JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI

2y ago
81 Views
6 Downloads
2.98 MB
20 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mollie Blount
Transcription

JURNAL TUGAS AKHIRPERANCANGAN BUKU ILUSTRASIFALSAFAH PADA BANGUNANMASJID MENARA KUDUSPENCIPTAANOleh:JUSTITIA HANA PERTIWINIM 1510172124PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUALJURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPAINSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA2019

JURNAL TUGAS AKHIRPERANCANGAN BUKU ILUSTRASIFALSAFAH PADA BANGUNANMASJID MENARA KUDUSPENCIPTAANOleh:JUSTITIA HANA PERTIWINIM 1510172124PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUALJURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPAINSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA20191

ABSTRAKPERANCANGAN BUKU ILUSTRASI FALSAFAHPADA BANGUNAN MASJID MENARA KUDUSJustitia Hana Pertiwi1510172124Masjid Menara Kudus merupakan situs bersejarah dari warisan budaya yangterletak di jantung Kota Kudus. Bangunan ikonik yang unik dari hasil pengakulturasian 2budaya yakni Hindu dan Islam ini selain memiliki nilai sejarah juga memiliki potensi laindari segi falsafahnya. Namun, masih banyak masyarakat Kudus yang minim informasiakan potensi sejarah dan falsafah pada bangunan bersejarah di kota mereka. Bukuilustrasi “Jejak Wali” merupakan media yang dapat menjembatani nilai sejarah danfasafah kepada masyarakat Kudus terutama generasi mudanya, dengan harapan untuk ikutandil dalam menjaga dan merawat cerita pada bangunan bersejarah ini, dengankepedulian dari generasi muda inilah yang menjadikan bangunan bersejarah tidak hanyadipandang hanya sebagai objek bangunan, namun dipandang sebagai bangunan yangmemiliki nilai dan potensi-potensi yang perlu dijaga agar tidak hilang termakan olehwaktu. media ini berisi tentang sejarah Sunan Kudus dalam mendirikan bangunan MasjidMenara Kudus ini dan falsafah yang beliau tanamkan pada bangunannya dalam bentukilustrasi. Dipilihnya ilustrasi karena ilustrasi mampu merekontruksi suasana masa lampaudan sejarah dalam bentuk visual.Kata kunci: Masjid Menara Kudus, Falsafah, Sejarah, Remaja, Buku Ilustrasi.3

ABSTRACTPERANCANGAN BUKU ILUSTRASI FALSAFAHPADA BANGUNAN MASJID MENARA KUDUSJustitia Hana Pertiwi1510172124Menara Kudus mosque is the site of cultural heritage historic located in the heart of theKudus city. Unique iconic buildings from the acculturation of civilizations of hinduismand islam are not only having historical value have potentials other in terms of thephiloshopy. But, the people don’t know about the history and philoshopy of historicalbuilding there. Ilustration book of “Jejak Wali” be a media that can bridging historicalvalue and the philoshopy to people, especially young generation in the hope cancontribute to keep and care for the story at this historic building, by concern the youngerthat made historic building not only seen simply as an object, building but seen asbuilding has a value and potentials that needs to be maintained so that is not lost. Themedia contains of history of Sunan Kudus that build the Menara Kudus and implanted thebuilding by ilustration. Because, the ilustration can draw the history in visual form.Keywords: Menara Kudus Mosque, Philosophy, History, Teenangers, Illustration Book.4

