MAKALAH Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Obyek Pendidikan

3y ago
825 Views
133 Downloads
459.35 KB
16 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

MAKALAHAyat-ayat Al-Qur’an Tentang Obyek PendidikanDisusun Sebagai Salah Satu Bahan Kajian Pada Mata Kuliah Tafsir 2Dosen Pengampu :Cecep Hilman, S.Pd.I, M.PdDisusun Oleh :Kelompok 4Semester VI (Enam)AmirArif RusmanSiska AmaliaSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUKABUMIPROGRAM SARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM2018

KATA PENGANTARPuji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah ,sehinggakamidapatmenyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Ayat-ayat Al-Qur’an TentangObyek Pendidikan”. Dan tidak lupa sholawat beserta salam tetap kami curahkankepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kitadari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam.Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada Bapak Cecep Hilman,S.Pd.I, M.Pd selaku pembimbing pada mata kuliah Tafsir 2.Kritik serta saran sangat terbuka bagi pembaca, apabila terdapat kesalahandalam penulisan makalah ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah kamiyang selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.TerimakasihSukabumi, Maret 2018Tim Penyusun

DAFTAR ISIKata Pengantar . iDaftar Isi. iiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Rumusan Masalah . 1C. Tujuan Penulisan . 1BAB IIPEMBAHASANA. Ayat Ayat Al-Qur’an tentang Obyek Pendidikan . 31. QS At-Tahrim ayat 6 . 32.QS Asy-Syu’araa 214 . 73.QS At-Taubah ayt 122 . 94.QS An-Nisaa ayat 170 . 10BAB IIIPENUTUPA. Simpulan . 12B. Saran . 12Daftar Pustaka . 13

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangDalam dunia pendidikan tentunya terdapat sebuah subyek, obyekdan sarana-sarana lain yang sekiranya dapat membantu terselenggaranyasebuah pendidikan. Subyek pendidikan adalah orang ataupun kelompokyang bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan, sehingga materiyang di ajarkan atau disampaikan dapat dipahami oleh obyek pendidikan.Sedangkan obyek pendidikan adalah orang atau kelompok yang menerimapendidikan tersebut, sehingga materi yang diajarkan atau disampaikandapat dipahami oleh obyek pendidikan. Allah Swt telah memerintahkankepada Rasul-Nya yang mulia, di dalam ayat-ayat yang jelas ini, agar diamemberi peringatan kepada keluarga dan sanak kerabatnya kemudiankepada seluruh umat manusia agar tidak seorangpun yang berprasangkajelek kepada nabi, keluarga dan sanak kerabatnya.Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam di seluruh dunia.Bukan hanya sekedar kumpulan lembaran-lembaran yang di baca danmendapatkan pahala dengan membacanya. Namun lebih dari itu, AlQur’an merupakan mukjizat yang abadi sampai akhir nanti, bahkan AlQur’an memberikan hujjah dan sebagai penolong di hari perhitungan amalkelak. Di dalam Al-Qur’an terdapat kandungan pengetahuan yang tiadatara. Baik yang tersurat ataupun yang masih tersirat.Untuk mengetahui makna-makna dan hikmah-hikmah yangterdapat dalam Al-Qur’an, perlu adanya penafsiran-penafsiran tentangayat-ayatnya dan semua itu terdapat di dalam ilmu tafsir. Diantara ilmuilmu al-Qur’an, tafsir merupakan ilmu yang mencakup berbagai disiplinilmu. Di dalamnya terhimpun tafsir dari sudut balaghoh, nahwu, sorof,asbabu Nuzul, munasabah, hadist, tarikh, dan lain sebagainya. Dalammakalah ini kami akan membahas terkait dengan obyek pendidikanberdasarkan Al-Qur’an yang terkandung dalam Q.S. At-Tahrim Ayat 6,Asy-Syu’araa Ayat 214, At-Taubah ayat 122 dan Q.S An-Nisaa ayat 170.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana tafsiran surat At-Tahrim ayat 6 ?2. Bagaimana tafsiran surat Asy-Syu’araa Ayat 214 ?3. Bagaimana tafsiran surat At-Taubah ayat 122 ?4. Bagaimana tafsiran surat An-Nisaa ayat 170 ?

C. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui tafsiran surat At-Tahrim ayat 62. Untuk mengetahui tafsiran surat Asy-Syu’araa Ayat 2143. Untuk mengetahui tafsiran surat At-Taubah ayat 1224. Untuk mengetahui tafsiran surat An-Nisaa ayat 170

BAB IIPEMBAHASANA. Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Obyek PendidikanDalam sebuah pendidikan tentunya terdapat ilmu pengetahuan, adanyatujuan pendidikan, subjek pendidikan, metode pengajaran dan tentunyaterdapat objek pendidikan pula. Dalam objek pendidikan telah terserat dalamAl-Quran, yaitu dalam surat At-Tahrim ayat 6, Asy-Syu’araa ayat 214, AtTaubah ayat 122 dan An-Nisa ayat 170.1.QS. At-tahrim ayat 6 عهَ ْي َها ً َ س ُك ْى َوأ َ ْه ِهي ُك ْى ُ َُّ َازا َوقُىدُهَا ان َ ُ ازة َ ُ يَا أَيُّ َها انَّرِيٍَ آ َيُُىا قُىا أ َ َْف َ اس َو ْان ِح َج ٌ َي ََل ِئ َكتٌ ِغ ََل َّ ٌَ صى ٌ اَّللَ َيا أ َ َي َس ُه ْى َويَ ْفعَهُىٌَ َيا يُؤْ َي ُسو ُ ظ ِشدَاد ٌ ََل َي ْع Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dariapi neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikatmalaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yangdiperintahkan. ( QS. At-Tahrim : 6 )Dalam ayat ini terdapat lafadz perintah berupa فعم أيس yang secaralangsung dan tegas, yakni lafadz ( قىا peliharalah/jagalah), hal inidimaksudkan bahwa kewajiban setiap orang Mu’min salah satunya adalahmenjaga dirinya sendiri dan keluarganya dari siksa neraka.Dalam tafsir Jalalain proses penjagaan tersebut adalah denganpelaksanaan perintah taat kepada Allah swt. Merupakan tanggung jawabsetiap manusia untuk menjaga dirinya sendiri, serta keluarganya yangnanti akan dimintai pertanggung jawabannya. Sebagaimana “Dari IbnuUmar ra. Berkata: saya mendengar Rosululloh SAW. Bersabda : Setiapdari kamu adalah pemimpin, dan setiap dari kamu akan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalahpemimpin dan akan ditanyai atas kepemimpinannya, orang laki-laki adalah

pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanyai atas kepemimpinannya(HR. Bukhary-Muslim).Diriwayatkan bahwa ketika ayat ke enam ini turun, Umar berkata:"Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimanamenjaga keluarga kami?" Rasulullah SAW. menjawab: "Larang merekamengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan hkankepadamumelakukannya. Begitulah caranya menyelamatkan mereka dari api neraka.Neraka itu dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras yang pemimpinnyaberjumlah sembilan belas malaikat, mereka dikuasakan mengadakanpenyiksaan di dalam neraka, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepadanya.Maka jelas bahwa tugas manusia tidak hanya menjaga dirinyasendiri, namun juga keluarganya dari siksa neraka. Untuk enganmenjalankan segala perintahNya, serta menjauhi segala laranganNya. Danitu semua tak akan bisa terjadi tanpa adanya pendidikan syari’at.Maka disimpulkan bahwa keluarga juga merupakan objekpendidikan. Dilihat dari ayat itu sendiri terdapat hubungan antar kalimat(munasabah), bahwa manusia diharapkan seperti prilaku malaikat, yaknimengerjakan apa yang diperintah Allah SWT. Tafsiran: ayat inimenerangkan tentang ultimatum kepada kaum mu’minin (diri dankeluarganya) untuk tidak melakukan kemurtadan dengan lidahnya,meskipun hatinya tidak.Kesimpulan: ayat ini menunjukkan perintah untuk menjaga diri dankeluarga dari api neraka dan merupakan tarbiyah untuk diri sendiri dankeluarga, pelajaran dari Ayat tersebut :a. Perintah Taqwa Kepada Allah Swt Dan BerdakwahDalam ayat ini firman Allah ditujukan kepada orang-orang yangpercaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkansupaya mereka, menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya

terdiri dari manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakanperintah Allah, dan mengajarkan kepada keluarganya supaya taat danpatuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari apineraka. Api neraka disediakan bagi para kafir / pendurhaka yang tidakmau taat kepada Allah dan yang selalu berbuat maksiat.Neraka adalah balasan setimpal bagi para pembuat kemungkaran,kemusyrikan dan kekacauan. Bahan bakar api neraka sepertidijelaskan dalam ayat diatas adalah manusia, sungguh mengerikantidak dapat kita bayangkan manusia menjadi bahan bakar dan jugabahan bakarnya adalah batu, dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwabatu yang dimaksud adalah batu yang sering dijadikan sesembahanoleh para musyrikin atau berhala. Oleh karena itu kita diwajibkan olehAllah untuk taat kepada-Nya supaya selamat daripada siksa-Nya.Caranya membina diri kita terlebih dahulu dalam mendalami akidahdan adab islam kemudian setelah kita mampu melaksanakan maka kitawajib mendakwahkan kepada yang lain yaitu orang-orang terdekatkita / keluarga yaitu orang tua, istri, anak, adik, kakak dan karibkerabat.Kemudian jika sudah mapan kita berdakwah dengan mereka, makakita dituntut untuk menyebarkan kepada pihak masyarakat setelahberhasil maka masyarakat itu dituntut menyebarkan dakwah seluasluasnya keluar daerahnya. Dengan hal inilah kita akan menyebarkansebagian dari rahmat-Nya (kasih sayang Allah) yaitu ajaran islamyang penuh dengan keselamatan dan kedamaian. sebagaimanadiijelaskan dengan firman-Nya:ٍَ ِيستَك األ َ ْق َسبِي َ َو أََر ِْز َ عش Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yangterdekat. (Q.S Asy Syu'ara': 214)

1). Anjuran Menyelamatkan Diri Dan Keluarga Dari Api NerakaBanyak sekali amalan shalih yang menjadikan seseorang masuksurga dan dijauhkan dari api neraka, misalnya bersedekah, berdakwah,berakhlaq baik, saling tolong menolong dalam kebaikan dan sebagainya.Di antara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikanshalat dan bersabar, sebagaimana firman Allah SWT. عهَ ْيهَا ََ ص ط ِب ْس ْ ص ََلةِ َوا َّ َوأْ ُي ْس أ َ ْههَ َك بِان Artinya: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat danbersabarlah kamu mengerjakannya (Q.S Taha: 132).a) Pentingnya Pendidikan Islam Sejak DiniMemang sudah menjadi fitrah dari setiap manusia yang sudahberkeluarga senantiasa mendambakan seorang anak. Anak adalah asetbagi orang tua dan di tangan orang tualah anak-anak tumbuh danmenemukan jalan-jalannya, namun mungkin banyak dari kita paraorang tua yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri sikecil terjadi perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagaisumber daya manusia.Banyak orang tua “salah asuh” kepadaanak sehinggaperkembangan fisik yang cepat diera globalisasi ini tidak diiringidengan perkembangan mental dan spiritual yang benar kepada anaksehingga banyak prilaku kenakalan-kenalakan oleh para Remaja.Dalam lima tahun pertama seorang anak mempunyai potensi yangsangat besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anaksudah terbentuk. Karena itu, di masa-masa inilah anak-anakseyogyanya mulai diarahkan. Karena saat-saat keemasan ini tidakakan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harusmemperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangansang buah hati,Anak pada usia 0 sampai 6 tahun bagian otak yang berfungsihanyalah otak bagian kiri yang berperan menangkap apa-apa yang ada

