DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN . - Unismuh

1y ago
16 Views
2 Downloads
6.45 MB
130 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Esmeralda Toy
Transcription

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL RELASI DAN FUNGSI PADAKELAS VIII MTs NEGERI 2 BULUKUMBASKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Program Studi Pendidikan MatematikaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah MakassarOlehERWIN ANGGARANIM 10536 11187 16UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA2020

MOTO DAN PERSEMBAHANMOTTO“Senangilah hidupmu agar harimu nyaman dan bermakna.”PERSEMBAHANSkripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Allah yang MahaEsa yang telah memberiku nikmat serta umur yang panjangsehingga dapat menikmati indahnya dunia Indonesia eluarga serta teman-teman yang telah memberikan semangat dandukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

ABSTRAKErwin Anggara, 2020. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalamMenyelesaikan Soal Relasi dan Fungsi pada Kelas VIII MTs Negeri 2Bulukumba. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing I Suradi Tahmir dan Pembimbing II Andi Quraisy.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuanpemecahan masalah siswa kelas VIII.A MTs Negeri 2 Bulukumba dalammenyelesaikan soal relasi dan fungsi. Jenis Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif yang dirancang untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswadalam pokok bahasan relasi dan fungsi. Teknik pengumplan data berupa tes danwawancara. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis yangberjumlah 2 soal. Wawancara dilakukan untuk lebih menggali kemampuanpemecahan masalah siswa. Subjek penelitian terdiri dari 1 siswa kategori tinggi, 1siswa kategori sedang dan 1 siswa kategori rendah. Teknik analisis data dilakukandengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Kemampuan berpikir kritis siswa mengacu pada 4 kategori yaitu: interpretasi,analisis, evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian yang menjadi subjek wawancarayaitu subjek penelitian dari masing-masing tingkatan, Tinggi (KT) mampumemenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,dan inferensi, sedang (KS) mampu memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaituinterpretasi, analisi, dan inferensi, kemudian rendah (KR) hanya mampumemenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu interpretasi. Dari hasil penelitian inidiharapkan lebih mengetahui dan memahami kemampuan berpikir kritis siswa dansebagai acuan untuk memperbaiki mutu pengajaran serta mengarahkan danmembimbing siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikirkritisnya dalam proses pembelajaran matematika.Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, soal Relasi dan Fungsivii

KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa kita curahkan kepada Allah SWT atas segalakarunia, nikmat yang berlimpah sehingga kita senantiasa dalam lindungan rahmatdan hidayahnya. Salam berserta shalawat senantiasa kita haturkan kepada bagindaRasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat di mukabumi ini.Alhamdulillah atas karunia yang telah diberikan penulis mampumenyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Deskripsi Kemampuan BerpikirKritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Relasi dan Fungsi pada Kelas VIIIMTs Negeri 2 Bulukumba”Skripsi ini selesai tentunya berkat beberapa partisipasi, dukungan danbimbingan dari sekitar, olehnya itu izinkan penulis menyampaikan banyakterimakasih kepada:Segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:1.Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor UniversitasMuhammadiyah Makassar.2.Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.3.Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd dan Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd SelakuKetuadan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.viii

4.Ayahanda Prof. Dr. H. Suradi Tahmir dan Ayahanda Andi Quraisy, S.Si,M.Si. Selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing, menasehati,memotivasi penulis selama penyusunan skripsi.5.Ayahanda Andi Alim Syahri, S.Pd.,M.Pd. dan Ibunda Ernawati, S.Pd.,M.Pd.selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadapinstrumen penelitian.6.Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidikdan mengajar penulis selama masa perkuliahan.7.Seluruh staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayanidengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.8.Ibunda Drs. Sabil, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTs Negeri 2 Bulukumbayang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.9.Ibunda Nurlaela, S.Pd selaku guru MTs Negeri 2 Bulukumba yang telahmembantu penulis dalam proses penelitian.10. Siswa-siswi kelas VIIIa MTs Negeri 2 Bulukumba yang telah bekerja samadalam melaksanakan penelitian ini.11. Teman-teman kelas Algoritma’16 F yang banyak memberikan perhatianselama penulis menempuh pendidikan pada Program Studi PendidikanMatematika Unismuh Makassar.12. Seluruh pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah memberikandukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.ix

