SKRIPSI - Repository.iainpalopo.ac.id

1y ago
3 Views
1 Downloads
882.99 KB
69 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rosa Marty
Transcription

PENANAMAN NILAI BUDI PEKERTI MELALUI PENDEKATAN VALUECLARIFICATION (KLARIFIKASI NILAI) PADA PEMBELAJARAN PKnSISWA KELAS V MI DDI I PALOPOSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstitut Agama Islam Negeri(IAIN) PalopoOleh,CARIN KARMELITANIM 13.16.14.0042Dibimbing oleh :1.2.Drs. H. Nurdin K, M.PdHj. Salmilah, S.Kom.,M.TPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO20181

2PENANAMAN NILAI BUDI PEKERTI MELALUI PENDEKATAN VALUECLARIFICATION (KLARIFIKASI NILAI) PADA PEMBELAJARAN PKnSISWA KELAS V MI DDI I PALOPOSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstitut Agama Islam Negeri(IAIN) PalopoOleh,CARIN KARMELITANIM 13.16.14.0042PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO2018

3PENGESAHAN SKRIPSISkripsi ini berjudul “Penanaman Nilai Budi Pekerti Melalui Pendekatan ValueClarification (Klarifikasi Nilai) Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V MIDDI 1 Palopo”, yang ditulis oleh Carin Karmelita, Nomor Induk Mahasiswa(NIM) 13.16.14.0042, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palopo, yangdimunaqasyahkan pada hari Kamis, 7 Juni 2018 M, bertepatan dengan 22Ramadhan 1439 H telah diperbaiki sesuai catatan dan permintaan Tim Penguji,dan diterima sebagai syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).Palopo, 7 Juni 2018 M22 Ramadhan 1439 HTIM PENGUJI1. Dr. Edy Rustan, M.Pd.Ketua Sidang()2. Rosdiana, S.T., M.Kom.Sekertaris()3. Munir Yusuf, S.Ag., M.Pd.Penguji I()4. Dra. Baderiah, M.Ag.Penguji II()5. Drs. Nurdin K, M.Pd.Pembimbing I()6. Hj. Salmilah, S.Kom., M.TPembimbing II ()Mengetahui,Rektor IAIN PalopoDekan Fakultas Tarbiyahdan Ilmu KeguruanDr. Abdul Pirol, M.Ag.NIP19691104 199403 1 004Drs. Nurdin K, M.Pd.NIP 19681231 199903 1 014

4PRAKATAْ اء ْ ْ ف ا علَى ِ َ ال ْنبِي ِ علَى ا َ ْش َر ّ ص ََلة ُ َوال ِ َ ْال َح ْمدُ ِلل ِه َربّ ِ اْلع َّ الميْنَ َوال َ س ِيّ ِدنَا ُم َح َّمد َو َ س ََل ُم َ َ س ِليْن َ وال ُم ْر صحاَبِ ِه اَجْ َم ِعيْن ْ َ ا َ ِل ِه َوا Alhamdulillah, atas segala nikmat, rahmat dan karunia-Nya yang telahdiberikan kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul “Penanaman Nilai BudiPekerti Melalui Pendekatan Value Clarification (Klarifikasi Nilai) PadaPembelajaran PKn Siswa Kelas V MI DDI 1Palopo” dapat rampung walaupundalam bentuk yang sangat sederhana.Selama proses menyusun skripsi, peneliti banyak mengalami kesulitan,namun dengan ketabahan, keikhlasan, ketekunan, yang disertai dengan doa,bantuan baik berupa moril maupun materi, motivasi dari berbagai pihak, akhirnyaskripsi ini rampung. Peneliti yakin bahwa tidak ada usaha yang sis-sia dan usahaitu tidak akan mengingkari hasil. Peneliti ucapkan terima kasih yang tiada tarakepada ayahanda Aris dan ibunda Tasmin yang senantiasa memanjatkan doakepada ilahi rabbi memohonkan kesehatan dan kemudahan dalam setiap langkahusaha putrinya. Semoga beliau senantiasa berada dalam limpahan kasih sayangAllah Swt Amin. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:1.Dr. Abdul Pirol, M.Ag., selaku Rektor IAIN Palopo, wakil Rektor I Dr.Rustan S, M.Hum., wakil rektor II Dr. Ahmad Syarif Iskandar, M.M., wakilRektor III Dr. Hasbi, M.Ag.2.Drs. Nurdin Kaso, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan, Dr. Muhaemin, M.A.,selaku wakil Dekan 1 Bidang pengembangan

