DESAIN INSTRUMEN PEER ASSESMENT UNTUK PENILAIAN . - Islamic University

1y ago
20 Views
3 Downloads
7.72 MB
153 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julius Prosser
Transcription

DESAIN INSTRUMEN PEER ASSESMENT UNTUK PENILAIANKINERJA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATASSKRIPSIOleh:PUTRI NOPITA SARINIM .TB 151011PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI2019

DESAIN INSTRUMEN PEER ASSESMENT UNTUK PENILAIANKINERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATASSKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaPendidikanOleh:PUTRI NOPITA SARINIM .TB 151011PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI2019

Alhamdulillahirabbil’alamin,Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya.Skripsi ini dipersembahkan kepada:Kedua orang tua tercinta,yaitu ayahanda Ruslan dan Ibunda SelainiYang selalu mendukung, mendoakan dan selalu memberikan semangatuntukku dalam menyelesaikan pendidikan S1 ini,Kelima saudaraku, abang Budiman,S.P,Abdurrahman, S.E, M. Efendi,S.Pd, Rudini, S.E, danadikku Sri Rahayu, keluarga besar dari pihak ibu danayah yang telah banyak membantu,Terimakasih atas motivasi dan dukungan selama ini,Serta orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.Semoga semua bantuan dan dukungan menjadi amal yang sangat membantu diakhirat kelak, Aamiin.

ABSTRAKNamaProgram StudiJudul: Putri Nopita Sari: Tadris Biologi: Desain Instrumen Peer Assesment untuk PenilaianKinerja Siswa Sekolah.Penelitian ini dilakukan karena melihat penilaian individu atau kelompoksaat pratikum dilakukan masih terpusat pada guru, hal ini perlunyamendesain bentuk penilaian yang membuat siswa lebih aktif dalam prosespembelajaran. Adapun pengertian desain adalah suatu rangkaian untukmenciptakan proses pembelajaran yang baik dan benar, yang melibatkanbeberapa komponennya, mulai dari uji awal, strategi, sampai pada evaluasi.Desain pembelajaran bertujuan membantu peserta didik antara lain: 1)belajar individual, 2) membuat jangka pendek dan jangka panjang, 3)memberi pengaruh terhadap perkembangan individu peserta didik, 4)implementasi sistem pembelajaran yang ditempuh untuk mencapai tujuanpembelajaran, 5) memberikan pengetahuan tentang “belajar”. Tujuan daripenelitian ini untuk mengembangkan produk penilaian kinerja yang berupadesain instrumen dan rubrik untuk menilai kinerja siswa pada pratikumsistem respirasi pada manusia. Penelitian ini merupakan metode penelitianpengembangan (R&D). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA diSMA Negeri 10 Tebo. Instrumen penelitian berupa angket dan dokumentasi.Ujivaliditas, uji praktikalitas dan uji efektivitas menunjukan bahwa desaininstrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki validitas 84,8%dengan kategori sangat valid, praktikalitas 3 dengan kategori praktis, danefektivitas sebesar 83,51% dengan kategori sangat efektif. Hasil penelitianmenyimpulkan bahwa desain instrumen peer assessment untuk penilaiankinerja siswa sekolah menengah atas layak digunakan, praktis dan sangatefektif diterapkan pada saat pratikum pada materi sistem respirasi padamanusia.Kata Kunci :Instrumen Peer Assesment, Kinerja Siswa.

ABSRACTNamaStudy ProgramTitle: Putri Nopita Sari: Tadris Biology: The Design of Peer Assesment Instrument EvalutesThe Performance of High School Students.This research was conduted because it saw individyals or groups when thepractice was still contered on the teacher. It is necessary to design a form ofassessment that makes students more active in the learning process. As for thenotion of design is a series to create a learning process. As for the notion of thedesign is a series to create a learning process that is good and right, whichinvolves several components, starting from the initial test, strategy, until theevaluation. Learning design aims to help students, among others : 1) individuallearning, 2) making short-term and long-term, 3) giving influence to thedevelopment of individual students, 4) impelementing the learning sytemadaopted to active learning sytem adopted to achieve learning objectives,providing knowledge about “learning”. The purpose of this study is to developperformance appraisal products in the from of design instruments and rubricsto assess student performance on respiratory system practices in humans. Thisresearch is a development research method (R&D). The research subject werestudents of class XI MIPA at Tebo 10 Public High School. Reseacrchinstruments in the from of questionnaires and regulation. Validity test,practicality test, show that the performance appraisal instruments developedhave validity 84,8% with a very valid, practice 3 with a category, andeffectiveness 83,51 % with a very affective category. The results of the studyconcluded that the performance of senior secondary school students is feasible,pratical, and very effective when afflied to the practice of respiration systemmaterial in humans.Keywords :Peer Assesment Instruments, Student Performance.