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepadasemuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik yang membangun akanpenulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapatbermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.Makassar,November 2020PenulisErwin Anggarax

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iLEMBAR PENGESAHAN . iiPERSETUJUAN PEMBIMBING. iiiSURAT PERNYATAAN . ivSURAT PERJANJIAN . vMOTTO DAN PERSEMBAHAN . viABSTRAK . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL. xiiiDAFTAR GAMBAR . ixBAB IPENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang. 1B. Rumusan Masalah . 4C. Tujuan Penelitian . 4D. Manfaat Penelitian. 5E. Batasan Istilah. 5BAB IIKAJIAN PUSTAKA . 7A. Kajian Teori . 71. Hakekat Matematika2. Kemampuan Berpikir KritisB. Materi Relasi dan Fungsi . 16C. Penelitian Relevan . 21xi

BAB IIIMETODE PENELITIAN . 24A. Jenis Penelitian . 24B. Tempat dan Subjek Penelitian . 24C. Prosedur Penelitian . 25D. Instrumen Penelitian. 26E. Teknik Pengumpulan Data . 27F.Keabsahan Data . 28G. Teknik Analisis Data . 28BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 30A. Hasil Tes Pemilihan Subajek . 30B. Pengkodean Subjek . 31C. Paparan Data . 32D. Hasil dan Pembahasan . 58BAB VKESIMPULAN DAN SARAN . 62A. Kesimpulan . 62B. Saran . 63DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANRIWAYAT HIDUPxii

DAFTAR TABELTabelHalaman2.1Indikator Berpikir Kritis . 152.2Indikator Kemampuan Berpikir Kritis dan Soal Relasi dan Fungsi . 194.1Skor hasil tes yang diperoleh Siswa pada Setiap Butir Soal . 314.2Pengkodean Subjek Penelitian. 32xiii

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Hasil Kerja Siswa . 3Gambar 4.1 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Tinggi . 33Gambar 4.2 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Tinggi . 37Gambar 4.3 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Sedang . 42Gambar 4.4 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Sedang . 46Gambar 4.5 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Rendah . 51Gambar 4.6 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Sedang . 54xiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan adalah dasar dari proses untuk manusia mengembangkan potensiyang ada pada dirinya segingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.Menurut Syah (2010: 10) bahwa pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yangmempunyai arti memelihara dan memberi latihan. Bentuk nyata proses pendidikanyang dijalani siswa di sekolah tercermin dalam proses pembelajaran di kelas.Sehingga pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidupmanusia secara berkelanjutan yang diharapkan mampu memberi bekalkemampuan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satubidang pendidikan yang mempunyai pengaruh besar terhadap itu adalahmatematika.Sumber daya manusia (SDM) yang tinggi dan mampu berpikir sistematis,kreatif, kritis, dan berakhlak baik yang disebabkan oleh perubahan zaman danteknologi yang semakin canggih. Seseorang yang berkemampuan tinggi harusberpikir secara logis, rasional, kreatif dan kreatif. Berpikir kritis adalah salah satukemampuan berpikir yang sangat dibutuhkan siswa yaitu diantaranya siswamampu memcahkan masalah dengan cara identifikasi, analisis, hubungan,evaluasi, dan memecahkan masalah. Dalam mengambil keputusan dengan tepatdan benar digunakan Kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah.Tujuan berpikir kritis adalah proses untuk membuat keputusan yang dapatditerima dan dilakukan.1