5Akademik dan Kelembagaan, Munir Yusuf, S.Ag. M.P.d, selaku wakil Dekan IIBidang Perencanaan Administrasi dan Keuangan, dan Dra. Hj. Nursyamsi,M.Pd.I., selaku wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.3.Dr. St. Marwiyah, M.Ag., selaku ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Palopo, danNursaeni, S.Ag., M.Pd., selaku sekertaris Jurusan Tarbiyah yang senantiasamembina, mengembangkan, dan meningkatkan mutu Institut Agama Islam NegeriPalopo.4.Dr. Edhy Rustan, M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan GuruMadrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Rosdiana S.T., M.Kom. selaku sekertarisprogram program studi PGMI beserta stafnya yang selalu memberikan arahan.5.Drs. Nurdin K, M.Pd selaku pembimbing I H.j. Salmilah, S.Kom,.MTselaku pembimbing II Munir Yusuf, S.Ag. M.P.d, selaku penguji I dan Dra.Baderiah, M.Ag selaku penguji II dalam penulisan skripsi ini yang telah banyakmeluangkan waktu dalam pemberian arahan serta bimbingan dalam penulisan iniyang tidak ada henti-hentinya memberikan semangat, motivasi, petunjuk dansaran serta masukannya dalam penyusunan skripsi ini.6.Dr. Masmuddin, M.Ag., Kepala perpustakaan Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Palopo beserta stafnya yang telah memberikan pelayanannya dengan baikselama penulis menjalani studi.7.Drs. H.Ibnu Hajar, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah, dan Bungaedah, S. Agselaku wali kelas V MI DDI 1 Palopo yang telah memberikan izinnya dalammelakukan penelitian.

68.Seluruh teman seperjuangan program studi PGMI angkatan 2013 khusunyakeluarga besar Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikanmotivasi dan doa kepada peneliti.Semoga Allah Swt, memberikan balasan kepada semua pihak yang telahmemberikan bantuan kepada peneliti dan semoga skripsi ini dapat berguna bagipembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangatpeneliti harapkan untuk perbaikan seterusnya. Terima KasihPalopo,Penulis2018

7ABSTRAKCarin Karmelita. 2017. “Penanaman Nilai Budi Pekerti Melalui PendekatanValue Clarification (Klarifikasi Nilai) Pada Pembelajaran PKnSiswa Kelas V MI DDI 1 Palopo”. Skripsi, Program StudiPendidikan Guru Madrasah Ibbtidaiyah, Fakultas Tarbiyah Dan IlmuKeguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo. Pembimbing(1) Drs. Nurdin K, M.Pd (II) Hj.Salmilah, S.Kom.,M.T.Kata Kunci: Budi Pekerti, value clarification, pembelajaran PknPokok Bahasan skripsi ini adalah: 1) pelaksanaan penanaman nilai budipekerti melalui pendekatan value clarification pada pembelajaran PKn siswa kelasV MI DDI 1 Palopo, 2) pendekatan value clarification dapat meningkatkan nilaibudi pekerti, 3) efektifitas pendekatan value clarification dalam meningkatkannilai budi pekerti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanapenanaman nilai budi pekerti melalui pendekatan value clarification, apakahdengan penerapan pendekatan value clarification dapat meningkatkan nilai budipekerti, efektifitas pendekatan value clarification dalam meningkatkan nilai budipekerti.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yangmenganalisis data secara mendalam tidak berdasarkan angka, dalam menganalisisdata kemudian mencatat hasil yang diperoleh dalam penelitian lapangan sertamengumpulkan data sesuai hasil yang ingin dicapai. Penelitian menggunakanteknik pengumpulan data yakni: Observasi, wawancara, dokumentasi. Teknikanalisis data yaitu reduksi data dan penyajian data. Sumber data yang digunakandalam penelitian ini ada dua yakni: primer dan sekunder.Hasil penelitian yakni: 1) pelaksanaan penanaman nilai budi pekerti yaitudengan melibatkan siswa secara aktif dalam kebebasan memilih, menghargai danbertindak. 2) peningkatan nilai budi pekerti dapat diamati pada sikap sopan santun,tanggung jawab dan displin. 3) pendekatan value clarification sangat efektifkarena siswa sangat menyukai cara guru dalam mengajar selain itu siswa dapattermotivasi untuk mengadakan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.

8BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahBangsa Indonesia telah mengalami kemorosotan budi pekerti, sehinggabangsa ini butuh kembali menanamkan nilai-nilai budi pekerti. Kemerosotan budipekerti generasi muda perlu penanganan yang lebih intensif di mana kita perlumenanamkan nilai budi pekerti sedini mungkin. Kemorosotan budi pekerti yangdialami bila tidak diberikan perhatian khusus akan berakibat buruk pada generasimendatang.Pada dasarnya pembentukan anak tergantung kepada orang-orang yangmembentuknya dan situasi lingkungan yang mendukungnya. Anak yang hiduppada kondisi lingkungan yang membentuk kepribadian baik tentu akan menjadibaik selama belum terkontaminasi dengan hal-hal buruk, begitu juga sebaliknyaketika anak hidup pada kondisi lingkungan yang buruk tentu akan terbentukkepribadian yang buruk selama belum terkontaminasi dengan hal-hal yang baikyang bisa mengubah.Realisasi pendidikan budi pekerti perlu diwujudkan dalam lingkungankeluarga, masyarakat, dan sekolah secara terpadu. Dengan sendirinya pelaksanaanpendidikan budi pekerti di sekolah perlu didukung oleh keluarga dan masyarakat.Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal perlu mengambil peran dalampengembangan sisi afektif peserta didik. Dengan kata lain, dalam pelaksanaanpendidikan budi pekerti, sekolah perlu lebih menekankan pada pembinaan

9perilaku peserta didik sebab budi pekerti pada dasarnya bukan penguasaankognitif semata.Arah dari pendidikan nasional ialah untuk menciptakan generasi yangcerdas intelektual dan berakhlak mulia. Namun, kenyataannya, aspek afektifdalam pembelajaran masih sering diabaikan. Prestasi dalam aspek kognitif masihsering dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam sebuah pembelajaran. Hal inidapat berakibat terbentuknya individu-individu yang kecerdasan intelektualnyabagus, tetapi memiliki karakter yang buruk.Menurunnya budi pekerti berdampak buruk bagi hubungan antar sesamasiswa, dan hubungannya dengan pihak terkait di sekolah. Termasuk hilangnyarasa dan sikap hormat serta kurangnya nilai tata krama siswa itu sendiri. Selain itu,komposisi pekerti siswa yang berkurang juga mempengaruhi kegiatan belajarmengajar di kelas karena ilmu yang terserap tidak akan maksimal apabila siswamenganggap acuh pendidik (guru) yang memberikan pengetahuan bagi kemajuanakademik siswa itu sendiri.Jadi penanaman nilai budi pekerti bertujuan menanamkan nilai-nilai budipekerti yang mulai luntur di lingkungan anak-anak di masa yang akan datangmempunyai moral yang baik, karena jika dibiarkan semenjak kecil maka akanmungkin menghancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang.Dengan adanya budi pekerti yang baik, sifat menghargai, menghormati danmengasihi akan terbentuk nilai budi pekerti yang tinggi sebagaimana RasulullahSaw berbudi pekerti yang agung yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Qalam/564 : 1-4.

10 terjemahnya:Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu(Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan Sesungguhnya bagi kamubenar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. DanSesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.Secara umum, ruang lingkup pendidikan budi pekerti adalah penanamandan pengembangan nilai, sikap dan perilaku peserta didik sesuai nilai-nilai budipekerti luhur.1 Adapun pendidikan berasal dari bahasa yunani “ paedagogike”. Iniadalah kata majemuk yang terdiri dari kata “PAES’’ yang berarti “anak” dan kata“Ago” yang berarti “aku membimbing”. Jadi paedagogike berarti akumembimbing anak.2Di antara nilai yang ingin ditanamkan adalah kedisiplinan, tanggung jawabdan sopan santun. Oleh karena itu, untuk mendukung keberhasilan prosespenanaman nilai budi pekerti dipengaruhi ketepatan seorang guru dalam memilihdan mengaplikasikan pendekatan-pendekatan penanaman nilai-nilai budi pekerti.Guru bukan hanya dituntut untuk mengajarkan saja tetapi sebagai guru juga dih.701Zubaedi, Pendidikan Berbasis Masyarakat. ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2005 ) h . 42Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, ilmu pendidikan (cet II; Jakarta; Rineka Cipta : 2003)

