PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR .

3y ago
38 Views
2 Downloads
281.66 KB
7 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Genevieve Webb
Transcription

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKPAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMANKONSEP MATEMATISYosse Pratama1, Caswita2, Arnelis Djalil2Yossepratama123@gmail.com1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika2Dosen Program Studi Pendidikan MatematikaABSTRAKThis quasi experimental research aimed to know the influence of cooperativelearning model of TPS type towards students’ mathematical conceptualunderstanding. This research used the one-shot case study design. The populationof this research was all grade 8th students of SMPN 8 Bandar Lampung in theacademic year of 2014/2015. The sample of the research was students of VIII Aclass that were determined by purposive sampling technique. The research datawere obtained by test of mathematical conceptual understanding. Based on dataanalysis, the cooperative learning model of TPS affects towards students’mathematical conceptual understanding.Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modelpembelajaran kooperatif TPS terhadap pemahaman konsep matematis siswa.Penelitian ini menggunakan the one-shot case study design. Populasi penelitianini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 8 Bandar Lampung tahun pelajaran2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang ditentukandengan teknik purposive sampling. Data penelitan ini diperoleh melalui tespemahaman konsep matematis. Berdasarkan hasil analisis data, penerapan modelpembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh terhadap pemahaman konsepmatematis siswa.Kata kunci: pemahaman konsep matematis, pengaruh, TPS

in Mathematics and Science Study).PENDAHULUANDalam mempelajari matematika, banyak manfaat yang diperoleh.Untuk memperoleh manfaat tersebut,matematika harus dipelajari secarabenar dan menyeluruh. Konsepkonsep matematika harus dipahamisecara komprehensif sejak dini. Halini disebabkan konsep-konsep dalammatematika merupakan satu rangkaian sebab akibat. Kurangnya pemahaman terhadap suatu konsepakan menyulitkan dalam memahamikonsep selanjutnya. Dengan demikian,pemahamankonsepmate-matika yang salah akan mengakibatkan kesalahan konsep pemikiran, sehingga pada akhirnya manfaat matematika tidak didapat secara(SMP) Indonesia menempati peringkat 38 dari 42 negara dengan skor386. Skor ini sungguh rendah biladibandingkan dengan rata-rata skorinternasional yaitu 500 (Mullis et al.,2012: 4).Hal ini juga terjadi pada SMPNegeri 8 Bandar Lampung. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi matematika, diketahuibahwa hasil siswa kelas 8 masihbelum optimal. Penyebab kurangoptimalnya pemahaman konsep inididuga karena kurang optimalnyakerja sama antarsiswa. Seorang siswabisa saja mengerti bagian pertamatapi tidak mengerti bagian yang kedua. Siswa yang lainnya sebaliknya,maksimal.Pentingnya pemahaman konsepjuga tertuang dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNo. 23 Tahun 2006. Peraturanmenteri ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya pemahaman konsepmengerti bagian kedua tetapi tidakmengerti bagian pertama. Ini berartidibutuhkannya kerja sama antarsiswa. Kerja sama antarsiswa sudah dibangun oleh guru mata pelajaranmelalui diskusi kelompok, hanya sajabelum optimal sehingga dibutuhkanmatematis.Namun pada kenyataannya,pemahaman konsep siswa di Indonesia harus mendapatkan banyakperhatian. Hal ini didasarkan padahasil TIMSSPada tahun 2011, siswa kelas VIII(Trends Internationalalternatif diskusi yang berbeda.Dengan demikian, dibutuhkan pembelajaran yang mampu memaksimalkan kerja sama antarsiswa.Pembelajaran yang juga menekankan

kerja sama untuk mencapai tujuanlah salah satu tipe kooperatif yangbersama tanpa menghilangkan keis-dapattimewaanPembelajaransiswa dan memungkinkan siswa be-yang mampu untuk meningkatkankerja sendiri dan bekerja samapemahaman konsep siswa. Pembela-dengan orang lain (Huda, 2013: 136).jaran itu adalah kooperatif.Pada tahap awal pembelajaran yaituindividu.Ada banyak pengertian , siswa diminta berpikir secarakooperatif.mandiri untuk merangsang daya pikirSlavin (2008: 8) mengatakan bahwasiswa. Kemudian, pada tahap pair,pembelajaran kooperatif adalah pen-siswa berkumpul dengan kelom-dekatan pembelajaran yang berfokuspoknya untuk saling mendengarkanpada penggunaan kelompok kecilhasil pemikiran temannya dan men-untuk bekerja sama dalam me-diskusikannya. Setelah itu pada tahapmaksimalkan kondisi belajar untukshare, kelompok diberikan kesem-mencapai tujuan belajar. Berbedapatandengan itu, Sugiyanto (2010: 37),diskusi. Dengan TPS, siswa bisabahwa dasar konsep pembelajaranmelihat ide-ide berbeda terhadapkooperatif adalah pendekatan pem-suatu permasalahan, sehingga akanbelajaran yang berfokus pada peng-meningkatkan pemahaman konsepgunaansiswa itu capai tujuan belajar. Dapat diam-Berdasarkan penjelasan di atas,bil kesimpulan bahwa pembelajaranperlu dilakukan penelitian di SMPkooperatif adalah pembelajaran yangNegeri 8 Bandar Lampung. Pene-memfokuskan penggunaan kelompoklitian ini dilakukan untuk mengetahuikecil untuk memaksimalkan kondisipengaruh model pembelajaran ko-belajar dan memaksimalkan hasil be-operatif tipe TPS ditinjau dari pema-lajar siswa.haman konsep matematis siswa kelasSebuah model sederhana tetapisangatbermanfaatdikembangkanFrank Lyman dari University ofMaryland, yaitu think, pair, share(TPS) (Huda, 2013: 132). TPS ada-VIII semester ganjil SMP Negeri 8Bandar Lampung tahun pelajaran2014/2015.