A. PendahuluanKota Kudus dahulu sebelum Islam datang bernama desa Tajug, sebuah daerahsubur yang terhampar di antara sungai Tanggulangin dengan sungai Juwana sebelahtimur. Desa ini dulu dihuni oleh masyarakat beragama Hindu. Dalam sejarahpenyebaran agama Islam di Nusantara sangat lekat dengan Kota Kudus, ada duaWalisongo yang bemukim di Kudus, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria. ParaWalisongo dalam memulai tugas dakwah selalu diawali dengan mendirikan masjidsebagai tempat pemusatan ibadah dan sebagai tempat berpijak dari segala bentukkegiatan dakwah yang dilakukannya. Sunan Kudus sendiri mewarisi masjid yang kiniberusia 467 tahun. Masjid yang memiliki menara berbentuk candi atau lebih dikenaldengan Masjid Menara Kudus. Warisan budaya yang memiliki banyak nilai filosofi,sejarah, dan religi.Masjid Menara Kudus atau Masjid Al Aqsa atau Al Manar adalah masjid kunoyang dibangun oleh Sayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan yang lebih dikenal sebagaiSunan Kudus sejak tahun 1549 masehi atau 956 hijriah. Lokasi masjid ini terletak diDesa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sunan Kudusadalah salah satu penyebar agama Islam di Indonesia yang bergabung dalamWalisongo. Ia adalah putra dari Raden Usman Haji yang bergelar dengan sebutanSunan Ngudung.Dalam sejarahnya, sebelum hijrahnya Sunan Kudus ke daerah Tajug, beliaupernah menjabat sebagai Senopati di kerajaan Demak, sebelum pada akhirnya terjadisengketa kekuasaan di kerajaan Demak yang membuat beliau memutuskan untukmeninggalkan jabatannya dan hijrah dari Demak untuk berdakwah. SesampainyaSunan Kudus di daerah Tajug, beliau bertemu dengan Kyai Telingsih, seorang Cinamuslim yang datang ke tanah Jawa bersama dengan kunjungan Laksamana Cheng Hoyang meminta untuk menggantikannya berdakwah mengingat usia beliau yang sudahmenua. Sunan Kudus dalam berdakwah melalui jalur damai dan untuk menarik minatorang Hindu dengan agama Islam, maka dalam penyebaran agama Islam di daerah inidengan metode toleransi antar agama yang dapat dilihat dari akulturasi bangunanMenara. Sunan Kudus dalam mengislamkan masyarakat Tajug tidak dengan caramenghilangkan kebudayaan Hindu dan menggantikannya dengan syariat Islam,melainkan Sunan Kudus tetap melestarikan kebudayaan Hindu dan mengakulturasikandengan Islam.5

Orang Hindu dahulu menyukai hal-hal yang berbau falsafah atau nilai-nilai yangterkandung. Untuk menarik minat orang Hindu dengan Islam, maka Sunan Kudus jugamenanamkan nilai-nilai kehidupan atau falsafah dalam bangunan Menara Masjid. Sudahselayaknya tokoh besar seperti Sunan Kudus pasti memberi petuah yang mengandung nilainilai. Salah satunya seperti dalam bangunan Menara menggunakan atap limasan yang diambildari bangunan khas Jawa. Bentuk limas jika dilihat dari satu sisi membentuk segitiga, bentuksegitiga disama artikan dengan bentuk gunung, dimana dalam kepercayaan Hindu, gunungadalah tempat bersemayamnya para dewa. Sedangkan oleh Sunan Kudus digunakan sebagaiatap menara dengan maksud rumahnya Allah SWT, Sang pencipta. Selain pada bangunanMenara, ada beberapa bangunan lainnya yang juga memiliki nilai filosofi yang ditanamkanoleh Sunan Kudus yang sarat akan makna kehidupan.Tidak hanya sekedar cerita sejarah pembangunannya, Masjid Menara Kudus jugamemiliki banyak potensi dengan nilai falsafah kehidupan. Sebagai objek wisata religi yangterkenal dengan bangunan Menaranya. Masjid Menara Kudus tentu dikenal banyak orang.Sayangnya, masyarakat Kudus terutama generasi muda tidak mengetahui tentang potensi darisegi sejarah dan falsafah. Ada sebagian juga yang menyalahi falsafah menjadi sebuah mitosdan juga mereka tidak tahu pasti mengenai sejarahnya. Pengetahuan akan hal itu hanyadidapat dari mulut ke mulut, sesepuh dan internet. Sangat disayangkan jika masyarakat Kudustidak tahu akan potensi dari situs bangunan bersejarah di Kota mereka. Maka dibutuhkansebuah media dalam bentuk buku ilustrasi falsafah pada bangunan Masjid Menara Kudus,guna sebagai sarana informasi, wawasan dan pengetahuan tentang Masjid Menara Kudus,serta melengkapi bacaan dari sejarah Masjid Menara Kudus dari sisi falsafah bangunannya.Buku ilustrasi dipilih karena media ini dapat merekontruksi suasana masa lampau dansejarah dalam bentuk visual. Ilustrasi juga dapat menjadikan verbal yang rumit menjadisederhana dalam bentuk visual sehingga mudah untuk dipahami. Gambar ilustrasi selainuntuk menghias halaman juga untuk memperjelas tulisan. buku ilustrasi sekiranya dapatmenjamah dari berbagai kalangan usia dan dapat menarik perhatian serta dekat dengan anakmuda sebagai target audientnya.Berdasarkan uraian katar belakang, maka rumusan masalah yaitu, Bagaimanamerancang buku ilustrasi tentang falsafah yang terdapat pada bangunan Masjid Menara Kudussecara informatif, menarik, dan menambah wawasan kepada masyarakat?6

