RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA UNTUK MEMBANTU . - Gunadarma

1y ago
21 Views
2 Downloads
1.30 MB
12 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Grant Gall
Transcription

RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA UNTUK MEMBANTUPENGENDALIAN KUALITAS BAHAN BAKU SUSU PASTEURISASI(Studi Kasus di KUD Dau Malang)DESIGN OF DATABASE SYSTEMS TO ASSIST CONTROL THE QUALITY OF RAWPASTEURIZED MILK(Case Study in KUD Dau Malang)Nindyta Tri Fania1), Purnomo Budi Santoso2), Mochamad Choiri3)Jurusan TeknikIndustri Universitas BrawijayaJl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia2Email :nindytatrifania@gmail.com1), pbsabn@ub.ac.id ), moch.choiri76@ub.ac.id3)AbstrakKUD Dau merupakan salah satu unit usaha mikro dan kecil yang bergerak dalam industripengolahan susu yang mengolah susu segar dan susu pasteurisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh KUDDau ini adalah sistem yang mereka gunakan untuk mendokumentasikan dan mengolah data terkait denganpengendalian kualitas tidak optimal. Perekapan data kualitas masih dilakukan secara manual dan terbatassehingga informasi yang lengkap tentang keadaan susu pada proses penerimaan dari peternak sapi tidakdapat diperoleh. Terlebih lagi, tenaga kerja yang digunakan dalam pengecekan kualitas susu juga terbatassehingga pekerja dapat mengalami beban kerja berlebih dan menyebabkan terjadinya human error.Berdasarkan permasalahan tersebut, KUD Dau membutuhkan suatu sistem yang secara otomatis dapatdigunakan untuk mencatat, menyimpan, dan mengolah data-data yang terkait dengan pengendalian kualitaspada proses penerimaan susu. Penelitian ini menawarkan solusi berupa sistem basis data yangdiintegrasikan dengan pengendalian kualitas dengan menggunakan Microsoft Access 2007 sebagai basisdata dan Borland Delphi 7.0 sebagai aplikasi interface-nya. Gabungan kedua tools ini akan menghasilkanaplikasi basis data yang lebih mudah digunakan, lebih cepat, dan lebih canggih sehingga informasi yangdihasilkan juga lebih lengkap. Sistem menghasilkan laporan pengendalian kualitas berupa peta kontrol dandiagram pareto yang berguna bagi perusahaan untuk mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yangterjadi. Perusahaan dapat mengolah data-data penerimaan sehingga menghasilkan laporan yang digunakanuntuk mengetahui operator yang bertanggung jawab, status penerimaan susu, penyebab penyimpangan, danjuga solusi yang diberikan.Kata kunci: Sistem Basis Data, Pengendalian Kualitas, Susu Pasteurisasi1. PendahuluanDewasa ini, persaingan antar industrisemakin kuat dimana kualitas telah menjadikarakteristik utama agar perusahaan dapatditerima dan terus menjaga eksistensinya dalampersaingan global. Oleh karena itu, perludilakukan pengendalian kualitas untuk n suatu aktivitas keteknikan danmanajemen yang mengukur ciri-ciri sebuahobjek dan membandingkannya dengan standardan spesifikasi yang telah ditentukan danmengambil tindakan perbaikan segera dalamsatuproduk(Montgomery, 1995). Pengendalian kualitastentunya akan lebih mudah jika didampingidengan penggunaan teknologi. Selain lebihefisien, teknologi juga memiliki tingkatketelitian lebih tinggi karena dapat terus bekerjadengan perhitungan stabil sementara manusiamengalami degradasi performance. Salah satupenerapan teknologi yang dapat diaplikasikandalam pengendalian kualitas adalah sistem basisdata karena ringkas, cepat, dan mudahdigunakan.Objek penelitian ini ialah Koperasi UnitDesa(KUD) Dau. KUD Dau termasuk unitusaha industri mikro dan kecil (IMK). Salahsatu kegiatan usahanya adalah unit pengolahansusu, yaitu mengolah dari susu sapi segarmenjadi susu yang siap untuk diminum.Permasalahan yang dialami oleh KUD Dauialah proses pencatatan kualitas bahan bakupada saat penerimaan melibatkan banyakvariabel dengan kuantitas besar, an data mengenai kualitas718

