MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN - Novi Trisna Anggrayni

3y ago
76 Views
3 Downloads
204.21 KB
15 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 1m ago
Upload by : Brenna Zink
Transcription

MAKALAHINOVASI PENDIDIKANDisusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar PendidikanDosen : Taufik Muhtarom, M.Pd.Disusun Oleh :Kelompok 8Azizatul Mar’ati(14144600200)Deviana RAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA2014/2015

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Inovasi Pendidikan” tepat waktu.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar Pendidikan.Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu danpengetahuan tentang “Inovasi Pendidikan”. Ucapan terimakasih kami haturkankepada Dosen pengampu matakuliah Pengantar Pendidikan, teman-teman dansemua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutamapertolongan Allah SWT yang memberikan kami kesehatan sehingga makalah inidapat terselesaikan tepat waktu.Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dansaran yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baiklagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnyadan masyarakat umum.Yogyakarta, 29 November 2014Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANI.1 LATAR BELAKANGI.2 RUMUSAN MASALAHI.3 TUJUANBAB II PEMBAHASANII.A PENGERTIAN INOVASI DAN INOVASI PENDIDIKANII.B TUJUAN DAN ALASAN DIBUTUHKANNYA INOVASIII.C STRATEGI PENGUASAAN IPTEKII.D PROFESIONALISME DAN KEUNGGULANII.E SIKAP TERHADAP PERKEMBANGAN IPTEKBAB III PENUTUPIII.A KESIMPULANIII.B SARANDAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUANI.1 LATAR BELAKANGPada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan perbaikandan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasipendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi padamasa globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengahbangsa lain yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmupengetahuan dan teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikutiperkembangan jaman, maka generasi muda tidak mampu mengembangkan potensiyang ada dalam bangsa dan negara, baik sumber daya manusia, maupun sumberdaya alam untuk kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal ini inovasi pendidikansangat dibutuhkan.I.2 RUMUSAN MASALAH1) Apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan?2) Mengapa dibutuhkan inovasi pendidikan?3) Strategi apa yang diperlukan dalam penguasaan iptek?4) Bagaimana membangun profesionalisme dan keunggulan?5) Bagaimana menyikapi perkembangan iptek?I.3 TUJUAN1) Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan.2) Mahasiswa mengerti alasan dibutuhkannya inovasi pendidikan.3) Mahasiswa mampu menguasai iptek.4) Mahasiswa memahami cara membangun profesionalisme dan keunggulan.5) Mahasiswa dapat menyikapi penguasaan iptek dengan arif.

BAB II PEMBAHASANII.A PENGERTIAN INOVASI DAN INOVASI PENDIDIKANInovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruandan perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah.Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamatisebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik ituberupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuantertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Ibrahim, 1988). Invensiadalah suatu penemuan yang benar-benar baru artinya hasil kreasi manusia yangberupa benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada,kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Sedangkan diskoveri adalah suatupenemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada,tetapi belum diketahui orang.Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasidalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasipendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagaisuatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yangdigunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalahpendidikan.II.B TUJUAN DAN ALASAN DIBUTUHKANNYA INOVASIArah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap,yaitu :a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmudan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makinberjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.

b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolahbagi setiap warga negara. Misalnya daya tampung usia sekolah SD, SLTP,SLTA, dan Perguruan Tinggi.Adapun masalah-masalah yang menjadi alasan dituntutnya adanya inovasipendidikan di Indonesia, yaitu :a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi ndidikan dankebudayaan bangsa Indonesia.Sistem pendidikan yang dimiliki dandilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikankemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapatmenghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktifsesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.b. Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan dayatampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebihbaik, sedangkan di pihak lain kesempatan sangat terbatas.d. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampumengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasanayang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yangdituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.SIFAT-SIFAT PERUBAHAN INOVASI1. Penggantian (substitution)Penggantian (substitution), misalnya inovasi dalam penggantian jenissekolah, penggantian bentuk perabot, alat-alat, atau system ujian yang lamadiganti yang baru.2. Perubahan (alternation)

