PENGAPLIKASIAN JOB ORDER COSTING DALAM PENENTUAN HARGA .

3y ago
39 Views
3 Downloads
278.50 KB
13 Pages
Last View : 25d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jerry Bolanos
Transcription

PENGAPLIKASIAN JOB ORDER COSTING DALAM PENENTUAN HARGAPOKOK PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN AKURASI INFORMASI LABAPADA MAKMUR MEUBELOleh:Pradana Haryu PamekasFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Dian Nuswantoro SemarangABSTRAKSIperusahaan Makmur Meubel merupakan perusahaan yang memproduksi meubel sesuaispesifikasi pesanan. seperti perusahaan yang memproduksi meubel, kayu merupakan bahanyang sangat penting bagi perusahaan. mengingat harga kayu yang sering berubah-ubahmembuat penentuan haraga pokok produksi perlu perhitungan yang tepat. penerapanperhitungan harga pokok persanan (job order costing) mampu meningkatkan akurasipenentuan harga pokok produksi. berdasarkan latar belakang tersebaut maka tujuan daripenelitian ini adalah melakukan evaluasi penerapan metode job order costing agar tercapainyaakurasi laba.penelitian ini melakukan evaluasi terhadap biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biayatenaga kerja dan biaya overhead pabrik. berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan,perhitungan biaya bahan baku berasal dari harga bahan baku dikalikan dengan jumlahpemakaian bahanbaku tanpa menambahkan biaya angkut dan biaya potong. perhitungan biayatenagta kerja yang dilakukan perusahaan adalah dengan mengalikan jumlah hari kerja denganupah yang diberikan perharinya, sedangkan tenaga kerja masih mendapat jatah makan danjatah rokok yang dapat diuangkan. perusahaan belum mengenal biaya overhead, sehinggasegala biaya yang dikeluarkan perusahaan diluar biaya tenaga kerja dan biaya bahan bakudimasukan dalam biaya lain-lain.dari hasil evaluasi didapatkan bahwa perusahaan sebaiknya menerapkan metode joborder costing agar harga pokok produksi dapat ditentukan dengan tepat. mengingat biayabiaya yang dikeluarkan berbeda-beda setiap pesanan. biaya angkut dan biaya potongseharusnya ditambahkan pada biaya bahan baku. biaya tenaga kerja seharusnya ditambahkandengan jatah makan dan jatah rokok.Kata kunci : biaya produksi, Harga pokok produksi dan Biaya Overhead

ABSTRACTThe Makmur Meubel company is a company that produce furniture f r o m specifications oforder. Another companys that produce such as furniture, wood is an extremelyinfluential for the company. Since the price often capricious wood the production costneed to make determination of appropriate calculations. The application cost of ordermethod (job order costing) able to improve the accuracy of the determinationproduction cost. Based on the background, then the purpose of this research is aevaluating the application of cost of order method (job order costing) to achieve the ofthe earning accuracy.This study evaluating the production c o s t that is cost of raw materials, labor costs andfactory overhead cost. Based on the evaluation that has been done, calculation cost of rawmaterials derived from the wood price and total using wood without adding transportingcost and cutting cost. The company Calculation labor is by multiplying wages per day bythe day work, while employees get consumtion and cigarette that is may be cashed.Companies are not yet know about overhead cost, all of charges outside labor costs andcosts of raw material are included in others cost.Evaluation the results obtained that the company should apply the job order costingm e t h o d so that the price of staple production can be determined with appropriateconsidering expenses varying luminance issued orders. The transporting cost and cuttingcost should have added at the cost of raw materials, Labor costs should be added withconsumtion and cigarettes.Keywords: cost of orders, job order costing and overhead costPENDAHULUANLatar Belakang MasalahIndonesia sebagai salah satu negara yang sebagian besar wilayah daratnya adalahhutan memberi banyak keuntungan kepada penduduk yang tinggal di dalamnya. Salahsatunya adalah ketersediaan kayu yang melimpah. Kayu adalah barang yang memilikiberbagai kegunaan yang dibutuhkan manusia. Hal ini membuat peluang usaha yangmenjanjikan bagi para pengusaha Meubel. Penggunaan kayu saat ini telah banyakdimanfaatkan oleh perusahaan dalam menghasilkan berbagai macam produk yang bergunabagi manusia. Sehingga perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan produksibarang dan jasa berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas produk yangdihasilkan agar dapat bersaing dan memperoleh keuntungan yang merupakan tujuan dari tiaptiap badan usaha (Rifqi 2014).