2Keharusan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis sesuai denganDepdiknas (Sulistianty & Masrukan, 2016: 2) fokus pembelajaran adalah untukmengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan juga termasuk standarkelulusan bagi siswa sekolah menengahh pertama (SMA) maupun sekolahmenengah atas (SMA). Lulusan sekolah menengah pertama dan sekolahmenengah atas hendaknya memiliki kemampuan berpikir yang logis, sistematis,analisi, kreatif, dan kritis serta mampu bekerja sama. Namun kenyataan padaproses belaja mengajar disekolah belum terlalu mengasah kemampuan berpikirkritisnya siswa dan sampai sekarang masih sangat rendah pengembangan tentangkemampuan berpikir kritis siswa. Perlu adanya pengembangan kemampuanberpikir kritis dalam rangka pemecahan masalah dan membuat kesimpulanberbagai kemungkinan dengan tepat.Pendidik harus melakukan aktivitas yaitu pemecahan masalah dalammenyelesaikan soal matematika, aktivitas tersebut yaitu agar membuat siswamenunjukkan cara berpikirnya sehingga dapat mengetahui seberapa besarkemampuan siswa yakni kemampuan berpikir kritis dan siswa akan mendapatpengalaman dan keterampilan yang dimiliki dan menerapkan dalam penyelesaiansoal matematika. sehingga siswa akan lebih logis dalam pengambilan keputusan.Masalah matematis adalah suatu situasiyang menantang yangmembutuhkan penyelesaian dimana cara untuk menyelesaikannya tidak tampakjelas (Mairing 2018: 17). Masalah matematis sering ditemukan pada saat prosespembelajaran matematika, sehingga butuh kemampuan berpikir kritis untukmenyelesaikan soal-soal. Hal ini sejalan dengan hasil obsevasi yang telahdilakukan di kelas VIII SMP Aisyiyah Paccinongan. Pada saat magang 3 tahun

3ajaran 2019/2020. Kebanyakan siswa jika diberi contoh soal langsung mengertitetapi ketika dikasih soal baru dan mereka mengerjakan sendiri mereka langsungtidak mengerti, hal ini juga dibenarkan oleh salah seorang guru matematika yangtelah diwawancarai. Beliau menuturkan bahwa siswa masih kurang dalammenyelesaikan soal-soal. Beliau juga menuturkan bahwa kemampuan berpikirkritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal-soal. Adapun tes awal padasaat observasi yang diberikan kepada siswa materi matematika, dengan soalsebagai berikut: Lisa mempunyai rumah dengan bak penampungan air terletakdibelakang rumah. Pada hari-hari tertentu dialirkan dari penampungan air kekolam ikan. Volume air terhadap kolam ikan tergantung waktuya aliran airsehingga membentuk fungsi linear. saat dua menit, kolam ikan menampung12liter air, pada menit ke5, volumenya menjadi 27 liter. Berapa menit yangdibutuhkan untuk mengalirkan air agar kolam ikan terisi penuh, jika volumekolam ikan 72 liter?Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa

4Dari hasil observasi awal peneliti disekolah, siswa kurang memahamimasalah, sehingga apa yang ditanyakan pada soal tersebut tidak dapat diselesaikandengan baik, dalam menjalankan strategi siswa hanya bisa menjalankan apa yangdia ketahui dalam menyelesaikan soal, sehingga siswa tidak mampu memberikankesimpulan pada soal.Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu kemampuan amat penting yangharus dimiliki siswa. dilihat pada uraian diatas adalah gambaran bagaimanakemampuansiswa dalam menyelesaikan soal. olehnya itu diperlukan upayauntuk mengetahui, menyelidiki dan memberikan gambaran kemampuan berpikirkritis siswa agar menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa terkhusus padacara berpikir kritis siswa. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitiandengan mengangkat judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis SiswaDalam Menyelesaikan Soal Relasi dan fungsi Pada Kelas VIII MTs Negeri 2Bulukumba.B. Rumusan MasalahBerlandaskan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusanmasalah pada penelitian ini adalah bagaimana kemampuan berpikir kritis siswadalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi?C. Tujuan PenelitianBerlandaskan latar belakang yang telah dikemukakan maka tujuan dalampenelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswadalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi.