DAFTAR ISIHALAMAMAN JUDULNOTA DINAS INOTA DINAS IIPENGESAHANPERNYATAAN ORSINALITASPERSEMBAHANMOTTOKATA PENGANTARABSTRAKABSRACTDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANiiiiiiivvviviiviiiixxxixiiixivBAB IA.B.C.D.E.F.156667PENDAHULUANLatar Belakang MasalahIdentifikasi MasalahBatasan MasalahPerumusan MasalahTujuan dan Kegunaan PengembanganSpesifikasi Produk yang diharapkanBAB II KAJIAN PUSTAKAA. Konsep Pengembangan ModelB. Kajian TeoritikC. Penelitian yang Relevan91013BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianB. Karakteristik Sasaran PenelitianC. Pendekatan dan Produk P engembanganD. Populasi dan SampelE. Teknik Pengambil SampelF. Kisi-kisi InstrumenG. Pengumpulan Data dan Analisis DataH. Rencana Jadwal Penelitian1818182627272934BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.B.C.D.Hasil Pengembangan ModelKelayakan InstrumenEfektivitas InstrumenPembahasan35373744BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. Saran5051DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN5356

DAFTAR TABELTabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian GuruTabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Penilain Uji Coba ProdukTabel 3.3 Kisi-Kisi mengamati Nilai Karakter SiswaTabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian GuruTabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian SiswaTabel 3.6 Jumlah Siswa Kelas XI MIPATabel 3.7 Angket Kisi-Kisi Validasi Ahli MateriTabel 3.8 Angket Kisi-KIsi Validasi Ahli DesainTabel 3.9 Angket Kisi-Kisi Validasi Ahli BahasaTabel 3.10 Nama ValidatorTabel 3.11 Kriteria Penetapan Tingkat kevalidan InstrumenTabel 3.12 Kriteria Kepraktisan InstrumenTabel 3.13 Efektifitas InstrumenTabel 3.14 Kriteria Penilaian Efektivitas InstrumenTabel 3.15 Rencana Jadwal PenelitianTabel 4.1 Nama Dosen Tim AhliTabel 4.2 Hasil Validasi Dosen AhliTabel 4.3 Hasil Uji Coba Penilaian GuruTabel 4.4 Hasil Uji Coba Kelompok KecilTabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelompok BesarTabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas SiswaTabel 4.7 Saran dari 345

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Angket Validasi MateriLampiran 2 Angket Validasi DesainLampiran 3 Angket Validasi BahasaLampiran 4 Angket Validasi ProdukLampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Lampiran 6 Instrumen Penilaian kinerja Peer AssesmentLampiran 7 Instrumen penilaian Kinerja Oleh Teman SebayaLampiran 8 Petunjuk Pratikum BiologiLampiran 9 Angket Respon SiswaLampiran 10 Rubrik Penilaian Pengamatan SikapLampiran 11 DokumentasiLampiran 12 Curryculum Vitae565860626471798894127131136

