Makalah Tugas Akhir Perancangan Struktur Gedung Fakultas Kedokteran .

1y ago
19 Views
3 Downloads
2.38 MB
20 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Orellana
Transcription

1MAKALAHTUGAS AKHIRPERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTASKEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM DENGANMETODE SISTEM RANGKA GEDUNGDODDY INDRA PRASETYANRP 3108 100 524Dosen PembimbingIr. Iman Wimbadi, MSJURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2012

2PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MATARAM DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNGNama MahasiswaNRP MahasiswaJurusan: Doddy Indra Prasetya: 3108 100 524: S1 Lintas Jalur Teknik SipilFTSP-ITSDosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MSABSTRAKProyek Pembangunan gedung Fakultas Kedokteran ini dirancang dengan menggunakanmetoda Sistem Rangka Gedung, sesuai SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2002.Struktur tersebut direncanakan berjumlah 7 lantai dan terletak di wilayah gempa tinggi(Mataram). Sistem Rangka Gedung adalah salah satu sistem struktur yang bebangravitasinya dipikul sepenuhnya oleh space frame, sedangkan beban lateralnya dipikulbersama oleh space frame dan shearwall. Space frame sekurang-kurangnya memikul 10%dari beban lateral dan sisanya dipikul oleh shearwall. Karena shearwall dan space framedalam Sistem Rangka Gedung merupakan satu kesatuan struktur maka diharapkan keduanyadapat mengalami defleksi lateral yang sama atau setidaknya space frame mampumengikuti defleksi lateral yang terjadi. Shearwall adalah dinding geser yang terbuat daribeton bertulang dimana tulangan-tulangan tersebut yang akan menerima gaya lateral akibatgempa sebesar beban yang telah direncanakan.Kata Kunci :Sistem Rangka Gedung, Shearwall

3Bagaimana merancang struktur Gedung FakultasKedokteran Universitas Mataram yang aman dankuat pada saat terjadi gempa dengan metode SistemRangka Gedung?BAB IPENDAHULUAN1.11.2Latar belakangBanyaknya lulusan SMU yang inginmelanjutkan studinya ke Fakultas anyangadatidakdapatmenampung calon mahasiswa tersebut.Padahal,saat ini kondisi gedung fakultas kedokteran yangada dianggap kurang layak untuk menampungjumlah mahasiswa.Oleh karena itu, BadanPelaksana Harian Universitas Mataram melakukanpenambahan gedunguntuk memfasilitasimahasiswanya dalam proses kan beberapa criteria, antara lainkriteria kekuatan, perilaku yang baik pada tarafgemparencana,sertaaspekekonomis.Merencanakan bangunan ngan yang matang terutama gedung itudirancang tahan terhadap gempa.Pertimbanaganstruktur ini akan berpengaruh dalam menentukanalternative perencanaan, misalnya tata letak kolom,panjang balok dan bentang.Dalam SNI 03-1726-2002, Indonesia terbagidalam 6 wilayah gempa, dimana wilayah gempa 1adalah wilayah dengan kegempaan paling rendahsedangkan wilayah gempa 6 dengan kegempaanpaling tinggi. Gedung Fakultas KedokteranUniversitas Mataram berada di zona 6, dandirencanakan dengan Sistem Rangka Gedung.Bangunan tinggi tahan gempa umumnyamenggunakan elemen-elemen struktur kaku berupadinding geser untuk menahan kombinasi gayageser, momen, dan gaya aksial yang timbul akibatbeban gempa. Dengan adanya dinding geser yangkaku pada bangunan, sebagian besar beban gempaakan diserap oleh dinding geser tersebut (Imran2008). Gaya gempa yang menyeluruh padabangunanditeruskanmelaluisambungansambungan struktur ke diafragma horizontal,diafragma mendistribusikan gaya-gaya ini keelemen-elemen penahan gaya lateral vertikal sepertidinding geser dan rangka, elemen-elemen vertikalmentransfer gaya-gaya ke dalam pondasi ( Purwono2005 ). geser, sehingga dimensi balok dan kolombisa dikurangi.Perumusan Masalah Permasalahan utama yaitu: Detail Permasalahan yaitu:1. Bagaimana merencanakan preliminary design sistemrangka gedung pada bangunan?2. Bagaimana menerapkan design sistemrangkagedung pada bangunan?3. Bagaimana menghitung penulangan untuk strukturutama (balok dan kolom) dan dinding geser struktur?1.3Batasan MasalahMengingat keterbatasan waktu dalampenyusunan tugas akhir ini, maka ada batasan-batasanmasalah antara lain :1. Tidak merencanakan metode pelaksanaan.2. Tidak memperhitungkan kesulitan pengadaanmaterial serta pengaruh dan dampaknya terhadaplingkungan selama pelaksanaan.3. Tidak menghitung aspek ekonomis dari biayakonstruksi.4. Tidak memperhitungkan sistem utilitas bangunan,instalasi air bersih dan air kotor, instalasi listrik,finishing dsb.5. Analisa struktur dengan program bantu ETABSv9.7.1 dan PCACOL v3.646. Penggambaran mengunakan program bantu AutoCad 20077. Penulisan menggunakan Microsoft Office 20071.4Tujuan PenulisanDari permasalahan yang ada di atas, adapuntujuan yang akan dicapai dalam penyusunan tugas akhirini adalah :1. Mampu merencanakan preliminary design sistemrangka gedung pada bangunan.2. Mampu menerapkan design sistem rangka gedungpada bangunan.3. Mampu menghitung penulangan untuk strukturutama (balok dan kolom) serta dinding geserstruktur.1.5Manfaat1. Sebagai referensi perencanaan gedung FakultasKedokteran Universitas Mataram di Nusa TenggaraBarat, sehingga gedung tersebut dapat dimanfaatkanuntuk kegiatan perkuliahan.2. Dapat mengetahui atau memberikan contoh caraperhitungan struktur gedung dengan SRG.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

