Belajar BHS Inggris 1 Ags Rev - Belajar Jadi Guru

1y ago
19 Views
4 Downloads
1.86 MB
107 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aiyana Dorn
Transcription

PENGANTARProgram Managing Basic Education atau (MBE), yang didukung oleh USAID, bertujuanmeningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dasar dalam rangka desentralisasipemerintahan. Program ini dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota, dengan mengembangkan praktikpraktik yang baik yang sudah ada. Program juga mendorong pengembangan dan diseminasi praktikyang baik serta gagasan-gagasan lain di tingkat kabupaten/kota. Praktik-praktik ini meliputi: Pengelolaan Sumber Daya, khususnya Fasilitas dan Pegawai. Pendanaan Sekolah secara langsung untuk menunjang Manajemen Berbasis Sekolah. Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) dan Peran Serta Masyarakat (PSM). Proses Belajar Mengajar.Program telah berjalan sejak Mei 2003. Pada tahun 2006 sudah berkembang ke 23 daerah: 20 diJawa Tengah dan Jawa Timur, 2 di Aceh, dan 1 di Jakarta Pusat. Program MBE akan berakhir pada bulanMaret 2007.Tujuan utama program MBE adalah meningkatkan kualitas pendidikan anak. MBE telah bekerja secaralangsung di 449 sekolah di 23 kabupaten dan kota dan secara tidak langsung di banyak sekolah laindi daerah-daerah tersebut.Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) yang disebutPembelajaran Kontekstual di SMP dan MTs bertujuan menciptakan lingkungan belajar yanglebih kaya serta mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untukkehidupan sehari-hari.Buku panduan ini ’Asyik Belajar dengan PAKEM’ disusun untuk menambah wawasan para guru,pengelola dan pihak pendidikan lainnya dalam mengembangkan pembelajaran. Buku ini terdiri atasenam jilid yang mencakup SD/MI dan SMP/MTs yang terinci sebagai berikut. Kelas Awal khusus SD/MI Bahasa Indonesia Matematika IPA – Sains Pelajaran Sosial Bahasa Inggris khusus SMP/MTsSetiap jilid buku tentang Bahasa Inggris ini berisi hal-hal berikut.A. Pengalaman Mengajar berupa cerita pengalaman, foto, karya siswa yang ditulis guru danfasilitator (pelatih) sekolah-sekolah binaan MBE;B.Ide Pembelajaran untuk kegiatan komunikasi berupa ide untuk pembelajaran dan permainan;C.Skenario Pembelajaran berupa contoh rencana pembelajaran yang telah dipraktikkan dilapangan;D.Ide-ide untuk kegiatan pengembangan teks;E.Teks lagu dan bacaan.Harapan atas diterbitkannya buku ini ialah bertambahnya wawasan para pembaca serta dapatditerapkannya ide-ide sesuai kondisi di tempat mengajar masing-masing. Kami juga siap menerimaumpan balik dan wawasan baru dari daerah.Akhirnya, ucapan terima kasih patutlah disampaikan kepada semua guru, fasilitator, dan semuanyayang turut berperan dalam hal iniProgram MBE, JakartaEmail: mbeproject@cbn.net.idi

DAFTAR ISIPENGANTAR .iDAFTAR ISI .iiTENTANG BUKU INI .iiiA. PENGALAMAN MENGAJAR .3B. IDE-IDE UNTUK KEGIATAN KOMUNIKASI .21C. SKENARIO PEMBELAJARAN .41D. IDE-IDE UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKS . teks prosedur . teks naratif . teks recount . teks deskriptif . teks report .717374777982E. TEKS LAGU DAN BACAAN .87Referenceii

TENTANG BUKU INIKetika Anda membaca buku ini, bayangkan seakan-akan anda sedang berada di ruang guru saat jamistirahat, menikmati secangkir kopi atau teh hangat dan berbicara tentang pelajaran Bahasa Inggris,tentang pengajaran kita. Mengobrol semacam ini seringkali memberikan ide tentang bagaimanamembuat kelas kita menjadi lebih berasa (menyenangkan) dan bergizi (efektif).Buku ini pada dasarnya adalah seperti obrolan di ruang guru. Kami ingin berbagi dengan anda halhal yang bisa mencetuskan ide-ide untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan belajar yang bagus. Dikelas kita harus tersedia banyak kesempatan bagi para siswa untuk terlibat dalam kegiatan komunikasiyang bisa mendorong mereka menggunakan Bahasa Inggris.Kami membagi buku ini ke dalam lima bagian. Pada bagian pertama beberapa teman berbagi pengalamanmengajar mereka. Pada bagian dua, kami mengumpulkan ide-ide pembelajaran dari beberapa sumber.Bagian tiga berisi skenario pembelajaran langkah-perlangkah. Bagian ini diikuti oleh bagian selanjutnyayang berisi ide-ide untuk mengembangkan kegiatan yang bisa dipakai sebagai sarana untuk memahamidan menciptakan teks lisan maupun tulis.Yang terakhir, kami sertakan teks-teks bacaan dan lagu yangdikumpulkan dari beragam sumber.Akhirnya, kami berharap buku ini bisa digunakan dalam pertemuan-pertemuan MGMP untuk dibacadengan kritis dan untuk digunakan sebagai pencetus diskusi-diskusi yang produktif. Kami menunggusaran Bapak/Ibu guru Bahasa Inggris semua. Selamat mengajar.Salam,Tim fasilitator Bahasa Inggrisiii

