Skripsi Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan .

1y ago
9 Views
2 Downloads
1.35 MB
111 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : River Barajas
Transcription

AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK TERHADAPKERUSAKAN EKOSISTEM HUTANMANGROVE DI KELURAHANBAGAN DELI KECAMATANMEDAN BELAWANSKRIPSIDiajukan Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan MemperolehGelar Sarjana PendidikanOleh:MUHAMMAD FADHLANNIM. 061233310038FAKULTAS ILMU SOSIALUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2011

LEMBAR PERSETUJUANProposal ini diajukan oleh Muhammad Fadhlan, NIM. 061233310038Program S-1 Pendidikan GeografiUniversitas Negeri MedanDiajukan Untuk DiseminarkanMedan,September 2010Mengetahui:Disetujui:Ketua Jurusan,Dosen PembimbingDrs. W. Lumbantoruan, M. SiDrs. H. Restu, MSNIP. 19561008 198303 1 002NIP. 19610719 198703 1 001

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGSkripsi yang diajukan oleh Muhammad FadhlanNIM. 061233310038, Jurusan Pendidikan Geografitelah diperiksa dan disetujui untuk diujidalam Ujian Mempertahankan SkripsiMedan,Mei 2011Mengetahui:Disetujui:Ketua Jurusan,Dosen PembimbingDrs. W. Lumbantoruan, M. SiDrs. H. Restu, MSNIP. 19561008 198303 1 002NIP. 19610719 198703 1 001

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHANSkripsi oleh Muhammad Fadhlan, NIM. 061233310038Telah Dipertahankan di Depan Tim PengujiPada Tanggal 5 Agustus 2011TIM PENGUJIDrs. H. Restu, MSPembimbingDrs. Mbina Pinem, M. SiPengujiDra. Rosni, M. PdPengujiDra. Elfayetti, M. PPengujiDisetujui dan Disahkah Pada TanggalAgustus 2011Panitia UjianDekan Fakultas Ilmu SosialKetua JurusanUnuversitas Negeri MedanPendidikan GeografiDrs. H. Restu, MSDrs. W. Lumbantoruan, M. SiNIP. 19610719 198703 1 001NIP. 19561008 198303 1 002

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan YangMaha Esa, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulismenyelesaikan skripsi ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.Skripsi yang berjudul “Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap iKecamatanMedan Belawan”.Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasihyang sebesar-besarnya kapada kedua orang tua yang sangat kusayangi, ibundatercinta Nurhafnun dan ayahanda tercinta Djumadi yang telah memberikan cintadan kasih sayangnya. Serta kepada kakanda dan abangda tersayang Isna Fitria danFakhri Zuhdi yang selalu meluangkan waktunya untuk membantu dan memotivasipenulis.Penulisjuga mengucapkan terima kasih banyak kepada BapakDrs. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Pembimbing Skripsiyang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga daBapakDrs. Kamarlin Pinem, M. Si sebagai Pembimbing Akademik yang telahmemberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama perkuliahan.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihakyang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsungkepada penulis selama ini, yakni:1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor Universitas NegeriMedan.2. Bapak Drs. Sugiharto, M. Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial.3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M. Si selaku Ketua Jurusan PendidikanGeografi.4. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan PendidikanGeografi.5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M. Si sebagai tim penguji dalam ujianmempertahankan skripsi.6. Ibu Dra. Rosni, M. Pd sebagai tim penguji dalam ujian mempertahankanskripsi.7. Ibu Dra. Elfayetti, M. P sebagai tim penguji dalam ujian mempertahankanskripsi.8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial yangtelah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama mengikutiperkuliahan di Jurusan Pendidikan Geografi tercinta ini.9. Bapak Kepala BALITBANG Kota Medan yang telah memberikan izin resmiuntuk melakukan penelitian skripsi.

