ARTIKEL ILMIAH KAJIAN KONDISI KEBASAHAN TANAH TERHADAP .

3y ago
28 Views
2 Downloads
880.92 KB
14 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Grady Mosby
Transcription

ARTIKEL ILMIAHKAJIAN KONDISI KEBASAHAN TANAH TERHADAP UNJUK KERJA TRAKTORTANGAN RODA DUA MODEL QUIK(Studi Kasus di Desa Kawo Kabupaten Lombok Tengah NTB)OLEHARIPIN AHMADC1J 211 012FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRIUNIVERSITAS MATARAM2016

KAJIAN KONDISI KEBASAHAN TANAH TERHADAP UNJUK KERJA TRAKTORTANGAN RODA DUA MODEL QUIK (STUDI KASUS DI DESA KAWOKABUPATENLOMBOK TENGAH NTB)Aripin Ahmad (1), Murad(2), dan Sirajuddin H. Abdullah(2)(1)Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pangan danAgroindustri, Universitas Mataram(2)Staf Pengajar Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pangan danAgroindustri, Universitas MataramABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja traktor tangan roda dua model QuikG3000 pada beberapa kondisi kebasahan tanah di Desa Kawo Kabupaten LombokTengah. Pengamatan dilakukan dengan metode eksperimental dengan percobaanlapangan. Adapun lahan yang digunakan adalah lahan kondisi kering, lahan kondisibasah, dan lahan kondisi tergenang pada jenis tanah vertisol. Hasil penelitianmenunjukkan kinerja lapang sebuah traktor sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi tanahdan air, serta kondisi fisik roda traktor. Slip tertinggi rata-rata ditunjukkan pada kondisitanah tergenang, yakni berkisar antara 19.267%, dan terendah pada kondisi tanahkering, yaitu 4.533%. Kedalaman hasil pembajakan tertinggi pada kondisi tanahtergenang rata-rata sebesar 18 cm, dan terendah pada kondisi tanah kering sebesar 8cm. Kapasitas kerja lapang efektif tertinggi pada kondisi tanah kering yaitu rata-ratasebesar 0.054 ha/jam dan terendah pada tanah kondisi tergenang 0.021 ha/jam. Efisiensipembajakan tertinggi yaitu pada kondisi tanah kering dengan rata-rata sebesar 57.634%.Kata kunci : kebasahan tanah, kapasitas kerja lapang, traktor Quik G3000.

Soil Wetness Condition on Quick Model Hand Tractor Performance (CaseStudy at Kawo Village Lombok Tengah NTB)Aripin Ahmad (1), Murad(2), dan Sirajuddin H. Abdullah(2)(1)Student at Studies Program of Agriculture Engineering, Faculty of FoodTechnology and Agro-industry, University of Mataram(2)Lecturer at Studies Program of Agriculture Engineering, Faculty of FoodTechnology and Agro-industry, University of MataramABSTRACTThis research aimed to study G3000 Quik model hand tractor performance ondifferent soil wetness at Kawo Village Lombok Tengah District. Observationswere conducted using on-field experimental method. Lands used in this researchwere dry land condition, wet land condition, and submerged land condition withvertisol soil type. Result showed that tractor’s working performance was affectedby various factors, such as soil and water condition and physical properties oftractor’s wheels. The highest slips found at submerged land, i.e. 19.267%, and thelowest slips found at dry land, i.e. 4.533%. Furthermore, the highest plowingdepth found at submerged land, i.e. 18 cm, and the lowest found at dry land, i.e. 8cm. In the contrary, the highest effective working capacity found at dry land, i.e.0.054 ha/hour and the lowest found at submerged land, i.e. 0.021 ha/hour, whilethe highest plowing efficiency found at dry land, approximately 57.634%.Keywords: soil wetness, working capacity, G3000 Quik tractor.

