Desain Taguchi Untuk Optimasi Pengambilan Logam Tanah .

3y ago
16 Views
3 Downloads
256.09 KB
8 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Brady Himes
Transcription

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANDesain Taguchi untuk Optimasi Pengambilan Logam Tanah Jarang dariTailing Pasir Zirkon Menggunakan Metode Presipitasi Asam Oksalat:Pengaruh pH dan SuhuTaguchi Design for Optimization of Extraction Rare Earth Elemen fromZircon Sand Tailings Using Oxalate Acid Precipitation Method: Effect of pHand TemperatureIga Trisnawati1,3*, Bondan Aji Winmoko1, Herry Poernomo3, I Made Bendiyasa1,2, Himawan Tri MurtiBayu Petrus1,2, Agus Prasetya1,2, Panut Mulyono1*1Departemen Teknik Kimia (Sustainable Mineral Processing Research Group), Fakultas Teknik, UGM, Jl.Grafika No. 2, Kampus UGM, Yogyakarta, 552812Unconventional Georesources Research Center, Fakultas Teknik, UGM, Jl. Grafika No. 2, Kampus UGM,Yogyakarta, 552813Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, BATAN, Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta, 55281*Pos-el: trisnawati@batan.go.id, pmulyono@ugm.ac.idABSTRAKPengambilan Logam Tanah Jarang (LTJ) dari tailing pasir zirkon diteliti menggunakan metode Taguchi.Metode Taguchi digunakan untuk menentukan pengaruh dari dua faktor yaitu suhu dan pH pada jumlah REOksalat dan recovery dari unsur Y, La dan Ce. Campuran konsentrat LTJ di panggang menggunakan NaOHdengan perbandingan 1:1 pada suhu 500 C selama 3 jam. Hasil pangangan dilindi menggunakan asam sulfatmenghasilkan larutan sulfat tanah jarang. Larutan sulfat tanah jarang diendapkan menggunakan larutan asamoksalat pada berbagai variasi pH dan suhu. Metode Analisis Varian (ANOVA) digunakan untuk menentukanpresentasi kontribusi dari kedua faktor tersebut. Peningkatan suhu dari 30 C ke 50 C berkontribusi terhadapjumlah hasil pengendapan. Analisis statistic menunjukkan bahwa suhu dan pH berpengaruh dalam prosespengendapan menggunakan asam oksalat dengan kondisi optimum pada suhu 70 C dan pH 0,9.Kata kunci: Taguchi, Presipitasi, LTJ, Yttrium, Lantanum, Cerium.ABSTRACTExtraction of Rare Earth method by precipitation from a zircon sand tailing was investigated using theTaguchi experimental design. The Taguchi methodology is utilized to determine the influence of two factors,temperature and pH on the amount of RE oxalates and recovery from the Y, La and Ce elements. The zirconsand tailing were roasted using NaOH with a ratio of 1:1 at 500 C for 3 hours. The results were leached usingsulfuric acid to produce a solution of rare earth sulfate. Oxalic acid solution was used for REE precipitationfrom sulfat leach solution at various pH and temperature. Analysis of Variance (ANOVA) method was used tospecify the percentage contributions of two factors. Increasing temperature from 30 C to 50 C contributes to thenumber of precipitation. Statistical analysis showed that temperature and pH had an effect on the precipitationprocess using oxalic acid with optimum conditions at 70 C and pH 0.9.Keywords: Taguchi, Precipitation, REE, Yttrium, Lantanum, Cerium.PENDAHULUANSaat ini, aplikasi logam tanah jarang(LTJ) dalam industry seperti magnetpermanen, superkonduktor, pemoles kaca,dan pembersih semakin meningkat [1].Karena kegunaannya yang sangat luassehingga meningkatkan permintaan globaluntuk bahan-bahan tersebut [2]. DenganISBN 978-979-99141-7-0341