5D. Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari penelitian ini yaitu:a) Bagi PenelitiSebagai sarana pembelajaran untuk menambah, memperluas, dan pengalamanpeneliti untuk melakukan penelitian dibidang pendidikan khususnyamatematika.b) Bagi GuruMemberikan informasi kepada guru mengenai kemampuan berpikir kritissiswa dalam menyelesaikan soal.c) Bagi SiswaMenambah pengalaman siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan soal.d) Bagi sekolahBahan referensi/acuan bimbingan terhadap siswa agar dapat meningkatkanmutu sekolah.E. Batasan IstilahUntuk menghindari kesalahpahaman pengertian ataupun perbedaanpendapat dalam mengartikan atau menafsirkan suatu pembahasan dalampenelitian ini, maka dianggap perlu adanya penjelasan secara garis besarpengertian dari judul penelitian ini yaitu deskripsi kemampuan berpikir kritissiswa dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi pada siswa kelas VIII MTsNegeri 2 Bulukumba.

61. DeskripsiDeskripsiadalahsuatubentukkaranganyang melukiskandanmenggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.2. Kemampuan Berpikir KritisIndikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan peneliti yaituinterpretasi, analisi, evaluasi, dan inferensi.a) Interpretasi yaitu menuliskan diketahui dan ditanyakan.b) Analisis yaitu mengidentifikasi hubungan pernyataan, pertanyaan, konsepdalam soal serta penjelasan dengan benar.c) Evaluasi yaitu menyelesaikan soal lengkap dan benar dalam perhitungandengan menggunakan strategi yang tepat.d) Inferensi yaitu menarik kesimpulan dengan benar dari apa yangditanyakan.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori1.Hakekat MatematikaMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) Matematika adalah ilmutentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasi yang digunakandalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Bahasa matematika berasal dariYunani Latin yaitu mathematika yang awalnya diambil dari kata Yunanimathematike yang artinya mempelajari. Pada awalnya berasal dari kata mathemayang memiliki arti yakni pengetahuan atau ilmu. Kata mathematike memilikiikatan dengan kata lainnya yang lumayan sama, yakni mathei atau matheneinberarti belajar (berpikir). Berdasarkan dari awal sejarah kata tersebut, makamatematika dapat diartikan yakni ilmu pengetahuan yang didapat melalui carabepikir ataupun bernalar. Matematika biasa diartikan dengan gampang dan tepatkarena mengingat banyak manfaat dan ikatan dalam bidang ilmu laiinya. Definisiterhadap matematika memiliki sifat tentatif, tergantung kepada seseorang yangsedang menafsirkannya, misalnya jika seseorang tertarik dengan bilangankemudian mereka akan mendefenisikan matematika ialah kumpulan beberapabilangan yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah hitungan.Menurut johnson dan myklebust, “matematika adalah bahasa simbolisyang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatifdan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”Lerner mengungkapkan bahwa, “matematika disamping sebagai bahasa simbolis7

8juga merupakn bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.”Sedangkan menurut kline, “matematika merupakan bahasa simbolis dan ciriutamnya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakancara bernalar deduktif.”Berikut pengertian matematika menurut beberapa ahli:a. Suherman (2001)Matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.b. Ramdani (2006)Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungandengan ide, proses dan penalaran.c. Revyareza (2013)Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukanmenekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentukkarena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, danpenalaran.d. Hamzah dan Muhlisrarini (2014)Matematika memiliki aspek teori dan aspek terapan atau praktis rapandanmatematika sekolah.e. Abdullah (2016)Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yanglogis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yangdidefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol

9dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenaibunyi.Karaktristik matematika, yaitu memiliki objek kajian abstrak, bertumpupada kesepakatan, berpola pikir deduktif, memiliki simbol yang kosong dari arti,memperhatikan semesta pembicaraan, dan konsisten dalam terjemahannya.Matematika selalu dipandang sebagai ilmu dasar yang membidangi ilmu-ilmulainnya, karena itulah matematika sering disebut ratu ilmu. Adapun beberpafungsi matematikab (Hamzah & Muhlisarini, 2014), yaitu:1. Sebagai suatu strukturMetematika sebagai suatu struktur artinya disusun atau dibentuk darihasil pemikiran manusia seperti ide, proses dan penalaran, pengetahuanyang terstruktur jika secara hierarkir, logis serta sistematis dari konsepyang kompleks, dalam prosesnya, ide-ide akan disimbolkan untukmemudahkan pengguna agar tidak mengalami kesulitan ketikamenggunakannnya.2. Kesimpulan sistemMatematika sebagai kesimpulan sistem memiliki pengertian yakni dalamsuatu rumus sebuah matematika ada banyak sistem di dalamnya variabelvariabel, faktor-faktor, sistem linear yang menyatu dalam persamaankuadrat tersebut.3. Sebagai sistem deduktifSistem deduktif artinya mengenal definisi pangkal atau primitif padabidang matematika. Definisi-definisi dasar tersebut memuat beberapa