APENGALAMANGURUKelas Bahasa Inggris yang efektif memberikankesempatan yang banyak pada para siswa untukterlibat dalam kegiatan-kegiatan komunikasi yangbisa mendorong mereka untuk menggunakanBahasa Inggris. Pada bagian pertama ini kamiberbagi dengan pembaca beberapa pengalamanmengajar kami. Kegiatan belajar mengajar ini telahberhasil membuat para siswa senang belajar danmenggunakan Bahasa Inggris. Kami berharappengalaman kami dapat memberikan inspirasibagi pembaca untuk mengembangkan kegiatanbelajar yang lebih bagus.

A. PENGALAMAN GURUA. PENGALAMAN GURU1. Bagaimana Membuat SiswaLebih AktifOleh: Esti Tri Andayani (SMP Negeri 1 Batu)Ketika kelas saya mendiskusikan cerita rakyat, saya mendorong salah satu murid untukbersedia menjadi sumber belajar.Saya memilih murid ini karena diatelah berulangkali memenangkanlomba membacakan cerita diKota Malang Raya. Saya beri diasinopsis Timun Mas untuk dibacakan di depan kelas dengan baik.Sebelumnya saya latih dia. Sayaminta dia membaca frasa demifrasa untuk mencek pronunciation, stress, dan intonasi. Saya juga minta dia untuk tidak melihatteks terus ketika sedang membaca untuk membuat pembacaanterasa lebih wajar.Esok harinya dia membacakan cerita dengan antusias dan semuasiswa di kelas merasa terkesan. Setelah itu saya berikan pertanyaanpemahaman. Saya tanyakan juga apakah ada kesulitan dalam memahami beberapa kata. Kemudian, saya tulis kata-kata tersebut dipapan dan saya minta mereka mencari sendiri maknanya. Anakanak itupun segera terlibat dalam diskusi tentang kata-kata sulit.Untuk membuat mereka semakin paham, saya tugaskan merekauntuk membuat kalimat dengan kata-kata tersebut. Tanpa menyadari proses yang sedang berlangsung, anak-anak membentuk ceritayang baru didengarkan dengan menggunakan kata-kata merekasendiri meskipun urutannya belum rapi.Untuk memperbaiki cerita itu, saya bentuk kelompok-kelompokyang terdiri atas empat siswa dan meminta mereka untuk menceritakan kembali secara urut. Dalam tiap kelompok, satu siswadipilih sebagai juru bicara. Setiap anggota kelompok memberikanmasukan pada si jubir tentang apa dan bagaimana cara untukmenceritakan kembali cerita tersebut. Ketika acara menceritakanASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS3

A. PENGALAMAN GURUkembali berlangsung, kelompok saling berkompetisi karena sayaberjanji untuk memberikan skor. Kelaspun menjadi sangat aktif.Saya memonitor proses belajar yang berlangsung dan menggunakan speaking rubric untuk melakukan assessment. Setelah tiapkelompok mendapatkan giliran, saya minta beberapa siswa yangbersedia untuk memerankan karakter yang ada dalam cerita dalambentuk role play. Siswa-siswa saya nampak berbakat dalamberakting. Mereka bisa berakting dengan baik dan ekspresif.Untuk mengetahui kesan mereka tentang cerita itu, saya mintamereka untuk menggambar satu pelaku dalam cerita itu. Beberapakelompok sangat terkesan dengan Buto Ijo, sang raksasa. Merekamenggambar wajah mengerikan yang menggambarkan si raksasayang bengis. Kelompok yang lain menggambar si Timun Emas atauibu si Timun Emas. Saya merasa saya telah berhasil membantumereka menikmati pelajaran hari itu.Dari pengalaman ini saya menyadari bahwa jika anak-anak terlibatsecara mendalam dalam setiap kegiatan belajar maka proses belajardapat dioptimalkan. Pembelajaran bisa mencakup listening, speaking, reading, dan writing disamping vocabulary, structure, dan pronunciation. Selain itu, para siswa juga mendapatkan kesempatanuntuk mengembangkan hal-hal lain seperti kemampuan untukberinteraksi dengan orang lain dan potensi untuk berakting.4ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

