Aplikasi Prediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran .

2y ago
45 Views
2 Downloads
582.82 KB
6 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Emanuel Batten
Transcription

JUTIS Vol. 7 No. 2 Bulan Nopember 2019Program Studi Teknik Informatika – Fakultas TeknikUniversitas Islam Syekh-Yusuf Tangerangp-ISSN: 2252-5351e-ISSN: 2656-0860Aplikasi Prediksi Penyebaran Penyakit InfeksiSaluran Pernafasan Akut (ISPA) Di KabupatenPandeglangAyu Mira Yunita1, Susilawati21,2Fakultas Teknologi dan Informatika, Universitas Mathla’ul Anwar BantenCikaliung, Saketi, Pandeglang – Banten 42273 Telp.(0253) oo.co.idIntisari— Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di kabupatenPandeglang, karena masih tingginya kejadian ISPA yang mengakibatkan 20-30% kematian. Data pasien dan data puskesmasyang berada di wilayah kabupaten pandeglang diamati sebagai informasi yang dapat digunakan dalam memprediksipenyebaran penyakit ISPA dan upaya pencegahan penyebaran penyakit ISPA. Prediksi bisa di lakukan dengan berbagaimetode salah satunya yaitu metode regresi linier sederhana, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memprediksipenyebaran penyakit ISPA. Data penelitian ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang yaitu data pasien tahun2014 sampai dengan 2018 dari 36 puskesmas di Kabupaten Pandeglang digunakan sebagai data untuk memprediksi penyebaranpenyakit ISPA dimasa mendatang. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa data pasien dan data puskesmas bisa diprediksidengan pendekatan metode regresi linier sederhana berdasarkan data tahun sebelumnya. Hasil prediksi penyebaran penyakitISPA bergantung pada kelengkapan data sebelumnya untuk menghasilkan data prediksi yang lebih akurat.Kata kunci— Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Prediksi, AplikasiAbstract— Acute Respiratory Infection (ISPA)deseaseisone of the main health problems inPandeglangbecauseofthehighincidence of ISPA thatcausesdeatharound20-30%percent. Thedata of patientsand Community Health Center (PUSKESMAS)inthe area ofPandeglang are observed as information that can be used to predict the spread of ISPA and efforts to prevent thespread of ISPA. Prediction can be done by various methods; one of them is the simple linear regression method. This researchwas conducted to predict the spread of ISPA. The data of this study were obtained fromPandeglang District Health Office(DINKES), i.e. the data of patients from 2014 until 2018 of 36 PUSKESMAS in Pandeglangused to predict the spread of ISPAin the future. The results of this study showed that the data of patients and PUSKESMAS can be predicted using the simplelinear regression method approach based on the previous year's data. The prediction results of the spread of ISPA depend onthe completeness of previous data to obtain more accurate prediction data.Keywords— Acute Respiratory Infection (ISPA), prediction, AplicationI. PENDAHULUANPenyakit infeksi saluran pernafasan akut(ISPA), merupakan salah satu masalahkesehatan yang utama di kabupaten Pandeglang,karena masih tingginya kejadian ISPA yangmengakibatkan 20-30% kematian.Faktor resiko yang berhubungan dengankejadian ISPA adalah faktor ekstrinsik terdiridari ventilasi, kepadatan hunian, jenis lantai,luas jendela, penggunaan jenis bahan bakar,penggunaan obat anti nyamuk dan kepemilikanlubang asap, sedangkan faktor instrintik terdiridari umur, jenis kelamin, pendidikan,pengetahuan.109ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)adalah penyakit infeksi akut yang menyerangsalah satu bagian atau lebih dari salurannafas mulai dari hidung sampai alveolitermasuk adneksanya (sinus, rongga telingatengah,pleura) (Kementrian Kesehatan RI :2012). Dalam 3 bulan terakhir ini Januari s/dMaret 2018 penyakit ISPA dikabupatenpandeglang menurut data yang ada sertapemaparan kepala bagian ISPA DinasKesehatan Kab.Pandeglang penyakit ISPAadalah penyakit yang mendapat rangkingpertama dari penyakit lainnya dari tahun 2014sampai 2018. Data tersebut dilihat dari LimaKasus penyakit yang diamati di Puskesmas darirekapitulasi SP3 oleh Dinas Kesehatan