faatkan dan memilih prosedur atauMETODE PENELITIANoperasi tertentu; dan; (7) mengapliPopulasi penelitian ini adalahseluruh siswa kelas VIII SMP Negeri8 Bandar Lampung yang terdiri darisebelaskelas.Melaluiteknikpurposive sampling, terpilihlah kelasVIII A sebagai sampel penelitiandengan pertimbangan memiliki ratarata mendekati populasi berdasarkanhasil mid semester. Kelas ekperimenmenggunakan model pembelajarankooperatif tipe TPS.litian eksperimen semu (quasi experiment). Desain yang digunakan adalah the one-shot case study. Dalampenelitian ini, digunakan instrumentes pemahaman konsep matematissiswa. Instrumen tes berupa testertulis dengan bentuk soal uraian.Indikator pemahaman konsep matematis siswa sebagai berikut: (1)menyatakansalah.Instrumen yang disusun dalampenelitian ini harus memenuhi validitas isi. Berdasarkan penilaian gurumitra, instrumen penelitian ini dinyatakan valid. Selain validitas isi, instrumen tes juga dihitung reliabilitasnya.Berdasarkanujicoba,diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0,76 sehingga tes ini dinyatakanPenelitian ini merupakan pene-mampukasikan konsep pada pemecahan ma-ulangsuatukonsep; (2) mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentusesuai dengan konsepnya; (3) memberi contoh dan noncontoh darikonsep; (4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasimatematis; (5) mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatukonsep; (6) menggunakan, meman-reliabel. Dengan demikian, soal teslayak digunakan untuk mengumpulkan data.Dalam penelitian ini diperolehdata pemahaman konsep matematissiswa. Sebelum melakukan analisisuji satu pihak perlu dilakukan rnov).Setelah dilakukan uji normalitas, diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yangberdistribusi normal sehingga ujihipotesis yang digunakan adalah ujirata-rata satu pihak.

memandu siswa untuk menyele-HASIL DAN PEMBAHASANsaikan permasalahan yang ada.Berdasarkan hasil analisis data,diperoleh data pemahaman konsepmatematissiswadengannilaitertinggi 100, nilai terendah 34,35,rata-rata 71,81 dan simpangan baku19,99. Berdasarkan hasil perhitunganBerdasarkan pengamatan, saatawal-awal pertemuan, pada tahapthink, banyak siswa terlihat bingungdengan apa yang harus dikerjakan.Bahkan beberapa siswa mengangkattanganuntukbertanya.Guruuji hipotesis diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 mengatasi setiap pertanyaan yang𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka tolak 𝐻0 terima 𝐻1disampaikan serta tetap memintasehingga pemahaman konsep mate-siswamatis siswa dengan menggunakanmandiri sebisa mungkin. Masalah inimodel TPS berpengaruh dalam me-sudah tidak nampak pada akhirningkatkan pemahaman konsep ma-pertemuan karena siswa sudah mulaitematis siswa hingga mencapai lebihmemahami apa yang harus diker-dari 66.jakan. Pada tahap pair, siswa terlihatBerdasarkan ketercapaian kator pemahaman konsep matema-salahan yang ditemukan pada tahaptis siswa, hanya indikator mengem-think.bangkan syarat perlu atau cukup darikelompok, sebagian besar siswasuatu konsep yang berada di bawahterlihat antusias dalam menjelaskan60% sedangkan Indikator pemaha-kepada pasangannya. Hal ini sesuaiman konsep lainnya berada diatasdengan apa yang diutarakan oleh60%.didukungHudojo (2003: 277) bahwa bahasapengamatan di lapangan, bahwateman sebaya lebih mudah dipahami.selamadenganIni terjadi karena tingkat kecerdasanmenggunakan model pembelajaranbahasa siswa hampir setara sehinggakooperatif tipe TPS, siswa lebih aktifmereka menggunakan bahasa sesuaimengikuti pembelajaran bila masalahpemahaman mereka. Pada tahapyang timbul adalah prosedur operasi.share,Namun, saat permasalahan berupatangkan pemahaman yang diperoleh.soal syarat cukup dan perlu, siswaBerdasarkanHaltersebutkegiatanbelajarmenjadi pasif sehingga peneliti ema-ada