10. Bapak Camat Medan Belawan yang telah memberikan izin resmi untukmelakukan penelitian skripsi.11. Bapak Lurah Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan yang telah memberikanizin resmi untuk melakukan penelitian skripsi ke daerah penelitian.12. Teman-teman tercinta dalam satu kelas maupun satu jurusan di JurusanPendidikan Geografi yang telah banyak membantu dan kebersamaanya selamaperkuliahan dan penyelesaian skripsi.13. Kakanda dan abangda tercinta dalam satu jurusan di Jurusan PendidikanGeografiyang telah banyak membantu dan selama perkuliahan danpenyelesaian skripsi.Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saranyang bersifat rekonstruktif demi perbaikan skripsi ini.Akhirnya penulis berharap semoga kebaikan yang telah mereka berikanmendapat balasan dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Amin Medan, 25 Juli 2011Muhammad FadhlanNIM. 061233310038

ABSTRAKMuhammad Fadhlan. NIM 061233310038. Aktivitas Ekonomi PendudukTerhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di Kelurahan Bagan DeliKecamatan Medan Belawan, Juni 2011. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FISUnimed.Penelitian dalam aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakanekosistem hutan mangrove bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi fisik kerusakanekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan;(2) mengetahui aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutanmangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan; dan (3)mengetahui upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove akibataktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.Populasi sasaran adalah seluruh wilayah administrasi Kelurahan BaganDeli Kecamatan Medan Belawan. Alat pengumpul data yang dipakai adalahobservasi, angket, studi kepustakaan dan studi dokumentasi yang dianalisis secaradeskriptif kualitatif.Hasil penelitian dalam aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakanekosistem hutan mangrove menunjukkan bahwa (1) kondisi fisik kerusakanekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawandengan luas kerusakan hutan mangrove 94 Ha (75,20%) dari luas seluruh hutanmangrove 125 Ha, tetapi kerusakan hutan mangrove tergolong kondisi berat 72 Ha(76,60%) dari luas kerusakan hutan mangrove 94 Ha; (2) aktivitas ekonomipenduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan DeliKecamatan Medan Belawan berupa pengalihfungsian kawasan ekosistem hutanmangrove menjadi lahan pertambakan dan lahan untuk pembangunan, sertapemanfaatan sumberdaya yang terkandung dalam ekosistem hutan mangrove, baikpohon mangrove maupun biota laut yang terdapat disana; dan (3) upaya pelestariankerusakan ekosistem hutan mangrove akibat aktivitas ekonomi penduduk diKelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan yang dilakukan olehpemerintah daerah/setempat bekerja sama dengan Dinas Kehutanan ProvinsiSumatera Utara dan partisipasi penduduk dalam penanaman kembali (reboisasi)sebanyak 50.000 pohon di daerah lahan garapan di Lingkungan VI dan lahanpertambakan di Lingkungan XV pada bulan Mei – Juni 2011.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISANSaya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama: Muhammad FadhlanNIM: 061233310038Jurusan: Pendidikan GeografiFakultas: Fakultas Ilmu Sosialmenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benarmerupakan hasil karya sendiri; bukan merupakan pengambilalihan tulisan ataupikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/plagiasi, makasaya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.Medan, 20 Juni 2011Saya yang membuat pernyataan,Muhammad FadhlanNIM. 061233310038

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL iLEMBAR PERSETUJUAN iiLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .iiiLEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .ivKATA PENGANTAR .vABSRTAK viiiPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .ixDAFTAR ISI xDAFTAR TABEL xiiiDAFTAR GAMBAR .xivDAFTAR PETA .xvDAFTAR LAMPIRAN.xviBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Identifikasi Masalah . 5C. Pembatasan Masalah . 5D. Rumusan Masalah . 6E. Tujuan Penelitian . 6F. Manfaat Penelitian 7BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Kerangka Teori . 81. Hutan Mangrove 82. Kondisi Fisik Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove .113. Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap KerusakanEkosistem Hutan Mangrove .164. Upaya Pelestarian Kerusakan Ekosistem Hutan MangroveAkibat Aktivitas Ekonomi Penduduk .19