belum baik dan belum lengkap, sehingga tidakdapat digunakan untuk pengembangan lebihlanjut dan tidak memberikan informasi yangdetail. Tenaga kerja dalam bidang pengendaliankualitas juga terbatas sehingga dapatmenyebabkan beban kerja berlebih padakaryawan atau operator yang bersangkutan.Teknologi komputer belum dimanfaatkan secaraoptimal, dimana komputer hanya digunakansebagai alat untuk mengetik dan menyimpandata saja.Permasalahan tersebut tentu dapatmenyebabkan ketidakefisienan karena menyitabanyak waktu. Oleh karena itu, bantuanteknologi komputer sangat diperlukan olehKUD Dau. Salah satu metode usulan yangdisarankan ialah aplikasi sistem basis datadengan menggunakan software MicrosoftAccess 2007 dan Borland Delphi 7.0.KUD Daudapatmelakukandokumentasidanpengendalian kualitas dalam waktu singkatdengan aplikasi basis data ini. Data yangdirekap dapat lebih lengkap sehingga n juga dapat mengetahui apabilaterjadi penyimpangan-penyimpangan dan dapatmenelusuripenyebabterjadinyasertamelakukan perbaikan berdasarkan rekomendasiyang dihasilkan oleh sistem.2. Metode PenelitianMetode penelitian adalah suatu langkahsistematis yang harus ditetapkan terlebih dahulusesuai dengan tujuannya, yaitu untuk membantupengumpulan data serta analisa sehingga dapatdirumuskan solusi penyelesaian masalahnya.Jenis penelitian yang digunakan dalampenelitian ini ialah penelitian terapan, yaitupenelitian yang menjawab suatu permasalahandengan menerapkan metode ilmiah danmenggunakan ide kreatif sebagai alternatifstrategi bisnis.2.1 Pengendalian KualitasPengendalian kualitas adalah merencanakan dan melaksanakan cara yang palingekonomis untuk memperbaiki kualitas produk,mempertahankan kualitas yang sudah tinggi,serta mengurangi jumlah produk yang rusak.Pengendalian kualitas menurut Juran (1998)ialah proses manajerial secara universal untukmelakukan operasi sehingga dapat memberikanstabilitas agar terhindar dari perubahan yangmerugikan dan mempertahankan status quo.2.2 Statistical Process Control (SPC)SPC merupakan teknik penyelesaianmasalah yang digunakan sebagai pemonitor,pengendali, penganalisis, pengelola, danmemperbaiki proses menggunakan metode –metode statistik. Salah satu metodenya ialahSeven Tools (7 tools) yaitu merupakan metodegrafik paling sederhana untuk menyelesaikanmasalah yang bermanfaat untuk memetakanlingkup persoalan, menyusun data dalamdiagram-diagram agar lebih mudah untukdipahami, menelusuri berbagai kemungkinanpenyebab persoalan dan memperjelas kenyataanatau fenomena yang otentik dalam suatupersoalan.2.2.1 Diagram ParetoDiagram pareto berfungsi untukmenunjukkan masalah yang disusun dariprioritas tertinggike terendah untukmenentukan masalah yang harus lebih dahuludiselesaikan. Prinsipnya adalah 80% masalah(ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh20% penyebab. Prinsip Pareto ini pentingkarena mengidentifikasi kontribusi terbesar darivariasi proses yang menyebabkan performansiyang jelek.2.2.2 Peta KontrolPeta Kontrol adalah sebuah alat bantuberupa grafik yang menggambarkan stabilitassuatu proseskerja. Melalui gambaran tersebutdapat dideteksi apakah proses tersebut berjalanbaik(stabil) atau tidak. Karakteristik pokok padaalat bantu ini adalah adanya sepasang bataskendali (Upper dan Lower Limit), sehingga daridata yang dikumpulkan akan dapat ya. Pada dasarnya alat bantu iniberupa rekaman data suatu proses yang sudahberjalan. Bila data yang terkumpul sebagianbesar berada dalam batas pengendalian, makadapat disimpulkan bahwa proses berjalan dalamkondisi stabil. Tetapi sebaliknya, bila sebagianbesar data menunjukkan deviasi di luar bataskendali, maka bisa dikatakan proses berjalantidak normal, yang bisa berdampak padapenurunan mutu produk.2.3 System Development Life Cycle (SDLC)SDLC merupakan tahapan analis danprogrammerdalam membuat sistem informasi.Langkah-langkah SDLC adalah sebagai berikut:719