beberapa siswa yang selalu mengan-persiapan yang panjang dalam meng-gkat tangannya bila sesi ini dimulai.kondisikan siswa sehingga pembe-Ada juga siswa yang tidak pernahlajaran bisa lebih diefektifkan an.Kondisidisiasati dengan meminta siswa yangkedua, pelajaran matematika dile-belumta-takkan pada jam pertama sehinggangannya untuk menyampaikan hasilmenjadikan siswa lebih fokus dandiskusi kelompoknya. Diskusi inisiap dalam belajar, dibandingkan jikabertujuan melihat pemahaman yangjam pelajaran matematika diletakkanberkembang pada siswa. Karena bisapada jam terakhir. Ini memberikansajanamunpengaruh terhadap penelitian sehing-pengerjaannya berbeda. Ini dapatga menjadi lebih mudah untuk meng-menambahkondisikan dan mengatur jarsiswa.kegiatan pembelajaran di kelas.Ada beberapa kondisi yangKendala penelitian ini yaitumenguntungkan sehingga kelas yangsuasana kelas masih belum begitumenggunakan model pembelajarankondusif saatkooperatif tipe TPS berpengaruhlangsung. Siswa masih melakukandalamkegiatan lain saat kegiatan inggaMeskipunpembelajaran ber-masalahinisudahmencapai lebih dari 66. Kondisiditanggulangi dengan cara guru ber-pertama, siswa memang sudah seringkeliling dan mengingatkan siswa, te-menggunakan kelompok dan diskusitap saja ada beberapa siswa yangsebagai sarana belajar. Siswa tidakbelum merespon dengan baik. Ke-perlu beradaptasi terlalu lama dengancendrungan siswa untuk mudah me-pembelajaran kooperatif tipe TPS.nyerah bila menemui masalah jugaIni sesuai dengan yang diungkapkanturut membuat penelitian ini menjadiFristadi (2014: 53) bahwa adaptasikurang optimal. Meskipun sebelumpembelajaran dibutuhkan untuk men-dan sesudah pembelajaran peneliticapaiiniselalu memberikan motivasi tetapmemudahkan untuk dilakukan pene-saja siswa belum termotivasi selu-litian karena tidak perlu memberikanruhnya. Hal ini mengakibatkan hasilhasilmaksimal.Hal

pembelajaran tidak mencapai hasilsempurna.KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitiandan pembahasan, model pembelajaran koopertatif berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematissiswa kelas VIII SMP Negeri 8Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.DAFTAR PUSTAKAFristadi, Restu.2014. Efektivitas Model Pembelajaran KooperatifTipe TPS Terhadap Pemahaman Konsep MatematisSiswa. (Skripsi). Bandar Lampung :Universitas Lampung.Huda, Mifhtahul. 2013. CooperativeLearning, Metode, Teknik DanModel Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hudojo, Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:KerjasamaJICAdenganFMIPA Universitas NegeriMalang.Mullis, I. V. S., M. O. Martin, P.Foy, dan Alka Arora. 2012.TIMSS 2011 InternationalResultsinMathematics.Amsterdam: TIMSS & PIRLSInternational Study Center danInternational Association forthe Evaluation of EducationalAchievement (IEA) .Slavin E. Robert. 2008. CooperativeLearning,TeoriRiset Dan Praktik. Terjemahan N. Yusron.Bandung: Nusa Media.Sugiyanto.2010.Model-ModelPembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terdiri dari sebelas kelas. Melalui teknik purposive sampling, terpilihlah kelas VIII A sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan memiliki rata-rata mendekati populasi berdasarkan hasil mid semester. Kelas ekperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

Related Documents:

3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah pada pembagian kelompok.tahap yang pertama membagi kelompok secara heterogen yang dikenal dengan kelompok asal, dan pembagian kelompok

dengan model pembelajaran kooperatuf tipe STAD (Student Team Achievement Division). Model pembalajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan pembelajaran kooperatif yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif

A. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achivement Division) 1. Hakikat Metode Kooperatif a. Pengertian Metode Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.5

Animalia. (3) Untuk mengkaji perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menerapkan e-modul pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang tidak menerapkan e-modul pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada konsep Animalia. (4) Untuk mengkaji respon siswa terhadap penerapan e-modul pada model

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 7 DENPASAR Cokorde Istri Mirah Kusuma Widiawati SMA Negeri 7 Denpasar cokmirah77@gmail.com Abstrak Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan perencanaan dua siklus.

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Archievment Division (STAD). Menurut Slavin (2009:143) STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT adalah 2.98 positif. Dari hasil tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas, hasil belajar serta respon siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif learning tipe make a match lebih tinggi dari pada kelas yang menerapkan

3. STAD STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Dalam model pembelajaran ini siswa dalam kelas dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang beranggotakan empat sampai enam siswa yang terdiri dari