadi beberapa lembar perluuntuk dicantumkan sebagai penuntun orientasi wilayah kajian.Informasi tambahan lainnya, berupa informasi datum dan sistem proyeksi yangdigunakan, sumber data pembuatan peta, pembuat/penerbit peta, serta riwayatpeta.15

Gambar 19. Contoh informasi tambahan pada peta16

5. Analisis KonflikRekomendasi penyelesaian konflik dapat diidentifikasi dari hasil analisis informasititik konflik yang terjadi, yaitu berdasarkan Zona/Blok dan Opened Area. Berikut contohrekomendasi penyelesaian konflik.Contoh AtributSIMBOLOGIKETERANGAN OPENED AREALadang, Pertanian lahan keringSemak Belukar, Belukar" " "" " "Permukiman / Lahan terbangun, Bangunan/ Kawasan permukiman1REKOMENDASI PENYELESAIAN23PemanfaatanPenegakan HukumReview Zonasi-IntiReview Zonasi--RehabilitasiKemitraan KonservasiResettlementPenegakan HukumZONAGambar 20. Contoh rekomendasi penyelesaian konflikGambar 21. Contoh Layout Peta Rekomendasi Penyelesaian Konflik di TN Bali Barat17

IV.PUSTAKA ACUANArcGis Desktop Help : ESRIAntonius. 2002. Empowerment, Stress dan Konflik. Jakarta: Ghalian IndonesiaGIS Consortium Aceh – Nias. 2007. Modul Pelatihan ArcGis Tingkat Dasar : BandaAceh. Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi Nangroe Aceh Darusalam – Nias,Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2011 tentang InformasiGeospasialPeraturan Presiden No. 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional18

LampiranTabel 1. Rekomendasi Penyelesaian Konflik di Balai Konservasi Sumber Daya AlamSIMBOLOGIKETERANGAN OPENED AREABLOKREKOMENDASI PENYELESAIAN123Tabel 2. Rekomendasi Penyelesaian Konflik di Taman NasionalSIMBOLOGIKETERANGAN OPENED AREAZONASIREKOMENDASI PENYELESAIAN12319

Tabel 2. Matriks Rekomendasi Penyelesaian Konflik di Balai Konservasi Sumber Daya AlamOpened AreaRP1PerlindunganRP2PemanfaatanRP2RP3RP1-Lahan akanHukumReviewZonasi-PenegakanHukumSemak BelukarReviewZonasi--Semak Belukar RawaReviewZonasi-Pertanian Lahan KeringPenegakanHukumPertanian Lahan Kering Bercampur SemakRP3Religi Budaya dan -PenegakanHukumReviewZonasi-Kemitraan i-Kemitraan PenegakanKonservasiHukum-ReviewZonasiKemitraan akanHukumReviewZonasi-Kemitraan wZonasi-PenegakanHukumReviewZonasi-Kemitraan ReviewZonasi-PenegakanHukumReviewZonasi-Kemitraan mReviewZonasi-PenegakanHukumReviewZonasi-Kemitraan raan vasiPermukimanPenegakanHukumReviewZonasiResettleme PenegakanntHukumReviewZonasiResettleme kumReviewZonasiResettleme PenegakanntHukumReviewZonasiResettleme PenegakanntHukumReviewZonasi-PerubahanPenegakan tleme Kemitraan Resettleme Penegakan ResettlemePenegakan KawasanResettleme Kemitraan Resettleme Penegakan kum/ResKonservasiettlement20

Tabel 3. Matriks Rekomendasi Penyelesaian Konflik di Taman NasionalOpened 3Religi Budaya dan P3RP1TradisionalRP2RP3Lahan mitraan PenegakanKonservasiHukum-Semak mitraanKonservasi--Semak Belukar raanKonservasi--Pertanian Lahan anian Lahan Kering Bercampur an asiResettlementKemitraanPenegakan tasKawasanPerubahanBatasKawasan----Penegakan /ResettlementPenegakan /Resettlement21

Petunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi ini dibuat dengan maksud untuk mendukung percepatan penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi. Adapun tujuan tersebut antara lain : 1. Membangun basisdata spasial konflik tenurial di kawasan konservasi yang up to date oleh pengelola kawasan/ unit pelaksana teknis 2.

Related Documents:

Petunjuk Teknis Pengelolaan Pembelajaran Riset di Madrasah. B. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah sebagai salah satu panduan operasional pengelolaan pembelajaran riset di Madrasah. C. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Ruang lingkup juknis ini diuraikan dengan sistematika sebagai berikut. 1.

fasilitasi teknis dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini. Penyusunan Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca -GRK) ini (RAD didukung oleh . Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui Program Advis Kebijakan Untuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

petunjuk teknis penilaian kinerja unit pelaksana teknis daerah pengelola air limbah domestik kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat direktorat jenderal cipta karya direktorat pengembangan penyehatan lingkungan permukiman . petunjuk teknis penilaian kinerja unit pelaksana

NA - 140VG3 NA - 148VG3 Depdag No. Terima kasih Anda telah membeli produk ini. - Untuk kinerja dan keselamatan optimum, bacalah petunjuk-petunjuk ini dengan saksama. - Sebelum menghubungkannya ke sumber arus, mengoperasikan atau menyesuaikan produk ini, bacalah petunjuk-petunjuk yang ada dengan saksama.

PETUNJUK TEKNIS Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MADRASAH AL-AZHAR ASY-SYARIF INDONESIA (MIN 14, MTsN 41 & MA Al-Azhar Asy-Syarif Filial MAN 4 Jakarta) TAHUN PELAJARAN 2019-2020 Petunjuk Teknis PPDB Madrasah Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia 2019-2020. 1

PETUNJUK TEKNIS P2KB BAGI DOKTER i SAMBUTAN Kata Pengantar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Masa Bakti 2015-2018 Assalamualaikum Wr, Wb Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas selesainya revisi buku Petunjuk Teknis P2KB untuk Dokter. Program P2KB yang pertama kali dijalankan tahun 2007 mengalami perkembangan yang .

petunjuk teknis keputusan direktur jenderal perlindungan dan jaminan sosial nomor : 03/3/bs.02.01/10/2020 tentang petunjuk teknis graduasi keluarga penerima manfaat (kpm) program keluarga harapan tahun 2020 direktorat jaminan sosial keluarga direktorat jenderal perlindungan dan jaminan sosial kementerian sosial ri 2020

I believe my brother’s sons have weak interpersonal communication skills, and I’m convinced this is partly due to their lifelong infatuation with the personal computer. They have few skills at reading or expressing empathy. If they were more skilled, they might have been able to assess their father’s reduced self-esteem, personal control and belongingness, and then do something about it .