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANdemikian, pemisahan dan pemurnianberbagai unsur tanah jarang dari sumbernyamenjadi sangat penting.Sumber utama LTJ adalah bastnaesite(LnFCO3), monasit (Ln, Th) PO4 danxenotime (Y, Ln) PO4 [3]. LTJ terdiri dari 17elemen, di mana 15 elemen dalam serilantanida yaitu Lanthanum (La), Cerium(Ce), Praseodymium (Pd), Neodymium (Nd)dan Samarium (Sm) yang diklasifikasikansebagai unsur tanah jarang ringan (LREE).Sementara itu Europium (Eu), Gadolinium(Gd), Terbium (Tb), Disprosium (Dy),Holmium (Ho), Erbiumthulium (Er) danYtterbium (Yb) diklasifikasikan sebagaiunsur tanah jarang yang berat (HREE). Duaelemen tambahan lainnya adalah Skandium(Sc) dan Yttrium [4].Pengambilan LTJ dari bijih tanahjarang menggunakan proses hidrometalurgiyang dapat diklasifikasikan menjadi duaproses utama yaitu: dekomposisi asam yangumumnya menggunakan asam sulfat (H2SO4)dan dekomposisi basa yang menghasilkankonsentrat hidroksida yang dapat dilarutkansecara selektif dalam media asam [5]. Ruteproses yang diperlukan dalam ekstraksi LTJdari bijih tergantung pada mineralogi bijihyang umumnya bervariasi dan kompleks [6].Selain itu, proses lain dikembangkanuntuk ekstrasi LTJ dari bijih tanah jarangdengan konsentrasi rendah yang kaya akankandungan besi (Fe) dan pengotor lainnya[7]. Demol dkk. [8], dalam penelitiannyamengusulkanuntukmemanggangmenggunakan asam sulfat pada suhu 300 Cdan leaching menggunakan air untukmengesktrak LTJ dari konsentrat monasitkadar tinggi. Namun dalam proses tersebutsejumlah kecil thorium dan fosfat juga ikutterlarut. Lebih lanjut, cairan tanah jarangsulfat yang dihasilkan dari proses digesti342menggunakan asam sulfat juga mengandungpengotor lain seperti Al3 , Fe3 , PO43 ,SO42 , UO22 dan Th4 , yang perludihilangkan atau konsentrasinya dikurangisebelum digunakan dalam produksi produktanah jarang[8–10]. Penghilangan pengotordalam larutan tanah jarang menjadi sangatpenting dikarenakan dapat menggangguproses yang disebabkan karena pembentukanfase ketiga (padatan) terutama selamatahapan ekstraksi solvent[11].Beberapapenelitiandilakukandengan tujuan untuk memurnikan larutantanah jarang sulfat guna meminimasikehilangan Unsur Tanah Jarang (UTJ)sebanyak mungkin sebelum produk tanahjarang mengendap[12]. Reagen kimia yangutama digunakan dalam presipitasi UTJ darilarutan tanah jarang adalah: asam oksalatmenghasilkan tanah jarang oksalat, soda abumenghasilkan tanah jarang karbonat ataunatrium sulfat menghasilkan natrium dantanah jarang double sulfat. Pengendapandengan asam oksalat dan soda abumerupakan proses yang paling efisien, karenaafinitas kimia yang tinggi dari ion REEs3 dengan ion C2O42 dan CO32 , sedangkanpenggunaan natrium sulfat sebagai reagenmemungkinkan tidak terjadi pengendapanseluruhnya kandungan UTJ [11].Metode Taguchi telah banyakdigunakan dalam penelitian mineral. Metodeini merupakan pendekatan untuk merancangeksperimen sehingga efek dari beberapafaktor dapat dipertimbangkan sekaligus.Dalam metode Taguchi, array orthogonaldigunakan untuk merancang sejumlahpercobaan yang sangat mengurangi totalbiaya percobaan dibandingkan dengan desainfactorial penuh. Selain itu, analisa Taguchimampu menggambarkan kecenderunganumum variasi hasil dengan faktor kontrol,ISBN 978-979-99141-7-0

