Buku Acu An PemBiBitAn POHOn - World Agroforestry

2y ago
36 Views
2 Downloads
3.25 MB
64 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Camden Erdman
Transcription

World Agroforestry Centre (ICRAF) Winrock International University of Philippines Los BañosBuku AcuanPembibitan POHONOpsi Untuk Mendukung Pembangunan BerkelanjutanJames M. Roshetko, Gerhard E. Sabastian, Enrique L. Tolentino, Jr.,Wilfredo M. Carandang, Manuel Bertomeu, Alexander Tabbada, Calixto E. Yao

Buku Acuan Pembibitan PohonOpsi Untuk MendukungPembangunan BerkelanjutanJames M. RoshetkoGerhard E. SabastianEnrique L. Tolentino, Jr.Wilfredo M. CarandangManuel BertomeuAlexander TabbadaCalixto E. YaoWorld Agroforestry Centre (ICRAF)Winrock InternationaldanUniversity of Philippines Los Baños

@World Agroforestry Centre—ICRAF, 2015Roshetko JM, Sabastian GE, Tolentino, Jr. EL, Carandang WM, Bertomeu M,Tabbada A, dan Yao CE. 2015. Buku Acuan Pembibitan Pohon Opsi untukMendukung Pembangunan Berkelanjutan. Bogor, Indonesia. World AgroforestryCentre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program. 52 p.ISBN 978-979-3198-79-8Pembuatan buku ini mendapat dukungan dari beragam organisasi yangdisebutkan dalam halaman ucapan terima kasih. Pendapat-pendapat yangdinyatakan di dalam buku ini adalah milik para penulis dan tidak berartimenggambarkan pandangan organisasi-organisasi yang telah memberidukungan tersebut.Diterbitkan oleh:World Agroforestry CentreICRAF Southeast Asia Regional ProgramPO Box 161Bogor, 16001, IndonesiaTelepon: 62 251 8625-415Faks: 62 251 8625-416Situs: www.worldagroforestry.org/regions/southeast asiaWinrock International2101 Riverfront DriveLittle Rock, Arkansas 72202Telepon: 1 501 280-3000Faks: 1 501 280-3090Situs: www.winrock.orgDesain dan Tata Letak oleh Tikah Atikah dan Riky M. HilmansyahIlustrasi Sampul oleh Ariel LucernaDiterjemahkan oleh Ariyantri E. Tarman

iDaftar IsiKata PengantariiiUcapan Terima KasihvBab 1. Apa Pembibitan Pohon Itu?1Bab 2. Tipe dan Ciri-ciri Pembibitan5Bab 3. Perencanaan dan Praktik Terbaik PembibitanBab 4. Perpautan dan Dinamika PembibitanBab 5. Memilih PembibitanRangkuman45Daftar Istilah TeknisDaftar Pustaka5147373123

iiiKata PengantarPembibitan pohon adalah faktor penting untuk meraih kesuksesan di dalamberagam intervensi pembangunan kehutanan dan pertanian. Selama duadekade terakhir, World Agroforestry Centre (ICRAF), Winrock International,dan University of Philippines Los Baños (UPLB) telah bekerja sama denganratusan pembibitan skala kecil dan besar di kawasan Asia Tenggara. Sebagianbesar pembibitan ini berlokasi di Indonesia dan Filipina. Pembibitanpembibitan ini memiliki beragam tujuan mulai dari produksi biomassa secarakomersial, rehabilitasi lahan dan konservasi hutan, hingga pengembangankapasitas dan peningkatan mata pencaharian. Para mitra yang terlibat dalampengoperasian pembibitan ini meliputi para petani, pengusaha, perusahaankomersial, lembaga swadaya masyarakat (LSM), masyarakat, proyek, danbadan pemerintahan.Ukuran, komposisi, dan masa hidup pembibitan tersebut juga bervariasi.Ada pembibitan yang dikelola pribadi dan keluarga,yang memproduksi dari50 hingga ribuan bibit per musim; ada juga pembibitan komersial besar danpembibitan pemerintah yang memproduksi 100.000 bibit per musim bahkanlebih. Pembibitan sederhana di pekarangan rumah seringkali didirikandengan sumber daya yang dapat ditemukan di daerah setempat. Sebagianbesar pembibitan kelompok dan masyarakat didirikan dengan dukunganeksternal dari proyek, LSM, atau badan pemerintahan. Beberapa pembibitankomersial skala besar didirikan dan dioperasikan dengan menggunakanteknologi paling canggih. Produksi pembibitan difokuskan pada spesies kayu,MPTS (multiple purpose tree species atau spesies multi-guna), tanamankomoditas (karet, cokelat/kakao, kopi, dll.), atau kombinasi dari tipe-tipespesies tersebut. Banyak pembibitan tersebut yang terhubung denganproyek-proyek, beroperasi dari 1 hingga 2 tahun, dan berhenti beroperasisetelah proyek selesai. Namun, banyak pembibitan lainnya yang berkembangdari dukungan proyek menjadi badan usaha mandiri dan bahkanberkembang menjadi badan usaha komersial.Melalui pengalaman bekerja mengembangkan pembibitan pohon, ICRAF,Winrock, dan UPLB mendapatkan kesempatan untuk membantu ratusanribu petani, LSM dan staf proyek, pekerja masyarakat, penyuluh, peneliti,dan pejabat pemerintah dalam meningkatkan kapasitas teknis mereka,membangun pembibitan pohon yang sukses, memberikan kontribusi dalamrehabilitasi lahan, dan meningkatkan mata pencaharian. ICRAF, Winrock, danUPLB mendapatkan banyak manfaat dari kesempatan ini, serta mendapatkan

