JURNAL KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP KELAS VIII

2y ago
109 Views
7 Downloads
778.56 KB
12 Pages
Last View : 1y ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sasha Niles
Transcription

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXJURNALKEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP KELAS VIII DITINJAU DARIKEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA DI SMPN 1 SEMENOleh:HEVIN AZUSTIANI13.1.01.05.0012Dibimbing oleh :1. Feny Rita Fiantika, M.Pd.2. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd., M.Si.PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI2017

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriSURAT PERNYATAANARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017Yang bertanda tangan di bawah ini:Nama Lengkap: Hevin AzustianiNPM: 13.1.01.05.0012Telepun/HP: 085749780260Alamat Surel (Email): hevina.mks3@gmail.comJudul Artikel: Kemampuan Spasial Siswa SMP Kelas VIII Ditinjau dariKemampuan Matematika Siswa di SMPN 1SemenFakultas – Program Studi: FKIP – Pendidikan MatematikaNama Perguruan Tinggi: Universitas Nusantara PGRI KediriAlamat Perguruan Tinggi: Jalan Kh. Achmad Dahlan No 76 KediriDengan ini menyatakan bahwa :a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) danbebas plagiarisme;b. Artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I danII.Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hariditemukan ketidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.MengetahuiKediri, 30 Juli 2017Pembimbing IPembimbing IIPenulis,FENY RITA FIANTIKA, M.Pd.NIDN. 0710057801APRILIA DWI H., S.Pd.,M.Si.NIDN. 0721048402HEVIN AZUSTIANINPM. 13.1.01.05.0012Hevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikasimki.unpkediri.ac.id 1

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriKEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP KELAS VIII DITINJAU DARIKEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA DI SMPN 1 SEMENHevin Azustiani13.1.01.05.0012FKIP - Program Studi Pendidikan Matematikahevina.mks3@gmail.comFeny Rita Fiantika, M.Pd1 dan Aprilia Dwi Handayani, S.Pd., M.Si2UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRIABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan spasial siswa yangmemiliki kemampuan matematika tinggi (2) mendeskripsikan kemampuan spasial siswayang memiliki kemampuan matematika sedang (3) mendeskripsikan kemampuan spasialsiswa yang memiliki kemampuan matematika rendah.Jenis penelitian ini adalahpenelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa dari SMPN 1 Semen kelas VIII-Adengan jumlah subjek 3 siswa yang ditentukan dengan purposive sampling. Subjek dipilihmasing-masing satu siswa berdasarkan tingkat kemampuan matematika tinggi, sedangdan rendah. data yang dikumpulkan berupa nilai harian siswa kelas VIII-A, hasil soal teskemampuan spasial siswa dan wawancara. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1)siswa dengan kategori tingkat kemampuan matematika tinggi mampu memenuhi semuaindikator kemampuan spasial yang peneliti gunakan dalam penelitian ini (2) siswa dengankategori tingkat kemampuan matematika sedang mampu memenuhi semua indikatorkemampuan spasial yang peneliti gunakan dalam penelitian ini (3) siswa dengan kategoritingkat kemampuan matematika rendah mengalami kesulitan untuk memenuhi beberapaindikator kemampuan spasial yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.KATA KUNCI : kemampuan spasial, kemampuan matematikaI.matematika menjadi dasar bagi disiplinLATAR BELAKANGMatematika dalam sudut pandangilmu lain serta dapat melatih kemampuanAndi Hakim Nasution (1982:12), bahwa:berfikir tingkat tinggi (Asis dkk. 2015:78).“Istilah matematika berasal dari kataSalah satu materi dalam pembelajaranyunani, mathein atau mantheneini berartimatematikamempelajari.penting adalah geometri.Dalambahasabelanda,matematika disebut dengan kata imerupakantergolongilmubelajar”.matematika yang membicarakan tentangMatematika merupakan salah satu matatitik, garis, bidang, ruang dan kaitannyapelajaran wajib di sekolah. Matematikasatu sama lain (Stein dalam Murdani,juga berperan penting dalam kemajuan2013). Menurut Kartono (dalam Asis dkk.ilmu pengetahuan dan teknologi sebab2015),Hevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan c.id 2