B. Kerangka Berpikir 22BAB III METODE PENELITIANA. Lokasi Penelitian . 24B. Populasi dan Sampel . 24C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional . 26D. Teknik Pengumpulan Data 28E. Teknik Analisa Data . 29BAB IV DESKRIPSI GEOGRAFI LOKASI PENELITIANA. Kelurahan Bagan Deli . 301. Sejarah . 302. Fisik 313. Non-fisik 39BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian . 481. Kondisi Fisik Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove DiKelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan . 492. Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap KerusakanEkosistem Hutan Mangrove Di Kelurahan Bagan DeliKecamatan Medan Belawan . 533. Upaya Pelestarian Kerusakan Ekosistem Hutan MangroveAkibat Aktivitas Ekonomi Penduduk Di Kelurahan BaganDeli Kecamatan Medan Belawan .60B. Pembahasan Hasil Penelitian . 631. Kondisi Fisik Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove DiKelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan . 63

2. Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap KerusakanEkosistem Hutan Mangrove Di Kelurahan Bagan DeliKecamatan Medan Belawan . 653. Upaya Pelestarian Kerusakan Ekosistem Hutan MangroveAkibat Aktivitas Ekonomi Penduduk Di Kelurahan BaganDeli Kecamatan Medan Belawan .72BAB VI KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan . 74B. Saran . 75DAFTAR PUSTAKA . 77LAMPIRAN-LAMPIRAN . 79RIWAYAT HIDUP . 120

DAFTAR TABELNo.UraianHalaman1. Kriteria Ekosistem Hutan Mangrove.132. Beberapa Aktivitas Ekonomi Penduduk TerhadapDampak Potensial Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove.183. Luas Wilayah Untuk Setiap Lingkungandi Kelurahan Bagan Deli.324. Fasilitas Pendidikan Menurut JumlahSekolah di Kelurahan Bagan Deli.365. Penggunaan Lahan di Kelurahan Bagan Deli.386. Komposisi Penduduk Menurut JenisKelamin di Kelurahan Bagan Deli.397. Aktivitas Ekonomi Penduduk MenurutJenisnya di Kelurahan Bagan Deli.418. Jumlah Lokasi Bangunan Usahadi Kelurahan Bagan Deli.429. Komposisi Mata Pencaharian Pendudukdi Kelurahan Bagan Deli.4310. Luas Lahan Kawasan Ekosistem Hutan MangroveMenurut Tingkat Kondisi di Kelurahan Bagan Deli.4911. Luas Lahan Kawasan Ekosistem Hutan MangroveMenurut Tingkat Kerusakan di Kelurahan Bagan Deli.5012. Pengalihfungsian Lahan Kawasan Hutan MangroveMenjadi Lahan Pertambakan di Kelurahan Bagan Deli.5513. Pengalihfungsian Lahan Kawasan Hutan MangroveMenjadi Lahan Pembangunan di Kelurahan Bagan Deli.5814. Identitas Responden Sebagai Sampel PenelitianDi Kelurahan Bagan Deli.9415. Nilai Harga Kritik Tes Chi Square (X2). .101

DAFTAR GAMBARNo.UraianHalaman1. Skema Kerangka Berpikir.232. Variabel Penelitian.263. Kantor Kelurahan Bagan Deli 444. Ekosistem Hutan Mangrove Dalam Kondisi Baik .515. Ekosistem Hutan Mangrove Dalam Kondisi Rusak . 526. Tambak Ikan Milik Penduduk Setempat .567. Tambak Udang Milik Penduduk Setempat .578. Tambak Kepiting Milik Penduduk Setempat .579. Permukiman Penduduk di Kelurahan Bagan Deli .6010. Gedung Sekolah SMA Negeri 20 Medan di Kelurahan Bagan Deli .6011. Industri PT. Pertamina di Kelurahan Bagan Deli .6112. Industri PT. Semen Padang di Kelurahan Bagan Deli .6113. Industri PT. Ecogreen Oleochemical di Kelurahan Bagan Deli.6214. Industri PT. Bakrie Group di Kelurahan Bagan Deli.6215. Industri PT. Waruna Nusa Sentana di Kelurahan Bagan Deli.6316. Pelabuhan Internasional Belawan Dermaga Kapal NiagaDi Kelurahan Bagan Deli .6317. Obyek Wisata Pantai Olo beserta Restoran Ocean Pasificdi Kelurahan Bagan Deli .6418. Lokasi Penanaman Kembali (Reboisasi) Pohon Mangrovedi Lahan Garapan Lingkungan VI Kelurahan Bagan Deli 6819. Penanaman Kembali (Reboisasi) Pohon Mangrovedi Lahan Pertambakan Lingkungan XV .69