pemahaman dan wawasan yang mendalam mengenai pembangunan danevolusi pembibitan pohon sebagai komponen dari program reforestasi danpenanaman pohon nasional.ivBuku acuan ini dibuat berdasarkan Tree Nursery Sourcebook (Roshetko etal 2010) dan bertujuan untuk membagi pembelajaran dan pengetahuanyang berasal dari pengalaman banyak orang kepada pembaca yang lebihluas. Buku ini bukan panduan teknis. Tetapi lebih berupa buku acuan yangmemberi individu dan organisasi informasi yang cukup dan prinsip-prinsipumum mengenai identifikasi dan pembangunan tipe pembibitan yangtepat sesuai dengan kondisi mereka. Para pembaca dipersilakan untukmemanfaatkan dan menyebarkan buku acuan ini dengan bebas sertadisarankan untuk memberi komentar dan masukan kepada para penulisterkait dengan buku acuan atau pembibitan pohon secara umum.BukuAPemb cuanibitanPohon

vUcapan Terima KasihBegitu banyak individu dan organisasi yang memberikan pengetahuan daninformasi yang dicantumkan di dalam buku acuan ini, dan terlampau banyakuntuk disebutkan satu per satu. Secara khusus ucapan terima kasih ditujukankepada proyek AgFor Sulawesi yang telah mendukung pencetakan buku acuanini dan NOEL yang memilki pengalaman signifikan dalam pengembanganpembibitan pohon. Organisasi dan proyek yang memberikan kontribusisignifikan untuk dokumentasi dan kompilasi informasi terkait denganpembibitan pohon meliputi: Nitrogen Fixing Tree Association (NFTA);Strengthening Germplasm Security for NGOs and Smallholders inIndonesia Sub-project (Indonesia Forest Seed Project funded); NGO Agroforestry Support Program (Rockefeller Brothers Fundsupported); Rehabilitation of Agricultural Systems in Aceh – Developing Nurseriesof Excellence Program (Canadian International Development Agencyfunded); Agroforestry Innovations and Livelihood Enhancement in WestJava Program (United States Agency for International Development(USAID) Jakarta Mission funded); Development of Collaborative Orangutan Habitat Protection in theBatang Toru Watershed, North Sumatra Project (USAID JakartaMission funded); Negotiation Support System (NSS) for Natural Resource ConflictResolution to Enhance Environmental Services Program (USAID EastAsia and Pacific Environmental Initiative funded); ICRAF’s smallholder agroforestry systems research and developmentactivities in Visayas and Mindanao, the Philippines; and The Spanish Agency for International Cooperation (AECI).Pihak lain yang membantu adalah Tikah Atikah yang mendesain, menyusunformat, dan memfasilitasi produksi buku acuan ini; Carlos William Azucenayang membantu pengaturan pengetahuan dan masukan dari para penulisuntuk pengembangan buku acuan ini; Ariel Lucerna yang menyusunilustrasi yang dicantumkan di dalam buku acuan ini, dan Abby Millerd yangmenyunting buku acuan ini.