11tuntut sebagai suri teladan yang baik bagi siswanya. Adapun pendekatanpembelajaran adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan,dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.3Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 januari 2018berbagai permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran yang terkait nilai disiplin,tanggung jawab dan sopan santun sebagian besar siswa memiliki budi pekertiyang rendah. Saat pembelajaran, masih ada siswa tidak tepat waktu berada didalam kelas, bahasa yang digunakan oleh siswa juga terkadang kurang sopan,selain itu siswa kurang bisa menghormati guru maupun sesama teman, serta siswakurang bertanggung jawab dengan penugasan yang diberikan kepadanya.Berangkat dari permasalahan tersebut maka dipilihlah tindakan-tindakanyang dapat memecahkan permasalahan yang terjadi diantara tindakan yang dipilihsebagai alternatif permasalahan tersebut yaitu menerapkan pendekatan valuesclarification (klarifikasi nilai). Dengan diterapkannya pendekatan tersebutdiharapkan mampu menanamkan nilai-nilai budi pekerti pada peserta didik.Adapun alasan pemilihan pendekatan ini yaitu agar peserta didik mampumenyadari dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri serta nilai orang lain,membantu peserta didik mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur padaorang lain, membantu peserta didik agar mampu menggunakan secara bersamasama kemampuan berpikir rasional dan kesadaran emosional, memahamiperasaan, nilai-nilai, dan pola tingkah laku mereka sendiri.3h . 186Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter ( Jakarta ; kencana prenada media group : 2011 )

12Berdasarkan uraian di atas, peneliti berupaya melakukan penelitian denganmengimplementasikan pendekatan values clarification sebagai salah satupendekatan yang dapat meningkatkan nilai budi pekerti.B. Rumusan MasalahDari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskanmasalah penelitian sebagai berikut:1. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai budi pekerti melalui pendekatanvalues clarification pada pembelajaran PKn siswa kelas V MI DDI 1 Palopo.2. Apakah dengan pendekatan values clarification dapat meningkatkan nilaibudi pekerti pada pembelajaran PKn siswa kelas V MI DDI 1 Palopo.3. alammeningkatkan nilai budi pekerti pada pembelajaran PKn siswa kelas V MI DDI 1Palopo.C. Tujuan PenelitianTujuan ini untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskansecara terperinci sebagai berikut:1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penanaman nilai budi pekertimelalui pendekatan values clarification pada pembelajaran PKn siswa kelas VMI DDI 1 Palopo.2. esclarification dapat meningkatkan nilai budi pekerti pada siswa kelas V MI DDI 1Palopo.

133. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas pendekatan values clarificationdalam meningkatkan nilai budi pekerti pada pembelajaran PKn siswa kelas V MIDDI 1 Palopo.D. Manfaat PenelitianManfaat yang akan diperoleh dari penelitian dirumuskan sebagai berikut:1. Manfaat Teoritisa.Penelitian ini dapat lebih mudah dipahami, karena pendekatan inimenghadirkan kenyataan dan alasan dalam membenarkan sebuah nilai yangdibangun oleh seseorang.b.Riset ini diharapkan dapat menjadikan proses belajar mengajar lebihmenyenangkan dan juga bermakna, khususnya dalam penanaman nilai budipekerti.2. Manfaat praktisa.Bagi siswaMembantu peserta didik untuk menyadarkan dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri serta nilai orang lain, mampu berkomunikasi secara terbukadan jujur dengan orang lain, dan juga dapat membentuk peserta didik agar merekamampu menggunakan secara bersama-sama kemampuan berprilaku rasional,danpola tingkah laku mereka sendiri.b.Bagi guruPembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan values clarificationdapat memotivasi untuk memiliki nilai dalam perilaku dan juga gaya hidup yangsesuai dengan aktifitas mengajar. Di sini guru dapat mengatasi kejenuhan siswa

