EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI SYARIAH

3y ago
142 Views
16 Downloads
450.64 KB
74 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

EKONOMI KONVESIONAL VS EKONOMI SYARIAH; Kritik terhadap SistemEkonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, dan Ekonomi Islamoleh Dr. H. Agus WaluyoEditor: Sukron Ma’munHak Cipta 2017 pada penulisCandi Gebang I No. 23 Yogyakarta 55283Telp: 0274-4432136; E-mail: info@bukuekuilibria.comHak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagianatau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis,termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulisdari penerbit.Tajuk Entri Utama: Waluyo, AgusEKONOMI KONVESIONAL VS EKONOMI SYARIAH; Kritik terhadap Sistem EkonomiKapitalis, Ekonomi Sosialis, dan Ekonomi Islam/Agus Waluyo Edisi Pertama. Cet. Ke-1. Yogyakarta: Ekuilibria, 2017xiv 134 hlm.; 25 cmBibliografi.: 127 - 134ISBN: 978-602-61896-4-6E-ISBN : 978-602-61896-5-31. Ilmu Ekonomi - IslamI. Judul297.273Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

KATA PENGANTARH. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si(Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia)ARUS BARU EKONOMI SYARIAH DI INDONESIAIslam sebagai praktik ekonomi di Indonesia tidak lagi hadir sebagai wacana saja. Namun sekarang mengalami perkembangan yang menggembirakan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah salah satu organisasimasyarakat yang sangat gencar mengampanyekan praktik ekonomi yangberlandaskan Islam sebagai norma yang harus dipegang. MUI dalam hal inimemakai istilah ekonomi syariah.Ekonomi syariah hari ini sudah menjadi salah satu arus baruekonomi Indonesia disamping sistem ekonomi konvensional. Dengan katalain, ekonomi syariah menjadi alternatif praktik ekonomi di Indonesia.Perkembangan ini ditandai oleh tiga hal. Pertama, lahirnya Komite NasionalKeuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden RI.Kedua, pencanangan Jakarta sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan SyariahDunia. Ketiga, arus baru ekonomi Indonesia yang didukung oleh ekonomisyariah.Hadirnya ekonomi syariah di Indonesia merupakan momentumperubahan paradigma ekonomi yang semula lebih banyak menggunakanpendekatan dari atas ke bawah (top-down), maka di waktu mendatang akanlebih di dorong pendekatan dari bawah ke atas (bottom up). Oleh karena itu,

viEkonomi Konvensional dan Ekonomi Syariahke depan ekonomi nasional harus ditopang kuat oleh ekonomi umat, bukanseperti sebelumnya yang hanya ditopang oleh segelintir konglomerat.Keseriusan pemerintah dalam mendukung ekonomi syariah ditandaidengan menjadikan ekonomi syariah sebagai salah satu sistem perbankan diIndonesia. Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukanpemerintah dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankanganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untukmenghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepadamasyarakat Indonesia.Sebagai payung hukum pemerintah telah memberlakukan UndangUndang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal16 Juli 2008. Sebelumnya pada tahun 2002, dalam rangka memberikanpedoman bagi stakeholders perbankan syariah dan meletakkan posisiserta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankansyariah di Indonesia, Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan “Cetak BiruPengembangan Perbankan Syariah di Indonesia”.Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang dikeluarkan olehOtoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2017, menyebutkan jumlah sebaranjaringan kantor bank syariah dan unit usaha syariah yaitu Kantor Pusat/Kantor Cabang sebanyak 472, Kantor Cabang Pembantu/Unit UsahaSyariah berjumlah 1.188 buah, dan Kantor Kas ada 189 buah. Sedangkandari segi jumlah kantor layanan syariah dan unit usaha syariah sejak 2014juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 berjumlah 1.787, kemudianpada tahun 2015 meningkat jumlahnya menjadi 2.009. Pada 2016 meningkatlagi jumlahnya menjadi 2.567 buah. Selanjutnya data terakhir per Juli 2017secara keseluruhan sebanyak 2.499 buah. Hal ini menunjukkan bahwasistem perbankan syariah telah diterima oleh masyarakat sebagai salah satualternatif dalam praktik dunia perbankan di Indonesia.Dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil peransebagai perumus fatwa yang nantinya dapat menjadi stimulan, akselerator,dan integrator dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangansyariah. MUI sebagai partner pemerintah mengeluarkan fatwa sebagaipedoman mulai dari sisi pembentukan peraturan perundang-undangan,lembaga dan keuangan syariah, prodi di perguruan tinggi, dan pembentukan

