PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR - Universitas Udayana

2y ago
208 Views
22 Downloads
482.37 KB
40 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dahlia Ryals
Transcription

PENUNTUN PRAKTIKUMKIMIA DASAROLEH :Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.PI.G.K. Diah Puspawati, S.TP., M.SiIr. AAGN Anom Jambe, M.SiJURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA2013

KATA PENGANTARBerkat rahmat Tuhan Yang Maha (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) penuntun praktikum inidapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan buku ini adalahuntuk memberikan petunjuk atau tuntunan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa TeknologiPertanian yang mengambil Mata Kuliah Kimia Organik dalam melakukan praktikum dilaboratorium.Kami menyadari bahwa buku penuntun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dansaran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan.Bersama ini pula kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan danteman-teman lainnya yang telah mendukung kelancaran penyusunan buku ini.Bukit Jimbaran, September 2013Penyusun,1

DAFTAR ISIHalaman:JUDULKATA PENGANTAR .1DAFTAR ISI .2TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM .3FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM 4I.Pengenalan dan penggunaan alat-alat laboratorium .5II.Kualitatif senyawa karbon 17III.Identifikasi alkana dan alkena .21IV.Identifikasi Gugus Fungsi Karbonil 25V.Identifikasi gugus fungsi karbonil pada aldehid dan keton 29VI.Reaksi alkohol 35DAFTAR PUSTAKA .292

TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUMa. Mahasiswa dan dosen diwajibkan menggunakan pakaian rapi dan tidak diperkenankanmemakai kaos oblong dan sandal jepit pada waktu praktikum.b. Mahasiswa diwajibkan menggunakan jas laboratorium selama praktikum berlangsung.c. Keterlambatan mahasiswa masuk ruangan laboratorium diijinkan maksimal 15 menitdari jadwal yang telah ditetapkan. Lewat dari batas tersebut, mahasiswa tidakdiperbolehkan mengikuti praktikum, kecuali dengan alasan yang logis.d. Tidak diperbolehkan menghidupkan HP saat praktikum berlangsung (HP silent).e. Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan keributan di ruang laboratorium dalambentuk apapun selama praktikum berlangsung.f. Tidak diperkenankan makan dan minum di laboratorium.g. Mahasiswa wajib mengikuti keseluruhan mata acara praktikum yang dilaksanakan(kehadiran 100 %)h. Tidak ada praktikum susulan.i. Kerusakan alat laboratorium karena kelalaian atau kesalahan mahasiswa harus digantidan ditanggung mahasiswa atau kelompok yang bersangkutan.j. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, jikaterlambat akan dikenakan sanksi penilaian.k. Ruangan dan peralatan laboratorium harus dalam keadaan bersih dan rapi.3

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUMa. Cover LaporanLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASARJUDUL MATA ACARA PRAKTIKUMNAMA ANGGOTA KELOMPOK DAN NIMJURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANATAHUN b. Format isi laporana. Laporan diketik dalam kertas A4, huruf Times New Roman 12, spasi 1,5, batas kiri 4 cm,batas atas 3 cm, batas kanan 3 cm dan batas bawah 3 cm.b. Format isi laporan adalah sebagai berikut :I. PENDAHULUANA. Dasar teoriB. Tujuan PraktikumII. ALAT DAN BAHANA. AlatB. BahanC. Cara Kerja (dibuat dalam kalimat pasif)Contoh : Diambil sedikit bahan kemudian dimasukkan dalam tabungreaksi.III. HASIL DAN PEMBAHASANIV. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKA Urutan penulisan : Nama Pengarang. Tahun. Judul Buku. Edisi Terbit.Penerbit. Kota Terbit. Contoh : Winarno, F.G. 1996. Pangan dan Gizi. Edisi ke-2. PT Gramedia,Jakarta4

