Ketahanan Pangan Dan Pertanian-nuhfil

3y ago
53 Views
3 Downloads
827.62 KB
37 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Troy Oden
Transcription

BAHASAN1.2.KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN, TANTANGANDAN HARAPAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DIINDONESIAPEMBANGUNAN PERTANIAN DAN KEMISKINANNUHFIL HANANI ARUNIVERSITAS BAWIJAYADisampaikan pada Seminar Pemantapan Ketahanan pangan Nasional denganDukungan Pertanian Berkelanjutan di Dewan Pertimbangan PresidenTgl 11 Desember 2008SEHAT, CERDAS DAN PRODUKTIF KARENA PANGANKU CUKUP, BERAGAMBERGIZI SEIMBANG , AMAN DAN HALAL

DAFTAR ISI1.KETERSEDIAAN DAN DAYA SAINGKOMODITAS PERTANIAN INDONESIA2.AKSES PANGAN DAN PENYERAPANPANGAN3.PERTANIAN DAN KEMISKINAN4.STRATEGI PENGELOLAAN PERTANIANBERKELANJUTAN YANG MENJAMINKETAHANAN PANGANNuhfil Hanani

KETERSEDIAAN DAN DAYA SAINGKOMODITAS PERTANIAN INDONESIANuhfil Hanani

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

PRODUKSI PANGAN INDONESIA (LANJ’)

Provinsi sentra Pertanian Komoditas Pangan Di IndonesiaKomoditasWilayah Sentra Produksi1PadiJabar Banten (20,7%), Jatim (17,8%), Jateng (16,3%), Sulsel (7,1%), Sumut(6,7), dan Sumbar, Sulsel, Lampung (masing-masing 3%)2Jagung3Kedelai4Kacang Tanah5SayuranJatim (36,0%), Jateng (17,7%), Lampung (11,6%), Sumut (6,9%), Sulsel (6,5%),dan Jabar, NTT (masing-masing 4%)Jatim 37,9%), Jateng (20,1%), NAD 7,0%), Jabar (5,4%), Sulsel (4,2%), danLampung (2,2%)Jatim (24,4%), Jateng (21,7%), Jabar (14,8%), Sulsel (6,5%), dan Sumut, NTB(masing-masing 3%)Jabar (36,6%), Sumut (19,6%), Jateng (15,1%), Jatim (9,6%), dan Sumbar,Bengkulu, Bali, Sulsel (masing-masing 3%)6Buah-buahanJabar (26,9%), Jatim (21,1%), Jateng (12,6%), Sumut (5,9%), Sulsel (5,5%), danSumsel Babel, Lampung, NTT (masing-masing 3%)7Minyak SawitSumut (39,9%), Riau (21%), Kalbar (6,1%), NAD (6,1%) dan Sumbar (5,4%)8Gula Tebu9Daging10TelurJatim (44,1%), Lampung (33,3%), Jateng (7,5%), Jabar (4,2%), dan Sumut(3,9%)Jabar (21,1%), Jatim (15,6%), Jateng (12,0%), Bali (8,1%), Jakarta (7,7%), Sumut(6,3%)Jabar (20,8%), Jatim (15,3%), Jateng (14,2%), Sumut (15,0%), Sumbar, SumselBabel, Lampung Sulsel (masing-masing 4%)11Hasil PerikananNuhfil HananiSumatera (27%), Jawa (25%), Sulawesi (18%)

Neraca Perdagangan Pertanian10000,08000,0Juta X-M T. panganX-M hortiNuhfil ternakHananiX-MX-M pkbn20062007

KETERGANTUNGAN IMPOR PANGAN DI INDONESIA

Impor Pangan Berdasarkan Komoditas (USD), 2006Gandum, meslin segarKedelai olahanKedelai SegarJagung SegarGandum, meslin olahanLainnyaBerasSaguUbi kayu olahanKacang Tanah SegarJagung OlahanKacang Tanah OlahanWijenBeras OlahanProduk biji lenaUbi kayu segarUbi jalar segar600.000.000400.000.000200.000.0000Nuhfil Hanani