Kata Pengantarviikurikulum mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Dan padasaatnya nanti masyarakat madani akhirnya membentuk arus baru ekonomisyariah di Indonesia.Namun demikian, dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dibutuhkan juga penguatan dari sisi teoritis untuk menguatkan landasanfilosofis ekonomi syariah. Saya menyambut dengan sangat gembira bukuyang ditulis oleh H. Agus Waluyo, dosen IAIN Salatiga. Buku yang diberijudul “EKONOMI KONVESIONAL VS EKONOMI SYARIAH: Kritik terhadap Sistem Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, dan Ekonomi Islam” hadir di saatyang sangat tepat ketika perkembangan ekonomi syariah menunjukkan geliat yang terus meningkat.Dalam bukunya itu, H. Agus Waluyo menunjukkan bagaimana keunggulan sistem ekonomi syariah atau ekonomi Islam dibandingkan dengansistem ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis. Kritik terhadap sistem ekonomi kapitalis dinilai oleh H. Agus Waluyo memiliki kelemahan-kelemahanyang sangat mencolok. Pertama, Kapitalisme menempatkan kepentinganpribadi di atas kepentingan sosial. Kedua, Kapitalisme mengesampingkanperan nilai moral sebagai alat filterisasi dalam alokasi dan distribusi sumberdaya. Ketiga, Kapitalisme telah memunculkan paham materialisme.Sedangkan sistem ekonomi sosialis juga memiliki kelemahankelemahan. Seperti yang diuraikan dalam buku ini. Yaitu pertama, ideologiini mengimplikasikan ketidakpercayaan pada kemampuan manusia untuk mengelola kepemilikan pribadidalam batasan-batasan kesejahteraansosial. Semua manusia dalam kapasitasnya yang sama sebagai konsumen,pekerja, manajer perusahaan dan pegawai pemerintahan, didorong untuk melakukan yang terbaik untuk kesejahteraan sosial tanpa memperhatikan kepentingan pribadinya. Kedua, mesin kekuasaan negara dijalankanoleh sekelompok orang yang kepentingannya selaras dengan kepentingan seluruh masyarakat. Pada dataran praktik ternyata sebaliknya,sekelompok orang yang mengendalikan kekuasaan negara memanfaatkankekayaan dan pendapatan negara untuk kepentingan pribadi. Ketiga,subsidi umum yang besar hanya menguntungkan si kaya dan orang-orangistimewa dibanding si miskin yang daya belinya terbatas.

viiiEkonomi Konvensional dan Ekonomi SyariahLalu H. Agus Waluyo menghadirkan ekonomi Islam sebagai salahsatu sistem ekonomi yang dapat menjadi solusi dari kelemahan-kelemahansistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Dari segi tujuan, secara umumekonomi Islam mempunyai beberapa tujuan. Pertama, kesejahteraan ekonomidalam kerangka norma moral Islam. Tujuan ini didasarkan pada ayat-ayatal-Qur an, yaitu Q.S. al-Baqarah (2): 2, 168; al-Ma’idah (5): 87-88; dan alJumu’ah (62): 10. Kedua, membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yangsolid, berdasarkan keadilan dan persaudaraan yang universal. Tujuan inididasarkan pada ketentuan-ketentuan Allah dalam Q.S. al-Hujurat (49):13; al-Maidah (5): 8; dan asy-Syu’ara (26): 183. Ketiga, mencapai distribusipendapatan dan kekayaan yang adil dan merata yang didasarkan padaQ.S. al-An’am (6): 165; an-Nahl (16): 71; dan az-Zukhruf (43): 32. Keempat,menciptakan kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan individu dansosial, sebagaimana termaktub dalam Q.S. ar-Ra’du (13): 36; dan Luqman(31): 22.Buku ini menambah daftar panjang tentang referensi sistem ekonomiIslam atau ekonomi syariah di Indonesia. Dalam dunia akademis, bukuini bisa menjadi rujukan dalam diskursus ekonomi syariah yang selamaini dikembangkan di Indonesia. Dan ekonomi Islam atau ekonomi syariahadalah bidang keilmuan yang selama ini digeluti oleh penulis. Sehinggabuku ini memiliki bobot akademis yang kuat.Semoga upaya dan jihad keilmuan yang dilakukan oleh penulis dalammenguatkan pondasi diskursus ekonomi Islam di Indonesia dicatat sebagaiamal ibadah di sisi Allah SWT. Amin.Jakarta, 28 September 2017