Pada perusahaan Makmur Meubel perhitungan harga pokok produksi berasal dari biayabahan baku ditambah dengan harga biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain. PerusahaanMakmur Meubel ini juga belum mengenal biaya overhead pabrik, dengan tidak dihitungnyabiaya penyusutan alat-alat pabrik. Sehingga harga pokok produksi yang ditentukan MakmurMeubel kurang tepat.Rumusan MasalahCarter (2009) mengemukakan bahwa metode penetapan Harga Pokok Produksidibedakan menjadi dua, yaitu harga pokok proses dan harga pokok pesanan. Pemilihanmetode tersebut tergantung pada mekanisme proses produksi dari bahan baku menjadi barangsiap jual.Penelitian ini menggunakan perhitungan proses produksi semua pesanan yangditerima pada bulan September-Oktober. Pemilihan pesanan-pesanan tersebut sebagai sampelperhitungan karena produk-produk ini merupakan produk yang terakhir diterima pada waktupenelitian sehingga mempermudah pengambilan data produksi. Berdasarkan latar belakangmasalah yang telah dibahas diatas, maka permasalahan yang akan diangkat adalah:Bagaimana penetapan harga pokok produksi dengan mejode Job Order Costing padaperusahaan Makmur Meubel?Tujuan PenelitianSetelah pembahasan latar belakang diatas ditentukan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :Untuk menganalisa penerapan metode Job Order Costing dalam penetapan harga pokokproduksi pada Makmur Meubel.TINJAU PUSTAKAPengertian Akuntansi BiayaMenurut Carter (2009) akuntansi dimasa lalu secara luas dianggap sebagai caramenghitung nilai persediaan yang dilaporkan di neraca dan angka harga pokok penjualanyang disajikan dalam laporan keuangan. Pandangan ini membatasi luasan cakupaninformasiyang dibutuhkan manajer. Difinisi yang terbatas tersebut tidak sesuai dengankeadaan masa sekarang dan merupakan diskripsi yang tidak akurat mengenai kegunaaninformasi biaya. Pengumpulan, penyajian dan analisis dari informasi mengenai biaya.Penggolongan BiayaMulyadi (2010) mengemukakan bahwa dalam akuntansi biaya, biaya digolongkandalam berbagai macam cara. Penggolongan biaya ini secara umum ditentukan berdasarkantujuan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal dengan konsep :Different Costs for Different Purposes.Pengertian Harga Pokok ProduksiHarga pokok produksi adalah bagian dari harga pokok produk yang nantinya akanditambah biaya-biaya diluar biaya produksi sehingga menjadi harga pokok produk yang utuh.Menurut Carter (2009) dalam sitem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya produksidiakumulasikan dalam setiap pesanan yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang

diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembaliitem persediaan. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, dimanabiaya diakumulasikan untuk suatu operasi atau subdivisi dari suatu perusahaan.Komponen Harga Pokok ProduksiCarter (2009) mengemukakan bahwa harga pokok produksi didefinisikan sebagaijumlah dari tiga elemen biaya yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsungdan biaya Overhead. Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung keduanya disebutbiaya utama (Prime Cost). Biaya tenaga kerja langsung dan Overhead disebut biaya konversi.1) Biaya Bahan Baku langsungMenurut Carter (2009) Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untukmemperoleh semua bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi dan dapatdikalkulasikan secara langsung ke dalam biaya produksi. Menurut Carter (2009) biayabahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dariproduk jadi dan dimasukan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.2) Biaya Tenaga Kerja LangsungMenurut Carter (2009) Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya konversi,disamping biaya overhead pabrik, yang merupakan salah satu biaya untuk mengubahbahan baku menjadi produk jadi. Dapat disimpulkan bahwa Biaya Tenaga KerjaLangsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan tenaga kerja langsung dalampengolahan suatu produk dari bahan baku menjadi barang jadi. Contoh Biaya TenagaKerja Langsung adalah gaji dan tunjangan kompensasi yang diberikan kepada tenagakerja yang berada di bagian produksi yang ikut secara langsung dalam kegiatan produksi.3) Biaya OverheadMenurut Hansen dan Mowen (2004) biaya overhead pabrik adalah elemen biayaproduksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang terdiri dari biayabahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik lainnya.Fungsi Informasi Harga Pokok ProduksiMulyadi (2010) menyatakan bahwa untuk mengetahui laba atau rugi secara periodik suatuperusahaan dihitung dengan mengurangkan pendapatan yang diperoleh dengan biaya – biayayang dikeluarkan untuk memperoleh nilai laba atau rugi tersebut. Oleh karena itu hargapokok produksi diperlukan untuk pengambilan beberapa keputasan perusahaan. Keputusantersebut adalah sebagai berikut:1) Menentukan harga jual produkPerusahaan memproduksi barang sesuai pesanan yang nantinya akan disimpan digudang, oleh karena itu biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu sesuaipermintaan waktu pesanan untuk menentukan biaya produksi per unit. Penentuan hargajual produk per unit merupakan salah satu data yang dianggap paling penting disampingdata biaya lain serta data non biaya.2) Memantau realisasi biaya produksi