di sekitarnya (masa-masa membeo), sedangkan otak yang berperansebagai penyaring (otak bagian kanan) belum berfungsi, ketika anakberusia 7-8 tahun otak bagian kanan baru mulai berfungsi, dan barumampu membedakan mana yang boleh dan tidak, mana yang baik danburuk.Maka sebagai orang tua yang ingin anaknya menjadi anak salehmaka tidak akan menyia-nyiakan masa ini (umur 5-9 tahun) untukmengajari anak disiplin, tata pergaulan, rajin sholat dan mengaji,mengajari adab dan sopan santun, mengajari ilmu-ilmu terapan dsb.Karena bagi anak hal itu akan lebih mudah diserap daripadamengajari anak jika telah menginjak usia remaja hal itu tentu akanlebih sulit tak bahkan jarang orang tua akan menemukanpembangkangan dari anak, karena seperti pepatah “belajar diwaktukecil seperti mengukir diatas batu dan masuknya ilmu semudahmasuknya sesuatu kedalam air”, “belajar diwaktu dewasa sepertimengukir diatas air dan masuknya ilmu sesulit mengukir diatas batu.b) Keimanan Kepada Para MalaikatAyat diatas mengandung pelajaran keimanan kita kepada sifatpara malaikat yang suci dari dosa dan tidak pernah membangkang apayang diperintahkan oleh Allah SWT. Berbeda dengan manusia dan jinyang kadang taat kadang pula melanggar bahkan ada juga yang tidakpernah taat sama sekali atau selalu berbuat maksiat.2.QS. Asy-Syu’araa Ayat 214ٍَ ِيستَك األ َ ْق َسبِي َ َو أََر ِْز َ عش Artinya : dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,(QS. Asy –Syu’araa : 214)Sesuai dengan ayat sebelumnya (QS. At Tahrim: 6) bahwa terdapatperintah langsung dengan fi’il amar (berilah peringatan). Namunperbedaannya adalah tentang objeknya, dimana dalam ayat ini adalah

kerabat-kerabat ( ٍ ) األقسبي mereka adalah Bani Hasyim dan BaniMuthalib, lalu Nabi saw memberikan peringatan kepada mereka secaraterang-terangan. Demikianlah menurut keterangan hadis yang telahdikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim., namun hal inibukan berarti khusus untuk Nabi SAW saja kepada Bani Hasyim danMuthallib, tetapi juga untuk seluruh umat Islam. Sebab sesuai kaidahushul fiqh: ”.dengan umumnya lafadz, bukan dengan khususnya sebab”.Dilihat dari munasabah ayat, selanjutnya terdapat ayat ke-215 yangartinya : ”Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang yangmengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman” (QS. Asy-Syu’araa:215). Jadi perintah ini juga berlaku untuk seluruh umat Islam.Asbab nuzul ayat ini, Ketika ayat ini turun Rasulullah SAWbersabda: “Wahai Bani Abdul Muthalib, demi Allah aku tidak pernahmenemukan sesuatu yang lebih baik di seluruh bangsa Arab dari apayang kubawa untukmu. Aku datang kepadamu untuk kebaikan di duniadan akhirat. Allah telah menyuruhku mengajakmu kepada-Nya. Maka,siapakah di antara kamu yang bersedia membantuku dalam urusan iniuntuk menjadi saudaraku dan washiku serta khalifahku?”Mereka semua tidak bersedia kecuali Ali bin Abi Thalib. Diantara hadirin beliaulah yang paling muda. Ali berdiri seraya berkata:“Aku ya, Rasulullah Nabi. Aku (bersedia menjadi) wazirmu dalamurusan ini”. Lalu Rasulullah SAW memegang bahu Ali seraya bersabda:“Sesungguhnya Ali ini adalah saudaraku serta khalifahku terhadapkalian. Oleh karena itu, dengarkanlah dan taatilah ia.” Mereka tertawaterbahak-bahak sambil berkata kepada Abu Thalib: “Kamu disuruhmendengar dan mentaati anakmu”.Umat Islam adalah saudara bagi yang lain, maka harus salingmendidik dan menasehati. Sebagaimana sabda Nabi SAW: “ Dari JarirIbn Abdillah ra. Berkata: Saya bersumpah setia kepada Rosululloh SAWuntuk mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan menasehati kepadasetiap muslim”. (HR. Bukhory-Muslim). Maka kerabat-kerabat kita