DAFTAR PETANo.UraianHalaman1. Peta Administrasi Kota Medan .452. Peta Kecamatan Medan Belawan .463. Peta Kelurahan Bagan Deli .474. Peta Pesebaran Vegetasi Hutan Mangrovedi Kelurahan Bagan Deli .53

DAFTAR LAMPIRANNo.UraianHalaman1. Lembar Observasi 792. Angket Penelitian 853. Perhitungan Jumlah Sampel Dari Populasi 914. Tabel 14: Identitas Responden Sebagai Sampel Penelitiandi Kelurahan Bagan Deli.946. Tabel 15: Nilai Harga Kritik Tes Chi Square (X2).1017. Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi 1028. Nota Tugas .1035. Surat Permohonan Judul Skripsi 1046. Surat Izin Studi Pendahuluan .1057. Undangan Seminar .1068. Daftar Hadir Mahasiswa Dalam Seminar Proposal Penelitian .1079. Berita Acara Seminar Proposal Penelitian .10810. Lembar Perbaikan Seminar Proposal Penelitian 11211. Persetujuan Penelitian . 11312. Surat Penerbitan Izin Penelitian .11413. Surat Izin Mengadakan Penelitian .11514. Surat Keterangan Izin Penelitian dari BALITBANG .11615. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Kecamatan Medan Belawan .11716. Surat Keterangan Setelah Selesai MelaksanakanPenelitian di Kelurahan Bagan Deli 11817. Undangan Ujian Mempertahankan Skripsi .119

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahIndonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negarakepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai lebih dari81.000 km, serta letaknya yang sangat startegis di antara dua benua dan duasamudra yang dilalui garis khatulistiwa (ekuator). Selain itu, Indonesia memilikisumberdaya laut dan pesisir yang melimpah di seluruh wilayah sekitar garis pantaiIndonesia, baik hayati maupun nonhayati. Salah satu sumberdaya laut dan pesisiryang terdapat di Indonesia adalah ekosistem hutan mangrove yang berada hampirdi setiap wilayah pesisir dan garis pantai Indonesia.Ekosistem hutan mangrove adalah suatu sistem ekologi yang terdiri darikomunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohonmangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantaiberlumpur (Bengen, 2000). Kerusakan ekosistem hutan mangrove adalahperubahan fisik biotik maupun abiotik di dalam ekosistem hutan mangrovemenjadi tidak utuh lagi atau rusak yang disebabkan oleh faktor alam dan faktormanusia (Tirtakusumah, 1994). Pada umumnya kerusakan ekosistem hutanmangrove disebabkan oleh aktivitas manusia dalam pendayagunaan sumberdayaalam wilayah pantai tidak memperhatikan kelestarian, seperti; penebangan untukkeperluan kayu bakar yang berlebihan, tambak, permukiman, industri danpertambangan (Permenhut, 2004).