1. PerencanaanTahap perencanaan dilakukan denganmelakukan analisa sistem lama melalui analisaPIECES, menentukan data dan model apa sajayang diperlukan, menentukan kriteria-kriteriayang dapat mendukung perancangan prosedurdan sistem yang baru, pendekatan-pendekatanyang digunakan dan kebutuhan lain yangdibutuhkanuntukmembuatkerangkaperancangan sistem basis data.2. AnalisaAnalisa sistem dilakukan untuk membantumendeterminasikan kebutuhan user menjadidesain sistem baru yang akan dibuat menjadiprogram aplikasi. Tujuan utamanya adalahuntuk memahami dan mendokumentasikankebutuhan user dan persyaratan proses darisistem yang baru. Dalam tahapan ini terdiri dari3 bagian yaitu:a. Pemodelan kebutuhan.b. Pemodelan data dan proses menggunakanDFD dan Flow Diagram.c. Strategi pengembangan.3. DesainTahapan desain adalah tahapan dimanaspesifikasi sistem secara lengkap dibuat berdasarkan kebutuhan yang telah direkomendasikanpada tahap sebelumnya. Tahap desain terdiridari:a. Desain Databaseb. Desain User Interfacec. Desain Algoritma4. ImplementasiTahapimplementasimerupakantahapan dimana penerapan semua hasil desainpada tahap sebelumnya dibuat dalam bentukprogram aplikasi berbasis komputer. Padaperancangan sistem basis data ini, an aplikasi program berdasarkan padadesain yang telah dibuat.5. PengujianProses pengujian dilakukan untukmemastikan apakah keseluruhan sistem berjalansebagaimana mestinya atau tidak. Prosespengujian sistem terdiri dari tiga (3) bagian:a. Uji Verifikasib. Uji Validasic. Uji Prototipe3. Hasil dan Pembahasan3.1 Pengumpulan Data3.1.1 Profil KUD DauKoperasi Unit Desa Dau (KUD Dau)termasuk unit usaha industri mikro dan kecil(IMK) yang memproduksi susu segar dan susupasteurisasi di wilayah Malang Raya. KUD Dauberdiri sejak tahun 1973 dan terletak di JalanSidomakmur 26 Desa Mulyoagung KecamatanDau Kabupaten Malang.Salah satu kegiatan usahanya adalahunit pengolahan susu, yaitu mengolah dari sususapi segar menjadi susu yang siap untukdiminum. Selain menggunakan susu untukdiproduksi sendiri, KUD Dau juga memasoksusu segar untuk perusahaan susu Nestle.3.1.2 Pengujian Kualitas SusuBerikut adalah tahap pengujian kualitassusu yang dilakukan oleh KUD Dau:1. Uji OrganoleptikSifat organoleptik merupakan sifat yangsubyektif, tetapi merupakan sifat yang sangatpenting. Pengujian ini terdiri dari rasa, aroma,dan warna. Rasa dan aroma dapat bersinergimembentuk citarasa. Citarasa susu sapidipengaruhi beberapa faktor antara lainpenyerapan bau baik dari ternak maupunkandang, bahan pakan ternak, kondisi ternak,maupun pengaruh sinar matahari.2. Uji AlkoholUji alkohol untuk komoditi susudilakukan dengan 2 tahap yaitu denganmenggunakan alkohol 75% dan alkohol 72%.Pengujian dengan alkohol 72% hanya dilakukanjikapengujianpadatahappertamamenunjukkan hasil positif. Hasil positif jikapada saat ditambah alkohol susu mengalamipenggumpalan. Susu yang baik adalah yangmenunjukkan hasil negatif. Alkohol yangdigunakan adalah jenis etil alkohol.3. Uji Berat JenisUji berat jenis dilakukan untukmengetahui apakah komoditi susu telahdicampur atau diencerkan. Pengukurandilakukan dengan alat khusus bernamalaktodensimeter. Berat jenis susu yang masihsegar adalah antara 1,024 – 1,026.4. Uji LemakPrinsip uji lemak dengan metode gerberadalah memisahkan lemak dengan caramenambahkan asam sulfat ke dalam susu dandiikuti dengan proses pemusingan (sentrifus).Lemak yang terpisah ditentukan jumlahnyaberdasarkan skala yang ada pada alat.3.2 AnalisaFase analisa sistem terdiri daripemodelan kebutuhan, pemodelan data danproses, dan strategi pengembangan.720