Didalam manajemen diperlukan informasi tentang biaya produksi yang sesungguhnyadikeluarkan, kemudian dibandingkan dengan rencana produksi yang ditetapkan, olehsebab itu akuntansi biaya digunakan untuk jangka waktu tertentu dalam peemantauanapakah produksi menghabiskan total biaya produksi sesuai dengan biaya yang sudahdirencankan sebelumnya.3) Menghitung laba rugi periodikUntuk mengetahui jumlah laba kotor dari kegiatan produksi dan pemasaran dalamperiode tertentu diperlukan informasi biaya produksi dalam periode tertentu. Denganperhitungan sederhana akumulasi dari total penjualan dengan biaya produksi.4) Menentukan harga pokok persediaan produk dalam proses dan produk jadi yang disajikandalam neracaManajemen bertanggung jawab untuk membuat laporan pertanggung jawaban perperiode berupa neraca dan laporan laba rugi, yang didalamnya disajikan harga pokokpersediaan produk jadi dan harga pokok dalam proses. Biaya produksi yang melekat padaproduk pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan akan disajikan dalam neracasebagai hargaMetode Penentuan Harga Pokok ProdukMenurut Mulyadi (2010) Metode penentuan harga produksi adalah caramemperhitungkan unsur – unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalammemperhitungkan unsur – unsur biaya ke dalam harga pokok produksi digunakan pendekatanFull Costing.Pendekatan full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yangmenghitung semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri daribiaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yangberperilaku variabel maupun tetap Mulyadi (2010). Dengan demikian harga pokok produksimenurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrikHarga pokok produksixxxxxxxxxxxxMetode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method)Menurut Carter (2009) Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (JobOrder Costing), total biaya produksi diakumulasikan untuk setiap peasanan (order) yangterpisah. Suatu pesanan adalah keluaran yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesananpelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali item persediaan. Hal ini berbeda dengansistem perhitungan biaya berdasarkan proses, dimana biaya diakumulasikan untuk suatuoperasi atau subdivisi dari suatu perusahaan, seperti departemen. Agar perhitungan biayaberdasarkan pesanan menjadi efisien, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisahantara pesanan satu dengan pesanan yang lain. Agar rincian dari perhitungan biayaberdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan.

Penelitian TerdahuluDalam penelitian ini terdapat beberapa hipotesis yang didasarkan teori dan penelitianterdahulu. Penelitian tentang penerapan metode pengumpulan biaya dengan tujuan untukmenentukan harga pokok produksi pernah dilakukan olehTABEL 1 : PENELITIAN TERDAHULUNo.12.Nama PenelitiSlat, Andrihenri (2013)Batubara,Helmina(2013)JudulAnalisis HargaPokok Produksidengan MetodeFull Costing danPenentuan HargaJual (studi kasuspadaCV.AnugerahGentengManado)Penentuan HargaPokok talase Kaca danAlumunium etodeFullCostingHasil Penelitian1. PerusahaanCV.AnugerahGentengManadotidakmemasukan beberapa bebanpenyusutan yang masuk dalamBiaya Overhead , sehinggaberpengaruh pada harga barangmenjadi kurang tepat.2. Harga pokok produksi beberapaproduk lebih tinggi dibandingharga pokok produksi yang telahdievaluasi.1. Perusahaan Istana rusnya tidak dimasukandalam perhitungan harga ngkapan kantor.2. Terdapat selisish perhitunganantara harga pokok produksiyang ditentukan perusahaan danharaga pokok produksi denganmetode Full Costing sejumlahRp.520.000 sehingga hargayang ditentukan perusahaankurang tepat.

