Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

1y ago
16 Views
2 Downloads
9.28 MB
181 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Tripp Mcmullen
Transcription

MODEL INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDENGAN ILMU PENGETAHUAN UMUM DALAMPROSES PEMBELAJARAN DI SMP IT ABU BAKARYOGYAKARTAOleh:Abdollah FarukNIM: 12913190TESISDiajukan kepada Program PascasarjanaFakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam IndonesiaUntuk memenuhi salah satu syarat gunaMemperoleh Gelar Magister PendidikanYOGYAKARTA2017i

MODEL INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDENGAN ILMU PENGETAHUAN UMUM DALAMPROSES PEMBELAJARAN DI SMP IT ABU BAKARYOGYAKARTAOleh:Abdollah FarukNIM: 12913190Pembimbing:Prof. Dr. Usman Abu Bakar, MADiajukan kepada Program PascasarjanaFakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam IndonesiaUntuk memenuhi salah satu syarat gunaMemperoleh Gelar Magister PendidikanTESISYOGYAKARTA2017ii

iii

iv

v

vi

vii

MOTTOْ َالمجا ِل ِس َف ْ سحُوْ ا َفِي َّ يَاايُّهاالَّ ِذ ْين َامنُوْ ا َاِذاقِ ْيل َل ُك ْم َتف َ افسحُوْ ا ُ ش ُزوْ ا َفا ْن ُ ي ْفسحِ َهللاُ َل ُك ْم َواِذاقِ ْيل َا ْن َ ش ُزوْ ا َيرْ ف ِع َهللاُ َال ِذ ْين َامنُوْ ا ْ ْ ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذ ْين َاُوْ تُو ٍ اَال ِع ْلم َدرجا َ َ ت َوهللاُ َبِماَتعْملُوْ ن َخبِ ْي ٌر َ ( المجأدله )11:"Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglahdalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapanganuntukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscayaAllah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orangyang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apayang kamu kerjakan (QS. al-Mujaadilah:11)" R.H.A. Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992),hlm.910.viii

PERSEMBAHANTesis ini penulis persembahkan kepada:Almamater Program PascasarjanaFakultas Ilmu Agama IslamUniversitas Islam Indonesia Yogyakartaix

x

xi

xii

xiii

ABSTRAKAbdollah Faruk (NIM: 12913190). Model Integrasi Pendidikan IslamDengan Ilmu Pengetahuan Umum Dalam Proses Pembelajaran Di SMP IT AbuBakar Yogyakarta. Tesis, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas IslamIndonesia, Yogyakarta 2017.SMP IT muncul sebagai alternatif solusi dari keresahan sebagianmasyarakat muslim yang menginginkan adanya institusi pendidikan Islam yangberkomitmen mengamalkan nilai-nilai Islam dalam sistemnya, dan bertujuanagar siswa-siswinya mempunyai kompetensi seimbang antara ilmu kauniyah danqauliyyah, antara fikriyah, ruhiyah dan jasadiyah.Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui model integrasi yangditerapkan dalam proses pembelajaran. 2). Mengetahui strategi pembelajaranintegratif yang diterapkan. 3). Menginventarisasir daya dukung yang diperlukandalam pelaksanaan model integrasi pembelajaran di SMP Abu Bakar Yogyakarta.Fokus penelitian ini adalah 1). Bagaimana model integrasi yang diterapkandalam proses pembelajaran 2). Bagaimana strategi pembelajaran integratif yangditerapkan 3). Apa saja daya dukung yang diperlukan dalam pelaksanaan modelintegrasi pembelajaran di SMP Abu Bakar Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif denganmenggunakan penjelasan deskriptif. Objek penelitian dilakukan di SMP IT AbuBakar Yogyakarta. Metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi.Dengan kerangka teori: Penyatuan antara ilmu-ilmu Agama Islam dengan ilmuilmu pengetahuan umum.Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran integrative IFIAS(International Federation of Institutes of Advance Study) yaitu pembentukankarakter siswa melalui penanaman nilai-nilai Islam (penanaman Tauhid). Strategipembelajran yang diterapkan adalah strategi pembelajaran integratif denganmengintegrasikan muatan nilai keislaman dalam semua pelajaran baik di kelasmaupun di luar kelas, didukung dengan pergedungan, laboratorium, computer,perpustakaan, karyawan dan guru yang profesional.Kata Kunci: Model Proses Pendidikan Islam Integratif.xiv