Luas ekosistem hutan mangrove yang ada di Indonesia sekitar 4.251.011Ha yang tersebar di beberapa pulau, seperti Sumatera, Jawa dan Bali, NusaTenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua/Irian yang dimanapersebaran ekosistem hutan mangrove terbesar terdapat di Papua/Irian ( 65%) danSumatera ( 15%) (WCMC “World Conservation Monitoring Centre”, 1992).Tetapi, lebih dari setengah luas ekosistem hutan mangrove yang ada di Indonesiaternyata dalam kondisi rusak parah, diantaranya 1,6 juta Ha dalam kawasan hutandan 3,7 juta Ha di luar kawasan hutan (Ginting, 2006).Ginting (2006) menyatakan bahwa:Kerusakan ekosistem hutan mangrove Sumatera Utara yangpaling tinggi berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara, yaituKota Tanjung Balai (Kabupaten Asahan) yang mencapai 12.900Ha (89,6%) dari 14.400 Ha. Kemudian Kecamatan MedanBelawan (Kota Medan) sebesar 150 Ha (71,8%) dari 250 Ha,Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai 12.400Ha (62%) dari 20.000 Ha, dan Kabupaten Langkat 25.300 Ha(60%) dari 35.300 Ha. Tetapi kerusakan hutan mangrove diKabupaten Labuhan Batu hanya 500 Ha (29,4%) dari 1.700 Ha.Sedangkan di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara, kerusakanekosistem hutan mangrove masih sangat kecil. Seperti diKabupaten Tapanuli Tengah hanya 250 Ha (13,9%) dari 1.800 Ha,Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Tapanuli Tengahsebesar 200 Ha (6,9%) dari 2.900 Ha, dan Kabupaten Nias danKabupaten Nias Selatan hanya 650 Ha (9,1%) dari 7.200 Ha.Ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan diKecamatan Medan Belawan seluas 150 Ha (71,8%) dari 250 Ha(http://www.hariansib.com/?p 10858, 2010).Pada awalnya hampir seluruh daerah Kelurahan Bagan Deli terdiri darikawasan ekosistem hutan mangrove. Akan tetapi seiring dengan pertambahanjumlah penduduk, maka banyak penduduk dari berbagai daerah bermigrasi keKelurahan Bagan Deli sehingga jumlah penduduk di Kelurahan Bagan Delisemakin bertambah. Ditambah lagi Kelurahan Bagan Deli termasuk wilayah jalur

lalu lintas laut internasional Selat Malaka dan memiliki Pelabuhan Belawansebagai pelabuhan internasional sehingga semakin banyak penduduk Akibatnyaterjadipengalihfungsian lahan hutan mangrove dan pemanfaatan sumberdaya hutanmangrove secara besar-besaran untuk kepentingan penduduk sehingga kawasanekosistem hutan mangrove semakin berkurang. Oleh sebab itu, kawasaneksosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli mengalami kerusakanseluas 18 Ha (78,26%) dari luas keseluruhan 23 Ha (Kantor Kelurahan BaganDeli 2010).Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatunegara (Republik Indonesia) selama enam bulan atau lebih, atau mereka yangberdomisili kurang dari enam bulan tetapi dengan tujuan menetap (Badan PusatStatistik, 2000:31). Aktivitas penduduk merupakan suatu wujud kegiatan atautindakan yang memiliki pola tertentu dari manusia di dalam penduduk yang dapatmenimbulkan wujud kebudayaan. Aktivitas penduduk terdiri dari berbagai macambidang, yaitu bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Untuk aktivitas ekonomipenduduk terdiri dari pangan dan sandang, tempattinggal/perumahan,pendapatan/penghasilan dan pekerjaan/mata pencaharian (Melly, 1989).Ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan dapat disebabkanoleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Kerusakan ekosistem hutanmangrove disebabkan oleh faktor manusia berupa aktivitas ekonomi pendudukyang memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di dalam ekosistem hutanmangrove tersebut. Aktivitas ekonomi penduduk yang menyebabkan kerusakan