42.1UmumFilosofi perencanaan bangunan tahangempa yang diadopsi hampir seluruh negara di duniamengikuti ketentuan berikut ini :a.Pada gempa kecil bangunan tidak bolehmengalami kerusakanb. Pada gempa menengah komponen strukturaltidak boleh rusak, namun komponen nonstruktural diijinkan mengalami kerusakanc.Pada gempa kuat komponen struktural bolehmnegalami kerusakan , namun bangunan tidakboleh mengalami keruntuhan (IITK – BMTPC2002 )Ketika gempa menyerang konstruksibangunan yang berada di atas permukaan tanah,maka di antara elemen konstruksi pembentukbangunan gedung yang pertama kali dikenai aksibeban gempa adalah kolom bangunan pada levellantai dasar, sebelum energy gempa merambat kekolom dan balok lantai di atasnya. Jika gempaberarah horizontal, maka aksi dari beban gempa iniakan diterima oleh kolom bangunan sebagai gayageser. Sedangkan jika gempa ini berarah vertikal,maka aksi dari beban gempa akan diterima olehkolom sebagai gaya aksial. Gaya aksial maupungaya geser ini akan merambat k atas bangunan,dengan kecepatan rambat tertentu sesuai denganmodulus geser G atau modulus elastisitas E darimaterial konstruksi pembentuk struktur kolom.(Darmawan, Straupalia, dan Nisa’ 2010)Beban angin juga diperhitungkan dalammendesain struktur bangunan. Beban angin yangdiperhitungkan ini tidak hanya bergantung padakecepatan angin rata-rata, tetapi juga faktorturbulensi kecepatan angin itu sendiri. (Pattipawaej2010)2.2 Spektrum ResponKeteraturan (beraturan atau tidak) ataukonfigurasi gedung akan sangat mempengaruhikinerja gedung sewaktu kena gempa rencana, karenaitu struktur gedung dibedakan atas 2 golongan yaituyang beraturan dan yang tidak berdasarkankonfigurasi denah dan elevasi gedung. Analisagedung beraturan dapat dilakukan berdasarkananalisa statik ekuivalen sedangkan yang tidak,pengaruh gempa rencana harus ditinjau sebagaipengaruh pembebanan dinamik, sehingga analisisnyadilakukan berdasarkan analisa respons dinamis.(Purwono 2005)Untukmengurangibencanayangdiakibatkan oleh gempa diperlukan pemahan yanglebih baik mengenai perilaku gempa. Pembicaraanmasalah gempa tidak terlepas dari spektrum respon(response spectrum).Spektrum respon yangmerupakan grafik respon maksimum struktur untukbermacam-macam frekuensi dapat memudahkanseseorang dalam menganalisa dan mendesian suatustruktur tahan hancur. (Pattipawaej 2010)2.3Dinding Geser ( Shearwall )Bangunan tinggi tahan gempa umumnyamenggunakan elemen-elemen struktur kaku berupadinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser,momen, dan gaya aksial yang timbul akibat bebangempa. Dengan adanya dinding geser yang kaku padabangunan, sebagian besar beban gempa akan terserapoleh dinding geser tersebut. Menurut Tata CaraPerhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung,SNI 03-2847-2006 (Purwono 2007), perencanaan geserpada dinding struktural untuk bangunan tahan gempadidasarkan pada besarnya gaya dalam yang terjadiakibat beban gempa.Menurut Tata Cara Perhitungan Struktur BetonUntuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002),perencanaan geser pada dinding struktural untukbangunan tahan gempa didasarkan pada besarnya gayadalam yang terjadi akibat beban gempa.Dinding geser biasanya dikategorikanberdasarkan geometrinya yaitu: Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geseryang memiliki rasiohw/lw 2, dimana desain dikontrol oleh perilakulentur. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geseryang memiliki rasiohw/lw 2, dimana desain dikontrol oleh perilakugeser. Coupled shear wall (dinding berangkai), dimanamomen guling yang terjadi akibat beban gempaditahan oleh sepasang dinding, yang dihubungkanoleh balok-balok perangkai, sebagai gaya-gaya tarikdan tekan yang bekerja pada masing-masing dasarpasangan dinding tersebut. (Imran dkk 2008 )Dalam prakteknya dinding geser selaludihubungkan dengan sistem rangka pemikul momenpada gedung. Dinding struktural yang umum digunakanpada gedung tinggi adalah dinding geser kantilever dandinding geser berangkai. Berdasarkan SNI 03-17262002, dinding geser beton bertulang kantilever adalahsuatu subsistem struktur gedung yang fungsi utamanyaadalah untuk memikul beban geser akibat pengaruhgempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya bolehterjadi akibat momen lentur ( bukan akibat gaya geser ),melalui pembentukan sendi plastis di dasar dinding.(Imran,Yuliari,Suhelda dan Kristianto 2008 )Kerja sama antara sistem rangka penahan momendan dinding geser merupakan suatu keadaan khusus,dimana dua struktur yang berbeda sifatnya tersebutdigabungkan. Dari gabungan keduanya diperoleh suatustruktur yang lebih kuat dan ekonomis. Salah satunyaadalah Sistem ganda, yang merupakan gabungan darisistem pemikul beban lateral berupa dinding geser ataurangka bresing dengan sistem rangka pemikul momen.Rangka pemikul momen harus direncanakan terpisahmampu memikul sekurang – kurangnya 25 % dariseluruh beban lateral yang bekerja. Kedua sistem harusdirencankan untukmemikul secara bersama - samaseluruh beban lateral gempa, dengan memperhatikaninteraksi keduanya. Nilai R yang direkomendasikan

