Desain Ship-RUV Untuk Investigasi Kondisi Lambung Kapal

2y ago
29 Views
2 Downloads
406.08 KB
6 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Kaiser
Transcription

Seminar MASTER 2019ISSN : 2548-1509 e-ISSN : 2548-6527Desain Ship-RUV untuk Investigasi KondisiLambung Kapal1ProgramBudianto1*, Imam Sutrisno 2, Mohammad Basuki Rahmat 2Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia2Program Studi Teknik Otomasi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesiabudianto.structure@gmail.comAbstrak — Dalam proses perancangan, metode perancanganShip -RUV diperlukan dengan teknologi terbaru sehingga hasilproduk yang optimal diperoleh dengan sederetan bahan limbahsisa. Teknologi desain produk terbaru dapat mengontrolkebutuhan material, kekuatan struktural, bentuk-bentukoptimisasi produk dan dapat lebih mudah dilakukan oleh prosesmendesain produk. Beberapa proses untuk mendesain produkproduk Ship-RUV dengan metode desain produk dapatdikelompokkan menjadi dua bagian, termasuk Computer AidedDesign (CAD) adalah program perangkat komputer untukproses menggambar produk atau bagian dari komponen produk.Produk yang dirancang dapat diwakili oleh garis atau simbolyang memiliki makna tertentu sesuai dengan standar yangberlaku. Dalam CAD bisa berupa gambar 2D atau 3D. ComputerAided Engineering (CAE) yang merupakan penggunaanperangkat lunak Komputer dalam desain produk yangmembantu tugas analisis teknisbeberapa peralatan khusus untuk mengatasi kebocoran.beberapa alat konvensional untuk memperbaiki kebocorankapal antara lain : Paju dan palu, Karet ( sandal jepit juga bisa), pompa air dan selang, semen cepat kering, akan tetapi haltersebut menjadi tidak efisien ketika tidak mengetahui posisiletak kebocoran pada lambung kapal. Sehingga kapalmenyebabkan tengelam. Kondisi bio-fouling di lambung kapal,kondisi dimana ketebalan pelat lambung kapal berkurangakibat adanya biota laut yang menempel pada lambung kapal,kondisi tersebut dapat berupa pembentukan deposit,encrustation, crudding, deposisi, scaling, formasi skala,slagging, dan pembentukan lumpur [14]. Oleh sebab itu, pihakBiro Klasifikasi akan selalu memeriksa tingkat ketebalan pelatlambung kapal setiap tahunnya dalam hal mengeluarkankelayakan kapal dalam operasi dilaut akan tetapi harusdilakukan proses pengedokan kapal (docking) dan hal inimemerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu sangatdibutuhkan teknologi Ship-RUV untuk investivigasi langsungkondisi lambung yang tercelup air, baik akibat fouling danbahkan juga kondisi deformasi ataupun crack pada lambungkapal untuk proses investigasi yang low cost denganpengaturan kapasitas ukuran dan fungsi yang lebih sederhanatetapi menggunakan teknologi dan material yang handal.Kata Kunci — CAD, Teknologi 2D, 3D, Ship-RUVI.PENDAHULUANBeberapa kasus peristiwa tengelamnya kapal di Indonesiadisebabkan oleh adanya tabrakan yang menyebabkan lambungkapal pecah dan tengelam. Misalnya peristiwa pada bulan Juli2018, sumber dari informasi Basarnas, dimana ada dua buahkapal bertabrakan, yang merupakan jenis kapal tunda(Tugboat) dengan nama kapal TB Buana Express 10 yangbermuatan 10 orang kru kapal dengan melayani rute Kabaena(Sultra)-Morowali (Sulteng) ditabrak oleh kapal penumpangdengan nama kapal KM Bunga Melati 79 yang berpenumpang17 orang kru kapal rute Tanjung Bakau (Sultra)-Luwuk(Sulteng) yang terjadi tabrakan di sekitar perairan PulauWawonii pada titik koordinat 04 11 350 - 122 55 297E [5].Proses investigasi dalam melakukan indentifikasi lambungkapal yang bocor, harus dilakukan dengan cepat dan akuratsebelum kapal tengelam. oleh sebab itu sangat narMASTERDalam proses perancangan Ship-RUV diperlukan metodeperancangan dengan teknologi yang mutakhir sehinggadidapatkan hasil produk yang optimum dengan sedikit rowmaterial sisa yang terbuang. Teknologi perancangan produkmutakhir dapat mengontrol kebutuhan material, kekuatanstruktur, bentuk optimasi produk dan dapat lebih mudahdilakukan proses inpeksi proses perancangan produk tersebut.Beberapa proses perancangan produk Ship-RUV denganmetode perancangan produk dapat dikelompokan menjadi tigabagian antara lain:Computer Aided Design (CAD) merupakan suatu programperangkat komputer untuk proses menggambar suatu produk235