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANmenunjukkan kontribusi faktor individu danmemprediksi kondisi optimal. Desain dananalisis eksperimental Taguchi melibatkan 5langkah termasuk: (a) engidentifikasi faktor kontrol yangmempengaruhi karakteristik kualitas, (c)memilih level untuk faktor kontrol, (d)memilih orthogonal susunan sesui denganjumlah faktor dan level serta, (e) melakukaneksperimen yang dirancang dan menganalisishasilnya [13].Tujuan dari penelitian ini adalah untukmempersiapkan RE Oksalat dan untukmenyelidiki efek dari pH penambahan asamoksalat dan suhu pengendapan pada jumlahmassa hasil pengendapan. Metode Taguchidigunakan untuk merancang eksperimen danmenganalisis efek parameter pada hasilpengendapan.METODOLOGIa. Bahan baku dan karakterisasiTailing pasir zirkon yang digunakandalam penelitian ini berasal dari PTMonokem Surya. Komposisi kimia dianalisisdan ditunjukkan pada Tabel 1.Tabel 1 Komposisi kimia campuran konsentrat 0,161b. Metode penelitianTailing pasir zirkon dipanggang denganNaOH pada suhu 500 C selama 3 jam dalamsebuah tungku. Rasio massa NaOH dengantailing pasir zirkon adalah 1:7. Produkpemanggangan dicuci dengan air sulingpanas dalam kondisi operasi: 50 C, 1jam,rasio cairan-padatan 40ml/g. Setelah selesai,larutan dipisahkan dengan cepat denganfiltrasi vakum. Hasil padatan dari tahappencucian dikeringkan di eksikator selama30 menit. Kemudian dimasukkan ke dalamgelas beker berisi larutan asam sulfat 95%sebanyak 25 ml dan diaduk selama 2 jam dikompor listrik pada suhu 100 C. Hasilcampuran tersebut kemudian dimasukkan kegelas beker dan diencerkan dengan aquadestsampai 1 L. Larutan tersebut kemudiandisaring dengan kertas saring untukmemisahkan fase padat dan fase cair.Hasil ekstrak cairan dari proses leachingdiambil sebanyak 20 mL untuk dilakukanproses pengendapan dengan menambahkanlarutan asam oksala 1,2 M sebanyak 10 ml.Campuran larutan dijaga pada suhu 30 Csambil diaduk menggunakan magnetic stirrerselama 1 jam. Setelah selesai larutan disaringdan padatan yang diperoleh dikeringkandalam oven. Hasil pengeringan ditimbangdan dianalisis kadar LTJ menggunkan X-rayFluorescence (XRF) dengan tipe Ortec 7010yang berada di Laboratorium TeknologiProses Pusat Teknologi Akselerator danProses Bahan-BATAN. Kalibrasi energypada XRF dilakukan menggunakan unsur Sr,Cd dan Sm. Langkah tersebut diulang untukpenambahan asam oksalat sebanyak 20 mldan 30 ml pada suhu 50 C dan 70 C. Persenrecovery dihitung menggunakan persamaan1, dimana Celemenfinal merupakan jumlahkonsentrasi total masing-masing LTJ dalamendapan hasil presipitasi dan CelemeninitialISBN 978-979-99141-7-0343

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANmerupakan jumlah konsentrasi masingmasing LTJ dalam tailing pasir zirkon.𝐶%𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝐶 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 100% (1)𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙Suhu pengendapan dan pH pengendapandipilih sebagai obyek penelitian. Untukmenentukan efek nonlinier dari faktor controlterhadap kualitas endapan akhir, tiga leveldipertimbangkan untuk setiap faktor yangditunjukkan pada Tabel 2.Tabel 2 Faktor dan level yang digunakan dalampenelitianLevel123FaktorA (Suhu)305070pengontrolB (pH)10,9 0,8Sifat1. MassaSemakinbesarendapanyang terbaik2. KandunganSemakinbesarKualitasYyang terbaikendapan3. KandunganSemakinbesarLayang terbaik4. KandunganSemakinbesarCeyang terbaikHASIL DAN PEMBAHASANHasil LTJ yang terkandung dalampadatan hasil presipitasi menggunakan asamoksalat tersaji pada Tabel 3. Total LTJringan dalam total padatan adalah Ce, La,Nd, dan Sm yang rata-rata masing-masingmengandung 7,8%, 3,2%, 3,8% dan 2,6%.KomponenYLaCeNdSmGdDy LTJ3441,090,000,009,342,810,420,000,0012,56Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa hasilkonsentrasi Ce cenderung meningkat dengankenaikan suhu pengendapan untuk kedua pH(0,92 dan 0,84) sedangkan pada pH 1,9konsentrasi Ce cenderung menurun seiringdengan kenaikan suhu. Konsentrasi La jugameningkat seiring dengan peningkatan suhupada berbagai variasi pH. Hal senada jugaterjadi pada konsentrasi Nd.Sementara itu LTJ berat dalam hasilendapan ditentukan berada dalam kisaran3,8-6,3%. Konsentrasi LTJ berat yangdiwakili oleh hasil konsentrasi Y meningkatseiring dengan kenaikan suhu pada berbagaivariasi pH. Hasil dari an dengan jelas isi LTJ ringanlebih banyak dibandingkan dengan LTJ beratdi dalam campuran konsentrat LTJ.Konsentrasi total LTJ yang terdapat padahasil presipitasi memiliki kecenderunganmeningkat seiring dengan kenaikan suhupada berbagai pH. Konsentrasi tertinggididapat pada presipitasi suhu 50 C dan pH0,9. Liu dkk [14] juga mengamati pengaruhsuhu pada presipitasi LTJ. Dalam penelitiantersebut menyebutkan bahwa peningkatansuhu pada proses presipitasi akanmeningkatkan energy kinetic molekul yangakan membuat pembentukan partikel LTJoksalat menjadi sulit karena peningkatanTabel 3 Konsentrasi hasil endapanKonsentrasi (%wt)Suhu 30 CSuhu 50 0,000,000,000,0010,8016,9820,4825,5418,80ISBN 978-979-99141-7-0Suhu 70 9,0523,0323,88