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediripsikologi, geometri merupakan penyajianuntuk mengamati hubungan posisi objekabstraksi dari pengalaman visual dandalam ruang), kerangka acuan (tandaspasial, misalnya bidang, pola, pengukuranyang dipakai sebagai patokan untukdanjugamenentukan posisi objek dalam ruang),mengembangkan pengetahuan keruanganhubungn proyektif (kemampuan etri,visualisasi,objekdariberbagaisudutkemampuan bernalar, berargumentasi, danpandang), konservasi jarak(kemampuanmembuktikan teorema (Jones, Fujita, Dinguntuk memperkirakan jarak antarra duadalamMenuruttitik), representasi spasial (kemampuanPrihandoko (2005: 214), bangun-bangununtuk merepresentasikan secara kognitif)geometri baik dalam kelompok bangunrotasi mental (membayangkan perputarandatar maupun bangun ruang merupakanobjek dalam nurutTambunan(2006)matematikawan Belanda Hans Freudenthalkemampuan spasial merupakan konsepmenyatakanabstrak yang meliputi persepsi spasialbahwageometridanpemikiran spasial penting, karena untukyangmemahami keruangan (spasial) bagi anak-termasukanak, ia dapat memahami bangun ruangkemampuan yang rumit yang melibatkandalam skala kecil lebih dulu , barumanipulasi serta rotasi mental. Tambunankemudian dapat membayangkan ruanganmengatakan bahwa dengan kemampuanyang lebih besar seperti tempat di manaspasial yang baik dapat membantu dalamanak hidup, bernafas, dan bergerak dimemahami konsep-konsep cupadaketerampilanmatematika. Dalam NRC (2010) “Themengubah,key to spatial thinking is a constructivemenghasilkan, dan mengingat informasiamalgam of three elements: concepts ofnon-linguistikspace, tools mbantuhubungankonseprepresentation, andprocesses of reasoning”, artinya kuncimenyebutkan bahwa kemampuan spasialpemikiransebagai konsep abstrak yang di dalamnyakonstruktif dari tiga unsur: konsep ruang,meliputi hubungan spasial (kemampuanalat representasi, dan proses penalaran.Hevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan id 3

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriMenurut Fiantika (2017) “There are twodan mengubah gambar visual yangtypes of representation, namely n (dalam Yilmaz, 2009)representation.Theinternalberpendapat bahwa ada tiga faktor utamarepresentation is also known as mentalkemampuanrepresentation; this representation is inVisualization, Spatial Orientation, peeded Rotation.mayincludeimages,1. Spatial Visualizationauditory and kinesthetic which can beSpasialLohman (dalam Risma, 2013)andmenyatakan “Spatial visualisation iscommunicate the structure, operation,the ability to comprehend imaginarythefunction of the object as well asmovement in a three-dimensionalrelationships” yang artinya ada dua jenisspace or the ability to manipulaterepresentasi, yaitu representasi internalobjectsdan representasi eksternal. Representasivisualisasiinternal juga dikenal sebagai representasikemampuanmental; representasi ini ada dalam pikirangerakan imajiner dalam ruang tigamanusia. Representasi eksternal termasukdimensigambar, pendengaran dan kinestetik yangmemanipulasi objek dalam untukuntukmenggambarkan,Maier (1996) “comprise the ability todanmengkomunasikanvisualise a configuration in whichstruktur, operasi, fungsi objek sertathere is movement or displacementhubungan. Tarte (dalam Gunhan dkk.among2009) menyatakan bahwa kemampuanconfiguration”, artinya kemampuanspasial adalah kemampuan mental yanguntuk memvisualisasikan tsofperpindahantheantaratau(internal) bagian dari konfigurasi.menafsirkan hubungan visual. SedangkanSedangkan menurut McGee (dalammenurut Lohman (dalam Gunhan dkk.Yilmaz, 2009) “Spatial Visualization2009)is a ability to imagine manipulating,kemampuanspasialdapatdidefinisikan sebagai kemampuan untukrotating,twisting,orinvertingmenghasilkan, menyimpan, mengambil,objects without reference to one’sself”, yang artinya visualisasi spasialHevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikasimki.unpkediri.ac.id 4