Seminar MASTER 2019ISSN : 2548-1509atau bagian dari komponen produk. Produk yang dirancangbisa diwakili dengan garis-garis atauupun simbol-simbol yangmemiliki makna tertentu sesuai standart yang berlaku. DalamCAD bisa berupa gambar 2D atau 3D. e-ISSN : 2548-6527Termasuk metode elemen hinggafluida (CFD), dan optimalisasi .(FEA), dinamikaComputer Aided Engineering (CAE) yang merupakanpenggunaan perangkat lunak Computer dalam perancanganproduk yang membantu tugas-tugas analisis teknik . Termasukmetode elemen hingga (FEA), dinamika fluida (CFD), danoptimalisasi .Computer Aided Manufacture (CAM) yang merupakanproses hasil perancanagan berupa gambar kerja dan hasil Gcode yang bisa langsung digunakan dalam proses produksi.Dalam CAM meliputi kebutuhan row material, G-code,Gambar kerja, gambar Assembly dan lain-lain.II.TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan UmumDalam perancangan kapal dimana dalam menentukanukuran utama dan lineplan tersebut meliputi beberapaperancangan antara lain: menetukan ukuran utama kapal,menentukan desain kapal pembanding, membuat CSA danshape control body plan. [2]. Beberapa perancangan bendaapung memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Besarnyaberat yang ditempatkan dalam light weight maupun deathweight tidak boleh lebih dari displacement kapal yangdirencanakan.dalam perkembangannya perancangan RUVdapat dilakukan dengan 3 eknologi muthakhir antara lain:Gambar 2 Analisis Finite ElementD. Teknologi CAMComputer Aided Manufacture (CAM) yang merupakan proseshasil perancanagan berupa gambar kerja dan hasil G-code yangbisa langsung digunakan dalam proses produksi. Dalam CAMmeliputi kebutuhan row material, G-code, Gambar kerja,gambar Assembly dan lain-lain.B. CADComputer Aided Design (CAD) merupakan suatu programperangkat komputer untuk proses menggambar suatu produkatau bagian dari komponen produk. Produk yang dirancangbisa diwakili dengan garis-garis atauupun simbol-simbol yangmemiliki makna tertentu sesuai standart yang berlaku. DalamCAD bisa berupa gambar 2D atau 3D.Gambar 3 Analisis Finite ElementE. RUVUntuk perkembangan teknologi bawah air kurang mendapatperhatian dari masyarakat. Masih banyak kegiatan bawah airyang dilakukan dengan cara konvensional seperti pengamatanbawah laut, pemantauan keretakan bendungan, survey terhadapsumber daya alam bawah air, pencarian korban bencana alamatau kapal tenggelam serta masih banyak lagi kegiatan bawahair selama ini dilakukan secara konvensional oleh manusia.Pengamatan di bawah air tersebut memiliki beberapa risikoyaitu adanya area-area yang sulit dijangkau manusia, perairanyang terkena limbah beracun, terbatasnya oksigen, terjadinyatekanan hidrostatik pada tubuh penyelam, serta resiko bahayayang tinggi akibat serangan hewan buas dan lain sebagainya.Oleh karena itu, robot yang mampu bergerak bebas di dalam airsangat dibutuhkan untuk membantu tugas manusia. [3] Gambar 1 Desain CADC. Teknologi CAEComputer Aided Engineering (CAE) yang merupakanpenggunaan perangkat lunak komputer dalam perancanganproduk yang membantu tugas-tugas analisis MASTER236