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahMengingat pentingnya proses pendidikan pemerintah menerapkanprogram wajib belajar dua belas tahun. Pendidikan juga merupakan modalutama suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan kualitas sumber dayamanusia yang dimilikinya. Oleh karena itu masyarakat dan orang tuamempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendorong anaknya agarsemakin aktif dan semakin bersemangat dalam belajar. Untuk mendukung itusemua peranan pemerintah dalam pendidikan wajib memfasilitasi satuanpendidikan yang berupa sarana dan prasarana yang memadai, kurikulumakademik yang bermakna dan pendidik yang profesional. Dalam prosespembelajaran di kelas maupun di luar kelas yang meliputi unsur-unsurmanusiawi, fasilitas, pelengkapan dan prosedur yang saling mempergaruhimencapai tujuan pendidikan (Oemar Hamalik,2014, hlm. 56).Tujuan pendidikan dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003, BAB II Pasal3 disebutkan sebagai berikut,“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat,memiliki pengetahuan yang yang mantap dan menjadikan manusia yangberiman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapatmembentuk karakter dan potensi manusia yang baik dalam melaksanakanpembelajaran yang sesuai Permendikbud” (Rulam Ahmadi, 2016, hlm. 49).Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian,salah satu tuntutan penilaian yang harus dilakukan seorang guru adalahpenilaian kinerja siswa. Penilaian kinerja siswa dimaksudkan untukmengidentifikasi kemampuan psikomotor siswa. Kemampuan kinerja siswabiasanya dapat dilihat ketika kegiatan praktikum. Dalam proses ini peserta

didik diuntut untuk memperagakan atau mempratikan suatu pembelajaran agarlebih bisa memahaminya dalam kegiatan pratikum. (Siti Sriyanti, JurnalBiologi dan Pembelajaran, Vol. 13, No. 1, 2016).Kegiatan praktikum merupakan bagian penting dari kegiatan belajarmengajar pada mata pelajaran Biologi, melalui kegiatan praktikum dapatdiketahui aspek keterampilan siswa dan seberapa baik siswa dalammenerapkan informasi yang diperolehnya selama kegiatan pembelajaran.Selain itu melalui kegiatan praktikum bukan hanya diukur aspek kognitif(pengetahuan) saja, melainkan mencakup pula aspek afektif (sikap) danpsikomotorik (keterampilan). Oleh karena itu dalam proses ini peserta didikarahkan untuk mengembangkan aspek-aspek yang ada dalam pembelajaranterutama saat melaksanakan kegiatan pratikum agar lebih bisa memahami danmempermudah guru saat melaksanakan pembelajaran. (Afreni Hamidah,Jurnal Sainmatika, Vol. 8, No. 1,2014).Didalam pelaksanaan kegiatan terdapat penilaian, dalam kegiatanpembelajaran, seseorang guru harus menguasi pengetahuan terkait denganpenilaian pendidik, diantaranya mampu memilih prosedur-prosedur penilaianyang tepat untuk membuat keputusan pembelajaran, mampu dalammelaksanakan dan penskoran, mampu menggunakan hasil-hasil penilaian,mampu mengembangkan prosedur penilaian yang valid dan mampu dalammengkomunikasi hasil-hasil penilaian. Menurut Ralph Tyler, Penilaianmerupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambunganuntuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didikdalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan criteria danpertimbangan tertentu. Menurut Griffin dan Nix, Penilaian merupakan endapattentanglain,iamengungkapkan bahwa penilaian (assessment) merupakan istilah yangmencakup semua metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilanbelajar siswa dengan cara menilai untuk kerja individu peserta didik atau

kelompok. Menurut Grunlund dan Linn mendefinisikan tentang sebuahpenilaian sebagai suatu proses yang sistematis dan mencangkup kegiatanmenggumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untukmenentukan seberapa jumlah siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuanpembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupunketerampilan. (Kusaeri dkk, 2012, hlm. 17).Maka dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu prosespengumpulan informasi secara menyeluruh yang dilakukan secara terusmenerus untuk mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalampembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik kinerja secara individumaupun dalam kegiatan kelompok. Penilaian itu harus mendapatkan perhatianlebih dari seorang guru. Dengan demikian, penilaian tersebut harusdilaksanakan dengan baik, karena penilaian merupakan komponen vital(utama) dari pengembangan diri yang sehat, baik individu (siswa) maupunbagi organisasi/kelompok.Penilaian individu atau kelompok yang saat ini dilakukan masihterpusat pada guru, hal ini perlunya mendesain bentuk penilaian yangmembuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Adapun pengertiandesain adalah suatu rangkaian untuk menciptakan proses pembelajaran yangbaik dan benar, yang melibatkan beberapa komponennya, mulai dari uji awal,strategi, sampai pada evaluasi. Desain pembelajaran bertujuan membantupeserta didik antara lain: 1) belajar individual, 2) membuat jangka pendek danjangka panjang, 3) memberi pengaruh terhadap perkembangan individupeserta didik, 4) implementasi sistem pembelajaran yang ditempuh untukmencapai tujuan pembelajaran, 5) memberikan pengetahuan tentang “belajar”.(Martinis Yamin, 2012, hlm. 2).Berdasarkan hasil observasi awal pada 3-5 Januari 2019 di SMANegeri 10 Tebo dengan guru mata pelajaran Biologi, penilaian kinerjapraktikum baru dilakukan berdasarkan penilaian guru dari hasil laporanpraktikum dan produk yang dihasilkan, tetapi belum melibatkan siswa dalam