14serta menjadikan Guru lebih profesional dan inovatif dalam menjalankantugasnya sebagai pendidik.c.Bagi sekolahPada umumnya guru kelas banyak yang belum mengetahui tentangpendekatan values clarification, sehingga masih belum diterapkan dalampembelajaran. Sebaiknya sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru-guru kelasmengenai pendekatan-pendekatan pembelajaran khususnya pendekatan valuesclarification dengan mengundang pakar yang ahli dibidangnya.d.Bagi peneliti andenganmenggunakan pendekatan values clarification, diharapkan dapat melakukanpenelitian lebih lanjut tentang aspek-aspek lain dalam pembelajaran PKn denganmenggunakan pendekatan values clarification.E. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup PenelitianDefinisi operasional variabel bertujuan untuk memberikan gambaran yangjelas tentang variabel-variabel yang diselediki dalam penelitian ini. Batasan darivariabel-variabel diuraikan sebagai berikut:1. Budi PekertiBudi pekerti yang dimaksud dalam penelitian ini ialah perilaku positifyang diharapkan dapat terwujud dalam perbuatan, perkataan, pikiran, sikap,perasaan, dan kepribadian peserta didik yang peneliti fokus pada sikap disiplin,tanggung jawab, dan sopan santun.

152. Pendekatan values clarificationPendekatan values clarification yang dimaksud dalam penelitian ini ialahmetode maupun cara yang digunakan dalam pembelajaran untuk memberipenekanan pada usaha membantu peserta didik dalam mengkaji perasaan maupunperbuatannya sendiri, dan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilainilai mereka sendiri dalam membentuk kepribadian yang baik selain itumenjadikan proses belajar mengajar lebih menyenangkan, dan juga lebihbermakna.3. Pembelajaran PKnPembelajaran PKn yang dimaksud dalam penelitian ini ialah matapelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahamidan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negaraIndonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasiladan UUD 1945.

16BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Penelitian Terdahulu yang RelevanDalam penyusunan skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian,maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulupenelitian-penelitian sebelumnya yang mempunyai tema dan bidang kajian yangsama dengan yang akan penulis teliti. Maksud pengkajian ini adalah agar dapatdiketahui bahwa apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitianpenelitian terdahulu.Adapun Judul penelitian tersebut antara lain adalah :1. Penelitian yang dilakukan Ari Wibowo, yang merupakan mahasiswa SIUniversitas PGRI Yogyakarta pada tahun 2015 dengan judul keefektifan metodeklarifikasi nilai dalam meningkatkan karakter siswa pada mata pelajaran PKn.Dalam penelitian ini Ari wibowo menarik kesimpulan bahwa metode klarifikasinilai merupakan metode pembelajaran yang dapat mengimplikasikan perubahanperubahan dalam kognisi melalui pengetahuan dan informasi, dan keterampilanbaru serta perubahan dalam segi afektif yang berhubungan dengan perasaan, sikapdan emosi. Metode klarifikasi nilai membantu peserta didik untuk berubah,sehingga mereka bertindak dengan cara yang lebih dapat diterima baik secarapersonal maupun sosial. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh thitung 6,308.Pada taraf signifikansi 0,05 dan df 60, diperoleh nilai ttabel 2,000 berarti thitung

17ttabel (6,308 2,000). Dengan demikian menunjukan adanya perbedaan hasil belajarhasil metode klarifikasi nilai dengan metode konvensional.42. Penelitian yang dilakukan Fairizah Haris, PGSD FIP Universitas NegeriSurabaya pada tahun 2013 dengan judul Penerapan Model pembelajaran VCT(Value clarification technique) untuk meningkatkan kesadaran nilai menghargaijasa pahlawan pada siswa Sekolah Dasar. Dalam penelitian ini Fairizah Harismenarik kesimpulan bahwa aktivitas guru melalui penerapan model pembelajaranVCT di kelas V mengalami peningkatan setiap siklusnya hal ini ditunjukandengan diterapkannya langkah-langkah model pembelajaran VCT secara lengkap.Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan yang paling menonjol adalahaktivitas di analisis dan persentasi hasil diskusi kelompok siswa yang dulunyapasif menjadi aktif dan bersemangat mengikuti pelajaran. Hasil penanaman nilaiefektif terjadi pada setiap siklusnya hal ini menunjukkan bahwa denganmenggunakan model pembelajaran VCT dapat meningkatkan kesadaran nilaimenghargai jasa pahlawan. Hal ini dapat dilihat dari lembar penilaian skala sikapsetiap siklusnya. Semakin banyak siswa yang mencapai skor ketuntasan minimalyang ditentukan. Peningkatan ini sesuai dengan target indikator keberhasilan yangtelah dirumuskan peneliti. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaranVCT siswa sangat senang, tertarik, menantang, memperoleh wawasan lebih luas,melalui model pembelajaran VCT karena siswa lebih aktif dalam pembelajaran,4Ari Wibowo. Keefektifan Metode klarifikasi nilai dalam meningkatkan karakter d/index.php/jipsindo/article/download/4525/3897 .pdf. Di aksestanggal 27/11/2017