PENGANTARBa’da basmalah, hamdalah, shalawat dan salamBuku bertitel “Ekonomi Konvensional Vs Ekonomi Syariah; Kritikterhadap Sistem Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, dan EkonomiIslam”ini penulis sajikan di hadapan pembaca, tentu bukan tanpaalasan. Selain tendensi normatif untuk ikut berperan serta mencerdaskanmasyarakat dalam bentuk sumbangan pemikiran, alasan lain yang inginPenulis kemukakan adalah alasan pragmatis; daripada hasil kajian yangpenulis lakukan hanya tergeletak tanpa makna, tidak ada salahnya biladeretan kata dalam naskah itu diterbitkan menjadi sebuah buku. Keduaalasan pada klimaknya bermuara pada pentingnya mengkaji secara kritissistem ekonomi yang hari-hari ini menjadi “amalan” kita dan “mencicipi”perspektif lain yang lebih bermoral dan dapat dikatakan cukup baru.Sesuai tajuknya, buku ini akan memulai dengan bercerita mengenaisistem ekonomi yang hingga buku ini masih menjadi perdebatan padaBab I. Dawali dengan pokok persoalan ekonomi yang menurut literaturadalah bagaimana mengatur dan mengelola kelangkaan sumberdaya di saatkebutuhan yang tak terbatas. Berbagai pemikiran mulai dari hasil olah pikirAdam Smith, yang dianggap sebagai Bapak Ekonomi, perspektif Kritis alaMarxian, hingga perdebatan mengenai perlukah ada sistem yang mengaturekonomi secara global, menjadi sajian pembuka.

xEkonomi Konvensional dan Ekonomi SyariahPaparan deskriptif mengenai ekonomi konvensional secara akanmenghibur dan memanjakan pembaca pada sajian selanjutnya di Bab II.Cerita tentang Madzhab Kapitalisme akan memulai cerita sistem ekonomiberbasis pada kekuasaan modal itu. alur buku ini berikutnya membawaPembaca pada kisah aliran sosialisme sebagai pelengkap dan antitesapemikiran pertama.Keberhasilan pembangunan di dunia secara global sebandinglurus danberkelitkelindan dengan sistem ekonomi yang dianut. Dalam pandanganPenulis sistem ekonomi konvensional belum sepenuhnya berhasil dalampembangunan dan menyejahteraan manusia. Hal itulah yang penuliscobatuturkan, sebagai kritik atas sistem ekonomi konvensional pada Bab III.Meski tajuk dari buku ini adalah kritik, buku memberikan perspektifsekaligus solusi untuk berbagai persoalan ekonomi di jagat raya ini.Perpektif Ekonomi Islam adalah tawaran yang Penulis pilih sebagaisolusi dari kebuntuan sistem ekonomi yang dianut secara global, setelahsebelumnya Sosialisme juga mengalami kegagalan yang menyedihkandengan runtuhnya Uni Soviet dan belahan negara-negara Eropa Timursebagai penganutnya. Ekonomi Islam dipandang memiliki keluasan dankeluwesan dalam menyikapi persoalan ekonomi.Pada Bab IV, V dan VIRancang bangun Hakikat adan Arah Pembangunan Ekonomi Islam,denganal-Qur’an dan Sunnah, Ijma’ dan Qiyas sebagai pelengkapnya dijadikanfondasi, prinsip-prinsip Islam sebagai tiangnya, dan perilaku ekonomi Islamsebagai atapnya, menjadi sajian solutif yang dapat Penulis sajikan.Singkat cerita, sebelum menutup kata pengantar ini, Penulis tentusaja tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada penerbit Graha Ilmu atasapresiasinya pada ilmu pengetahuan, khususnya pada diskursus EkonomiIslam dengan menerbitkan buku ini. Semoga menjadi amal ibadah kitabersama dalam berkhidmah kepada ilmu pengetahuan.Kepada pembaca apresiasi Anda dengan menyempatkan untukmembaca buku ini tentu merupakan penghargaan terbesar bagi Penulis.Apa yang kita lakukan bersama semoga menjadi amal jariyah untuk anakcucu kita.Pada akhirnya Buku ini, tentu saja, tidak bermaksud mempengaruhipemikiran pembaca yang budiman dan menyetujui pemikiran penulis.