PENDAHULUANfisik tanah yang sesuai, untuk pertumbuhanNegara Indonesia terkenal dengantanaman dengan memanfaatkan peralatansebutan negara agraris. Hal ini gunakan untuk pertanian. Dari seluruhpertama (primary tillage) adalah suatuluas lahan yang ada di Indonesia, lebih daritahap70%usahamempersiapkan tanah untuk pertanamanpendudukdan membersihkan tumbuhan pengganggu,Indonesia sebagian besar hidup dari sektordimana pada tahap ini tanah dipotong,peranian. Di sini pertanian juga selaludilonggarkan,mendapatdigunakan antara lain adalah bajak ukitu,utamadalampelaksanaan pembangunan di lik.dalamAlatyangatau bajak singkal (Yunus, 2004).tercapainyaswasembada pangan pada tahun 1986(Anonim, 2009).Pengolahan tanah adalah macammacam cara manipulasi atau pengerjaanDalam mempertahankan predikatmekanik atas tanah yang dimaksudkantersebut, pemerintah Indonesia berusahauntuk memperbaiki sifat fisik tanah agarmeningkatkan sektor pertanian ini salahperkecambahansatunya dengan menerapkan penggunaanperkembangan akar tanaman menjadi ntukpengolahan tanah sawah.Traktorataupengolahantanahdimaksudkan untuk menciptakan kesuburanfisik tanah yang baik. Pengolahan tanahharus dapat menjangkau paling tidak duahal yakni pertama, perbaikan struktur tanahdikenal oleh petani di Indonesia. Jenisyang berakibat terciptanya tata air dantraktorudara tanah yang paling nyaman gunakankhususnya dalam pengolahan tanah olehperkembanganparauntukpemusnahan gulma yang dikhawatirkanmeningkatkan produktivitas. Hal ini terlihatmerupakan pesaing biji dan tanaman mudadengan(Ma’shum dkk, kartanaman,kedua,traktor di lapangan untuk penyiapan lahan.Uji unjuk kerja lapang, meliputi ujiData terakhir diketahui bahwa populasilapang pengolahan tanah di lahan keringtraktor tangan di Indonesia pada tahundan2012 sebanyak 501.433 unit dengan luaspendukunglahan 7.890.000 ha (BPS, 2013).kerja, kedalaman pembajakan, lebar sTujuan pengolahan tanah denganpembajakan, kecepatan kerja pembajakan,traktor adalah untuk menciptakan keadaankecepatan kerja penggaruan, lebar kerja

penggaruan, slip roda, efisiensi lapangpermukaan tanah 2 cm, dengan luassampai lahan yang dikerjakan siap untukmasing-masing 10m x 10m, sedangkanditanami (Rachman, ngdigunakantangan roda dua model Quik G3000, bajakmudahsingkal, buku tulis, pena, meteran, kamera,palingdan stopwatch.denganTahap Penelitianpasirtraktorberpasirdiolah. Meskipun demikian, pada tipe tanahkandunganyaitutinggiadakesulitan terjadinya agreget tanah yangPenelitian ini dilaksanakan pada bulanmantap, terutama jika kandungan bahanNovember tahun 2015 di Desa lay(liat)langkah-langkah penelitian yang dilakukansebagaitanahyangpalingdimulai dari menyiapkan lahan kondisimanja. Diolah pada keadaan tanah keringkering, kondisi basah dan kondisi tergenangnisbi sangat sulit karena bongkahan yangmasing-masingmengeras, diolah dalam keadaan basah,dilakukan Penelitian pendahuluan untuktanahmengetahui kondisi alat yang ngolah(Ma’shum dkk, 10m.Adapunkemudianserta menentukan pola pengolahan ngolahanPerhitungan Parameter1. Kecepatan Kerja Traktor.tanah.Kecepatankerja traktor digunakanOleh karena itu, perlu diteliti mengenaisebagaibeberapa kondisi tanah terutama padaperlakuankondisi lahan kering, lahan basah dan lahanPengukuran kecepatan traktor dilakukantergenang untuk mengetahui kinerja daridengantraktor tangan yang digunakan. Untuk itu,stopwatchdilakukan penelitian dengan judul “Kajianberoperasi mengolah tanah menggunakanKondisi Kebasahan Tanah Terhadap UnjukpersenelingKerja Traktor Tangan Roda Dua Model Quikuntuk star, perseneling ketiga dan keempat(Studi Kasus di Desa Kawo Kabupatenuntuk dipakai di jalan.Lombok Tengah NTB)”.Perhitungan:BAHAN DAN METODEKecepatan kerjaBahan dan Alat Bahanyangdigunakandalampenelitian ini adalah lahan tanah keringdengan kadar lengas tanah 10,85%, senelingja ak tempuh m).aktu ang dipe lukan dt)mulaipertama 1)2. Slip Roda TraktorPenentuansliprodatraktortanah basah (macak-macak) lahan tanahmerupakan analisis penting dan paling luastergenangdilakukan dalam pengolahan dan pengujiandenganketingianairpada