Percobaan 1 : Pengenalan dan penggunaan alat-alat laboratoriumTujuan : mahasiswa dapat mengenal beberapa macam alat yang digunakan di laboratorium sertamengetahui cara penggunaannya.TeoriPengenalan alat-alat kimia dan cara penggunaannya merupakan suatu keharusan bagiorang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Keberhasilan suatu praktikumatau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yangdigunakannya. Di dalam laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhanaseperti alat-alat gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit.Pada praktikum ini mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan menggunakan alat-alatyang umum dipakai di laboratorium kimia. Dengan demikian setelah melakukan praktikummahasiswa akan mempunyai keterampilan dalam mempergunakan peralatan kimia tersebut.Beberapa alat yang digunakan di laboratorium kimia1.Tabung reaksiTerbuat dari gelas, dapat dipanaskan, dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zatkimia dalam jumlah sedikit.Gambar 1. Tabung reaksiCara penggunaanya :a. Tabung reaksi dipegang pada lehernya, miringkan lebih kurang 60 oC lalu diisidengan larutan yang akan diperiksa.b. Bila tabung beserta isinya akan dipanaskan, tabung dipegang dengan penjepit tabungdan pemansan dilakukan pada daerah 1/3 bagian cairan di bawah. Mulut tabungharus diarahkan ke tempat yang aman (jangan ke arah muka sendiri atau muka oranglain).5

c. Tabung yang panas tidak boleh didinginkan secara mendadak2.PenjepitTerbuat dari kayu atau logam, dipakai untuk memegang tabung reaksi, misalnya waktupemanasan atau mereaksikan zat-zat yang merusak kulit dan sebagainya.Gambar 2. Penjepit3.Rak tabung reaksiTerbuat dari kayu atau logam, dipakai untuk menaruh tabung reaksi.Gambar 3. Rak tabung reaksi4.Pengaduk gelasBerbentuk tabung yang tidak berlubang di dalamnya, dipakai untuk mengaduk suatucampuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia, juga dipakaiuntuk membantu pada waktu menuangkan/mendekantasi cairan dalam proses penyaringandan pemisahan.Gambar 4. Pengaduk gelas6

5.CorongBiasanya terbuat dari gelas. Corong yang baik berbentuk kerucut bersudut 60º, dipakai untukmemasukkan suatu cairan ke dalam suatu tempat yang mulutnya sempit seperti botol, labuukur, buret dan sebagainya. Selain itu corong juga digunakan untuk menyaring. Corongyang tangkainya berdiameter relative agak besar dipakai untuk memasukkan zat berbentukserbuk ke dalam bejana bermulut kecil.Gambar 5. Corong6.Gelas arlojiUkuran penampang lintangnya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Digunakan untukmenimbang zat berbentuk kristal. Juga digunakan untuk menutup gelas beker yang berisilarutan (waktu pemanasan) atau untuk menguapkan cairan.Gambar 6. Gelas arloji7.Gelas ukurDipakai untuk mengukur volumen zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala,ukurannya bermacam-macam.7

Gambar 7. Gelas ukurGelas ukur merupakan alat pengukur yang kasar. Tidak untuk pengukuran yang teliti.Larutan yang akan dititrasi tidak boleh diambil/diukur dengan gelas ukur, tetapi diambildengan pipet volume.8.Gelas bekerAlat ini bukan sebagai alat pengukur. Tanda volume yang ada merupakan taksiran kasar.Terdapat dalam berbagai ukuran. Digunakan untuk .a. Wadah sementara larutan/reagentb. Memanaskan larutanc. Menguapkan pelarut atau memekatkanGambar 8. Gelas beker9.ErlenmeyerAlat ini juga bukan alat pengukur. Digunakan dalam analisis volumetri, untuk wadah suatuvolume tertentu dari suatu larutan. Kadang-kadang dipakai untuk memanaskan larutan.Gambar 9. Erlenmeyer8