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANKomponenYLaCeNdSmGdDy LTJ1,090,000,0025,0719,4431,200,000,0011,72Tabel 4 Recovery LTJ pengendapan asam oksalatRecovery (%)Suhu 30 CSuhu 50 736,0423,77kelarutan pada suhu yang lebih tinggi.Suhu merupakan salah satu faktorpenting dalam reaksi presipitasi. Ketikakandungan terlarut tetap, kejenuhan larutanbiasanya berkurang dengan meningkatnyasuhu sesuai hubungan antara super jenuh dansuhu. Larutan super jenuh mungkin lebihbesar pada suhu yang sangat rendah, tetapikecepatan pembentukan partikel kristalmungkin sangat rendah karena rendahnyaenergi molekul terlarut. Dengan peningkatansuhu, pembentukan partikel kristal presipitasidapat bereaksi maksimum. Jika suhu semakinmeningkatkejenuhanlarutandapatberkurang, disisi lain partikel kristalpresipitasi dari kecepatan pembentukancederung menurun karena energi molekulmeningkat terlalu cepat untuk menghambatpembentukkan partikel kristal yang stabil.Jadi penting untuk memilih suhu yang tepatdalam proses presipitasi.Dapat diketahui bahwa dari hasilpengendapan tersebut hanya sebagian kecilLTJ yang terendapkan. Recovery daripengendapan tiap unsur LTJ dapat dilihatpada Tabel 4. Rata-rata LTJ terambil sekitar10%-30% dari raw material awal (tailingpasir zirkon). Menurut Bahri dkk [15] hal inidikarenakan pengendapan dilakukan padapH 1 sehingga hanya sebagian kecil LTJyang 25,96Suhu 70 ,845,5029,7648,2327,1429,8012,5631,87Untuk menyelidiki pengendapan LTJ padahasil leburan campuran konsentrat LTJdilakukan dengan sembilan percobaan yangberbeda yang dirancang sesui dengan tabelorthogonal. Hasil dari tes pengendapandirangkum dalam Tabel 5. Dari Tabel 5 dapatkita lihat bahwa massa endapan paling tinggipada suhu 70 C (run 7-9) dibandingkandengan suhu di bawahnya (run 1-6).Tabel 5 Hasil uji pengendapan menunjukkanjumlah massa dan konversi Y, La dan CeKondisiKonversi %PengendapanRun Suhu pH MassaYLaCeNo13010,1233 0,00 0,00 25,072300,9 0,1640 0,00 0,00 29,673300,8 0,1438 31,58 1,66 11,4845010,1450 24,13 2,33 28,745500,9 0,1865 62,21 2,33 28,746500,8 0,1671 33,66 4,66 28,5777010,1801 33,83 2,98 30,068700,9 0,2120 50,47 2,15 28,349700,8 0,1764 45,84 4,22 44,06Ini sesuai dengan Gambar 1a yangmenunjukkan efek rerata dari faktor kontrolpada tingkat yang berbeda. Ada kenaikanyang cukup signifikan dari massa endapandengan kenaikan suhu dari suhu 30 C kesuhu 50 C. Mempertimbangkan sifat“semakin besar semakin baik” untuk massaendapan, Gambar 1a menunjukkan tingkatketiga untuk faktor suhu dan tingkat keduaISBN 978-979-99141-7-0345