PERMASALAHAN1. Laju peningkatan produksi pangan cenderung melandai dengan rata-ratapertumbuhan kurang satu persen sedangkan pertambahan penduduksebesar 1,2% setiap tahun2. Petani umumnya skala kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7juta KK menyebabkan aksesibilitasnya terbatas terhadap sumberpermodalan, teknologi dan sarana produksi sehingga sulit meningkatkanefisiensi dan produktifitasnya tanpa difasilitasi oleh pemerintah.3. Saat ini tingkat alih fungsí lahan pertanian ke non pertanian(perumahan, perkantoran dll) di Indonesia diperkirakan 106.000 ha/5 th4. Analisis RTRW oleh BPN tahun 2004 memperoleh indikasi bahwa di masadarang akan terjadi perubahan lahan sawah beririgasi 3,1 juta hektar untukpenggunaan non pertanian, dimana perubahan terbesar di pulau Jawa-Baliseluas 1,6 juta hektar atau 49,2 % dari luas lahan sawah beririgasi.Nuhfil Hanani

1. Kondisi sumber air di Indonesia cukup memperihatinkan, daerahtangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS) kondisi lahannya sangatkritis akibat pembukaaan hutan yang tidak terkendali. Defisit air di Jawasudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus bertambah hingga tahun 2000telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun2. Di Jawa dan banyak daerah lainnya luas hutan tinggal 15% dari luasdaratan (untuk kelestarian minimal 30 %), seta banyakna dijumpai lahankritis. Sejak 10 tahun terakhir terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancamantanah longsor pada musim hujan bergantian dengan kekeringan hebat padamusim kemarau. Bila laju degradasi terus berjalan maka tahun 2015diperkirakan defisit air di Jawa akan mencapai 14,1 miliar m³ per tahunNuhfil Hanani

AKSES PANGAN DAN PENYERAPANPANGANNuhfil Hanani

KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA(KKAL/KAPITA/HARI)Minimum57 gramMinimum2200

Prevalensi gizi Kurang Dan ”Rawan Pangan”(Kons Energi 1700 kkal/hr)Tingkat kelaparanBalita Gizi gurangBalita gizi buruk05101520%Nuhfil Hanani

PANGAN TERSEDIA MENGAPA TERJADIGIZI BURUK DAN RAWAN PANGAN ?Nuhfil Hanani

% AKE Indonesia200.0180.0160.0% AKE140.0120.0100.0% AKE Desa80.0% AKE Kota60.040.0% AKEDesa kota20.00.0 60.00060.00079.99980.00099.999100.000- 150.000149.999 199.999200.000- 300.000- 500.000299.999 499.999Pengeluaran/kapita/blnTingkat Konsumsi Energi Penduduk Indonesia Tahun 200516

POLA PANGAN HARAPANLain-lain, 36Lain-lain, 60Sayur buah, 100Sayur buah, 120Gula, 98Gula, 100Kacang2an, 74Kacang2an, 100Buah/biji berminyak, 50Buah/bijiberminyak, 60Minyak Lemak, 206Padi-padian, 1000Minyak Lemak, 200Padi-padian, 1246Pangan hewani, 158Umbi-umbian, 46Pangan hewani,240Umbi-umbian, 120Fakta 2007Anjuran

Skor PPH Indonesia1009080Skor PPH706050Skor PPH Desa40Skor PPH Kota30Skor PPHDesa Kota20100 0199.999200.000299.999300.000- 500.000499.999Pengeluaran/kapita/blnSkor PPH Penduduk Indonesia Tahun 200518

PERMASALAHAN1. KosumsuPetani umumnya skala kecil (kurang dari 0,5 hektar) yangberjumlah 13,7 juta KK menyebabkan aksesibilitasnya terbatas terhadapsumber permodalan, teknologi dan sarana produksi sehingga sulitmeningkatkan efisiensi dan produktifitasnya tanpa difasilitasi olehpemerintah.2. Saat ini tingkat alih fungsí lahan pertanian ke non pertanian(perumahan, perkantoran dll) di Indonesia diperkirakan 106.000 ha/5 th3. Analisis RTRW oleh BPN tahun 2004 memperoleh indikasi bahwa di masadarang akan terjadi perubahan lahan sawah beririgasi 3,1 juta hektar untukpenggunaan non pertanian, dimana perubahan terbesar di pulau Jawa-Baliseluas 1,6 juta hektar atau 49,2 % dari luas lahan sawah beririgasi.Nuhfil Hanani