Ada 2 jenis erlenmeyer yaitu :a. Erlenmeyer tanpa tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan yang tidak mudahmenguap.b. Erlenmeyer dengan tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan yang mudah menguap.10. Labu ukur / labu takarSuatu bejana dengan leher panjang, sempit dan dasar yang datar. Dilengkapi dengan tandabatas volumen. Mempunyai kapasitas tampung sesuai dengan ukuran yang tercantum. Bilapada alat tertulis 20oC dan 100 mL maka alat tersebut dapat menampung cairan pada 20 oCtepat sebanyak 100 mL sampai garis tanda yang terdapat pada leher alat. Digunakan untukmembuat larutan standar (baku) pada análisis volumetri. Sering juga dipakai untukpengenceran sampai volume tertentu. Jangan digunakan untuk mengukur larutan atau pelarutyang panas.Gambar 10. Labu ukurCara penggunaannya :a. Cuci dengan detergent dan selanjutnya dengan air ledeng.b. Bila dengan air suling.c. Bahan cairan atau padatan dimasukkan hati-hati dengan bantuan corong ke dalamlabu ukur.d. Tambahkan air suling / bahan pengencer lain yang diperlukan melalui corong tadisampai kurang lebih 4/5 bagian yang penuh, kemudian gojog sampai diperolehcampuran yang homogen.9

e. Tambahkan lagi pengencer sampai sedikit di bawah garis tanda. Bila penambahansampai di atas tanda, berarti terjadi suatu kesalahan yang tidak bias diperbaiki danpekerjaan harus diulang dari permulaan.f. Tambahkan kekurangan pengencer (pelarut) dengan hati-hati memakai pipet tetessampai miniskus bagian bawah (untuk larutan yang tidak berwarna) tetapi segarisdengan baris tanda.g. Bila di atas garis tanda terdapat bintik-bintik pelarut/pengencer maka butir-butircairan itu dibersihkan dengan kertas/lap bersih.h. Labu ukur lalu ditutup dengan tutupnya kemudian labu beserta isinya dibolak-balikbeberapa kali sehingga di dapatkan larutan yang homogen.11. Pipet volume / pipet gondokDi bagian tengah dari pipet ini ada bagian yang membesar (gondok), ujungnya runcing danpada bagian atas ada tanda goresan melingkar. Tepat sampai tanda tersebut, volume larutandi dalam pipet sama dengan angka yang tertera pada pipet tersebut. Alat ini dipakai untukmengambil dan memindahkan larutan secara tepat suatu volumen tertentu sesuai kapasitasalat. Pipet volumen merupakan alat pengukur yang lebih tepat dari gelas ukur.Gambar 11. Pipet volumeCara penggunaannya :a. Cuci pipet dengan detergent dan selanjutnya dicuci dengan air ledeng.b. Bilas dengan air sulingc. Bilas dengan larutan yang akan diambil / dipindahkan.d. Larutan disedot pelan-pelan dengan bola hisap sampai 1 s/d 2 cm di atas garis tanda.e. Pipet diangkat vertikal, bersihkan cairan yang menmpel pada ujung pipet dengankertas saring atau lap bersih. Tanda batas volume pada pipet dipempelkan horizontal10

dengan mata, lalu cairan dikeluarkan secara pelan-pelan sampai miniskus bawahtepat pada garis tanda (batas volume).f. Tuangkan isi pipet ke dalam erlenmeyer atau penampung lain yang digunakan. Padawaktu menuangkan isinya, pipet harus dalam kedudukan vertikal. Penuangan isipipet diatur sedemikian rupa sehingga isi pipet sejumlah 25 ml ddiperlukan waktukurang lebih 30 detik. Pada saat-sat terakhir biarkan ujung-ujung pipet pada sisidalam penampung selama 15 detik, untuk memberikan kesempatan pada zat cairyang masih di dalam pipet untuk keluar. Sisa zat cair yang tertinggal pada ujungpipet tidak boleh diikutkan / dikeluarkan baik dengan cara meniup ataupun dengancara-cara lain. Bila akan dipakai untuk mengambil/memindahkan zat lain, pipetdicuci kembali dan selanjutnya sesuai dengan petunjuk cara penggunaanya.12. Pipet ukurBerupa tabung gelas yang agak panjang dengan ujung runcing dan mempunyai skala. Teknikpenggunaannya sama dengan pipet volume, hanya isi pipet dapat dipindahkan sebagiansebagian disesuaikan dengan keperluan.Jumlah cairan yang dituangkan dapat disesuaikan dengana skala yang ada.Gambar 12. Pipet ukur13. Pipet Pasteur / pipet tetesPipet ini tidak mempunyai ukuran volume atau skala lainnya. Digunakan untukmemindahkan sedikit zat cair /larutan yang tidak mempunyai ketelitian tinggi.11