A. PENGALAMAN GURU2.Menggunakan Permainan Tebakanuntuk Teks DescriptiveOleh: Yuyun (SMP Negeri 2 Wlingi)‘Guessing Game’ atau permainan tebakan adalah salah satuteknik yang sering saya lakukan karena teknik tersebutdapat membuat siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Tujuan permainan tebakan disini adalah untuk membangun kosa kata siswa dan juga dapat membuat siswa beraniberkomunikasi.Berikut ini adalah pengalaman saya dalam menerapkan tekniktersebut dengan murid-murid saya di SMPN 2 Wlingi. Padasaat itu tema pembelajaran adalah profession dan teks yangdipelajari adalah teks deskriptif.Pertama, siswa diajak untuk tanya jawab dengan guru tentangprofesi orang tua mereka.Teacher : I am a teacher. What is your father?Student : He is a farmer.Kemudian guru menunjukkan gambar berbagai profesi, siswamenyebutkan nama profesi dan dilanjutkan dengan menyebutkankosakata yang ada hubungannya dengan profesi. Dengan dibimbing oleh guru, siswa menyebutkan ciri-ciri profesi. Misalnya,teacher: brings book and chalk, teaches student, dsb. Dari ciri-ciritersebut dibuatlah contoh deskripsi tentang suatu profesi, dansiswa menebak nama profesi yang dideskripsikan. Berikutnya siswamembuat teks deskriptif tentang profesi berdasarkan contohtadi dan siswa lain menebaknya. Setiap tebakan diikuti tanya jawabtentang alasan yang mendasari tebakan tersebut. Para siswaternyata menyenangi kegiatan ini karena dapat berkomunikasidengan yang lain. Ketika bel berbunyi tanda usai pelajaran, merekamasih asyik bertanya jawab.Di akhir pelajaran mereka dapat mendiskusikan profesi orangtua masing-masing yang diberikan sebagai pekerjaan rumah. Padadasarnya, tehnik ini bisa diterapkan untuk tema lain, misalnya familylife, animals, plants, dan sebagainya.ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS5

A. PENGALAMAN GURU3. Menerapkan PAKEMDi Kelas SembilanOleh: Bambang Ari Sugianto (SMP Negeri 14 Madiun)Apakah PAKEM bisa diterapkan di kelas sembilan? Demikian pertanyaan yang sering terlontar dari para pesertapelatihan yang mengajar di kelas sembilan. Bisa dimaklumikarena yang lazim terjadi para guru kelas sembilan berkutatpada materi yang kebanyakan berupa teks bacaan. Teksbacaan yang dipakai biasanya panjang-panjang dengan tingkat kesulitan kosa kata yang tinggi. Karena itu banyak gurutergoda untuk langsung menerjemahkan teks-teks tersebut dengan maksud ‘membantu’ para siswa memahami teksyang tengah dipelajari dengan cepat. Dominasi guru padaakhirnya menjadi terlalu besar.Berikut adalah salah satu pengalaman meningkatkan partisipasimurid saya pada pelajaran membaca. Bacaan yang akan dibahasadalah tentang Computer. Saya memulai pelajaran dengan menuliskan kata komputer di papan tulis. Kemudian para siswa dimintauntuk menuliskan kata-kata yang terkait dengan komputer. Setiapkata yang benar dilingkari dan dihubungkan ke kata 'Computer'.Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi sebanyakbanyaknya hal-hal yang telah diketahui siswa tentang topik yangdimaksud dan membangun background knowledge.Selanjutnya para siswa diminta membuat kelompok-kelompokyang terdiri atas 4 siswa. Setiap kelompok kemudian menerimateks berjudul 'Computer'. Tugas masing-masing kelompok ialahmencari sepuluh kata-kata sulit selama tujuh menit. Setelahdidapat, kata-kata tersebut diputar ke kelompok lain. Masingmasing kelompok mengartikan kata-kata sulit yang ditemukankelompok lain selama sepuluh menit. Setelah selesai, kata-katayang telah diartikan tersebut diputar lagi ke kelompok lain. Masingmasing kelompok meneliti apakah arti yang telah diberikankelompok sebelumnya sudah betul atau sudah lengkap atau belumkemudian membetulkan atau melengkapinya.Salah satu kelompok ditunjuk untuk membacakan kata-kata sulitbeserta artinya dan kelompok lain menambahkan kata-kata yang6ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