1. Ketersediaan pangan sebenanya cukup, namun terjadinya kerawananpangan karena akses panan yang rendah akibat yang disebabkankemiskinan2. Jumlah penduduk yang cukup besar membutuhkan konsumsi yangcukup besar. Dengan penduduk yang terus bertambah, meningkatkanpermintaan terhadap pangan sehingga menurunkan ketahananpangan3. Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam danmengkonsumsi beras berlebih, Konsumsi pangan hewani masyarakatpada umumnya masih di bawah anjuran.4. Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras telahmengurangi penggalian dan pemanfaatan potensi sumber-sumberpangan karbohidrat lain; serta mempengaruhi lambatnyapengembangan usaha penyediaan bahan pangan sumberprotein (antara lain : serealia, daging, telur, susu), sumber zat gizimikro (seperti sayuran dan buah-buahan) serta potensi pangan lokalyang tersebar di wilayah.

PERTANIAN DAN KEMISKINAN

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebesar 37,17 juta jiwa atau 16,58 % (Maret2007). Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2006 yaitu 39,30 juta jiwa atau 17,75 %dari total penduduk (Maret 2006).Jumlah Penduduk miskin pada Maret 2008 tercatat sebesar 34,96 Juta orang (BPS)60,00Jumlah Penduduk 9619981999200020012002Nuhfil Hanani2220032004200520062007

JUMLAH DAN TINGKAT PENGANGGURAN 2004 - 2008Nuhfil Hanani23

MENGAPA TERJADI PENDUDUK MISKIN PADA SEKTOR PERTANIANPetani 0.5 Ha46.29Non Gurem53.71Gurem41.2Petani 0.5 HaNon PertanianPertanian58.825.6PanganNon pangan74.4Nuhfil Hanani

PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN :KAITAN SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIANPertumbuhanSektor non pertanianPenyedia bahan bakuPenyerapan tenaga kerjaPertumbuhan ekonomiNuhfil HananiPertumbuhanSektor pertanian

PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN TERJADINYAKEMISKINAN DI INDONESIAProduktifitas TK sektorpertanian rendahKemiskinanPenyerapan sektorpertanianPenyerapan tenagakerja sektornon pertanian rendahUrbanisasi danmigrasiAngkatan kerjaPenganggurantak kentaraNuhfil Hanani

Jumlah TK pertanian (1957)ThailandMalaysiaKorSelIndonesia02040Nuhfil Hanani6080100

Jumlah TK pertanian yang beralih ke sektor non pertanian (1957-2002)Korea SelThailandMalaysiaIndonesia0102030Nuhfil Hanani40506070

Pendapatan per Kapita (US )9930Korea ndonesia0200040006000Nuhfil Hanani80001000012000

AKIBAT LAMBATNYA TRANSFORMASISEKTOR NON PERTANIAN UNTUK MENYERAPTENAGA KERJA DI PEDESAAN1. Luas pemilikan lahan menjadi semakin kecil2. Pertanian tetap menjadi tumpuhan penyerapan tenagakerja sehingga menyebabkan terjadinya penganggurantersembunyi atau terbuka3. Kemiskinan banyak terjadi pada sektor pertanian4. Upah Sektor pertanian sangat rendah5. Sumberdaya lahan dan air terancamNuhfil Hanani

PENTINGNYA MENYERAP SURPLUS TENAGA KERJAPADA SEKTOR PERTANIANAGRIBISNISNON PERTANIANTANAMAN PANGANPEMBANGUNANDI PEDESAANPENCIPTAANPELUANG KERJANON PERTANIANTANAMAN PANGANPENGEMBANGANINDUSTRIALISASIPEDESAANSKALA KECILNuhfil Hanani

STRATEGI PENGELOLAAN PERTANIANBERKELANJUTAN YANG MENJAMINKETAHANAN PANGANNuhfil Hanani

TANTANGAN KE ERDAYALAHAN DAN AIRKETAHANANPANGANNuhfil HananiDAYA SAINGKOMODITASPERTANIANAGROINDUSTRI

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIANSaat IL/AGROINDUSTRIAGRIBISNISNON PERTANIANTANAMAN PANGANINDUSTRI n datangNuhfil HananiWAKTU