Bab 1Apa Pembibitan Pohon Itu?Latar BelakangPembibitan pohon adalah tempat yang dikelola, dan dirancang untukmemproduksi bibit pohon yang dibesarkan di dalam kondisi baik sampaibibit-bibit ini siap untuk ditanam. Pembibitan pohon ini dapat berupapembibitan tidak resmi yang berskala kecil atau badan usaha komersial besar.Pembibitan memiliki keragaman dalam hal ukuran, fasilitas (suplai, peralatan,perlengkapan, dll.), tipe bibit yang diproduksi, dan operasional. Pembibitanpembibitan juga memiliki perbedaan signifikan dalam hal kualitas dankuantitas stok bahan tanam yang diproduksi. Namun, tujuan utama semuapembibitan adalah memproduksi sejumlah bibit berkualitas tinggi yangcukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna bibit. Para pengguna bibitmencakup operator pembibitan itu sendiri, perseorangan, organisasikemasyarakatan, kelompok petani, badan pemerintahan, organisasi nonpemerintah, perusahaan, atau konsumen swasta.1

2Pembibitan-pembibitan ini seringkali dapat memberikan kesempatankepada para operator untuk mendapatkan penghasilan dan meningkatkanmodal sosial, kapasitas teknis, dan keahlian kepemimpinan di masyarakat.Pembibitan pohon skala kecil juga berperan sebagai tempat yang menyediakanpelatihan penting dan lahan penelitian bagi banyak petani skala kecil. DiFilipina dan Indonesia, mengenalkan pembibitan kepada para petani skalakecil membantu mereka mengembangkan kemampuan dan keyakinan untukmemperbaiki dan melestarikan lahan mereka melalui pertanian pohonskala kecil. Beragam proyek pertanian dan kehutanan dilakukan di keduanegara tersebut mencakuppembangunan pembibitan.Seringkali, proyek-proyek inimelahirkan pembibitan lokalyang swadaya dan mandiri,yang terus beroperasi setelahproyek selesai. Pembibitanpembibitan lokal ini dapatterhubung dengan suatujaringan untuk memenuhikebutuhan proyek,masyarakat, atau pasar;dan dapat berfungsi secaramandiri untuk memenuhikebutuhan para operatoratau melayani permintaanluar dan perorangan.Badan pemerintahan dan non-pemerintah seringkali hanya memberikansedikit dukungan untuk meningkatkan pembangunan pembibitan lokal,ketika badan-badan tersebut mengenali adanya pertumbuhan pembibitanlokal yang terjadi secara spontan. Usaha-usaha tersebut memperkuatpembangunan mata pencaharian penduduk setempat dan mempertahankangerakan reforestasi publik. Di banyak area di mana pembangunan pembibitanberkembang baik, para petani juga memiliki ketertarikan besar dalampengumpulan dan penyebaran jenis tanaman yang beragam, termasuk jenispohon lokal. Pembibitan-pembibitan ini telah menjadi tempat penyimpanankekayaan berupa keanekaragaman jenis pohon.Benih pohon bertunas dan pohon tumbuh dengan baik dalam kondisi alami.Germinant (bibit muda) dan pohon muda yang rapuh ini terekspos padakondisi musim kering yang merugikan dan persaingan kuat dari tanamanlain di hutan atau perkebunan alami. Pembibitan pohon dapat memberikanperawatan dan perhatian optimal pada bibit selama usia kritis tanamanmuda, menghasilkan produksi bibit yang sehat dan kuat. Dalam banyak kasus,reforestasi yang sukses membutuhkan bibit yang berasal dari pembibitan,karena area yang terdegradasi memiliki kondisi tidak menguntungkan yangtidak memungkinkan regenerasi alami atau penyemaian langsung.