pambajakan menggunakan traktor tanganKLT Kapasitas Kerja Lapang Teoritisroda dua. Pengukuran slip roda kecepatan(ha/jam)traktor dilakukan dengan cara:0,36 Konversi satuan, 1m2/detik 0,36ha/jamV Kecepatan rata-rata (m/dt)LP Lebar pembajakan (m)a. Beri tanda berupa garis yang jelas padaroda traktorb. Ambil jarak tertentu di lapanganAtau dengan persamaanc. Traktor maju tanpa beban kerja dengan4 putaran roda dengan melihat tandakemudian diukur jarak yang di laluiKLT V . LP. . (4)V Kecepatan rata-rata (km/jam)traktor tanpa beband. Setelah itu traktor bekerja/diberi beban5. Kapasitas Keraja Lapang Efektifdengan 4 putaran roda dengan melihatKapasitas kerja lapang efektif yaitutanda yang sama kemudian diukur jarakrata-rata kerja dari alat di lapangan untukyang di lalui traktor dengan bebanmenyelesaikan suatu bidang tanah denganPerhitungan:luas lahan yang diolah dengan waktu kerjaSliptotal (Darun, 1990).ja ak ang dilalui tanpa beban-ja ak ang dilalui dengan bebanja ak untuk sejumlah puta an oda te tentu tanpa beban)Perhitungan:x100%.(2)3. Kedalaman Hasil PembajakanKedalaman hasil pembajakan makadilakukan pengukuran pada lahan yangtelah diolah dengan membenamkan alatKLE LDimana :KLE Kapasitas Kerja Lapang Efektif(ha/jam)L Luas lahan hasil pengolahan (ha)WK Waktu Kerja (jam)6. Efisiensi Hasil Pengolahan Tanahukur ke dalam tanah dengan melihat ahantanahditemukan kerugian waktu akibat beberapakepermukaan.hal4. Kapasitas Kerja Lapang Teoritispengolahan tanah, tas kerja lapang teoritis atauwaktu belok. Cara pendekatan perhitungankemampuan kerja suatu alat di dalamwaktu hilang, untuk digunakan sebagaisebidangdasar menentukan dasar besarnya hargatanahjikaberjalanmajusepenuhnya, waktunya 100% dan alatefisiensitersebut bekerja dalam lebar maksimummemperhitungkan(100%) (Darun, 1990).(Ciptohadijoyo, 2003).Perhitungan:a. Waktu Hilang Karena Terjadi TumpangKLT 0,36 (V . LP) . (3)Dimana :kerjadilakukandenganharga-hargaTindih Pengolahan Tanah (L1)L1 1- 21x.(6)