Perubahan (alternation), sebagai contoh upaya mengubah tugas guru yangtadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi gurubimbingan dan penyuluhan atau mengubah kurikulum sekolah menengahumum yang semula bercorak teoritis akademis, menjadi kurikulum dan matapelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis. Perubahansemacam ini mengandung sifat mengganti hanya sebagian komponen darisekian banyak komponen yang masih dapat dipertahankan dalam system yanglama.3. Penambahan (addition)Penambahan (addition), dalam inovasi yang bersifat penambahan ini tidakada penggantian atau perubahan. Kalaupun ada yang ebrubah makaperubahan tersebut hanya berupa perubahan dalam hubungan antar komponenyang terdapat dalam system yang masih perlu dipertahankan. Sebagai contoh,adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalanganguru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-carapenilaian yang sudah ada.4. Penyusunan kembali (restructuring)Penyusunan kembali, yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponenyang ada dalam system dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutandan kebutuhan. Sebagai contoh, upaya penyusunan kembali susunanperalatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran da daya tampung kelas,menyusun kembali urutan mata pelajaran atau kesuluruhan systempembelajaran, system kepangkatan, system pembinaan karir baik untuktenaga edukatif maupun tenaga administrative, teknisi, dalam upayapengembangan keseluruha sumber daya manusia dalam system pendidikan.5. Penghapusan (elimination)

Penghapusan (elimination), adalah upaya pembaharuan dengan caramenghilangkan aspek-aspek tertentu dalam pendidikan, atau pengurangankomponen-komponen tertentu dalam pendidikan, atau penghapusan polaataupun cara-cara lama. Sebagai contoh, upaya menghapuskan mata pelajarantertentu, seperti mata pelajaran menulis halus, menghapus fasilitas tertentu,seperti permainan olahraga atau menghapus kebiasaan untuk senantiasaberpakaian seragam.6. Penguatan (reinforcement)Penguatan (reinforcement), yaitu upaya peningkatan untuk memperkokohatau memantapkan kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnyaterasa lemah. Misalnya, upaya peningkatan atau pemantapan kemampuantenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam mempermudahtercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.II.C STRATEGI PENGUASAAN IPTEKSTRATEGI PENGUASAAN IPTEK MELALUI PENDIDIKAN DANKEBUDAYAANKemajuan teknologi dapat dicapai melalui kemajuan ilmu pengetahuan yang tidakmungkin terwujud tanpa adanya sumberdaya manusia berkualitas. Tarafpendidikan merupakan modal utama terbentuknya sumber daya manusiaberkualitas. Kebijaksanaan untuk meningkatkan taraf pendidikan pendudukminimal lulus SLTP melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar SembilanTahun merupakan suatu langkah strategis. Tentunya kebijaksanaan tersebut harusdiikuti pula dengan kebijaksanaan lain yang mengarah kepada pembentukansumberdaya manusia yang mampu mengembangkan dan menguasai iptek agarbangsa Indonesia tidak tertinggal oleh bangsa-bangsa lain dalam era globalisasiyang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam berbagai aspek kehidupan

Sama halnya dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kinerja pembangunanjuga sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia, yang antara laindicirikan dengan penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi sangat berperanandalam pemanfaatan dan pendayagunaan seluruh faktor produksi baik modal dansumberdaya alam maupun sumberdaya manusia itu sendiri. Tingkat penguasaanteknologi menentukan pula tingkat kemajuan suatu bangsa, dan kemudian jugamenentukan tingkat nguasaanilmupengetahuan, sehingga keduanya seringkali disebut ilmu pengetahuan danteknologi (iptek). Sebenarnya tidaklah semua jenis dan cabang ilmu pengetahuanselalu menghasilkan teknologi. Saat mempelajari mengenai iptek, janganlahberanggapan bahwa suatu cabang ilmu pengetahuan yang tidak berkaitan denganteknologi itu tidak penting. Dalam dunia industrialisasi yang semakin kental,manusia akan semakin membutuhkan dimensi kemanusiaan yang bernuansa etika,estetika, moral, dan kejiwaan. Jadi, berbicara tentang iptek dalam arti yangspesifik dalam kaitannya dengan proses industrialiasi, tidaklah berartimengesampingkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam arti yang luas.Ciri yang menonjol dari seseorang yang berbudaya iptek antara lain:1) Selalu terdorong untuk bertanya dan mencari tahu serta menggali rahasiaalam, karena alam adalah sumber ilmu pengetahuan2) Berfikir logis dan rasional3) Menjunjung tinggi mutu dan keunggulan4) Selalu cenderung kepada kebenaran, karena ilmu pengetahuan hanyamungkin dibangkitkan dan dikembangkan atas dasar kebenaran serta sadarbahwa kebenaran ilmu itu sendiri tidaklah bersifat multak (absolut) danabadi5) Menghargai kerja keras dan tidak memandang rendah kerja kasar, karenadari setiap kerja itu akan selalu dihasilkan suatu karya6) mengutamakan profesionalisme.