terdekat merupakan juga objek dakwah dan tarbiyah. Ayat ini dmulaimelaksanakan dakwahnya. Beliau mula-mula diperintahkan alloh agarmenyeru keluarganya yang terdekat. Setelah itu secarab berangsur-angsurmenyeru masyarakat sekitarnya, dan akhirnya kepada seluruh manusia.Di sini jelas, perintah menjadikan keluarga terdekat terlebih dahuludalam arti sebagai objek pendidikan yang utama. Baru kemudian kerabatjauh dan akhirnya seluruh manusia.3.QS. At-Taubah ayat 122ٌ طائِفَت َ َو َيا َكاٌَ ْان ًُؤْ ِيُُىٌَ ِنيَ ُْ ِف ُسوا َكافَّتً ۚ فَهَ ْى ََل ََ َف َس ِي ٍْ ُك ِّم فِ ْسقَ ٍت ِي ُْ ُه ْى ٌَ ّيٍ َو ِنيُ ُْر ُِزوا َق ْى َي ُه ْى ِإذَا َز َجعُىا ِإ َن ْي ِه ْى َن َعهَّ ُه ْى يَ ْحرَ ُزو ِ ِنيَتَفَقَّ ُهىا فِي ان ِد Artinya : tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medanperang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara merekabeberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agamadan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telahkembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. AtTaubah ayat 122)Dalam ayat ini juga terdapat dua lafadz فعم أيس yang disertai dengan َلو أيس , yakni (supaya mereka memperdalam ilmu agama) dan lafadz(supaya mereka memberi peringatan),yang berarti kewajiban untukbelajar dan mengajar. Adapun proses belajar dan mengajar sangatdianjurkan oleh Nabi SAW. Sabda beliau: ”Dan darinya (Abu Hurairahra. Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: Barangsiapa yangmengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala orang yangmengikutinya tidak dikurangi sedikitpun dari padanya. (HR. Muslim).Asbab Nuzulnya adalah Tatkala kaum Mukminin dicela oleh Allahbila tidak ikut ke medan perang kemudian Nabi saw. mengirimkansariyahnya, akhirnya mereka berangkat ke medan perang semua tanpaada seorang pun yang tinggal, maka turunlah firman-Nya berikut ini:

Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi ke medanperang semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan suatukabilah di antara mereka beberapa orang beberapa golongan sajakemudian sisanya tetap tinggal di tempat untuk memperdalampengetahuan mereka yakni tetap tinggal di tempat mengenai agama danuntuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telahkembali kepadanya dari medan perang, yaitu dengan mengajarkankepada mereka hukum-hukum agama yang telah dipelajarinya supayamereka itu dapat menjaga dirinya dari siksaan Allah, yaitu denganmelaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas r.a. memberikanpenakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya khusus untuksariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyahlantaran Nabi saw. tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang jugamelarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak ikut berangkatke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila Nabisaw. berangkat ke suatu ghazwah.Kesimpulan:. Rosul SAW bersabda (artinya): ”Di hari kiamat kelaktinta yang digunakan untuk menulis oleh para ulama akan ditimbangdengan darah para syuhada (yang gugur di medan perang)” (HR.Syaikhani).4.QS. An-Nisaa ayat 170ٌْ ِ آيُُىا َخي ًْسا نَ ُك ْى ۚ َوإ ِ َ ق ِي ٍْ َز ِّب ُك ْى ف ُ انس َّ اس قَ ْد َجا َء ُك ُى ُ َُّ يَا أَيُّ َها ان ِ ّ سى ُل بِ ْان َح َّ ٌَ ض ۚ َو َكا ع ِهي ًًا َح ِكي ًًا ِ س ًَ َاوا َّ ت َ ْكفُ ُسوا فَئ ِ ٌَّ ِ ََّّللِ َيا فِي ان ِ ث َو ْاأل َ ْز َ ُ اَّلل Artinya : Wahai manusia, Sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad)itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, Makaberimanlah kamu, Itulah yang lebih baik bagimu. dan jika kamu kafir,(maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karenaSesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah.Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nisaa : 170)