Dimana:L1 Waktu hilang karena terjadi tumpangtindih pengolahan tanah (W1 Lebar kerja teoritis (m)W2 Lebar kerja aktual (m)b. Waktu Hilang Karena Terjadi KerusakanT2T.(7)Dimana:L2 Waktu hilang karenakerusakan atau kemacetan (terjadic. Waktu Hilang Untuk Belok di Ujungdesa kawo adalah tanah dengan strukturJenis tanah di Desa Kawo adalah vertisolstinggi( 40%).(8)Dimana:L3 Waktu hilang untuk belok di ujunglapangan ( Jumlah dari waktu untuk yang dibutukmembelok di ujung lapangan ((jam)T Total waktu yang dibutuhkan untukpengolahan tanah (jam)yangdidominasiolehmineral tipe 2:1 (montmorillonit).Kedalaman Solum di Desa KawoMenurut Badan Ketahanan Pangan danPelaksanaan Penyuluhan (BKP3) (2013) diDesa Kawo. Kedalaman solum tanah diDesaLapangan (L3)T1Struktur tanah yang mendominasi diyang mempunyai kandungan liat (clay) Total waktu untuk perbaikankemacetan dan kerusakan-kerusakankecil lain (jam)T Total waktu yang dibutuhkan untukpengolahan tanah (jam)L3 TStruktur dan jenis tanah di desa kawokeras bila kering dan lembek/liat bila basah.atau Kemacetan (L2)L2 HASIL DAN PEMBAHASANKawolebihdari860%dengankedalaman solum 0,30-1,50 meter dansebagian kecil bersolum 0,15-0,30 cm.Kecepatan AktualDari hasil perhitungan kecepatan patkansaatgrafiksebagai berikut :Efisiensi 100% -aktu Hilang %) . 9) 100% - (L1 L2 L3 )%Dimana:E Efisiensi kerja (Atau dengan menggunakan pendekatanv Aktual (m/det)d. Efisiensi Pengolahan in untuk mengukur efisiensi.Efisiensi LLTKondisi Tanah.(10)Dimana:E Efisiensi kerja (KLE kapasitas lapang efektif (ha/jam)Gambar 1. Grafik Rata-Rata KecepatanAktualpadaBeberapaKondisi TanahKLT kapasitas lapang teoritis (ha/jam)Gambar1.Menunjukkanbahwabesarnya kecepatan aktual traktor padasaatpengolahan tanahrata-ratapadakondisi kering 0,510 m/detik, pada kondisi

basah 0,491 m/detik dan pada kondisiSlip Roda Traktortergenang 0,485 m/detik. Ini disebabkanDarihasilpengamatandankarena perbedaan kondisi tanah pada saatperhitungan slip yang dilakukan, terlihatpengolahan. Kecepatan aktual Traktor Quikadanya perbedaan slip roda yang sangatdengan beban pada tanah dalam kondisisignifikankering cenderung lebih tinggi dari kondisikering, basah dan tergenang pada satuyang lain. Hal ini dikarenakanjenis tanah vertisol dengan menggunakansecarateoritis kecepatan traktor ini pada kondisiantarakondisilahantanahtraktor model Quik G3000.kering relatif lebih tinggi dari kondisi yangPada kondisi tanah basah kecepatanaktual lebih rendah dari kondisi tanah saatkering, hal ini disebabkan karena tahananguling roda traktor ketika melaju kedepanmendapathambatan yanglebihSlip Roda (%)lain.besar3020100KeringBasahTergenangKondisi Tanahdibanding tanah dalam kondisi kering,sehingga kecepatannya menjadi berkurang,Gambar 2. Grafik Rata-Rata Perbandingansedangkan pada kondisi tanah tergenangSlip Roda Traktor dengan Bebankecepatanpada Beberapa Kondisi Tanahaktualsemakinberkurangdikarenakan karena daya hambat atautahanan tanah semakin besar, disebabkanGambar 2. Menunjukkan bahwa bahwakarena tanah dalam kondisi tergenangslip roda traktor pada ketiga kondisi tanahdalam air, sehingga slip yang terjadi sangatyangtinggi. Hambatan yang terjadi pada rodabeban. Terlihat bahwa pada kondisi lahantraktor didapat dari tahanan tanah itutergenang memiliki slip terbesar rata-ratasendiri dan juga air yang dilalui padayaitu 19,267%, pada kondisi tanah basahkondisi tergenag.17,533% dan pada kondisi tanah keringberbedapadaperlakuan dengansebesar 4,533%. Ini disebabkan karenapada kondisi tergenang tanah jenis liat(clay) ini mengembang dan terlihat sepertilumpur sehingga tahanan guling tanahbertambah,pada keadaan basah jenis tanahini sangat lengket dan sangat plastis yangmengakibatkan tanah melekat pada alatpengolah dan roda traktor. Selain itu,konstruksi diameter roda dan berat traktorjuga mempengaruhi besar kecinya slip yang