3.2.1 Pemodelan KebutuhanPada tahap ini dilakukan analisakebutuhan admin dan user untuk memperolehgambaran mengenai fitur dan karateristik yangharus ada pada sistem yang ingin dirancang.Pada tahap ini dibuat pula diagram IPO yangberfungsi untuk menunjukkan data-data yangdibutuhkan dan harus dihasilkan dalam sistem.Diagram IPO ditunjukkan pada Gambar 1.3.2.2 Pemodelan Data dan ProsesPemodelan data dan proses, analissistem mengembangkan model grafis untukmenunjukkan bagaimana sistem mengubah datamenjadi informasi yang berguna. Alat yangdigunakan dalam pemodelan data dan prosesadalah data flow diagram dan deskripsi proses.1. Data Flow Diagram (DFD)Diagram alir data atau data flowdiagram (DFD) secara grafis menunjukkangerakan dan transformasi data dalam sistem.DFD digambarkan dengan context diagram,hierarchy chart, DFD Level 0, dan DFD Level1.a. Context DiagramContext diagram merupakan diagramyang terdiri dari suatu proses danmenggambarkan ruang lingkup suatu sistemdan merupakan level tertinggi dari DFD.Context Diagram ditunjukkan pada Gambar2.b. Hierarchy ChartHierarchy chart atau bagan berjenjangadalah diagram yang digunakan untukmempersiapkan penggambaran diagram alirdata lebih rinci ke level bawah. Hierarchychart digambarkan pada Gambar 3.c. DFD Level 0DFD level 0 menggambarkan kegiatankegiatan utama yang dilakukansistem. DFDLevel 0 digambarkan pada Gambar 4.d. DFD Level 1DFD Level 1 menggambarkan detailproses kalkulasi. Dimana dalam prosesinilah, sistem melakukan perhitungansehingga dapat menghasilkan peta kontrol,diagrampareto,dandata-datapenyimpangan. DFD Level 1 digambarkanpada Gambar 5.2. Pemodelan ProsesPemodelan proses mendokumentasikandetail proses-proses bisnis dan menampilkankembali langkah pemrosesan dan logikabisnisnya secara spesifik. Alat yang biadadigunakan untuk pemodelan proses secaraumum adalah flowchart dan workflow.Penelitian ini menggunakan workflow sebagaialat untuk mendeskripsikan proses, sepertiditunjukkan pada Gambar 6.Gambar 1. Diagram IPOGambar 2. Context Diagram Sistem Basis Data Pengendalian Kualitas721

Gambar 3. Hierarchy Chart Sistem Basis Data Pengendalian KualitasGambar 4. DFD Level 0 Sistem Basis Data Pengendalian KualitasGambar 5. DFD Level 1 Sistem Basis Data Pengendalian Kualitas722