Gambar 13. Pipet tetes14. BuretBerupa tabung gelas panjang dengan pembagian skala dan ujung bawah dilengkapi dengankran. Digunakan untuk titrasi / mengukur volume titran yang dipakai.Berdasarkan tingkat ketelitian/pembagian skalanya, buret ada 2 jenis :a. Makro buret dengan pembagian skala 0,10 – 0,05 mlb. Mikro buret dengan pembagian skala 0,01 mlGambar 14. BuretBentuk buret disamping lurus, ada juga buret yang ujungnya bengkok. Buret yang ujungnyabengkok digunakan untuk titrasi yang menggunakan pemanas. Cara penggunaanya :a. Cuci dengan sabun / detergent, kemudian cuci dengan air ledeng.b. Bilas dengan air suling.c. Bilas dengan larutan / titran yang akan dimasukkan ke dalam buret, larutan pembilasdibuang.12

d. Periksa kran buret apakah bocor dan kalau dianggap perlu oleskan vaselin pada kranburet dengan hati-hati supaya jangan sampai lobang kran tersumbat.e. Tempatkan buret pada estándar buret dengan memakai klem buret dan kemudianburet dibuat vertikal.f. Dengan memakai corong, buret diisi dengan titran sampai sedikit di atas garis nol.Dalam pengisian buret harus diusahakan agar tidak ada gelembung udara sepanjangcairan dalam kolom.g. Corong dilepas/dipindahkan dan bagian sisi dalam dari buret yang terletak di atastitran dibersihkan dengan kertas saring yang bersih dan kering.h. Turunkan permukaan larutan dalam buret perlahan-lahan dengan jalan membukakran sampai miniskus bawah zat cair (untuk zat cair yang tidak berwarna atau zatcair berwarna terang) tepat pada garis nol. Bila lewat sampai di bawah garis nol,pekerjaan tidak perlu diulang tetapi langsung dibaca dengan teliti. Pembacaan akanlebih teliti apabila miniskus bawah tepat ada pada garis skala buret.i. Buret siap untuk digunakan.j. Padaa waktu menitrasi, kran buret dipegang dengan tangan kiri, sedangkanErlenmeyer tempat titrat dipegang dengan tangan kanan dan mengeluarkan isi buret(titran) tidak boleh terlalu cepat. Dalam pemakaian titran minimum cairan yangtersisa 20 %.Cara pembacaan buret :Cara pembacaan skala buret yang dipandang adalah miniskus zat cair. Untuk zat cairyang tidak berwarna atau berwarna terang, sebagai dasar pembacaan adalah permukaanbawah (miniskus bawah) zat cair. Sedangkan untuk zat cair yang berwarna gelap sebagaidasar pembacaan permukaan atas zat cair pada dinding buret. Pada waktu pembacaan skalaburet kedudukan buret harus vertical 8dilihat dari muka dan samping) mata dan miniskus zatcair harus dalam satu bidang horizontal. Gunakan kertas hitam putih dan batas garis hitamputih diletakkan 1-2 mm di bawah miniskus (warna hitam terletak di bawah). Pembacaanskala buret adalah dua angka di belakang koma. Angka pertama di belakang koma dibacadari skala buret dan angka terakhir atas dasar perkiraan. Segera setelah buret selesaidigunakan, harus dibersihkan/dicuci dan dibilas dengan air suling kemudian disimpan.13