ekosistem hutan mangrove, yaitu pengalihfungsian kawasan ekosistem hutanmangrove menjadi lahan pertambakan, pertanian, perumahan, permukiman, danraklamasi pantai untuk kawasan rekreasi atau pariwisata. Selain itu, pohonmangrove dimanfaatkan sebagai bahan bakar (kayu bakar, arang dan alkohol),bahan bangunan (balok perancah, atap rumah, tonggak, dan badan kapal) danbahan baku industri (makanan, minuman, pupuk, obat-obatan dan kertas)(Saenger, 1983).Ekosistem hutan mangrove yang sudah dieksploitasi oleh aktivitasekonomi penduduk biasanya tidak dilakukan upaya pelestariannya sehinggaekosistem hutan mangrove akan terus-menerus mengalami kerusakan danakhirnya menjadi punah. Untuk ekosistem hutan mangrove yang mengalamikerusakan yang disebabkan oleh aktivitas ekonomi penduduk perlu dilakukanupaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove oleh pemerintah danmasyarakatdengankonservasi, reboisasi, dan rehabilitasi hutan mangrove.Upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove yang dilakukan olehpemerintah biasanya dilakukan oleh DepartemenKehutanan,DepartemenKelautan dan Perikanan maupun dari Pemerintah daerah setempat kemudiandibantu oleh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarianlingkungan alam.

Terkait dengan permasalahan-permasalahan diatas, maka penulis merasatertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh aktivitas ekonomi pendudukterhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan DeliKecamatan Medan Belawan.B. Identifikasi MasalahBeberapa permasalahan yang terkait dengan pengaruh aktivitas pendudukterhadap ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan MedanBelawan, yaitu: (1). Kondisi fisik ekosistem hutan mangrove; (2). Fungsi danmanfaat ekosistem hutan mangrove; (3). Kondisi fisik kerusakan ekosistem hutanmangrove; (4). Aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutanmangrove; dan (5). Upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove akibataktivitas ekonomi penduduk.C. Pembatasan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian inidibatasi pada kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove, aktivitas ekonomipenduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove, dan upaya pelestariankerusakan ekosistem hutan mangrove akibat aktivitas ekonomi penduduk diKelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

D. Perumusan MasalahBerdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini yangmenjadi perumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove di KelurahanBagan Deli Kecamatan Medan Belawan?2. Bagaimana aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutanmangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan?3. Bagaimana upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove akibataktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan MedanBelawan?E. Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove diKelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.2. Untuk mengetahui aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistemhutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.3. Untuk mengetahui upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangroveakibat aktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli KecamatanMedan Belawan.

F. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:1. Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah dan swasta di KecamatanMedan Belawan, Kota Medan khususnya di Kelurahan Bagan Deli dalammengambil kebijakan tentang pelestarian kerusakan ekosistem hutanmangrove.2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi penduduk yang berdomisilidi Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.3. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam menulis karya ilmiahberbentuk skripsi.4. Sebagai bahan pembanding bagi penulis lain untuk meneliti masalah yangsama pada waktu dan daerah yang berbeda.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kerangka Teori1. Hutan MangroveMenurut etimologi (asal kata), kata “mangrove” berasal berasal dari kata“Mangue” (Bahasa Prancis) dan kata “at Grove” (Bahasa Inggris) yang artinyakomunitas tanaman yang tumbuh di daerah berlumpur dan pada umumnyaditumbuhi oleh sejenis pohon bakau (Rhizophera sp) (Davis, 1940). Hutanmangrove merupakan hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secarateratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidakterpengaruh oleh iklim sedangkan daerah pantai adalah daratan yang terletak dibagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbatasan dengan laut dan masihdipengaruhi oleh pasang surut dengan kelerengan kurang dari 8% (DepartemenKehutanan, 1994 dalam Santoso, 2000). Noor (1999) memberikan batasan tentanghutan mangrove bahwa hutan mangrove sebagai hutan yang tumbuh pada tanahalluvial di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi pasang surutair laut serta ciri dari hutan ini terdiri dari tegakan pohon Rhizhophor, Bruguiera,Sonneratia, Nypa, Avicennia, Ceriops, Lumnitzera, Aegiceras, Xylocarpus danScyphyphora.