kegiatan penilaiannya sehingga aspek kinerja siswa pada kegiatan praktikumkurang mendapat pengamatan yang optimal sehingga menyebabkan kurangnyakemandirian siswa. Proses evaluasi aktivitas di laboratorium juga belummemadai. Penilaian kinerja yang biasa dilakukan juga hanya berupa lembarobservasi dan proses penilaiannya masih terpaku pada penilaian kelompok sajatidak secara individu.Hal ini menyebabkan nilai siswa dalam satu kelompok sama, padahalkenyataannya kemampuan siswa dalam satu kelompok saat lampeniliaiandapatmemberikan dampak positif bagi siswa, seperti dapat berpikir kritis, jujur,objektif serta dapat memberikan umpan balik bagi siswa untuk memperbaikihasil belajarnya.Penilaian praktikum yang dilakukan selama ini sudah mencakup aspekkognitif dari hasil laporan praktikum, dan perlu mempertimbangkan aspekafektif dan psikomotorik. Praktikum perlu mempertimbangkan aspek afektifdan psikomotorik karenaaspek afektif dan psikomotorik merupakan salah satupencapaian kompetensi penilaian dalam uji kompetensi pada jenjangselanjutnya di SMA Negeri 10 Tebo.Selain itu aspek afektif dan psikomotorik juga penting untukmengetahui aktivitas kinerja siswa selama kegiatan praktikum berlangsung.Penilaian kinerja yang hanya dilakukan oleh guru memiliki kekurangandiantaranya guru kesulitan untuk memperhatikan secara teliti terhadap kinerjamasing-masing siswanya, sehingga menyebabkan luputnya perhatian guruterhadap kinerja pada sebagian siswa. Senada dengan yang diungkapkan olehOrsmond, 2004, hlm.374, yang menyatakan bahwa “guru memilikiketerbatasan untuk mengetahui kinerja siswanya dan siswa memilikipandangan yang lebih luas terhadap pencapaian mereka’’.Seperti yang kita ketahui bahwasanya penilaian merupakan bagianpenting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini. Sistem penilaianyang baik akan mampu memberikan gambaran dalam kualitas pembelajaran

sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategipembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampumemberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya. Penilaiansangat penting untuk dilakukan. Bahkan sebagai agama yang universal, Islammengajarkan kepada umatnya bahwa kinerja harus dinilai sebagaimana dalamQ.S At-Taubah (9:105).Oleh karena itu, perlu didesain bentuk penilaian kinerja lain yang dapatmenutupi keterbatasan tersebut. Salah satu alternatif bentuk penilaian kinerjayang dapat digunakan yaitu dengan mengembangkan penilaian teman sebaya(peer assessment) khususnya pada kegiatan praktikum. Pada kegiatanpratikum peneliti mengambil materi sistem respirasi. Materi sistem respirasimerupakan cabang ilmu biologi yangberhubungan dengan kehidupan seharihari. Dimana kita ketahui bahwasanya biologi merupakan salah satu bidangIPA yang menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk dapat memahamiproses dan bentuk sains. Proses pembelajaran tersebut bertujuan untukmembantu peserta didik mendapatkan suatu konsep atau fakta melaluipembelajaran penemuan yang ditunjang melalui kegiatan pratikum baik diluarkelas maupun di laboratorium.Berdasarkanpermasalahan yang telah diuraikan di atas, maka perludilakukan penelitian “Desain Instrumen Peer Assesment untuk PenilaianKinerja Siswa Menengah Atas”B. Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapatdiidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:1. Penilaian kegiatan pratikum hanya berpusat pada guru.2. Kurang efektifnya penilaian pratikum dalam waktu bersamaan.3. Proses penilaian masih terpaku pada penilaian kelompok.4. Kegiatanpratikum kurang mendapatpengamatan yang optimal sehinggamenyebabkan kurangnya kemandirian siswa.