18materi yang disampaikan mudah dipahami, siswa dapat bekerja sama dengan baikdalam kelompok, siswa menjadi lebih menghargai jasa pahlawan.5Berdasarkan penelitian diatas, dapat dilihat perbedaanya yaitu terletakpada letak tempat penelitian, judul, tahun, dan asal kampus. Penelitian yang akanpenulis lakukan berbeda dengan penelitian diatas. Penelitian penulis berfokuspada penanaman nilai budi pekerti siswa kelas V MI DDI 1 Palopo pada matapelajaran PKn dengan pendekatan value clarification (klarifikasi nilai).B. Kajian Pustaka1. Budi Pekertia. Pengertian Budi PekertiPendidikan budi pekerti, memiliki makna yang sama dengan pendidikanmoral, pendidikan karakter, pendidikan akhlak, dan pendidikan nilai. Menurut KiHadjar Dewantara, Budi pekerti adalah bersatunya antara gerak fikiran, perasaandan kehendak atau kemauan, yang kemudian menimbulkan tenaga. 6 Denganadanya budi pekerti manusia akan menjadi pribadi yang merdeka sekaligusberkepribadian dan dapat mengendalikan diri sendiri.7Budi pekerti merupakan sikap/ perilaku yang biasa diartikan dengankarakter. Adapun pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus. yaitu5Fairizah Haris. Penerapan Model pembelajaran VCT (Value clarification technique)untuk meningkatkan kesadaran nilai menghargai jasa pahlawan pada siswa Sekolah Dasar le.pdf. Diakses tanggal 27/11/20176Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi (Yogyakarta: Pustaka pelajar,2013) h. 347Ibid, h. 34-35

19budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling)dan tindakan (action).8Budi pekerti dapat diartikan sebagai perilaku, perangai, tabiat, akhlak atauwatak yang muncul sebagai manifestasi akal dan perasaan seseorang, sehinggaseseorang itu mampu menimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Dengankata lain budi pekerti dapat dimaknai sebagai cerminan konsistensi dankeselarasan antara batin, watak, sifat, serta dayapikirdan perilaku atauperbuatan manusia. Jika disejajarkan dengan pengertian dalam bahasa Inggris,budi pekerti dapat diterjemahkan sebagai moralitas yang mencakup beberapapengertian seperti: adat istiadat, sopan santun, dan perilaku. Akan tetapipengertian budi pekerti secara hakiki adalah perilaku. Adapun dalam draftkurikulum berbasis kompetensi, budi pekerti berisi tentang nilai- nilai perilakumanusia yang dapat diukur kebaikan dan keburukannya melalui norma agama,norma hukum, tata krama, sopan santun, norma budaya, dan adat istiadatmasyarakat. Budi-pekerti akan mengidentifikasi perilaku positif yang diharapkandapat terwujud dalam perbuatan, perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dankepribadian peserta didik.989Ibid, h. 38Suyanto, Pertunjukan Wayang Sebagai Salah Satu Bentuk Ruang Mediasi PendidikanBudi Pekerti, nggung/Article/Download/90/90.Pdf. Diakses pada tanggal 12/12/17