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANuntuk faktor pH untuk mendapatkan jumlahmassa tertinggi dalam proses pengendapan.Menurut hasil recovery Y yangdilaporkan pada Tabel 5, konversi Y reratadalam 9 variasiantara 24%-62%.Perhitungan effek rerata faktor kontrol padatingkat yang berbeda menunjukkan bahwasuhudanpHsecarasignifikanmempengaruhi recovery Y (Gambar 1b).Meningkatnya suhu pengendapan dari suhu30 Cmenjadi50 imbangkan sifat “semakin tinggisemakin baik” untuk investigasi recovery La,kondisi optimum untuk memperolehkandungan La yang tinggi pada suhu level 2dan pH level 3 seperti yang terlihat padaGambar 1c. Recovery Ce dipengaruhi secarasignifikan oleh kenaikan suhu pengendapan,namun kenaikan pH tidak memberikan efekyang signifikan pada recovery Ce (Gambar1d).Berdasarkan perhitungan analisis varianyang dilakukan pada tingkat kepercayaan95% menunjukkan bahwa massa endapandipengaruhi oleh dua faktor signifikan, dalamurutan signifikasi: suhu dan pH sesui padaTabel 6. Di sisi lain konsentrasi La jugaterpengaruh oleh suhu dan pH. Hal inimengindikasikan karakteristik pengendapanLantanum sangat mudah. Lim dkk [16] jugamenyebutkan dalam penelitiannya mengenaiTabel 6 Tabel ANOVA menunjukkan faktor signifikan berdasarkan nilai-P pada tingkat signifikansi 0,05P-valueKondisi gnifikan level0,050,050,050,05(a)(c)(b)(d)Gambar 1 Efek rata-rata dari faktor kontrol pada tingkat yang berbeda pada: (a) massa RE Oksatat, (b)Recovery Y, (c) Recovery La, (d) Recovery Ce346ISBN 978-979-99141-7-0

PROSIDINGSeminar Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2019PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR - BATANpengambilan LTJ dari zirconosilicatemenggunakan proses leaching bahwakarakteristik Lantanum sangat mudahterambil dalam proses leaching dibandingkansenyawa LTJ yang lain.Ekperimen ini akan dilanjutkan denganproses pemurnian untuk menghasilkan UnsurTanah Jarang dengan kemurnian tinggi.Larutan yang dihasilkan dimurnikan lebihlanjut dengan ekstraksi pelarut menggunakanekstraktan organik dalam minyak tanah.Secara komersial, ada tiga ekstraktan ric acid (D2EHPA),Tributylphosphate (TBP), dan aliquat-336.Ekstraksi pelarut biasanya digunakan untukmemisahkan LTJ individu atau menghasilkansenyawa tanah jarang campuran.sampel dan terima kasih banyak kepadaDepartemen Teknik Kimia SIMPULANLogam Tanah Jarang dipisahkan darilarutan lindi melalui proses pengendapanmenggunakan asam oksalat. Presentase LTJyang berhasil dipisahkan berkisar antara 1030%. Kandungan Logam Tanah Jarangdalam hasil pengendapan kaya akan LogamTanah Jarang Ringan dibandingkan denganLogam Tanah Jarang Berat. Kondisi operasiyang optimum dilakukan pada suhu 70 Cdan pH 0,9.[5]UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasihkepada Direktorat Riset dan PengabdianMasyarakat, Direktorat Jendral PenguatanRiset dan Pengembangan, Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telahmemberikan bantuan dana penelitian dalamprogram PDD dengan no kontrak2898/UN1.DITLIT/DIT-LIT/LT/2019, PusatSains dan Teknologi Akselerator- BATANyang telah memberikan fasilitas pengujianDAFTAR PUSTAKA[1][2][3][4][6][7][8][9][10]F. Sadri, F. Rashchi, dan A. Amini,“Hydrometallurgical digestion and leaching ofIranian monazite concentrate containing rareearth elements Th, Ce, La and Nd,” Int. J.Miner. Process., vol. 159, hal. 7–15, 2017.M. K. Jha, A. Kumari, R. Panda, J. RajeshKumar, K. Yoo, dan J. Y. Lee, “Review onhydrometallurgical recovery of rare earthmetals,” Hydrometallurgy, vol. 165, hal. 2–26,2016.C. K. K. Gupta dan N. Krishnamurthy,Extractive metallurgy of rare earths, vol. 37,no. 1. 1992.S. Virdhian, “Karakterisasi Mineral TanahJarangIkutanTimahDanPotensiPengembangan Industri Berbasis Unsur TanahJarang,” in Metal Indonesia, 2014, vol. 36, no.2, hal. 61–69.R. G. Silva, C. A. Morais, dan É. D. Oliveira,“Selective precipitation of rare earth fromnon-puri fi ed and puri fi ed sulfate liquorsusing sodium sulfate and disodium hydrogenphosphate,” Miner. Eng., vol. 134, no.October 2018, hal. 402–416, 2019.A. Kumari, R. Panda, M. K. Jha, J. R. Kumar,dan J. Y. Lee, “Process development torecover rare earth metals from monazitemineral: A review,” Miner. Eng., vol. 79, hal.102–115, 2015.L. A. V. Teixeira, R. G. Silva, A. Avelar, D.Majuste, dan V. S. T. Ciminelli, “SelectiveExtraction of Rare Earth Elements fromMonazite Ores with High Iron Content,”Mining, Metall. Explor., 2019.J. Demol, E. Ho, dan G. Senanayake,“Sulfuric acid baking and leaching of rareearth elements, thorium and phosphate from amonazite concentrate: Effect of baketemperaturefrom200to800 C,”Hydrometallurgy, vol. 179, no. June, hal. 254–267, 2018.A. Golev, M. Scott, P. D. Erskine, S. H. Ali,dan G. R. Ballantyne, “Rare earths supplychains: Current status