JUTIS Vol. 7 No. 2 Bulan Nopember 2019Program Studi Teknik Informatika – Fakultas TeknikUniversitas Islam Syekh-Yusuf Tangerangp-ISSN: 2252-5351e-ISSN: 2656-0860dan sumber data sekunder. Jenis – Jenis SumberData:1. Sumber Data Primer Sumber data primermerupakan data yang didapat langsung dariunit pengamatan penelitian.Penelitian inidimaksudkan untuk mengumpulkan datadengan mengadakan peninjauan langsung kelokasi.2. Sumber Data Sekunder Sumber datasekunder merupakan data yang bukan darisumber pertama sebagai sarana memperolehdata atau informasi untuk menjawab masalahyang diteliti. Penelitian ini dilakukan sebagaiusaha guna memperoleh data yang nyatayang bersifat teori sebagai pembandingdengan data penelitian yang diperoleh.Metode Pengumpulan Data Tahapan-tahapanpada metode ini diantaranya adalah:1. Peninjauan Lapangan (Observasi) Metode inidilakukan dengan cara mengamati secaralangsung mengenai objek dari penelitianyang sedang dilakukan. Observasi ini jugaberguna untuk melengkapi catatan-catatanyang telah diperoleh dari hasil wawancara.2. Wawancara (Interview) Dalam metodepengumpulan data ini penulis mengadakanwawancara langsung dengan pihak yangberkaitan yaitu Satf dan pimpinan DinasKesehatan Kabupaten Pandeglang .3. Dokumentasi Metode pengumpulan data inimerupakan catatan peristiwa yang sudahberlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, ataukarya – karya monumental dari n metode waterfall yaitu:1. Tahap Perumusan atau Perencanaan Pada tahapini kegiatan yang dilakukan adalah:a. Mengidentifikasi masalah yang terjadi padaDinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang danmencari alternatif pemecahannya.II. METODOLOGI PENELITIANb. Mengamati semua bagian yang berkaitanUntuk mendapatkan data sebagai bahan kajiandengan obyek penelitian.dalam penulisan jurnal ini, maka penulis 2. Tahap Analisis Pada tahap ini kegiatan yangmemerlukan suatu metode yang dapat menunjang dilakukan adalah:sistem secara keseluruhan.Metode yang penulisa. Melakukan pengumpulan data denganmaksud adalah berasal dari sumber data primerobservasi, interview dan dokumentasi.Kabupaten Pandeglang menunjukan penyakitpada semua golongan umur yakni InfeksiSaluran Pernafasan Akut (ISPA) denganJumlah 96.212, Gastritis dan Duodenitis 52.821,Batuk 50.767, Dermatitis 42.943, Diare danGastroenteritis 40.465.Dinas kesehatan Kabupaten Pandeglangselama ini hanya menerima laporan data paseinpenderita ISPA dari 36 puskesmas yang ada diwilayah kabupaten Pandeglang tampa adarencana solusi untuk penanganan danpencegahan penyebaran penyakit ISPA. Hasildari penelitian ini ini berupa prediksipenyebaran penyakit ISPA di masa mendatang,yang digunakan pihak Dinas kesehatan untukmelakukanlangkah-langkahpencegahanpenyebaran penyakit ISPA.Data pasein dan data puskesmas dari Dinaskesehatan Kabupaten Pandeglang diamati bisadijadikan informasi yang dapat digunakandalam memprediksi penyebaran penyakit ISPAdan upaya pencegahan penyebaran penyakitISPAPenelitian yang dilakukan merupakan upayauntuk mengembangkan sebuah pendekatanalternatif untuk memprediksi penyebaranpenyakit ISPA di kabupaten pandeglangberdasarkan ketersediaan data sebelumnya.Pada penelitian ini menggunakan pendekatanregresi linier sederhana untuk memprediksipenyebaran penyakit ISPA di kabupatenPandeglang berdasarkan laporan data pasiendari seluruh puskesmas di wilayah kabupatenpandeglang. Penelitian ini adalah untukmemprediksi penyebaran penyakit ISPA padatahun berikutnya. Data pasien yang terjangkitISPA adalah data dari tahun 2014 sampaidengan 2018 dari 36 puskesmas yang ada dikabupaten pandeglang.110