ABSTRACTAbdollah Faruk (NIM: 12913190). Model of Integrative Islamic Educationwith General Science in the Learning Process in SMP IT Abu Bakar Yogyakarta.Thesis, Faculty of Islamic Studies (FIAI), Universitas Islam Indonesia Yogyakarta2017.SMP IT (Integrated Islamic Junior High School) emerges as an alternativeof solution from the anxiety of some Moslem societies that hope the existence ofan institution for Islamic education committed to apply the Islamic values and itssystem. It is on purpose to make the students to have a balance competencebetween Kauniyah and Qauliyyah, and between Fikriyah, Ruhiyah and Jasadiyah.This research aims to: 1). Observe the integration model applied in thelearning process; 2). Observe the strategy of integrative learning applied and 3)Inventory the support capability required in the implementation of integratedlearning model in Senior High School Abu Bakar Yogyakarta.The focuses of this research included (1) How the integration model can beapplied in the learning process; 2). How the strategy of integrative learning isapplied and (3) What support capacity needed in the implementation of model ofintegrative learning in SMP Abu Bakar Yogyakarta.This is a qualitative research using a descriptive explanation. The researchobject was done in Integrative Islamic Junior High School of Abu BakarYogyakarta. The method in collecting data was in the form of interview andobservation with the theoretical framework of combination between Islamicscience and general science.The result of this research showed the model of integrative learning ofIFIAS (International Federation of Institutes of Advance Study) that is thecharacter building of students through the embedment of Islamic values (Tauhid).The learning strategy applied was the integrative learning strategy by integratingthe content of Islamic values in all subjects either in class or out of the classsupported by building, laboratory, computer, library, employees and professionalteachers.Keywords: Model of the Integrative Islamic Education ProcessMarch 15, 2017TRANSLATOR STATEMENTThe information appearing herein has been translatedby a Center for International Language and Cultural Studies ofIslamic University of IndonesiaCILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24YOGYAKARTA, INDONESIA.Phone/Fax: 0274 540 255xv

KATA PENGANTAR الر ِحي ِْم َّ من َّ ِ ِب ْس ِم هللا ِ الر ْح ُ ص ََلة َّ ْال َح ْمدُ ِ هلِلِ َربه ِ ْال َعالَ ِميْنَ َو ِب ِه نَ ْست َ ِعي ُْن َعلى أ ُ ُم ْو ِر الدُّ ْن َيا َوال ِدهي ِْن َوال ُ ص َحابِ ِه ا َ ْج َم ِعيْن ا َ َّما بَ ْعد َّ َوال ْ َ سيِه ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلى أ ِل ِه َو أ َ س ََل ُم َعلى Dengan mengucapkan Alhamdu lillah segala puji bagi Allah SWT serusekalian alam, karena limpahan rahmat dan hidayahNya penulis dapatmenyelesaikan tesis dengan judul “ MODEL INTEGRASI PENDIDIKANAGAMA ISLAM DENGAN ILMU PENGETAHUAN UMUM DALAMPROSES PEMBELAJARAN DI SMP IT ABUBAKAR YOGYAKARTA”Tidak lupa solawat dan salam semoga tetap atas junjungan Nabi kitaMuhammad SAW karena dengan perjuangan beliau kita semua dapat terbebasdari zaman kebodohan (jahiliyah)Sehubungan dengan selesainya penulisan tesis ini penulis mengucapkanterimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik berupa moralmaupun spiritual yang sekaligus mendorong dan membimbing.Ucapan terimakasih ini terutama penulis sampaikan kepada:1. Prof. Nandang Sutrisno, S.H; LLM; M.Hum; Ph.D, Selaku Rektor UIIYogyakarta2. Dr. Tamyis Mukharrom, M.A selaku Dekan FIAI UII Yogyakarta3. Dr. Hujair AH. Sanaky, MSI selaku Ketua Program PascasarjanaFakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia di Yogyakartaxvi

xvii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .iiiPENGESAHAN .ivTIM PENGUJI .vNOTA DINAS .viPERSETUJUAN .viiMOTTO .viiiPERSEMBAHAN .ixPEDOMAN TRANSLITRASI ARAB-LATIN .xABSTRAK .xivKATA PENGANTAR .xvDAFTAR ISI .xviiDAFTAR LAMPIRAN .xixBAB I PENDAHULUAN.1A. Latar Belakang Masalah .1B. Fokus Dan Pertanyaan Penelitian10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .11D. Sistematika Pembahasan .11BAB II KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKATEORI . 13A. Kajian Penelitian Terdahulu .13B. Kerangka Teori .231. Teori Model Integrasi Ilmu 23 .23b. Model-model Integrasi Ilmu .27a. Pengertian Integrasi Ilmuxviii