Seminar MASTER 2019ISSN : 2548-1509 e-ISSN : 2548-6527III. METODOLOGI PENELITIANTahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan padapenelitian yang berjudul “Ship-RUV Solusi Cepat dalammelakukan Investigasi Kondisi Lambung Kapal” sesuaidengan flowchart pada Gambar dibawah ini.Gambar 4 RUV ExistingF. Pilar IndikatorAda tiga pilar utama yang menjadi target atau indikatorkeberhasilan dari penelitian ini, yaitu: Disain dan analisis kinerja Ship-RUVStudi literatur telah dilakukan sebelumnya,selanjutnya rancangan disain dan melakukan analisisterhadap disain. Hasil utama adalah desain dan dataanalisis. Fabrikasi dan uji coba skala lab.Tujuan utamanya adalah membuat Ship-RUV agardapat di lakukan uji skala lab di kolam percobaan. Ujiini sangat penting karena untuk mendapatkanparameter-parameter untuk memperbaiki kinerja ShipRUV. Hasil ini digunakan untuk mengetahui secaranyata kelemahan-kelemahan desain dan melakukanperabaikan. Desain akhir ship-RUVHasil uji coba skala lab yang dilakukan diharapkanakan mampumenghasilkan disian akhir yang sesuaidengan kondisi lapangan. Pengembangan Ship-RUVini selanjutnya dapat diproduksi dan dilakukanpublikasimarketingyangbertujuan untukmemperkenalkan Ship-RUV sebagai sebuah solusicerdas untuk melakukan observasi lambung ASTERGambar 1 Alur PenelitianA. Analisis Kebutuhan DesainAnalisis kebutuhan Desain meupakan langkah untukmengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun.Analisis bertujuan mempermudah proses perancangan desainShip-RUV yang akan dibuat. Teknologi-teknologi yang akandibutuhkan adalah sebagai berikut : Perangkat Keras (Hardware)Dalam memenuhi kebutuhan perangkat keras untukmenunjang running modeling desain kapal makadibutuhkan sebuah perangkat keras yaitu:a. Komputer dengan processor minimal dual core danmemory 32 GBb. Hardisk 1 tB untuk proses simulasi modeling. Perangkat LunakDalam suatu perancangan Ship-RUV yang digunakan saatmelakukan perhitungan struktur yang membutuhkan suatusoftware yang berguna menunjang sistem tersebut.237

Seminar MASTER 2019ISSN : 2548-1509ini memastikan kapasitas ruangan yang tersedia danpenempatan layout komponen penyusun Ship-RUV. Adapunkomponen Ship-RUV penyusun dikelompokan menjadi bagiandibawah ini:- Thruster4x 35 kg 140 kg- Color camera9.6 kg- Monocrome camera9.6 kg- Lampu penerangan2x 3.5 kg 7 kg- Multibeam sonar12.7 kg- Oil compensated dome5.7 kg- Dual imager4.1 kg- Baterai3x 11.7 kg 35.1 kgAdapun bentuk software yang dibutuhkan antara laina. Fusion 360b. AutoCadc. MS ExcelB. Desain dan Perencanaan SistemDesain Ship-RUV, peneliti akan mengerjakan dalampenelitian ini meliputi pembuatan 3D model, simulasi struktur,fabrikasi dan detail drawing.IV. e-ISSN : 2548-6527HAISL DAN PEMBAHASANA. Posisi Tahap PenelitianAda beberapa langkah penelitian yang dilakukan agarmendapatkan disain Ship-RUV yang baik. Rencana penelitianyang dilaksanakan secara bertahap.sebagai mana ditunjukkanpada gambar berikut:Pengumpulan data :area kerja ship-RUV,jenis pekerjaaan yangakan dilakukan,kemampuan yangProses disainmenggunakanCAD, CAE,CAMMelakukanAnalisis terhadapdisainPengujianskala labdanpenyempurnaanProses fabrikasisesuai dengan hasildisain dan analisisdikehendaki,SHIP-RUVsiap di ujicobaGambar 7 model 3DC. Detail Komponen Utama Ship-RUVMain EngineMotor DC sebagai tenaga penggerak Ship-RUV dapatmenghasilkan daya dorong yang telah dihitung sebelumnya.Sehingga Ship-RUV dapat beroperasi dengan baik dan sesuaidengan fungsinya. Eksitasi Bentuk motor DC yang telahdirancang dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini sebagaiberikut:Gambar 6 Langkah Posisi PenelitianPenelitian ini merupakan langkah lanjutan dari prosesstudi literature tentang beberapa pekerjaan yang dikerjakan danjenis pekerjaan yang dilakukan pada umumnya pada lambungkapal. Adapun proses penelitian diawali denganmengumpulkan data jenis pekerjaan, area pekerjaan,kedalaman lokasi perkerjaan bawah laut, jenis manuver dankemampuan yang dikehendaki yang dimiliki oleh RUV.Selanjutnya data tersebut digunakan sebagai data untukmendisain Ship-RUV. Diperhitungkan juga berat dari peralatandan komponen yang di tempakan di Ship-RUV.Proses disain dilakukan dengan bantuan komputer(CAD). Selanjutnya hasil disain akan dianalisis untukmengetahui kekuatan bahan yang digunakan, kemampuanmanuver, potensi kerusakan dan lifetime dari ship-RUV.Semua proses tersebut dilakukan di laboratorium institusiPoliteknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) yaitu di studioGambar. Selanjutnya setelah didapatkan hasil disain dananalisinya tersebut proses berikutnya adalah proses membuatship-RUV (fabrikasi). Semua proses ini dilakukan di bengkelkayu.Gambar 82 DC MotorSpecification of DC motor is applied in Ship-RUV design.Motor diameter :25mmMotor length:60mmSupply voltage :12VRpm:1000rpmB. Gambar 3DRancangan Ship-RUV dalam perkembangan teknologimuthakir perancangan dimulai dengan proses 3D dahulu. ER238