Keberhasilan dari proses pendidikan yang bertujuan mewujudkan manusiaberbudaya iptek akan sangat ditentukan oleh semangat dan gairah belajar yangharus ditumbuh-kembangkan oleh setiap pendidik. Anak didik harus didoronguntuk selalu bertanya agar tumbuh sikap kreatif, karena kreativitas merupakanmodal utama untuk melakukan suatu inovasi, dan inovasi adalah sumberpenguasaan teknologi.Dalam upaya menumbuh-kembangkan budaya iptek sejak dini, bekal dasaryang harus dikuasai anak didik dengan baik adalah penguasaannya terhadapbidang ilmu sains, matematika, dan bahasa. Sudah dilakukan pengamatan bahwapenguasaan ketiga materi itu masih lemah di kalangan anak didi. Kelemahantersebut harus segera diatasi, dengan cara utamanya menciptakan gairah dansemangat untuk mempelajari bidang ilmu yang sering dianggap sulit itu. Anakdidik akan tertarik jika,a) ilmu hayat, misalya, diajarkan dengan menunjukkan bagaimana hewan dantanaman tumbuh dan berkembang di alam.b) Matematika diajarkan dengan menghitung berapa jumlah butir padi yangada pada satu rumpun.c) Kemampuan bahasa diajarkan dengan berceritera tentang hikayat-hikayatyang menarik dan bernuansa moral.Budaya iptek juga sekaligus dapat ditumbuh-kembangkan sejak dini pada anakanak sekolah dasar bersamaan dengan pelestariannilai-nilai luhur budayaIndonesia. Betapa tingginya peradaban dan muatan iptek pada candi-candipeninggalan sejarah seperti Borobudur dan Prambanan. Dan metode-metode lainyang menarik dan membangkitkan semangat berlajar guna menumbuhkembangkan budaya iptek itu.II.D PROFESIONALISME DAN KEUNGGULANProfesionalisme dan keunggulan merupakan kata kunci yang perlu terusdiungkapkan dalam upaya membangun sumberdaya manusia yang berkualitas di

era globalisasi. Dalam dunia yang terus berkembang ini dan di masa mendatang,untuk membangun profesionalisme yang andal diperlukan muatan iptek yangsenantiasa baru. Dunia pendidikan pada gilirannya dituntut pula untuk selalumengantisipasi berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi itu. Masalahyang seringkali dihadapi adalah kecepatan perkembangan yang terjadi di duniapendidikan selalu Iebih lambat dari kecepatan perkembangan yang terjadi di duniaindustri dan dunia luar pendidikan lainnya. Memang demikianlah sifat dasar daridunia pendidikan. Menyadari karakteristik seperti tersebut, maka dibutuhkanupaya meningkatkan profesionalisme dan keunggulan. Selain hal itu juga denganmemberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik untuk siapberkembang dan dalam waktu relatif singkat mampu menyesuaikan diri dengankebutuhan nyata di lapangan.Ada beberapa program pendidikan yang cukup menjanjikan untukmewujudkan keterkaitan dan kesepadan dan sekaligus untuk membangunkeunggulan dan profesionalisme. Program "CO-OP", misalnya, dapat dirintis dandikembangkan terutama untuk jenjang pendidikan tinggi terutama politeknik.Melalui program "CO-OP" ini anak didik dilatih untuk menghayati kehidupan didunia industri, dididik untuk memelihara dan meningkatkan etos kerja danproduktivitas, serta mengembangkan profesionalisme. Bagi jenjang pendidikanmenengah kejuruan di SMK, pada prinsipnya program "CO-OP" pun dapatditerapkan dengan menyesuaikan tingkat keterampilan yang ditentukan.Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V.Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peranperan guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor,manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.a. Pelatih (coaches); Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan gkancara-carapembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanyamemberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang

mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanyamemberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itusendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengankemampuan dan kondisi yang ada.b. Konselor; Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasiinteraksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajarandalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku denganguru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa danmembantunya ke arah perkembangan optimal.c.ManajerPembelajar; Sebagai manajerpembelajaran, gurumemilikikemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhankegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumberpenunjang pembelajaran.c. Partisipan; Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akantetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal inimengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak,akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa.d. Pemimpin; Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorangyang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menujutujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatanuntuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagaikegiatan lain di luiar mengajar.e. Pembelajar ;Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajardalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitasprofesionalnya.f. Pengarang; Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatifmenghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-

tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yangharus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yangkreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Halitu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basiskualitas profesionaliemenya.II.E SIKAP TERHADAP PERKEMBANGAN IPTEK1. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.2. Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.3. Memanfaatkan iptek dengan bijaksana4. Menghargai jenis pekerjaan sesuai dengan prestasi.5. Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunanberkelanjutan.6. Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.7. Tetap menjunjung nilai keluhuran bangsa dengan menjadi manusia yangbermoral.