A. PENGALAMAN GURUbelum dibacakan. Setelah selesai dikembalikan ke kelompokpemiliknya. Semua siswa membaca teks bacaan lagi untuk memahami isi teks. Secara acak siswa ditunjuk untuk maju membacakanbeberapa bagian dari teks yang baru dibahas sekaligus terjemahannya. (Teks yang dibaca dan diterjemahkan adalah milik guru yangmasih belum ada terjemahannya). Siswa diberi PR untuk menerjemahkan teks tersebut secara individual.ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS7

A. PENGALAMAN GURU4. Mengajar Speakingdengan ModelingOleh: Bambang Ari Sugianto (SMP Negeri 14 Madiun)Kompetensi yang dituju dalam pembelajaran bahasa Inggris adalahkompetensi komunikasibaik secara lisan maupuntulis. Implikasinya, pembelajaran bahasa Inggris seharusnya menyediakanbanyak kesempatan kepada para siswa untukberlatih menggunakanbahasa Inggris dalam berkomunikasi. Paparan berikut adalah salahsatu praktik pembelajaran yang pernah saya lakukan dalam menciptakan situasi berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Pemberiancontoh atau model yang jelas membantu mereka melaksanakankegiatan dengan lancar. Berikut adalah langkah-langkahnya.1. Setelah salam, siswa diberitahu tentang materi yang akan dipelajari hari ini.Guru : OK, everybody. Today we are going to talk aboutpublic services. Can you give me examples of a publicservice?Siswa : HospitalGuru : Good. What else?Siswa : Post Office . Supermarket .Guru : Supermarket. OK, what can you do in a supermarket?etc.2. Siswa diberi lembaran berisi gambar-gambar, dan diberi beberapa pertanyaan:Guru :Siswa :Guru :Siswa :Guru :Siswa :OK, what can you see on your worksheet?PicturesHow many pictures are there?FourWhat is picture number one?A bread shop.3. Siswa diminta untuk mendaftar apa saja yang bisa dibeli daritoko-toko yang ada di gambar. Guru menyediakan nama barang-8ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

A. PENGALAMAN GURUbarang yang mungkin dijual di toko-toko tersebut. Siswa diminta menambah sendiri.4. Presentasi oleh beberapa siswa:Siswa 1: In a bread shop we can buy hamburgers, breadrolls, .Siswa 2: In a chemist we can buy toothpaste, headache tablets, 5. Setelah presentasi, penulis mengundang salah satu siswa untukdiajak berdialog:Guru :Siswa :Guru :Siswa :Guru :Siswa :Hello Aldi!Hello Mr. Bambang!Aldi, do you know a bread shop?Yes, I know.What can you buy in a bread shop?I can buy .eh.humburgers, bread rolls, sliced bread,etc.Guru : OK, thank you Aldi.Siswa : You're welcome.6. Mengundang dua siswa untuk membuat dialog yang sama,sebagai model. Setelah melihat dua contoh tersebut, para siswadiminta membuat dialog seperti contoh dengan memanfaatkangambar dan daftar barang yang bisa dibeli.7. Siswa berlatih memperagakan dialog secara berpasangan.Penulis berkeliling untuk memastikan bahwa para siswa betulbetul berlatih berdialog dalam bahasa Inggris.Secara berpasangan siswa memperagakan dialog yang baru sajadilatihkan. Siswa yang tampil lebih dahulu memilih pasangan berikutnya. Setiap pasangan yang selesai diberi pujian berupa tepuktangan.Dari pembelajaran tadi para siswa merasa bahwa berkomunikasidalam bahasa Inggris tidaklah sesulit yang dibayangkan. Sebagaitambahan informasi, ketika kelompok yang tampil selesai dan akanmemilih pasangan berikutnya, banyak siswa yang menawarkandiri untuk ditunjuk duluan, tidak seperti biasanya yang selalumenghindar. Bagi penulis dari praktik pembelajaran yang sederhana ini bisa ditarik kesimpulan: Untuk 'mau' berkomunikasi, siswaperlu diberi situasi (konteks) dan input yang memadai serta modelyang jelas. Pemodelan yang mengena akan sangat membantu siswamenghasilkan ekspresi yang dipelajari dengan lebih akurat.ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS9