terjadi. Diameter traktor Quik G3000 yanglunaknyadigunakan, yaitu roda besi 90 cm denganvertisols pada kondisi basah sangat lengketberat traktor 311 kg.danKedalaman Hasil Pembajakanmelekat pada alat .yangJenistanahmenyebabkantanahKapasitas Kerja Lapang Teoritisperhitungan kedalaman hasil pembajakanKapasitaskerjalapangsecarayang dilakukan, terlihat adanya perbedaanhannya membahas dan memperhitungkanyang signifikan antara kondisi tanah kering,luas areal perlamanya waktu pembajakanbasah dan tergenang. Hasil kedalamantanpakerja traktor Quik G3000 pada tiga kondisigangguan yang ada di K teo (ha/jam)Kedalaman (cm)tanah saat TergenangTergenangKondisi TanahKondisi TanahGambar 4. Grafik Rata-Rata Kapasitas KerjaGambar 3. Grafik Rata-Rata PerbandinganLapang Teoritis Traktor QuikKedalaman Hasil PembajakanG3000 pada Beberapa Kondisipada Beberapa Kondisi TanahGambar 3. Menunjukkan bahwa kedalamanhasil pembajakan pada kondisi lahan tanahkering rata-rata 8 cm, kondisi tanah basah16 cm dan pada kondisi tanah tergenang18cm.Perbedaankedalamanhasilpembajakan ini disebabkan karena padakondisi kering tanah vertisol sangat kerasyang menyebabkan alat pengolah (bajakTanahGambar 4. di atas dapat ruhi oleh lebar bajakan atau lebarpengolahan serta kecepatan aktual daritraktor. Kecepatan kerja lapang teoritistraktor Quik G3000 pada kondisi tanahkering rata-rata sebesar 0,068 ha/jam,pada kondisi tanah basah sebesar 0,052tunggal) tidak bisa masuk terlalu dalam keha/jam dan pada tanah tergenang sebesardalam0,044 ha/jam. Kapasitas ini memberikantanah,sedangkanpadakondisitanah basah dan tergenang bajak masuklebih dalam lagi untuk menembus lapis olahtanah, sehingga kedalaman seberapabesarkemampuanoptimum traktor dalam mengolah tanahyang sebenarnya di lapangan.

EfisiensiKapasitas Kerja Lapang EfektifKerjaLapangPengolahanTanahKapasitas kerja lapang menunjukkanDarihasilpengamatanseberapa besar luasan tanah yang dapatperhitungandiolah oleh traktorefisiensi kerja lapang pengolahan tanahpersatuan waktutertentu.didapatkannilaidanrata-ratavertisol pada kondisi kering, basah dantangan Quik G3000 yang dapat dilihat pada0.060.040.020Grafik 6. di bawah :KeringBasahEfisiensi (ha/Jam)KK e (ha/jam)tergenang dengan menggunakan traktorTergenangKondisi TanahGambar 5. Grafik Rata-Rata PerbandinganNilai Kapasitas Kerja ringBasahTergenangKondisi TanahSaatpadaGambar 6. Grafik Rata-Rata PerbandinganBeberapa Kondisi TanahNilai Efisiensi Traktor pada SaatPengolahanDari Gambar 5. Menunjukkan bahwaTanahpadaBeberapa Kondisi Tanahkapasitas kerja lapang efektif dari ketigakondisi tanah yang berbeda pada saatpengolahan.Rata-ratakecepatankerjalapang efektif untuk kondisi tanah kering0,054 ha/jam, kondisi tanah basah 0,026ha/jam dan pada kondisi tanah tergenang0,021 ha/jam.oleh beberapa faktor, yaitu : (a) waktuyang hilang di akhir barisan ketika berputaratau membelok, (b) waktu yang hilangmembersihkantanahataukemacetan, (c) waktu yang hilang karenatumpangtindih6.Menunjukkanbahwaterlihat adanya perbedaan yang nyataantara kondisi lahan kering, basah dantergenang.Efisiensilapanguntukpengolahan tanah pada kondisi kering ratarata sebesar 57,634%, kondisi tanah basahBesarnya waktu efektif dipengaruhiuntukGambar(Overlapping)waktu hilang karena slip.dan(d)sebesar 34,036% dan pada kondisi tanahtergenangsebesar23,769%.Efisiensitergantung dari kapasitas lapang teoritisdankapasitaslapangefektif,karenaefisiensi merupakan perbandingan antarakapasitas lapang efektif dengan kapasitaslapang teoritis.Perbedaan efisiensi di atas jugadisebabkan karena banyaknya waktu hilang