20b. Kondisi Pendidikan Budi PekertiMayarakat Indonesia yang dilanda krisis di berbagai dimensi ujungujungnya adalah krisis moral. Tidak banyak lagi masyarakat yang menghargainilai-nilai luhur peninggalan para pendahulu, baik nilai ideologi, nilai sejarah,nilai moral, maupun nilai-nilai kehidupan lainnya. Generasi muda mengabaikanberbagai keteladan yang ada dalam budaya bangsa, karena dianggap kuno danketinggalan zaman.Tuntutan untuk menyelenggarakan pendidikan budi pekerti dipandangperlu atas dasar tiga hal yang menjadi pertimbangan. Pertama, semakinmelemahnya ikatan keluarga. Secara tradisional, keluarga yang merupakan gurupertama bagi setiap anak, telah kehilangan fungsinya. Akibatnya terjadi semacamkekosongan moral di dalam perkembangan hidup anak. Banyak anak terlantarkarena kehancuran keluarga. Perceraian orang tua menjadi hal biasa, pada hal itusangat memukul emosional anak dan mendorong ke arah kelainan pada kelakuananak. Kedua,adanya kecenderungan negatif ala kehidupan remaja dewasa ini. Dikota-kota besar utamanya, sering terjadi perkelahian, tawuran antar remaja,tawuran di kalangan mahasiswa, bahkan merembet menjadi tawuran antarpenduduk kampung. Para generasi muda telah kehilangan pegangan hidup danketeladanan perilaku etis. Mereka kehilangan model figur orang dewasa yangpatut digugu dan ditiru. Ketiga, adanya kesadaran kembali akan perlunya nilainilai etik, moral, dan budi pekerti dewasa ini. Akhir-akhir ini telah munculkecenderungan masyarakat yang mulai menyadari bahwa masing-masingmasyarakat memiliki kearifan tentang adanya moralitas dasar yang esensial dalam

21kelangsungan hidup bermasyarakat. Oleh sebab itu, para orang tua dan parapendidik harus mendorong tumbuhnya moralitas dasar dengan cara mengajarkankepada generasi muda, baik secara langsung maupun tidak langsung, agar merekamenghormati nilai-nilai tersebut.Masa depan kehidupan suatu bangsa akan sangat ditentukan olehfondamen yang telah dibangun sejak awal oleh para pendahulunya. Selain itusikap konservatif dan inovatif yang didasarkan pada ideologi dan konstitusi secaramantap akan menjadi wahana kemajuan dan berkembangnya suatu negara.Artinya bahwa kualitas generasi suatu bangsa menjadi tolok ukur masa depanbangsa dan negara. Kualitas generasi itu dapat dilihat dari budi pekerti yangmerupakan cerminan dari moralitas bangsa itu sendiri. Kenyataannya bangsaIndonesia saat ini boleh dikatakan sangat memprihatinkan, karena semakintipisnya pendidikan budi pekerti.10c. Orientasi Pendidikan Budi Pekerti“Ada dua aspek yang menjadi orientasi pendidikan budi pekerti.1) Membimbing hati nurani peserta didik agar berkembang lebih positifsecara bertahap dan berkesinambungan. Hasil yang diharapkan hati nurani pesertadidik akan mengalami perubahan dari yang semula bercorak egosentris menjadialtruis.10Ibid, h. 102-103

222) Memupuk, mengembangkan, menanamkan nilai-nilai sifat-sifat positif kedalam pribadi peserta didik. Seiring dengan itu, pendidikan budi pekerti jugamengikis dan menjauhkan peserta didik dari sifat-sifat dan nilai-nilai buruk.”11d. Karakter/Budi Pekerti yang Dapat DitanamkanAdapun dalam rangka memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter/budipekerti pada satuan pendidikan telah teridentifikasi delapan belas nilai yangbersumber dari agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional yangharus ditanamkan dalam diri peserta didik. “Kedelapan belas nilai itu adalahreligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, pedulisosial, dan tanggung jawab.”12Dengan adanya budi pekerti yang baik, sifat menghargai, menghormatidan mengasihi antara anggota keluarga akan terbentuk nilai kepedulian, sehinggajika nilai budi pekerti ditanamkan dalam keluarga sejak dini, maka generasiIndonesia akan memiliki budi pekerti yang tinggi yang sangat berpengaruhterhadap kemajuan bangsa.Dalam penelitian ini nilai budi pekerti yang ingin ditingkatkan yaitukedisiplinan, sopan santun, dan tanggung jawab mengingat sikap ini sangatpenting untuk dimiliki siswa dalam kajiannya sebagai berikut:1112Zubaedi, op.cit. h. 4-5Tri Sukitman, Panduan Lengkap dan Aplikatif Bimbingan konseling BerbasisPendidikan Karakter, (Yogyakarta:Diva press. 2015.) h. 71