15. Bola hisap (Suction Bulb)Pengambilan suatu larutan atau cairan menggunakan pipet volume dapat dilakukan denganbantuan bola hisap karet. Bola hisap ini terdiri dari satu bola dengan ujung pendek diatas danujung bawah agak panjang. Ujung bawah mempunyai cabang ke samping. Sebelum dipakaiuntuk mengambil cairan, bola dikosongkan dengan menekan bola dan bagian ujung atas.Masukkan pipet volumen ke dalam lobang ujung bawah bola hisap tetapi jangan melewatipipa cabang. Pijit bagian ujung bawah maka cairan akan terhisap masung ke dalam pipet.Kalau pijatan dilepas maka hisapan akan terhenti. Cairan dapat dikeluarkan dengan memijitbagian pipa cabang. Sehabis menggunakan bola hisap ini pipet dilepas dan biarkan udaramasuk sehingga bola menggelembung kembali seperti semula.Gambar 15. Bola hisapCatatan : cairan yang dihisap jangan sampai masuk ke bola.16. Botol semprotBotol semprot plastik dipakai untuk menyimpan air suling yang akan digunakan sebagaipelarut zat, pencuci endapan, membersihkan dinding bejana dari sisa-sisa endapan ataumembilas alat-alat yang telah dicuci. Botol semprot plastik ini dapat dipegang dengan satutangan dan dengan pijatan yang lemah cairan akan keluar.Gambar 16. Botol semprot14

17. Cawan porselinCawan porselin biasanya digunakan sebagai tempat mengabukan kertas saring danmemijarkan endapan sehingga terbentuk senyawa yang stabil. Cawan porselin yang baikdapat dipanaskan hingga suhu 1200 oC. Cawan porselin yang masih panas tidak bolehdidinginkan mendadak (dengan air dingin) karena bisa pecah.Gambar 17. Cawan porselin18. Pinggan porselinAlat ini digunakan untuk menguapkan larutan sehingga menjadi lebih pekat atau menjadikering atau menjadi kristal.19. Piring tetesPiring tetes digunakan untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah sedikit. Alat ini tidak bolehdipanaskan.20. LumpangLumpang digunakan untuk menggerus/menghaluskan zat. Ada berjenis-jenis lumpang yangdigunakan di laboratorium kimia seperti lumping porselin, lumping akik (agate) dan lumpingalumina.Gambar 18. Lumpang15

21. Neraca analitikNeraca analitik merupakan alat timbang yang dioperasikan menggunakan aliran arus listrik.Gambar 19. Neraca analitik16

Percobaan 2. Kualitatif Senyawa KarbonTujuan : untuk membedakan senyawa karbon (senyawa organik) dengan senyawaanorganik.Teori :Pada mulanya perbedaan senyawa karbon (senyawa organik) dengan senyawa anorganikdidasarkan atas asal – usul senyawa tersebut. Senyawa yang berasal dari makhluk hidup disebutsenyawa organik, sedangkan senyawa yang berasal dari benda – benda mati dinamakan senyawaanorganik. Walaupun sekarang batasan itu kurang tepat namun perbedaan senyawa – senyawamasih dibedakan menjadi senyawa karbon (senyawa organik) dan senyawa anorganik.Untuk membedakan senyawa organik dengan senyawa anorganik, secara kualitatif dapatdilakukan dengan jalan membakar senyawa – senyawa tersebut. Umumnya senyawa – senyawaorganik lebih mudah terbakar dan apabila pembakaran dilanjutkan, akan berubah menjadicaramel lalu menguap menjadi CO2, CO ataupun gas NH3. Tetapi senyawa anorganik tidak dapatterbakar sampai habis (masih saja tersisa berupa oksida – oksida logam), kecuali beberapasenyawa anorganik yang mudah menguap mudah terurai menjadi gas atau mudah menyublim,seperti HCl, HNO3, H2SO4, NH4Cl, S, Hg, H2O, I2, Br2 dan lain – lain.Bahan dan Alat :Bahan : Garam Gula Asam asetat Asam phosfatAlat : Cawan porselin Gelas ukur Kompor17

Cara Kerja : Ambilah sedikit asam asetat dan masukkan ke dalam cawan porselin atau tabung reaksikemudian panaskan di atas nyala api. Ambillah sedikit asam phosfat, kemudian kerjakan seperti cara diatas. Ambilah gula tebu, garam, kemudian kerjakan seperti cara di atas. Amati apa yang terjadi.18