A. PENGALAMAN GURU5. Pembiasaan untukMembangun KelancaranBerbicaraOleh: Kun W Zulaikha (SMP Negeri I Pacitan)SMPN I Pacitan memutuskan untuk mengintegrasikan pembiasaan dalam pelajaran Bahasa Inggris supaya sekolah tidak perlumengadakan jam tambahan tersendiri untuk pembiasaan. Ituberarti bahwa waktu belajar untuk Bahasa Inggris tetap 4 kalipertemuan dalam satu minggu dengan tiap pertemuan sekitar45 menit. Program untuk pembiasaan ini diberi nama Free Speaking. Program ini mulai berjalan September 2005.Dalam program ini 10 menit awal pada pertemuan kedua dalamminggu itu siswa secara berpasangan bergantian berbicara secarabebas dalam Bahasa Inggris. Masing-masing mendapat waktu 5menit untuk berbicara tanpa interupsi. Mereka bergantianberbicara dengan dan mendengarkan lawan bicara. Mereka bolehminta bantuan jika menghadapi kesulitan yang berkenaan dengankosa kata.Siswa-siswa menikmati kegiatan ini karena mereka tidak perlumerasa takut kalau membuat kesalahan. Anak-anak yang biasanyapasif juga menyukai program ini dan berpartisipasi secara aktif.Mereka biasanya akan berteriak "aduh" kalau giliran bicara sudahhabis dan harus diberikan pada lawan bicara.Guru hanya memantau berkeliling, untuk memonitor danmenyediakan bantuan jika diperlukan. Guru juga membuat catatantentang performance siswa dan hal-hal penting lain yang perludirekam seperti masalah grammar, kosakata, topik-topik yangmenarik, siswa yang aktif, dan lain sebagainya.10ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

A. PENGALAMAN GURU6. MENGAJAR SPEAKINGDENGAN LEBIH EFEKTIFOleh: Supriyanto (SMP Negeri 1 Pati)Pada saat kita melibatkan murid-murid dalam kegiatanspeaking, kita biasanya menghadapi masalah waktu. Sayasering bertanya pada diri saya sendiri bagaimana caranyasupaya saya bisa mengelola waktu dengan lebih efektif.Pertama, mari kita lihat bagaimana kita biasanya mengelola pelajaranspeaking kita. Pada umumnya kita meminta siswa untuk berdialogyang sifatnya hafalan di depan kelas. Setiap pasangan atau kelompoksecara bergantian maju ke depan kelas.Andai saja waktu untuk maju ke depan kelas dan kembali ketempat duduk untuk setiap pasang membutuhkan waktu 1 menit,dan dalam kelas terdapat 20 pasang siswa berarti dibutuhkanwaktu 20 menit hanya untuk perjalanan ke depan kelas ataukembali ke tempat duduk. Waktu terbuang sia-sia saja! Kita harusberusaha untuk mengatur waktu sedemikian rupa sehinggakegiatan pembelajaran akan lebih efektif berjalan sesuai dengantujuan yang diharapkan. Berikut ini salah satu cara yang sayalakukan untuk mengefektifkan waktu, yaitu:1.Kelas dibagi dalam 4 kelompok besar (8 – 10 siswa tiap kelompok).2.Setiap anggota kelompok di minta maju ke depan kelas secarabersama-sama. Berarti waktu yang digunakan untuk majukedepan kelas dan kembali ke tempat duduk adalah 1 menitkali 4 (4 menit). Katakanlah toleransi waktu 2 menit untukpengaturan kerja kelompok. Berarti butuh waktu 6 menit.Sehingga kita bisa mengefektifkan waktu 14 menit yang hanyadigunakan untuk maju ke depan atau kembali ke tempatduduk. Tahap-tahap kegiatan selengkapnya adalah sebagaiberikut:ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS11