5untuk sistem ganda dengan rangka SRG adalah 5,5. (BSN, 2002)BAB IIIMETODOLOGI3.1Diagram alur perencanaanPRELIMINARY DESIGN4.1Perencanaan Dimensi BalokDi dalam peraturan SNI 03-2847-2002 dalam tabel 8disebutkan tebal minimum balok di atas dua tumpuansederhana disyaratkan l /16.Dari perhitungan didapatkan dimensi balok induk:StartPengumpulan Data dan Studi LiteraturPemilihan Kriteria DesainPreliminary DesainTypeLhminb/h1B160037,5035 / 502B250031,2535 / 503B340025,0035 / 504BA40019,0520 / 304.2Perencanaan dimensi pelatDari Perhitungan didapatkan:Pelat atap: 120mmPelat lantai: 120 mmStruktur SekunderTidakNo.PembebananAnalisa Struktur dengan menggunakanETABS v. 9.7.1 dan PCACOL v3.64KontrolOKTidakOutput GayaDalamPerhitungan Struktur UtamaAtas:1. Balok2. Kolom3. HBK4. Dinding GeserPerhitungan Struktur UtamaBawah:1. Pondasi2. Sloof4.3Perencanaan Dimensi KolomMenurut SNI 03-2847-2002 pasal 10.8.1 : kolomharus direncanakan untuk memikul beban aksialterfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atapdan momen maksimum dari beban terfaktor padasatu bentang terdekat dari lantai atau atap yangditinjau.Dari perhitungan didapatkan dimensi kolom :K1: 60/60SyaratOKGambar DetailFinish3.2Penjelasan Diagram Alur Perencanaan)Dari Diagram alir di atas dapat dijelaskan metodologiyang dipakai dalam penyusunan tugas akhir ini adalahsebagai berikut:1. Pengumpulan Data dan Studi Literatura. Pengumpulan data untuk perencanaan gedung,meliputi:b. Studi Literatur2. Pemilihan kriteria designa. Dari data struktur Gedung Fakultas KedokteranUniversitas Mataram akan dirancang denganmetode Sistem Rangka Gedung, dengan wilayahgempa 5b. Beberapa hal yang perlu diketahui:- Type bangunan : Kantor- Letak bangunan : Jauh pantai- Zone gempa: Zone 5- Tinggi bangunan : 28 m- Jumlah lantai: 7 lantai- Struktr bangunan : Beton bertulang- Struktur pondasi : Pondasi Tiang Pancang- Mutu beton (f’c) : 30 Mpa- Mutu baja (fy) : BJ TD 400 MpaBJ TP 240 MpaBAB IV4.4Perencanaan Dimensi Dinding GeserMenurut SNI 03-2847-2002 pasal 16.5.3.(1) :ketebalan dinding pendukung tidak boleh kurangdaripada 1/25 tinggi atau panjang bagian dinding yangditopang secara lateral, diambil yang terkecil, dan tidakkurang daripada 100 mm.Dari perhitungan didapatkan tebal dinding geser :SW 1 : 40 cmBAB VPERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER5.1Perancangan Struktur PelatPeraturan yang digunakan sebagai acuan dalammenentukan besar beban yang bekerja pada strukturpelat adalah Peraturan Pembebanan Indonesia untukGedung 1983 (PPIUG 1983). Perletakan pada pelatdiasumsikan sebagai perletakan jepit penuh.Plat LantaiTipePlatPanjang 00400200200Ly/Lx1.251.33121,5JenisPelatDua ArahDua ArahDua ArahSatu ArahDua Arah