2. Pendidikan Islam Integratif .38a. Sistem Pendidikan Islam .38b. Fungsi Pendidikan Islam .44c. Paradigma Keterpaduan Dalam Pendidikan IslamIntegratif 46 48a. Prinsip Pembelajaran Integratif .48b. Karakteristik Pembelajaran Integratif .52c. Model Pembelajaran Integratif .54d. Strategi Pembelajaran Integratif .55e. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum).573. Pembelajaran IntegratifBAB III METODE PENELITIAN 60A. Jenis Penelitian dan Pendekatan .60B. Tempat/Lokasi Penelitian .61C. Informan Penelitian .61D. Teknik Penentuan Informan .62E. Teknik Pengumpulan Data 63F. Keabsahan Data .65G. Teknik Analisis Data .66BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 69A. Profil dan Pemetaan Standar Nasional Pendidikan SMP Islam .69 .692. Pemetaan 8 Standar Nasional Pendidikan .73B. Pendidikan Integratif di SMP IT Abubakar Yogyakarta .80C. Pembahasan .92Terpadu Abu Bakar Yogyakarta1. Profil SMP IT Abubakar Yogyakarta1. Model Integrasi Yang Diterapkan di SMP IT Abu Bakar .xix92

2. kan Oleh Para Guru Kepada Peserta Didik .1003. Daya Dukung Dalam Pelaksanaan Model IntegrasiPembelajaran di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta .102BAB V PENUTUP 104A. Kesimpulan 104B. Saran .105DAFTAR PUSTAKA 106xx

LAMPIRANLampiran I Gambar:Gambar: 1. Model Integrasi Keilmuan IFIAS2. Teknik Analisa Data3. Tabel kurikulum SMP IT Abu Bakar4. Area Asrama Putri5. Gedung SMP IT Abu Bakar6. Ruang PerpustakaanLampiran IILampiran IIILampiran IVLampiran VLampiran VIPedoman WawancaraPanduan ObservasiRPP IPARPP MatematkaRiwayat Singkatxxi

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahDaya saing suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan yangdiselenggarakan oleh bangsa tersebut. Semakin berkualitas penyelenggaraanpendidikan pada suatu bangsa, semakin pendidikan tersebut dapat menghasilkansumber daya manusia yang berkualitas pula, dan dengan demikian semakinmemperkuat daya saing bangsa tersebut. Kunci pembangunan sumber dayamanusia yang akan menjadi pelaku pembangunan suatu bangsa dan negara dengandemikian adalah melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.1Sejarah membuktikan bahwa peradaban yang maju selalu dibangun di atasfondasi keilmuan yang maju pula. Kejayaan suatu bangsa atau umat manusiaditentukan oleh penguasaan bangsa atau umat manusia tersebut atas ilmupengetahuan. Tidak terkecuali, kejayaan umat Islam yang pernah dicapai padamasa lalu adalah dikarenakan banyaknya ilmuwan muslim yang mampumenguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti Jabir, al-Razi, Mas’udi,Wafa, al-Biruni, Ibnu Sina, Ibnu Haitam, dan Umar Khayyam. 2 Pada masa itulahumat Islam mengalami masa-masa keemasannya, sehingga disebut sebagai zamankejayaan Islam yaitu antara tahun 750 – 1256 Masehi, atau sekitar kurang lebih350 tahun.1Rocmat Wahab, Pengantar dari buku Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan (ArifRohman), 2008, Yogyakarta: Laks Bang Mediatama, hlm. v2Khoirudin Nasution, 2007, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: Accademia, hlm. 401