A. PENGALAMAN GURU12ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

A. PENGALAMAN GURU7. "TIME GAME" untukSPEAKINGOleh: Supriyanto (SMP Negeri 1 Pati)Tujuan belajar bahasa adalah untuk bisa menggunakan bahasa itu. Dengan menggunakan bahasa itu dalam kegiatan komunikasi, siswa bisamembangun kompetensi berbahasa. Belajar tentang angka,misalnya, bukanlah hanya untuk mengetahui angka, tapijuga bisa menggunakan angkauntuk berbicara tentangwaktu, tanggal, harga, dan sebagainya. Berikut ini adalah pengalamansaya mengajarkan angka untuk berbicara tentang waktu. Kegiatanini saya sebut "Time Game".Saya bagi kelas menjadi tiga kelompok besar yang terdiri atasdelapan hingga dua belas siswa. Dalam tiap kelompok, siswabekerja berpasangan di bangku mereka. Semua siswa menuliskanwaktu dengan memakai angka (mis. 06.15). Angka ini ditulisdengan ukuran yang besar sehingga dapat terlihat dengan jelas.Di tiap kelompok para siswa memegang kertas mereka dan duduksaling berhadapan. Mereka melakukan "questions and answers" mulaidari siswa yang berada di sebelah kiri pada saat yang bersamaandan begitu sebaliknya. Contoh:A: What time is it?B: It is a quarter past six.Ketika saya mengatakan "move" mereka memberikan kertas itupada siswa lain dengan cara sebagai berikut: Para siswa yang duduk di sebelah kanan memberikan kertasmereka pada siswa-siswa yang berada di depan mereka, danpara siswa yang berada di depan memberikan kertas merekapada siswa yang di sebelah kiri mereka. Para siswa yang berada di sebelah kiri memberikan kertasmereka pada teman-temannya yang berada di belakang mereka,dan para siswa yang berada di belakang memberikan kertasnyapada siswa yang berada di sebelah kanan.ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS13

A. PENGALAMAN GURU14ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

A. PENGALAMAN GURU8. Membaca Nyaring untukMemperbaiki PronunciationSiswaOleh: Kun WZ (SMP Negeri 1 Pacitan)Lima menit sebelum mulai mengajar, saya selalu melibatkan murid-murid saya dalam kegiatan membaca bersuara atau membaca nyaring. Pertama, saya minta murid-murid saya untuk membacanyaring bersama sebuah teks bacaan yang sayapilihkan. Kemudian, saya memodelkan bagaimanamembaca sebuah teks dengan pronunciation danintonasi yang benar. Murid-murid mendengarkandan menggarisbawahi kata-kata yang mereka bacadengan pronunciation dan intonasi yang salah.Mereka kemudian menirukan cara membaca yangbenar. Setelah itu mereka membaca nyaring teksitu lagi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi murid-murid untuk belajar membaca teksteks bacaan di buku paket mereka dan untukmelatih mereka supaya bisa menghasilkan pronunciation yang benar. Saya berharap kegiatan ini bisa mendorongsiswa untuk berbicara karena mereka merasa bahwa pronunciation mereka bagus.ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRISSiswa sedangmendengarkan gurumembacakan sebuahteks bacaan danmenggarisbawahikata-kata yang merekasalah mengucapkan.15

A. PENGALAMAN GURU9. Pelajaran Mengarangyang MenyenangkanOleh: Kun W Zulaikha (SMP Negeri I) PacitanSaya menggunakan beberapa cara untuk memotivasi murid-murid untuk mau menulis. Pertama, saya minta mereka untukmenulis tentang diri mereka sendiri, seperti nama diri, nama orang tua, alamat, hobi, dan lain sebagainya. Saya kumpulkan pekerjaanmereka dan saya jilid dalam sebuah buku spesial. Di buku itu juga,saya membuat peta posisi para siswa di dalam kelas. Saya seringmembacakan di kelas apa yang mereka tulis tanpamenyebutkan nama penulisnya. Siswa mendengarkan dan menerka identitas si penulis. Dengan melakukan ini saya bisa mengetahui muridsaya dan kemampuan menulis awal merekadengan lebih baik.Anak-anak sedangmenulis teks naratifdan deskriptif.16Hal lain yang saya lakukan adalah meminta murid-murid saya untuk memotong gambar darisurat kabar atau majalah. Saya minta merekauntuk menulis apa saja yang mereka suka tentanggambar itu. Ketika beberapa cerita tertentu dibacakan, siswa-siswa yang lain harus mendengarkankarena siswa yang membacakan cerita akan memberikan pertanyaan. Saya kadang-kadang juga memberikanpertanyaan.Saya juga meminta para siswa untuk menyediakan sebuah bukucatatan. Dalam buku catatan itu mereka membuat deskripsi tentang suatu hal. Mereka lakukan hal ini setiap saat selesai jampelajaran. Saya juga minta mereka menuliskan pengalaman palingmenarik minggu itu. Buku ini dengan demikian berfungsi juga sebagai buku harian atau diary.ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

BIDE-IDE PEMBELAJARANUNTUK KEGIATANKOMUNIKASISebagai guru PAKEM, kita selalu mencoba mengembangkan kegiatanpembelajaran yang bisa melibatkan anak. Namun, kadang-kadang kita kehabisan ide dan membutuhkan inspirasi dari sumber-sumber lain yang bisamembantu kita mengembangkan pembelajaran yang efektif danmenyenangkan.Pada bagian ini, kami ingin berbagi ide-ide pembelajaran yang praktis.Sebagian besar ide-ide ini sudah kami praktikkan di kelas kami sendiri.Anggaplah bagian ini sebagai kumpulan beragam ide pembelajaran, mulaidari ide-ide untuk mengajarkan komponen bahasa, seperti tatabahasa,kosakata, dsb, sampai pada pengembangan empat ketrampilan berbahasa(languange skills).Apabila Anda tertarik dengan ide-ide pembelajaran di sini, jangan lupamemodifikasinya untuk disesuaikan dengan keunikan kelas Anda sendiri.