Gambar 6.Workflow Logika Bisnis Sistem3.2.3Strategi tan yangtersisadalamtahapanalisasistem. Berikut inimerupakan strategipengembangan dari analisayang telah dibuat:1. Level Aplikasi: stand alone2. Kebutuhan minimum OS: Windows 7 Ult3. Kebutuhan Tools:Kebutuhan tools terdiri dari kebutuhanminimumhardwaredankebutuhanminimum software.a. Kebutuhan minimum hardwareTabel 1. Kebutuhan Minimum cessor Intel (R) Atom(TM) CPUN570 @1,67ghzMemory (RAM) 1 GB32-Bit Operating Systemb. Kebutuhan minimum softwareTabel 2.Kebutuhan Minimum SoftwareSoftwareKeteranganOperating System Windows 7DatabaseMicrosoft Access 2007ApplicationBorland Delphi 7.03.3 Desain SistemDesainsistembertujuanuntukmenciptakan model fisik dari sistem yangmemenuhi persyaratan desain yang ditetapkanselama fase sebelumnya, yaitu fase analisa.1. Desain DatabaseDesain database terdiri dari desainlogis dan desain fisik.a. Desain LogisDesain logis digambarkan dengan ERD(Gambar 7). Identifikasi atribut dan entitasmerupakanawalpembuatanERD(digambarkan pada Tabel 3). Setelahmenggambarkan entitas maka dilakukanidentifikasi terhadap relasi antar entitas.Kardinalitas Relasi merupakan jumlahmaksimum entitas yang dapat berelasidengan entitas pada himpunan entitas lain,sedangkan untuk derajat minimum entitasdapat saling berelasi disebut modalitas.b. Desain FisikDesainfisikmerupakanbentukaktualisasi dari desain logis. Pada tahap sisDataPengendalian Kualitas. Tahap desain fisikini meliputi penentuan primary key danatribut dari setiap field dalam record tabel.2. Desain User InterfaceDesain user interface merupakansebuah tahap perancangan tampilan visual.Tampilan visual dari sebuah sistem digunakanuntuk membantu pengguna akan lebih mudahpenggunaannya, karena hal ini merupakan alatinteraksi utama antara pengguna dengan sistem.Desain user interface meliputi hierarki menudan desain aplikasi interface. Hierarki menumenunjukkan menu dan submenu dalamaplikasi. Desain user interface ditunjukkanpada Gambar 8.723

3.Desain AlgoritmaAlgoritma dapat dikatakan sebagai otakdari sistem yang dibuat, yang melukiskanlangkah demi langkah yang harus dilakukanuntuk mencapai tujuan. Algoritma dilukiskandalam pseudocode dan terbagi menjadialgoritma admin dan user. Salah satu contohyang diambil dari algoritma admin adalahalgoritma pada proses analisa peta kontrol yangdigambarkan dengan Pseudocode pada Gambar9.3.4 Implementasi SistemImplementasi sistem terdiri dariimplementasi database dan implementasiapllikasi pengendalian kualitas. Implementasibasis data dibuat menggunakanMicrosoftAccess2007, sedangkan untuk aplikasinyamenggunakan Borland Delphi 7.3.4.1 Implementasi Basis DataImplementasi basis data dibuat denganmenggunakanMicrosoftAccess2007.Microsoft Access 2007 merupakan salah satupaket dari Microsoft Office 2007, . Microsoft Access 2007 akanmenyediakan tabel secara otomatis. Membuatrancangan database cukup dengan klik ikonDesign View( )pada pojok kiri atas, kemudianisi kolom Field dengan atribut-atribut yangdiperlukan, Primary Key, beserta tipe datanya.Kolom General dapat digunakan apabilapengguna ingin memberikan value-value untukmengatur atribut yang akan dipakai. Salah saturancangan tabel yang dibuat dalam sistem basisdata ini adalah Tabel Karyawan yangditunjukkan pada Gambar 10, sedangkan hasilrancangannya dapat ditunjukkan pada Gambar11.3.4.2 Implementasi AplikasiPembuatanaplikasipengendaliankualitas ini menggunakan Borland Delphi 7.File utama yang digunakan dalam pembuatanaplikasi Delphi pada umumnya menggunakanfile unit. File unit ini berisi bagian interface danimplementasi. File interface digunakanprogrammer untuk membuat desain tampilan,sedangkan file implementasi merupakan tempatprogrammer untuk menuliskan koding-kodingserta mendeklarasikan variabel-variabel yangdiperlukan. Pembuatan desain tampilan padainterface dilengkapi dengan Object Inspectoryang dilengkapi dengan desain properti formdan desain event. Salah satu hasil implementasidapat ditunjukkan pada Gambar 12.3.5 PengujianTerdapat tiga tahap pengujian padasebuah sistem yang meliputi, uji validasi, ujiverifikasi, dan uji prototipe. Langkah pengujianini penting karena digunakan untuk melihatapakah prototipe yang dibuat telah sesuai atautidak.3.5.1 Uji ValidasiUjivalidasidilakukanuntukmengetahui apakah apakah proses yangdirancang telah memenuhi tujuan yang ingindicapai atau belum, dalam hal ini ialahmendokumentasikan dan mempresentasikandata pengujian kualitas yang ada pada impangan yang ada berikutpenyebab dan solusinya untuk membantuperusahaan mengambil langkah perbaikan.Hasil validasi sistem ditunjukkan pada Gambar13 dan Gambar 14.Gambar 13, yaitu tampilan LaporanProduksi, menunjukkan bahwa sistem dapatmendokumentasikandanmelaporkankeseluruhan hasil pengujian, mana susu yanglayak produksi dan mana susu yang tidak layakproduksi pada proses pengujian sebelumnya.Selain itu, laporan produksi juga telahmenyertakan keterangan lengkap mengenaipenyimpangan yang terjadi pada prosespengujian kualitas.Gambar 14 yang berupa tampilan penyimpangan yang terjadisecara keseluruhan dari waktu yang terpilih.Perusahaanjugadapatmemilah-milahpenyebab penyimpangan yang terjadi, sehinggadapat memutuskan perbaikan yang akandilakukan pada proses selanjutnya melaluirekomendasi yang diberikan oleh sistem.3.5.2 Uji VerifikasiUji verifikasi dilakukan di KUD Daudengan melibatkan Kepala Unit Produksi danbeberapa staf produksi. Aplikasi Sistem BasisData yang dibuat menggunakan Borland Delphi7 yang telah diekstrak ke dalam format .exesehingga pihak KUD Dau tidak perlumelakukan instalasi software Borland Delphi.Penguji yang merupakan pihak KUD Daumenggunakan Windows XP.724