231) DisiplinDisiplin ialah perilaku individu yang menunjukkan pada ketaatan padasebuah aturan tertentu dan apabila melanggarnya akan dikenakan sanksi yangberlaku. 13Sikap disiplin merupakan tindakan yang menunjukan perilaku tertib dantaat pada berbagai ketentuan dan peraturan. Sikap disiplin dalam prosespembelajaran di kelas dapat ditunjukan dengan datang tepat waktu, mengikutikegitan dengan tertib.Indikator dari nilai disiplin adalah sebagai berikut:a)Membiasakan hadir tepat waktub) Membiasakan mematuhi aturanc)Menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuanAdapun dimensi dari disiplin yaitu:a)Disiplin waktub) Disiplin menegakkkan aturanc)Disiplin sikapd) Disiplin menjalankan ibadah142) Sopan santunSopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulanmanusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan seharihari masyarakat. Sopan santun juga dapat diartikan sebagai seseorang yangTu’u Tulus, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, ( Jakarta: Grasindo, 2004)13h. 26014Thomas Lickona, Mendidik Untuk Membentuk Karakter, ( Jakarta: Bumi Aksara,2012), h. 212

24bersikap atau berperilaku dengan cara berpakaian pantas/rapi, dan bertutur katadengan sopan/pantas.15Sikap santun adalah sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tatabahasa ataupun cara berperilaku terhadap orang lain. Sikap santun di dalam prosespembelajaran dapat ditunjukan dengan sikap bicara yang sopan, bersikap hormat,dan santun terhadapa guru maupun teman.Adapun indikator sikap sopan santun adalah sebagai berikut:a) Menghormati orang yang lebih tuab) Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takaburc) Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepatd) Bersikap 3S ( salam, senyum, sapa)3) Bertanggung jawabBertanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untukmelaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap dirisendiri, masyarakat, lingkungan ( alam, sosial dan budaya), nega

3 PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi ini berjudul "Penanaman Nilai Budi Pekerti Melalui Pendekatan Value Clarification (Klarifikasi Nilai) Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V MI DDI 1 Palopo", yang ditulis oleh Carin Karmelita, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 13.16.14.0042, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palopo, yang

Related Documents:

solaris repository description Local\ copy\ of\ the\ Oracle\ Solaris\ 11.1\ repository solaris repository legal-uris solaris repository mirrors solaris repository name Oracle\ Solaris\ 11.1\ Package\ Repository solaris repository origins solaris repository

Creating, Restoring, and Configuring the Informatica Repository 78 Starting the Informatica Repository Server 78 Creating or Restoring the Informatica Repository 79 Dropping the Informatica Repository (Optional) 81 Registering the Informatica Repository Server in Repository Server Administration Console 81 Pointing to the Informatica Repository 82

Introduction Basic Git Branching in Git GitHub Hands-on practice Git: General concepts (II/II) I clone: Clone remote repository (and its full history) to your computer I stage: Place a le in the staging area I commit: Place a le in the git directory (repository) I push: Update remote repository using local repository I pull: Update local repository using remote repository

BAB III KERANGKA LAPORAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 12 3.1 Bagian Awal Skripsi-Nonskripsi 12 3.2 Bagian Tengah Skripsi-Nonskripsi 14 3.3 Bagian Akhir Skripsi-Nonskripsi 21 BAB IV FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 22 4.1 Kertas 22 4.2 Ketikan 22 4.3 Penomoran 23 .

skripsi, maksud skripsi, logo Universitas Muria Kudus, nama dan nomor mahasiswa, nama fakultas, nama universitas, nama kota, dan tahun penyusunan skripsi. 1. Judul skripsi merupakan ekspresi dari topik yang akan diteliti (Sarwidi, dkk. 2001). Judul skripsi dibuat singkat dan jelas seperti yang diuraikan pada usulan penelitian. 2.

skripsi ini memuat beberapa hal terkait dengan tujuan, sasaran, sistematika penyusunan skripsi, dan teknik penulisan skripsi. Sebagai pedoman bagi mahasiswa jurusan KPI dalam menyusun skripsi, buku ini juga dilengkapi dengan video penyusunan skripsi dan format penulisan skripsi yang dapat diakses melalui web jurusan dan channel YouTube KPI.

Repository Reposirory Reooritory *.a wrapper wrappa wrappa w- Repository Repository Repository Figure 1. Garlic System Architecture more than one repository, are provided by the Gariic Query Services and Runtime System component shown in Figure 1. This component presents Garlic applications with a unified, object-oriented view of the

PHP MySQL vs. Unity Introduction When using the Unity game engine, there are methods to connect your game to a MySQL database over the internet. The easiest way is to use JavaScript and PHP, especially for people with a more artistic approach because it is better to have a more basic approach to coding, instead of wasting a lot of time learning some strange programming language. But, - yes .