C. Batasan MasalahPembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi :1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 10 Tebo.2. Penelitian ini menggunakan desain instrumen peer assesment untukmenilai kinerja siswa pada kegiatan pratikum.3. Penilaian kegiatan pratikum mencangkup penilaian aspek psikomotor.4. Penelitian ini hanya membahas materi sistem respirasi pada manusia.D. Perumusan MasalahBerdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskanpermasalahan sebagai berikut:1. Apakah desain instrumen peer assesment yang dikembangkan untukmenilai kinerja siswa di SMA Negeri 10 Tebo dinyatakan valid, efektifdan praktis?2. Bagaimana kualitas desain instrumen peer assesment dalam kegiatanpratikum yang telah dikembangkan?3. Bagaimana respon siswa terhadap desain instrumen peer assesmentdalam kegiatan pratikum yang telah dikembangkan?E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan1. TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian sebagai berikut:1. embangkan untuk menilai kinerja siswa kelas XI MIPA di SMANegeri 10 Tebo dinyatakan valid, efektif dan praktis.2. tdalamkegiatan pratikum yang telah dikembangkan.3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap desain instrumen peerassesment dalam kegiatan pratikum yang telah dikembangkan.

2.KegunaanAdapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian sebagai berikut:1. Bagi siswa, desain instrumen penilaian peer assessment kinerja dalampratikum diharapkan dapat mengembangkan keterampilan prosessainsnya dalam melakukan pratikum.Selain itu siswa dapat memperoleh penilaian yang objektif dalamkegiatan pratikum.2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru dalammengembangkan penilian kognitif, afektif, dan psikomotor siswa saatmelaksanakana pembelajaran dalam pratikum.3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkanpenilaian tidak hanya menitik beratkan pada guru saja, tetapi siswajuga ikut aktif berpartisipasi saat penilain dilaksanakan .4. Bagi lembaga UIN, penelitian ini diharapkan dapat memperkaryasumberpengetahuan terutama bagi yang bergerak dalam bidangpenilaian pendidikanbiologi.F. Spesifikasi Produk yang diharapkanProduk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa instrumenpenilaian dengan spesifik sebagai berikut :1. Desain Instrumen peer assesment dalam kegiatan pratikum yangdikembangkan ditunjukan untuk SMA dengan sub pokok bahasansistem respirasi pada manusia.2. Desain Instrumenpeer assesment dalam kegiatan pratikumyangdikembangkan, ditunjukan untuk menilai kinerja siswa.3. Lembar observasi memuat butir-butir pertanyaan (indikator-indikatoryang di nilai) dalam bentuk skala penilaian (rating scale) yangdilengkapi dengan rublik dan pedoman penskoran.Produk instrumen

penilaian aspek psikomotor yang dikembangkan berupa lembarobservasi dengan menggunakan skala 4 (empat). Siswa mendapatkannilai 4 jika memenuhi semua kriteria, 3 jika memenuhi 3 kriteria, 2 jikamemenuhi 2 kriteria dan 1 jika hanya memenuhi 1 kriteria.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Konsep Pengembangan ModelModel pengembangan merupakan dasar untuk mengembang kanproduk yang akan dihasilkan. Komponen utama model pengembangkanmerupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan,komponen keduanya yaitu produk pengembangan merupakan prosedur yangditempuh penulis untuk menghasilkan produk dan komponen yang yaitu ujimodel atau produk pengembangan, yang dilakukan setelah dilakukan setelahrancangan model atau produk selesai. Uji coba model atau produk bertujuanuntuk mengetahui apakah produk selesai.Uji coba model atau produkbertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atautidak (Silalahi, 2017, hlm. 3).Penelitian dan mengembangkan atau dalam bahasa inggrisnya (R&D)adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produktertentu, dan mengaji keaktifan produk tersebut. Pengembangan penilaianpeer assessment pada kegiatan pratikum sistem respirasi pada manusia,sedangkan model yang digunakan dalam penelitian pengembangan Four Dyaitu define, design, develop, and dissesminate. Dalam bahasa efinisikan,desain,pengembangan, melaksanakan tahapan penyebaran (Sugiyono, 2016, hlm.297).Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan secara sistematis danberpijak pada landasan teoritis suatu pembelajaran, model ini tersusun secaraterprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upayapemecahan masalah belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dankarakteristik pemebelajaran yang dalam hal ini siswa SMA Negeri 10 Tebo(Arywiantari, 2015, hlm. 5).