Operasi pembibitan yang baik melibatkan pemilihan benih dan bibit dengankualitas terbaik, yang kemudian menjadi awal perbaikan kualitas pohon.Tambahan lain, pembibitan-pembibitan ini berguna untuk menyebarkanbenih rekalsitran (contohnya, jenis dipterokarpa dan banyak spesies buah)dan spesies yang berbunga/berbuah dengan tidak teratur. Benih spesiesspesies ini dapat disimpan dan ditanam dalam kondisi baik di pembibitan.Pembibitan juga tempat yang baik untuk operasi perbanyakan vegetatif.Kultivasi spesies yang sulit untuk diperbanyak dapat ditingkatkan/diperluasmelalui praktik pembibitan yang baik (yang berarti melalui penyimpananbenih yang baik, perbanyakan vegetatif, dan perawatan bibit denganperhatian penuh).Di Filipina, diperkirakan ada 5,4 juta ha lahan yang membutuhkan rehabilitasi(Forest Management Bureau, 2002). Kira-kira 4 juta ha dari lahan tersebutdiklasifikasikan sebagai hutan terbuka, yang berarti memiliki area penutupanpohon sebanyak 10% hingga 40% (Forest Management Bureau, 2007).Target pemerintah untuk reforestasi tahunan masih pada angka 50.000 ha(FAO dan FMB-DENR, 2003). Dengan menggunakan standar pengaturanjarak 2x2 m hingga 3x3 m, untuk mencapai target ini dibutuhkan 56 hingga125 juta bibit per tahun. Area lahan rusak di Indonesia mencapai 83 juta haatau 63% dari total luas wilayah Indonesia. Komitmen Pemerintah Indonesiaadalah merehabilitasi 2 juta ha per tahun (Meijaard, 2014 - donesia-reforestation.html).Dengan bergantung pada kerapatan jarak tanam, kegiatan rehabilitasi inimembutuhkan sekitar 4 triliun bibit pohon untuk ditanam dan dipeliharaatau sekitar 20 bibit untuk setiap individu penduduk Indonesia.Permintaan bibit dalam jumlah mencengangkan ini dan rehabilitasi lahanyang dikutip di atas akan membutuhkan fasilitas-fasilitas pembibitanekstensif. Lebih jauh lagi, lahan-lahan yang memerlukan rehabilitasiditemukan di sepanjang Filipina dan Indonesia dan, seperti di kebanyakannegara, seringkali ditemukan di daerah terpencil. Pengalaman menunjukkankebanyakan negara tidak terlalu sukses melakukan usaha reforestasi publikmelalui pendekatan dari atas ke bawah (top-down), karena tujuan dansumber daya pemangku kepentingan setempat biasanya tidak terlibat didalam proses tersebut. Pemerintah seharusnya secara langsung atau tidaklangsung mendukung banyak pembibitan dan mitranya jika pemerintahingin memfasilitasi pencapaian target rehabilitasi lahan. Untungnya, fasilitaspembibitan yang sudah ada dan potensial dalam rentang luas tersedia dikebanyakan negara tersebut.Tujuan Buku IniBuku acuan ini ditulis untuk para pembuat kebijakan dan pemerintahsetempat, perencana proyek dan pihak yang menerapkan program, badanpengelolaan lahan pemerintah dan staf penyuluh, manajer LSM dan staflapangan, pemimpin petani dan kelompok petani. Singkat kata, buku ini3

ditujukan kepada organisasi apa pun dan setiap individu yang tertarik padapembibitan pohon, reforestasi, atau kegiatan penanaman pohon.4Buku acuan ini bertujuan untuk memberi para pembaca informasi,contoh, dan prinsip umum dalam mengidentifikasi dan mengembangkantipe pembibitan yang benar untuk kondisi umum di masing-masingsituasi reforestasi/penanaman pohon. Sekalipun buku ini memberikanbeberapa informasi teknis, buku ini tidak ditujukan untuk menjadi panduanpengelolaan pembibitan yang lengkap karena sudah ada begitu banyakpanduan pengelolaan pembibitan yang komprehensif. Jangkauan dari bukuacuan yang dibuat berdasarkan Tree Nursery Sourcebook (Roshetko et al2010) ini adalah Asia Tenggara. Buku acuan ini secara khusus sesuai untukpenerapan di Indonesia, namun dapat digunakan dalam semua kondisitropis.Bab-bab selanjutnya dalam buku ini meliputi: Tipe dan Ciri-ciri PembibitanPerencanaan dan Praktik Terbaik PembibitanPerpautan dan Dinamika PembibitanMemilih PembibitanRangkuman

5Bab 2Tipe dan Ciri-ciri PembibitanPembibitan pohon sangat bervariasi, mulai dari beberapa lusin bibit ditanamdi bawah pohon pekarangan hingga badan usaha komersial bermekanisasiyang memproduksi jutaan bibit per tahun. Terlepas dari keragaman ini,ada empat tipe utama pembibitan: pembibitan institusional, pembibitanproyek, pembibitan kelompok, dan pembibitan perseorangan. Tipologi inimewakili tipe-tipe pembibitan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin (Nyoka et al2014). Pembibitan institusional kemudian dibagi menjadi tiga subkategori:pembibitan penelitian, pembibitan pemerintah, dan pembibitan industri. Inibukan klasifikasi pasti dan dinamisme tiga kategori pembibitan ini mungkinakan saling tumpang tindih. Tipe pembibitan yang dijelaskan di dalam bukuacuan ini akan meliputi semua sistem pembibitan pohon atau kebutuhanperbanyakan pohon secara komprehensif.