10definisi, sekumpulan asumsi, banyak postulat dan aksioma sertasekumpulan teorema dan dalil.4. Ratunya ilmu atau pelayanan ilmuMatematika dapat melayani ilmu-ilmu lainnya karena rumus, aksiomadan model pembuktian yang dipunyainya dapat membantu ilmu-ilmutersebut. Perannya sebagai ratun memberikan dampalk yang lumayanberarti terhadap kemajuan pengetahuan dan matematika itu sendiri, makakedepannya akan melakukan penelitian untuk menemukan sesuatu yangbaru.Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti mengartikanmatematika adalah pengetahuan, hasil pemikiran dan konsep terstruktur yangsaling berhubungan untuk mendefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat sertamelatih berpikir tentang logika dan penalaran.2. Kemampuan Berpikir kritisa. KemampuanDi dalam kamus bahasa Indonesia (Kusumaningrum, 2017: 12) kemampuanberasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu).Kemampuan ialah suatu hal yang dimiliki untuk bisa melakukan sesuatu. Chaplin(Kusumaningrum, 2017: 12) kemampuan merupakan tenaga untuk melakukansuatu.kemampuan merupakan kemampuan ataupun keahlianseorang untukmenguasai suatu keahlian serta digunakan untuk mengerjakan berbagaimacamtugas kedalam sebuah pekerjaan. Lebih lanjut, Stephen P. Robbins & Timonthy

11A. Judge (2009: 57-61) mengemukakan yakni kemampuan seseorang padadasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok faktor, sebagai berikut:a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), ialah kemampuan yangdigunakan dalam melakukan berbagai kegiatan mental sepertiberfikir, menalar serta menyelesaikan masalah.b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), ialah kemampuan yang digunakanuntuk mengerjakan berbagaitugas seperti menggunakan stamina,keterampilan, kekuatan, serta karakteristik serupa.b.Berpikir KritisBerpikir kritis merupakansuatu proses keterampilan berpikir denganefektif agar membantu individu melakukan suatu hal, menilai dan menggunakankeputusan sesuai dengan yang telah dilakukan serta yang telah dipercayai.Beberapa keterampilan berpikir berhubungandengan berpikir kritis adalahmembandingkan, membedakan, menarik sebuah kesimpulan, memengaruhi,generalisasi, mengklasifikasi, mengelompokkan, menyusun, memperkirakan,memvalidasi, membuktikan, mengaikan, menganalisis, menilai, dan membuatpola-pola.Menurut Ennis (Siswono, 2018: 7) berpikir kritis ialah sebuah proses yangmemiliki tujuan membuat sebuah keputusan yang rasional tentang sesuatu yangdapat diyakini serta dilakukan. Menurut Epstein dan kernberger (Siswono: 2018:8) berpikir kritis yakni suatu penilaian terhadap apa saja yang harus diyakiniterhadap sebuah klaim yang betul ataupun beberapa pendapat yang baiksebagaimana merumuskan argumen-argumen yang baik. Menurut Halpern(Siswono, 2018: 8) berpikir kritis ialah suatu halluas yang menjelaskan