Desain merupakan pedoman atau prosedur serta teknik dalamperancangan yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yangmenghasilkan model. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yangdiperlukan dalam proses yang diperlukan dalam perancangan dan pelaksanaanpenelitian. Dalam konteks ini komponen desain dapat mencangkup semuastruktur penelitian yang diawali sejak ditemukan sampai diperoleh hasilpenelitian (Sukardi, 2004, hlm. dalahpenggembaran secara jelas tentang hubungan antar variabel, penggumpulandata, sehingga dengan desain yang baik, peneliti maupun orang lain yangberkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antarvariabel, bagaimana mengukur (Sukardi, 2004, hlm. 184).B. Kajian Teoritik1. Pengertian Peer AssesmentPeer assessment (penilaian teman sebaya). Penilaian ini bertujuanuntuk meningkatkan kemampuan siswa sehingga dapat membuat penilaianmandiri yang melibatkan siswa dalam memberikan penilaian dan menerimapenilain dikritisi pekerjaannya, ditaksir atau dievaluasi oleh siswa lain. Peerassessment dapat digunakan baik dalam penilaian formatif untuk mendapatfeedback maupun dalam penilaian sumatif untuk kenaikan kelas untukmenilai potensi, laporan, essay, hitungan, biografi, kerja praktik, dan lainlain. Peer assessment adalah proses dimana seorang pelajar menilai hasilbelajar teman atau pelajar lainnya yang berada se-level. Maksud dari se-leveladalah jika dua orang atau lebih berada dalam level kelas yang sama atausubjek pelajaran yang sama(Siti Sriyanti, Jurnal Biologi dan Pembelajaran,Vol. 13, No. 1, 2016).Dari kesimpulandi atas peer assessment dapat diartikan sebagaipenilaian teman sebaya yang bertujuan untuk mendapat hasil kemampuanatau proses pengetahuan dan pemahaman tentang pembelajaran, sehinggaakan mendapat hasil berbentuk nilai dari siswa itu sendiri.

a) Adapun pelaksanaan peer assesment dapat efektif apabila dilakukanlangkah-langkah berupa:1. Penyampaian maksud dan tujuan peer assessment secara jelas kepadasiswa, maupun yang akan menjadi penilai.2. Menerapkan peer assessment secara bertahap.3. Penjelasan kriteria penilaian yang jelas.4. Pelatihan yang intensif dan.5. Memonitor proses dan hasil penilaian peer assessment tersebut.b) Adapun kelebihan peer assesment adalah:Kelebihan dalam penerapan peer assesment dalam pembelajaran1. Membantu siswa untuk bertanggung jawab dengan dilibatkan dalampenilaian2. Mendorong siswa untuk krisis meneliti pekerjaan yang dilakukanrekannya3. Memberikan umpan balik terhadap sesama siswa4. Sebagai latihan bagi siswa untuk terjun di dunia kerja5. Mengurangi beban guru6. Meningkatkan motivasi siswa(Hamzah B. Uno, 2012, hlm.10).c)Peer Assesment dalam PembelajaranLangkah dalam melaksananakan peer assessment yaitu:1. Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu dipersiapkaninstrumen yang dibutuhkan seperti: daftar pertanyaan untuk siswa,form yang akan digunakan untuk menganalisis dan merekam hasilyang terjadi selama proses berlangsung dan pengambilan data.2. Selanjutnya lembar penilaian diberikan kepada siswa, sebelumnyasiswa telah diberi penjelasan siapa yang harus dinilai. Dalampelaksanaan penilaian tersebut siswa diberikan waktu yang cukupuntuk menilai. Setelah proses penilaian selesai, hasil penilaiandikumpulkan kepada guru.