karena slip, waktu hilang karena tumpangWaktu hilang karena membeloktindih (Overlapping), waktu hilang hilangkarenamembelok di ujung lapanagn.kondisidankering rata-rataterendahpadakondisi basah sebesar 11,522%. PerbedaanWaktu hilang karena slip rata-rataini dikarenakan kondisi lahan yang berbedatertinggi pada kondisi tergenang yaitudan tingkat keterampilan operator, operatorsebesarpadayang berpengalaman dan terampil akankondisi kering yaitu sebesar 4,533%. Inimemberikan hasil kerja dan efisiensi yangdikarenakan keadaan kondisi tanah yanglebih baik.19,267%danterendahberbeda dan banyak semak atau alangalang pada lahan kondisi tanah basah dantergenang yang menghambat laju putaranroda traktor sehingga terjadinya dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :tumpang tindih rata-rata tertinggi pada1. Slip tertinggi rata-rata ditunjukkan padakondisi tergenang yaitu sebesar 18,667%.kondisi tanah tergenang yakni berkisardan terendah pada kondisi basah yaituantara 19,267%, dan slip terendahsebesar 12%. Tingginya tumpang tindihpadayang terjadi pada kondisi tanah tergenang4,533%. Kedalaman hasil pembajakandisebabkan karena tidak terlihat dengantertinggi pada kondisi tanah tergenangjelas tanah yang sudah dibajak denganrata-rata sebesar 18 cm, dan terendahyang belum oleh keadaan tanah yangpada kondisi kering sebesar 8 cm.tergenangKapasitas kerja lapang teoritis esarsebabkan oleh keadaan kondisi tanah yangtangan jenis Quik G3000 iniberbedadiperoleh pada kondisi tanah keringjugadisebabkanolehketerampilan operator itu

dilonggarkan, dan dibalik. Alat yang digunakan antara lain adalah bajak piring atau bajak singkal (Yunus, 2004). Pengolahan tanah adalah macam-macam cara manipulasi atau pengerjaan mekanik atas tanah yang dimaksudkan untuk memperbaiki sifat fisik tanah agar perkecambahan biji dan atau

Related Documents:

Kata kunci: Artikel hasil penelitian, menulis artikel ilmiah, menerbitkan artikel ilmiah A. Pendahuluan Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak (melalui koran, majalah, buletin, dan sebagainya) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat

ilmiah, laporan penelitian, atau review jurnal ilmiah sebagai opsi output mata kuliah skripsi secara online melalui WA, email, dan sebagainya. b. Penyusunan artikel ilmiah, laporan penelitian, atau review jurnal ilmiah mengikuti gaya selingkung atau template jurnal prodi masing-masing atas persetujuan dosen pembim-bing.

Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika . ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pem

TIPS UMUM DALAM MENULIS ARTIKEL ILMIAH (1) Usahakan manuskrip tidak terlalu panjang. Tulislah artikel secara singkat tapi jelas dan lengkap. Gunakan satuan dan dimensi yang seragam. Referensi harus ditulis sesuai dengan format jurnal dimana artikel akan disubmitkan. Apa yang dirujuk di bagian teks

sisa fosil yang berumur jutaan tahun di dalam perut bumi. 17. Kondisi normal adalah kondisi operasi yang sesuai dengan parameter desain operasi sesuai kondisi rancang bangun/desain. 18. Kondisi tidak normal adalah kondisi operasi di bawah/di luar parameter operasi normal kondisi rancang b

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

1) Minimum wall thickness shall not less than 87.5% of nominal wall thickness in accordance with ASTM D2996. 2) Use these values for calculating longitudinal thrust. 3) No-shave pipe. Typical pipe performance Nominal Pipe Size Internal Pressure Rating1 Collapse Pressure Rating2 Designation in mm Psig MPa psig MPa Per ASTM D2996