63 D196 D19Pelat lantai PL1Lapangan Arah XTumpuan Arah XLapangan Arah YTumpuan Arah YØ12-150Ø12-150::::Ø12-200 mmØ12-200 mmØ12-200 mmØ12-200 mm6 D19Ø12-1506 D193 D193 D19TUMPUAN40LAPANGAN4040406 D193 D19120120400Ø12-150400Ø12-15040403 D193005.45.2Perancangan Balok AnakMomen-momen dan gaya melintang akibat bebanterbagi merata-1/24 -1/11-1/11 -1/11-1/11 -1/11 1/14 1/16 1/164.004.004.00AB-1/11-1/24 1/14CPerancangan TanggaAnalisa Strukur TanggaPada proses analisa struktur tangga ini, menggunakanbantuan program ETABS v9.7.1 Berat sendiri plattangga serta bordes dihitung otomatis oleh programETABS v9.7.1. Untuk hasil output ETABS v9.7.1 tanggabisa dilihat di lampiran. Adapun data-data yang di-inputadalah sebagai berikut :1. Restraints Perletakan Jepit2. Load Cases DL (Berat Mati) dan LL (Berat Hidup)3. Combinations 1,2DL 1,6 LL4. Area Loads (Uniform Shell) Untuk beban sesuaidengan input pembebanan ETABS v9.7.1 tanggaDetail Penulangan Tangga4.00DEDetail Penulangan Balok Anak3 D16Ø10-1202 D163 D16Ø10-120Ø10-1502 D163 D162 D16TUMPUAN40LAPANGAN4040403 D162 D16120120Ø10-120300Ø10-15030040402 D162003 D162005.3Perancangan Balok Lift Tipe Lift Standart Merk Hyundai Kapasitas 1000 kg Kecepatan 60 m/menit Lebar pintu 1000 mm Dimensi sangkar (car size)- Outside 1890 x 1685 mm2- Inside 1800 x 1500 mm2 Dimensi ruang luncur (Hoistway)- Passengger 2400 x 2200 mm2 Dimensi ruang mesin 2700 x 4000 mm2 Beban reaksi ruang mesinR1 8000 kg (berat mesin penggerak lift bebankereta perlengkapan)R2 5200 kg (berat bandul pemberat perlengkapan)Detail Penulangan Balok Lift6 D19300BAB VI

7Wilayah Gempa 1Wilayah Gempa 20.50ANALISA STRUKTUR UTAMALantai0.38Analisa struktur gedung tidakC beraturan0.20(Tanah nggi strukturgedung dari taraf penjepitan C 40matau 10TTidak Ok0.200.20lantai0.05C (Tanah keras)0.15Denah 30.10 dari 25 % dari ukuran terbesar denah strukturOk 0.12yang tidak lebih0.08dalam arah yang0.05 ditinjau.0.04Denah struktur tidak terdapat coakan sudut dan kaluapun ada0.2 0.5 0.61.02.0ukurannya tidak0 lebihdari 15 %dari ukuran denahterbesar 3.0Tidak Ok 0Tdalam arah sisi coakanSistem struktur gedung terbentuk oleh subsistem-subsistempenahan beban lateral yang arahnya saling tegak lurus danOk0.85Wilayah Gempa 3sejajar dengan sumbu utama struktur.12340.750.75 muka5 Sistem gedung tidak menunjukkan bidang loncatanC (Tanah lunak)OkTSistem struktur gedung memiliki kekakuanlateralyang0.33C (Tanah sedang)0.55Tberaturan.6C 0.450.231.00.700.24Tidak Ok0C0.831234567C00,320,20.30 (Tanah 0,83keras)0,6 01,30,381,40,361,50,33Wilayah1,6 Gempa0,3160.950,29C 1,7 (Tanah lun nah keras)T0.54(Tanah sedang)TPermodelanC StrukturGedung0.42(Tanah keras)CT0.20.5 0.61.02.03.00 0.2TLantaiT0.380.360.330Pusat Massa4.008.0012.0016.0020.0024.0028.000.85(Tanah lunak)TC 0.2812345671.00.950.900.360.32Elv.0.5 0.60.50(Tanah sedang)TC Lantai0.2T0.90(Tanah lun ak)TC 3.00.42C (Tanah sedang)T0.28Wilayah Gempa 5C C 0.34Ok( kgm⁴ 43.413Permodelan kurva Respons Spektrum RencanaTabel ResponsSpektrumWilayahGempa 4 Gempa Rencana WG 5TidakC Ok3.0TFaktor Respons Gempa RencanaWG 7.440T(Tanah keras)2.00.901.0Berat LantaiC 0.23Sistem gedungmemiliki unsur-unsur vertikal dan sistem80.18penahan beban lateral yang menerus.9 Sistem gedung memiliki lantai tingkat yang menerus.0.5 0.60.5 0.60.600.300.20.20.70OkSistem gedung memiliki berat lantai tingkat yangT beraturanC7dengan perbedaan berat antar lantai tidak lebih dari 50 %.0Atap6543210.50BebanC (Tanah lunak)BebanT MatiHidup0.23C (Tanah sedang)KgKgT739,365.00.15 25,680.0C (Tanah keras)790,317.0 T 036,000.0856,317.036,000.0965,087.68 60,600.00Berat Total :Pusat entrisitas rencanaed 1,5 e 0,05 bed e - 0,05 2.70-0.73-0.73-0.73-0.73-0.73-0.73-0.73Tabel berat bangunan .000Elv.0.5 0.6Kontrol Hasil Analisa Strukur-Kontrol Frame Building SystemTabel Cek Prosentasi base shear SRPMM dan shearwallProsentase Dalam Menahan Gempa ( % )FXFYSRPMShear WallSRPMShear WallNo.Kombinasi10.9 D 1,0 GRSP X max15.07%84.93%19.31%80.69%20.9 D 1,0 GRSP X min12.88%87.12%19.06%80.94%30.9 D 1,0 GRSP Y max10.45%89.55%23.56%76.44%40.9 D 1,0 GRSP Y min10.50%89.50%23.51%76.49%51.2 D 1.0 L 1,0 GRSP X max12.85%87.15%19.24%80.76%61.2 D 1.0 L 1,0 GRSP X min12.89%87.11%19.03%80.97%71.2 D 1.0 L 1,0 GRSP Y max10.44%89.56%23.56%76.44%81.2 D 1.0 L 1,0 GRSP Y min10.51%89.49%23.50%76.50%-Kontrol Partisipasi Massa