2Sayang masa kejayaan umat Islam tersebut tidak bisa bertahan, semakinlama semakin memudar bahkan mengalami kemunduran hingga abad 21 ini. Halini dikarenakan dunia pendidikan Islam cenderung statis dan stagnan dalammengikuti platform keilmuan klasik yang didominasi ulum al’syar’i. Kesenjanganantara dunia pendidikan Islam dengan ilmu pengetahuan modern tercipta semakinlama semakin lebar sehingga menghadapkan dunia pendidikan Islam ke dalamtiga situasi buruk: pertama, dikotomi yang berkepanjangan antara ilmu agama danilmu pengetahuan umum; kedua, keterasingan pengajaran ilmu-ilmu keagamaandari realitas modern; dan ketiga, menjauhnya ilmu-ilmu pengetahuan dari nilainilai agama.3Dikotomi ilmu pengetahuan telah membuat umat Islam selama ini terjebakdalam pemahaman yang keliru dan tidak utuh mengenai struktur ilmu.4 UmatIslam selama ini dipahamkan bahwa ilmu yang wajib dipahami hanyalah ilmuagama yang bersumber pada wahyu yang diturunkan Allah baik yang berupa kitabAl-Qur’an maupun hadist nabi (skriptual), sedangkan ilmu pengetahuan umumyang dikembangkan akal manusia karena interaksinya dengan alam semesta (nonskriptual) dianggap sekuler dan tidak wajib dipelajari. Akibatnya, umat Islammenjadi terpuruk dan masuk pada era kegelapan (the dark age)5 dan menjadi jauhtertinggal dari bangsa-bangsa Barat.3Husni Rahim, 2004, Horizon Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Malang: UINMalang Press, hlm. 514Abd. Rahman Assegaf, Pengantar dari buku Pendidikan Islam Integratif (Jasa UngguhMuliawan), 2005, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm.x5Arief Armai, Pengantar dari buku Dikotomi Pendidikan Islam (Baharuddin, Umiarso,,Sri Minarti), 2011, Bandung: Rosda, hlm. v

3Keterpurukan dan kemunduran umat Islam dibandingkan dengan bangsabangsa Barat telah menimbulkan keprihatinan para cendikiawan muslim sehinggamenimbulkan gagasan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan Islam denganilmu pengetahuan umum melalui upaya pengembangan struktur keilmuan yangintegratif-interkonektisitas dengan memadukan kebenaran wahyu (burhan qauli)dengan bukti-bukti empiris yang ditemukan di alam semesta (burhan kauni).6Yang dimaksud dengan integrasi ilmu pengetahuan Islam (paradigmaagama) dan ilmu pengetahuan umum (paradigma sains) adalah upaya memadukandan mengkombinasikan cara pandang atau kerangka berpikir yang biasa dipakaidalam sains, yakni rasional-empiris-ilmiah dengan cara pandang atau kerangkaberpikir agama yang cenderung normatif-teologis-transedental dalam prosespembelajaran. Pemaduan dan pengkombinasian dua paradigma ini menjadi salahsatu variabel terwujudnya integrated curriculum.7Kerangka kerja pembelajaran terpadu, kalau boleh merujuk padapemikiran ilmuwan Barat, pernah diungkapkan oleh Orion dan Fortner (2003)yang menyatakan bahwa kurikulum sain seharus dipandang dalam kerangka kerjaholistic di mana hal ini sesuai dengan pendekatan system bumi yang menyatakanbahwa bumi terdiridari 4 komponen yang menyatu secara holistic dalam siklusalam semesta dan kehidupan manusia: siklus batu (rock cycle), siklus air (water6Abd. Rahman Assegaf, Pengantar., hlm. xiiKarwadi, 2008, “Integrasi Paradigma Sains dan Agama Dalam Pembelajaran Aqidah(Ketuhanan)”, Jurnal Penelitian Agama, Vol. XVII, No. 3 (Sept-Des), hlm. 5197