Tujuan perancangan adalah untuk menarik perhatian akan potensi budaya yang adapada bangunan Masjid Menara Kudus melalui penjabaran nilai-nilai falsafah yang ada padasetiap bangunannya serta sejarah dari pembangunan Masjid Menara Kudus.B. Teori Penciptaan Dan Analisis DataTeori yang digunakan dalam perancangan ini antara lain:1. Masjid Menara KudusSolichin Salam (1977:32) menjelaskan bahwa menara adalah berasal dari bahasaArab “manaruh” yang berarti tempat menaruh cahaya diatas (mercusuar). Awalan “ma”menunjukkan tempat, jadi perkataan menara dari asal kata “nar” (api) atau “nur” (cahaya)menjadi “Al Manar” tempat cahaya.Menara Kudus memiliki tinggi 18 meter dengan pondasi 1,9 meter. Dahulubangunan ini digunakan untuk mengumandangkan adzan dan terdapat bedug diatasmenaranya sebelum menara tersebut ditutup dan tidak diperbolehkan untuk dinaikimengingat usia dari Menara Kudus yang sudah sangat tua.2. BukuKurniasih (2014:60) menjelaskan bahwa Buku secara khusus adalah sebuah pikiranyang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis secara tertulis. Buku disusun menggunakanbahasa sederhana, menarik, dan dilengkapi gambar serta daftar pustaka. Sebuah bukuumumnya diperuntukkan untuk dibaca dan sebagai sarana alat penghubung kebudayaan.Sebuah buku dianggap berhasil ketika dapat merangkul khalayak untuk membaca bukutersebut, maka dari itu sebuah buku haruslah menarik dari segi isi maupun desain.3. IlustrasiMaharsi (2016:16) menjelaskan bahwa Ilustrasi adalah representasi visual darisebuah naskah baik naskah jadi maupun masih dalam bentuk gagasan ide. Seorangillustrator harus dapat menterjemahkan dari bentuk verbal baik berupa cerita kedalambentuk visual dan mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepadaaudient. Maka ilustrasi harus mempertimbangkan bentuk visual agar audient dapatmemahami dengan jelas makna yang ingin disampaikan dalam ilustrasi.4. FalsafahWicaksono (2015:7) menjelaskan bahwa dalam Bangunan tradisional Jawa memiliki7

makna falsafah dari Timur, yaitu filsafat yang diturunkan dari pengetahuan leluhur dengankepercayaan mistis yang bersifat sakral dan memiliki filosofi yang berhubungan dengankekuatan ghaib. falsafah timur yang berkembang dari negara timur tengah ini lebihmenyukai untuk bersatu dengan alam, kuat dan dekat dengan keagamaan, rohani, danspiritual yang dapat dilihat dari bangunannya yang menggunakan simbolis-simbolis dalamkehidupan.Metode analisis yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode analisis5W 1H yang mana dengan pendekatan metode ini memudahkan untuk mendapatkaninformasi secara mendetail tentang apa, mengapa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.1. WhatApa yang akan dirancang?Merancang buku ilustrasi falsafah pada bangunan Masjid Menara Kudusdengan cara menjabarkan nilai-nilai falsafah yang ada pada bangunannnya dan sejarahdari pembangunan Masjid Menara Kudus tersebut.2. WhyMengapa perancangan ini dibuat?Masjid Menara Kudus merupakan situs bangunan bersejarah yang dibangundalam bentuk pengakulturasian 2 budaya. Dari sisi sejarahnya, bangunan iniberpengaruh besar terhadap berdirinya umat Islam di Kudus. Selain itu, pada bangunanini juga memiliki potensi dari sisi falsafahnya, dimana terdapat makna dan petuah daribentuk bangunannya.Bangunan ini ramai didatangi peziarah dari dalam Kota maupun luar Kota.Namun, selain terkenal dan dikunjungi oleh banyak peziarah. Masyarakat Kudussendiri kebanyakan belum tahu akan sejarah dari berdirinya bangunan ini terutamagenerasi muda, Sebagian dari mereka hanya mengetahui informasi dari mulut ke mulutdan internet. Ketidaktahuan serta minimnya informasi tentang situs bersejarah di Kotamereka mengenai potensi pada bangunannya dari segi sejarah maupun segi falsafah.Maka, perancangan buku ilustrasi ini dibuat sebagai media informasi sertamenjembatani generasi muda untuk lebih mendalami tentang bangunan bersejarah ini.Dengan harapan agar mereka memiliki kesadaran akan keberadaan potensi bangunanMasjid Menara Kudus, serta ikut andil dalam menjaga dan merawat cerita dari8