BAB III PENUTUPIII.A KESIMPULANInovasi berasal dari kata latin, innovationyang berarti pembaruan dan perubahan.Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan ataudiamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang(masyarakat), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untukmemecahkan masalah pendidikan.dalam inovasi pendidikan mempuyai tujuanyang jelas. inovasi pendidikan memiliki sifat-sifat, yaitu:Penggantian(substitution), Perubahan (alternation), Penambahan (addition), Penyusunankembali (restructuring), Penghapusan (elimination), Penguatan (reinforcement).Profesionalisme dan keunggulan guru merupakan kata kunci yang perlu terusdiungkapkan dalam upaya membangun sumberdaya manusia yang berkualitas dimasa perkembangan iptek. Namun, dalam menerima adanya iptek perlu adanyasikap yang bijaksana.III.B SARANSaran bagi semua dalam menyikapi perkembang iptek yaitu,: Terbuka terhadapinovasi dan perubahan., berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.,memanfaatkan iptek dengan bijaksana, menghargai jenis pekerjaan sesuai denganprestasi, menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunanberkelanjutan, menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia, etapmenjunjung nilai keluhuran bangsa dengan menjadi manusia yang bermoral.

DAFTAR PUSTAKAWahyudin, Dinn, dkk. Pengantar Pendidikan. 2008. Jakarta: Universitas Terbuka.Tirtarahardja, Umar. Pengantar Pendidikan. 2000. Jakarta: Rineka esia/

pendidikan selalu Iebih lambat dari kecepatan perkembangan yang terjadi di dunia industri dan dunia luar pendidikan lainnya. Memang demikianlah sifat dasar dari dunia pendidikan. Menyadari karakteristik seperti tersebut, maka dibutuhkan upaya meningkatkan profesionalisme dan keunggulan. Selain hal itu juga dengan

Related Documents:

dan Pola Pikir Inovasi serta pengelolaan program Merencanakan Inovasi Melaksanakan Inovasi Membangun Budaya Inovasi Strategi inovasi dalam Organisasi; Praktik Inovasi di Sektor Pemerintah. Praktik Inovasi di Sektor Swasta Praktik Inovasi di Masyarakat Inovasi pengelolaan program organisasi pada unit organisasi.

1.masalah yang dihadapi, sebelum ada inovasi 2.Siapa yang mengusulkan dan bagaimana inovasi tsb dapat memecahkan masalah 3.Inovasi kreatif & inovatif 4.Strategi inovasi 5.Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi 6. Sumber daya yang digunakan 7.Out put inovasi 8.Sistem untuk evaluasi inovasi 9.Kendala utama yang dihadapi & cara mengatasinya

pedoman penulisan karya tulis ilmiah makalah. Bab II memuat sistematika penulisan makalah sebagai salah satu bentuk tugas kuliah mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UMRAH. Bab III berisi tata cara penulisan makalah. 3 BAB II SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH Dilihat dari segi f

Jabatan dan agensi supaya mewujudkan unit inovasi di oragnisasi masing- . Inovasi boleh terdiri daripada sistem dan prosedur, kaedah dan cara bekerja mahupun . Jabatan, Bahagian, Negeri dan Daerah, Jabatan Pertanian. Konvensyen ini juga bertujuan membuka minda kreativiti dan inovasi adalah

1. Jarwo Super Pengembangan Inovasi yang dinamis sesuai perkembangan terbaru hasil penelitian Peneliti, Penyuluh, Kelompok tani, Petani Sistem Inovasi Terbuka yang memadukan beragam inovasi terbaru dari berbagai sumber Penerapan beragam inovasi secara terintegrasi/ peningkatan produktivitas lahan Membuka diri bagi beragam

peserta dalam bidang inovasi, mengetengahkan produk inovasi pelajar PMM dan menjalinkan hubungan kolaborasi dengan agensi kerajaan, pihak industri dan syarikat persendirian dalam mengkomersilkan produk inovasi pelajar. Jabatan induk PMM telah menghantar sejumlah 56 projek inovasi keseluruhannya. Penghantaran produk ini

prosiding yang berisi kumpulan makalah yang dihimpun dari Semiloka Nasional Inovasi Perpustakaan 2017 (SNIPer 2017) dengan tema “ Perpustakaan sebagai Inkubator Inovasi dan Kreativitas Sumber Daya Manusia (SDM) danTeknologi Informasi (TI) ”.

Articles 500 and 505 of the National Electrical Code . The following are explanations of the two systems: Hazardous Location Coding System - NEC 500. Class I / II / III, Division 1 / 2 Type of Protection XP Explosionproof IS Intrinsically Safe Apparatus AIS Associated Apparatus with Intrinsically Safe Connections ANI Associated Nonincendive Field Wiring Circuit PX,PY,PZ Pressurized .