Menurut Bengen (2000), Indonesia memiliki vegetasi hutan mangroveyang keragaman jenis yang tinggi. Jumlah jenis yang tercatat mencapai 202 jenisyang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit, dan 1jenis sikas yang dimana dalam hutan mangrove, paling tidak terdapat salah satujenis tumbuhan mangrove sejati, yang termasuk ke dalam empat ps),Sonneratiaceae(Sonneratia), Avicenniaceae (Avicennia), dan Meliaceae (Xylocarpus). Sugiarto(1996) menyatakan bahwa di dalam ekosistem hutan mangrove terdapat berbagaimacam jenis tumbuhan mangrove, yaitu Bakau (Rhizophora mucronata), Tanjang(Bruguiera gymnorrizha), Tenngar (Ceriops tagal), Perapat/Bogem/Pedada(Sonneratia alba),Api-Api (Avicennia marina),Niri/Nyiri (Xylocarpusmoluccensis), Bayur Laut/Cerlang Laut (Heritiera littoralis), Kayu ea),JerujuPerepat(Acanthusilicifolius), Kayu Buta-Buta (Excoecaria agallocha), Paku Laut (Acrostichumaureum), Gelang Laut/Gelang Pasir (Sasuvium portulacastrum), Alur (Suedamaritima), Tuba Laut (Derris heterophylla), Gambir Laut (Chlerodendroninerme), Triantheum portulacastrum dan Phyla nodiflora.Menurut Chapman (1984) bahwa flora yang terdapat dalam ekosistemhutan mangrove dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu; (1). Floramangrove inti, yakni flora mangrove yang mempunyai peran ekologi utama dalamformasi hutan mangrove, contoh: Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia,Sonneratia, Avicennia, Nypa, Xylocarpus, Derris, Acanthus, Lumnitzera,

Scyphiphora, Smythea dan Dolichandrone; dan (2). Flora mangrove peripheral(pinggiran), yaitu flora mangrove yang secara ekologi berperan dalam formasihutan mangrove, tetapi juga flora tersebut berperan penting dalam formasi hutanlain, contoh: Excoecaria agallocha, Acrostichum aureum, Cerbera manghas,Heritiera littorelis, Hibiscus tiliaceus, dan lain-lain. Flora mangrove umumnya didalam ekosistem hutan mangrove tumbuh membentuk zonasi mulai dari pinggirpantai sampai pedalaman daratan yang terbentuk bisa berupa zonasi yangsederhana (satu zonasi, zonasi campuran) dan zonasi yang kompleks (beberapazonasi) tergantung pada kondisi lingkungan mangrove yang bersangkutan yangmencerminkan tanggapan ekofisiologis tumbuhan mangrove terhadap gradasilingkungan (Saenger, 1983).Saenger (1983); Salim (1986); dan Naamin (1990) menyatakan bahwafungsi ekosistem mangrove mencakup: (1) Fungsi fisik; menjaga garis pantai agartetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut (abrasi) dan intrusi air laut; danmengolah bahan limbah, (2) Fungsi biologis ; tempat pembenihan ikan, udang,tempat pemijahan beberapa biota air; tempat bersarangnya burung; habitat alamibagi berbagai jenis biota, dan (3) Fungsi ekonomi sebagai sumber bahan bakar(arang kayu bakar), pertambakan, tempat pembuatan garam, dan bahan bangunan.Saenger, (1983) juga merinci hasil-hasil produk dari ekosistem hutan mangrove,antara lain; bahan bakar (kayu bakar, arang dan alkohol), bahan bangunan (balokperancah, bangunan, jembatan, balok rel kereta api, pembuatan kapal, tonggak danatap rumah), pertanian (makanan ternak, pupuk dan sebagainya), perikanan (tiangtiang untuk perangkap ikan, pelampung jaring, pengeringan ikan, bahan