HASIL PENGAMATANPercobaan 2: Tujuan: : .Pembahasan :19

Kesimpulan:Nama Mahasiswa: .NIM: .Paraf dosen pembimbing praktikum : .20

Percobaan 3 : Identifikasi Alkana dan AlkenaTujuan :a. Membedakan senyawa jenuh dan tidak jenuhb. Mengetahui cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis (alkana)Teori :Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhanaadalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dariair, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik laindengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara molekul nonpolar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama dengan prosesperubahan dari fase cair ke fase gas) relative memerlukan sedikit energi.Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkapdua. Alkana dan alkena dapat dibedakan dengan berbagai macam reagen atau pereaksi,diantaranya dengan pereaksi Baeyer, yang mengandung KMnO4. Kedua golongan senyawa inijuga dapat dibedakan bila direaksikan dengan air brom (Br 2). Ada beberapa cara kimia lain yangjuga dapat digunakan untuk membedakan kedua golongan senyawa ini.Pada praktikum ini contoh senyawa hidrokarbon jenuh digunakan minyak tanah, dapatjuga digunakan BBM yang lain. Minyak kelapa digunakan untuk contoh senyawa yangmengandung ikatan rangkap dua / ganda, tetapi minyak kelapa bukan termasuk golongan alkena.Bahan dan Alat :Bahan : Minyak tanah, minyak kelapa Na2CO3 5 % Air brom KMnO4 0,5 % Natrium benzoate NaOH21

Alat : Tabung reaksi Gelas piala Pipet tetes Lumpang Kapas Sendok makanCara Kerja :A. Identifikasi alkana dan alkena Sediakan 2 tabung reaksi masing – masing diisi 2 ml minyak tanaha. Tabung pertama tambahkan 2 – 3 tetes air bromb. Tabung kedua tambahkan tetes demi tetes larutan KMnO4 0,5% dan Na2CO3 5%.Mencatat jumlah tetes yang diperlukan sampai larutan berubah warna.c. Amati perubahan warna yang terjadi. Sediakan 2

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR OLEH : Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P I.G.K. Diah Puspawati, S.TP., M.Si Ir

Related Documents:

Buku Panduan Praktikum Kimia Farmasi Dasar Laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo . kami diberikan kemudahan dalam penyusunan buku Penuntun Praktikum Kimia Farmasi Dasar. Maksud penyusunan penuntun ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam . -Timbangan Analitik -Erlenmeyer 100 mL, 250 mL, -Buret -Cawan -Pipet ukur -Labu .

2 AKD-217 Praktikum Kimia Analisis 4 2 16 3 AKD-218 Praktikum Kimia Organik 2 2 8 4 8AKD-219 Praktikum Kimia Anorganik 2 2 . Praktikan wajib membawa buku penuntun praktikum, alat tulis, alat hitung dan penunjang praktikum seperti

Buku Penuntun Praktikum Kimia Analitik I ini disusun untuk membantu dan mewadahi mahasiswa/i dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam melaksanakan praktikum biokimia di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Kami berharap dengan diterbitkannya buku penuntun praktikum ini, maka mahasiswa/i Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam semakin .

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

penuntun praktikum kimia organik d3 analis kimia disusun oleh : jamaludin al anshori, s.si. laboratorium kimia organik program d3 jurusan kimia fakultas matematika dan i

Segera berkumpul di bagian depan di dalam Laboratorium Kimia Dasar Lt. I/Lt. dasar untuk mendengarkan penjelasan dari Pemimpin Praktikum sambil membawa penuntun praktikum dan buku catatan lain (jika diperlukan) Setelah itu, kembalilah ke tempat kerja masing-masing (di Laboratorium

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia sebagai dasar dalam mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kimia. 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dasar kimia. Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Kimia 2. Model dan Struktur Atom 3. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia 4. Wujud Zat dan Perubahan Fase 5.

DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIA Oleh TIM PENYUSUN LABORATORIUM KIMIA ANALITIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG MALANG 2018. 1. 2 Kata Pengantar Alhamdulillah