bangunan yang sudah tua ini, supaya cerita sejarah dan potensinya tidak hilangtermakan waktu.3. WhoSiapa target audientnya?Masyarakat Kudus terutama generasi muda dengan rentan usia 15 sampai 20tahun, dimana pada usia ini masih memiliki sifat ingin tahu dan jiwa eksplorasi.Dengan harapan dengan adanya perancangan ini dapat menambah informasi,pengetahuan, dan kesadaran mereka sebagai generasi penerus terhadap situs bersejarahdi Kota Kudus.4. WhereDimana latar tempat dalam perancangan ini?Alur cerita berupa naratif deskriptif dengan setting lokasi pada Masjid MenaraKudus. Buku perancangan ini nantinya akan disebarluaskan di daerah Kudus dandiberikan kepada yayasan Masjid Menara Kudus.5. WhenKapan latar waktu dalam perancangan ini?Dalam perancangan buku ilustrasi berupa naratif yang menceritakan sejarahawal berdirinya Masjid Menara Kudus yang dimulai dari hijrahnya Sunan Kudus darikerajaan Demak tahun 1549 masehi. Pemilihan alur cerita ini dikarenakan kebanyakanbuku hanya menceritakan Sunan Kudus ketika masih menjabat di kerajaan Demak.6. HowBagaimana perancangan ini dapat mengatasi masalah?Mengingat target audiennya adalah generasi muda sebagai penerus namunmasih minim informasi dan ketidaktahuan mereka mengenai Masjid Menara Kudus.Agar pesan dapat tersampaikan secara optimal maka dipilihlah perancangan bukuIlustrasi falsafah pada bangunan Masjid Menara Kudus. Buku ilustrasi dipilih karenadekat dengan anak muda dan dapat menjadi daya tarik untuk menumbuhkan minatmembaca dan memberikan kesan menarik dan tidak terkesan membosankan karenaterdapat bentuk visual. Pemilihan tema falsafah juga sebagai media pembelajarantentang agama dan memaknai nilai toleransi antar agama yang diajarkan oleh SunanKudus. Buku ilustrasi berbentuk narasi yang dirasa lebih mudah untuk dipahami.9

Dalam perancangan buku ilustrasi dimulai dengan pengumpulan data darisember buku literasi tentang Kota Kudus zaman dahulu dan perjalanan hidup dariSunan Kudus. Selain pada buku juga wawancara dengan ketua yayasan Masjid MenaraKudus dan sejarawan. Data verbal yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat plot ataualur cerita yang kemudian dilanjut dengan membuat ilustrasinya dengan teks dandilayout supaya memberikan kesan menarik.C. Konsep Media1. Tujuan MediaTujuan dari perancangan ini adalah untuk menarik perhatian akan potensibudaya yang ada pada bangunan Masjid Menara Kudus kepada masyarakat Kudusterutama generasi muda sebagai penerus budaya. Sangat disayangkan jika informasitentang Masjid Menara Kudus hanya sampai pada orang dalam atau sesepuh, sudahseharusnya anak muda sebagai penerus mengetahui tentang bangunan bersejarah dikota mereka supaya cerita tentang Masjid Menara Kudus tidak hilang oleh waktu.Maka dibuatlah perancangan buku ilustrasi, media buku dipilih selain kekonsistensianisi buku juga karena media ini dirasa tepat untuk menjamah target audien dibandingdengan media digital atau internet dimana tajuk tentang Masjid Menara Kudus masihsepi di kunjungi di internet.2. Strategi MediaStrategi Media Utama dalam perancangan ini adalah buku ilustrasi, bukuilustrasi berisi tentang penjabaran sejarah dan nilai-nilai falsafah yang dikemas dalambentuk ilustrasi semi realis, dengan layout berirama dan dominan pada gambardibandingkan teks, porsi teks yang tidak banyak agar pembaca tidak merasa jenuhmengingat target audiennya adalah anak muda. Selain itu, cover didesain sebagusmungkin agar membawa daya tarik selara pasar dan anak muda. Penggunaan judul“jejak wali” juga dirasa tepat, karena judul ini bersifat holistic atau mengena disegalaaspek usia. Pemilihan kata jejak dirasa lebih ringan bahasanya dibandingkan sejarah.Kata jejak memiliki arti napak tilas atau sejarah. Selain pada media utama, terdapatjuga media pendukung agar buku ilustrasi diminati oleh target audien dengan10