12penalaran dalam sebuah langkah terbuka (open-ended) serta dengan jumlah solusiyang tak terhingga banyaknya.Berpikir kritis matematika merupakan salah satu dari tujuan yang harusdicapai dalam proses pembelajaran matematika. Berpikir kritis adalahmemanipulasi atau mengelola dan mentransformasikan informasi dalam memori.Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis,membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Sehingga denganadanya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa mampu memudahkandalam proses pemecahan masalah matematika siswa. Selain itu, berpikir itumerupakan proses yang “ dialektis” artinya selama kita berpikir, pikiran kitadal;am keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuankita.”dengan demikian, siswa yang mempunyai pemikiran kritis akan lebih terarahdalam menganalisa pengetahuan yang sudah dimiliki.Menurut robert Duron, critical thinking dapat didefinisikan sebagai : theability to analyse anda evaluate information ( kemampuan untuk membuat analisidan melakukan evaluasi terhadap data dan informasi ). Maksudnya, kemampuansiswa dalam menganalisis pecahan masalah serta memberikan penafsiran darisolusi yang diperoleh. Selain itu, siswa juga mampu mengevaluasi argumen yangsesuai dengan pemecahan masalah matematika.c.Kemampuan Berpikir KritisKemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangatdiperlukan seseorang agar dapat menghadapi berbagai permasalahan yangdihadapi dalam kehidupan bermasyarakat maupun personal. Berpikir kritisdigunakan seseorang ketika memilih informasi yang relevan dengan dirinya,

13mengidentifikasi kebenaran informasi, menyusun konsep dari beberapa informasiyang telah dipilih, menyimpulkan dan menerapkan konsep tersebut dengan tetapmelakukan evaluasi.Kemampuan berpikir kritis yaitu hal yang wajib dimiliki siswa dalamproses pembelajaran matematika. Hal ini dilakukan agar siswa dapat membuatataupun merumuskan, mengetahui, menafsirkan serta merancang penyelesaianmasalah. Pada awalnya berpikir kritis merupakan fokus terhadap permasalahanataupun mengidentifikasi permasalahan secara benar, mencari tahu sertamencarikan solusi dari permasalahn tersebut. Kemudian selanjutnya ialahmerumuskan pendapat yang dapat mendukung terbentuknya sebuah kesimpulan,memiliki bukti nyata yang mendukung alasan kesimpulan kemudian kesimpulanbisa diterima ataupun dengan hal lain alasan yang diberikan harus serta tepatdengan kesimpulan. ketika alasan yang dipaparkan sudah benar, maka harusdibuktikan seberapa nyata alasan itu dapat mendukung kesimpulan yang telahada.dalam berpikir kritis situasi juga harus diperhatikan karena kegitan berpikirakan dipengaruhi oleh lingkungan ataupun situasi disekitar oleh karena itukesimpulan juga harus diselaraskan dengan situasi yang ada dan nyata. Selain itusimbol yang digunakan untuk berpendapat harus transparan agar kesimpulandapat dibuat dengan benar serta hal penting terakhir yang harus dilaksanakanialah melakukan pemeriksaan secara keseluruhanyang telah ditemukandipelajari dan disimpulkan. Perlu perhatian serius tehadap rendahnya kemampuanberpikir siswa diindonesia dari semua kalangan khususnya guru matematika.Rendahnya kekampuan berpikir kritis disebabkan oleh banyak factor baik factorinternal maupun factor eksternal. misealnya yaitu pada proses belajar mengajar

14yang terfokus pada guru atau biasa disebut konvensinal seperti yang diaplikasikandisekolah sekian lama ini. , yang siswa lebih pasif karena peran guru sangat aktif(Ismaimuza,2010). Kegiatan dalam pembelajaran konvensionalpada awalnyaguru melakukan penjelasan konsep secara informatif, memberikan contoh soalserta diakhiri dengan penugasan latihan soal-soal.Ruggiero (2012), dan Snyder & Snyder, (2008) yang mengemukakanbahwa pusat dari kemampuan berpikir kritis ialah menilai, sehinggapadapenelitian ini peneliti hanya berpusat sampai pada indikator ke-4, yaituinterpretation, analysis, evaluation, inference. Interpretation (interpretasi), yaknimemahami serta mengekspresikan maksud atau tujuan dari si ikatanmatematika.Analysis(analisis),yaituantara informasi yang diberikan, masalah yangkemungkinan akan diselesaikan, serta konsep yang diperlukan dalam menyusunrencana pemecahan masalah. Evaluation (evaluasi), yakni menilai kredibilitaspernyataan serta menilai kekuatan nyata dari pernyataan ataupun penyelesaianmasalah yang sudah dilakukan. Inference (inferensi),yakni menyimpulkan yangmasuk akal dengan memberikan semua alasan yang penting dan masuk suaidalammengembangkan dan mengajarkan berpikir kritis, hal yang dapat dilakukan olehguru salah satunya ialah melihat profil berpikir kritis yang dimiliki siswa. Hal inibertujuan untuksetiap pembelajaran matematika yang laksanakanakanmemperhatikan kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk melihat profil berpikirkritis siswa, peneliti dapat mengetahui dari kegiatan siswa dalam memecahkansebuah masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Ennis (1991)yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara berpikir kritis dengan ,siswaakan