Seminar MASTER 2019ISSN : 2548-1509DAFTAR PUSTAKAPropellerBaling-baling adalah komponen dari sistem propulsi di ShipRUV di mana direncanakan bahwa ada enam baling-balingditempatkan di sisi dan bawah Ship-RUV, sehingga diharapkanmemiliki fungsi mengemudi RUV sesuai dengan yangdirencanakan Desain. Propeller ship-RUV dapat ditampilkansebagai berikut:[1][2][3][4][5]Gambar 9 Propeller Ship-RUVSpecification of propeller is applied in Ship-RUV design.The diameter of the propeller:7cmNumber of blades:3piecesThe diameter of the housing:10cmHousing height:2.5cmD. Detail DrawingDalam ProsesPerancangan Ship-RUV dikembangkan denganpenerapan gambar detail. Dalam detail drawing dilengkapidengan bagian penunjang gambar antara lain:Gambar komponenGambar pandanganGambar potonganGambar detailGambar proyeksiBill of material and quantityGambar 10 Detail MASTER e-ISSN : 2548-6527239Tutu, S. (2017, Januari 17). Penyebab kerusakan kapal. Indonesia.Budianto. (2017). Penentuan Ukuran Utama dan Rencana Garis FastFerry 150 Pax Untuk Penyeberangan Rute Gresik - Bawean. Kapal,1-6M. Abdul Hamid Koli, E. D. (2015). Rancang Bangun Robot Bawah AirMini ROV (Remotely Operated Vehicles). Jurnal Teknik ElektroUniversitas Tanjungpura, 1-10.Tutu, S. (2017, Januari 17). Penyebab kerusakan kapal. Indonesia.Wahyudi. (2018, Juni). Dua Kapal Tabrakan di Perairan Kendari, KMBunga Melati 79 Tenggelam. Kendari: Basarnas.

Seminar MASTER 2019ISSN : 2548-1509Halaman ini sengaja inarMASTER240 e-ISSN : 2548-6527

Desain Ship-RUV untuk Investigasi Kondisi Lambung Kapal Budianto1*, Imam Sutrisno 2, Mohammad Basuki Rahmat 1Program Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 2Program Studi Teknik Otomasi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia budianto.structu

Related Documents:

PETUNJUK TEKNIS INVESTIGASI KONTAK PASIEN TBC BAGI PETUGAS KESEHATAN DAN KADER 6 penularan pada kontak yang sehat melalui penyuluhan hidup bersih dan sehat, (3) memberikan pengobatan pencegahan pada anak di bawah 5 tahun dan (4) yang paling utama adalah investigasi kontak ini akan dapat memutus rantai penularan TBC di masyarakat.

a. Pemodelan kebutuhan. b. Pemodelan data dan proses menggunakan DFD dan Flow Diagram. c. Strategi pengembangan. 3. Desain Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi sistem secara lengkap dibuat berda-sarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahap sebelumnya. Tahap desain terdiri dari: a. Desain Database b. Desain User Interface

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan . Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, . itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme .

22 BAB II KERANGKA TEORI DESAIN GRAFIS, KONSEP DAKWAH DAN DESAIN GRAFIS SEBAGAI SENI DAKWAH A. Desain Grafis 1. Pengertian desain grafis Graphic, atau Grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah Seni

perpaduan warna,teks,dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan CMS. c. Desain isi Melakukan perancangan modul dari aplikasi CMS.Desain dirancang berdasarkan kebutuhan informasi yang telah diidentifikasi pada proses analisis.Desain basis data dilakukan yaitu desain model logic,desain mod

seni, sosiologi seni, managemen seni sebagai dasar riset sebagai model penggalian, . c. Prodi S1 Desain Interior Penelitian skripsi dengan menitikberatkan pada: 1) kemampuan memahami berbagai paradigma dalam filsafat ilmu, estetika desain, dan keragaman desain . Fakultas Seni Rupa Dan Desain.

user interface dalam bentuk high fidelity prototype aplikasi mobile SITTA sebagai desain rancangan yang dibuat berdasarkan evaluasi oleh pakar sesuai prinsip desain . Kata kunci: Desain Antarmuka, Evaluasi Desain, Prototipe Aplikasi Mobile Abstract The Information System for Teaching Materials and Transactions (SITTA) is a system owned by the .

Accounting information and managerial work. Accounting, Organizations and Society, 35 (3), 301-315. ABSTRACT . Despite calls to link management accounting more closely to management (Jonsson, 1998), much is still to be learned about the role of accounting information in managerial work. This lack of progress stems partly from a failure to incorporate in research efforts the findings regarding .