memberikan media yang bersifat kolektif dan kebutuhan yang diperlukan oleh anakmuda zaman sekarang. Seperti totebag, kalender, poster, folder, dan stiker.3. Tujuan KreatifTujuan kreatif dari perancangan ini selain memberikan informasi danwawasan. Juga agar menumbuhkan kesadaran, rasa cinta, dan mengetahui nilai-nilailuhur dari cagar budaya Menara Kudus bagi generasi muda. Karena denganmengetahui akan menimbulkan rasa kepedulian, dengan kepedulian inilah sebuahbanguan bersejarah tidak hanya dipandang sebagai sebuah bangunan saja, namundipandang sebagai bangunan yang memiliki nilai.Dalam perancangan buku ilustrasi ini dengan menjabarkan potensi padaMasjid Menara Kudus seperti nilai-nilai falsafah dan sejarahnya. Nilai falsafahdiangkat sebagai sarana edukasi tentang agama terutama akhlak dalam toleransi yangdiajarkan oleh Sunan Kudus. Nilai sejarah diangkat sebagai cerita dalampembangunan Masjid Menara Kudus karena minimnya buku sejarah akan hal itu.Dalam proses perancangan ini dengan mengolah data verbal dan visual agar menarikperhatian generasi muda dan dapat menjembatani generasi muda untuk tertarikmendalami dan menambah wawasan tentang bangunan bersejarah di Kota merekaagar cerita tentang hal itu tidak termakan oleh waktu.4. Strategi Kreatifa. Target AudiencePada perancangan ini dibatasi pada target audien di daerah Kudus, denganspesifikasi sebagai berikut:1) Aspek GeografisPrimer: Masyarakat Kudus terutama generasi mudaSekunder: Masyarakat Kota Kudus2) Aspek DemografisJenis Kelamin: Pria dan WanitaUsia: 15 sampai 20 tahunPekerjaan: pelajar11

Agama: Islam3) Aspek PsikologisMasyarakat Kudus yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Masjid MenaraKudus.4) Aspek BehaviorMasyarakat Kudus yang menyukai membaca buku, baik buku literasi maupunbuku ilustrasi.b. Bentuk Pesan1) Pesan VerbalPesan verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang ringandan sederhana tanpa penggunaan bahasa istilah agar mudah dipahami isi ceritaoleh pembaca. Dalam buku ilustrasi menggunakan cerita beralur naratifdeskriptif sehingga memberikan kesan santai dan mudah untuk diingat. Alurcerita dimulai dari hijrahnya Sunan Kudus dari kerajaan Demak ke daerahTajug untuk memulai dakwah menyebarkan agama Islam dengan mendirikanMasjid Menara Kudus.2) Pesan VisualDalam perancangan ini menggunakan pesan visual yang disajikandalam bentuk semenarik mungkin agar menarik perhatian target audien. Mulaidari pemilihan bentuk ilustrasi, yaitu gaya ilustrasi semi-realis yang dapatmenggambarkan kejadian dan suasana secara faktual. Penggunaan palet warnayang disesuaikan dengan ilustrasi. Pemilihan tipografi untuk mendukungilustrasi dengan menjelaskan adegan visual dengan teks, serta pemilihan jenishuruf supaya mudah dalam keterbacaannya. Dari kesemua elemen tersebutakan disatuan dalam layout yang didesain sebaik mungkin dengan pendekatanlayout berirama supaya tidak memberikan kesan monoton atau membosankan,sehingga menghasilkan sebuah buku ilustrasi yang menarik untuk dibaca danpesan dapat tersampaikan kepada target audien.5. Pendekatan Kreatifa. Ilustrasi12