6Tipe pembibitan akan dibandingkan dengan dasar-dasar berikut ini: deskripsi,tujuan, orientasi komersial, kualitas dan kuantitas masukan dan produk,teknologi, pengelolaan, penelitian/inovasi, pengembangan kapasitas,penyuluhan dan layanan lain, dukungan eksternal/internal, keuntungan danketerbatasan.DeskripsiPembibitan penelitian pada umumnya didirikan, dioperasikan, dandipelihara oleh unit penelitian milik badan pemerintahan, institusi akademis,perusahaan, atau organisasi internasional. Di kebanyakan kasus, pembibitanpenelitian didesain untuk menjadi fasilitas permanen, beroperasi selamaminimal 5–10 tahun. Walaupun pembibitan penelitian memiliki variasidalam hal ukuran, pembibitan ini cenderung memiliki peralatan canggih yangdilengkapi dengan infrastruktur permanen/tahan lama. Suplai, material,peralatan, perangkat, daninstrumentasi biasanya cukupuntuk memproduksi bibit danmendiagnosis atau menganalisiskinerja bibit tersebut.Pembibitan industri padaumumnya didirikan dandioperasikan oleh industrikayu terpadu berskala besar.Pembibitan pohon besar inimemiliki kapasitas produksitinggi dan menghasilkan volumebibit dalam jumlah besar pertahunnya. Produksi bibit memenuhi standar atau spesifikasi kualitas yangketat. Ada kontrol kualitas yang ketat dalam keseluruhan proses produksi.Fasilitas permanen dalam pembibitan tipe ini didesain untuk beroperasidalam jangka waktu yang lama. Pembibitan industri dapat memproduksibibit berkualitas tinggi untuk komunitas petani skala kecil. Komunitas inimencakup petani pohon swasta yang ingin menjadi petani swadaya untukperkebunan industri. Beberapa pembibitan industri juga memproduksi bibituntuk penjualan komersial. Bibit yang diproduksi pembibitan semacam inidapat meliputi spesies hortikultura.Pembibitan pemerintah didirikan dan dioperasikan oleh badanpemerintahan nasional dan lokal untuk mendukung program-programreforestasi dan penanaman pohon masyarakat. Operasi yang dilakukanoleh pemerintah ini pada umumnya melibatkan area yang luas dan operasiberskala besar, dengan kapasitas produksi berdasarkan target pemerintah.Unit pemerintahan lain atau masyarakat juga bekerja sama denganpembibitan untuk memproduksi bibit dalam rangka memenuhi kebutuhannasional dan lokal. Dalam tahun-tahun belakangan ini, desentralisasipemerintahan di banyak negara menyebabkan terjadinya pendelegasian