15menggunakan berbagai macam cara. Cara penyelesaian masalah ternyata dapatdipengaruhi oleh pjenis kelamin laki-laki serta perempuan sehingga berpengaruhjuga terhadap proses berpikir kritis. Leach dan Good (2011) dalam penelitianyamenunjukkan jenis kelamin dan perguruan tinggi utama secara signifikanmempengaruhi rata-rata kemampuan berpikir kritisBerdasarkan pemaparan beberapa pengertian diatas, dari berpikir kritissehingga bisa disimpulkan yaitu berpikir kritis ialah berpikir yang terjadi padasistem kognitif dengan membanding-bandingkankan beberapa pengetahuan yangsudah ada dalam pikiran yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahandengan memutuskan pengetahuan yang lebih tepat digunakan untuk memecahkanmasalah. Berpikir kritis mencakupmelibatkankegiatan menganalisis da

Kemampuan berpikir kritis siswa mengacu pada 4 kategori yaitu: interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian yang menjadi subjek wawancara yaitu subjek penelitian dari masing-masing tingkatan, Tinggi (KT) mampu . kritis siswa agar menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa terkhusus pada cara berpikir kritis siswa. Maka .

Related Documents:

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN . Indikator Keterampilan Berpikir Kritis . 18 TABEL 2.2. : Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis dan Profil Kemampuan . 20 TABEL 2.3 : Kisi-kisi dan Butir Tes Berpikir Kritis Matematis SMP.

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Pembimbing 1) Drs. Nizkon, M.Si. 2) Sapta Handaiyani, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Kemampuan, Berpikir Kritis, Siswa MTS Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu skill kemampuan yang dituntut pada abad 21. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kecakapan hidup

Kisi-kisi Tes Uji Coba Keterampilan Berpikir Kritis Teori Berpikir Kritis Ennis Berpikir kritis itu adalah sebuah proses berpikir yang kompleks yang melibatkan banyak hal. Proses dasar berpikir kritis adalah menemukan hubungan, menghubungkan sebab akibat, mentransformasi,

berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif). Siswa dengan kemampuan matematika sedang cenderung memiliki kemampuan berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif), sedangkan siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Menyelesaikan Soa Open Ended, Keliling dan Luas

kemampuan berpikir kritis, kemampuan metakognisi, dan hasil belajar peserta didik 4 . 15 15 yang relatif masih rendah. Selain itu, sebelumnya juga tidak pernah dilakukan penelitian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis di sekolah tersebut. Hasil wawanca

Instrumen tes berupa tes kemampuan menulis teks deskripsi berpikir kreatif dan soal non tes berupa angket dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: Kemampuan menulis teks deskripsi siswa yang menggunakan model sinektik lebih baik dibandingan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvesional. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang .

Rofi’uddin. 2000. Model pendidikan Berpikir Kritis-Kreatif untuk Siswa Sekolah Dasar. Informasi Pendidikan Nasional, (Online), (www.infodiknas.com) diakses 15 Januari 2018. Setyawan , D. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Oidde Pada Matakuliah Zoologi Vertebrata Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan

Studying astrology can evoke changes in how we see life and experience the world, and in our lives, and for this reason it is important that students take their time with their studies and view study as a journey rather than a destination. There are times where there is greater studying activity and other times of greater reflection or adjustment, both of which are of immense value. It is .