3. Syarat peer assessment yang efektif adalah lingkungan pembelajaranharus mendukung. Siswa harus nyaman dan saling percaya dan harusjujur (Hamzah B. Uno, 2012, hlm.11).d) Faktor-faktor yang mempergarui dalam proses pembelajaran:1. Faktor internal dan eksternalFaktor internal terdiri atas unsur jasmaniah (fisiologis) danrohania (psikologis) pelajar.Unsur jasmaniah yaitu kondisi ancaindera.Otot dalam keadaan lelah bisa mengurangi hterhadapkemampuan kerja kognitif dan semangat belajar. Belajar akanterjadi dengan optimal jika kognitif otot yang bugar. Unsur rohaniaatau unsur psikologis yang berpegaruh terhadap kualitas proses danhasil belajar siswa yang paling menonjol yaitu tingkat kecerdasan,sikap, bakat, minat, dan motivasi.Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang ada dilingkungannon sosial.Lingkungan siosial yaitu keluarga, guru dan staf sekolah,masyarakat dan teman yang ikut berpengaruh juga terhadap kualitasbelajar siswa.Kemudian lingkungan eksternal yang masuk kategorinon sosial diantaranya yaitu keadaan rumah, sekolah, peralatan danalam. Faktor pendekatan belajar, pendekatan belajar yaitu jenisupaya belajar siswa yang melipurti strategi dan metode yangdigunakan siswa untuk melakukan kegiatan dalam memperlajarimateri pelajaran. Strategi belajar bagaiman yang digunakan pelajarjuga menunjukan suatu karakteristik tipe apa yang digunakan pelajaryang bersangkutan (Deni, 2014, hlm. 22-23).Fungsi penilaian atau asesmen adalah sebagai berikut:1. Penilaian berfungsi selektifDengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyaicara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap

siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan,antara lain untuk memilih yang dapat diterima di sekolahtertentu.2. Penilaian berfungsi melakukan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dankelemahan. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini,agar lebih mudah mengatasinya.3. Penilaian berfungsi sebagai penempatanUntuk dapat menentukan dengan pasti kelompok ilaian.Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaianyang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalambelajar.4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilanFungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manasuatu program berhasil diterapkan (Amirono, 2016, hlm. 7-8).C. Penelitian yang RelevanDalam penelitian ini penulis berusaha menggali informasi nsebagaibahanpertimbanganuntuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti adapunpenelitian dahulu ang dikemukakan yaitu :1. Penelitian Reseach and Development (R&D), oleh Qalbiah Basri (2017)berjudul “ Pengembangan penilaian kinerja teknik peer assesment padapembelajaran biologi kelas XI di MA Madani Alauddin”. Penelitian inibertujuan untuk mengembangkan penilaian kinerja teknik peer assesmentpada pembelajaran biologi kelas XI yang memenuhi kriteria valid, reliabeldan praktis untuk digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitianpengembangan di bidang pendidikan yang dikenal dengan Research and