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediriadalahkemampuanmembayangkanuntuk3. Speeded Rotationmemanipulasi,MenurutYilmaz(2009)berputar, memutar, atau membalikSpatial Relation adalah nama lainbenda tanpa mengacu pada diridariseseorang.(dalam Risma, 2013) menyatakanSpeededRotation.Lohman“Spatial relation is defined as the2. Spatial OrientationLohman (dalam Risma, 2013)ability to mentally rotate a spatialmenyatakan “Spatial orientation isobject as a whole fast and correctly”the ability of students to remainyangunconfusedchangingdidefinisikan sebagai kemampuanorientation, in which a spatialmental untuk memutar objek spasialconfiguration may be represented”secepatyang artinya orientasi spasial adalahMaier (1996) “spatial relation meanskemampuan siswa untuk tetap tidakthe ability to comprehend the spatialbingung akibat perubahan orientasi,configuration of objects or parts oflebihan object and their relation to nganmungkinspasialdenganbenar.other”, hubungan spasial berartikemampuanuntukmemahamiperceived as one’s ability to imaginesusunanthe appearance of an object frombagiannya serta hubungannya satudifferentSpatialsama lain. Lohman (dalam Yilmaz,sebagai2009) berpendapat bahwa faktoruntukSpeeded Rotation didefinisikan olehmembayangkan penampilan objektes dimana subyek harus menentukandari perspektif yang berbeda. Maierapakah(1996) “spatial orientation is theadalah versi perputaran dari bidangability to orient oneself physically ordua dimensi atau versi perputaranmentally in space”, artinya orientasidan pencerminan dari bidang duaspasial adalah kemampuan anggapseseorangmenyesuaikan diri secara fisik ataumental dalam berikanpendapatdiatastentang pengertian kemampuan spasial,dapatditarikkesimpulanbahwakemampuan spasial adalah kemampuanHevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikasimki.unpkediri.ac.id 5

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kedirimentalyangbersangkutandenganmempengaruhi kemampuan spasial siswa.pemahaman, memanipulasi, merotasi, danKemampuanmenafsirkan hubungan visual. Penelitiberkembang secara serentak, meskipunmenggunakan kesimpulan tersebut yangbanyakselanjutnya digunakan untuk menyusunberkembangpadatahapkonkret-indikator kemampuan spasial siswa yangoperasional,tetapiusiamulainyaakan dikembangkan dalam instrumen.kemampuan tersebut berkembang berbeda-Indikator kemampuan spasial siswa yangbeda (Tambunan, atematikakemampuantidakmatematikayangMETODEDalam penelitian ini menggunakanTabel 1.1 Indikator KemampuanSpasial SiswaNo KomponenIndikator1 Spatial menentukanVisualizationkomposisi suatuobjek setelahdimanipulasiposisi danbentuknya mengubah suatuobjek kedalambentukyangberbeda2 Spatial menentukanOrientationpenampilanobjekdariperspektif yangberbeda3 Spatial menentukanRelationhubungan suatuobjekdenganobjek lainnya merotasikanposisisuatuobjekjenis penelitian deskriptif kualitatif yangbertujuan untuk memperoleh gambarandeskripsisecaraempiriktentangkemampuan spasial siswa SMP dalammemecahkan masalah geometri secaraaktual dan apa adanya.Sumber data dalam penelitian inimerupakan nilai harian siswa yang didapatdari guru pamong yang mengajar di SMPNegeri 1 Semen, hasil tes kemampuanspasial siswa dan hasil dari wawancarasiswa. Wawancara dalam penelitian inidigunakan untuk penguat dari hasil teskemampuan spasial siswa.Proses analisis data dimulai denganmenelaah seluruh data yang tersedia dariberbagaisumber,yaitunilaiharianmatematika siswa, hasil tes kemampuanBenbow dan McGuinness salahkemampuanberartimatematikasiswaHevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikaspasial, dan hasil wawancara. Setelahdipelajari dan ditelaah, langkah berikutnyaadalah mengadakan reduksi data yangdilakukan dengan jalan abstraksi.tingkatakansimki.unpkediri.ac.id 6

