PERANCANGAN MESIN PENGERING GABAH DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM .

3y ago
32 Views
2 Downloads
1.08 MB
13 Pages
Last View : 24d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

PERANCANGAN MESIN PENGERING GABAHDENGAN BAHAN BAKAR SEKAMMENGGUNAKAN ROTARY DRYERKAPASITAS 100 KG/PROSESTUGAS AKHIRDiajukan KepadaUniversitas Muhammadiyah MalangUntuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Teknik MesinDisusun Oleh :REGGIE PUTRA BACHTIAR201310120311184UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK MESIN2018

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIATYang bertanda tangan di bawah ini :Nama:Reggie Putra BachtiarNIM:201310120311184Tempat / Tanggal Lahir:Tangerang / 30 Mei 1995Fakultas / Jurusan:Teknik / Teknik MesinMenyatakan bahwa karya ilmiah atau skripsi ini yang berjudul“PERANCANGAN MESIN PENGERING GABAH DENGAN BAHAN BAKARSEKAM MENGGUNAKAN ROTARY DRYER KAPASITAS 100 KG/PROSES”adalah bukan karya tulis orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecualidalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar – benarnya. Jikaterbukti melanggar, penulis siap menerima sanksi akademik yang berlaku diFakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.Malang, 25 Januari 2018Penulis,(Reggie Putra Bachtiar)

KATA PENGANTARSegala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik dan hidayahnyayang selalu dilimpahkan kepada kita semua tanpa pernah terputus. Shalawat dan salam kitapanjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul akhirzaman yang membimbing kita agar kelak diakui menjadi hamba Allah SWT.Penulisan tugas akhir ini penulis memberikan judul “Perancangan mesin pengeringgabah dengan bahan bakar sekam menggunakan Rotary Dryer kapasitas 100 kg/proses”. Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelarkesarjanaan di Universitas Muhammadiyah Malang. Tugas akhir ini tidak akan tersusun tanpaadanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam segi material maupun spiritualdan karenanya penyusun mengucapkan terima kasih kepada :1. Kedua orangtua dan saudara - saudara saya tercinta serta orang-orang yang senantiasaselalu memberikan doa, dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.2. Bapak Dr. Ahmad Mubin, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik UniversitasMuhammadiyah Malang.3. Bapak Ir. Daryono, MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UniversitasMuhammadiyah Malang.4. Bapak Ir. Mulyono, MT. Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikanbimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta memberikan dorongan dariawal hingga akhir penulisan ini.5. Bapak Ir. Trihono Sewoyo MT. Selaku dosen pembimbing II yang telah banyakmemberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta memberikandorongan dari awal hingga akhir penulisan ini.6. Teman – teman yang selalu memberikan inspirasi serta dorongan kuat. Khususnyauntuk kelas Teknik mesin D angkatan 2013Harapan penulis semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.Sekali lagi penulis ucapkan puji syukur kepada Allah SWT semoga ilmu yang diperolehdapat bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan, terimakasih.Malang, 25 Januari 2018Reggie Putra Bachtiar

DAFTAR ISILEMBAR JUDUL .iPOSTER .iiLEMBAR PENGESAHAN .iiiLEMBAR KONSULTASI / ASISTENSI .ivLEMBAR KONSULTASI / ASISTENSI .vSURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .viABSTRAK .viiABSTRACT .viiiKATA PENGANTAR .ixDAFTAR ISI .xDAFTAR TABEL .xiiiDAFTAR GAMBAR .xivBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Rumusan Masalah .21.3 Tujuan Perancangan .21.4 Manfaat Perancangan .21.5 Batasan Masalah.31.5 Konseptual Desain .3BAB II TINJAUAN PUSTAKA.42.1 Energi .42.2 Bahan bakar .52.3 Limbah Pertanian .52.3.1 Sekam Padi.52.4 Tabung Pengering .62.5 Agitator (Pengaduk) .62.5.1 Jenis-jenis pengaduk .72.6 Teori Dasar Tegangan .82.6.1 Tegangan Dalam Pipa .92.7 Torsi .112.8 Poros .12