dari bijih tergantung pada mineralogi bijih yang umumnya bervariasi dan kompleks [6]. Selain itu, proses lain dikembangkan . Bahan baku dan karakterisasi Tailing pasir zirkon yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari PT . endapan hasil presipitasi dan C elemeninitial.

Related Documents:

Optimasi pemberian air irigasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program QM for Windows. Untuk mengoptimasi penambahan debit ini perlu dilakukan pengaturan pola tata tanam. Sehingga dengan pola tata tanam yang optimal didapat luasan lahan yang maksimal. Berdasarkan hasil optimasi, DI Peterongan bisa melaksanakan awal

FOKUS MASALAH Turban (2005) mengkategorikan model sistem pendukung keputusan dalam tujuh model, yaitu : 1) Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif kecil. 2) Model optimasi dengan algoritma. 3) Model optimasi dengan formula analitik. 4) Model simulasi. 5) Model heuristik. 6) Model prediktif. 7) Model-model yang lainnya.

a. Pemodelan kebutuhan. b. Pemodelan data dan proses menggunakan DFD dan Flow Diagram. c. Strategi pengembangan. 3. Desain Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi sistem secara lengkap dibuat berda-sarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahap sebelumnya. Tahap desain terdiri dari: a. Desain Database b. Desain User Interface

The Taguchi method is an approach associated with robust quality management that combines engineering and statistical methods in order to reduce commodity loss and improve its quality (Ross, 1996; Taguchi, 1993). Taguchi stated that maintaining the high quality of

Genichi Taguchi (1924 – 2012) quality “guru”, responsible for many innovations developed many tools and methods Tolerance design was Taguchi’s last resort method for improving quality Taguchi’s concept of quality Taguchi equated “qual

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan . Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, . itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme .

22 BAB II KERANGKA TEORI DESAIN GRAFIS, KONSEP DAKWAH DAN DESAIN GRAFIS SEBAGAI SENI DAKWAH A. Desain Grafis 1. Pengertian desain grafis Graphic, atau Grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah Seni

Nutrition and Food Science [CODE] SPECIMEN PAPER Assessment Unit A2 1 assessing. 21 Option A: Food Security and Sustainability or Option B: Food Safety and Quality. 22 Option A: Food Security and Sustainability Quality of written communication will be assessed in all questions. Section A Answer the one question in this section. 1 (a) Outline the arguments that could be used to convince .