Allah yang mempunyai segala yang di langit dan di bumi tentu sajatidak berkehendak kepada siapapun karena itu tentu saja kekafiranmutidak akan mendatangkan kerugian sedikitpun kepada-Nya. Dalam ayatini Allah menyeru kepada manusia untuk beriman, sebab sudah adaRosul (Nabi Muhammad SAW) yang diutus untuk membawa syari’atyang benar.Dalam tafsir disebutkan bahwa lafadz An Naas pada saat turunnyaayat adalah kepada ahli kafir Mekah. Adapun manusia, karena adanyakesamaan jenis, ukhuwah basyariyyah, maka dakwah dan tarbiyahkepada non muslim pun harus tetap dilakukan, tentunya dengan jalanyang baik. Nabi SAW bersabda:”Dari Abdullah Ibn ’Amr Ibn Al Ash ra.Berkata, sesungguhnya Nabi SAW besabda: Sampaikanlah dariku walausatu ayat.

ilmu al-Qur’an, tafsir merupakan ilmu yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Di dalamnya terhimpun tafsir dari sudut balaghoh, nahwu, sorof, asbabu Nuzul, munasabah, hadist, tarikh, dan lain sebagainya. Dalam makalah ini kami akan membahas terkait dengan obyek pendidikan berdasarkan Al-Qur’an yang terkandung dalam Q.S.

Related Documents:

Waqiah, al-Mulk, al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Naas, Ayat al-Kursi, at-Thalaq ayat 2-3, al-Baqarah ayat 69, an-Nahl ayat 96, al-Hajj ayat 27, al-Fath ayat 1-3, dan al-Mu‟minun ayat 29. Selain ayat Alquran tersebut yang juga rutin diamalkan ialah selawat atas Nabi saw. Tujuan masyarakat Desa Palingkau Kecamatan Kapuas Murung

pedoman penulisan karya tulis ilmiah makalah. Bab II memuat sistematika penulisan makalah sebagai salah satu bentuk tugas kuliah mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UMRAH. Bab III berisi tata cara penulisan makalah. 3 BAB II SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH Dilihat dari segi f

DISABILITAS MENURUT AL-QUR'AN SURAH ABASA AYAT 1-11 DAN AN-NUR AYAT 61 Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar sarjana pendidikan (S.Pd) . penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (Library Research) dengan metode penafsiran maudhu'i, di mana metode yang membahas ayat-ayat Al-Qur'an sesuai dengan tema .

Table of Contents The Holy Qur’an in Arabic 5 English Translations of the Qur’an 7 Qur’an Translations in Other Languages 11 Urdu Qur’an Translations and Tafseer 12 Commentaries, Tafsir of the Qur’an 13 Introductions to the Qur’an, Its Style, Themes, and Its Scientifi

“And We have indeed made the Qur’an easy to understand and remember, but is there any that . Memorisation of Qur’aan is easy and easily-accomplished 12 Huffaadh al-Qur’aan are the people of Qur’aan 13 None take delight in the Night prayer except the people of Qur’aan 13

Program Tahsin Qur’an Tahsin Al-Qur’an Adab Membaca (Tilawah) Al-Qur’an Khusnun Niyah (ikhlas dan motivasi yang baik), At Thoharoh (kesucian) hati dan jasad, suci lahir dan batin. Al Isti’adzah wal Basmalah (QS. An Nahl: 98). Tafrigh an Nasf ‘an Syawaghiliha (tidak disibukkan dengan hal- hal selain Al Qur’an). Khasrul fikri ma’a al Qur’an (konsentrasi penuh dengan

4 Virtues of the Holy Qur'an 18 Virtues of the Holy Qur'an 5 Contents Hadith No: Page No: 11 Parents of one who recites the Holy Qur'an and acts according to it, shall wear a crown more brilliant than the sun . . . . . 37 12 Fire does not burn the Holy Qur'an . . . . 40

Archaeological excavation is the primary means in which we gather information. It is critical that it is carried out carefully and in a logical manner. The flow chart below has been provided to show the steps required for fully excavating and recording a feature. 3 Identify feature Clean area to find the extent of the feature Consider if pre-excavation photos and plan are required Select .