3.Setiawan,Hendra. am PenentuanHargaPokokProduksi (StudiKasus Pada PTOrgan Jaya)MetodeJobOrderCosting1. Metode Job Order Costingmembantu perusahaan PT. OrgaJaya dalam menentukan biayayangdikeluarkadalammemproduksi kancing bra yangnantinya akan di bebankan padaharga barang.2. Perusahaan PT. Orga Jaya yangmemproduksi produk secaramasal menghitung biaya tenagakerja berdasarkan jumlah outputproduk yang dihasilkan.Kerangka KonseptualHarga pokok produksi adalah total biaya produksi yang digunakan dalam memprosessuatu barang atau jasa hingga selesai dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam penelitian iniperhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan dihitung kembali dengan JobOrder Costing. Penentuan harga pokok produksi yang ditentukan perusahaan hanyamembebankan biaya pada produk sebesar produksinya. Oleh sebab itu, penelitian ini akanmeneliti perbedaan perhitungan dengan sistem yang diterapkan perusahaan Makmur Meubeldengan metode Job Order Costing.Metode PenelitianObyek PenelitianObyek penelitian ini adalah biaya produksi yang terjadi pada perusahaan MakmurMeubel yang beralamat di Jl. Mangga no.21 RT.02 RW.01 Wulung Kec. Randublatung Kab.Blora Jawa Tengah, dengan ijin usaha No. 510.42/812/PK/I/2014/PJ dan No. TDP1106.547.05320. Adapaun waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan September2014 sampai dengan November 2014 yang di fokuskan pada semua pesanan yang diterimapada bulan September-Oktober sebagai obyek penelitian.Biaya Bahan BakuBiaya bahan baku merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan semuabahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi dan dapat dikalkulasikan secaralangsung ke dalam biaya produksi. Bahan baku langsung menurut Carter (2009) adalah semuabahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secaraexsplisit dalam perhitungan biaya produk,Biaya bahan baku dalam penelitian ini adalah semua biaya yang dikeluarkan untukmemperoleh bahan baku (kayu) sehingga siap diolah untuk memperoleh produk jadi yangterdiri dari bahan baku utama berupa kayu.

Biaya Tenaga KerjaTerdapat dua jenis biaya tenaga kerja, yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biayatenaga kerja tidak langsung. Menurut Carter (2009) Biaya tenaga kerja langsung merupakantenaga kerja yang secara langsung melakukan kegiatan konversi bahan baku langsungmenjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Biaya tenagakerja langsung terdiri dari gaji yang diberikan kepada karyawan di bagian penggarapan kayu,bagian perakitan dan bagian finishing.Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secaralangsung ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi. Tenaga kerja tidak langsungtermasuk gaji penyelia, klerek pabrik, pembantu umum, dan pekerja bagian gudang. Tidakada biaya tenaga kerja tidak langsung, yang ada karyawan bagian administrasi dan sopir yangmasuk komponen non-produksi.Biaya Overhead PabrikMenurut Carter (2009) biaya Overhead pabrik (factory Overhead cost) juga disebutOverhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik yang terdiri atas semua biayamanufaktur yang tidak tertelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrikbiasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan biayatenaga kerja langsung.Jenis dan Sumber DataMetode yang digunakan untuk memperoleh datar serta informasi dari perusahaanmeliputi data primer dan sekunder.1. Data PrimerSoeratno dan Arsyad (2008) mengemukakan bahwa data primer adalah data yangdikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakanya.Data tersebut didapat dengan cara:1) Wawancara yang dilakukan terhadap pemilik perusahaan tentang kegiatan produksiserta penentuan harga produk.2) Mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas produksi yang dilakukan parapekerja dalam menghasilkan produk.2. Data SekunderMenurut Soeratno dan Arsyad (2008) data sekunder adalah data yang diterbitkan ataudigunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya, seperti literatur yang berasal daribuku.Metode Pengumpulan Data1.WawancaraMenurut Soeratno dan Arsyad (2008) wawancara merupakan metode pengumpulan datadengan cara bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan narasumber, sehinggadapat dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu. Data didapat dari wawancara iniadalah semua data yang digunakan untuk proses penelitian mulai dari aktivitas kegiatan,