pembibitan jenis pohonatau pengelolaan lokal.Pembibitan pemerintahmenjalankan operasikultivasi bibit pembibitanyang tidak terlalu intensif,dan memiliki lebih sedikitpelengkap sumber dayamanusia jika dibandingkandengan pembibitanindustri. Walaupun adapengecualian, hanya adasedikit penekanan mengenai kualitas bibit yang diproduksi di pembibitanpemerintah. Proses produksi bibit tidak digerakkan oleh pasar, tetapi lebihkarena permintaan dari organisasi pemerintah atau komponen masyarakatsetempat.Pembibitan proyek adalah pembibitan yang didirikan dan dikelola olehproyek, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau organisasi pembangunan.Pembibitan jenis ini menggiatkan budaya penanaman pohon di masyarakatsasaran. Target masa hidup pembibitan proyek biasanya selama 3–5 tahun,tetapi dapat berlanjut untuk periode yang lebih lama. Kapasitas produksibervariasi mulai dari 10.000 hingga 100.000 bibit per tahun. Organisasiorganisasi yang mengelola pembibitan proyek pada umumnya adalahbadan non-teknis yang mempekerjakan para spesialis untuk pengoperasianpembibitan. Pembibitan proyek biasanya didirikan pada tingkat masyarakat.Anggota masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan pembibitan danbekerja di pembibitan pada tingkat yang berbeda-beda; namun, pengelolaanpembibitan ditangani oleh proyek atau organisasi. Pembibitan proyek dapatmengakses informasi teknis dan sumber daya yang diproduksi pembibitaninstitusional. Pembibitan proyek menggiatkan pelatihan teknis untukmasyarakat sasaran dan mendorong pembangunan pembibitan kelompok.Pembibitan kelompok didirikan untuk mengembangkan kapasitas teknisdan kepemimpinan anggota kelompok, dan mengembangkan jumlahspesies dan kualitas plasma nutfah yang tersedia bagi anggota kelompok.Pembibitan jenis ini menghasilkan sekitar 500 hingga 10.000 bibit. Ukuranpembibitan dapat bervariasi tergantung pada lokasi. Pembibitan kelompokkecil dapat dioperasikan oleh paling sedikit 2 hingga 3 rumah tangga yangberdekatan; sementara pembibitan yang lebih besar dioperasikan olehkelompok yang diatur secara khusus untuk menjalankan operasi itu. Baik priadan wanita berperan dalam pembibitan kelompok, dari membuat keputusanhingga implementasi rencana kerja. Pembibitan kelompok yang lebih kecilcenderung berlangsung lebih lama karena kerja sama seringkali didasarkanoleh hubungan keluarga, teman, dan kepercayaan. Pembibitan kelompokyang lebih besar cenderung berhenti beroperasi ket

Pembibitan pohon adalah tempat yang dikelola, dan dirancang untuk memproduksi bibit pohon yang dibesarkan di dalam kondisi baik sampai bibit-bibit ini siap untuk ditanam. Pembibitan pohon ini dapat berupa pembibitan tidak re

Related Documents:

Email: info@acu-zambia.com Website: acu-zambia.com Registrar’s Office Email: registrar@acu-zambia.com Contents Introduction 2 Our Vision 2 Our Mission 2 Our Motto 2 Our Logo 2 The Purpose Statement of ACU 2 ACU Student Commitment 3 ACU Registration and Backing 3 Academic Year Definition 3 Calendar 4 Fees and Rates 4 Meal Costs 4 Costs 4 .

Net2 ACU Net2 ACU Net2 ACU Net2 ACU Up to 200 ACU's Door 1 Door 2 Door 3 Barrier Door contact Reader and keypad Electric release Maglock Exit button 2 readers for read in and read out RS

Buku Kebijakan SPMI Dokumen/ Buku Manual SPMI Dokumen/ Buku Standar SPMI en SPMI Dokumen/ Buku Formulir SPMI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku SPMI Misalnya terdapat 50 Standar dalam SPMI suatu perguruan tinggi Buku I KEBIJAKAN SPMI Buku III STANDAR SPMI Buku IV FORMULIR SPMI

SPESIFIKASI TEKNIS I. Persyaratan umum pengadaan buku perpustakaan: 1. buku yang dibeli adalah buku baru (cetakan baru minimal cetakan tahun 2014), tanpa kerusakan atau cacat; 2. buku yang diadakan adalah buku nonteks yang terdiri dari buku pengayaan, buku referensi, dan buku panduan pendidik

Untuk mengetahui apakah buku guru dan buku siswa dapat digunakan guru dalam membimbing proses pembelajaran, perlu diadakan telaah dan analisa kesesuaian buku guru dan buku siswa. Karena itu penulis mencoba untuk menganalisis Kesesuaian Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas

Live ACU's Mission, Vision and Values; Demonstrate confidence and courage in achieving ACU's Mission, Vision and Values by connecting the purpose of one's work to ACU's Mission, Vision and Values, is a mandatory core competency of all positions at ACU.

Acumed Acu-Loc Wrist Plating System In 2004, Acumed introduced the Acu-Loc Targeted Volar Distal Radius Plate System for repairing fractures of the distal radius. Since its release, over 200,000 Acu-Loc

avanzados de Alfredo López Austin, Leonardo López Lujan, Guilhem Olivier, Carlos Felipe Barrera y Elsa Argelia Guerrero con la intención de mostrar si existió ó no el sacrificio humano entre los aztecas y si los hubo con qué frecuencia y crueldad. Por otra parte, he de mencionar que la elaboración de este trabajo ha sido una ardua tarea de síntesis de diferentes fuentes sobre la .