8RSP XX (mm)Y (mm)RSP YX (mm) Y 20.043213.694165.708871.5322 72.3107520.0036.215916.389211.084253.7812071.5324 756091.0829 ngkatZ(m)71.77287071.3317 71.78060.530100.000217.810750.436198 19.530660.33790670.298399ModePeriodUXUYUZ SumUX SumUY12.1420450.002471.772800.002421.608215 ga dari tabel di atas menunjukkan bahwa dengan5 mode sudah mampu memenuhi syarat partisipasimassa sesuai SNI 03-1726-02 ps 7.2.1.-Kontrol Kinerja GedungMenurut SNI 03–1726–2002 ps 8, terdiri dari 2 macam,yaitu :a. Kinerja Batas Layan (SNI 1726 ps 8.1)Simpangan antar tingkat harus dihitung darisimpangan struktur gedung akibat pembebanan gemparencana, untuk membatasi terjadinya pelelehan baja danperetakan beton yang berlebihan. Simpangan yangterjadi tidak boleh melampaui0,03tinggi tingkat atauR30 mm, bergantung yang mana yang nilainya kecil.(SNI 03–1726–2002 Ps. 8.1.2)Gambar Simpangan struktur arah sumbu x0,03 h , dengan h 4 m ; R 5,5 ( SRG )R0,03 s 4000mm 21,82 mm5,5 s b. Kinerja Batas Ultimit (SNI 03–1726–2002 ps 8.2)Simpangan antar tingkat harus dihitung darisimpangan struktur gedung akibat pembebanan gemparencana dalam kondisi gedung diambang keruntuhan.Simpangan struktur gedung akibat gempa nominaldikalikan dengan faktor pengali :Untuk gedung tidak beraturan :0,7 R faktorskala(SNI 03–1726–2002 Ps. 8.2.1)R 5,5 (dinding geser dengan SRG)Sehingga dipakai faktor skala 1, maka: 0,7 5,5 5,95; M S 5,95 S1Dan tidak boleh lebih dari 0,02 kali tinggi tingkat (SNI03–1726–2002 Ps. 8.2.2) M 0,02 h M 0,02 x 4000 80 mmSimpangan struktur akibat beban lateral (dalam hal inibeban gempa dinamik) dapat dilihat menggunakanprogram ETABS v.9.7.1, dan ditabelkan sebagai berikut:Tabel Simpangan struktur akibat gempa arah x & yGambar Simpangan struktur arah sumbu yKita kontrol terhadap simpangan arah sumbu x dansumbu y dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel Kontrol simpangan antar tingkat arah sumbu x

9TingkatZΔs(m)(mm)Drift SyaratΔm(Δs) Drift (Δs)(mm)(mm)(mm)DriftSyarat(Δm) Drift (Δm) Ket.(mm)(mm)728.00 52.587.8521.8230.23-2.5580Ok624.00 44.738.5121.8232.78520.00 36.228.6921.8233.45-0.6780Ok0.6580Ok416.00 27.538.5221.82312.00 19.017.9321.8232.802.2680Ok30.544.5580Ok28.00 16.6580OkBase0.000.000.0021.820.000.0080OkTabel Kontrol simpangan antar tingkat arah sumbu yTingkatZΔs(m)(mm)Drift SyaratΔm(Δs) Drift (Δs)(mm)(mm)(mm)Drift Syarat(Δm) Drift (Δm) Ket.(mm)(mm)728.00 76.6110.9021.8241.96-3.9780Ok624.00 65.7111.9321.8245.92-1.4080Ok520.00 53.7812.2921.8247.32-0.1180Ok416.00 41.4912.3221.8247.431.7580Ok312.00 29.1711.8721.8245.685.1580Ok28.00 0926.0980OkBase0.000.000.0021.820.000.0080OkBAB VIIPERANCANGAN STRUKTUR PRIMER7.1No.BebanLokasi1Mati (DL)2Hidup (LL)3RSPX4RSPY51,4 DL60,9DL 1,0LL71,2DL 1,6LL80,9DL 1,0RSPx90,9DL 1,0RSPy101,2DL 1,0LL 1,0RSPx111,2DL 1,0LL 1,0RSPyTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. KananTump. KiriLapanganTump. 8.30Gambar momen envelope balok indukPerancangan Balok IndukGambar Denah 020015010050Tabel analisa balok induk (output ETABS v9.7.1)5010015020025043365,11 kN-m349,01 kN-m8,51 kN-m175,98 kN-m199,56 kN-m182,17 00250Detail penulangan balok indukTUMPUAN40LAPANGAN4040408 D223 D221201202 D22500Ø12-902 D22500Ø12-200405 D22350405 D22350

102h2h 50 mm3 D228 D22 50 mm5008 D225 D225 D226D12-1005005 D22600402 D12-9060010002 D12-2002 D12-904000100060028 D2260009006006D12-100Penulangan Balok Interior404028 D222h 50 mm3 D228 D22TUMPUAN 50 mm40005008 D225 D222 D12-90600100028 D221700 9005 D225 D222 Ø12-2006D12-1256D12-1256002 D12-904000100040406006000Penulangan Balok Eksterior60028 D227.2Perancangan Kolom dan Hubungan BalokKolomTabel analisa struktur kolom Lt. dasarNo.BebanP( kN )Mx(kN-m)900Mati (DL)2Hidup 9091.390217.2504RSPY51,4 DL73.540300.61027.700-7,240.020-4.650-60.34060,9DL 1,0LL-4,975.620-3.410-43.01071,2DL 1,6LL-6,719.850-4.660-58.47080,9DL 1,0RSPx-4,834.190-94.380-256.040-104.35028 D2240LAPANGANMy(kN-m)140406D12-100500-43.20090,9DL 1,0RSPy-4,727.840-303.600101,2DL 1,0LL 1,0RSPx-6,706.940-95.800-273.800111,2DL 1,0LL 1,0RSPy-6,600.590-305.010-121.500Gambar diagram interaksi kolom PCACOL v3.647.3Hubungan balok kolomT1 (8D22) As 1,25 f y 3.041 1,25 400 1.520.500 N 1.520,5 kNT2 (5D22) As ' 1,25 f y 1.900 1,25 400 950.000 N 950 kNMpr(-)Mpr( ) 481,99 kN-m 291,67 kN-mMpr Mpr 481,99 291,67Mu 386,785 kNm22Vh M pr( ) M pr( )hin 481,99 291,67 221,02 kN4 - 0,5Gaya geser bersih pada joint :V x x Vuj 1.520,5 950 – 221,02 2.249,48 kNφVc φ 1,7 f'c A j 0,80 1,7 30 600 600 2.681,65 kN Vuj .(Ok)Gambar Detail penulangan sendi plastis dan di luarsendi plastisMu 386,785 kN-mVh 221,02 kNKolomAtasAs 8 D22Balok KiriT1 1.520,5 kNC2 T2Mpr( ) 291,67 kN-mMpr(-) 481,99 kN-mC1 T1T2 950 kNBalokKananAs 5 D22KolomBawahVh 221,02 kNMu 386,785 kN-m

117.4Perancangan Dinding GeserBeban kombinasi yang dipikul shearwall AB-12AxialKombinasi Beban1,2 DL 1,0 LL 1,0 RSPyShearwall yang akan kita hitung dalam permodelannyadapat diliat pada berikut:Momen 3 (kN.m)Momen 2 (kN.m)( kN 89628169.678-22614.13-33844.82 -27256.962 -44196.104-29664.45TorsiGeser V2Geser V3( kN.m )( kN )( kN trol dan Desain Panjang Daerah KomponenBatas (Boundary Element) Shearwall AB-12Menurut SNI 2847 ps 23.6.6.3, BoundaryElement diperlukan apabila :Gambar Permodelan struktur sectionPanel 2Panel 1Pu M u . y 0,2 f c'AgI22614,13 43.583,89 0,5 6 0,2 30.0001 6 3 0,4 6 0,4 12Penulangan Geser ShearwallDinding geser harus mempunyai tulangan geserhorisontal dan vertikal. Penjelasan ACI (R11.10.9)mengatakan bahwa pada dinding yang rendah, tulangangeser horisontal kurang efektif bila dibandingkandengan tulangan geser vertikal. Untuk dinding yangtinggi situasinya jadi terbalik.Sebagai contoh perhitungan, akan direncanakandinding geser AB-12 lantai 1. Dari hasil analisis strukturdengan ETABS didapatkan kombinasi bebanmaksimum terjadi pada panel 1 akibat komb. 7 ( 1,2DL 1,0LL RSPY ), seperti pada tabel 7.6 : 2210.935,88 kN/m 6.000 kN/m (diperlukanboundary element)Menurut SNI 2847 ps 23.6.6.2(a), daerah tekanharus diberi komponen batas (boundary element)apabila :c w600( u / hw ),Dimana :- ( u / hw ) tidak boleh diambil kurang dari 0,007.- NilaiGambar Permodelan panel section u adalahnilai M pada lantai tertinggi padamasing-masing arah.Dari Tabel control drift didapat M arah x tiap tingkat. M 41,96 mmNilai syarat komponen batas :Arah x : u 41,96 0,0015 0,00728000hwMaka pakai uhw 0,007Nilai c didapatkan dengan program bantu PCACOLv3.64, dengan Pu dan Mu sesuai hasil chek wall designprogram ETABS v9.7.1 untuk Boundary Element Checkseperti Gambar 7.34 :

12Menurut SNI 2847 ps 23.4.4.2, spasi tulangan BoundaryElement tidak boleh lebih dari :- 1 b 1 400 100 mm44- 6.d b 6 22 132 mm- s x 100 350 hx3350 0,5 400 2 22 122 189 mm- s x 100 3( Karena s x tidak perlu 150 mm, maka dipakai s x 150 mm)Jadi, digunakan sengkang boundary element D12 – 75mmGambar 6.27. Output check wall design panel 2shearwall AB-12Menurut SNI 2847 ps 23.4.4.1(b), bahwa luas tulangansengkang tidak boleh kurang dari : 0,3 s hc f 'c Ag 1 dan AfAshyh 0,09 s hc f 'c f yh AshGambar 6.28. Evaluasi panel 2 dalam PCACOL v3.64Dengan :Ash Luas penampang total tulangan transversal(mm2)s spasi tulangan transversal pada arah longitudinal(mm)hc dimensi penampang inti kolom dihitung darisumbu –sumbu tulangan pengekang (mm)Ag Luas bruto penampang (mm2)Ach Luas penampang komponen struktur dari sisi luarke sisiluar tulangan transversal (mm2) 0,09 s h f 'c c Ash Gambar 6.29. Output nilai C panel 1 dalam PCACOLv3.64Sehingga dengan Pu 25574,01 kN dan Mu 44740,47 kNm didapatkan nilai c 2178 mm.Maka : 6000 1428,5 mm c w 600 0,007600 u hw 2178 mmSehingga panel tersebut harus diberi boundary element.Menurut SNI 2847 ps 23.6.6.4(a), boundary elementharus dipasang secara horisontal dari sisi serat tekanterluar tidak kurang daripada(c – 0,1 w) dan (c – 0,1 w)c.2(menentukan) c 2178 22 2178 – (0,1 6000) 1578 mm 1600 mm ch 0,09 f yh 75 400 2 22 12 30 2 400 174,15mm2digunakan sengkang 15D12 – 75 mm (As 1.696,46mm2)Menurut SNI 2847 ps 23.6.6.4 : Rasio TulanganBoundary Element tidak boleh kurang dari SNI 2847 ps23.4.4.1(a) yaitu sebesar : s 0,12 f 'c 0,12 30 0,009 f yh400 terpasang As1696,46 0,014 0,009 (ok) b.d 1600 75Detail tulangan panel 1 dapat diliat dalam Gambar 7.37:D12-752D12-2002D22-250 1089 mmJadi boundary element harus dipasang minimal sejauh1600 mm.Gambar 6.36. Pot. melintang boundary panel 1shearwall AB-12