penyamak jaring dan lantai), dan bahan baku industri (makanan, minuman, obatobatan, kertas, dan sebagainya). Berdasarkan pada KMNL (1995/1996) bahwapotensi ekosistem hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat, yaitu (1).Membantu mencegah terjadinya abrasi laut; (2). Mengatur keseimbangan antaraketersediaan garam dan air tawar dalam memelihara ekosistem; (3). Akar pohonmangrove dapat menahan gerakan pasang surut air laut; (3). Sebagai sumbermakanan, tempat berlindung dan tempat bereproduksi bagi hewan laut dan satwaliar darat; dan (4). Sebagai sumber bahan bakar, bahan bangunan dan bahan bakuindustri kimia. Dilihat dari segi ekonomi, ekosistem hutan mangrove sangatberfungsi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama penduduk setempatyang berdomisili di dekat ekosistem hutan mangrove, misalnya sebagai bermatapencaharian/pekerjaan sampingan penduduk setempat (Anwar dan Gunawan,2007).2. Kondisi Fisik Kerusakan Ekosistem Hutan MangroveSumberdaya alam ekosistem mangrove termasuk dalam sumber dayawilayahpesisir, merupakan sumber daya yang bersifat alami dan dapatdiperbaharui (renewable resources) yang harus dijaga keutuhan fungsi dankelestariannya,supayadapatmenunjang pembangunandandapatdimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengelolaan yang lestari. MenurutDahuri (2003), ada tiga parameter lingkungan utama yang menentukankelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove, yaitu suplai air tawar dan

salinitas, pasokan nutrien, dan stabilitas substrat.Kerusakan ekosistem hutan mangrove adalah perubahan k

menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Skripsi yang berjudul "Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan". Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih

Related Documents:

signifikan aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove, dan upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove akibat aktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini yang

Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pendapatan Perkapita Kabupaten Pandeglang Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap

BAB 3 EKONOMI DAN PEMBANGUNAN; SEBUAH KRITIK 31 3.1 Krisis Negara Kesejahteraan 31 3.2 Inkonsistensi Ekonomi Pembangunan 42 3.3 Kritik terhadap Ilmu Ekonomi Konvesional 45 BAB 4 RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM 53 4.1 Paradigma Ekonomi Islam 54 4.2 Prinsip Dasar Ekonomi Islam 58 BAB 5 HAKIKAT EKONOMI ISLAM 71 5.1 Makna Ekonomi Islam 71

masalah kuantitas dan kualitas penduduk. Adapun masalah-masalah kependudukan tersebut adalah sebagai berikut: a. Jumlah penduduk besar b. Pertumbuhan penduduk cepat c. Persebaran penduduk tidak merata d. Kualitas penduduk rendah e. Komposisi penduduk sebagian besar berusia pro- duktif. 2. Jumlah Penduduk Besar

jika penduduk tersebut memiliki kualitas modal manusia yang unggul. Ini berarti, pengaruh positif kepadatan penduduk terhadap output terjadi ketika kepadatan penduduk yang tinggi mendorong terjadinya akumulasi sumber daya manusia Kata Kunci : penduduk, modal manusia, pertumbuhan ekonomi. JEL Classification: J1, O15, O47

menentukan pilihan, tindakan dan kegiatan ekonomi sesuai dengan nilai, konsep dan teori ekonomi yang seharusnya. Kajian Ilmu Ekonomi Meski ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas, namun secara garis besar teori ekonomi dibagi 2 yaitu : 1. Teori Mikro Ekonomi Didefinisikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa

Tabel 4.9 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,4 42 Tabel 4.10 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,5 43 Tabel 4.11 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,6 45 Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,7 46 Tabel 4.13 Peramalan Jumlah Penduduk

Cambridge IGCSE Accounting is accepted by universities and employers as proof of an understanding of the theory and concepts of accounting, and the ways in which accounting is used in a variety of modern economic and business contexts. Candidates focus on the skills of recording, reporting, presenting and interpreting financial information; these form an ideal foundation for further study, and .