B. IDE-IDE PEMBELAJARAN UNTUK KEGIATAN KOMUNIKASIB. Ide-ide Pembelajaranuntuk KegiatanKomunikasiKita tidak bisa berharap bahwa siswa akan mampu berkomunikasidengan benar tanpa persiapan yang seksama. Sebagai contoh,sebelum kita meminta siswa berlatih menggunakan ‘Wh-questions’ untuk bertanya dan memberikan identitas diri, kita sebaiknya membahas topik tersebut terlebih dahulu dan memberi siswalatihan terbimbing (controlled practice) yang cukup. Kegiatan inidapat membangun fondasi bagi kegiatan komunikasi (communication activities) selanjutnya.Pertimbangkan langkah-langkah persiapan berikut ini:1. Membahas KosakataSebelum kita melibatkan siswa dalam kegiatan ‘kesenjangan informasi’ (information gap) bahas dahulu kosakata yang dibutuhkandan yang belum dikenal siswa. Hal ini untuk memastikan communication activities yang akan dibahas tidak terpotong/tersela olehketidaktahuan siswa akan makna dari kosakata tertentu.2. Instruksi yang JelasInstruksi yang diberikan harus jelas untuk memastikan seluruhsiswa mengetahui apa yang harus dilakukan. Ini terutama pentingketika communication activities yang akan dilakukan sedikit rumitdan siswa tidak terbiasa melakukan kegiatan berpasangan atauberkelompok. Karena itu, di kelas, instruksi bisa diberikan dalambahasa Indonesia – kalau perlu.3. ContohUntuk memberikan contoh yang jelas, ada baiknya bagian tertentudari communication activities yang akan dilakukan didemonstrasikan.Ini penting terutama untuk kelas yang tidak terbiasa dengankegiatan semacam ini. Guru dapat berperan sebagai A dan seorangmurid yang bagus bahasa Inggris nya dapat berperan sebagai B,dan bagian pertama dari tugas yang akan diberikan dapat didemonstrasikan dahulu. Ini akan membantu siswa memahami bagaimanaASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS19

B. IDE-IDE PEMBELAJARAN UNTUK KEGIATAN KOMUNIKASImelakukan kegiatan dalam kelompok atau berpasangan denganbenar.4. Variasi KemampuanKebanyakan guru memiliki kelas yang besar dengan tingkatankemampuan yang beragam. Solusi terhadap masalah ini tidaklahmudah. Untuk menciptakan suasana kooperatif dan interaksi yanglebih dinamis diantara siswa, siswa yang pandai bisa dipasangkanatau dikelompokkan dengan siswa yang kurang cepat.5. Penggunaan Bahasa IbuDi kelas, adalah hal biasa apabila siswa ‘nyelonong’ menggunakanbahasa Indonesia baik selama melakukan kegiatan komunikasi(misalnya ketika mereka menghadapi kesulitan) atau terutamaketika mereka telah menyelesaikan kegiatan sebelum siswa yanglain. Untuk mengatasi hal ini, akan sangat membantu apabila guruselalu mendorong siswa untuk terus menggunakan bahasa Inggrisdan memberikan kegiatan tambahan yang tidak mengganggu, misalnya: kegiatan lanjutan berupa kegiatan mengarang/menulis. Kegiatan ini untuk meyakinkan bahwa siswa yang sudah menyelesaikantugasnya terlebih dahulu mempunyai tugas lain yang harus dikerjakan sehingga tidak mengganggu siswa yang lain.6. Peran GuruGuru perlu berkeliling untuk memastikan bahwa semua siswabenar-benar terlibat aktif mengerjakan tugasnya dengan baik.Guru dapat juga mengumpulkan data kesalahan yang berulangdan mendiskusikannya setelah kegiatan usai. Pembetulan langsungyang diberikan di tengah-tengah kegiatan sebaiknya dikurangi karena dapat mengganggu proses kegiatan inti yang sedang berjalan.20ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : BAHASA INGGRIS

B. IDE-IDE PEMBELAJARAN UNTUK KEGIATAN KOMUNIKASI1. Kegiatan Komunikasia. Informasi-gap ActivityUnsur Kebahasaan :Keterampilan:Lingkup kosakata :bebas (apa saja)bebas (apa saja)bebasKegiatan ini melibatkan kesenjangan informasi antara dua siswaatau lebih. Sebagai contoh, siswa A mengetahui sesuatu yang tidakdiketahui siswa B, atau siswa A mengetahui X sementara siswa Bmengetahui Y. Untuk memperoleh informasi yang diketahui siswayang lain, kedua siswa tersebut harus berkomunikasi salingbertukar informasi.b. Take a WordUnsur KebahasaanKeterampilanLingkup kosakata: grammar/vocabulary: reading/speaking/writing: bebasTulislah kata-kata pada potongan-potongan kertas. Kemudianlipatlah dan masukkan ke dalam kotak. Kata-kata tersebut dapatdiklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni kata-kata yangsederhana, untuk para pemula dan kata-kata sulit untuk ahli.Secara bergiliran siswa mengambil satu kata dalam kotak danmembuat kalimat menggunakan kata tersebut. Apabila kata yangsulit digunakan dengan benar maka akan diberikan skor ganda.Untuk membuat kegiatan le

enam jilid yang mencakup SD/MI dan SMP/MTs yang terinci sebagai berikut. Kelas Awal khusus SD/MI Bahasa Indonesia Matematika IPA - Sains Pelajaran Sosial Bahasa Inggris khusus SMP/MTs Setiap jilid buku tentang Bahasa Inggris ini berisi hal-hal berikut.

Related Documents:

AGS Pre-Algebra, AGS Algebra, AGS Algebra 2 and AGS Geometry present the concepts of algebra and geometry in an accessible, friendly format to provide your child with the tools, and the confidence they need to reach new levels of understanding in mathematics. Overview The AGS Mathematics homeschool bundle includes the following components:

Alfred Court VS-JH WMS SHS 06615 Alice Terrace SHL FMS BHS 06614 Allen Street VS-JH WMS SHS 06615 Allencrest Drive SHL FMS BHS 06614 Allyndale Drive WLCX WMS SHS 06614 Alvord Street WHIT FMS BHS 06614 Anderson Street VS-JH WMS SHS 06615 Andrew Street NICH WMS SHS 06614 Ann Terrace SHL FMS BHS 06614 Anson Street WHIT FMS BHS 06614

Olympus BHS/BHT System Microscopes (BH-2) brochure Author: Olympus Optical Co., Ltd. Subject: Scanned copy of the brochure for the BHS and BHT versions of the Olympus BH-2 compound microscope. Keywords: Olympus, microscope, microscopes, BHS, BHT, BH-2, BH2, catalogue, catalogues, catalog, catalogs, brochure, brochures Created Date

Olympus BHS/BHT System Microscopes (BH-2) Author: Olympus Optical Co. Subject: Scanned copy of the brochure for the BHS and BHT versions of the Olympus BH-2 compound microscope. Keywords: Olympus, microscope, microscopes, BHS, BHT, BH-2, BH2, catalogue, catalogues, catalog, catalogs, brochure, brochures Created Date: 1/11/2004 10:00:43 PM

he American Geriatrics Society (AGS) Beers Criteria (AGS Beers Criteria ) for Potentially Inappropriate Medication (PIM) Use in Older Adults are widely used by clinicians, educators, researchers, healthcare administrators, and regulators. Since 2011, the AGS has been the steward of the criteria and has produced updates on a 3-year cycle

A. Pelajaran IPA Materi Cuaca 1. Hasil Belajar IPA Tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik. Hasil belajar tentu dipengaruhi oleh proses belajar itu sendiri. Sebelum mengetahui apa itu hasil belajar, tentu tidak lepas dari pengetahuan mengenai belajar itu sendiri. a.

Belajar Universitas Negeri Surabaya Tahun 2020) (Sumber: Merdeka Belajar, Kemendikbud) . DENGAN CERMAT . KONSEP DASAR MERDEKA BELAJAR: salah satu alternatif 5 SEMESTER Belajar di Prodi 3 SEMESTER Belajar di Luar Prodi 1 SEMESTER Belajar di luar Prodi di dalam Kampus 2 SEMESTER . IPS PPKN Seni Olahraga . MK Dasar Keahlian Misalnya Metodologi .

THE 2012 REVISIONS These revised Level Descriptors (August 2012) supersede all previous versions including those in the SCQF Handbook: User Guide and the previously published A5 Level Descriptors booklet. More detailed information regarding the specific amendments that have been introduced can be accessed at www.scqf.org.uk,