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI lasitekniksiswa di kelas VIII A diambil sati siswadanyang memiliki kemampuan matematikatriangulasi waktu. Triangulasi teknik untuktinggi (KMT), satu siswa yang memilikimenguji kredibilitas data dalam penelitiankemampuan matematika sedang (KMS),ini dilakukan dengan cara membandingkandan satu siswa yang memiliki kemampuamdata hasil tes kemampuan spasial siswamatematika rendah (KMR). Ketiga siswadengan data hasilyangTriangulasiwawancara spasialyangsoaltesselanjutnyakredibilitas data dalam penelitian inidiwawancara terkaitdilakukankemampuan spasial yang telah nteskemampuan spasial lagi kepada subjekdengan soal teskerjakan.1. Dari hasil analisis jawaban siswa dandalam waktu yang berbeda.hasil wawancara dari siswa yangIII. HASIL DAN KESIMPULANmemilikiHasiltinggi (KMT) didapatkan:Kegiatan penelitian ini bertujuanuntuk mengambil data tentang kemampuanmatematikasiswamatematikaa. Mengubah Suatu Objek kedalamBentuk yang Lainspasial siswa SMP kelas VIII ditinjau darikemampuankemampuanKMTmampumengubahyangsuatu objek kedalam bentuk yangdilaksanakan di kelas VIII A SMPN 1berbeda. KMT mampu menjelaskanSemen. Pada penelitian ini data yangsecaradianalisis adalah jawaban dari hasil tesmengubah suatu objek kedalamkemampuan spasial yang terdiri dari tigabentuk yang berbeda. KMT dapatsoal uraian dan hasil wawancara yangmenggambarberkaitan dengan jawaban siswa terhadapsuatu kubus.tes kemampuan spasial yang diberikanb. ariSuatukepada siswa. Sebelum melakukan tesObjek Setelah Dimanipulasi Posisikemampuan spasial peneliti meminta nilaidan Bentuknyaharian siswa kelas VIII A kepada guruyang bersangkutan.didapatkanNilaiselanjutnyayang telahkomposisisuatuobjeksetelahuntukdimanipulasi posisi dan bentuknya.kemampuanKMT mampu menentukan letakmatematika siswa kelas VIII A. Dari 36masing-masing sisi kubus yangmengklasifikasikandiolahKMT mampu menentukanHevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikasimki.unpkediri.ac.id 7

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediritelah diberi tanda pada jaring-jaring2. Dari hasil analisis jawaban siswa dankubus yang telah KMT buat. KMThasil wawancara dari siswa yangmampu menjelaskan secara rincimemilikibagaimanasedang (KMS) dimanipulasi posisi dan bentuknya.c. MenentukanPenampilanmatematikaa. Mengubah Suatu Objek kedalamBentuk yang LainObjekdari Perspektif yang BerbedakemampuanKMSmampumengubahsuatu objek kedalam bentuk yangKMT mampu menentukanberbeda. KMS mampu menjelaskanarah pandangan dari tampilan suatusecaraobjek. KMT mampu menentukanmengubah suatu objek kedalampenampilan objek dari perspektifbentuk yang berbeda. KMS dapatyangmampumenggambarmenentukan penampilan limas segisuatu kubus.lima jika dilihat dari atas. KMTb. mposisiKMSdariSuatumampu menjelaskan hasil tampilanObjek Setelah Dimanipulasi Posisiobjek dari perspektif yang berbeda.dan Bentuknyad. MenentukanHubunganSuatuObjekKMS mampu menentukankomposisiKMT mampu nipulasi posisi dan bentuknya.KMTKMS mampu menentukan letakmampu menjelaskan secara rincimasing-masing sisi kubus yangtentang hubungan suatu objek.telah diberi tanda pada jaring-jaringKMT mampu menentukan tiap sisi-kubus yang telah KMS buat. KMSsisi kubus yang saling berhadapanmampu menjelaskan secara rincidengan cara menghubungkan danbagaimanamerotasikan setiap gambar padakomposisisoal.dimanipulasi posisi dan bentuknya.e. Merotasikan Posisi Suatu ObjekKMT mampu merotasikanc. Objekdari Perspektif yang Berbedaposisi suatu objek. KMT mampuKMS mampu menentukanmenjelaskan secara rinci bagaimanaarah pandangan dari tampilan suatuKMT merotasikan suatu objek.objek. KMS mampu menentukanHevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikasimki.unpkediri.ac.id 8