JUTIS Vol. 7 No. 2 Bulan Nopember 2019Program Studi Teknik Informatika – Fakultas TeknikUniversitas Islam Syekh-Yusuf Tangerangp-ISSN: 2252-5351e-ISSN: 2656-0860b. Mengembangkan alternatif pemecahan B. Use Case Diagrammasalah.3. Tahap Desain Pada tahap desain ini,perancangan sistem dibuat dengan modelpengembangan sistem yang meliputi: Use case,Sequence Diagram, Activity Diagram DesainInput dan Desain Output. Pada tahap ini kegiatanyang dilakukan adalah:a. Merancang peralatan, baik software maupunhardware yang tepat sesuai dengankebutuhan.b. Merancang logika pemecahan masalahdengan bahasa pemrograman.c. Merancang bentuk masukan data (desaininput).d. Merancang bentuk laporan (desain output)yang akan disajikan sesuai dengan kebutuhanGambar 1. Use Case4. Tahap Pengembangan Menerjemahkan logikaprogram kedalam bahasa pemrograman Visual C. Activity Diagram IndexBasic. 5. Tahap Evaluasi Pada tahap terakhir inidilakukan pengujian terhadap program yang telahdibuat dan memperbaiki kesalahan-kesalahanyang ada.III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Analisis Kebutuhan Sistem1. Analisis Input DataAnalisis input data adalah proses memasukan/input ke dalam sistem. Data yang di inputkanadalah sebagai berikut :a. Userb. Data Puskesmas2. Analisis Proses Analisis proses adalah prosesyang sedang berjalan dalam sistem. Diantaranyasebagai berikut:a. Analisab. Hasil analisa3. Analisis Laporan Analisis laporan adalah hasilpengolahan data dari input dan proses. Adalahsebagai berikut :a. Laporan data Puskesmasb. Laporan data analisac. Laporan Prediksi Dinkesd. Laporan Prediksi PuskesmasGambar 2. Activity Diagram indexD. Class DiagramGambar 3 Class Diagram111

JUTIS Vol. 7 No. 2 Bulan Nopember 2019Program Studi Teknik Informatika – Fakultas TeknikUniversitas Islam Syekh-Yusuf Tangerangp-ISSN: 2252-5351e-ISSN: 2656-0860E. Sequence Diagram LoginGambar 4. Sequence Diagram loginF. Struktur Basis DataDalam pembuatan program dibutuhkan suatustruktur database yang dimaksudkan untuk dapatmelakukan kegiatan dalam pengelolan data secarakomputerisasi, agar mempermudah sistem kerjakomputer. Salah satu contoh Struktur Field yangdikembangkan adalah sebagai berikut:1. Nama TabelPrimary KeyMedia PenyimpananG. Hasil dan PembahasanAnalisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatuproses penguraian dari suatu sistem informasiyang utuh ke dalam bagian – bagian danmengevaluasipermasalahan – permasalahan, kesempatan –kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadidan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan,sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikanyang akan dilakukan pada sistem tersebut. Tujuanutama dari analisis dan perancangan sistem secaraumum adalah untuk mejelaskan secara rincitentang komponen – komponen yang dibutuhkandalam perancangan Aplikasi Prediksi PenyebaranPenyakit Infeksi saluran pernafasan Akut (ISPA)di Kabupaten Pandeglang.: User:: HardiskTabel 1. UserGambar 5. Implementasi Form Index Home2. Nama Tabel: PuskesmasPrimary Key: id PuskesmasMedia Penyimpanan: HardiskTabel 2. PuskesmasGambar 6. Implementasi Form Index Home datapuskesmas112

JUTIS Vol. 7 No. 2 Bulan Nopember 2019Program Studi Teknik Informatika – Fakultas TeknikUniversitas Islam Syekh-Yusuf Tangerangp-ISSN: 2252-5351e-ISSN: 2656-0860Gambar 7. Implementasi Form Index Home ISPAGambar 10. Implementasi Form data PuskesmasGambar 8. Implementasi Form LoginGambar 11. Implementasi Form data analisisGambar 9. Implementasi Form ImplementasiForm Halaman DashboardGambar 12. Implementasi Form proses dan hasilprediksi Dinkes113