Tabel 3. Identifikasi assword, nama, jabatanPeternakId ptrnk,nm ptrnk, lokasi/alamatKaryawanNIP, nama, alamat, jabatanPenerimaan SusuId trma,tgl trm, jam trm, nm ptrnk, jml(L)ProduksiId prod, id trma, id cekPenyimpanganId pnyimpangan, penyimpanganPenyebab Penyimpangan Id sebab, Keterangan, KategoriSolusi PenyimpanganId solusi, solusi penyimpanganDetail PengecekanId cek, id trma, penanggung jawab, is produksiEntitasTabel 4.Identifikasi RelasiRelasiEntitasAdminMengelola PeternakAdminMengelola KaryawanUserMengelola Detail PengecekanUserMengelola Penerimaan SusuPeternakDigunakan Penerimaan SusuKaryawanDigunakan Penerimaan SusuPenyimpanganDipilihDetail PengecekanPenerimaan SusuDikontrolProduksiPenyebab Penyimpangan Digunakan PenyimpanganSolusi PenyimpanganDikontrolPenyebab PenyimpanganDetail PengecekanDigunakan ProduksiEntitasJenis Relasi1:M1:M1:M1:M1:M1:M1:MM:M1:M1:M1:1Gambar 7. ERD Sistem725

Gambar 8. Desain interface Aplikasi Basis DataGambar 9. Algoritma Proses Analisa Peta Kontrol AdminGambar 10. Tampilan Design View Tabel KaryawanGambar 11. Tampilan Tabel Karyawan726