2.9 Daya .152.10 Bantalan .172.11 Pulley .182.12 Sabuk V-Belt .192.13 Blower .212.13.1 Fan Sentrifugal .212.13.2 Fan Axial .212.14 Proses Pengeringan Padi .222.14.1 Cara Kerja Alat Pengering .232.15 Teori Pengeringan .232.15.1 Laju pengeringan .242.15.2 Aliran konveksi bebas .252.15.3 Konduktivitas termal .252.15.4 Efisiensi pengeringan .25BAB III METODOLOGI PENELITIAN .263.1 Kerangka Konseptual Desain .263.2 Teknik Pengumpulan Data .293.3 Desain Alat .293.3.1 Sistem Input .303.3.2 Sistem Proses . 30BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN .344.1 Menghitung Perancangan Tabung Wadah Oven .344.1.1 Data Spesifik dari gabah basah .344.1.2 Menghitung Luas Alas Tabung .354.1.3 Panjang Tabung .354.1.4 Luas Selimut Tabung.354.2 Menghitung Gaya Yang Terjadi Pada Pengaduk .364.2.1 Gaya gesek pengaduk dan casing .364.2.2 Gaya gesek fluida dan pengaduk .364.3 Menghitung Tegangan Pada Casing Pengaduk .364.3.1 Tegangan Longitudinal.364.3.2 Akibat Momen Lendutan (Momen Bending) .374.3.3 Tegangan Sirkumferensial .39

4.4 Menghitung Torsi .414.5 Menghitung Daya .424.6 Menghitung Poros .434.7 Menghitung Bantalan .464.7.1 Perhitungan umur bantalan .474.8 Menghitung Daya Transmisi .494.8.1 Perhitungan Panjang keliling sabuk .514.9 Analisa perpindahan panas gabah .54BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .625.1 Kesimpulan .625.2 Saran .63DAFTAR PUSTAKA .64LAMPIRAN

DAFTAR TABELTabel 2.1: Baja karbon untuk konstruksi mesin . 15Tabel 2.2: Jenis-jenis faktor koreksi. 15Tabel 2.3: Faktor menentukan nilai Km / Cb dan Kt . 16Tabel 4.1: Spesifikasi bahan casing . 42Tabel 4.2: Faktor-Faktor Koreksi Daya Yang Akan Ditransmisikan . 44Tabel 4.3: Menentukan nilai Km / Cb dan Kt . 46Tabel 4.4: Sifat-sifat bahan bantalan luncur . 48

DAFTAR GAMBARGambar 1.1: Konsep Mesin pengering gabah . 3Gambar 2.1: Tabung . 6Gambar 2.2: Flat blade turbine disc . 7Gambar 2.3: Hub Turbine curved blade mounted . 7Gambar 2.4: Disc Turbine curved blade mounted . 8Gambar 2.5: Turbine blade pitch . 8Gambar 2.6: Turbine roller bar . 8Gambar 2.7: Tegangan dalam pipa . 9Gambar 2.8: Tegangan Hoop pada Pipa . 12Gambar 2.9: gaya yang terjadi pada poros pengaduk . 12Gambar 2.10 : Poros . 17Gambar 2.11 : Bantalan . 18Gambar 2.12 : Sabuk dan Pulley . 20Gambar 2.13 : Bagian-bagian V – Belt. 21Gambar 2.14 : Ukuran penampang sabuk – V . 21Gambar 2.15 : Tegangan pada pulley . 21Gambar 2.16 : Fan Sentrifugal . 22Gambar 2.17 : Fan Axial. 23Gambar 3.1: Diagram Alir Perancangan Mesin Pengering Gabah . 28Gambar 3.2: Padi . 29Gambar 3.3: Sekam Padi . 29Gambar 3.4: Konsep Desain Mesin Pengering Gabah . 31Gambar 3.5: Komponen input gabah . 32Gambar 3.6: Tungku Bahan Bakar sekam . 33Gambar 3.7: Blower Axial . 34Gambar 3.8: Wadah Oven Pengering . 35Gambar 3.9: Motor Penggerak DC . 35Gambar 3.10 : Speed Reducer . 35Gambar 4.1: Tabung Rotary Dryer . 37Gambar 4.2: Agitator Tipe Turbin . 38Gambar 4.3: Defleksi tabung . 40Gambar 4.4: Gaya yang terjadi pada poros pengaduk . 43

Gambar 4.5: Susunan V-Belt dan Pully . 50Gambar 4.6: Panjang keliling sabuk . 52Gambar 4.7: Panjang keliling sabuk untuk pully (in) motor . 53Gambar 4.8: Panjang keliling sabuk untuk puli (out) gear box . 54Gambar 4.9: Diagram neraca panas . 61