JUTIS Vol. 7 No. 2 Bulan Nopember 2019Program Studi Teknik Informatika – Fakultas TeknikUniversitas Islam Syekh-Yusuf Tangerangp-ISSN: 2252-5351e-ISSN: 2656-0860IV. KESIMPULANBerdasarkan Berdasarkan hasil penelitian yangtelah dilakukan dapat disimpulkan sebagaiberikut1. Aplikasi Prediksi Penyebaran PenyakitInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisamembantu mengetahui peluang penyakit yangakan muncul pada masa yang akan datang dansebagai pendeteksi awal untuk menentukantindakan pencegahan atau kebijakan-kebijakanyang terkait dengan pelayanan kesehatan yangakan diambil.2. Aplikasi Prediksi Penyebaran PenyakitInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),hasilnya adalah berupa angka angkaprobablistik pada masa yang akan datang,dengan menggunakan data yang ate, C.J. (2004).Sistem Basis data.Edisi 7. Jakarta, PT. IndeksIrianto, Koes.(2015). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung,CV.AlfabetaKementrian Kesehatan RI.(2010). Modul Tata Laksana StamdarPneumonia. Edisi 2012Kendall, Kenneth E., .Kendall, Julie E., (2010). Analisa danPerancangan Sistem. Edisi 5. Dasardasar,desain&implementasi. Edisi 9.Jilid 1. Jakarta, ErlanggaNugroho, Bunafit.(2004).PHP dan MySQL dengan editorDreamweaver MX. I masi/(Diakses tanggal 13 April 2018 pukul 06:28).Permana,Budi. Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com.Pratama, Y.M., “Perancangan Aplikasi Prediksi Pengunjung CaféCost Coffee Menggunakan Metode Regresi Linear”, journal.stthmedan.ac.id, -KerasKomputer.pdf(Diaksestanggal 13 April 2018 pukul 06:45).Sutopo, Ariesto Hadi.(2012). Teknologi Informasi dan Komunikasidalam Pendidikan.Yogyakarta, ata.Yogyakarta,ANDISupranto, J. 2000. Statistik Teori dan Analisis Edisi 6. Jakarta:ErlanggaSyafruddin, M., Lukmanul Hakim, Dikpride Despa. 2013. MetodeRegresi Linier untukPrediksi KebutuhanEnergi Listrik JangkaPanjang (Studi Kasus Provinsi Lampung). Jurnal Ilmiah. UniversitasLampung.114

3. Tahap Desain Pada tahap desain ini, perancangan sistem dibuat dengan model pengembangan sistem yang meliputi: Use case, Sequence Diagram, Activity Diagram Desain Input dan Desain Output. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: a. Merancang peralatan, baik software maupun hardwar

Related Documents:

prediksi klasifikasi gejala penyakit ISPA dan bagaimana akurasi teknik klasifikasi data mining menggunakan algoritma naive bayes. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memprediksi gejala penyakit ISPA dan mendapatkan akurasi yang tepat untuk prediksi gejala penyakit ISPA menggunakan metode naive bayes. 2.

Penyakit kusta (penyakit Hansen) adalah penyakit infeksi yang dapat disembuhkan terutama mengenai kulit, saraf perifer, mukosa saluran napas atas, dan testis. Sindrom klinis penyakit kusta memperlihatkan respons imun seluler terhadap

penyakit (Gbr. 1), dimana konsep ini menjelaskan timbulnya penyakit biotik (penyakit yang disebabkan oleh pathogen) yang di dukung oleh kondisi lingkungan dan tanaman inang. Gambar 1. Segitiga Penyakit -Komponen Untuk timbulnya suatu penyakit paling sedikit diperlukan tiga faktor yang mendukung, yaitu tanama

A. Penyakit Akibat Kerja . 1. Pengertian Penyakit Akibat Kerja Menurut Suma’mur (1985) penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena timbulnya di sebabkan oleh adanya pekerjaan. Kepadanya sering diberikan nama

Kerugian karena penyakit lahan basah Penyakit layu bakteri pisang Penyakit blas padi Penyakit CPVD Pada tahun1983, penyakit CVPD menyebabkan kerugian senilai Rp 26,4 milyar. Sementara itu direktorat jenderal pertanian tanaman pangan (1984) melaporkan bahw

Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2015 4. Mencegah efek kehamilan yang buruk Infeksi menular seksual yang tidak diobati seringkali dihubungkan dengan infeksi kongenital atau perinatal pada neonatus, terutama di daerah dengan angka infeksi yang tinggi. Perempuan hamil dengan sifilis dini yang tidak diobati, sebanyak 25%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Kemih 1. Definisi Infeksi Saluran Kemih Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang disebabkan oleh perkembangbiakkan mikroorganisme patogen dalam saluran kemih, mikroorganisme yang terdapat di uretra naik ke kandung kemih dan meningkatkan . Sumber: (

10 Annual Book of ASTM Standards, Vol 02.02, in the Related Material section (gray pages). 11 Available from Standardization Documents, Order Desk, Bldg. 4, Section D, 700 Robbins Ave., Philadelphia, PA 19111-5094, Attn: NPODS. TABLE 1 Chemical Composition Limits NOTE 1—When single units are shown, these indicate the maximum amounts permitted. NOTE 2—Analysis shall be made for the elements .