Gambar 12. Hasil Implementasi Aplikasi berupa Tampilan Form PengujianGambar 13. Tampilan Laporan Data ProduksiSetelah menyalin satu folder DatabaseKualitas yang berisi aplikasi pquality.exe danprogram Microsoft Access 2007 bernamaDatabase Quality Control, maka penggunacukup melakukan klik 2x pada aplikasipquality untuk menjalankan sistem ini.Uji verifikasi sistem melalui tiga tahap,yaitu :1. Konektivitas dengan DatabaseTahap ini dilakukan untuk mengujiapakah input data dari aplikasi telah tersambungke basis data dan telah disimpan dengan baik.2. Pengujian TombolTahap ini dilakukan untuk mengecekapakah semua tombol telah berjalan denganbaik dan berjalan sesuai fungsinya.3. PerhitunganTahap ini untuk melihat apakah hasilhasil perhitungan telah sesuai atau tidak.Perhitungan peta kontrol meliputi pembuatangaris batas atas dan bawah, dan juga trendlinedata yang jelas. Sedangkan, pada perhitungandiagram pareto dilakukan penjumlahan danmemprosentasekan penyebab cacat. Padalaporan produksi juga dilakukan perhitunganpada data susu yang masuk pada prosespenerimaan pada hari itu.3.5.3 Uji PrototipePengujian prototipe dilakukan denganperbandingan sistem lama dengan sistem yangbaru. Hasil pengujian ini ditunjukkan padaTabel 5.727

Jenis encyServiceTabel 5. Perbandingan Sistem c.Lama dengan Sistem BaruSistem LamaSistemBaruKinerja sistem di KUD Dau masih kurang Sistem pengendalian kualitas lebihhal ini dikarenakan sistem dilakukan mudahdanefisienkarenadengan cara manual.terkomputerisasi.Informasi yang didapat masih sangat minim Informasi tersedia dalam bentuk laporansehingga tidak dapat mengungkapkan yang dibuat secara otomatis, lengkap danpermasalahan yang ada di ukmenelusuripermasalahan dan memutuskan perbaikand.yang perlu dilakukan.Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan Biayayangdikeluarkanuntuksistem cukup besar. Hal ini karena biaya menjalankan system dapat dihemat,administrasi untuk pembelian, pembuatan karena semua dokumen hanya perludan penyimpanan dokumen yang masih disimpan di 1 PC saja.manual.Pengendalian kualitas yang dilakukan Karena sistem berjalan otomatis, dengansecara manual masih rentan terhadap performa stabil, dan dinamis, makakesalahan karena adanya human error. kesalahan saat mengambil keputusanSelain itu, data yang tidak tersimpan rapi terkait pengendalian kualitas dapatdapat hilang atau bahkan diakses oleh pihak diminimalisir.luar yang tidak berwenang.Data-data yang tersimpan banyak yang Data-data persediaan disimpan di dalam 1terduplikasi dan catatan-catatan yang unit PC sehingga memerlukan ruang yangdisimpandidalamlemarikabinet lebih sedikitmemerlukanruang yang cukupbanyak.Laporan dari sistem sulit didapat dengan Laporandibuatsecaraotomatis.cepat karena harus membuka dan mencari Pengguna hanya tinggal memilih laporanarsip-arsip yang ada satu persatu, selain itu yang diinginkan.data yang didapat juga tidak lengkap dantidak akurat.4. Kesimpulan1. Hasil perancangan pengendalian kualitasyang diintegrasikan dengan sistem basis databerupa Peta Kontrol dan Diagram Pareto.Atas dasar diagram tersebut perusahaandapat mengidentifikasi erbaikanpadaprosesselanjutnya.2. Telah dirancang dan dibuat Sistem BasisDataPengendalianKualitasdenganmenggunakan Microsoft Access 2007 danBorland Delphi 7.0 sebagai aplikasi userinterface. Perancangan sistem dilakukanmelalui beberapa tahap sebagai berikut:a. Langkah pertama ialah perencanaan sistemdengan menggunakan PIECES untukmenganalisa kelemahan sistem lama.b. Tahapkeduaialahanalisayangmenghasilkan persyaratan sistem yangterdiri dari kebutuhan fungsional dan nonfungsional, Data Flow Diagram (DFD),logika bisnis, dan strategi pengembangansistem untuk merumuskan spesifikasi sistemsesuai dengan kebutuhan pengguna.c. Tahap berikutnya adalah desain yangmencakup desain user interface dan desaindatabase. Desain database terdiri daripembuatan Entity Relationship Diagram(ERD) dan desain tabel. Desain userinterface terdiri dari hierarki menu dandesain interface.Dengan Sistem Basis Data PengendalianKualitas ini dapat dihasilkan liankualitasdengancaramengidentifikasi penyimpangan besertasolusi perbaikannya.3. Sistem telah melalui tahap uji coba melaluiproses pengujian validasi, verifikasi, danpengujian prototipe. Dari hasil pengujianvalidasi, dapat disimpulkan bahwa sistemtelah memenuhi tujuan yang ingin dicapaiyaitu untuk mendokumentasikan danmempresentasikan hasil pengujian kualitaspada proses penerimaan susu. Dari hasilpengujian verifikasi, dapat disimpulkanbahwa sistem telah memenuhi modelkonseptual seperti yang diharapkan dansemua tombol berfungsi dengan baik.728