4system), siklus makanan (food cycle) dan siklus karbon (carbon cycle).8 Kajianmengenai keempat siklus ini harus ditekankan pada sub system dan transferenergy dan materi yang didasarkan pada hukum konservasi. Keempat siklustersebut harus dibahas dalam konteks pengaruhnya terhadap siklus kehidupanmanusia, dan bukan dipisah-pisah menjadi berbagai macam disiplin ilmu yangtersendiri. Dari gagasan Orion dan Fortner tersebut, Nampak jelas upayapemikiran atau ide-ide mengenai pengintegrasian ilmupengetahuan juga sudahmengemuka di kalangan ilmuwan Barat.Dalam pemikiran Islam, framework umum keilmuan Islam tradisionalyang paling banyak digunakan adalah yang disebut juga sebagai Islamic Worldview, bagaimana Islam memandang dunia. Dalam Islam, cara pandang tersebutterbagi kedalam 4 struktur komprehensif yaitu struktur dunia dalam hal ini adalahdidasarkan pada Iman (world structure); struktur pengetahuan atau al-‘ilm(knowledge structure); struktur nilai atau al-fiqh (value structure); dan strukturmanusia atau khalifah (human structure).9 Keempat struktur ini berada dalamkekuasaan Tuhan, dan ini menjadi dasar pembentukan konsep integratik keilmuandi tingkat epistemology.Lebih jauh, diungkapkan pula hubungan antara Islam dan ilmupengetahuan dalam kerangka epistemologis yang dikembangkan sebagai hasil daripandangan dunia Islam. Alparslan menunjukkan skema konseptual ilmiah Islam8NirOrion, 2007, “A Holistic Approach for Science Education For All” Eurasia Journal ofMathematics, Science & Technology Education, Vol. 3, No. 2, hal. 1129AlparslanAcikgenq, 2003, “Holistic Approach to Scienctific Traditions”, Islam & Science,Vol. 1, No. 1, hal 102

5pada umumnya yang dikembangkan pada pandangan dunia Islam adalahberhubungan dengan wahyu. Bukti ini adalah istilah dalam skema itu, yangdiambil langsung dari sumber mengungkapkan, seperti ‘ilm, ushul, Raby, ijtihad,qiyas, fiqh, ‘aql, qalb, idrak, wahm, tadabbur, fikr, nazar, hikmah, yaqin, wahyu,tafsir, ta'wil, 'alam, kalam, haqq, batil, sidq, kizhb, wujud, dhohir, samad, azal,Abad, khalq, khulq, firasat, fitrah, tabi’ah , ikhtiyar, kisb, khayr, syarr, halal,haram, wajib, mukmin, amr, iman dan iradah. Setelah pengembangan skemaumum ini, skema konseptual tertentu yang dikembangkan di setiap ilmupengetahuan, juga terkait erat dengan pandangan dunia Islam sebagai kerangkaumum dari semua kegiatan ilmiah.10Wacana integrasi antara ilmu pengetahuan Islam (agama) dan ilmupengetahuan umum (sains) sudah muncul cukup lama. Meskipun tidak secaraeksplisit menggunakan kata integrasi, gagasan perlunya pemaduan ilmu danagama tersebut sudah cukup lama beredar di kalangan cendikiawan muslimmodern. Kalangan cendikiawan muslim modern ini meyakini bahwa pada masakejayaan sains dan peradaban Islam, ilmu pengetahuan umum dan ilmupengetahuan Islam sebenarnya telah integrated.11 Pada masa itu, pendidikan Islamyang berkembang adalah pendidikan Islam yang non-dikotomis sehingga mampumelahirkan intelektual muslim yang mampu menghasilkan karya yang sangatbesar dan berpengaruh positif terhadap eksistensi kehidupan manusia. 12Dikotomi10AlparslanAcikgenq, 2006, “The Emergence of Scientific Tradition in Islam”,Proceedingod the XIIth World Congress of History of Science, Liege, Belgia.11Sofyan Sauti, Integrasi Imtak dan Imtpek Dalam Pembelajaran, Makalah, hlm. 212Arief Armai, Pengantar., hlm. ix

6atau perceraian antara ilmu agama dan ilmu sains yang terjadi belakangan hanyamemberikan implikasi yang negatif. Dengan demikian, tidak ada jalan lain,integrasi ilmu pengetahuan Islam (agama) dan ilmu pengetahuan umum (sains)menjadi mutlak untuk dilakukan. Melalui integrasi ilmu pengetahuan Islam danilmu pengetahuan umum ini, diharapkan dapat terbangun sains Islam seutuhnyayang diajarkan melalui proses pendidikan integral pula.Proses pendidikan yang integral atau pendidikan integralistik uhanan),insaniyah(kemanusiaan), dan ‘alamiyah (alam pada umumnya) sehingga Islam sebagairahmatan lil ‘alamin benar-benar dapat terwujud. Melalui proses pendidikan yangintegralistik, diharapkan dapat tercipta peserta didik yang memiliki integritastinggi, yang dapat bersyukur dan menyatu dengan kehendak Tuhannya, menyatudengan dirinya sendiri, menyatu dengan masyarakat, dan menyatu dengan alamsehingga dengan demikian peserta didik terhindar dari memiliki kepribadian yangterbelah, dapat berperan lebih besar dalam menghilangkan disintegrasi sosial, dengankebutuhannya.13Pendidikan integralistik salah satunya bertujuan untuk memahamkanpeserta didik bahwa Islam (Al-Qur’an dan Al-Hadist) adalah sumber dari ilmupengetahuan. Pemahaman ini perlu bagi peserta didik agar mereka mampumengemban tugas sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Pemahaman13Zubaedi, 2012, Isu-Isu Baru Dalam Diskursus Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hlm. 20

7bahwa Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan ini merupakan pemahaman Islamsecara universal yang akan berpengaruh terhadap karakter peserta didik dalammemahami jati dirinya sebagai seorang muslim.14 Pendidikan integratif inimenggeser substansi ilmu di mana kebenaran rasional empirik (ontologis) yangsebelumnya hanya dituntut dapat dibuktikan secara objektif (epistemologis), kinisecara aksiologis juga harus berorientasi pada nilai-nilai akhlak.15Pembelajaran integral dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuanumum di sekolah-sekolah seyogyanya senantiasa disertai dengan pembelajaranakidah dan akhlak (ilmu agama). Hal ini perlu dilakukan agar peserta didik dapatmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa sertaberakhlak mulia. Inilah yang oleh Muhammad Shafiq disebut sebagai penanamanvisi Islam dalam proses pembelajaran.16 Penanaman visi Islam dalam prosespembelajaran melalui pembelajaran integralistik sangat perlu karena ketiadaanvisi Islam pada pendidik-pendidik muslim merupakan malapetaka besar bagidunia Muslim. Tanpa penanaman visi Islam, peserta didik tidak akan memilikipengetahuan Islam dengan akurat. Pendidikan yang diikutinya akan menjadi siasia karena pendidikan itu hanya akan memberikan emosi yang bertentangan14Charles, 2013, “Integrasi Ilmu dengan Agama untuk mengangkat Harga Diri PelajarMuslim”, Conference Proceeding Anual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII),hlm. 216915Nasrudin Yusuf, 2011, “Perspektif Islam Tentang Pengintegrasian Ilmu Akhlak DalamPembelajaran Ilmu Sians dan Penerapannya di Lembaga Pendidikan Islam” e-Journal UIN SunanKalijaga Yogyakarta, hlm. 23316Muhammad Shafiq, 2000, Mendidik Generasi Baru Muslim, Yogyakarta: PustakaPelajar, hlm. 172.

8dengan intelektualitas dan ideologi yang benar, dan pada akhirnya hanya akanmelawan kebenaran Islam itu sendiri.Di sinilah peran strategis lembaga pendidikan Islam untuk menjawabpermasalahan masyarakat Muslim dewasa ini. Peran lembaga pendidikan Islam inimenemukan momentumnya sejak gagasan modernisasi Islam mengemuka di awalabad ke-20. Banyak lembaga pendidikan Islam modern didirikan untukmerealisasikan gagasan tersebut. Perkembangan mencolok terjadi pada tahun1990-an dengan berdirinya berbagai sekolah Islam yang dikenal sebagai SekolahIslam Terpadu. Sekolah-sekolah ini mulai menyatakan diri secara formal dancepat mendapat tempat serta diakui sebagai sekolah unggulan oleh masyarakatMuslim.17Sekolah Islam Terpadu ini menanamkan nilai-nilai Islam melaluiberbagai saluran mata pelajaran, tidak hanya saluran mata pelajaran agama saja,tetapi juga berbagai mata pelajaran lain yang senantiasa dikaitkan dengan nilainilai akhlak dan akidah.Salah satu sekolah Islam terpadu yang mengaplikasikan pembelajaranintegratif dalam proses belajar mengajar adalah SMP IT Abu Bakar yang beradadi Kota Yogyakarta. Sebagai salah satu sekolah Islam terpadu unggulan, SMP ITAbu Bakar secara konsisten berupaya mengaplikasikan pembelajaran integratifantara ilmu penngetahuan Islam (agama) dengan ilmu pengetahuan umum (Sains)dalam setiap pembelajarannya. Hal ini dilakukan dengan tujuan membekaliArief Effendi, 2008, “Peran Strategis Lembaga Pendidikan Berbasis Islam diIndonesia”, el-Tarbawi Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 1, hlm. 717

9peserta didik dengan ilmu pengetahuan umum (Sains) yang tidak terlepas darinilai-nilai Islam.SMPIT Abu Bakar Yogyakarta adalah Lembaga Pendidikan Islamdibawah naungan Konsorsium Yayasan MULIA, yang muncul sebagai alternativesolusi dari keresahan sebagian masyarakat muslim yang menginginkan adanyainstitusi pendidikan Islam yang berkomitmen mengamalkan nilai-nilai Islamdalam sistemnya, dan bertujuan agar siswa-siswinya mempunyai kompetensiseimbang antara ilmu kauniyah dan qauliyyah, antara fikriyah, ruhiyah danjasadiyah sehingga mampu melahirkan generasi muda muslim yang berilmu,berwawasan luas dan bermanfaat bagi umat18.Dalam berbagai penulisan dan pemikiran, diuraikan adanya banyak modelintegrasi keilmuan yang masing-masing berimplikasi dalam penerapannya didalam proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan. Setidaknya ada 9model integrasi keilmuan yang dibedakan berdasarkan pendapat para ahlipencetusnya.19 Pengimplementasian model integrasi keilmuan itu juga terdiri daribeberapa level, mulai dari level filosofis, level materi, level metodologi, dan levelstrategi.Berdasarkan uraian di depan, penulis tertarik untuk melakukan penelitianmengenai implementasi pembelajaran integral antara ilmu pengetahuan profil-smp-it-abu-bakaryogyakarta 28.html. Kamis, 12 Januari 2012, 20.00.19Ke 9 model integrasi keilmuan tersebut sebagaimana dikemukakan dalam makalahHusni Thoyyar, adalah model IFIAS, model ASASI, model Islamic World, model StrukturPengetahuan Islam, model Bucaillisme, model Integrasi Keilmuan Berbasis Filsafat Klasik, modelIntegrasi Keilmuan Berbasis Fiqih, model Kelompok Ijmali, dan model Kelompok Aligargh.

10(agama) dengan ilmu pengetahuan umum (sains) dalam proses pembelajaran diSMP IT Abu Bakar Yogyakarta sebagai salah satu model pendidikan integratikilmu pengetahuan Islam (agama) dengan ilmu pengetahuan umum (sains). Untukitu, judul penelitian ini adalah “Model Integrasi Pendidikan Agama Islam denganIlmu Pengetahuan Umum Dalam Proses Pembelajaran di SMP IT Abu BakarYogyakarta”.B. Fokus dan Pertanyaan PenelitianPenelitian ini difokuskan pada upaya untuk mengetahui modelpembelajaran integratif yang diterapkan di SMP IT Abu Bakar Yogyakartasebagai upaya menanamkan nilai-nilai Islam melalui perbagai mata pelajaranumum lain. Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:1. Bagaimana model integrasi yang diterapkan di SMP IT Abu BakarYogyakarta?2. Bagaimana strategi penerapan pembelajaran integratif yang diterapkanoleh para guru kepada peserta didik di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta?3. Apa saja daya dukung yang diperlukan dalam pelaksanaan model integrasipembelajaran yang diterapkan di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

11Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian iniadalah sebagai berikut:1. Tujuan Penelitiana. embelajaran di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta.b. Mengetahui strategi pembelajaran integratif yang diterapkan di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta.c. Menginventarisir daya dukung yang diperlukan dalam pelaksanaanmodel integrasi pembelajaran di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta.2. Manfaat Penelitiana. Manfaat TeoritisHasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuandan wawasan pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya duniapendidikan Islam, dan juga bidang sosial kemasyarakatan, sehinggadapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan Islamyang integratif dengan pendidikan ilmu pengetahuan umum (sains).b. Manfaat PraktisHasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan masukan danumpan balik yang sangat berharga bagi Sekolah Islam Terpadu danjuga bagi tenaga pendidik demi peningkatan dan pengembanganpembelajaran integratif di masa depan.D. Sistematika Pembahasan

12Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 5bab. Bab I adalah Pendahuluan yang berisi 4 sub bab yaitu Latar BelakangMasalah, Fokus dan Pertanyaan penelitian, Tujuan Penelitian dan Manfaatpenelitian. Bab II menguraikan kerangka teori dan tinjauan pustaka yang menjadidasar pemikiran penelitian ini. Bab III mengemukakan metode penelitian yangdipakai dalam penelitian ini, termasuk tempat dan waktu penelitian, serta teknikanalisis data yang digunakan. Bab IV berisi laporan hasil penelitian di lapangan,analisis data penelitian, dan pembahasan serta diskusi terkait dengan temuantemuan di lapangan sebagai hasil penelitian. Bab V mengemukakan simpulan darihasil penelitian, berikut saran-saran sebagai umpan balik bagi kemajuan danperbaikan pelaksanaan pendidikan integratif, terutama di SMP IT Abu BakarYogyakarta yang merupakan subjek penelitian ini.

BAB IIKAJIAN PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA TEORIA. Kajian Penelitian TerdahuluMulyono (2011) telah melakukan penelitian dengan judul, “ModelIntegrasi Sains dan Agama Dalam Pengembangan Akademi Keilmuan UIN.”Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya Universitas Islam Negeri (UIN)di Indonesia dengan studi kasus di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalammelakukan integrasi sains dan agama guna mewujudkan bangunan akademikkeilmuan. Upaya UIN Sunan Kalijaga untuk mengakhiri dikotomi danmewujudkan integrasi sains dan agama diwujudkan dengan mengembangkanparadigma keilmuan yang disebut Paradigma Integrasi-Interkoneksi denganmengambil metafora Jaring Laba-laba. Paradigma ini langsung dipelopori olehRektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Amin Abdullah (2001-2010). MaknaParadigma integrasi-interkoneksi pada hakikatnya ingin menunjukkan bahwaantar berbagai bidang keilmuan baik agama maupun sains sebenarnya salingmemiliki keterkaitan. Mengkaji satu bidang keilmuan dengan memanfaatkanbidang keilmuan lainnya itulah integrasi dan melihat saling terkait antar berbagaidisiplin ilmu itulah interkoneksi.Nashruddin Yusuf (2012) telah melakukan penelitian dengan judul,“Perspektif Islam

Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan YOGYAKARTA 2017 . ii MODEL INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . Abdollah Faruk NIM: 12913190 Pembimbing: Prof. Dr. Usman Abu Bakar, MA Diajukan kepada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Untuk memenuhi salah satu syarat guna .

Related Documents:

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Oleh: Evi Mayasari . Untuk almarhumah ibu ku, yang begitu tulus dan ikhlas dalam memberikan . Tesis ini disusun untk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan (MPI) di .

Tesis yang berjudul "Analisis Perangkat Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang". Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) di jurusan Pendidikan Agama Islam, Program Magister

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 dalam Ilmu Sejarah Disusun oleh: Amir Syarifudin . karya saya sendiri dan karya ilmiah ini belum pernah diajukan sebagai pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan baik Strata Satu (S1), Strata Dua (S2), maupun Strata Tiga .

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam Oleh : Rini Setyawati NIM. 1703038024 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN WALISONGO SEMARANG 2019 . ii

SEJARAH PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN AL-ISLAM DI SURAKARTA ERA REFORMASI (1998-2015) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi Magister Pendidikan Islam Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam (M. Pd. I) Disusun oleh Retno Wulan Fitrimei Asari

1. Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Syiah Kuala 2. Magister Perencanaan Pembangunan, Universitas Andalas 3. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia 4. Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung 5. Magister

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH INDONESIA KOTA KINABALU (SIKK) SABAH, MALAYSIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan . FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020 . i . ii . iii . iv Motto dan Persembahan Motto : Pendidikan adalah hak bagi seluruh bangsa dan negara di dunia ini .

The mission of The American Board of Radiology is to serve patients, the public, and the medical profession by certifying that its diplomates have acquired, demonstrated, and maintained a requisite standard of knowledge, skill and understanding essential to the practice of diagnostic radiology, radiation oncology and radiologic physics Six Competencies 1. Professional & Medical Knowledge 2 .