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediripenampilan limas segi lima jikaobjekdilihat dari atas. KMS mampuberbeda.menentukan penampilan objek darib. Menentukanperpektifyangberbeda.KMSmampu menjelaskan hasil tampilanobjek dari perspektif yang berbeda.d. yangSuatuObjek Setelah Dimanipulasi Posisidan BentuknyaKMR mengalami kesulitanuntuk menentukan komposisi suatuobjek setelah dimanipulasi posisiKMS mampu menentukanhubungansuatuobjek.KMSdan bentuknya KMR mengalamikesulitanuntukmenjelaskanmampu menjelaskan secara rincibagaimanatentang hubungan suatu objek.komposisiKMS mampu menentukan tiap sisi-dimanipulasi posisi dan bentuknya.sisi kubus yang saling berhadapanSetelah KMR meneliti lagi hasildengan cara menghubungkan danjawabannya KMR bisa mengetahuimerotasikan setiap gambar padabagian mana yang kurang tepat dansoal.segera mengganti jawabannya.e. Merotasikan Posisi Suatu ObjekKMS mampu merotasikanKMRsuatuc. i Perspektif yang Berbedaposisi suatu objek. KMS mampuKMR mengalami kesulitanmenjelaskan secara rinci bagaimananamun mampu untuk menentukanKMS merotasikan suatu objek.arah pandangan dari tampilan suatu3. Dari hasil analisis jawaban siswa danobjek. KMT mampu menentukanhasil wawancara dari siswa yangpenampilan limas segi lima jikamemilikidilihat dari atas. KMR mampukemampuanmatematikasedang (KMR) didapatkan:menentukan penampilan objek daria. Mengubah Suatu Objek kedalamBentuk yang nKMRnamunmengubahmampu untuk menjelaskan hasilsuatu objek kedalam bentuk yangtampilan objek dari perspektif yangberbeda. KMR mampu menjelaskanberbeda.bagaimana KMR mengubah suatuHevin Azustiani 13.1.01.05.0012FKIP – Pendidikan Matematikasimki.unpkediri.ac.id 9

Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXXArtikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kedirid. MenentukanHubunganSuatumemenuhi seluruh indikator yangObjekpeneliti gunakanKMR mampu menentukanhubungansuatuobjek.3. KemampunaKMRspasialsiswayangmemiliki kemampuan matematikamampu menjelaskan secara rincirendahtentang hubungan suatu objek.mengalamiKMR menentukan tiap sisi-sisimemenuhi beberapa indikator yangkubuspeneliti iniuntukdengan melihat huruf apa saja yangIV.ada di atas dan di bawah dariArikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-DasarEvaluasi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta: P

indikator kemampuan spasial yang peneliti gunakan dalam penelitian ini (2 ) siswa dengan . the ability to comprehend imaginary movement in a three-dimensional space or the ability to manipulate objects in the Imaginat

Related Documents:

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN . Indikator Keterampilan Berpikir Kritis . 18 TABEL 2.2. : Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis dan Profil Kemampuan . 20 TABEL 2.3 : Kisi-kisi dan Butir Tes Berpikir Kritis Matematis SMP.

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

Algebra I MS Exemplar Unit Mathematics Algebra I Edition 1 Lesson 1: Introducing Quadratic Functions Focus Standard(s): F-IF.7a Additional Standard(s):F-IF.1, F-IF.4 Standards for Mathematical Practice:SMP.1, SMP.2, SMP.3, SMP.4, SMP.5, SMP. 6, SMP.7, SMP.8 Estimated Time: 60 minutes - 180 minutes Resources and Materials:

membutuhkan kemampuan visualisasi spasial yang kuat ( Robbins, 2008:61 ). d. Indikator Kemampuan Adapun indikator kemampuan (Robbins 2008:57) sebagai berikut : 1) Kemampuan Intelektual Kemampuan Intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai akt

Arifin, A. ., Kartono, & Sutarto, H. (2014). Keefektifan Strategi Pembelajaran React Pada Kemampuan Siswa Kelas VII Aspek Komunikasi Matematis. Kreano, 5(1), 91-98. Asmana, A. T. (2018). Profil Komunikasi Matematika Tertulis dalam Pemecahan Masalah Matematika di SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. Jurnal Inovasi Pendidikan

Kemampuan berpikir kritis siswa mengacu pada 4 kategori yaitu: interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian yang menjadi subjek wawancara yaitu subjek penelitian dari masing-masing tingkatan, Tinggi (KT) mampu . kritis siswa agar menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa terkhusus pada cara berpikir kritis siswa. Maka .

Kemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

ASME A17.1, Safety Code for Elevators and Escalators, International Building Code, and other non-governmental safety standards identify minimum design requirements for elevators and for building systems that interface with the elevator controls. The performance language