13Sampai disini desain penulangan shearwall tipe AB-12,memenuhi persyaratan dinding struktural beton khusussebagai bagian dalam sistem pemikul beban gempa. BAB VIIIPERENCANAAN PONDASI8.1Perancangan Pondasi Kolom (As. H/4)Sebagai contoh perhitungan diambil pondasi kolom asH/4, karena kolom ini mempunyai gaya-gaya dalampaling maksimum. Sehingga untuk pondasi kolom yanglain direncanakan typical.Dari analisa struktur ETABS v9.7.1 pada kaki kolombawah didapat gaya-gaya dalam akibat kombinasiadalah sbb :Pu 692.015,81 kgMuy 12.677,41 kgmMux 30.442,72 kgmHx 7.336,04 kgHy 12.855,22 kgData-data dalam perencanaan pondasi adalah :berdasarkan data tiang pancang milik PT. WIKA BetonDiameter tiang pancang (D) 45 cmKeliling tiang pancang (Ktp) π d π 45 142 cmLuas tiang pancang (Atp) ¼ π d2 ¼ π 452 21.591 cmPanjang tiang pancang 10 mPbahan 178.200 kg8.1.1.1 Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal (As.H/4)No.HCJHPAP(m) (Kg/cm²) (Kg/cm) (cm²) (cm)SF1 SF2Qult18.07010761591 1423567,68228.57611921591 1423574,15839.07513521591 1423578,17249.57915361591 1423585,519510.08017261591 1423591,445610.58019261591 1423597,125711.09021461591 14235108,676811.59524311591 14235119,422911.811026161591 14235132,631PijinJumlah94,981Sehingga daya dukung ijin tiang pancang tunggal, Pijin 94.981 kg8.1.1.2 Daya Dukung Tiang Pancang Kelompok(As. H/4)Untuk menentukan jumlah tiang yang diperlukandalam menahan beban reaksi kolom dapat dihitungdengan pendekatan jumlah tiang perlu adalah bebanaksial ultimite dasar kolom (out Put ETABS v9.7.1)d

yang dipakai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data dan Studi Literatur a. Pengumpulan data untuk perencanaan gedung, meliputi: b. Studi Literatur 2. Pemilihan kriteria design a. Dari data struktur Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Mataram akan dirancang dengan metode Sistem Rangka Gedung, dengan wilayah

Related Documents:

Tugas Akhir dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji 1.3. Bentuk Tugas Akhir Bentuk tugas akhir bisa berupa penelitian atau perancangan, yang terdiri atas proposal tugas akhir dan laporan tugas akhir. 1.3.1. Tugas Akhir yang berupa penelitian Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung

2. Tujuan e-Tugas Akhir 4 3. Persyaratan Mengikuti e-Tugas Akhir 5 4. Bentuk e-Tugas Akhir 5 5. Penelitian Tindakan Kelas 6 6. E-Portofolio 12 7. Strategi Pleaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk e-Tugas Akhir 13 8. Penyusunan e-Portofolio sebagai Laporan Penelitian Bab 3 Pengelolaan e-Tugas Akhir 19 1. Mekanisme Pelaksanaan Tugas Akhir 19 2.

6.10 Berita acara hasil seminar skripsi/laporan tugas akhir 7. Mekanisme/Alur Prosedur 7.1 Tugas Akhir terdiri dari dua tahap, yaitu 7.1.1 Proyek 1 (seminar proposal tugas akhir) 7.1.2 Proyek 2 (seminar tugas akhir dan laporan tugas akhir) 7.1.3 Ujian Tugas Akhir 7.2 Syarat-syarat Tugas Akhir

penulisan tugas akhir, manfaat tugas akhir, keaslian gagasan (BAB I). 2. Untuk pra-sidang, kemajuan Tugas Akhir ditentukan oleh program studi. 3. Untuk Sidang, naskah Tugas Akhir sudah disusun lengkap sesuai pedoman penulisan TA. Untuk TA perancangan atau desain dilengkapi beserta produk desain/produk inovasi/alat. 2.2. Pelaksanaan Tugas Akhir

ketentuan umum penyusunan Laporan Tugas Akhir, struktur isi Laporan Tugas Akhir, tata tulis Laporan Tugas Akhir dan prosedur ujian. Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi STIE Putra Bangsa yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dan dosen pembimbingnya.

1.3 Mempermudah proses pengendalian mutu tugas akhir mahasiswa program sarjana oleh Departemen. 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup prosedur operasional baku penyelesaian tugas akhir ini mencakup persyaratan menempuh tugas akhir, penentuan dosen pembimbing tugas akhir, penyusunan proposal, pelaksanaan, dan monitoring tugas akhir

SKS) dan mata kuliah Tugas Akhir (4 SKS) dan setiap bagian Tugas Akhir ini harus diseminarkan. Luaran dari mata kuliah Proposal Tugas Akhir dan Tugas Akhir masing-masing adalah proposal penelitian dan laporan hasil penelitian. 1.2. BENTUK TUGAS AKHIR Bentuk TA mahasiswa dapat dilaksanakan melalui penelitian empiris atau

Panduan Penulisan Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika STMIK Mikroskil 5 2 Prosedur Tugas Akhir 1. Mahasiswa telah mengisi KRS dan mengambil MK Tugas Akhir. 2. Untuk pengambilan MK Tugas Akhir saat pengisian KRS, apabila belum pernah mengambil MK Tugas Akhir pada semester sebelumnya (pengambilan perdana), maka dilanjutkan ke [Poin 8]. 3.