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan berbasis Agribisnis unggulan DaerahAgribisnis berbasiskankomoditas unggulan LOKALBisnis inputproduksiUsaha taniSyarat keharusan Jaminan pasar hasil pertanian Tersedianya sarana produksi lokal Adanya kredit produksi Jalan dari lokasi petani ke pasar Adanya penyuluhan pertanianBisnisAgroindustriBisnis dalamtradingPertanian berkelanjutanPembangunan non pertanian Pembangunan indutri non pertanian &Pemb. kemasyarakatan Pembangunan kelembagaan & budaya lokal Fasilitas kesehatan & pendidikan Keluarga berencana Diversifikasi panganPengendalian sumberdaya alam Pencegahan koversi lahan Konservasi sumberdaya alam Perlindungan sumberdaya alam, dllPenyediaan lembaga pendukung Perbankkan, Penelitian Regulasi pemerintah Lembaga Penyuluhan,dll

Pemimpin harus mampumampu mendorong masyarakatuntuk mempunyai kemampuan technotechnoentrepreneurship sehingga bisa berinovasi,berinovasi, mencaridan menciptakan peluang,peluang, bekerja dalam satutim, berani mengambil resiko dan siaptim,menghadapi tantangan,tantangan, berusaha untuk mandiridengan etos kerja yang tinggi,tinggi, cintah tanah airdalam rangka menyongsong harapan yanglebih baik pada masa datang yaknikebanggaan terhadap produk IndonesiaNuhfil Hanani

TERIMA KASIHNuhfil Hanani

permintaan terhadap pangan sehingga menurunkan ketahanan pangan 3. Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam dan mengkonsumsi beras berlebih, Konsumsi pangan hewani masyarakat pada umumnya masih di bawah anjuran. 4. Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras telah mengurangi

Related Documents:

ketahanan pangan di dalam negeri.1 Konsep Ketahanan Pangan Konsep ketahanan pangan yang dianut Indonesia dapat dilihat dari Undang-Undang (UU) No.7 Tahun 1996 tentang pangan, Pasal 1 Ayat 17 yang menyebutkan bahwa "Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga (RT) yang tercermin dari

Ketahanan pangan merupakan hal yang penting dan strategis. Pengalaman di banyak negara menunjukkan bahwa tidak ada satu negarapun yang dapat melaksanakan pembangunan dengan baik sebelum mampu mewujudkan ketahanan pangan terlebih dahulu. Menurut UU No 7/1996 tentang Pangan, pangan mer

2011, Visi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian: ”menjadi institusi yang handal, inovatif, dan aspiratif dalam pemantapan ketahanan pangan”. Untuk mencapai visi tersebut, maka disusun misi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian: (1) Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan

sebagai dasar penentuan kebijakan pembangunan sektor pertanian pangan dan program Peningkatan Ketahanan Pangan. Dalam publikasi ini, diuraikan informasi mengenai gambaran umum pengelolaan usaha pertanian, produksi pertanian pangan, tingkat konsumsi pangan

Kebijakan ketahanan pangan tidak hanya untuk menciptakan kecukupan pangan dalam hal pembangunan ekonomi, tetapi juga kecukupan pangan bagi masyarakat miskin. Dalam rangka menciptakan cadangan pangan masyarakat, Lumbung Desa penting untuk ditingkatkan. Kata Kunci: ketahanan pangan, pedesa

3.2 Gambaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang. 46 3.2.1 Profil Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan . Tangga Urban Farming Pertanian Dan Perikanan Kota Surabaya, Jurnal Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 2, Hal. 173-178 . Berdasarkan Preferensi Masyarakat Kecamatan Semampir Kot

Tugas pokok Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan (Pasal 101 Perda Nomor 3 Tahun 2012). Bidang ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan daerah karena : (1) a

OMIClear Instruction A02/2014 Price List Versions Index 11.Apr.2014 Initial version. Revokes OMIClear Notice 03/2010 – Price List. 1.Feb.2015 Modification of the Price List, including: modification of the structure regarding the Fees on transactions in Futures, Forwards and Swaps .which depend on the monthly traded volume (now including 3 tiers of volume instead of 2). Clarification on the .