Development (R&D) yang mengacu pada model pengembangan 4-D yangdimodifikasi menjadi model 3-D, yakni pendefisian (define), perancangan(design) dan pengembangan (develop). Subjek uji dalam penelitian iniadalah siswa kelas XI. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi,angket respon guru, dan angket respon siswa. Analisa penelitian denganmenggunakan analisa data deskriptif-kualitatif dan kuantitatif. Hasilpenelitian berupa produk penilaian kinerja teknik peer assesment dengan 10aspek/kinerja yang dinilai. Produk yang dihasilkan memenuhi kategorisangat valid dengan nilai 3,53, tingkat atau realibilitas sangat tinggi dengannilai 0,87 dengan presentase kepraktisan 82,5% responden yangmemberikan respon positif.2. Penelitian Research and Development (R&D), oleh Pintaka Kusumaningtya,dkk (2018) dalam jurnal Pengembangan Instrumen PenilaianKinerja Untuk Mengukur Kompetensi Siswa Dalam Kegiatan PraktikumKimia Di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumenpenilaian kinerja untuk mengukur kompetensi siswa dalam kegiatanpraktikum kimia di SMA. Metode yang digunakan adalah Research andDevelopment (R&D), yang terdiri atas tahap pengembangan, validasi, danuji coba terbatas. Pengembangan instrumen diawali dengan analisiskebutuhan menggunakan metode triangulasi, yaitu wawancara, observasi,dan dokumentasi. Uji coba terbatas dilakukan di SMA N 4. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja memiliki validitas logis,isi, dan empiris yang baik, serta memiliki validitas konstruk yang baik (r 0,3), memiliki reliabilitas konsistensi eksternal dan internal yang sangatbaik (rata-rata koefisien reliabilitas 0,933) dan memiliki praktikabilitasyang sangat baik (respon positif sebesar 90%). Instrumen penilaian kinerjayang dikembangkan dapat mengukur 4 kompetensi dasar siswa dalammelakukan kegiatan praktikum, yaitu: merencanakan, melaksanakan,partisipasi, dan evaluasi, yang terbagi dalam 3 jenis instrumen penilaian,yaitu instrumen penilaian kegiatan pre–lab, praktikum, dan laporan.

3. Penelitian Research and Development (R&D), oleh Nahadi, dkk(2017)dalam jurnal Pengembangan Instrumen Penilaian Diri Dan PenilaianTeman-Sejawat Untuk Menilai Kinerja

Tabel 3.9 Angket Kisi-Kisi Validasi Ahli Bahasa 28 Tabel 3.10 Nama Validator 29 Tabel 3.11 Kriteria Penetapan Tingkat kevalidan Instrumen 31 . Lampiran 3 Angket Validasi Bahasa 60 Lampiran 4 Angket Validasi Produk 62 Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64 Lampiran 6 Instrumen .

Related Documents:

DNR Peer A Peer B Peer C Peer D Peer E Peer F Peer G Peer H Peer I Peer J Peer K 14 Highest Operating Margin in the Peer Group (1) (1) Data derived from SEC filings, three months ended 6/30/13 and includes DNR, CLR, CXO, FST, NBL, NFX, PXD, RRC, SD SM, RRC, XEC. Calculated as

a. Pemodelan kebutuhan. b. Pemodelan data dan proses menggunakan DFD dan Flow Diagram. c. Strategi pengembangan. 3. Desain Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi sistem secara lengkap dibuat berda-sarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahap sebelumnya. Tahap desain terdiri dari: a. Desain Database b. Desain User Interface

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan . Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, . itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme .

22 BAB II KERANGKA TEORI DESAIN GRAFIS, KONSEP DAKWAH DAN DESAIN GRAFIS SEBAGAI SENI DAKWAH A. Desain Grafis 1. Pengertian desain grafis Graphic, atau Grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah Seni

perpaduan warna,teks,dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan CMS. c. Desain isi Melakukan perancangan modul dari aplikasi CMS.Desain dirancang berdasarkan kebutuhan informasi yang telah diidentifikasi pada proses analisis.Desain basis data dilakukan yaitu desain model logic,desain mod

seni, sosiologi seni, managemen seni sebagai dasar riset sebagai model penggalian, . c. Prodi S1 Desain Interior Penelitian skripsi dengan menitikberatkan pada: 1) kemampuan memahami berbagai paradigma dalam filsafat ilmu, estetika desain, dan keragaman desain . Fakultas Seni Rupa Dan Desain.

user interface dalam bentuk high fidelity prototype aplikasi mobile SITTA sebagai desain rancangan yang dibuat berdasarkan evaluasi oleh pakar sesuai prinsip desain . Kata kunci: Desain Antarmuka, Evaluasi Desain, Prototipe Aplikasi Mobile Abstract The Information System for Teaching Materials and Transactions (SITTA) is a system owned by the .

Accounting and Reporting by Charities: Statement of Recommended Practice applicable to charities preparing their accounts in accordance with the Financial