informasi tentang bahan baku, tenaga kerja serta biaya Overhead pabrik yangmempengaruhi perhitungan harga pokok produksi dengan sistem Job Order Costing.Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara untuk mendapatkan data mengenaiprosedur produksi produk Makmur Meubel secara umum, selain itu wawancara jugadifokuskan pada biaya – biaya apa saja yang dikeluarkan dalam setiap produksi, Sertaaktifitas – aktifitas apa saja yang dilakukan dalam proses produksi hingga outputdihasilkan beserta dengan besarnya biaya.2.DokumentasiSetiap penelitian yang telah dilakukan perlu pendokumentasian sebagai bukti telahdilakukan penelitian dan sebagai pencatatan. Menurut Sugiyono (2008) Dokumenmerupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dalam penelitian ini metodedokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang biaya – biaya yang telahdikeluarkan perusahaan untuk penentuan harga pokok produksi pada perusahaanMakmur Meubel.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil PenelitianDari hasil observasi di dapatkan bahwa perhitunagn harga pokok produksi yangdilakukan perusahaan masih sederhana, perhitungan biaya-biaya yang dimasukan dalamharga pokok produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain, denganpengambilan laba 20% untuk bahan baku kurang dari 0,5 m3 dan 25% untuk bahan baku 0,5m3 lebih. Perhitungan BOP perusahaan tidak dihitung secara rinci karena perusahaan belumbisa menerapkan perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan aturan akuntansi biaya,sehingga beberapa biaya dihitung dengan perkiraan perusahaan. Berikut adalah caraperhitungan harga pokok produksi bebrapa produk yang dilakukan perusahaan:Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Perusahaan1. Produk Kursi L 10/09/2014Biaya bahan bakuRp.Tenaga kerja langsungRp.Overhead pabrikRp.Harga Pokok ProduksiRp.Pengambilan laba 20%Rp.Harga 6.500.0002. Produk Kitchen Set 23/09/2014Biaya bahan bakuRp.Tenaga kerja langsungR

membuat penentuan haraga pokok produksi perlu perhitungan yang tepat. penerapan perhitungan harga pokok persanan (job order costing) mampu meningkatkan akurasi penentuan harga pokok produksi. berdasarkan latar belakang tersebaut maka tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi penerapan metode job order costing agar tercapainya

Related Documents:

costing system and is examined in detail in Chapter 6. A comparison of job-order costing and process costing is given in Exhibit 5-1. Production Costs in Job-Order Costing While the variety of product-costing definitions discussed in Chapter 2 applies to both job-order and process costing

costing is a system in which actual costs incurred in the past are ascertained. b. Pre-determined costs / standard cost: Standard costing is not a method of costing like job order on process costing. It is a special technique control costs and can be used in conjunction with any other system like job costing, process costing or marginal costing .

Topic 6 – The job costing system 207 Study unit 13: The job costing system 208 1 Introduction 208 2 Costing systems 208 3 Description of job costing 209 4 The flow of documents in a job costing system 209 5 Manufacturing cost flow through ledger accounts using the job costing system 209 6 Summary 213 Self-assessment Activity 213

4. There are two basic types of cost accounting systems: job order costing and periodic costing. Answer: False Blooms: Remember AACSB: Communication AICPA BB: Industry AICPA FN: Measurement Difficulty: 1 Easy Learning Objective: 02-C1 Topic: Job Order Costing 5. There are two basic types of cost accounting systems: job order costing and process

The Job Costing workflow is represented by the following diagram: Job Costing Integration The Job Costing module integrates with Exo Business as follows: . Providing an overview of the Job Costing structure (see page 10), including job status and .

The process of setting up Job Costing, includes the following steps: Detailing . configuration changes to the MYOB EXO Business system (see page 3) to prepare for the use of Job Costing. Installation and licensing (see page 6) of your Job Costing module Providing an overview of the Job Costing structure (see page 9), including job status and .

The process of setting up Job Costing, includes the following steps: Detailing configuration changes to the MYOB EXO Business system (see page 3) to prepare for the use of Job Costing. Installation and licensing (see page 6) of your Job Costing module Providing an overview of the Job Costing structure (see page 9), including job .

First aid at work – your questions answered Page 3 of 8 Health and Safety Executive The findings of your first-aid needs assessment (see Q3) will identify whether first-aiders should be trained in FAW, EFAW, or some other appropriate level of training. EFAW training enables a first-aider to give emergency first aid to someone who is injured or becomes ill while at work. FAW training includes .