PengantarxiPenilaian berakhir di tangan pembaca yang budiman. Kritik dan saran tentuakan Penulis terima dengan lapangdada dan hati terbuka. Selamat berpiknikdi alam idea.Wallahul muwafiq ‘ila ‘aqwami al-thariqSalatiga, 10 November 2017Dr. H. Agus Waluyo

DAFTAR ISIKATA PENGANTARH. Zainut Tauhid Sa’adi, M.SivPENGANTARixDAFTAR ISIBAB 1BAB 2BAB 3BAB 4BAB 5xiiiPROLOG: SISTEM EKONOMI DALAM PERDEBATAN11.11.21.3123Persoalan EkonomiKetidaksepahaman EkonomPerjalanan dan Perdebatan Sistem EkonomiSISTEM EKONOMI KONVENSIONAL112.12.21119Sistem Ekonomi KapitalismeKelemahan SosialismeEKONOMI DAN PEMBANGUNAN; SEBUAH KRITIK313.13.23.3314245Krisis Negara KesejahteraanInkonsistensi Ekonomi PembangunanKritik terhadap Ilmu Ekonomi KonvesionalRANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM534.14.25458Paradigma Ekonomi IslamPrinsip Dasar Ekonomi IslamHAKIKAT EKONOMI ISLAM715.171Makna Ekonomi Islam

xivEkonomi Konvensional dan Ekonomi Syariah5.25.3BAB 6BAB 7Tujuan Ekonomi IslamFilosofi Ekonomi Islam7678ARAH PENGEMBANGAN EKONOMI ISLAM1016.16.26.36.4101104111114Pendekatan dan Metodologi Ekonomi IslamIslamisasi Ilmu EkonomiKontribusi Ibn KhaldunBank Islam sebagai Bentuk Islamisasi dalam PraktikEPILOG: KRITIK EKONOMI KONVENSIONALDAN PROSPEK EKONOMI ISLAM1237.17.27.3123124125Kritik Terhadap KapitalismeKritik Terhadap SosialismeProspek Ekonomi IslamDAFTAR PUSTAKA127-oo0oo-

1PROLOG:SISTEM EKONOMIDALAM PERDEBATANTanpa disadari, sejarah dunia telah berumur sangat lama, takterkecuali perjalanan pembangunan ekonomi dunia. Bahkan dalamlintasan yang panjang, sejarah pembangunan dunia telah berumur5000 tahun1. Perjalanan yang panjang tentunya mencatat lembaran demilembaran catatan sejarah tentang pasang surut pembangunan ekonomi dunia.Berbagai aliran pemikiran (school of thought) muncul dengan latar belakangdan dialektika masing-masing yang tentunya bermuara pada pembangunanekonomi. Banyaknya aliran tersebut menghasilkan perbedaan yang tidakdapat dihindarkan, walaupun menyoroti persoalan yang sama. Perdebatansistem ekonomi dalam rangka pembangunan ekonomi dunia seperti tidakakan pernah usai karena banyaknya aliran ekonomi dan semakin kompleksperubahan dunia.1.1 PERSOALAN EKONOMISebelum masuk perdebatan tentang sistem ekonomi, perlu mendiskusikanpersoalan ekonomi yang kemudian membentuk ilmu ekonomi itu sendiri.Pembahasan tentang seluk beluk ilmu ekonomi menjadi penting karena kitaakan mengetahui permasalahan inti ekonomi dan hal-hal yang mendasarikenapa ilmu ekonomi terus berkembang.Ilmu Ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumberdaya yang langka2. Berdasarkan definisi tersebut, titik persoalan ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) yang

2Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Syariahberarti masyarakat memiliki sumberdaya terbatas, sehingga mereka tidakdapat memproduksi semua barang yang diinginkan. Kelangkaan ini kemudian bertolak belakang dengan naluri manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkannya. Gap tersebut kemudian menjadi ruang eksistensi ilmu ekonomi untuk membantu masyarakat untuk mengoptimalkanpemenuhan kebutuhannya dengan sumberdaya yang terbatas.Meskipun ilmu ekonomi memiliki banyak perbedaan definisi, perbedaan tersebut kemudian dipersatukan oleh beberapa pemikiran mendasar yaitu sepuluh prinsip ekonomi. Sepuluh prinsip ekonomi ini terbagimenjadi 3 (tiga) bagian yaitu pertama, Bagaimana masyarakat mengambilkeputusan yang terdiri dari orang menghadapi tradeoff, biaya adalah apayang anda korbankan untuk mendapatkan sesuatu, orang rasional berfikirpada batas-batas, dan orang tanggap terhadap insentif. kedua, Bagaimanamasyarakat berinteraksi, terdiri dari perdagangan menguntungkan semuapihak, pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatanekonomi, dan pemerintah terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil daripasar. Ketiga, Bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja, terdiridari: Standar hidup suatu Negara bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang dan jasa, harga-harga meningkat jika pemerintah mencetakuang terlalu banyak, dan masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendekantara inflasi dan pengangguran.Persoalan dasar yang menjadi perhatian ekonom untuk membuatlangkah yang efektif dan efisien dalam rangka menjawab permasalahankelangkaan dan keterbatasan adalah 1) Apa yang harus diproduksi (What)?tentang kuantitas dan kualitas produk. 2) Bagaimana cara memproduksi(How)? tentang input dan teknik yang digunakan. 3) Untuk siapa hasilproduksi itu (For Whom)? mengenai distribusi dan siapa yang menikmatiproduk tersebut.1.2 KETIDAKSEPAHAMAN EKONOMPara ekonom mencoba menjelaskan subjek mereka dengan objektivitasseorang ilmuan. Seperti semua ilmuan, mereka membuat asumsi-asumsiyang tepat dan membangun model-model yang disederhanakan dalamrangka memahami dunia sekeliling mereka3. Hasil Kajian antar ekonomdalam menyelesaikan persoalan sering terjadi perbedaan. Perbedaan

Prolog: Sistem Ekonomi dalam Perdebatan3tersebut disebabkan ekonom memiliki 2 (dua) peranan yaitu ekonombertindak sebagai ilmuan dan bertindak sebagai penasehat kebijakan.Peran ganda ekonom dapat dijelaskan melalui dua jenis pernyataanyaitu pernyataan positif (positive statement) bersifat deskriptif. Pernyataanpositif berbicara mengenai bagaimana dunia yang sebenarnya. Jenis yangkedua, seperti pernyataan norma, bersifat normatif. Pernyataan normatif(normative statements) bersifat memberikan petunjuk. Pernyataan normativeberbicara mengenai bagaimana dunia yang seharusnya4.Ketika paraekonom membuat pernyataan normatif, mereka bertindak sebagai penasihatkebijakan. Sebaliknya ketika membuat pernyataan positif, ekonom bertindaksebagai ilmuan.1.3 PERJALANAN DAN PERDEBATAN SISTEM EKONOMIJika ditelusuri ke belakang, pemikiran ekonomi sudah ada bersamaandengan adanya manusia itu sendiri. Dalam kurun waktu selama itu tentunyabanyak sekali fakta-fakta sejarah pembangunan sistem ekonomi5 sebagaipijakan pembangunan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang. Akantetapi mengumpulkan dokumen bukti-bukti yang mengisahkan pemikiranekonomi sangat sulit, kalaupun ada dokumen tersebut sulit untuk diverifikasikebenarannya karena tradisi penulisan/publikasi belum intensif dilakukan.Pemikiran paling awal yang bisa dijajaki adalah pemikiran ekonomipada masa Yunani Kuno. Pemikiran-pemikiran ekonomi Yunani kunosering dikaitkan dengan etika moral, begitu juga dengan aliran skolastikyang menghubungkan nilai-nilai ekonomi dengan ajaran gereja. Dua aliranini belum memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian modern.Sedangkan satu pemikiran di era pra klasik yang cukup memberikankontribusi pemikiran secara signifikan adalah pemikiran ekonomi masamerkantilisme. Pada masa ini, berhasil mengembangkan teknik-teknikabstrak untuk menemukan hukum-hukum ekonomi. Pencipta modelekonomi paling dini adalah Francis Quesnay lewat Tableau Economique-nya.Dalam bukunya yang tulis tahun 1758 tersebut, Quesnay menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti laiknya kehidupan biologis manusia. Antara bagian satu dengan bagian lainnya membentuk suatukesatuan yang harmonis. Begitu juga proses dan gejala kehidupan ekonomi

4Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Syariahjika dilihat hubungan antar bagian saling membentuk suatu keseluruhandengan hokum-hukum tersendiri. Pola dan garis pemikiran Quesnay sudahtersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai gejala-gejala, peristiwa-peristiwa, dan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi olehmasyarakat.Pemikiran-pemikiran ekonomi sudah sangat berkembang pada abadke-XV, saat terjadi revolusi pertanian di Eropa. Akan tetapi, pengakuanterhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru diberikan padaabad ke-XVIII, setelah Adam Smith (1729-1790) menulis buku yang sangatfenomenal: An inquiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nations, atausering disingkat Wealth of Nations. Buku yang tulis pada tahun 1776 tersebutmentahbiskan Smith sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi” karena dianggapsebagai pancangan pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi.Selanjutnya, Smith ini pemikir yang merepresentasikan mazhab klasik6Smith berpendapat bahwa perekonomian akan berkembang jauh lebihbaik jika dibiarkan sendiri dan tidak usah diatur-atur atau direncanakan

BAB 3 EKONOMI DAN PEMBANGUNAN; SEBUAH KRITIK 31 3.1 Krisis Negara Kesejahteraan 31 3.2 Inkonsistensi Ekonomi Pembangunan 42 3.3 Kritik terhadap Ilmu Ekonomi Konvesional 45 BAB 4 RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM 53 4.1 Paradigma Ekonomi Islam 54 4.2 Prinsip Dasar Ekonomi Islam 58 BAB 5 HAKIKAT EKONOMI ISLAM 71 5.1 Makna Ekonomi Islam 71

Related Documents:

Pengurusan Risiko Syariah engenal pasti, mengukur, memantau, laporan & kawalan tidak mematuhi syariah. Fungsi Kajian Syariah Menyemak semula operasi perniagaan pada setiap masa bagi memastikan pematuhan syariah. Fungsi Penyelidikan Syariah Menjalankan mendalam penyelidikan syariah sebelum diserahkan kepada jawatankuasa syariah. Fungsi Audit Syariah

praktik perbankan senantiasa selalu sesuai dengan prinsip syariah serta melakukan pengawasan terhadap kepatuhan syariah. Kehadiran DSN MUI sebagai lokomotif Syariah compliance perbankan Syariah sudah harus dioptimalkan di tengah belum maksimalnya kepatuhan terhadap nilai-nilai syariah dalam ekonomi kita.

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI KABUPATEN SUMENEP Artikel Skripsi Oleh : DWI SEFTY KURNIAWATY NPM : 715.2.2.0986 . Bank Umum Syariah menjadikan Indonesia Negara yang menganut dua sistem perbankan, yaitu perbankan konvensional dan perbankan"syariah (Muhammad, 2011)."

Ekonomi syariah lahir di Departemen Ilmu Ekonomi dan dititipkan di Departemen selama 5 tahun dengan tujuan setelah 5 tahun dapat berdiri sendiri sebagai sebuah Prodi. Pada tahun 2017, Prodi Ilmu ekonomi syariah telah menjadi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah berdasa

Ikhtisar Profits Syariah . Bab ini membahas ikhtisar Profits Syariah. Topik-topiknya adalah: Ikhtisar Profits Online Trading Syariah Perangkat yang Dibutuhkan . 1.1 Ikhtisar Profits Online Trading Syariah . Profits Online Trading Syariah . merupakan ("Profits Syariah") aplikasi online trading dari PT.

a. giro, deposito, sertifikat deposito syariah dan/atau tabungan pada bank umum syariah dan unit usaha syariah; b. deposito dan/atau tabungan pada BPRS; dan c. giro dan/atau tabungan pada bank umum konvensional untuk kepentingan transfer dana bagi BPRS dan nasabah BPRS. 4.

menentukan pilihan, tindakan dan kegiatan ekonomi sesuai dengan nilai, konsep dan teori ekonomi yang seharusnya. Kajian Ilmu Ekonomi Meski ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas, namun secara garis besar teori ekonomi dibagi 2 yaitu : 1. Teori Mikro Ekonomi Didefinisikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa

3 PRACTICE TEST 01 May 2004 Question 1-10 All mammals feed their young. Beluga whale mothers, for example, nurse their calves for some twenty months, until they are about to give birth again and their young are able to