DAFTAR PUSTAKASularso dan Suga, K. 2002. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.J. P. Holman, 1994. Perpindahan Kalor. Jakarta: ErlanggaBelonio, 1985, Rice Husk Gas Stove Hand Book, Department of AgriculturalEngineering and Environmental Management College of Agricultural CentralPhilippine University Iloilo City, PhilippinesSuhanan, Sutrisno, dan Santoso, U., 2005, “ Sistem Pengeringan Gabah KontakLangsung Dengan Efek Tarikan Cerobong Berbahan Bakar Limbah Sekam”,PROSIDING Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin IV UniversitasUdayana Bali.Arismunandar, W., 1995, Teknologi Rekayasa Surya ” Penerbit Pradnya Paramita,Jakarta.Sidik, Mulyo. 2006.Prospect of Rice Production and Food Security in East AsiaJakarta: 13-14 September 2006.Khurmi, R.S. Gupta, J.K. (1982). “Text Book of Machine Design”. Edisi:3.Eurasia Publishing House (PVT)LTD. New DelhiPedoman Penanganan Pasca Panen Padi, Departemen Pertanian 2009.

PERANCANGAN MESIN PENGERING GABAH DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM MENGGUNAKAN ROTARY DRYER KAPASITAS 100 KG/PROSES TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Teknik Mesin Disusun Oleh : REGGIE PUTRA BACHTIAR 201310120311184 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK

Related Documents:

KLASIFIKASI MESIN PENGERING MESIN PENGERING Mesin Pengering Langsung Mesin Pengering Tak Langsung Mesin Pengering Infra red,radiant heat,dielectric Continuous Batch Continuous Batch 1. Continuous tray 2. Continuous sheeting 3. Pneumatic conveying dryers 4. Rotary dryers 5. Spray dryers 6. Trough circulation dryers 7. Tunnel dryers 8. Fluid bed .

mesin pengering padi yang dapat mengeringkan padi tanpa tergantung cuaca, mesin ini merupakan perkembangan dari mesin pengering padi secara konvensional,yang di tingkatkan kemampuanya menjadi mesin berbasis NodeMCU sehingga programable dan dilengkapi dengan komponen-komponen pendukung untuk pengeringan padi.

pengering konvensional dibagi atas 8 bagian, yaitu : (Arun S. Mujumdar, Chung Lim Law. 2009) 1. tray dryer Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet, adalah dengan meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan media pengering.

Rancang Bangun Prototipe Mesin Pengering Kayu Yang Di Kendaliakan Dengan Mikrokontroler JURNAL TeknoSAINS Seri Teknik Elektro 3 Mempelajari dasar teori serta mengumpulkan beberapa referensi yang terkait dengan objek penelitian dalam pembuatan rancang bangun prototipe mesin pengering kayu yang dikendalikan dengan mikrokontroler. 2.

kedua, menggunakan mesin pengering untuk mencapai kadar air 12,5% diperlukan waktu pengeringan dengan mesin pengering selama 8-10 jam pada suhu 45 - 60 C [2]. Jenis tungku berdasarkan bahan bakar (sumber panas) yang digunakan yaitu : 1. Tungku bahan bakar gas 2. Tungku listrik 3. Tungku bahan bakar minyak Parameter Pengeringan 1.

Pengering rak berbahan bakar LPG dan dilengkapi dengan sistem dehumudifikasi udara pengering menggunakan silika gel telah berhasil dirancang. Pengering ini diujicobakan untuk mengeringkan irisan Jahe. Jahe merupakan salah satu produk biofarmaka andalan ekspor. Standar mutu SNI simplisia jahe mengharuskan

tinggi. Mesin tersebut misalnya mesin frais profil, mesin frais dengan spindel ganda (dua, tiga, sampai lima spindel), dan mesin frais planer. Dengan menggunakan mesin frais khusus ini maka produktifitas mesin sangat tinggi, sehingga ongkos produksi menjadi rendah, karena mesin jenis ini tidak memerlukan seting yang rumit.

toute la chaîne alimentaire, depuis la production primaire jusqu’à l’assiette du consommateur. La Commission du Codex Alimentarius – un lieu de débat où traiter des questions nouvelles et difficiles Après 45 ans d'activité, la Commission du Codex Alimentarius conserve toute son actualité et il serait difficile d'envisager un monde sans elle. La Commission est toujours prête à .