Dalam perancangan buku ilustrasi ini menggunakan gaya ilustrasi semirealis. Semi realis merupakan perpaduan antara gaya realis dengan kartun.Penggunaan gaya ilustrasi semi-realis dapat menjelaskan adegan dengan nyata,mulai dari suasana tempat, latar waktu, tokoh, busana, dan bangunan. Selain itu,gaya semi realis juga dapat menjamah kalangan anak muda maupun orangdewasa, sehingga buku ilustrasi ini juga dapat dinikmati tidak hanya pada anakmuda namun juga kalangan dewasa.Ilustrasi dikerjakan menggunakan teknik digital painting yang dirasamampu memberikan efisiensi waktu dan ditunjang dari palet warna yang sangatbanyak dan beragam, selain itu dengan teknik ini akan memberikan kesan modernpada perkembangan zaman yang ada.b. WarnaMenggunakan warna yang cenderung coklat. Warna tua seperti hijau tuadan merah tua. Pada buku ilustrasi ini akan didominasi dengan warna coklat padatiap halaman untuk memberikan kesan tua mengingat tema dalam perancangan iniadalah sejarah.c. TipografiPemilihan tipografi dalam perancangan buku ilustrasi ini disesuaikan menuruthuruf judul, huruf sub judul, dan huruf teks. Dan font yang dirasa sesuai denganperancangan ini adalah script dan sans serif.1) JudulPada huruf judul menggunakan huruf button shield, huruf script yangdikembangkan, sehingga huruf h

Sebuah buku dianggap berhasil ketika dapat merangkul khalayak untuk membaca buku tersebut, maka dari itu sebuah buku haruslah menarik dari segi isi maupun desain. 3. Ilustrasi Maharsi (2016:16) menjelaskan bahwa Ilustrasi adalah representasi visual dari sebuah naskah baik n

Related Documents:

Tugas Akhir dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji 1.3. Bentuk Tugas Akhir Bentuk tugas akhir bisa berupa penelitian atau perancangan, yang terdiri atas proposal tugas akhir dan laporan tugas akhir. 1.3.1. Tugas Akhir yang berupa penelitian Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung

penulisan tugas akhir, manfaat tugas akhir, keaslian gagasan (BAB I). 2. Untuk pra-sidang, kemajuan Tugas Akhir ditentukan oleh program studi. 3. Untuk Sidang, naskah Tugas Akhir sudah disusun lengkap sesuai pedoman penulisan TA. Untuk TA perancangan atau desain dilengkapi beserta produk desain/produk inovasi/alat. 2.2. Pelaksanaan Tugas Akhir

2. Tujuan e-Tugas Akhir 4 3. Persyaratan Mengikuti e-Tugas Akhir 5 4. Bentuk e-Tugas Akhir 5 5. Penelitian Tindakan Kelas 6 6. E-Portofolio 12 7. Strategi Pleaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk e-Tugas Akhir 13 8. Penyusunan e-Portofolio sebagai Laporan Penelitian Bab 3 Pengelolaan e-Tugas Akhir 19 1. Mekanisme Pelaksanaan Tugas Akhir 19 2.

6.10 Berita acara hasil seminar skripsi/laporan tugas akhir 7. Mekanisme/Alur Prosedur 7.1 Tugas Akhir terdiri dari dua tahap, yaitu 7.1.1 Proyek 1 (seminar proposal tugas akhir) 7.1.2 Proyek 2 (seminar tugas akhir dan laporan tugas akhir) 7.1.3 Ujian Tugas Akhir 7.2 Syarat-syarat Tugas Akhir

Seminar Tugas Akhir 3.4. Persetujuan Sidang Tugas Akhir 3.5. Pendaftaran Sidang Tugas Akhir 3.6. Ujian Khusus . (tahun terbit). judul makalah. nama jurnal, volume (edisi), halaman. Jurnal artikel cetak: Contoh: Nevin, A. (1990). The changing of teacher education special education. . Perancangan Reaktor Biogas Komunal Melalui

1.3 Mempermudah proses pengendalian mutu tugas akhir mahasiswa program sarjana oleh Departemen. 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup prosedur operasional baku penyelesaian tugas akhir ini mencakup persyaratan menempuh tugas akhir, penentuan dosen pembimbing tugas akhir, penyusunan proposal, pelaksanaan, dan monitoring tugas akhir

ketentuan umum penyusunan Laporan Tugas Akhir, struktur isi Laporan Tugas Akhir, tata tulis Laporan Tugas Akhir dan prosedur ujian. Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi STIE Putra Bangsa yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dan dosen pembimbingnya.

SKS) dan mata kuliah Tugas Akhir (4 SKS) dan setiap bagian Tugas Akhir ini harus diseminarkan. Luaran dari mata kuliah Proposal Tugas Akhir dan Tugas Akhir masing-masing adalah proposal penelitian dan laporan hasil penelitian. 1.2. BENTUK TUGAS AKHIR Bentuk TA mahasiswa dapat dilaksanakan melalui penelitian empiris atau