Sedangkan pada pengujian prototipe,dilakukan perbandingan antara sistem lamadengan sistem baru.DaftarPustakaBudiyono, Haris.(2009). Analisis Daya SimpanProduk Susu Pasteurisasi Berdasarkan KualitasBahan Baku Mutu Susu. Jurnal Paradigma. VolX No.2.Jogiyanto.(2005).Analisis dan Desain SistemInformasi : Pendekatan Terstruktur Teori danPraktis Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: s Quality Handbook:Fifth Edition. New York: McGraw-HillMontgomery, Douglas C.(2009). Introduction toStatistical Quality Control, Sixth Edition.Arizona: John Wiley & Sons, Inc.NESTLE.(2007).Pengetahuan Umum TentangSusu Segar.Pasuruan: NESTLERachman, Taufiqur. (2013). ManajemenKualitas.Jakarta: Universitas Esa Unggul729

a. Pemodelan kebutuhan. b. Pemodelan data dan proses menggunakan DFD dan Flow Diagram. c. Strategi pengembangan. 3. Desain Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi sistem secara lengkap dibuat berda-sarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahap sebelumnya. Tahap desain terdiri dari: a. Desain Database b. Desain User Interface

Related Documents:

rancang bangun sistem informasi pengolahan data penduduk di desa kalimanggis kecamatan manonjaya kabupaten tasikmalaya . riswan muhammad rizki 361743013 program studi teknik informatika sekolah tinggi manajemen informatika & komputer indonesia mandiri bandung 2021 . i lembar pengesahan rancang bangun sistem informasi pengolahan data penduduk .

RANCANG BANGUN SISTEM TERDISTRIBUSI PADA APOTEK . Program Studi Teknologi Informasi I PUTU MAHENDRA PRAMADHITYA NIM : 1104505027 JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 . RANCANG BANGUN . serta sistem pengolahan data agar manajemen apotek dapat berjalan dengan baik.

Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian DATA KENAIKAN GAJI BERKALA Mengingat pentingnya peranan sistem pengolahan data kenaikan gaji berkala, maka sistem tersebut harus didesain dengan baik agar . RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BERBASIS APLIKASI DEKSTOP : STUDI KASUS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA SANTRI PADA TAMAN PENDIDIKAN AL QURAN MASJID AD-DU'A BERBASIS LARAVEL 1Anis Purnomo, 2Astria Hijriani, . Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dan pembuatan sistem informasi manajemen data santri berbasis web pada TPQ Ad-Du'a. Semoga dengan adanya sistem informasi .

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Rancang Bangun Prototype Sistem Pengaman Brankas Berbasis Rfid Dengan . Pada umumnya brankas memiliki sistem keamanan yang kurang optimal, sehingga penulis mempunyai sebuah gagasan untuk menghasilkan sebuah sistem pengamanan brankas . Modul ini menggunakan jaringan telepon seluler GSM untuk menerima data dari lokasi yang jauh. 2.3. Modul RFID

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BANK SAMPAH UNIT PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP Restiani 1, Cahyo Darujati 2,Immah Inayati3 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Dekan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya 1restiani41@gmail.com, 2cahyod@gmail.com, 3immah.inayati@narotama.ac.id Abstrak Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan

Program Studi : Sistem Informasi S.1 Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Aneka Baru Furniture. Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer .